KEPERAWATAN ANAK
DI SUSUN
OLEH
ALDI ILATO
18004
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang sudah melimpahkan
rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas makalah ini
dengan judul “keperawatan anak” tepat pada waktunya.
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
2.1. Konsep Medis Anemia ………………………………………………
2.2. Konsep Medis Diare………………………………………………….
2.3. Konsep Medis Kejang Demam……………………………………….
2.4. Konsep Medis Meningitis Pada Anak………………………………..
2.5. Konsep Medis Cacingan……………………………………………...
2.6. Konsep Medis Ispa……………………………………………………
2.7. Konsep Medis Pjp Dan Pjb Anak…………………………………….
2.8. Konsep Medis Tetralogi Of Fallot……………………………………
2.9. Konsep Medis Neonatus……………………………………………...
2.10. Konsep Medis Impetigo…………………………………………….
2.11. Konsep medis Neuroblastoma………………………………………
2.12.Konsep medis perlindungan anak……………………………………
2.13.konsep medis varisella………………………………………………
2.14.Konsep medis nefroblastoma ……………………………………….
BAB III PENUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1. Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah
sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada di bawah normal. Anemia adalah berkurangnya hingga
dibawah nilai normal eritrosit, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red
blood cell (hematokrit) per 100 ml darah.
Gejala-gejala umum yang sering dijumpai pada pasien anemia antara lain :
pucat, lemah, cepat lelah, keringat dingin, takikardi, hypotensi, palpitasi.
(Barbara C. Long, 1996). Takipnea (saat latihan fisik), perubahan kulit dan
mukosa (pada anemia defisiensi Fe). Anorexia, diare, ikterik sering dijumpai
pada pasien anemia pernisiosa (Arif Mansjoer, 2001)
2.2. Diare
2.5. Cacingan
Cacingan merupakan kondisi infeksi cacing dalam usus manusia. Ada beberapa jenis
cacing yang dapat menyebabkan kondisi cacingan. Mulai dari cacing pita, cacing
tambang, cacing kremi, hingga cacing gelang. Bukan hanya orang dewasa,
nyatanya anak-anak sangat berisiko terpapar penyakit cacingan.Penyakit ini sering
terjadi pada anak-anak berusia 5–10 tahun. Meski penyakit ini dapat diatasi dengan
pemberian obat cacing, kemungkinan berulangnya infeksi ini tetap rentan terjadi,
terlebih jika tidak dilakukan tindakan pencegahan.
2.6. Ispa
ISPA pada anak merupakan gangguan pernapasan yang umum terjadi.
Saat terserang ISPA, anak cenderung menjadi lesu, rewel, dan kurang mau
makan. Agar tidak bingung dalam menangani Si Kecil saat terkena ISPA, Anda
perlu mengetahui dulu hal-hal seputar ISPA pada anak dan cara mengobatinya.
ISPA adalah penyakit akibat infeksi pada saluran pernapasan bagian atas,
meliputi hidung, rongga hidung dan sinus, tenggorokan (faring), dan kotak pita
suara (laring). Kondisi ini umum dialami oleh anak-anak dan lansia. Pada orang
dewasa, ISPA lebih sering terjadi pada orang yang merokok atau terpapar asap
rokok dan polusi.
Penyebab utama ISPA adalah infeksi virus, yaitu virus rhinovirus,
adenovirus, coxsackie, parainfluenza, dan RSV (respitatory syncytial virus).
Namun, pada kasus tertentu, ISPA pada anak juga bisa disebabkan oleh infeksi
bakteri.
Virus dan bakteri penyebab ISPA dapat menyebar dan menular dengan
beberapa cara, misalnya saat anak menghirup percikan bersin dari seseorang
yang terinfeksi ISPA. Penyebaran juga dapat terjadi saat anak memegang benda
yang telah terkontaminasi virus atau kuman penyebab ISPA dan secara tidak
sadar menyentuh hidung atau mulutnya sendiri. Saat mengalami ISPA, anak-
anak dapat menunjukan gejala berupa:
Sesak napas
Napas berbunyi
Nyeri di bagian dada atau perut
Kejang
Penurunan kesadaran
Bibir dan kuku tampak kebiruan
Kulit menjadi pucat dan terasa dingin
Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare
4. Gunakan obat-obatan
PJB yang paling banyak ditemukan adalah kelainan pada septum bilik
jantung atau dikenal dengan sebutan ventricular septal defect (VSD).
kemudian, diikuti oleh kelainan pada septum serambi jantung atau lebih
dikenal dengan nama Atrial Septal Defect (ASD). Kelainan jantung ini juga
sering dikenal dengan sebutan jantung bocor. Jenis kelainan struktur lainnya
dapat berupa patent ductus arteriosus, transposition of great arteries, dan
kelainan katup jantung. Sering kali PJB juga timbul dalam bentuk gabungan
beberapa kelainan, seperti yang terjadi pada tetralogi fallot, yang mencakup 4
kelainan pada jantung.
2.9. Neonatus
2.10. Impetigo
2.11.Neuroblastoma
2.12. Dermatitis
2.13.Varisela
2.14. Nefroblastoma
Penyebab tumor Wilms belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa
faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena penyakit ini,
yaitu : Faktor genetik, anak yang memiliki keluarga dengan riwayat tumor Wilms
lebih berisiko menderita kondisi yang sama, kelainan bawaan (kongenital Tumor
Wilms lebih berisiko terjadi pada anak yang menderita kelainan bawaan, seperti :
niridia, yaitu kondisi ketika anak tidak memiliki sebagian atau seluruh iris mata
sejak lahir. Hemihypertrophy, yaitu kondisi ketika salah satu tangan atau kaki
lebih besar dibandingkan bagian tubuh lainnya. Kriptorkismus, yaitu kondisi
ketika testis tidak turun ke dalam skrotum saat lahir. Hipospadia, yaitu kondisi
ketika lubang saluran kemih di penis tidak berada pada posisi yang seharusnya.
Kondisi langka.
Gejala utama tumor Wilms adalah nyeri dan pembengkakan di perut. Keluhan
lain yang dapat menyertai adalah : sembelit, benjolan di dalam perut, hilang nafsu
makan, urine berdarah (hematuria), tubuh terasa sangat lelah dan lemas, mual dan
muntah, demam, sesak napas dan tekanan darah meningkat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan
hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Hak asasi anak
merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam Undang-
Undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-
Hak Anak.