Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PENCEGAHAN ABORTUS BERULANG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan

Dosen Pengampu : Ibu Siti Rusyanti M.Keb

Disusun Oleh Kelompok 3 Tingkat 1B :


1. Reigina Intan. P (P27902121073) 9. Sumarni (P27902121081)
2. Rizki Nurhidayah (P27902121074) 10. Syifa Reni. M (P27902121082)
3. Saraswati (P27902121075) 11. Syifa Salwa. R (P27902121083)
4. Shila Aprilia. N (P27902121076) 12. Syifa Zulda. K (P27902121084)
5. Silvia Ameliyani (P27902121077) 13. Syifa’ul Aini (P27902121085)
6. Siska Armanita (P27902121078) 14. Tika Hera. H (P27902121086)
7. Siti Fadillah (P27902121079) 15. Windiyani Kurnia (P27902121087)
8. Siti Hindun (P27902121080)

2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEBIDANAN

Jl. Jendral Ahmad Yani km 2 Rangkasbitung

2022 – 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala


yang telah memberikan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pencegahan Abortus Berulang” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Asuhan Kebidanan


Kehamilan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Rusyanti M.Keb


selaku Dosen Mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Serang, 11 Februari 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3

B. Rumusan Masalah.........................................................................................3

C. Tujuan Masalah.............................................................................................4

D. Manfaat Penulisan.........................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

A. Contoh Kasus................................................................................................5

B. Abortus..........................................................................................................5

C. Penyebab Abortus Berulang..........................................................................6

D. Pencegahan Dan Penanganan Abortus..........................................................8

BAB III..................................................................................................................12

PENUTUP..............................................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

B. Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abortus merupakan salah satu masalah di dunia yang mempengaruhi


kesehatan, kesakitan dan kematian ibu hamil. Abortus merupakan pengeluaran
hasil konsepsi yang terjadi pada umur kehamilan < 20 minggu dan berat badan
janin ≤500 gram. Dampak dari abortus jika tidak mendapatkan penanganan
yang cepat dan tepat akan menambah angka kematian ibu yang disebabkan
oleh komplikasi dari abortus yaitu dapat terjadi perdarahan, perforasi, dan
infeksi.
Abortus merupakan salah satu dari lima penyebab kematian ibu terbesar
di Indonesia. Lima penyebab kematian terbesar di Indonesia yaitu perdarahan
35,1%, hipertensi 21,5%, infeksi 5,8%, partus lama 1,2%, abortus 4,2%, dan
penyebab lain-lain 32,2%.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya abortus dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor maternal, janin dan eksternal. Faktor
maternal mencakup infeksi, anemia, penyakit kronis, hormonal, trauma fisik,
kondisi psikologis ibu hamil, faktor sosiodemografi (umur, pendidikan, paritas,
interval kehamilan) aktifitas seksual berisiko. Faktor janin mencakup kelainan
perkembangan janin, blighted ovum dan kelainan genetik. Faktor eksternal
mencakup radiasi, pemakaian obat antiinflamasi dan merokok.
Aktifitas seksual selama masa kehamilan pada umumnya diperbolehkan
asalkan dilakukan dengan hati-hati dan kehamilan pada kondisi normal,
sedangkan pada ibu hamil yang mengalami perdarahan selama kehamilan
trimester pertama sebaiknya menunda untuk berhubungan seks sampai
perdarahannya benar-benar telah dapat dihentikan.

B. Rumusan Masalah

3
1. Pengertian Abortus
2. Faktor Penyebab Abortus
3. Cara Penanganan Atau Pencegahan Agar Tidak Terjadi Abortus

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas bias diketahui tujuan dari pembuatan


makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Apa Pengertian Dari Abortus?
2. Apa Saja Faktor Penyebab Abortus?
3. Bagaimana Cara Penanganan Atau Pencegahan Agar Tidak Terjadi
Abortus?

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan adalah alat Untuk membangun pengetahuan dan


memfasilitasi pembelajaran. Untuk memahami mengenai abortus serta
penyebab, penanganan dan cara pencegahan abortus itu sendiri.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Contoh Kasus

Seorang perempuan umur 25 tahun. Pekerjaan ibu rumah tangga, hamil ke3, 2
kali abortus, usia kehamilan 12 minggu

B. Abortus

Pengertian abortus secara umum adalah ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup luar kandungan. Sebagai batasan ialah
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Abortus tidak hanya satu melainkan beberapa. Berikut macam – macam
abortus :
1. Abortus komplet
Pada jenis keguguran ini, mulut rahim terbuka lebar dan seluruh jaringan
janin keluar dari rahim. Ketika abortus komplet terjadi, Ibu hamil akan
mengalami perdarahan vagina serta nyeri perut seperti sedang melahirkan.
Biasanya, abortus komplet terjadi pada usia kehamilan kurang dari 12
minggu.
2. Abortus inkomplet
Abortus inkomplet adalah jenis keguguran yang terjadi saat jaringan janin
sudah keluar sebagian. Umumnya, perdarahan serta nyeri perut akan
berlangsung lama dan baru bisa berhenti setelah seluruh jaringan telah
keluar atau dilakukan kuretase.

3. Abortus insipiens

Pada abortus insipiens, terjadi perdarahan disertai nyeri perut, tetapi


jaringan janin masih utuh berada di dalam rahim. Meski begitu, keguguran
tetap tidak dapat dihindari karena mulut rahim sudah terbuka.

5
4. Ancaman abortus

Ancaman abortus sebenarnya bukan keguguran. Pada kondisi ini, mulut


rahim masih tertutup dan janin masih hidup di dalam rahim. Perdarahan dari
vagina dan nyeri perut yang dialami pun masih tergolong ringan. Walau
risiko terjadinya keguguran memang lebih besar, namun kemungkinan
untuk menyelamatkan kehamilan masih ada.

5. Abortus tak terduga

Pada abortus tak terduga, janin telah meninggal, tetapi ibu tidak
menyadarinya karena tidak ada keluhan. Kemungkinan lain, bakal janin
memang tidak berkembang sejak awal (blighted ovum). Kondisi ini biasanya
baru disadari ketika melakukan kontrol kehamilan dan denyut jantung janin
tidak terlihat pada pemeriksaan ultrasonography.

6. Abortus berulang

Abortus berulang merupakan diagnosis untuk keguguran yang terjadi


sebanyak 3 kali atau lebih secara berturut-turut. Kemungkinan terjadinya
abortus berulang sangat kecil. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami kondisi
ini, sebaiknya konsultasikan kepada dokter kandungan untuk mencari tahu
penyebabnya.

Macam-macam abortus di atas bisa terjadi pada siapa saja selama


kehamilan trimester pertama. Berdasarkan kasus yang didapat, pada
kesempatan kali ini kami akan membahas tentang abortus berulang. Berikut
adalah penjelasan mengenai abortus berulang.

C. Penyebab Abortus Berulang

Diperkirakan sebagian besar kasus keguguran yang disebabkan oleh


adanya keabnormalan pada kromosom bayi khususnya pada trimester pertama.

6
Bila terjadi kekurangan, kelebihan, atau keabnormalan kromosom, bisa
berakibat janin tidak bisa berkembang dengan semestinya.
Pada usia kehamilan trimester kedua, bisa juga terjadi keguguran atau
lebih tepatnya hilangnya nyawa janin yang biasanya disebabkan oleh penyakit
atau kondisi kesehatan ibu yang kurang baik. Selain itu, hilangnya nyawa janin
yang terjadi pada trimester terakhir kemungkinan disebabkan oleh infeksi yang
terjadi disekitar janin, disusul dengan ketuban pecah sebelum waktunya.

Keguguran merupakan salah satu risiko yang dapat terjadi di setiap


kehamilan. Bahkan, sebagian ibu hamil bisa mengalami keguguran berulang.
Keguguran dapat disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak 2 kali
berturut-turut atau lebih. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai
dari gaya hidup hingga masalah kesehatan tertentu.

Berbagai Penyebab Keguguran Berulang, Di antaranya :

1. Gangguan darah
Sindrom antifosfolipid atau APS adalah kondisi yang dapat membuat darah
ibu hamil cenderung menggumpal. Beberapa riset menunjukkan bahwa
sekitar 15–20% wanita yang mengalami keguguran berulang memiliki
sindrom antifosfolipid. Selain APS, trombofilia juga membuat darah lebih
mudah menggumpal. Penyakit ini mirip dengan APS, namun memiliki
risiko lebih rendah menyebabkan keguguran berulang. Diperkirakan sekitar
1–5% kasus keguguran berulang disebabkan oleh trombofilia.
2. Kelainan genetik
Kelainan genetik pada janin merupakan salah satu penyebab utama
terjadinya keguguran berulang. Kelainan genetik dapat membuat organ-
organ tubuh janin tidak dapat terbentuk dan berkembang dengan sempurna.
Akibatnya, janin berisiko tinggi mengalami cacat bawaan lahir atau bahkan
keguguran.
3. Masalah pada Rahim

7
Gangguan pada rahim, misalnya kelainan bentuk rahim, sindrom
Asherman, atau leher rahim (serviks) yang lemah juga bisa menjadi salah
satu penyebab keguguran berulang. Gangguan pada rahim dapat membuat
janin tidak dapat bertahan serta tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
Akibatnya, janin yang sudah terbentuk tidak dapat bertahan lama di dalam
rahim yang bermasalah tersebut.
4. Masalah pada hormone
Pada kasus tertentu, keguguran berulang juga diduga dapat disebabkan oleh
kelainan hormon, misalnya pada sindrom ovarium polikistik. Akan tetapi,
kaitan antara penyakit ini terhadap keguguran berulang masih perlu diteliti
lebih lanjut.
5. Pola hidup tidak sehat
Kebiasaan merokok dan terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol
atau kafein juga bisa meningkatkan risiko keguguran berulang. Pasalnya,
baik rokok, alkohol, maupun kafein dapat menimbulkan efek beracun pada
janin yang tengah tumbuh dan berkembang, serta menyebabkan gangguan
fungsi organ tubuh pada ibu hamil.
6. Usia
Meski tidak selalu, faktor usia juga dapat menjadi penyebab keguguran
berulang. Hal ini karena semakin tua usia ibu, jumlah dan kualitas sel telur
akan semakin menurun.

Itulah beberapa faktor yang bisa jadi penyebab keguguran berulang. Meski
sebagian besar kasus keguguran tidak dapat dicegah, ibu hamil masih bisa
melakukan upaya untuk meminimalkan risiko terjadinya keguguran berulang,
jika masalahnya diketahui sedini mungkin.

D. Pencegahan Dan Penanganan Abortus

Adapun Pencegahan dan penanganan abortus sebagai berikut :


1. Pemeriksaan panggul, untuk membantu dokter mengetahui apakah serviks
mulai melebar.dilakukan untuk mengetahui ukuran dan posisi rahim.Untuk
memperhitungkan apakah panggul cukup dilewati bayi saat persalinan.
8
2. Tes ultrasound atau USG
Untuk memeriksa detak jantung dan perkembangan janin. pemindaian atau
pencitraan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasound)
untuk menampilkan gambaran dalam tubuh manusia. USG memungkinkan
dokter memeriksa organ dalam tubuh, pembuluh darah, dan jaringan, tanpa
harus membuat sayatan. Selain monitor, alat USG disebut sebagai
transduser.
3. Tes darah untuk pengukuran hormon kehamilan dan beta HCG.
Pemeriksaan hormon kehamilan adalah prosedur untuk mendeteksi
keberadaan atau kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG).
Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan sampel urine atau darah. Hormon
hCG adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh pada masa kehamilan.
Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel di dalam plasenta, setelah sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma menempel di dinding rahim.
4. Tes jaringan, untuk mendeteksi jaringan janin sudah keluar.
Sampel jaringan dapat dikirim ke laboratorium untuk memastikan bahwa
janin telah gugur. kondisi yang paling dihindari saat momen kehamilan. Itu
mengapa sejak awal kehamilan, para wanita berupaya keras untuk menjaga
kesehatan janin di dalam kandungan. Pasalnya, keguguran rentan terjadi saat
usia hamil muda, tepatnya sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu.
5. Kunjungan rumah untuk pendekatan keluarga supaya ibu mau periksa ke
posyandu atau bidan terdekat.
6. Beri pengetahuan dan informasi tentang kehamilan dan resikonya.
7. Beri pengetahuan untuk pola makan sehat yang bergizi dan manfaat
terhadap kehamilannya.
Ibu hamil wajib hukumnya untuk mengonsumsi makanan yang sehat. Ibu
hamil dapat mengonsumsi ikan laut yang kaya akan asam lemak omega-
3.Asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan dapat membantu
meningkatkan produksi hormon untuk mengurangi peradangan rahim.Selain
itu, konsumsi juga makanan yang mengandung biji-bijian seperti gandum

9
utuh dan sereal yang baik untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh
tetap sehat.
8. Anjurkan ibu untuk periksa kehamilannya ke posyandu atau ketempat bidan
atau puskesmas supaya mengetahui tentang kehamilannya.
9. Berhenti melakukan kebiasaan buruk seperti merokok/meminum alcohol.
10. Minum suplemen asam folat
Mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung asam folat sebelum atau
selama kehamilan dapat mencegah keguguran. Dokter menyarankan
asupan 600 mg asam folat tiap hari juga untuk menghilangkan bayi
kemungkinan cacat lahir.
11. Imunisasi rutin
Beberapa kondisi kronis meningkatkan risiko keguguran. Anda dapat
mencegah penyakit seperti itu melalui vaksinasi.Selama kehamilan, Anda
juga perlu menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk
memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda di dalam rahim.
12. Olahraga secara teratur
Berolahraga secara teratur disarankan untuk menjaga kehamilan tetap
sehat. Selama kehamilan, ibu disarankan untuk melakukan olahraga yang
aman seperti pilates dan yoga.Hindari olahraga terlalu berat karena dapat
meningkatkan suhu tubuh Anda dan mengurangi jumlah suplai darah ke
janin.
13. Pemeriksaan Gen
digunakan untuk mengetahui informasi genetika seseorang. Dengan tes
DNA, seseorang bisa mengetahui garis keturunan dan juga risiko penyakit
tertentu. Metode yang digunakan dalam tes DNA adalah dengan
mengidentifikasi fragmen-fragmen dari DNA itu sendiri.
14. Pemeriksaan biopsi
Salah satu tes yang biasanya dilakukan untuk mendeteksi dan
memantapkan diagnosis penyakit kanker.Dengan melakukan tindakan ini,
tim medis Anda jadi mengetahui bagaimana kondisi jaringan atau sel pada
suatu bagian tubuh yang dicurigai mengalami gangguan.
10
15. Pemeriksaan laparooskopi
Tindakan bedah atau operasi yang digunakan untuk mendiagnosis atau
merawat berbagai macam kondisi. Dalam operasi laparoskopi, dokter
bedah membuat sayatan kecil. Biasanya panjangnya sekitar 1 sentimeter.
Karena itulah bedah laparoskopi juga sering disebut sebagai operasi
lubang kunci.Menerapkan gaya hidup yang sehat.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin


dapat hidup luar kandungan. Sebagian besar kasus keguguran yang disebabkan
oleh adanya keabnormalan pada kromosom bayi khususnya pada trimester
pertama. Bila terjadi kekurangan, kelebihan, atau keabnormalan kromosom,
bisa berakibat janin tidak bisa berkembang dengan semestinya.
Ada beberapa cara untuk mencegah abortus berulang adalah sebagai berikut:
1. Minum suplemen asam folat
2. Imunisasi rutin
3. Olahraga secara teratur
4. Makan makanan bergizi

B. Saran

1. Bagi Instansi Rumah Sakit


Instansi rumah sakit obatnya dapat menjadi informasi dan bahan masukan
untuk mengetahui lebih jelas tentang faktor-faktor resiko terjadinya abortus
habitualis (Abortus berulang) agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan terutama pada ibu hamil.
2. Bagi Masyarakat
masyarakat hendaknya menggali sumber informasi dan mengikuti
penyuluhan dan pendidikan kesehatan agar bisa mengetahui dan memahami
faktor-faktor resiko terjadinya abortus habitualis (Abortus berulang).
3. Bagi Peneliti
peneliti harus menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang penelitian
terutama mengenai faktor-faktor resiko terjadinya abortus habitualis
(Abortus berulang) sehingga mampu menghasilkan penelitian yang lebih
baik lagi di masa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, d. K. (2020, Agustus 12). Ini Penyebab Keguguran Berulang dan Cara
Menghindarinya. Dipetik Febuari 13, 2022, dari www.alodokter.com:
https://www.alodokter.com/ini-penyebab-keguguran-berulang-dan-cara-
menghindarinya

Fadli, d. R. (2020, Januari 29). Ketahui Tanda dan Gejala Keguguran serta
Penyebabnya. Dipetik Febuari 12, 2022, dari www.halodoc.com:
https://www.halodoc.com/artikel/ibu-hamil-wajib-tahu-penyebab-dan-
tanda-keguguran

Farmaku.com. (2021, Januari 13). Abortus Habitualis: Penyebab dan


Pencegahan. Dipetik Febuari 14, 2022, dari www.farmaku.com:
https://www.farmaku.com/artikel/abortus-habitualis/amp/

Joseph, N. (2021, Oktober 09). Keguguran (Abortus). Dipetik Febuari 12, 2022,
dari hellosehat.com:
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/kegugura
n/

Nareza, d. M. (2021, Juli 11). Ketahui Apa Itu Pemeriksaan Hormon Kehamilan.
Dipetik Febuari 14, 2022, dari www.alodokter.com:
https://www.alodokter.com/ketahui-apa-itu-pemeriksaan-hormon-
kehamilan

Pane, d. M. (2022, Januari 27). Kenali Macam-Macam Abortus yang Bisa Terjadi
Selama Kehamilan. Dipetik Febuari 14, 2022, dari www.alodokter.com:
https://www.alodokter.com/kenali-macam-macam-abortus-yang-bisa-
terjadi-selama-kehamilan

Skripsi Tesis. (2014, Agustus 13). Pengertian Abortus. Macam-Macam dan


Penyebab Keguguran. Dipetik Febuari 12, 2022, dari idtesis.com:
https://idtesis.com/pengertian-abortus/

13

Anda mungkin juga menyukai