(Anemia)
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Izwani, MA. S
Laili Suhairi, S.Pd, M.Si
DISUSUN OLEH :
Alja Athala Aura (1906104010035)
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Anemia....................................................................................3
A. Penyebab Anemia......................................................................................4
D. Variasi Menu.............................................................................................7
ii
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................11
3.1 Simpulan..................................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini banyak perkembangan berbagai penyakit degenerative
sangatlah pesat. penyakit degenerative biasanya disebut dengan penyakit yang
mengiringi proses penuaan. penyakit degenerative adalah istilah medis untuk
menjelaskan suatu penyakit yang muncul sebagai akibat proses kemunduran
fungsi sel tubuh dari keadaan yang normal menjadi lebih buruk atau tingkat
aktifitas sel di dalam tubuh yang menurun. Ada sekitar 50% penyakit
degenerative saat ini antara lain seperti, anemia, dan lain sebagainya.
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari seperti kehilangan
komponen darah,elemen tak kuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkat
oksigen darah.Anemia besi merupakan jenis malnutrisi yang banyak dijumpai
bukan hanya di Indonesia tetapi diseluruh penjuuru dunia. Keadaan ini
disebabkan oleh kekurangan zat besi untuk pembentuan hemoglobin yakni
pigmen pembawa oksigen yang terdapat dalam sel darah merah. Infusiensi
unsur mineral ini menyebabkan penurunan jumlah serta ukuran sel-sel darah
merah dan mengurangi kandungan homolobin didalamnya Penderitanya
menjadi pucat dan lemah serta mudah lelah. Salah satu cara untuk
mengatasinya yaitu dengan pengaturan makanan,selain melalui pengobatan.
Menu makanan diatur agar lebih banyak mngkonsumsi makanan dengan
kandungan nukleotida purin rendah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu penyakit anemia?
2. Apa penyebab dan tanda gejala anemia?
3. Bagaimana diet untuk penderita penyakit anemia?
1.3 Tujuan Paper
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu penyakit anemia
2. Untuk mengetahui dan memahami penyebab dan tanda gejala anemia
1
3. Untuk mengetahui dan memahami diet untuk penderita penyakit anemia
1.4 Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Memberikan manfaat kepada masyarakat terutama Mahasiswa yaitu
dengan meningkatkan pola asupan makanan menjadi baik dan akibat yang
ditimbulkan asupan gizi yang kurang atau berlebih bisa ditekan,sehingga
memicu peningkatan kualitas hidup.
2. Bagi Prodi Tata Boga
Memberikan manfaat untuk berperan serta dalam meningkatkan diet
yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat misalnya pada
masyarakat yang mengalami penyakit degenerative dan tetap mengandalkan
mutu yang baik dan profesionalisme.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Paper ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi sejenis
atau lebih lanjut
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa Itu Anemia?
A. Pengertian Anemia
Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih
rendah dari jumlah normal. Selain itu, anemia terjadi ketika hemoglobin di
dalam sel-sel darah merah tidak cukup, seperti protein kaya zat besi yang
memberikan warna merah darah. Protein ini membantu sel-sel darah merah
membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, tubuh yang tidak mendapatkan cukup darah yang kaya
oksigen akan mengalami anemia. Akibatnya, seseorang mungkin akan
merasa lelah atau lemah. Selain itu, gejala lain mungkin muncul adalah
sesak napas, pusing, atau sakit kepala.
B. Klasifikasi Anemia
a. Klasifikasi anemia akibat gangguan Gangguan Eritropoises adalah :
- Anemia defisiensi besi. Tidak cukupnya suplai besi didalam
tubumengakibatkan timbulnya sel darah merah yang hopokrom dan
mikrorister
- Anemia megalobastik. Defisien folat atau vitamin B12 bisa
mengakibatkan gangguan pada sintesis tikidin dan defek pada
reprika DNA. Efek yang timbul dari kejadian tersebut adalah
pembesaran prekusor sel darah ( megaloblas) di sumsum tulang,
hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
- Anemia aplastik. Anemia aplastik adalah suatu kondisi dimana
sumsum tupang gagal memproduksi sel darah akibat
hiposelularitas. Hiposelularitas dapat terjadi akibat paparan racun,
radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, serta defek pada perbaikan
DNA dan gen.
3
- Anemia mielobtisik. Anemia ini terjadi akibat penggantian sumsum
tulang oleh serangan sel-sel tumor serta kelainan granuloma yang
menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.
b. Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel :
- Anemia mikrositik. Penyebab utamanya adalah defisien besi
dan talasemia ( gangguan Hb)
- Anemia normositik. Contohnya adalah anemia yang diakibatkan
oleh penyakit kronis, seperti gangguan ginjal.
- Anemia makrositik. Penyebab utamanya adalah mengkonsumsi
alkohol dan anemia megaloblastik.
Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen dalam sel darah merah dan
protein inilah yang memberikan warna merah pada sel darah merah. Bagi
pengidap anemia, mereka tidak memiliki cukup hemoglobin. Kemungkinan
penyebab anemia meliputi :
- Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel
darah merah, yang disebabkan oleh masalah kekebalan tubuh.
- Sedang hamil.
5
Diet anemia penting untuk produksi hemoglobin, sel darah merah serta
membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik. Bisa dibilang diet anemia
mencakup makanan kaya zat besi yang seimbang, seperti sayuran berdaun,
daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
B. Anjuran Pola Diet Pengidap Anemia
Makanan memiliki peranan penting untuk mereka yang mengidap
anemia. Tadi sudah disebutkan bahwa orang dengan anemia
membutuhkan makanan dengan kandungan zat besi. Ada dua jenis zat
besi dalam makanan yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme.
Zat besi heme ditemukan dalam daging, unggas, dan makanan laut.
Sedangkan zat besi non-heme ditemukan dalam makanan nabati dan
makanan yang diperkaya dengan zat besi. Tubuh dapat menyerap kedua
jenis zat besi tersebut, tetapi zat besi heme lebih mudah diserap.
Pola diet pengidap anemia sangat personal, tergantung kondisi anemia
dari masing-masing orang. Pada dasarnya kamu membutuhkan 150 sampai
200 miligram zat besi setiap hari. Ini bisa kamu dapatkan dari makanan, dan
terkadang bisa juga dari suplemen zat besi. Berikut ini adalah jenis makanan
untuk pengidap anemia yang dianjurkan, yaitu:
1. Sayuran hijau
Sayuran hijau, terutama yang gelap, adalah salah satu sumber terbaik
zat besi non-heme. ini termasuk bayam, kangkung, kubis, sawi, dan
sayuran dandelion. Beberapa sayuran hijau seperti Swiss
chard dan collard greens juga mengandung folat.
2. Daging
3. Hati
6
Banyak orang menghindari jeroan, tetapi faktanya jeroan adalah
sumber zat besi yang tinggi. Hati kaya akan zat besi dan folat.
Beberapa jeroan kaya zat besi lainnya adalah jantung, ginjal, dan lidah
sapi.
4. Seafood
- Ikan kembung.
- Ikan mahi-mahi.
- Ikan cuwe.
- Sarden.
7
C. Nutrisi Bagi Penderita Anemia
Makanan yang dianjurkan bagi penderita anemia adalah yang
mengandung:
Zat besi (Fe), yang meliputi hati, daging sapi, kuning telur, buahan
yang dikeringkan misal kismis, serta sayuran hijau
Asam folat, yang terdapat pada hati, jamur, pisang, dan apel
Protein, biasa didapat dengan mengkonsumsi telur, susu, tahu, tempe,
dan kacang-kacangan
D. Variasi Menu
8
sering untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah. Kebiasaan
mengkonsumsi makanan di luar atau jajanan, jika berlanjut terus dapat
merubah pola makan ke arah yang tidak sehat. Remaja sudah mulai memilih
makanan jajanan sesuai dengan tren yang berkembang saat itu.
Namun, jika menu keluarga dapat memikat hati remaja, kebiasaan jajan
akan dapat di tekan frekuensinya. Menu bagi anak sekolah dan remaja harus
lebih variatif. Makanan jajanan yang mereka konsumsi lebih sering pada
makanan asing dan kecendrungan memilih makanan jajanan yang
tradisional sudah mulai ditinggalkan. Untuk itu tidak ada salahnya, jika
menu yang disusun untuk remaja diselingi dengan menu makanan jajanan
yang sedang diminati oleh kelompok umur tersebut. Namun tentu saja
menu-menu tersebut diperkaya dengan berbagai bahan makanan yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh remaja akan zat gizi. Menu untuk anak sekolah dan
remaja harus memenuhi kecukupoan kalori dan protein. Sebanyak 2000-
2500 Kkal perhari serta mengandung 45-64 gram protein.
9
Pagi Bubur kacang hijau 100
Telur ½ matang 50
Jeruk 100
16:00 Brownies kukus 50
Makan Nasi putih 200
malam
Ayam masak mangkang 50
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari paper diatas dapat disimpulkan bahwa anemia adalah gejala dari
kondisi yang mendasari seperti kehilangan komponen darah,elemen tak kuat
atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkat oksigen darah.Anemia besi
merupakan jenis malnutrisi yang banyak dijumpai bukan hanya di Indonesia
tetapi diseluruh penjuuru dunia. Keadaan ini disebabkan oleh kekurangan zat
besi untuk pembentuan hemoglobin yakni pigmen pembawa oksigen yang
terdapat dalam sel darah merah. Infusiensi unsur mineral ini menyebabkan
penurunan jumlah serta ukuran sel-sel darah merah dan mengurangi
kandungan homolobin didalamnya penderitanya menjadi pucat dan lemah
serta mudah lelah. Dan salah satu cara mencegah dan mengatasinya adalah
dengan cara menjaga pola makan dan melakukan diet sesuai anjuran.
3.2 Saran
Dari paper diatas, kami berharap agar para pembaca dan kami sebagai
penulis khususnya, dapat dijadikan acuan sebagai bahan pembelajaran, oleh
karenanya kami juga berharap kepada semua pihak yang membaca makalah ini,
kiranya dapat memberikan kritikan dan saran yang sifatnya membangun, guna
11
untuk perbaikan penyusunan makalah tripusat pendidikan ini. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/artikel/begini-cara-yang-tepat-diet-anemia pukul
(02.39am)
Sitiatava Rizema Putra . 2013 . Pengantar Ilmu Gizi dan Diet. Jogjakarta: D-
MEDIKA (Anggota IKAPI)
12
13