Anda di halaman 1dari 17

DIET UNTUK PENYAKIT DENEGERATIF

(Anemia)

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Izwani, MA. S
Laili Suhairi, S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH :
Alja Athala Aura (1906104010035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN


KELUARGA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah swt, dimana dengan


rahmat dan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan paper ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjungan
Nabi Besar kita Rasulullah saw, beserta keluarganya, para sahabatnya dan
pengikutnya hingga akhir zaman.
Paper dengan judul “Diet Untuk Penyakit Denegeratif (anemia)”.
Bertujuan guna melengkapi tugas mata kuliah dietetika semester empat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan pembuatan paper ini
masih banyak kekurangan dan keterbatasan dari saya sebagai pihak penulis maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah dietetika yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan paper ini.
Mudah-mudahan papper ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Banda Aceh, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Paper..............................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Apa Itu Anemia?.......................................................................................3

A. Pengertian Anemia....................................................................................3

2.2 Penyebab Dan Gejala Pada Anemia..........................................................4

A. Penyebab Anemia......................................................................................4

B. Tanda Dan Gejala Anemia........................................................................5

2.3 Diet Untuk Penderita Penyakit Degeneratif Anemia................................5

A. Cara Diet Untuk Penderita Anemia...........................................................5

B. Anjuran Pola Diet Pengidap Anemia........................................................5

C. Nutrisi Bagi Penderita Anemia..................................................................7

D. Variasi Menu.............................................................................................7

E. Diet Tepat Cegah Anemia.........................................................................9

F. Tabel Pembagian Makanan Sehari-hari Untuk Penderita Anemia............9

ii
BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................11

3.1 Simpulan..................................................................................................11

3.2 Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini banyak perkembangan berbagai penyakit degenerative
sangatlah pesat. penyakit degenerative biasanya disebut dengan penyakit yang
mengiringi proses penuaan. penyakit degenerative adalah istilah medis untuk
menjelaskan suatu penyakit yang muncul sebagai akibat proses kemunduran
fungsi sel tubuh dari keadaan yang normal menjadi lebih buruk atau tingkat
aktifitas sel di dalam tubuh yang menurun. Ada sekitar 50% penyakit
degenerative saat ini antara lain seperti, anemia, dan lain sebagainya.
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari seperti kehilangan
komponen darah,elemen tak kuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkat
oksigen darah.Anemia besi merupakan jenis malnutrisi yang banyak dijumpai
bukan hanya di Indonesia tetapi diseluruh penjuuru dunia. Keadaan ini
disebabkan oleh kekurangan zat besi untuk pembentuan hemoglobin yakni
pigmen pembawa oksigen yang terdapat dalam sel darah merah. Infusiensi
unsur mineral ini menyebabkan penurunan jumlah serta ukuran sel-sel darah
merah dan mengurangi kandungan homolobin didalamnya Penderitanya
menjadi pucat dan lemah serta mudah lelah. Salah satu cara untuk
mengatasinya yaitu dengan pengaturan makanan,selain melalui pengobatan.
Menu makanan diatur agar lebih banyak mngkonsumsi makanan dengan
kandungan nukleotida purin rendah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu penyakit anemia?
2. Apa penyebab dan tanda gejala anemia?
3. Bagaimana diet untuk penderita penyakit anemia?
1.3 Tujuan Paper
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu penyakit anemia
2. Untuk mengetahui dan memahami penyebab dan tanda gejala anemia

1
3. Untuk mengetahui dan memahami diet untuk penderita penyakit anemia
1.4 Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Memberikan manfaat kepada masyarakat terutama Mahasiswa yaitu
dengan meningkatkan pola asupan makanan menjadi baik dan akibat yang
ditimbulkan asupan gizi yang kurang atau berlebih bisa ditekan,sehingga
memicu peningkatan kualitas hidup.
2. Bagi Prodi Tata Boga
Memberikan manfaat untuk berperan serta dalam meningkatkan diet
yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat misalnya pada
masyarakat yang mengalami penyakit degenerative dan tetap mengandalkan
mutu yang baik dan profesionalisme.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Paper ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi sejenis
atau lebih lanjut

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Apa Itu Anemia?
A. Pengertian Anemia
Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih
rendah dari jumlah normal. Selain itu, anemia terjadi ketika hemoglobin di
dalam sel-sel darah merah tidak cukup, seperti protein kaya zat besi yang
memberikan warna merah darah. Protein ini membantu sel-sel darah merah
membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, tubuh yang tidak mendapatkan cukup darah yang kaya
oksigen akan mengalami anemia. Akibatnya, seseorang mungkin akan
merasa lelah atau lemah. Selain itu, gejala lain mungkin muncul adalah
sesak napas, pusing, atau sakit kepala.
B. Klasifikasi Anemia
a. Klasifikasi anemia akibat gangguan Gangguan Eritropoises adalah :
- Anemia defisiensi besi. Tidak cukupnya suplai besi didalam
tubumengakibatkan timbulnya sel darah merah yang hopokrom dan
mikrorister
- Anemia megalobastik. Defisien folat atau vitamin B12 bisa
mengakibatkan gangguan pada sintesis tikidin dan defek pada
reprika DNA. Efek yang timbul dari kejadian tersebut adalah
pembesaran prekusor sel darah ( megaloblas) di sumsum tulang,
hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
- Anemia aplastik. Anemia aplastik adalah suatu kondisi dimana
sumsum tupang gagal memproduksi sel darah akibat
hiposelularitas. Hiposelularitas dapat terjadi akibat paparan racun,
radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, serta defek pada perbaikan
DNA dan gen.

3
- Anemia mielobtisik. Anemia ini terjadi akibat penggantian sumsum
tulang oleh serangan sel-sel tumor serta kelainan granuloma yang
menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.
b. Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel :
- Anemia mikrositik. Penyebab utamanya adalah defisien besi
dan talasemia ( gangguan Hb)
- Anemia normositik. Contohnya adalah anemia yang diakibatkan
oleh penyakit kronis, seperti gangguan ginjal.
- Anemia makrositik. Penyebab utamanya adalah mengkonsumsi
alkohol dan anemia megaloblastik.

2.2 Penyebab Dan Gejala Pada Anemia


A. Penyebab Anemia
Sumsum tulang adalah jaringan lunak di tengah tulang yang membantu
membentuk semua sel darah. Sel-sel darah merah yang sehat akan bertahan
antara 90 hingga 120 hari. Setelah itu, sel-sel darah tua dalam tubuh akan
diganti dengan yang baru. Proses ini berlangsung secara terus-menerus. Di
dalam tubuh terdapat hormon yang disebut erythropoietin (EPO) yang
dibuat di ginjal. Tugasnya adalah untuk memberikan sinyal kepada sumsum
tulang untuk “menciptakan” lebih banyak sel darah merah bagi tubuh.

Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen dalam sel darah merah dan
protein inilah yang memberikan warna merah pada sel darah merah. Bagi
pengidap anemia, mereka tidak memiliki cukup hemoglobin. Kemungkinan
penyebab anemia meliputi :

- Konsumsi obat-obatan tertentu.

- Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel
darah merah, yang disebabkan oleh masalah kekebalan tubuh.

- Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal,


rheumatoid arthritis, atau ulcerative colitis.
4
- Mengidap beberapa bentuk anemia, seperti talasemia atau anemia
sel sabit, yang bisa diturunkan.

- Sedang hamil.

- Peningkatan destruksi erittosit, contohnya pada gangguan sistem


imun dan talasemia

- Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia


aplastic dan kekurangan nutrisi

- Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat


pendarahan akut, pendarahan kronis, menstruasi, dan trauma

- Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang seperti


limfoma, leukemia, anemia aplastik
atau myelodysplasia, dan  multiple myeloma.

B. Tanda Dan Gejala Anemia


Jika terjadi anemia dalam waktu yang lama, maka konsetrasinya rendah.
Gejala-gejala tersebut berupa asimtomatik, letargi, napas pendek, atau
sesak (terutama saat beraktifitas), kepala terasa ringan, serta palpitasi.
Sedangkan tanda tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat
pemeriksaan adalah pucat pada membrane mukosa.

2.3 Diet Untuk Penderita Penyakit Degeneratif Anemia


A. Cara Diet Untuk Penderita Anemia
Jika kamu mengidap anemia, kamu membutuhkan diet khusus.
Soalnya, kekurangan folat dan vitamin B12 dapat memengaruhi
kemampuan tubuh untuk membuat sel darah merah. Diet kaya zat besi,
vitamin B, dan vitamin C direkomendasikan untuk mereka yang
mengidap anemia.

5
Diet anemia penting untuk produksi hemoglobin, sel darah merah serta
membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik. Bisa dibilang diet anemia
mencakup makanan kaya zat besi yang seimbang, seperti sayuran berdaun,
daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
B. Anjuran Pola Diet Pengidap Anemia
Makanan memiliki peranan penting untuk mereka yang mengidap
anemia. Tadi sudah disebutkan bahwa orang dengan anemia
membutuhkan makanan dengan kandungan zat besi. Ada dua jenis zat
besi dalam makanan yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme.
Zat besi heme ditemukan dalam daging, unggas, dan makanan laut.
Sedangkan zat besi non-heme ditemukan dalam makanan nabati dan
makanan yang diperkaya dengan zat besi. Tubuh dapat menyerap kedua
jenis zat besi tersebut, tetapi zat besi heme lebih mudah diserap.
Pola diet pengidap anemia sangat personal, tergantung kondisi anemia
dari masing-masing orang. Pada dasarnya kamu membutuhkan 150 sampai
200 miligram zat besi setiap hari. Ini bisa kamu dapatkan dari makanan, dan
terkadang bisa juga dari suplemen zat besi. Berikut ini adalah jenis makanan
untuk pengidap anemia yang dianjurkan, yaitu:

1. Sayuran hijau

Sayuran hijau, terutama yang gelap, adalah salah satu sumber terbaik
zat besi non-heme. ini termasuk bayam, kangkung, kubis, sawi, dan
sayuran dandelion. Beberapa sayuran hijau seperti Swiss
chard dan collard greens juga mengandung folat. 

2. Daging

Semua jenis daging mengandung zat besi heme. Daging merah,


domba, dan daging rusa adalah sumber terbaik sedangkan unggas dan
ayam memiliki jumlah yang lebih rendah.

3. Hati

6
Banyak orang menghindari jeroan, tetapi faktanya jeroan adalah
sumber zat besi yang tinggi. Hati kaya akan zat besi dan folat.
Beberapa jeroan kaya zat besi lainnya adalah jantung, ginjal, dan lidah
sapi.

4. Seafood

Beberapa makanan laut menyediakan zat besi heme. Kerang, tiram,


kerang, scallop, kepiting, dan udang adalah beberapa di antaranya.
Sebagian besar ikan juga mengandung zat besi. Ikan dengan kadar zat
besi terbaik antara lain:

- Tuna kalengan atau tuna segar.

- Ikan kembung.

- Ikan mahi-mahi.

- Ikan cuwe.

- Salmon segar atau kalengan.

- Sarden.

Makanan tinggi kalsium sebaiknya tidak dimakan bersamaan dengan


makanan dengan kandungan zat besi. Kalsium dapat mengikat zat besi
dan mengurangi penyerapannya. Contoh makanan yang kaya kalsium
adalah susu, susu nabati, yoghurt, kefir, keju, dan tahu.

7
C. Nutrisi Bagi Penderita Anemia
Makanan yang dianjurkan bagi penderita anemia adalah yang
mengandung:

 Zat besi (Fe), yang meliputi hati, daging sapi, kuning telur, buahan
yang dikeringkan misal kismis, serta sayuran hijau
 Asam folat, yang terdapat pada hati, jamur, pisang, dan apel
 Protein, biasa didapat dengan mengkonsumsi telur, susu, tahu, tempe,
dan kacang-kacangan

D. Variasi Menu

Makanan merupakan faktor penting yang dibutuhkan seseorang agar


dapat hidup Sehat dan bugar. Kandungan berbagai unsur dalam makanan
berfungsi untuk membangun tubuh, mensuplai energi dan berbagai zat gizi
sehingga tubuh dapat menjalankan berbagai aktivitas. Konsumsi makanan
harus beragam karena tidak ada satu jenis makanan pun yang mengandung
komposisi lengkap. Setiap individu yang berada dalam kelompok umur
yang berbeda, maka menu untuk mereka juga akan berbeda. Sebagai contoh,
menu bagi remaja tidak dapat disamakan begitu saja dengan menu bagi
orang dewasa. Perbedaan kelompok umur selain mempengaruhi jumlah atau
porsi makanan, juga akan mempengaruhi cita rasa maupun teknik
pengolahan dan penyajian makanan tersebut. Selain itu, umur yang berbeda
akan mempengaruhi kesukaannya pada beberapa jenis makanan .

Variasi menu adalah variasi makanan yang menggunakan bahan


makanan, resep makanan, dan cara pengolahan dalam suatu hidangan.
Variasi menu akan merangsang selera makan remaja. Menu yang semakin
bervariasi akan menambah selera untuk makan sehingga makanan yang
disajikan akan habis dimakan oleh remaja. Satu jenis makanan yang
dihidangkan berkali-kali dengan jangka waktu yang singkat akan
membosankan bagi remaja, begitu juga bahan makanan dasar untuk
membuat masakan berkali-kali dalam jangka waktu yang singkat akan
membuat remaja semakin jenuh dalam pola makannya. Remaja sudah mulai

8
sering untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah. Kebiasaan
mengkonsumsi makanan di luar atau jajanan, jika berlanjut terus dapat
merubah pola makan ke arah yang tidak sehat. Remaja sudah mulai memilih
makanan jajanan sesuai dengan tren yang berkembang saat itu.

Namun, jika menu keluarga dapat memikat hati remaja, kebiasaan jajan
akan dapat di tekan frekuensinya. Menu bagi anak sekolah dan remaja harus
lebih variatif. Makanan jajanan yang mereka konsumsi lebih sering pada
makanan asing dan kecendrungan memilih makanan jajanan yang
tradisional sudah mulai ditinggalkan. Untuk itu tidak ada salahnya, jika
menu yang disusun untuk remaja diselingi dengan menu makanan jajanan
yang sedang diminati oleh kelompok umur tersebut. Namun tentu saja
menu-menu tersebut diperkaya dengan berbagai bahan makanan yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh remaja akan zat gizi. Menu untuk anak sekolah dan
remaja harus memenuhi kecukupoan kalori dan protein. Sebanyak 2000-
2500 Kkal perhari serta mengandung 45-64 gram protein.

E. Diet Tepat Cegah Anemia


Kepintaran mensiasati makanan yang dikonsumsi bisa membuat tubuh
terhindar dari anemia, seperti menjaga asupan zat besi, misalnya
mengkonsumsi jus jeruk setelah makan dan menghindari konsumsi teh usai
makan. Sebab, the dapat membuat zat besi yang dikonsumsi Bersama
makanan larur dan terbuang percuma. Penderita juga bisa meningkatkan
konsumsi daging, makanan laut, buah dan sayur. Sementara itu, agar
terhindar dari anemia disarankan agar membatasi konsumsi makanan yang
bisa menghambat penyerapan zat besi, dengan menghindari makanan yang
mengandung phytate, dan hindari pula konsumsi teh, dan kopi.

F. Tabel Pembagian Makanan Sehari-hari Untuk Penderita Anemia

Waktu Menu Porsi permenu

9
Pagi Bubur kacang hijau 100

Telur ½ matang 50

Susu+ gula 20+10


Jam Sandwich telur 10
10:00
Makan Nasi putih 200
siang
Udang goreng asam manis 50

Tahu kuah kaldu 100

Cah jagung muda 100

Jeruk 100
16:00 Brownies kukus 50
Makan Nasi putih 200
malam
Ayam masak mangkang 50

Tahu kuah kaldu 100

Cah jagung muda 100

Jambu biji 100


Sumber : (Yusuf, Yulastri, Kasmita, & Faridah, 2008).

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari paper diatas dapat disimpulkan bahwa anemia adalah gejala dari
kondisi yang mendasari seperti kehilangan komponen darah,elemen tak kuat
atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkat oksigen darah.Anemia besi
merupakan jenis malnutrisi yang banyak dijumpai bukan hanya di Indonesia
tetapi diseluruh penjuuru dunia. Keadaan ini disebabkan oleh kekurangan zat
besi untuk pembentuan hemoglobin yakni pigmen pembawa oksigen yang
terdapat dalam sel darah merah. Infusiensi unsur mineral ini menyebabkan
penurunan jumlah serta ukuran sel-sel darah merah dan mengurangi
kandungan homolobin didalamnya penderitanya menjadi pucat dan lemah
serta mudah lelah. Dan salah satu cara mencegah dan mengatasinya adalah
dengan cara menjaga pola makan dan melakukan diet sesuai anjuran.

3.2 Saran
Dari paper diatas, kami berharap agar para pembaca dan kami sebagai
penulis khususnya, dapat dijadikan acuan sebagai bahan pembelajaran, oleh
karenanya kami juga berharap kepada semua pihak yang membaca makalah ini,
kiranya dapat memberikan kritikan dan saran yang sifatnya membangun, guna

11
untuk perbaikan penyusunan makalah tripusat pendidikan ini. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

DR. Almatsier,Sunita M.Sc. . 2013 . Penuntun Diet . Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Hera Nurlita,S.SiT.,M.Kes . 2014 . Konseling Gizi . Jakarta: Penebar


Swadaya Grup.

https://www.halodoc.com/kesehatan/anemia pukul (02.23am)

https://www.halodoc.com/artikel/begini-cara-yang-tepat-diet-anemia pukul
(02.39am)

Moehyi Sjahmien . 1988 . Pengaturan Makanan dan Diet Untuk


Penyembuhan Penyakit . Jakarta: PT Gramedia

Sitiatava Rizema Putra . 2013 . Pengantar Ilmu Gizi dan Diet. Jogjakarta: D-
MEDIKA (Anggota IKAPI)

SKM.,M.Sc Comelia, Edith Sumedi,SKM.,M.Sc ,Irfanny


Anwar,S.Sos.,M.Kes, Rita

12
13

Anda mungkin juga menyukai