Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ANEMIA PADA KEHAMILAN DAN MOLA HIDATIDOSA

DI SUSUN OLEH :

MIRAYANTI PEONDANG

SERLINA DINI

YAYASAN KASIH BUNDA KALALEMBANG

AKEDEMIK KEPERAWATAN RANTEPAO

TANA TORAJA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “ ANEMIA PADA
KEHAMILAN DAN MOLA HIDATIDOSA “

Dalam pembuatan makalah ini penulis banyak menghadapi masalah dan hambatan.
Tetapi,berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak maka makalah ini dapat
diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan baik isi maupun
penyusunan. penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya. semoga makalah ini bermanfaat
bagi penulis khususnya baagi pembaca pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................ii

DAFTAR ISI ....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................1

A. LATAR BELAKANG..........................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................2
C. TUJUAN ..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................3

A. ANEMIA PADA KEHAMILAN..........................................3


a. Defnisi..............................................................................3
b. Etiologi.............................................................................3
c. Klasifikasi........................................................................4
d. Manifestasi klinis.............................................................5
e. Pemeriksaan penunjang...................................................6
f. Komplikasi.......................................................................6
B. MOLA HIDATIDOSA.........................................................7
a. Defenisi ...........................................................................7
b. Etiologi.............................................................................7
c. Manifestasi klinis.............................................................8
d. Pemeriksaan penunjang...................................................8
e. Komplikasi.......................................................................9
BAB III TINJAUAN KASUS...........................................................10
A. Pengkajian...........................................................................10
B. Diagnose..............................................................................12
C. Intervensi.............................................................................13
D. Implementasi.......................................................................14

iii
E. Evaluasi...............................................................................14
BAB IV PENUTUP..........................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................15
B. Saran....................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anemia pada masa kehamilan menjadi masalah utama di dunia hingga pada saat
ini. Anemia merupakan suatu penyakit yang dapat terjadi pada masa kehamilan
yang diakibatkan karena ibu kekurangan zat besi. Ibu yang memiliki pengetahuan
yang kurang tentang manfaat zat besi akan menunjukkan perilaku yang tidak sesuai
anjuran, sehingga diperlukan informasi yang lengkap tentang manfaat zat besi.
Menurut Rukman, anemia pada masa kehamilan dikatakan sebagai kondisi ketika
kadar hemoglobin ≤ 11gr%.
Micronutrient and Child Blindness Project and Food & Nutrition Technical
Assistance melaporkan bahwa sekitar 50% anemia disebabkan oleh defisiensi zat
besi. Ini dikarenakan pada ibu hamil terjadi dua kali lipat peningkatan kebutuhan
zat besi yang diakibatkan oleh peningkatan volume darah tanpa ekspansi volume
plasma yang digunakan untuk membantu ibu agar tidak kehilangan darah saat
melahirkan dan membantu dalam pertumbuhan janin.
Program pencegahan anemia seperti pemberian tablet zat besi dapat dijadikan
suatu langkah yang tepat untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil sehingga
dapat menurunkan angka kejadian anemia pada kehamilan. Zat besi atau Fe adalah
suatu mikro elemen esensial yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan
hemoglobin. Zat besi juga dapat ditemukan pada sumber makanan, seperti daging
berwarna merah, bayam kacang-kacangan, dan sebagainya. Zat besi (Fe)
mengandung 200 mg ferrous sulfate dan 0,25 mg asam folat yang dianjurkan untuk
dikonsumsi minimal 90 tablet dengan dosis 1 tablet perhari selama kehamilan
(Rizki, Lipoeto, & Ali, 2018). Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet zat besi di
wilayah Puskesmas I Denpasar Utara lebih kecil dari kecamatan lainnya, yaitu
97,4% dari target 99%.
Mola hidatidosa adalah neoplasma jnak dari sel trophoblast. Pada mola
hidatidosa kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna, melainkan
berkembang keadaan patologik. Frekuensi mola banyak di temukan di negara-
negara asia. Afrika dan amerika latin dari pada di negara- negara barat. Mola

1
hidatidosa merupakan penyakit wanita dalam masa reproduksi antara umur 15 tahun
sampai 45 tahun.
Kehamilan ialah hasil dari konsepsi atau pembuahan setelah melakukan
senggama yang ditandaidengan perubahan fisiologis yang pada hakekatnya terjadi
pada seluruh system organ, masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lainnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari ) di
hitung dari HPHT ()hari pertama haid terakhir).
B. RUMUSAN MASALAH
a. Anemia pada kehamilan
1. Apa yang dimaksud dengan anemia pada kehamilan ?
2. Apa etiologi dari anemia pada kehamilan ?
3. Apa saja manifestasi klinis dari anemia pada kehamilan ?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada anemia pada
kehamilan ?
5. Apa saja komplikasi dari anemia pada kehamilan
b. Mola hidatidosa
1. Apa yang dimaksud dengan mola hidatidosa ?
2. Apa saja etiologi dari mola hidatidosa ?
3. Apa saja manifestasi klinis dari mola hidatidosa ?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada mola hidatidosa
?
C. TUJUAN
a. Anemia pada kehamilan
1. Untuk mengetahui pengertian dari anemia pada kehamilan
2. Untuk mengetahui etiologi dari anemia pada kehamilan
3. Untuk menetahui manifestasi klinis dari anemia pada kehamilan
4. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari anemia pada kehamilan
b. Mola hidatidosa
1. Untuk mengetahui pengertian dari mola hidatidosa
2. Untuk mengetahui etiologi dari mola hidatidosa
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari mola hidatidosa
4. Untuk mengetahi pemeriksaan dari mola hidatidosa

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. ANEMIA PADA KEHAMILAN


a. Defenisi
Anemia adalah suatu penyakit kekurangan sel darah merah (WHO, 2011). Ibu
hamil dikatakan mengalami anemia apabila kadar hemoglobin ibu kurang dari
11g/dl pada trimester satu dan tiga, serta kurang dari 10,5 g/dl pada trimester
kedua (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
b. Etiologi anemia pada kehamilan menurut (Putri & Hastina, 2020)
a) Anemia defisiensi besi
Anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral Fe sebagai bahan
yang diperlukan untuk pematangan eritrosit. Disebabkan karena :
1. Diet yang tidak mencukupi.
2. Absorbsi yang menurun.
3. Kebutuhan yang meningkat padakehamilan/lantasi.
4. Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, dan donor darah.
5. Hemoglobinuaria.
6. Penyimpanan besi yang kurang seperti pada hemosiderosis paru.
b) Anemia penyakit kronik
Anemia yang disebabkan oleh berbagai panyakit infeksi-infeksi kronik
(seperti abses, empisema dan lain-lain) dan neoplasma (seperti limfoma,
nekrosis jaringan).
c) Anemia krositik
1. Defisiensi vitamin B12/pernisiosa.
2. Absorbsi vitamin B12 menurun.
3. Defisiensi asam folat.
4. Gangguan metabolisme asam folat.
d) Anemia karena perdarahan
Karena adanya pengeluaran darah yang sedikit - sedikit atau cukup
banyak yang baik diketahui/tidak.

3
e) Anemia hemolitik
1. Intrinsik
1) Kelainan membran seperti sferositosis hereditis, hemoglobinuria
makturnal pamosimal.
2) Kelainan glikolisis.
3) Kelainan enzim, seperti defisiensi glukosa -6 fosfat dehidrogenase
(GEDP)
2. Ektrinsik
1) Gangguan system imun.
2) Infeksi.
3) Luka bakar
3. Anemia aplastic
Penyebabnya bisa kongenital (jarang), idiopatik (kemungkinan
autoimun) LES, kemoterapi, radioterapi, toksin seperti berzen, foluen,
insektisid. Obat-obatan seperti kloramfenikol, sulfenomid analgesik,
anti epileptik (hidantoin), pasca hepatisis .
c. Klasifikasi anemia dalam kehamilan
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut (Rais, 2017) :
a) Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi merupakan suatu penyebab utama anemia di
dunia dan terutama sering dijumpai pada perempuan usia subur,
disebabkan oleh kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan
kebutuhan besi selama kehamilan.
b) Anemia Defisiensi Vitamin C
Anemia yang disebabkan karena kekurangan vitamin C yang berat
dalam jangka waktu lama. Penyebab kekurangan vitamin C adalah
kurangnya asupan vitamin C dalam makanan sehari-hari. Vitamin C
banyak ditemukan pada cabai hijau, jeruk, lemon, strawberry, tomat,
brokoli, lobak hijau, dan sayuran hijau lainnya, serta semangka. Salah satu
fungsi vitamin C adalah membantu penyerapan zat besi, sehingga 45 jika
terjadi kekurangan vitamin C, maka jumlah zat besi yang diserap akan
berkurang dan bisa terjadi anemia.
c) Anemia Makrositik

4
Anemia ini disebabkan karena kekurangan vitamin B12 atau asam folat
yang diperlukan dalam proses pembentukan dan pematangan sel darah
merah, granulosit, dan platelet. Kekurangan vitamin B12 dapat terjadi
karena berbagai hal, salah satunya adalah karena kegagalan usus untuk
menyerap vitamin B12 dengan optimal.
d) Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi apabila sel darah merah dihancurkan lebih
cepat dari normal. Penyebabnya kemungkinan karena keturunan atau
karena salah satu dari beberapa penyakit, termasuk leukemia dan kanker
lainnya, fungsi limpa yang tidak normal, gangguan kekebalan, dan
hipertensi berat.
e) Anemia Aplastik
Anemia aplastik merupakan suatu gangguan yang mengancam jiwa
pada sel induk di sumsum tulang, yang sel-sel darahnya diproduksi dalam
jumlah yang tidak mencukupi. Anemia aplastik dapat kongenital, idiopatik
(penyebabnya tidak diketahui), atau sekunder akibat penyebab-penyebab
industri atau virus.
d. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis anemia pada ibu hamil menurut (Rena, 2017)
a) Gejala Umum Anemia
Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia (anemic
syndrome) dijumpai pada anemia defisiensi besi apabila kadar hemoglobin
kurang dari 7-8 g/dl. Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata
berkunang-kunang, serta telinga mendenging.
b) Gejala Khas Defisiensi Besi
Gejala yang khas dijumpai pada defisiensi besi, tetapi tidak dijumpai
pada anemia jenis lain adalah :
1. Koilonychia, yaitu kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi rapuh,
bergarisgaris vertikal dan menjadi cekung sehingga mirip sendok.
2. Atrofi papil lidah, yaitu permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap
karena papil lidah menghilang.
3. Stomatitis angularis (cheilosis), yaitu adanya keradangan pada sudut
mulut sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.

5
4. Disfagia, yaitu nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
Sindrom Plummer Vinson atau disebut juga sindrom Paterson 48 Kelly
adalah kumpulan gejala yang terdiri dari anemia hipokromik
mikrositer, atrofi papil lidah, dan disfagia.
c) Gejala penyakit dasar
Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala-gejala penyakit yang
menjadi penyebab anemia defisiensi besi tersebut. Misalnya pada anemia
akibat cacing tambang dijumpai dispepsia, parotis membengkak, dan kulit
telpak tangan berwarna kuning seperti jerami. Pada anemia karena
pendarahan kronik akibat kanker kolon dijumpai gejala gangguan
kebiasaan buang besar atau gejala lain tergantung dari lokasi tersebut.
e. Pemeriksaan penunjang
a) Anemia aplastik
Pemeriksaan laboratorium:
1. Sel darah merah.
2. Laju endapan darah.
3. Sumsum tulang.
b) Anemia hemolitik
Pemeriksaan laboratorium :
1. Peningkatan jumlah retikulasi.
2. Peningkatan kerapuhan sel darah merah.
3. Pemendekan masa hidup eritrosit.
4. Peningkatan bilirubin.
c) Anemia megaloblastik
Pemeriksaan laboratorium
1. Anemia absorbsi vitaminB12.
2. Endoscopi.
f. Komplikasi
Menurut Manuaba (2001) dalam (Berbekti et al., 2019) ada berberapa
komplikasi yang dapat terjadi.
Komplikasi yang terjadi pada kehamilan yaitu :
a) Resiko terjadi abortus
b) Persalinan prematurus
c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
6
d) Mudah terjadi infeksi
e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb<6gr%)
f) Mengancam jiwa dengan kehidupan ibu

Komplikasi yang terjadi dalam persalinan :

a) Gangguan kekuatan his yang mengakibatkan terjadinya partus lama


b) Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan atonia uteri atau
inertia dalam semua kala persalinan dan terjadinya perdarahan post
partum
c) Dalam persalinan dapat mengakibatkan kematian ibu.
Komplikasi yang terjadi dalam masa nifas yaitu :
a) Pedarahan post partum karena atonia uteri dan involusio uteri
b) Memudahkan infeksi puerperium
c) Pembentukan dan pengeluaran ASI berkurang
Komplikasi yang terjadi pada janin :
a) Bayi berat lahir rendah
b) Cacat bawaan
c) Intelegensia rendah oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi
yang menghambat pertumbuhan janin
d) Morbiditas dan mortalitas perinatal tinggi jika kadar Hb

B. MOLA HIDATIDOSA
a. Defenisi
Mola hidatidosa (atau hamil anggur) adalah kehamilan abnormal berupa
tumor jinak yang berbentuk akibat kegagalan pembentukan janin. Bakal janin
tersebut di kenal dengan istilah mola hidatidosa.istilah hamil anggur di gunakan
karna bentuk bakal janin tersebut mirip dengan gerombolan buah anggur mola
hidatidosa juga dapat didefenisikan sebagai penyakit yang berasal dari kelainan
pertumbuhan calon plasenta (trofoblas plasenta) dan di sertai dengan degenerasi
kistik vili serta serta perubahan hidropik. Trofoblas adalah sel pada bagian tepi
ovum (sel telur) yang telah dibuahi dan nantinya akan melekat di dinding Rahim
hingga berkembang menjadi plasenta serta membrane yang memberi makan hasil

7
pembuahan. Penyebab penyakit ini belum diketahui pasti, namun di duga karna
kekurangan giizi dan gangguan peredaran darah Rahim.
b. Etiologi
Penyebab mola hidatidosa antara lain:
a) Faktor ovum: Ovum memang sudah patologik patologik sehingga
mati, tapi mati, tapi terlambat dikeluarkan.
b) Imunoselektif dan trofoblas
c) Keadaan sosio ekonomi yang rendah
d) Paritas tinggi
e) Kekurangan protein
f) Infeksi virus cytomegalo
c. Manifestasi Klinis
Pada penderita mola dapat ditemukan beberapa gejala-gejala sebagai berikut:
a) Terdapat gejala-gejala hamil muda yang kadang-kadang lebih nyata
dari kehamilanbiasa dan amenore  
b) Terdapat perdarahan per vaginam yang sedikit atau banyak, tidak
teratur, warna tungguli tua atau kecoklatan seperti bumbu rujak.
c) Pembesaran uterus tidak sesuai (lebih besar) dengan tua kehamilan
seharusnya.
d) Tidak teraba bagian-bagian janin dan balotemen, juga gerakan janin
serta tidak terdengar bunyi denyut jantung janin.
d. Pemeriksaan Penunjang
Untuk mengetahui secara pasti adanya mola hidatidosa, maka pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan yaitu:
a) Reaksi kehamilan : karena kadar HCG yang tinggi ( lebih dari
100.000 iu/l) maka uji iu/l) maka uji biologik dan biologik dan uji
imunologik uji imunologik (galli mainini (galli mainini dan
planotest) dan planotest) akan positif positif setelah peng setelah
pengenceran enceran (titrasi): (titrasi):
1. Galli mainini 1/300 (+), maka suspek mola hidatidosa.
2. Galli mainini 1/200 (+), maka kemungkinan mola hidatidosa
atau hamil kembar. Bahkan pada mola atau koriokarsinoma, uji

8
biologik atau imunologik cairan serebrospinal dapat menjadi
positif.
b) Pemeriksaan dalam
Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagian-
bagian  janin,  janin, terdapat terdapat perdarahan perdarahan dan
jaringan jaringan dalam kanalis kanalis servikalis servikalis dan
vagina, serta evaluasi keadaan servik.
1. Uji sonde : Sonde ( penduga rahim ) dimasukkan pelan  –  
pelan dan hati -hati ke dalam kanalis servikalis dan kavum
uteri. Bila tidak ada tahanan, tahanan, sonde diputar diputar
setelah setelah ditarik ditarik sedikit, sedikit, bila tetap tidak
ada tahanan kemungkinan mola (cara Acosta- Sison).
2. Foto rongent abdomen : tidak terlihat tulang –  tulang janin
(pada kehamilan 3-4 bulan).
3. Arteriogram khusus pelvis Ultrasonografi : pada mola akan
kelihatan  bayangan badai salju dan tidak terlihat janin.
c) Periksa ulang (follow-up)
Ibu dianjurkan jangan hamil dulu dan dianjurkan memakai
kontrasepsi pil. Kehamilan, dimana reaksi kehamilan menjadi positif
akan menyulitkan observasi. Juga dinasehatkan untuk mematuhi
jadwal periksa ulang selama 2-3 tahun:
1. Setiap minggu pada triwulan pertama
2. Setiap 2 minggu pada triwulan kedua.
3. Setiap bulan pada 6 bulan berikutnya
4. Setiap 2 bula pada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 3
bulan.
d) Reaksi biologis atau imonologis air seni :
1. Satu kali seminggu sampai hasil negatif  
2. Satu kali 2 minggu selama triwulan selanjutnya
3. Satu kali sebulan dalam 6 bulan selanjutnya
4. Satu kali 3 bulan selama tahun berikutnya
e) Sitostatika profilaksis pada mola hidatidosa
e. Komplikasi

9
Pada penderita mola yang lanjut dapat terjadi beberapa komplikasi sebagai
berikut:
a) Anemia  
b) Syok
c) Preeklampsi atau Eklampsia
d) Tirotoksikosis
e) Infeksi sekunder.
f) Perforasi karena keganasan dan karena tindakan

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
Pada tahap pengkajian meliputi :
a. Identitas pasien
Nama, Umur, Pendidikan, Suku Bangsa, Pekerjaan, Agama, Alamat , status
perkawinan, tanggal masuk RS, no. RM, tanggal pengkajian, diagnose medik,
jenis kelamin, tanggal lahir
b. Identitas penanggung jawab
Nama, agama, pendidian, pekerjaan, status perkawinan, suku bangsa, alamat,
hubungan dengan pasien.
c. Riwayat kesehatan
Pengkajian riwayat kesehatan dapat dilakukan dengan anamnase baik dengan
pasien maupun dengan keluarga pasien. Riwayat pengkajian pasien sebagai
berikut:
a) Riwayat kesehatan dahulu
Kaji jumlah paritas ibu, paritas lebih dari 3 perlu diwaspadai karena
semakin banyak anak keadaan rahim ibu akan semakin melemah. ibu
multipara cenderung beresiko terjadinya kehamilan mola hidatidosa karena
trauma kelahiran.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya keluhan pasien akan mengalami perdarahan pervaginam
diluar siklus haidnya, terjadi pembesaran uterus lebih besar dari usia
kehamilan.

10
d. Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan tanda-tanda vital
1. Keadaan umum : tampak lemah
2. Tekanan darah : 100/70 mmhg
3. Nadi : 100 x/menit
4. Suhu : 36 derajat
b) Pemeriksaan head to toe
1. Kepala :
 Mesocephal

 rambut bersih,

 tidak terdapat lesi

 muka simetris
2. Telinga :
 daun telinga bersih,

 tidak ada serumen

 tidak ada gangguan pendengaran


3. Hidung :
 simetris

 tidak ada lender

 tidak epistaksis
4. Mulut :
 tidak ada stomatitis

 tidak ada gangguan bicara


5. Gigi :
 bersih caries tidak menggunakan gigi palsu ataupun kawat gigi
6. Bibir :
 cukup kering dan pucat
7. Mata :
 konjungtiva anemis

11
 kelopak mata norma

 bulu mata lebat


8. Leher :
 tidak ada keterbatasan gerak

 tidak ada pembesaran tiroid terhadap masa ada leher

 tonsil tidak ada pembengkakan

 tidak ada nyeri tekan

 tidak ada peningkatan JVP (jugular venouse pressure) tidak batuk


9. Dada :
 bentuk dada simetris,

 gerakan dada simetris

 tidak ada retraksi dada

 tidak ada lesi

 warna kulit kecoklatan

 irama pernafasan normal

 suara pernapasan normal


10. punggung:
 Simetris

 Tidak terdapat benjolan dan lesi pada area punggung


11. Payudarah :
 Keadaan putting menonjol

 Areola bersih

 Belum ada pengeluaran kolostrum


12. Abdomen :
 Area kulit abdomen berwarna coklat sawo matang, bersih dan tidak
ada lesi
 Tidak kembung
13. Genetalia dan perineum :

12
 Genetalia bersih

 Tidak keputihan
14. Anus
 Tidak terdapat hemeroid
15. Ekstremitas
 Atas : lengkap dan tidak ada kelainan

 Bawah ; lengkap dan tidak ada kelainan


c) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang pada pasien mola hidatidosa yang dapat dilakukan
yaitu :
1. Pemeriksaan diagnostic
 Pemeriksaan kehamilan (serum atau urine) untuk mengonfirmasi
kehamilan.
 Pemeriksaan kadar hemoglobin (normal, perempuan : 12-16g/dl,
laki-laki 14-16 g/dl) atau hematocrit (normal 37-43 %) untuk
mengetahui ada tidaknya anemia.
 Pemeriksaan golongan darah dan factor Rh (wanita Rh negative
menerima imun globulin Rh belum mengalami sensitisasi)
 Uji tapis untuk penyakit menular seksual : kultur atau
immunoassay gonorea dan chlamydia, sifilis (VDRL, STS), HIV,
virus he[atitis B.
2. Pemeriksaan HCG
 Pemeriksaan kualitatif, untuk mendeteksi keberadaan hormone
HCG
 Pemeriksaan kuantitatif, untuk mengukur kadar hormone HCG
3. Pemeriksaan USG
 USG eksternal, dilakukan dengan menggerakkan alat pemindai
(probe) pada permukaan kulit pasien
 USG internal, dilakukan dengan memasukkan probe ke dalam
vagina atau anus pasien

13
 USG endoskopi

B. DIAGNOSA
a. Kekurangan volme cairan berhubungan dengan perdarahan pervagina
b. Nyeri berhubungan dengan perdarahan, proses perjalanan penyakit
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan asupan oral, ketidaknyamanan mulut, mual sekunder akibat
peningkatan kadar HCG
d. Ansietas berhubungan dengan perubahan fungsi peran
e. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai darah
ke otak dan suplay nutrisi ke jaringan.
C. INTERVENSI
a. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai darah ke otak dan suplei
nutrisi ke jaringan
a) Kaji komitmen pasien untuk berjalan dan menggunakan postur tubuh yang
benar
b) Bantu untuk menghindari duduk dalam posisi yang sama dalam jangka waktu
lama
c) Edukasi pasien/ keluarga tentang frekuensi dan jumlah pengulangan dari
setiap latihan
d) Monitor renspon fisik, emosi, social, dan spiritual
b. Nyeri akut b.d perdarahan, proses perjalanan penyakit
a) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan beratnya nyeri
b) Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
c) Kolaborasikan pemberian analgetik
d) Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
c. Ansietas b.d perubahan fungsi peran
a) Kaji tingkat ansietas
b) Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan , ketakutan dan persepsi
c) Temani klien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
d) Gunakan pendekatan yang menenangkan
D. IMPLEMENTASI

14
Implementasi yaitu disesuaikan dengan diagnose dan intervensi yang telah di
susun. Implementasi adalah kategori dari perilaku keperawatan di mana tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
keperawatan di lakukan dan di selesaikan.
E. EVALUASI
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan
tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Anemia adalah suatu penyakit kekurangan sel darah merah (WHO, 2011). Ibu
hamil dikatakan mengalami anemia apabila kadar hemoglobin ibu kurang dari 11g/dl
pada trimester satu dan tiga, serta kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua.
Mola hidatidosa (atau hamil anggur) adalah kehamilan abnormal berupa tumor
jinak yang berbentuk akibat kegagalan pembentukan janin. Bakal janin tersebut di
kenal dengan istilah mola hidatidosa.istilah hamil anggur di gunakan karna bentuk
bakal janin tersebut mirip dengan gerombolan buah anggur mola hidatidosa juga dapat
didefenisikan sebagai penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan calon plasenta
(trofoblas plasenta) dan di sertai dengan degenerasi kistik vili serta serta perubahan
hidropik. Trofoblas adalah sel pada bagian tepi ovum (sel telur) yang telah dibuahi
dan nantinya akan melekat di dinding Rahim hingga berkembang menjadi plasenta
serta membrane yang memberi makan hasil pembuahan. Penyebab penyakit ini belum
diketahui pasti, namun di duga karna kekurangan giizi dan gangguan peredaran darah
Rahim.

15
B. SARAN

Demikianlah makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Morgan Geri, dkk. 2009.  Obstetri dan Ginekologi Pansuan Praktik. Jakarta: EGC.

Loowdermilk,dkk.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC.

Taber Ben-zion,M,D.1994.Kapita Selekta Kedaruratan Obstet dan Ginekologi.Jakarta:EGC.

Prawirohardjo, Sarwono.2006.Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meternal dan


Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

Doenges, Marilynn E,dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.

Nanda.2009.Diagnosa Keperawatan 2009-2011.Jakarta:EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gde.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan
KB.Jakarta:EGC

16

Anda mungkin juga menyukai