Anda di halaman 1dari 12

LEUKIMIA

Pada Anak

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak yang diampu oleh:
Natalia Devi, S. Kep.,Ns.,M.Kep Sp.An

Oleh:
Kelompok 7

1. Yani Budiharti (010115A137)


2. Rizky Agustus (010115A)
3. Sinta Widyawati (010115A)
4. Susi Suviani (010115A)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia
serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentangKKP dengan baik
dan tepat waktu sekalipun terdapat kekurangan di dalamnya. Dan kami juga berterima kasih
kepada Ibu Natalia Devi, S. Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen mata kuliah Kesehatan Anak II yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan,
pengetahuan serta cakrawala mengenai LEUKIMIA. Kami sepenuhnya menyadari bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran serta usulan demi perbaikan makalah kami dimasa yang
mendatang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun pembaca. Sebelumnya
kami mohon maaf, apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan serta kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.

Ungaran, 6 september 2017

Penyusun

Keperawatan Anak I | 2
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................... 2


Daftar Isi ..................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 4
B. Tujuan .....................................................................................5
C. Manfaat .....................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi .....................................................................................6
B. Etiologi
C. Klasifikasi .....................................................................................6
D. Patofisiologi .....................................................................................18
E. Pemeriksaan Diagnostik................................................................... 19
F. Penatalaksanaan .............................................................................. 19
G. Komplikasi .....................................................................................20
H. Pathway .....................................................................................22
BABIII KONSEP ASKEP
A. Pengkajian .....................................................................................23
B. Pengkajian fisik ............................................................................... 23
C. Diagnosa Keperawatan.................................................................... 24
D. Perencanaan (NANDA,NIC,NOC).................................................. 25
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 34

Keperawatan Anak I | 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Leukimia adalah poliferasi sel lekosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat
menyebabkan anemia, trombositopeni dan diakhiri dengan kematian. (Hasan,R )

Salah satu penyakit non-infeksi adalah kanker. Kanker merupakan salah satu
penyebab utama kematian di seluruh dunia. World Health Organization (WHO)
mengestimasikan bahwa 84 juta orang meninggal akibat leukemia dalam rentang waktu
2005 dan 2015. Menderita kanker di seluruh dunia dan 6,2 juta diantaranya meninggal
dunia. Penelitian jemal, et al. Melaporkan bahwa terdapat 1.368.030 kasus baru, leukemia
di amerika serikat. Data American Cancer Society (2004), angka kejadian leukemia di
amerika serikat 33.440 kasus, 19.020 kasus diantaranya pada laki-laki (56,88%) dan
14.420 pada perempuan (43,12%). Data departemen kesehatan 2003 menyebutkan,
leukemia merupakan penyebab utama kematian ke enam di indonesia dan diperkirakan
terdapat insiden 100 per 100.000 penduduk setiap tahunnya. (WHO,2003)

Salah satu jenis kanker yang ditandai oleh penimbunan sel darah putih abnormal
dalam sumsum tulang adalah leukemia. Leukemia terjadi karena penyakit kanker yang
menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang sehingga sel darah
putih memproduksi sel yang abnormal menjadi sel leukemia. Berbahaya karena produksi
yang berlebihan tidak terkontrol akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di
dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila
berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya.

Keperawatan Anak I | 4
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan tindakan asuhan keperawatan pada anak dengan Leukimia
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menjelaskan definisi dari leukimia
b. Dapat menyebutkan etiologi dari leukimia
c. Dapat menyebutkan manifestasi klinis dari leukimia
d. Dapat menjelaskan patofisiologi dari leukimia
e. Dapat menentukan diagnosa keperawatan.
f. Dapat memberikan asuhan keperawatan.
C. Manfaat
Menjadikan mahasiswa memiliki pemikiran kritis sehingga mampu menjadi
perawat professional yang berkualitas, mengerti dan memahami kebutuhan pasien serta
metode metode dalam penerapan proses keperawatan terhadap pasien.

Keperawatan Anak I | 5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI

Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentukan darah atau kanker jaringan yang menghasilkan leukosit. Leukosit yang
imatur atau abnormal dalam jumlah berlebihan tersebut menyusup ke berbagai organ
tubuh. (Suriadi & yuliani: 2010)

B. ETIOLOGI

Penyebab yang pasti yang belum diketahui akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya leukimia, yaitu:
1. Faktor genetif
Virus tertentu menyebabkan perubahan struktur gen (T-Sel leukimia limpoma virus atau
HTLB). Insiden leukemia pada anak-anak penderita sindrom down adalah 20 kali lebih
banyak daripada normal. Kelainan pada kromosom 21 dapat menyebabkan leukemia akut.
Insiden leukemia akut juga meningkat pada penderita dengan kelainan kongenital misalnya
agranulositosis kongenital, sindrom Ellis Van Creveld, penyakit seliak, sindrom Bloom,
anemia Fanconi, sindrom Wiskott Aldrich, sindrom Kleinefelter dan sindrom trisomi D.
(Suriadi & yuliani: 2010)
2. Radiasi
Sinar radioaktif merupakan faktor eksternal yang paling jelas dapat menyebabkan leukemia.
Angka kejadian LMA (Leukemia Mielositik Akut) dan LGK (Leukemia Mielositik Kronik)
jelas sekali meningkat setelah sinar radioaktif digunakan. Sebelum proteksi terhadap sinar
radioaktif rutin dilakukan, ahli radiologi mempunyai risiko menderita leukemia 10 kali lebih
besar dibandingkan yang tidak bekerja di bagian tersebut. (Suriadi & yuliani: 2010)
3. Obat-obat imunosupresif, obat-obat karsinogenik seperti diethilstilbestror dan benzena
Sebagian besar obat-obatan dapat menjadi penyebab leukemia (misalnya Benzene), pada
orang dewasa menjadi leukemia nonlimfoblastik akut. Penelitian Hadi, et al (2008) di Iran

Keperawatan Anak I | 6
dengan desain case control menunjukkan bahwa orang yang terpapar benzene dapat
meningkatkan risiko terkena leukemia terutama LMA (OR=2,26 dan CI=1,17-4,37) artinya
orang yang menderita leukemia kemungkinan 2,26 kali terpapar benzene dibandingkan
dengan yang tidak menderita leukemia. (Suriadi & yuliani : 2010)
4. Virus
Pada manusia, terdapat bukti kuat bahwa virus merupakan etiologi terjadinya leukemia.
HTLV (virus leukemia T manusia) dan retrovirus jenis cRNA, telah ditunjukkan oleh
mikroskop elektron dan kultur pada sel pasien dengan jenis khusus leukemia/limfoma sel T
yang umum pada propinsi tertentu di Jepang dan sporadis di tempat lain, khususnya di antara
Negro Karibia dan Amerika Serikat.
(Best & swoden : 2005)

C. MANIFESTASI KLINIS

Gejala klinis dari leukemia pada umumnya :


1. Pilek tidak selalu sembuh-sembuh
2. Pucat, lesu, mudah terstimulasi
3. Demam dan anoreksia, berat badan menurun
4. Ptechiae, memar tanpa sebab
5. Nyeri pada tulang dan persendian serta nyeri abdomen
6. Limpadenopati
7. Hepatosplenomegali (Suriadi & yuliani : 2010)

D. KLASIFIKASI

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK:

F. PATOFISIOLOGI

G. PENATALAKSANAAN

H. Penatalaksanaan terapeutik
1. Pelaksanaan kemoterapi
Terdapat 3 fase pelaksanaan kemoterapi:
1) fase induksi: dimulai 4 sampai 6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini
diberikan terapi kortikosteroid (prednison), vrincristin, dan L-asparaginase. Fase induksi

Keperawatan Anak I | 7
dinyatakan berhasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak ada dan dalam sumsum
tulang ditemukan sel-sel darah muda kurang dari 5%.
2) fase profilaksis: sistem syaraf pusat: pada fase ini diberikan terapi methotrexate,
cytarabine dan hydocortison melaui intratekal untuk mencegah inflasi sel leukimia ke otak.
Terapi iradiasi kranial dilakukan hanya pada pasien leukimia yang mengalami gangguan
sistem syaraf pusat.
3) konsolidasi: pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan untuk mempertahankan
remisi dan mengurangi jumlah sel leukimia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala
mingguan atau bulanan dilakukan pemerikasaan darah lengkap untuk emniai respon sumsum
tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum tulang langkah pengobatan
dihentikan sementara atau dosis obat dikurangi.
2. Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Sinar
berenergi tinggi ini ditujukan terhadap limpa atau bagian lain dalam tubuh tempat
menumpuknya sel leukemia. Energi ini bisa menjadi gelombang atau partikel seperti proton,
elektron, x-ray dan sinar gamma. Pengobatan dengan cara ini dapat diberikan jika terdapat
keluhan pendesakan karena pembengkakan kelenjar getah bening setempat.
c. Transplantasi Sumsum Tulang
Transplantasi sumsum tulang dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang rusak dengan
sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi
kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk
mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Pada penderita LMK, hasil terbaik (70-
80% angka keberhasilan) dicapai jika menjalani transplantasi dalam waktu 1 tahun setelah
terdiagnosis dengan donor Human Lymphocytic Antigen (HLA) yang sesuai. Pada penderita
LMA transplantasi bisa dilakukan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap
pengobatan dan pada penderita usia muda yang pada awalnya memberikan respon terhadap
pengobatan.
d. Terapi Suportif
Terapi suportif berfungsi untuk mengatasi akibat-akibat yag ditimbulkan penyakit leukemia
dan mengatasi efek samping obat. Misalnya transfusi darah untuk penderita leukemia dengan
keluhan anemia, transfusi trombosit untuk mengatasi perdarahan dan antibiotik untuk
mengatasi infeksi. (Suriadi & yuliani : 2010)

Keperawatan Anak I | 8
I. KOMPLIKASI

1. sepsis
2. perdarahan
3. gagal organ
4. iron deficiency anemia (IDA)
5. kematian
(Suriadi & yuliani :2010)

J. PATHWAY

BAB III

KONSEP ASKEP

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama,alamat,jenis kelamin, alamat dst
2. Keluhan utama
Kwashiorkor : biasanya anak mengalami bengkak pada kaki dan tangan, kondisi
lemah, tidak mau makan, dan BB menurun.
Marasmus : biasanya anak menjadi rewel, tidak mau makan,badan kelihatan kurus
3. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat penyakit sekarang
1. Kapan keluhan mulai dirasakan?
2. Kejadian sudah berapa lama?
3. Apakah ada penurunan BB?
4. Bagaimana nafsu makan pasien?
5. Bagaimana pola makannya?
6. Apakah pernah menderita pengobatan,dimana,oleh siapa,kapan,jenis obatnya?
b. Riwayat penyakit terdahulu
1. Apakah dulu pasien dulu pernah menderita penyakit seperti sekarang?
c. Riwayat Penyakit keluarga
1. Apakah anggota keluarga pasien pernah menderita penyakit yang
berhubungan dengan kekurangan gizi atau kurang protein?
B. PENGKAJIAN FISIK

C. PEMERIKSAN DIAGNOSTIK

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Keperawatan Anak I | 9
E. NANDA NIC NOC

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
KKP sering dijumpai pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun, dimana pada usia ini
tubuh memerlukan zat gizi tinggi, sehingga apabila kebutuhan zat gizi itu tidak tercapai
maka tubuh akan menggunakan cadangan zat makanan yang ada, dan lama-kelamaan
cadangan makanan itu akan habis dan akan menyebabkan kelainan pada jaringan, dan

Keperawatan Anak I | 10
proses selanjutnya dalam tubuh akan menyebabkan perubahan dan akhirnya akan
menimbulkan kelainan anatomi.
Pada penyakit marasmus kwashiorkor tidak hanya terjadi defisiensi kalori dan
protein, tetapi juga terjadi defisiensi multivitamin dan multinutrien. Dengan klasifikasi
dua yaitu marasmus dan kawashiorkor dengan kedua jenis ini dapat dibedakan bahwa
karhiorkor itu hany kekurangan protein sedangkan marasmus cenderung dengan kalori
dan protein. Penyebab utama dari kwasiorkor adalah makanan yang sedikit mengandung
protein ( terutama protein hewani ), kebiasaan makan sayur sayuran yang mengandung
karbohidrat. Dengan pemeriksaan diagnostik yaitu laboratorium seperti pengecekan asam
amina dan glukosa.

Keperawatan Anak I | 11
DAFTAR PUSTAKA

Nelson. 2010. Ilmu kesehatan Anak,volume 2 Edisi 15. EGC. Jakarta


Adisasmito,wiku.2007.sistem kesehatan.jakarta:PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Anonim-1. Early Detection and Referral of Children with Malnutrition. British Medical Bulletin.
2008.

suriadi,dkk,2010.asuhan keperawatan pada anak.jakarta:CV SAGUNG SETO.

Heather, T. Herdman. 2015. NANDA International Nursing Diagnoses. Jakarta: EGC.

Moorhead Sue, dkk.2015. Nursing Outcomes Classification. Ed.5. Indonesia: Elseveir.

M. Bulechek, Gloria, dkk. 2016. Nursing Intervention Classification. Ed. 6. Indonesia: Elseveir.

Rudolph dkk.2014.Buku Ajar Pediatri.Ed.20.Indonesia:EGC

Rita, Suriadi. 2010. Asuhan keperawatan pada anak. Jakarta: CV SAGUNG SETO

http://ariasandyhasim.blogspot.co.id/2015/11/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan.html

Keperawatan Anak I | 12

Anda mungkin juga menyukai