DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
1. ANA VALIANA
2. PUTRI RAHAYU
3. WINDA PURWANSYIH
4. GILANG AGUSTIAN BAHCMID
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya
penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Dan dengan
mengucap puji syukur atas curahan kasih karunia-Nya kepada penulis, terutama ilmu
dan akal sehat sehingga dengan ijin-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makala yang berjudul “ makalal ini disusun sebagai tugas mata kuliah ”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini penuh
keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran yang konstruktif
merupakan bagian yang tak terpisahkan dan senantiasa kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi banyak pihak. Allahumma Amin.
Penyusun
Kelompok III
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………….…………….................i
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah………………………………………….….………….……..................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anemia..........................................................................................................4
B. Ruang lingkup Anemia....................................................................................................4
C. Penyebab Anemia............................................................................................................5
D. Tanda-tanda Anemia........................................................................................................7
E. Faktor resiko terkena Anemia..........................................................................................8
F. Pencegah penyakit Anemia.............................................................................................9
G. Cara penanganan penyakit Anemia..............................................................................10
H. Hasil penelitian..............................................................................................................11
A. Kesimpulan …………………………………………………………….........…................14
B. Saran ………………………………………………………………......……….................14
PENDAHULAN
A. LATAR BELAKANG
Anemia merupakan penyebab kecacatan kedua tertinggi di dunia. Hal tersebut men-
jadikan anemia sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius di seluruh dunia. Ane-
mia bisa menyerang siapapun, tak terkecuali remaja yang masih berusia dini. Anemia lebih
sering terjadi pada remaja perempuan dibandingkan dengan remaja laki-laki. Hal ini dikare-
nakan remaja putri kehilangan zat besi (Fe) saat menstruasi sehingga membutuhkan lebih
banyak asupan zat besi (Fe). Perilaku remaja putri yang mengkonsumsi makanan nabati
lebih banyak mengakibatkan asupan zat besi belum mencukupi kebutuhan zat besih . Kebi-
asaan remaja putri yang ingin tampil langsing menjadikan remaja tersebut membatasi asu-
pan makanan hariannya yang mengakibatkan remaja putri mudah terserang anemia.
Terhitung setenga hari semua kasus anemia, defisiensi besi adalah penyebab paling
umum dari anemia. Namun, kondisi lain seperti kekurangan nutrisi, peradangan akut dan
kronis, infeksi parasit, percepatan pertumbuhan, peningkatan kebutuhan zat besi, pen-
ingkatan kehilangan zat besi dari tubuh selama menstruasi, gangguan sintesis hemoglobin
yang diturunkan atau di dapat, produksi sel darah merah, atau kelangsungan hidup juga
dipertimbangkan menjadi penyebab anemia.
Anemia merupakan gangguan gizi disebabkan oleh kekurangan zat besi terutama
pada remaja putri yang kurang beruntung. Berdasarkan pedoman World Health Organization
(WHO), remaja dikatakan mengalami anemia bila kadar hemoglobinnya kurang dari
12mg/dl. Namun, ini mungkin terpengaruh karena peningkatan kebutuhan zat besi, penu-
runan asupan zat besi, pertumbuhan fisik yang cepat, kehilangan menstruasi, dan permintaan
zat besi yang tinggi untuk pembentukan hemoglobin (Hb). Remaja putri berisiko lebih tinggi
mengalami anemia karena masa pertumbuhan fisik, pematangan reproduksi, dan transformasi
kognitif yang menuntut makro dan mikro nutrien tinggi termasuk zat besi.
B. RUMUSAN MASALAH
I. Apa yang dimaksud dengan Anemia ?
J. Bagaimana ruang lingkup Anemia?
K. Apa saja penyebab Anemia ?
L. Apa saja tanda-tanda Anemia ?
M. Apa saja Faktor resiko terkena Anemia?
N. Apa saja yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit Anemia ?
O. Bagaimana cara penanganan penyakit Anemia ?
P. Bagaimana hasil penelitian tentang penyakit anemia ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Anemia
2. Dapat mengetahui bagaimana ruang lingkup Anemia
3. Dapat mengetahui apa saja penyebab Anemia
4. Dapat mengetahui apa saja tanda-tanda Anemia
5. Agar mengetahui apa saja Faktor resiko terkena Anemia
6. Apa saja yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit Anemia
7. Supaya mengetahui bagaimana cara penanganan penyakit Anemia
8. Agardapat mengetahui bagaimana hasil penelitian tentang penyakit anemia
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ANEMIA
Menurut Smeltzer (2002), Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya
hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah
normal .Anemia atau kurang darah(dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah kondisi
di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang
berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh
bagian tubuh.
Kadar hemoglobin
a. Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram
b. Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram.
c. Penderita anemia tingkat ringan mempunyai Hb : 10 gram – 8 gram.
d. Penderita anemia tingkat sedang mempunyai Hb : 8 gram – 5 gram.
e. Penderita anemia tingkat berat mempunyai Hb : kurang dari 5 gram.
(Smeltzer, 2002)
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari
13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb
kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.(Smeltzer ,2002)
C. PENYEBAB ANEMIA
Ada tiga penyebab utama terjadinya anemia, yaitu
1. Kehilangan darah
Kehilangan darah adalah penyebab paling umum terjadinya anemia, khususnya
terutama anemia karena kekurangan defisiensi zat besi. Kehilangan darah bisa
jangka pendek atau persisten. Jika kehilangan darah berlebihan, tubuh akan
kehilangan sel darah merah yang cukup dan menyebabkan anemia. Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan kehilangan darah seperti menstruasi, perdarahan di saluran
pencernaan dapat menyebabkan kehilangan darah. Bedah atau kanker juga bisa
menyebabkan kehilangan darah.
2. Produksi sel darah merah tidak memadai
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan produksi sel darah merah
yang tidak memadai, ini termasuk:
a. Makanan
Makanan yang kekurangan atau tidak memiliki zat besi, asam folat (folat), dan
vitamin B12 dapat menyebabkan tubuh tidak membuat sel darah merah yang
cukup. Zat besi merupakan mineral penting untuk pembuatan sel darah merah.
b. Penyakit Kronis
Penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit ginjal dapat menyebabkan tubuh
tidak mampu memproduksi sel darah merah yang cukup. Orang yang memiliki
HIV / AIDS juga dapat mengembangkan anemia akibat infeksi atau obat yang
digunakan untuk pengobatan penyakit.
c. Kehamilan
Selama 6 bulan pertama kehamilan, bagian cair darah perempuan meningkat lebih
cepat dibandingkan jumlah sel darah merah. Ini mencairkan darah dan dapat
menyebabkan anemia.
d. Hormon
Tubuh kita membutuhkan hormon erythropoietin untuk membuat sel darah
merah. Hormon ini membantu merangsang sumsum tulang untuk membuat sel
darah merah. Rendahnya tingkat hormon ini dapat menyebabkan anemia.
e. Obat-obatan
Beberapa obat seperti antibiotik, obat anti kejang, pengobatan kanker atau
paparan radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang. Jika sumsum
tulang rusak, tidak dapat membuat cukup sel darah merah baru untuk
menggantikan sel yang mati.
3. Kerusakan sel darah merah yang berlebihan
Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah yang berlebihan dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk anemia, mereka adalah sebagai berikut:
a. Anemia hemolitik.
Anemia hemolitik terjadi ketika sel darah merah hancur sebelum masanya
berakhir. Umur normal sel darah merah adalah 120 hari. Pada anemia hemolitik,
umurnya jauh lebih pendek.
b. Anemia sel sabit.
Anemia sel sabit adalah bentuk parah dari anemia. Hal ini biasanya terjadi ketika
seseorang mewarisi dua gen yang abnormal (satu dari setiap orangtua) yang
menyebabkan sel darah merah mereka berubah bentuknya.
c. Thalassemia.
Thalasemia adalah suatu bentuk anemia yang sel darah merah cepat hancur. Hal
ini menyebabkan tubuh membuat sedikit sel darah merah sehat dan hemoglobin
dari normal.
(Zen,2013)
H. HASIL PENELITIAN
1. Hasil penelitian I
Hasil penelitian menunjukan kadar Hb yang bervariasi dengan kadar terendah 9.0
d/dL dan kadar tertinggi 12.2 g/dL dengan rata-rata 11.5 g/dL. Hasil ini juga sejalan
dengan hasil penelitianyangdilakukandiGhanadimanamayoritas
remajayangmengalamianemiatermasuk dalamkategori anemiaringanyakni 23.8%
(19).Halinidapatterjadiakibatkesamaan
karakteristikremajamenurutusiadanberhubunganeratdengankarakteristik
tumbuhkembangpadaremajaumumnya.
2. Hasil penelitian II
Berdasarkanhasilpenelitianyangtelahdilakukanpenelitianmengenaiprevalensianem
iadefisiensiremaja
putri,hasilpenelitianmenunjukkanbahwaprevalensianemiadefisiensibesipadaremajaputr
idiKotaLangsa sebesar 33,7%.
PenelitianinitidaksejalandenganpenelitianyangdilakukanolehBasithA(2017)tentan
gfaktor-faktor
yangberhubungandengankejadiananemiapadaremajaputribahwadari50respondenyangd
iperiksakadar hemoglobinnya didapatkanlebihdari setengah(54%)respondenmengalami
anemia(9).
Penelitianinisejalan dengan
penelitianyangdilakakanSriningrat(2019)bahwamenunjukkansebanyak34
respondendari74repsonden(45,9%)mengalamianemia.Rerataumurdarikeseluruhanresp
ondenadalah14,7
tahundenganumurtermuda12tahundantertua17tahun.Diperolehproporsiterbanyakpadar
espondendengan
asupanenergikurang(48,6%),asupanproteinkurang(36,5%),asupanzatbesikurang(59,5%
),asupanvitaminC kurang(85,1%),statusgizinormal(71,6%),lamasiklusmenstruasi25-
35hari(79,7%),durasimenstruasi<7hari (87,8%), tidakaktif(67,6%) danpendapatan
orangtuarendah (79,7%)(10).
HasilpenelitianinisejalandenganyangdilakukanolehJaelani(2017)bahwagambaran,
sebagianbesar
remajaputri(67,0%)lebihbanyaktidakanemiadibandingkanremajaputrianemia,lamahaid
sebagianbesar remaja putri(73,0%) dengankategori haidnormal,statusgizi
sebagianbesarremaja putri (57,0%)dengankategori
statusgizinormal,kebiasaansarapanpagisebagianbesarremajaputri(61,0%)dengankatego
ribaik,pendidikan
iburemajaputrisebagianbesarmempunyaiibudenganpendidikanrendahyaitusebanyak92,
0%,asupanzatbesi
remajaputri(70,0%)sebagianbesardengankategoriasupanzatbesitidaktercukupi,asupanp
roteinremajaputri
(55,0%)sebagianbesardengankategoritercukupidanpolakonsumsimakananinhibitorpeny
erapanzatbesi remaja putri (54,0%) sebagian besardengankategori sering(11).
Anemiadefisiensibesiadalahanemiayangtimbulkarenakekuranganzatbesisehinggap
embentukansel-
seldarahmerahdanfungsilaindalamtubuhterganggu.Anemiadefisiensibesibisamerupaka
nakibatyangutama
karenakehilangandarahatautidakmemadainyamasukanbesi.Halinijugadapatmerupakank
ondisisekunder yang disebabkan proses penyakit ataukondisiyang menguras
cadanganbesi,seperti perdarahansaluranpencernaan atau karenakehamilan(12).Asumsi
peneliti bahwa terjadinyaanemiapada remaja putri dapat disebabkan olehpola
hidupatau kebiasaanatasasupanmakanandan statusgizi yangdi konsumsi olehremaja.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Anemiamerupakanpenyebabkecacatankeduatertinggididunia.Haltersebutmen-
jadikananemiasebagai masalahkesehatanmasyarakatyangseriusdiseluruhdunia.Anemi-
abisamenyerangsiapapun,takterkecuali remajayangmasihberusiadini.Anemialebihser-
ingterjadipadaremajaperempuandibandingkandenganremaja laki-laki.Halinidikare-
nakanremajaputrikehilanganzatbesi(Fe)saatmenstruasisehinggamembutuhkanlebih
banyakasupanzatbesi(Fe).Perilakuremajaputriyangmengkonsumsimakanannabatilebih-
banyak mengakibatkanasupanzatbesibelummencukupikebutuhanzatbesiharian.Kebi-
asaanremajaputriyangingin tampillangsingmenjadikanremajatersebutmembatasiasupan-
makananhariannyayangmengakibatkanremaja putri mudahterseranganemia.
Menurut Smeltzer (2002), Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya
hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah
normal .Anemia atau kurang darah(dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah
kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen)
dalam sel darah merah berada di bawah normal.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit
banyak dapat menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu, kami juga
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehingga kami bias berorientasi
lebih baik pada makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Herawati, Cucu dan Sri Astuti. 2010. “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia Gizi
pada Ibu Hamil di Puskesmas Jalaksana Kuningan Tahun 2010”. Skripsi.
Cirebon: Stikes Cirebon
Noviyanti, Finna. 2013. “Anemia” .(online), (http://www.scribd.com/doc/54756023/Anemia .
Diakses pada tanggal 16 September 2014)
Smeltzer &Bare. 2002.Patofsiologi. Jakarta: EGC
Wahyudi, Arief. 2013. “Gejala Anemia,Faktor Resiko dan Pengobatannya” (online),
(http://obatalamipenyakit1.wordpress.com/2013/06/16/gejala-anemia-faktor-
resiko-dan-pengobatannya/.Diakses pada tanggal 16 September 2014)
Wikipedia. 2014.“Anemia” (online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia.Diakses pada
tanggal 16 September 2014)
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. Jakarta: EGC.