Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Dosen Pengampu :

Bdn. Dewi Rinda Astuti M.Keb

Disusun Oleh :

1. Cahyati Ningsih K K P07224321007


2. Dea Meilinda Fisriana P07224321009
3. Dea Putri Syaharani P07224321010
4. Eva indriani P07224321018
5. Marisa Putri Andayani P07224321025
6. Nayara Apsari P07224321029
7. Putri Ananda Marchela P07224321037
8. Rachel Miurella Afifah P07224321038
9. Shinta Tri Novita P07224321045
10. Siti Nur Halisa F P07224321046

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang

berjudul “Teknologi tepat guna dalam kebidanan pada Bayi Baru Lahir”

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh

dari kata sempurna.

Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat untuk semua orang.

Samarinda, 08 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

1. Tekhnologi Terapan Dalam Pelayanan Bayi Baru Lahir.....................................................3


a. Definisi..................................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................10

PENUTUP...............................................................................................................................10

A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui
jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat,
nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.Neonatus (BBL)
adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari,dimana
terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar
rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system. Neonatus
(BBL) bukanlah miniature orang dewasa, bukan pula miniature anak.Neonatus
mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung
pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa perubahan yang
paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir meliputi semua
system organ tapi yang terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan
sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan persiapan
yang matang untuk melakukan suatu anastesi terhadap neonates (BBL).

Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
Perkembangan bayi normal sangat tergantung dari respon kasih sayang ibu dengan
bayi yang dilahirkan yang bersatu dalam hubungan psikologis dan fisiologis. Ikatan
ibu dan anak dimulai sejak anak belum dilahirkan dengan suatu perencanaan dan
konfirmasi kehamilan, serta menerima janin yang tumbuh sebagai individu. Sesudah
lahir sampai minggu berikut-berikutnya, kontak visual dan fisik bayi memicu
berbagai penghargaan satu sama lain.

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang yang


diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna
adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai
dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG
adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya
teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional,

1
sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan
mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi teknologi tepat guna dalam pelayanan bayi baru lahir?
2. Apa saja contoh dan manfaat teknologi tepat guna dalam pelayanan bayi baru lahir?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi teknologi tepat guna dalam pelayanan bayi baru lahir
2. Untuk mengetahui contoh dan manfaat teknologi tepat guna dalam pelayanan bayi
baru lahir

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Tekhnologi Terapan Dalam Pelayanan Bayi Baru Lahir


a. Definisi
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan
ekstrauterin (Dewi, 2010). Perkembangan bayi normal sangat tergantung dari
respon kasih sayang ibu dengan bayi yang dilahirkan yang bersatu dalam
hubungan psikologis dan fisiologis. Ikatan ibu dan anak dimulai sejak anak
belum dilahirkan dengan suatu perencanaan dan konfirmasi kehamilan, serta
menerima janin yang tumbuh sebagai individu. Sesudah lahir sampai minggu
berikut- berikutnya, kontak visual dan fisik bayi memicu berbagai
penghargaan satu sama lain (Marmi, 2009).
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi
tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna
serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang
disingkat dengan TTG adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat
guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang
telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya
banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok
masyarakat tertentu. Ada beberapa tekhnologi tepat guna dalam pelayanan
kebidanan, khusus nya dalam pelayanan bayi baru lahir, sebagai berikut :

1. Inkubator
Kelahiran bayi prematur adalah bayi yang belum cukup bulan untuk
lahir tapi diharuskan lahir karena adanya masalah dalam kandungan.Ketuban
yang peceh lebih cepat bisa membuat air ketuban terinfeksi kuman, jika terlalu
lama dibiarkan lebih dari 18 jam, akibatnya bayi bisa sesak nafas. Penyebab
pecahnya ketuban karena stres yang dialami bayi dalam kandungan. Stresnya
dapat disebabkan oleh infeksi.

3
Selain itu lahir prematur bisa jadi karena kontraksi sang ibu. Jika
kontraksi terjadi sebelum waktunya, bukan tak mungkin bayi akan lahir
prematur. Karena bayi stres, katup mulut janin pun jadi terbuka dan air
ketuban bisa terminum oleh bayi, sehingga bayi akan mengalami sesak nafas.

2. Ciri – Ciri Bayi Prematur


Kebanyakan orang menilai bahwa semua (Inkubator Tertutup) bayi
premature memiliki ciri badan yang kecil dan berat nya tidak sampai 2500 gr.
Memang benar tapi bayi yang lahir normal pun bisa saja memiliki badan yang
kecil memiliki badan yang kecil dan beratnya kurang. Mengapa? karena sang
ibu memiliki penyakit jantung, perokok, dan lain hal. Tapi secara fisik, bayi
prematur bisa dibedakan yakni dari kulitnya yang tipis, daun telinga jika
ditekuk tidak mudah kembali, serta garis-garis ditelapak kakinya tidak penuh.
Mengapa bayi prematur harus dirawat dengan inkubator?
Bayi yang lahir prematur harus dirawat dengan inkubator, sebab
pengaturan suhu tubuhnya belum stabil dan dia akan gampang kedinginan.
Inkubator dapat menjaga suhu sebuah ruangan agar suhu tetap konstan dan
stabil. Suhu inkubator diatur dengan disesuaikan dengan berat lahir atau usia
kehamilan. Sesak nafas akibat pengembangan paru- paru yang tidak bagus
membuat bayi perlu diberi oksigen. Namun pemberian oksigen terlalu lama
akan menyebabkan retina bayi rusak. Setelah perawatan inkubator berakhir,
mata bayi perlu diperiksa secara berkala. Jika sudah stabil, bayi akan dirawat
oleh ibu dengan cara perawatan bayi lekat atau perawatan metode ‘kanguru”.
Metode ini, bayi membutuhkan sentuhan kasih sayang dan akan
mendapatkan kehangatan dari tubuh ibu atau ayahnya seperti saat dalam
kandungan.Namun alat inkubator yang cukup mahal ini, jumlahnya masih
kurang di negara-negara berkembang, dan tak terjangkau untuk beberapa
rumah sakit.Dengan mahalnya inkubator, seorang peneliti muda asal Inggris
tengah membuat inkubator dengan biaya yang rendah. Dia berharap inkubator
buatannya dapat digelembungkan. Roberts mahasiswa Teknik Desain,
mengatakan proyek ini masih dalam fase pengembangan, dan ia akan
mendirikan perusahaan untuk memproduksi inkubator secara massal.

4
3. Blue Light (Foto Terapi)
Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada putih mata (sklera) dan
kulit bayi baru lahir. Warna kuning itu pertanda terjadinya penumpukan
bilirubin, yaitu senyawa hasil pemecahan sel darah merah, bisa karena sel
darah merah sudah tua atau ada proses penghancuran yang abnormal. Semasa
dalam kandungan, bilirubin dikeluarkan melalui plasenta ibu. Setelah lahir,
bayi harus mengeluarkannya sendiri. Pengeluaran bilirubin oleh bayi
memerlukan fungsi hati yang sempurna dan makanan dalam usus yang
membawanya keluar sebagai feses, Kadar bilirubin yang normal bergantung
pada usia bayi. Contohnya, kadar bilirubin 12 mg/dl pada bayi kurang dari 24
jam adalah abnormal. Tetapi kadar tersebut pada bayi cukup bulan usia 3 hari
adalah normal. Bila bayi tampak kuning, perlu diperiksa kadar bilirubin untuk
menentukan apakah kadarnya masih normal atau sudah abnormal sehingga
perlu terapi. Dianggap di atas normal bila kadar biliburin lebih dari 12 mg/dl.
Bila kadar bilirubin di atas normal, dokter akan melakukan terapi sinar biru
pada bayi kuning tersebut. Terapi ini dilakukan di rumah sakit. Bayi diletakkan
di bawah lampu yang memancarkan spektrum cahaya biru dengan panjang
gelombang tertentu (ukurannya sekitar 450 nanometer).
Fungsi terapi sinar biru ini akan mengubah bilirubin menjadi senyawa
yang larut dalam air sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh bayi. Berapa lama
bayi menjalani terapi sinar biru tergantung pada kadar bilirubin, biasanya
sekitar 2-4 hari. Bila kadar bilirubin 12- 15 mg/dl, terapi dilakukan selama 2-3
hari. Bila kadarnya mencapai 15-20 mg/dl terapi dilakukan selama 3-4 hari.
Biliblanket, Selain terapi sinar biru, dapat pula dilakukan dengan biliblanket,
yaitu selimut yang mengandung serat optik yang juga terdapat pada sinar biru.
Bedanya, selimut ini dapat langsung menutup tubuh bayi sehingga Anda dapat
langsung menyusui dan memeluknya. Di Indonesia juga tersedia biliblanket,
namun tidak begitu efektif dalam menurunkan kadar bilirubin. Yang paling
efektif adalah terapi sinar biru. Tranfusi darah. Bila kadar bilirubin bayi baru
lahir di atas 20 mg/dl, dokter akan malakukan transfusi darah untuk menukar
darah bayi. Karena, bilirubin yang sangat tinggi berisiko tinggi masuk ke
dalam otak sehingga terjadi gangguan pada otak dan kualitas perkembangan
bayi.
Gejala kuning:
 Kulit, selaput lendir (gusi, mata) berwarna kuning.
 Bayi rewel, mengantuk, lemas
 Kurang aktif menyusu.
 Urin berwarna kuning tua (pekat).
Cara terapi:
1. Bayi dalam boks disinar dari jarak 10 – 23,5 cm
2. Saat diterapi, mata bayi ditutup dengan kain kassa, agar retinanya
aman.
3. Selama menjalani terapi, bayi harus sering disusui karena ASI
efektif dalam

5
melancarkan proses buang air kecil dan buang air besar, dan bayi
terhindar dari dehidrasi akibat efek panas sinar biru tersebut. Belum
ditemukan efek negatif dari terapi sinar biru terhadap kesehatan bayi bila
dilaksanakan dengan tepat. Terapi sinar biru masih dianggap aman dan tidak
mahal.

4. Resucitation
Resusitasi merupakan sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak,
jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi
pemijatan jantung dan menjamin ventilasi yang adekwat (Rilantono, 1999).
Tindakan ini merupakan tindakan kritis yang dilakukan pada saat terjadi
kegawatdaruratan terutama pada sistem pernafasan dan sistem kardiovaskuler.
kegawatdaruratan pada kedua sistem tubuh ini dapat menimbulkan kematian
dalam waktu yang singkat (sekitar 4 – 6 menit). Tindakan resusitasi
merupakan tindakan yang harus dilakukan dengan segera sebagai upaya untuk
menyelamatkan hidup (Hudak dan Gallo, 1997). Resusitasi pada anak yang
mengalami gawat nafas merupakan tindakan kritis yang harus dilakukan oleh
perawat yang kompeten. Perawat harus dapat membuat keputusan yang tepat
pada saat kritis. Kemampuan ini memerlukan penguasaan pengetahuan dan
keterampilan keperawatan yang unik pada situasi kritis dan mampu
menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan pasien kritis (Hudak dan Gallo,
1997) Kondisi yang memerlukan resusitasi neonatus misalnya :
a. sumbatan jalan napas : akibat lendir / darah / mekonium, atau akibat lidah
yang jatuh ke posterior
b. kondisi depresi pernapasan akibat obat-obatan yang diberikan kepada ibu
misalnya obat anestetik, analgetik lokal, narkotik, diazepam, magnesium
sulfat, dan sebagainya
c. kerusakan neurologis.
d. kelainan / kerusakan saluran napas atau kardiovaskular atau susunan saraf
pusat, dan / atau kelainan-kelainan kongenital yang dapat menyebabkan
gangguan pernapasan / sirkulasi.
e. syok hipovolemik misalnya akibat kompresi tali pusat atau perdarahan. Ada
pembatasan dalam penilaian Apgar ini, yaitu :
 Resusitasi SEGERA dimulai bila diperlukan, dan tidak menunggu
sampai ada penilaian pada menit pertama.
 Keputusan perlu tidaknya resusitasi maupun penilaian respons
resusitasi dapat cukup dengan menggunakan evaluasi frekuensi
jantung, aktifitas respirasi dan tonus neuromuskular, daripada dengan
nilai Apgar total. Hal ini untuk menghemat waktu. Perencanaan
berdasarkan perhitungan nilai Apgar:
1. Nilai Apgar menit pertama 7 – 10 :
Biasanya bayi hanya memerlukan tindakan pertolongan berupa
penghisapan lendir / cairan dari orofaring dengan menggunakan bulb
syringe atau suction unit tekanan rendah. Hati-hati, pengisapan yang
terlalu kuat / traumatik dapat menyebabkan stimulasi vagal dan
bradikardia sampai henti jantung.

6
2. Nilai Apgar menit pertama 4 – 6 :
Hendaknya orofaring cepat diisap dan diberikan O2 100%. Dilakukan
stimulasi sensorik dengan tepokan atau sentilan pada telapak kaki dan
gosokan selimut kering pada punggung. Frekuensi jantung dan
respirasi terus dipantau ketat. Bila frekuensi jantung menurun atau
ventilasi tidak adekuat, harus diberikan ventilasi tekanan positif
dengan kantong resusitasi dan sungkup muka. Jika tidak ada alat bantu
ventilasi, gunakan teknik pernapasan buatan dari mulut ke hidung-
mulut.
3. Nilai Apgar menit pertama 3 atau kurang :
Bayi mengalami depresi pernapasan yang berat dan orofaring harus
cepat diisap. Ventilasi dengan tekanan positif dengan O2 100%
sebanyak 40-50 kali per menit harus segera dilakukan. Kecukupan
ventilasi dinilai dengan memperhatikan gerakan dinding dada dan
auskultasi bunyi napas. Jika frekuensi jantung tidak meningkat sesudah
5-10 kali napas, kompresi jantung harus dimulai. Frekuensi : 100
sampai 120 kali per menit, dengan 1 kali ventilasi setiap 5 kali
kompresi (5:1).

JIKA frekuensi jantung tetap di bawah 100 kali per menit setelah 2-3
menit, usahakan melakukan intubasi endotrakea. Gunakan laringoskop dengan
daun lurus (Magill). Gunakan stilet untuk menuntun jalan pipa. Stilet jangan
sampai keluar dari ujung pipa. Posisi pipa diperiksa dengan auskultasi.
Gunakan laringoskop dengan daun lurus (Magill). Gunakan stilet untuk
menuntun jalan pipa. Stilet jangan sampai keluar dari ujung pipa. Posisi pipa
diperiksa dengan auskultasi. Kalau frekuensi jantung tetap kurang dari 100
setelah intubasi, berikan 0.5 – 1 ml adrenalin (1:10.000). Dapat juga secara
intrakardial atau intratrakeal, tapi lebih dianjurkan secara intravena. Jika tidak
ada ahli yang berpengalaman untuk memasang infus pada vena perifer bayi,
lakukan kateterisasi vena atau arteri umbilikalis pada tali pusat, dengan kateter
umbilikalis. Sebelum penyuntikan obat, harus dipastikan ada aliran darah yang
bebas hambatan. Dengan demikian pembuluh tali pusat dibuat menjadi
drug/fluid transport line.
JANGAN memasukkan larutan hipertonik seperti glukosa 50% atau
natrium bikarbonat yang tidak diencerkan melalui vena umbilikalis, karena
dapat merusak parenkim hati. Bayi dengan asfiksia berat yang tidak responsif
terhadap terapi atau mempunyai frekuensi jantung yang adekuat tetapi
perfusinya buruk, hendaknya diberikan cairan ekspansi volume darah (plasma
volume expander) : 10 ml/kgBB Plasmanate atau albumin 5% secara infus
selama 10 menit. Kalau diduga banyak terjadi perdarahan, berikan transfusi 10
ml/kgBB darah lengkap (wholeblood). Bila bradikardia menetap : ulangi dosis
adrenalin. Dapat juga diberikan kalsium glukonat 10% untuk efek inotropik
50-100 mg/kgBB intravena perlahan-lahan, atau sulfas atropin untuk
antikolinergik/terapi bradikardia 0.01 mg/kgBB.

2. Teknologi tepat guna dalam bidang Kebidanan

7
1. Fetal Doppler
Adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut
jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik,
alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat
disarankan untuk dimiliki dirumah sebagai deteksi rahim harian, selain aman
juga mudah dalam penggunaannya serta harga yang sangat terjangkau untuk
dimiliki.
2. Fetal Doppler Sunray
Adalah salah satu jenis dan merk Doppler yang digunakan untuk
mengetahui denyut jantung janin dalam kandungan, m fetal Doppler ini sangat
praktis digunakan baik secara pribadi atau digunakan oleh kalangan
paramedic.
3. Staturmeter
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini
adalah sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada
tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya
sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang
tersebut.
4. Eye Protector Photo Therapy
Adalah alat bantu yang diigunakan untuk melindungi bagian mata bayi
pada saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X:ray atau jenis
pemeriksaan lain yang menggunakan media sinar agar tidak menggangu
penglihatan bayi yang akan diperiksa.

5. Alat Pengukur Panjang Bayi


Adalah merupakan peralatan sederhana yang biasa digunakan oleh
bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi bayi dari
waktu ke waktu, terbuat dari kayu dan mistar yang mudah dibaca.

8
6. Breast Pupm
Biasanya digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar
ASI tidak terbuang dengan percuma,sehingga tetap bisa mendapatkan ASI dari
bundanya.

7. Lingkar Lengan Ibu Hamil


Adalah tanda yang digunakan untuk mempermudah mengidentifikasi
bayi dan bundanya, pada umumnya dipakaikan pada bayi dan bundanya di
rumah sakit bersalin.
8. Pengukur Panjang Bayi (calipher)
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi dengan
ketepatan pengukuran yang tinggi, karena skala yang digunakan pada alat ini
lebih detail, sehingga setiap inchi pertumbuhan bayi dapat diketahui.
9. Reflek Hammer / Reflek Patela
Sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk
mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki.
10. Umbilical Cord Clem Nylon
Adalah merupakan alat yang digunakan untuk menjepit tali pusar bayi
sesaat setelah bayi dilahirkan.

11. Metode Kanguru


Ditemukan pada tahun 1983 di&Colombia.& Ide ini muncul karena
banyaknya BBLR, keterbatasan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, serta
tingginya angka mortalitas di RS. Pijat Bayi dilakukan karena Banyak ibu-ibu
yang mengeluh tentang bayi yang memiliki daya isap lemah, hal ini biasanya
secara klinis ada kelainan yangsedang dierita oleh bayi tersebut seperti infeksi.
Tindakan terhadap bayi seperti ini tak jarang dianjurkan untuk dirawat karena
daya isap yang lemah ini jika dibiarkan akan menyebabkan bayi ini
kekurangan cairan dan akhirnya kulit serta mata bayi berwarna kuning. nah,,

9
cara yang lebih baik untuk menambah daya isap bayi tersebut dan tidak
memerlukan banyak biaya adalah dengan melakukan pijat bayi.

InsaAllah cara ini mampu memulihkan daya isap bayi kembali.pijat


bayi ini juga sudah dilakukan oleh nenek moyang kita dulu.

12. Pijat&bayi
13. Konseling ibu, remaja, dan Wanita Pekerja Seks (WPS)

3. Dampak teknologi tepat guna dalam Kebidanan


1. Dampak posistif sebagai berikut :
a. Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan maka masyarakat akan
mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
b. Teknologi yang ada dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan
akan lebih sederhana dan mudah
2. Dampak negatif sebagai berikut :
a. Jika penggunaan teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkungan yang
memerlukan maka itu akan sia sia. Contoh : penggunaan USG di daerah
pedalaman disana tidak ada orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan
kebudayaan masyarakat disana
b. Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk
terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara yang
tidak tepat.
c. Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli
akan menimbulkan resiko terhadap pasien.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/11315/1/Modul%20TTG%20fix.pdf
https://id.scribd.com/document/500376303/teknologi-bbl

12

Anda mungkin juga menyukai