Asuhan Keperawatan
Komunitas Pada Remaja Dengan Anemia
Kelompok III
FAKULTAS KEPERAWATAN
MANADO
2022
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan kasih-Nya yang senantiasa menyertai dalam penyelesaian Studi
Kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Penyakit Anemia Pada An. A.S di
Ruang Kenanga Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang” tanggal 25-28 Juni 2018.
Selama proses penulisan Studi Kasus, penulis mendapat bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Maka perkenankan pada saat ini penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: Penulis menyadari
sepenuhnya Studi Kasus ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat dibutuhkan oleh penulis.
Akhir kata, semoga Studi Kasus ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran
dalam dunia pendidikan.
3
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Tujuan Studi Kasus .......................................................................... 2
1.3 Manfaat Studi Kasus ......................................................................... 3
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Teori .................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Anemia .............................................................. 5
2.1.2 Klasifikasi Anemia ............................................................... 6
2.1.3 Jenis-Jenis Anemia ............................................................. 7
2.1.4 Patofisiologi dan Pathway .................................................. 8
2.1.5 Manifestasi Klinis ................................................................ 9
2.1.6 Pemeriksaan Diagnostik ..................................................... 10
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan ...........................................................11
2.2.1 Pengkajian .......................................................................... 12
2.2.2 Diagnosa .............................................................................. 13
2.2.3 Intervensi ............................................................................. 14
2.2.4 Implementasi dan Evaluasi ................................................. 15
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 15
Daftar Pustaka ........................................................................................... 16
4
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan muntah darah sudah tiga kali saat di rumah. Saat ini masih
merasa lemas, pusing dan kurang nafsu makan.
6. Riwayat Sosial
Orang yang mengasuh : pasien diasuh oleh orang tuanya sendiri
Hubungan dengan anggota keluarga : baik, mereka hidup rukun dan saling
menolong.
13
Hubungan anak dengan teman sebaya : baik, An A.S selalu bersikap baik
dengan teman-teman sebayanya.
Pembawaan secara umum : An A.S menghormati orang yang lebih tua dan suka
membantu
Lingkungan rumah : An. A.S tinggal di lingkungan rumah yang ramah.
7. Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi : An A.S menyukai semua jenis makanan dengan selera makan nya
juga baik. Biasanya ia makan menggunakan peralatan makan seperti piring dan
sendok. Jadwal makan An. A.S tidak menentu karena ketika ia merasa lapar ia
dapat langsung makan.
b. Istirahat dan tidur : Biasanya An A.S tidur malam pada jam 21.00 dan akan
bangun pada 06.00 sesekali ia terbangun karena merasa ingin berkemih.
Sebelum tidur biasanya ia selalu berdoa.
c. Personal hygiene : sebelum sakit An. A.S biasanya mandi dua kali dalam
sehari. Namun pada saat sakit ia hanya mandi sekali dalam sehari terkadang
juga ia hanya di lap badannya oleh orang tua nya. An A.S juga selalu mencuci
rambutnya dua kali dalam seminggu namun saat sakit ia belum pernah mencuci
rambutnya sehingga tampak kotor dan teraba lengket. An. A.S selalu menyikat
giginya setiap hari, ia juga akan menggunting kukunya ketika sudah panjang.
Namun disaat sakit ia tidak menggunting kukunya sehingga kukunya tampak
panjang dan kotor.
d. Aktivitas bermain : saat ini aktivitas bermain An. A.S terbatas karena kondisi
fisik yang lemah dan ia juga tidak memiliki teman bermain dirumah sakit.
e. Eliminasi (urin dan bowel) : pola eliminasi urine An. A.S biasanya 3-4x dalam
sehari. Sementara eliminasi bowel 1-2x dalam sehari.
9. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : keadaan umum An. A.S tampak pucat dan lemah.
a. Tinggi Badan :124cm
BB saat ini : 18 Kg
14
BB sebelum sakit : 24 Kg
BB Ideal : 22.6 Kg
Status Gizi : Gizi kurang
b. Kepala
Lingkar Kepala : 50 cm, An. A.S tidak hidrosefalus
Ubun-ubun anterior : tertutup
Ubun-ubun posterior : tertutup
c. Leher : An. A.S tidak mengalami kaku kuduk Pembesaran limfe : Tidak ada
pembesaran limfe
d. Mata
Konjungtiva : Tampak anemis
Sklera : Sklera berwarna putih
e. Telinga : Simetris dan tampak kotor, tidak ada gangguan pendengaran,
adanya sekresi serumen dan tidak ada nyeri tekan.
f. Hidung : bentuk simetris, adanya sekret, adanya nares, tidak ada polip
g. Mulut : mukosa tampak kering dan mulut tampak kotor
h. Lidah : lidah tampak lembab dan kotor
i. Gigi : tampak kotor
j. Dada : bentuk dada simetris, lingkar dada 60 cm
k. Jantung : suara jantung lup dup, tidak ada pembesaran jantung
l. Paru-paru : auskultasi paru vesikuler
m. Abdomen : palpasi abdomen teraba keras, dengan lingkar perut 68 cm Bising
usus : auskultasi bising usus 8x/menit Saat ini pasien tidak merasa mual atau
muntah.
n. Genitalia : bersih dan tidak ada pemasangan kateter
o. Ekstremitas : pergerakan sendi normal, tidak ada fraktur.
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS: Pasien mengatakan merasa lemas Penurunan Ketidakefektifan
dan pusing saat bangun dari tempat tidur. kadar perfusi jaringan
15
Domain II Fisiologi
Kelas N: Manajeme
Kode 4030 Pember
darah
Definisi: memberik
darah dan memonit
1. Cek kembal
2. Dapakan riw
3. Dapatkan at
(informed co
4. Cek kembal
tipe darah, t
waktu kadal
protokol di a
5. Monitor area
tanda dan gej
infiltrasi, phl
6. Monitor adan
7. Monitor dan
selama transf
8. Beri saline ke
9. Dokumentasi
10. Dokumentasi
2 Domain II Kesehatan fisiologis Domain I Fisiologis
Ketidakseimbangan nutrisi: Kelas K: Pencernaan dan nutrisi Kelas D Dukungan N
kurang dari kebutuhan tubuh Kode 1100 Manajem
Kode 1009 Status Nutrisi: asupan Definisi: menyediak
Definisi: nutrisi Definisi: intake nutrisi yang se
Asupan nutrisi tidak cukup Asupan gizi untuk memenuhi
untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan-kebutuhan metabolik 1. Tentukan st
metabolik kemampuan u
Setelah dilakukan asuhan keperawatan kebutuhan gi
Batasan karakteristik: selama …… jam pasien 2. Identifikasi
- Berat badan 20% atau dapat meningkatkan status intoleransi m
lebih dibawah rentang nutrisi yang adekuat dengan pasien
berat badan ideal kriteria hasil: 3. Ciptakan lin
- Diare 1. Asupan kalori, protein dan zat pada saat me
- Kelemahan otot besi adekuat 4. Bantu pasie
mengunyah 2. Porsi makan dihabiskan mulut sebelum
- Kelemahan otot untuk 3. Berat badan 5. Anjurkan p
menelan dipertahankan/meningkat kebutuhan di
- Kram abdomen 6. Monitor kece
1.Memonitor data
laboratorium pasien
terkait dengan
Senin /30 hemoglobin, eritrosit, S: pasien mengatakan
mei 2022 hematokrit dan trombosit merasa nyeri di lokasi
11.00 2.Mengukur suhu dan pungsi di SIAS dan
nadi pasien tibialis.
3.Mengantar pasien O: pasien tampak
melakukan pemeriksaan menangis kesakitan,
Bone Marrow Puncture skala nyeri 10
(BMP)
(menggunakan skala
wajah), CRT >2 detik,
suhu 35,90C, nadi
72x/menit, belum ada
hasil laboratorium
terbaru.
A: masalah
ketidakefektifan perfusi
jaringan belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan
I: Ajarkan pasien teknik
relaksasi napas dalam,
observasi lokasi pungsi
(SIAS dan tibialis)
E: pasien tidak lagi
menagis, skala nyeri 8
(skala wajah), pasien
tidak mau berbicara.
Selasa /31 2.Ketidakseimbangan 1. Menentukan status S: pasien mengatakan
mei 2022 nutrisi kurang dari nutrisi pasien yaitu gizi tidak ada nafsu makan.
09.00 kebutuhan tubuh kurang. O: hanya dapat
berhubungan dengan menghabiskan
anoreksia. 2. Mengidentifikasi setengah dari porsi
adanya alergi dan makan yang disediakan
toleransi terhadap (nasi dan lauk), berat
makanan yang diberikan badan pasien 18 kg,
3. Mengatur lingkungan tinggi badan pasien 124
yang aptimaal dalam cm.
perawatan An. A.S A: masalah
4. Menimbang berat ketidakseimbangan
badan pasien setiap hari nutrisi kurang dari
pada waktu yang sama kebutuhan tubuh
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. Menentukan status
nutrisi pasien yaitu gizi S: pasien mengatakan
kurang. sudah tidak merasa
Rabu /28 2. Mengatur lingkungan lemas lagi
Juni 2022 yang optimaal dalam O: pasien dapat
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengkajian An. A.S masuk rumah sakit pada tanggal 28 Mei 2022
dengan alasan muntah darah sudah tiga kali dan melena sudah dua kali saat di rumah
pada tanggal 28 mei 2022. Saat ini An. A.S mengeluh badan terasa lemas (CRT >2
detik, konjungtiva anemia dan bibir pucat). Saat dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan data kulit pasien tampak kotor dan lengket, rambut kotor, kuku jari tangan
juga panjang dan kotor. Saat ini pasien juga tidak ada nafsu makan sehingga porsi
makan yang disediakan tidak dapat dihabiskan oleh An. A.S (6 sendok makan
sehingga dari hasil pengkajian didapatkan diagnosa utama yang dapat mengancam
kehidupan yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Diagnosa yang dapat
mengancam kesehatan yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
dan defisit perawatan diri: mandi dan diagnosa yang dapat mengganggu tumbuh
kembang yaitu kecemasan orang tua oleh karena proses penyakit yang dialami
anaknya, maka dibuat suatu perencanaan keperawatan agar dapat mengatasi masalah
yang dihadapi An. A.S seperti memberikan produk darah sesuai instruksi dokter dan
juga mengobservasi sumber kehilangan cairan pada pasien, sementara pada diagnosa
yang kedua yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah
menimbang berat badan pasien setiap hari pada waktu yang sama dan juga
menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Pada
diagnosa yang ketiga yaitu defisit perawatan diri mandi maka perlu adanya bantuan
bagi pasien dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Diagnosa keempat adalah
kecemasan orang tua. Untuk mengatasi masalah kecemasan pada orang tua maka
perlu adanya dasar membina hubungan saling percaya baik dengan pasien maupun
keluarga. Implementasi dibuat sudah berdasarkan intervensi yang telah ditetapkan
sehingga evaluasi pada An. A.S dapat teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan. Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) 2007 [dokumen di internet. Diakses pada tanggal 29 Juni 2018];
Diunduh dari
http://www.docstoc.com/docs/19707850/Laporan-Hasil-Riset-KesehatanDasar-
(RISKESDAS)-Nasional-2007