DI SUSUN OLEH :
1. Cindy Anggun L
2. Najwah Oxa Dira
3. Nisrina Alya Feryl P.E
4. Novita Putri E
5. Vicka Fitria N.A
Puji syukur kami panjatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah
Sebelumnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Yasinta Puji
Kristanti, S.Pd. selaku Guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis agar dapat
mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah ini, serta rekan-rekan
seperjuangan yang telah membangun dan telah memberikan masukan dalam menyusun karya
tulis ilmiah ini. Penulis menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga
terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan Proposal Penelitian ini. Penulis
sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca Proposal Penelitian
ini, terutama Ibu Yasinta Puji Kristanti S.Pd. untuk menyempurnakan Proposal Penelitian ini.
dalam daftar Global Burden of Disease dengan jumlah penderita sebanyak 1,159
miliar orang di seluruh dunia (sekitar 25 % dari jumlah penduduk dunia). Sekitar
50% dari semua penderita anemia mengalami defisiensi besi (Mairita dkk, 2018).
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang
tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penderita
anemia diperkirakan dua milyar dengan prevalensi terbanyak di wilayah Asia dan
berisiko tinggi anemia adalah wanita usia subur, ibu hamil, anak usia sekolah, dan
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih
rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis
kelamin. Penyebab anemia pada negara dengan prevalensi anemia di atas 20%
adalah anemia defisiensi Fe atau kombinasi defisiensi Fe. Anemia yang terjadi
karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel - sel darah merah dan
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kekurangan oksigen akan berakibat pada
sulitnya berkonsentrasi sehingga prestasi belajar menurun, daya tahan fisik rendah
yang mengakibatkan mudah sakit karena daya tahan tubuh rendah dan
mengakibatkan jarang masuk sekolah atau bekerja. Akibat dari anemia ini jika
tidak diberi intervensi dalam waktu lama akan menyebabkan beberapa penyakit
sebagai berikut :
a.
b.
a. Untuk mengetahui seberapa banyak siswa / siswi SMK Islam Kepanjen yang
mengalami anemia.
b. Dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk mengatasi anemia yang
LANDASAN TEORI
2.1 Anemia
Penyakit ini rentan dialami pada semua siklus kehidupan (balita, remaja,
dewasa, bumil, busui, dan manula). Pengaruh anemia tidak hanya pada
keluhan fisik seperti lemah, letih dan lesu, tetapi juga dapat menyebabkan
hemoglobin dalam darah kurang dari 12gr/100 ml. Anemia dapat juga
didefinisikan sebagai penyakit yang terjadi karena konsumsi zat besi (Fe)
Klasifikasi anemia juga dapat terbagi lagi berdasarkan karakteristik bentuk sel
darah merah yang diproduksi, Ada pula yang membagi jenis anemia mengikuti
Kekurangan pasokan zat gizi besi (Fe) yang merupakan inti molekul
hemoglobin sebagai unsur utama sel darah merah. Akibat anemia gizi besi
pengurangan jumlah sel darah merah. Anemia zat besi biasanya ditandai
ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal (mikrositosis). Tanda-tanda ini
ferritin sebagai indikator paling dini menurun pada keadaan bila cadangan
feritin terbukti sebagai indikator paling dini, yaitu menurun pada keadaan
immunosorbent assay (ELISA). Ambang batas atau cut off kadar feritin
merah menjadi lemah dan tidak normal sehingga sangat sensitif terhadap
Anemia gizi asam folat disebut juga anemia megaloblastik atau makrositik;
dalam hal ini keadaan sel darah merah penderita tidak normal dengan ciri-ciri
adalah kekurangan asam folat dan vitamin B12. Padahal kedua zat itu
Anemia ini disebut juga pernicious, keadaan dan gejalanya mirip dengan
anemia gizi asam folat. Namun, anemia jenis ini disertai gangguan pada
sistem alat pencernaan bagian dalam. Pada jenis yang kronis bisa merusak sel-
sel otak dan asam lemak menjadi tidak normal serta posisinya pada dinding
gangguan kejiwaan. Vitamin ini dikenal sebagai penjaga nafsu makan dan
dengan mineral besi. Vitamin B12 ini bersama-sama besi berfungsi sebagai
bahan pembentukan darah merah. Bahkan kekurangan vitamin ini tidak hanya
vitamin B12 dapat terjadi karena gangguan dari dalam tubuh kita sendiri atau
sebab luar. Saluran cerna akan menyerap semua unsur gizi dalam makanan,
(anemia). ditandai dengan diare, lidah yang licin. Asam folat dapat diperoleh
dari daging, sayuran berwarna hijau, dan susu. Gizi buruk (malnutrisi)
neurologis lainnya juga dapat timbul jika sudah parah. Anemia jenis ini erat
berkaitan dengan masalah gizi. Konsumsi daging, sayuran hijau, dan susu
Anemia ini disebut juga siderotic. Keadaannya mirip dengan anemia gizi besi,
hemoglobin13.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.1 Populasi
Dalam penelitian ini adalah Sebagian dari remaja SMK Islam Kepanjen
tahun ajaran 2021/2022 dan tahun ajaran 2022/2023 yang terdiri dari
5. Erni 16 tahun
proposional.
Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti
dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan
investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Pengertian metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan pengetahuan,
teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam
kehidupan manusia (Sugiono: 2012).
metode kualitatif. Metode kualitatif ini sering disebut sebagai metode penelitian
2010).
ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial
PELAKSANAAN PENELITIAN
remaja SMK Islam Kepanjen yang terkena anemia. Berikut ini merupakan
1. Lorenza Melani
2. Amalda Irana
Amalda Irana remaja SMK Islam Kepanjen yang berusia 17 tahun, Amalda
3. Lisa Ayu
Lisa Ayu remaja SMK Islam Kepanjen yang berusia 17 tahun. Lisa Ayu
lemas. Lisa Ayu juga mengatakan bahwa tekanan darah waktu terkahir cek
4. Intan Ayu
Intan Ayu remaja SMK Islam Kepanjen yang berusia 17 tahun. Intan Ayu
5. Erni
Erni remaja SMK Islam Kepanjen yang berusia 16 tahun. Erni bercerita
bahwa ia mengalami anemia dan ia merasa pusing serta badan terasa lemas.
6. Icha Irana
Icha Irana remaja SMK Islam Kepanjen yang berusia 16 tahun. Icha Irana
7. Vicka Fitria
Vicka Fitria remaja SMK Islam Kepanjen yang berusia 17 tahun. Vicka Fitria
untuk berdiri terlalu lama (sering pingsan). Vicka Fitria mengatakan bahwa
8. Sinta Nur
Sinta Nur remaja SMK Islam Kepanjen yang berusia 16 tahun. Sinta Nur
9. Cindy Anggun L.
Cindy Anggun L. remaja SMK Islam Kepanjen yang berusia 16 tahun. Cindy
Nadilla Umrotul remaja SMK Islam Kepanjen yang berusia 16 tahun. Nadilla
4.3 Hasil Analisi Kondisi Remaja yang Terkena Anemia di SMK Islam
Kepanjen
Dilihat dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, banyak yang mengatakan
bahwa dirinya terkena anemia. 8 dari 10 siswa mengatakan bahwa dirinya terkena
anemia. Dan 2 dari 10 siswa mengatakan bahwa dirinya tidak terkena anemia.
Jika ditotal maka 80% dari 100% siswa yang diwawancarai terkena anemia.
Gejala yang sering dirasakan adalah pusing, badan terasa lemas, dan pandangan
berkunang-kunang. Untuk hasil tekanan darah yang paling sering adalah 90/80
mmHg.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, sebagian besar dari siswi
5.2 Saran
besi yang bersumber dari produk hewani ataupun nabati seperti daging,
menghambat penyerapan zat besi seperti asap oksalat yang terdapat pada