Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Tentang
Komunikasi Pada Remaja dengan Kasus Anemia
Dosen pembimbing : sukmawati S.Kep.Ns.M.Pd

Kelompok 3

Ketua : Kaka Bachtiar Akbaril Azim


Sekretaris : Sulastri
Anggota : Sri Wahyuningsih
Zar’ah Susanti

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KEMENKES KESEHATAN MATARAM
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukukur atas kehadiran Allah SWT atas
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah komunikasi dengan
judul “KOMUNIKASI PADA REMAJA DENGAN KASUS ANEMIA” ini dengan
tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu SUKMAWATI,
S.Kep.Ns.M.Pd selaku dosen pembimbing mata kulliah. Dan kepada teman-teman
yang ikut membantu menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami susun untuk memenuhituga Komunikasi “KOMUNIKASI
PADA REMAJA DENGAN KASUS ANEMIA” karena ini adalah salah satu mata
pelajaran di dunia keperawatan. Oleh karena itu, pada penysunan makalah ini kami
berusaha menggunakan Bahasa yang sederhana dan muda di pahami. Terutama bagi
pembaca mahasiswa akademi keperawatan khususnya.
Kami menyadarii walaupun kami telah berusaha semaksimal mungkin
mencurahkan pikiran dan kemampuan yang kami miliki, makalah ini masih sangat
jauh dari kata sempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dengan tercapainya suatu kesempurnaan dalam makalah
ini.

Kota bima, februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

BAB I......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1
A.Latar belakang................................................................................................................... 1
B.Perumusan masalah.......................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN............................................................................Error! Bookmark not defined.
A.PENGERTIAN ANEMIA....................................................................................................... 2
B.Pegertian Anemia pada remaja........................................................................................3
C. Cara mencegah anemia pada remaja...............................................................................5
D. Cara mengatasi anemia pada remaja...............................................................................5
BAB III....................................................................................................................................... 6
PENUTUP.................................................................................................................................. 6
KESIMPULAN.........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi
pengangkut zat gizi danoksigen dalam darah (Hemoglobin/Hb) tidak mencukupi untuk
kebutuhan fisiologis tubuh. Batas normal kadar hemoglobin untuk dapat dikategorikan
anemia adalah berbeda antar kelompok umur, jenis kelamin, dan keadaan fisiologis tertentu
seperti kehamilan.

Anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah normal.
Kurangnya sel darah merah membuat pengidap anemia tampak pucat, lelah, dan lemah.
Kondisi ini bisa dialami oleh kelompok usia mana pun, termasuk remaja. Kondisi anemia
dapat terjadi pada semua fase dalam daur kehidupan. Adapun salah satu kelompok yang
berisiko tinggi untuk mengalami anemia adalah kelompok remaja (usia 10-19 tahun). Masa
remaja merupakan salah satu periode terjadinya percepatan pertumbuhan dan perkembangan
yang menyebabkan peningkatan kebutuhan akan zat besi dalam tubuh. Pada remaja putri, zat
besi juga dibutuhkan untuk menggantikan zat besi selama masa menstruasi. Selain itu,
pernikahan usia dini dan kehamilan remaja menjadi faktor lain yang meningkatkan risiko
anemia khususnya pada remaja putri.

Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2007, 2013 dan 2018 terlihat adanya tren
peningkatan prevalensi anemia pada remaja. Pada tahun 2018, terdapat 32% remaja di
Indonesia yang mengalami anemia. Hal ini berarti bahwa terdapat kurang lebih 7.5 juta
remaja Indonesia yang berisiko untuk mengalami hambatan dalam tumbuh kembang,
kemampuan kognitif dan rentan terhadap penyakit infeksi. Salah satu intervensi yang
dilakukan dalam upaya menurunkan prevalensi anemia pada remaja adalah suplementasi zat
besi dan asam folat melalui pemberian tablet tambah darah (TTD). Pada tahun 2018, terdapat
76.2% remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah dalam 12 bulan terakhir, Namun,
hanya sebanyak 2,13% diantaranya yang mengkonsumsi TTD sesuai anjuran (sebanyak ≥52
butir dalam satu tahun).

B. Perumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah,antara lain:

1. Apa pengertian anemia?


2. Apa saja gejala-gejala anemia?
3. Bagaimana cara mengatasi anemia pada remaja?
4. Bagaimana cara mencegah anemia pada remaja?
C. Tujuan
Makalah ini tidak lain untuk memenuhi tugas yang di berikan dosen,dimana memberi
pengetahuan tentang penyakit anemia yang bisa dialami oleh kelompok usia manapun
termasuk remaja dan juga memberi pengetahuan bagi para pembaca.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. anemia
1. Pengertian anemia
Anemia adalah kondisi ketika tubuh mengalami penurunan atau jumlah sel darah merah
berada di bawah kisaran normal. Hal ini terjadi karena kurangnya hemoglobin (protein kaya
zat besi) sehingga memengaruhi produksi sel darah merah. Maka dari itu, oksigen juga sulit
untuk mencapai sel dan jaringan di dalam tubuh.
2. Penyebab umum dari anemia
1).Perdarahan hebat
- akut (mendadak)
- Kecelakaan
- Pembedahan
- Persalinan
- Pecah pembuluh darah
- Kronik (menahun)
- Perdarahan hidung
- wasir (hemoroid)
- Kanker atau polip di saluran pencernaan
-Tumor ginjal atau kandung kemih
- Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
2). Berkurangnya pembentukan sel darah merah
- Kekurangan zat besi

2
- Kekurangan vitamin B12
- Kekurangan asam folat
- Kekurangan vitamin C
- Penyakit kronik
3). Meningkatnya penghancuran sel darah merah
- Pembesaran limpa
- Kerusakan mekanik pada sel darah merah
- seaksi autoimun terhadap sel darah merah
- Hoglobinuria nokturnal paroksismal
- Sferositosis herediter
- Elliptositosis herediter
- Kekurangan G6PD
- Penyakit sel sabit
- Penyakit hemoglobin C
- Penyakit hemoglobin S-C
3. Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah
dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah haemoglobin dalam suatu contoh darah
bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit
(CBC)
4. Pengobatan
Kekurangan zat besi akibat kekurangan makanan amat jarang bagi dewasa tidak haid (lelaki
dan wanita putus haid). diagnosis kekurangan zat besi menyatakan pencarian bagi potensi
punca kehilangan sebegitu seperti pendarahan perut (gastrointestinal) akibat ulcer atau barah
kolon. Anemia kekurangan zat besi ringan hingga serdahana dirawat dengan tambahan zat
besi menggunakan feroussulfat atau ferrous gluconate. Vitamin C mungkin membantu
keupayaan tubuh bagi menyerap zat besi.
Vitamin tambahan diberikan secara oral (asid folik ) atau suntikan (vitamin B-12) akan
menggantikan kekurangan khusus.
Bagi penyakit anemia kronik, anemia dikaitkan dengan kimoterapi (chemotherapy), atau
anemia dikaitkan dengan penyakit ginjal, setengah pakar klinikal prescribe
recombinanterythropoietin,epoetin alfa, bagi menggalakkan penghasilan sel darah merah.
B. anemia pada remaja
Anemia pada remaja putri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, pendarahan yang hebat,
diet yang buruk, kurangnya kadar zat besi dalam tubuh, kekurangan protein, dan vitamin C.
disebabkan oleh rendahnya konsumsi pangan sebagai sumber zat besi sangat memengaruhi
terjadinya anemia.
1. Tanda dan Gejala Anemia pada remaja:
 Kulit yang terlihat pucat.
 Mengalami perubahan suasana hati.
 Terlihat sangat lelah.

3
 Kepala terasa sangat pusing.
 Detak jantung lebih cepat dari biasanya.
 Mengalami jaundice (kulit dan mata menjadi kuning).
Saat mengalami anemia berat, anak remaja juga bisa mengalami tanda dan gejala
lainnya, seperti:
 Mengalami sesak napas.
 Tangan dan kaki bengkak.
 Pusing disertai sakit kepala.

2. penyebab anemia yang paling sering dialami oleh remaja adalah:


a) Kurang asupan zat besi
Penyebab paling umum dari anemia adalah ketika anak kekurangan zat besi
baik dari makanan atau asupan suplemen. Apalagi ketika anemia lebih banyak
terjadi pada remaja putri karena di masa puber ia merasakan permulaan siklus
menstruasi. Perlu diketahui bahwa kebutuhan zat besi di masa remaja adalah
sekitar 8 mg hingga 15 mg setiap harinya. Oleh karena itu, Anda juga perlu
memperhatikan ketika remaja mulai melakukan diet. Perhatikan asupan gizi
serta nutrisinya dengan baik karena hal ini juga bisa memicu anemia.
b) Anemia karena perdarahan
Hal ini bisa terjadi karena pendarahan yang diakibatkan oleh cedera,
menstruasi yang cukup berat, gangguan pencernaan, hingga masalah kesehatan
lainnya. Maka dari itu, anemia pada remaja lebih sering dialami anak
perempuan karena setiap bulannya ia mengalami menstruasi.
c) Sel darah merah rusak
Ini merupakan kondisi yang juga bisa disebut sebagai anemia hemolitik.
Kondisi ini termasuk saat sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel darah
merah dengan sendirinya. Perlu diketahui bahwa ini juga merupakan jenis
yang disebabkan adanya kelainan sel darah merah karena faktor keturunan.
Sebagai contoh, anemia sel sabit juga thalasemia.
d) Produksi sel darah merah terlalu lambat
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab anemia pada remaja yang satu ini,
seperti:
 Anemia aplastik, saat tubuh berhenti membuat sel darah meraah karena
infeksi atau penyakit
 Kekuragan vitmin B12 dari makanan, suplemen, hngga tubuh yang
tidak bisa menyerap vitamin ini

4
C. Cara mencegah anemia pada remaja
 Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi yang baik untuk dikonsumsi,
seperti:Daging merah, kuning telur, kentang, tomat, kacang-kacangan, hingga kismis
 dengan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) agar dapat meningkatkan daya tahan
tubuh
 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin C
 Meningkatkan konsumsi sumber protein
 Makan makanan mengandung vitamin B12, seperti: hati hewan, sapi dan ayam,kerang
laut,ikan,daging,unggas,telur, dan susu dan produk susu lainnya yang mengandung
vitamin B12.
 Makan makanan mengandung asam folat (vitamin B9), seperti: sayuran berdaun hijau,
seperti bayam,buah jeruk,kacang polong,roti,sereal, nasi, dan pasta.
 Berhenti minum alcohol
D. Cara mengatasi Anemia pada remaja
Jika Anda khawatir dengan kondisi kesehatan anak, hal pertama yang perlu
dilakukan adalah dengan berkonsultasi dengan dokter. Perawatan serta cara mengatasi
anemia yang bisa dilakukan tergantung dari penyebabnya. Beberapa perawatan yang
bisa dilakukan adalah:
• Obat atau suplemen zat besi yang sudah diresepkan dokter.
• Perubahan pola makan
• Transfusi darah
• Pengobatan penyakit lainnya yang menjadi penyebab anemia

5
BAB III
PENUTUP

kesimpulan

Kondisi kekurangan sel darah merah di dalam tubuh atau yang dikenal dengan anemia bisa
dialami oleh siapa saja, termasuk anak remaja.

Namun, dibandingkan remaja putra, remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia.
Salah satu alasannya karena remaja putri mengalami siklus menstruasi setiap bulannya.

Menstruasi bulanan menyebabkan para remaja putri mudah mengalami anemia, yaitu kondisi
dimana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin didalamnya lebih rendah dari biasanya.

Hal ini bisa membuat tubuh lebih mudah lemas dan mudah untuk pingsan.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://dinkes.pringsewukab.go.id/detailpost/anemia-pada-remaja-apa-penyebab-dan-cara-
mengatasinya#:~:text=Anemia%20adalah%20kondisi%20ketika%20tubuh,memengaruhi
%20produksi%20sel%20darah%20merah.
https://amp.kompas.com/health/read/2021/01/26/160400368/13-gejala-anemia-pada-
remaja-dan-cara-mengatasinya
https://pkgm.fk.ugm.ac.id/2022/05/18/pencegahan-anemia-pada-remaja/
#:~:text=Penanggulangan%20dan%20pencegahan%20anemia%20pada%20remaja%20dapat
%20dilakukan%20dengan%20beberapa,4)%20Meningkatkan%20konsumsi%20sumber
%20protein
https://id.scribd.com/document/432125562/Komunikasi-Terapeutik-Pasien-Anemia- 1

7
Komunikasi Terapeutik pada pasien anemia

1. tahap pre-interaksi
Mengumpulkan data tentang klien : ditinjau dari catatan medis atau catatan keperawatan.a.
Kondisi klien b.
Diagnosa peperawatan mengalami 5 Lc.
Tujuan khusus adalaah setelah dilakukan penkes, pasien dapatmemahami penyakit anemia
yang dialami dan mengerti caramenanganinya.d.
Tindakan keperawatannya adalah menjalaskan bagaimanakondisi pasien dilihat dari tekanan
darahe.
DS: klien mengatakan lemas, klien mengatakan pusing.f.
DO: klien tampak lemas, wajah tampak pucat, kemudiantelapak tangan pucat.g.
TTF: suhu 36º C, nadi 34 x/menith.
TD: 100/60 ketakut mmhgMengeksplorasi perasaan, fantasi dan
2. Tahap orientasi
Disebuah RS . umum di ruang dahlia, terdapat seorang pasien peempuan berusia 19 tahun
bernama chelin kelen beliau sudah di rawat 3 hari dirumah sakit dengan keluhan pusing,
cepat lelah, letih, lesu, lunglai. Pada pukul 13:00 wita, seorang perawat datang ke ruangan
tersebut.
Perawat: selamat siang ibu
Pasien : selamat siang sus,
Perawat: bagaimana tidurnya semalam.
pasien:Alhamdulillah, nyenyak sus
Perawat: baguslah kalo begitu bu. Perkenalkan bu, nama saya suster devy lulan. Apa benar
ini dengan ibu chelin kelen?
Pasien: iya suster nama saya chelin kelen
Perawat: ok baiklah bu, hari ini saya perawat yang bertugas untukmerawat ibu dari pukul
13:00-21:00 wita malam nanti, jadi apabila ada keluhan atau masalah dapat
menginformasikan kepada saya.
Pasien : siap suster.

Perawat : bagaimana keadaan ibu sekarang? apakah sudah lebih baikdari kemarin?
Pasien : sudah sedikit membaik suster, namun saya masih seringmerasakan pusing.

8
Perawat : pusing baagaimana bu?
Pasien : begini suster, saya sering cepat lelah, kalau bangun tidur ataukalau sudah mau
berdiri sering pusiang.
Perawat : oh iya, itu merupakan beberapa tanda kalau ibu kekurangandarah.
Pasien : oh begitu ya suster.
Perawat : baik bu sesuai dengan perjanjian kita kemarin, saya akanmemberikan pendidikan
kesehatan mengenai anemia selama 5 menit.Apakah kita sudah bisa mulai bu?
Pasien : oh iya silakan suster
3. Tahap kerja
Perawat : baiklah, sebelum saya mengukur tekanan darah ibu, apakah ibu bersedia?
Pasien : iya tentu silahkan suster
Perawat: (mengukur tekanan darah). Ibu tekanan darahnya 100/60mmHg, rendah tekanan
darahnya
Pasien: lalu bagaimana sus
Perawat: baiklah saya akan jelaskan kondisi ibu bersama dengan pendidikan kesehatan yang
saya janjikan tadi. Kita mualai sekarang ya bu
Pasien: iya silahkan
Perawat: (perawat menjelaskan mengenai definisi, penyebab,gejala,pencegahan)

 Pengertian anemia: anemia adalah suatu kondisi tubuhyang terjadi ketika sel-sel
darah , merah(eritrosit) atau hemoglobin(Hb)yang sehat dalam darah berada di
bawah nilai normal (kurang darah).Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah
merah yang berfungsiuntuk mengikat oksigen. Saat seseorang kekurangan sel darah
merahatau hemoglibin yang normal maka sel-sel dalam tubuh tidak
akanmendapatkan oksigen yang cukup maka timbullah gejala anemia.
Dalammasyarakat kita anemia dikenal dengan kurang darah. Dan kurang darah
berbeda dengan darah rendah .
 Penyebab: secara umum, anemia dibagi menjadi 3 kelompok:a.
Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darahSel darah merah dapat hilang ketika
seseorang mengeluarkan darahatau berdarah oleh sebab apapun seperti kecelakaan,
terluka,menstruasi, melahirkan, dll b.
Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merahAnemia bisa
terjadi karena kurang nya produksi sel darah merahatau terganggu nya
pembentukan hemoglobin. Disebabkankekurangan mineral dan vitamin.c.

9
Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merahKetika sel-sel darah merah
rapuh dan tidak dapat menahan stresrutin dari sistem peredaran darah maka dapat
pecah secara bertahap. Penyebab nya adalah racun ular.

 Gejala : seseorang yang mengalami anemia biasanya memiliki ciri-ciri serimg terlihat
sangat pucat, kelehanan, dan cepat capek,konjungtivita terlihat lebih putih, mudah
mengantuk sakit kepala,tangan dan kaki dingin, pingsan, pusing terutama ketika
orangtersebut berdiri, sesask napas terutama ketika saat beraktivitas, nyeridada,
penurunaan kosentrasi dan daya ingat.

 Pencegahan: asupan makanan mengandung zat besi( daging merahdan karang),


tingkatkan asupan vitami c dan folat (jeruk, nanas, bayam), konsumsi makanan
mengandung vitamin B12 (telur, ikan,yogurt),tunda pemberian susu sapi untuk anak
dibawah satutahun(kandungan besi dalam susu sapi rendah, dapat
menimbulkaniritasi pada usus), kombinasi makanan dengan baik
( kombinasimakanan misal daging dengan kentang), buat roti dengan gandumyang
kaya zat besi
 Pengobatan: melakukan transfusi darah
Pasien: (mendengarkan merespon)
4. Tahap terminasi
Perawat : baik bu, saya rasa pemberian pendidikan kesehatan ini sudahcukup. Sekarang
bagaimana perasaan ibu setelah diberi pendidikankesehatan ii?
pasien : iya suster, saya sekarang lebih paham apa itu anemia dan cara penyembuhannya.
Perawat : baik, jika ibu sudah paham dengan apa yang sudah saya jelaskan, coba tolong
jelaskan kembali kepada saya apa saja penyebab,gejala, pencegahan serta pengobatan
anemia yang ibu ketahui.
Pasien : ( menjelaskan kembali kepada perawat)
Perawat : iya betul sekali apa yang tadi ibu sudah jelaskan. Apakah adayang ingin ibu
tanyakan lagi?
Pasien : tidak suster saya rasa sudah cukup
Perawat : baik jika begitu, jam 19:00 wita saya akan kembali lagi untukmengganti influsan,
selamat beristrahat ibu, semoga lekas sembuh.
Pasien : oh iya baik suster, terima kasih suster. Selamat malam
Perawat: selamat malam

10

Anda mungkin juga menyukai