MINIMAL 24 MINGGU”
DISUSUN OLEH :
NIM : PO5303203200732
TINGKAT : II B
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
anugerah kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun askep yang berjudul “ IBU HAMIL
DENGAN USIA KEHAMILAN MINIMAL 24 MINGGU”. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Askep ini masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun dalam pengajiannya,
maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun agar
kedepannya lebih baik lagi.
Penulis berharap askep ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya
dalam menambah pengetahuan atau wawasan mengenai keperawatan.
Penulis .
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHALUAN……………………………………………………….......
A. Latar Belakang…….…………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..
C. Tujuan ……………………………………………………………………
A. Definisi……………………………………………………………………..
B. Derajat Anemia……………………………………………………………
C. Etiologi ……………………………………………………………………..
D. Patofisiologi ………………………………………………………………..
E. Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan……………………………………
F. Manifestasi Klien Anemia pada Ibu Hamil……………………………...
G. Pemeriksaan Diagnostik………………………………………………….
H. 9Komplikasi ………………………………………………………………..
I. Penatalaksanaa…………………………………………………………
A. Pengkajian ……………………………………………………………..
B. Diagnosa Keperawatan ………………………………………………..
C. Intervensi Keperawatan……………………………………………….
D. Implementasi …………………………………………………………..
E. Evaluasi ………………………………………………………………...
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………
A. Kesimpulan ……………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi medis dapat memperburuk kehamilan. Kondisi medis yang paling sering muncul ialah
anemia, khususnya anemia yang disebabkan oleh defisiensi besi atau asam fola, penyakit atau
galur sel sabit (sickle cell trait) dan talasemia. Gangguan autoimun, pulmoner, saluran cerna,
integument, dan neorologi juga dapat ditemukan. Aspek – aspek terkait kehamilan pada kondisi
ini dibahas dalam bagian berikut.
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka nosional 65% yang setiap
daerah mempunyai variasi berbeda.
Anemia, gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil, mempengaruhi sekurang
– kurangnya 20% wanita hamil. Wanita ini memiliki insiden komplikasi puerperal yang lebih
tinggi, seperti infeksi, daripada wanita hamil dengan nilai hematologi normal.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen. Jantung berupaya
mengonpensasi kondisi ini dengan meningkatkan curah jantung. Upaya ini meningkatkan
kebebasan kerja jantung dan menekan fungsi ventricular. Dengan demikian, anemia yang
menyertai komplikasi lain (misalnya, preeklampsia) dapat mengakibatkan jantung kongestif.
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil, kehilangan darah pada saat ia
melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak ditoleransi dengan baik. Ia berisiko membutuhkan
transfusi darah. Sekitar 80% kasus anemia pada masa hamil merupakan anemia tipe defisiensi
besi (Arias, 1993). Dua puluh persen (20%) sisanya mencakup kasus anemia herediter dan
berbagai variasi anemia didapat, termasuk anemia defisiensi asam folat
B. Rumusan Masalah
a. Tujuan Umum
LANDASAN TEORI
A. Definisi
Anemia adalah suatu keadaan di mana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentraisi
hemoglobin menurun. Sehingga kapasitas da
y angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi
berkurang.selama kehamilan,indikasi anemia adalah jika konsentrasi HB kurang dari 10,5-11,0
g/dl(laros dalam trula myers,1998)
Anemia defisiensi besi yang terjadi akibat difisiensi makanan adalah bentuk anemia yang paling
umum pada ibu hamil(varney et al.,2004)
Anemia dapat mempengaruhi oksigen ibu dan janin dan dapat mengakibatkan berkurangnya
pertumbuhan janin,kelelahan ibu,dan komplikasi terkait,seperti prematuritas(graves &
barger .2001)
B.DERAJAT ANEMIA
C. ETIOLOGI
1. Genetik
Hemoglobinopati
Thalasinia
Abnormal enzim glikolitik
Panconi anemia
1. Nutrisi
1. Perdarahan
2. Immonologi
3. Infeksi
Hepatitits
Cytomegalo virus
Parvovirus
Crostidia
Sepsis gram negative
Malaria
Toksoplasmosis
Agen chemotrapi
Anticonvulsant
Anti metabolis
Kontrasepsi
Zat kimia toksik
Troma
Luka bakar
Gigitan ular
D. PATOFISIOLOGI
Kekurangan nutrisi
Pendarahan hemolysis
Anemia (Hb)
Penurunan transport O2
Resiko infeksi
Hipoksia
Lemah lesu
Intoleransi aktivitas
Nyeri akut
Anemia defisiensi besi disebabkan karena kekurangan asupan besi dalam gizi atau akibat
pendarahan.normalnya zat besi di keluarkan tidak lebih dari 1 mg setiap melalui urine,kulit dan
fese .pada wanita selama menstruasi akan kehilangan kurang lebih 15 mg dan kurang lebih 500
mg kehilangan besi selama kehamilan normal ( joyce m black,2001 )
Sekitar 24-60 % wanita di berbagai Negara mengalami defisiensi asam folat dalam makanan
tidak mencukupi untuk memenuhi keutuhan wanita hamil.karena kebutuhan asam folat selama
hamil 2 kali lipat sebelum hamil
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang di butuhkan selama hamil . asam folat
berfungsi untuk metabolism makanan menjadi energy ,sintesis DNA , pematangan sel darah
merah ,pertumbuhan sel janin dan plasenta
Pada wanita tidak hamil kebutuhan asam folat sekitar 50-100 mg/hari,peningkatan menjadi 200-
400 mg/hari ,pada wanita hamil terjadi peningkatan menjadi 200-400 mg/hari ,peningkatan
kebutuhan ini di akibatkan meningkatnya sintesis jarigan pada ibu dan janinnya. Normalnya
kadar serum folat ibu hamil > 6.0 ng/ml,jika kurang dari 2.0 ng/ml indikasi anemia.pada anemia
defisiensi asam folat ,karakteristik sel darah merah lebih besar dan matur sehingga di sebut
megaloblastik
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
2. Hitung darah lengkap ( HDL ) dengan indeks
mikrositik
hipokrom
ferritin serum berkurang
kapasitas peningkatan zat besi total meningkat
1. pemeriksaan feses untuk mengetahui adanya darah samar ,telur dan parasite (CDC, 1998 )
H. KOMPLIKASI
I. PENATALAKSANAAN
Nutrisi pada ibu hamil sangat menentukan status kesehatan ibu dan janinnya. Beberapa factor
yang mempengaruhi status gizi ibu hamil menurut arisman 2004 adalah =
Keadaan social ekonomi keluarga ibu hamil, untuk memenuhi kebutuhan gizi di perlukan sumber
keuangan yang memadai. Daya beli keluarga yang rendah dalam memenuhi kebutuhan gizi
sudah barang tentu asupan nutrisi juga berkurang
Keadaan kesehatan gizi ibu, ibu dalam keadaan sakit kemampuan mengkonsumsi zat gizi
berkurang di tambah lagi pada keadaan sakit terjadi peningkatan metabolism tubuh, sehingga di
perlukan asupan yang lebih banyak
Jarak kelahiran yang di kandung bukan anak pertama, jarak kelahiran yang pendek
mengakibatkan pungsi alat reproduksi masih belum oktimal
Usia kehamilan pertama, usia di atas 35 tahun merupakan resiko penyulit persalinan dan mulai
terjadinya penurunan fungsi-fungsi organ reproduksi
Kebiasaan ibu hamil mengkonsumsi obat-obatan, alcohol, rokok, pengguna kopi
Kecukupan akan zat gizi pada ibu hamil dapat di pantau melalui keadaan kesehatannya dan janin
saat lahir. Adanya penambahan berat badan yang sesuai standar ibu hamil merupakan salah satu
indicator kecukupan gizi. Pada trimester pertama sebaiknya kenaikan berat badan 1-2 kg, triulan
kedua dan ketiga sekitar 0.34-0.50 kg tiap minggu.
Total berat komulatif pada wanita hamil dengan tinggi 150 cm sekitar 8.8 kg dan hamil kembar
15.4 kg-20.4 kg (Arisman, 2004).
Selama hamil kebutuhan gizi meningkat dibandingkan dengan kebutuhan sebelum hamil
minsalnya kebutuhan protein meningkat 68 %, asam folat 100 % dan besi 200 – 300 %.
Selama kehamilan terjadi penurunan serum total protein, penurunan albumin mengakibatkan
tekanan osmotik koloid menurun sehingga resiko terjadinya edema. Disisi lain terjadi
peningkatan kolestrol. Kolestrol merupakan prekusor untuk sintesis progesterone dan estrogen
dalam plasenta.
2. Mengatasi penyebab anemia seperti penyakit, perdarahan, cacingan dll.
3. Pemberian nutrisi/makanan yang banyak mengandung unsure zat besi, diantaranya daging
hewan, telor, ikan, sayuran hijau. Berikut ini makanan-makanan yang banyak mengandung zat
besi.
4. Pemberian diet tinggi asam folat seperti ayam, hati, ikan, daging, telor, brokoli, bayam,
asparagus, air jeruk, kacang-kacangan.
5. Pemberian suplemen folat pada trimester l= 280 mg/hari, trimester ll= 660 mg/hari dan trimester
lll= 470 mg/hari.
6. Hindari factor – factor yang dapat mengurangi penyerapan asam folat seperti alcohol, kopi,
kontrasepsi oral, aspirin, obat-obat penenang, obat anti kejang.
BAB III
ASKEP FIKTIF
A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
1. Nama
2. Umur :
3. Jenis kelamin
Biasanya wanita lebih cenderung mengalami anemia ,disebabkan oleh kebutuhan zat besi wanita
yang lebih banyak dari pria terutama pada saat hamil.
2. Pekerjaan
Pekerja berat dan super ekstra dapat menyebabkan seseorang terkena anemia dengan
cepat seiring dengan kondisi tubuh yang benar-benar tidak fit.
Keluhan utama meliputi 5L, letih, lesu, lemah, lelah lalai, pandangan berkunang-kunang dan
pusing.
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari anemia, yang nantinya
membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya
penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan apa yang terjadi.
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah merupakan salah satu faktor
predisposisi terjadinya anemia yang cenderung diturunkan secara genetik
6. Bio psikososial
1. Aktivitas / istirahat
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat. Letargi, menarik
diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan.
Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain
yang menunujukkan keletihan.
1. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi berat
(DB),angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infektif kronis.
Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi
postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi segmen ST dan pendataran atau depresi
gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat
pada kulit dan membrane mukosa (konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan:
pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan). Kulit seperti berlilin, pucat
(aplastik, AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (DB).
Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan vasokontriksi kompensasi)
kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia) (DB). Rambut : kering, mudah putus,
menipis, tumbuh uban secara premature (AP).
1. Integritas ego
Tanda : depresi.
1. Eleminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB). Hematemesis,
feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan haluaran urine
1. Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan produk sereal
tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring). Mual/muntah,
dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah puas mengunyah atau peka
terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya (DB).
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP; defisiensi asam folat dan vitamin B12).
Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang elastisitas
(DB). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan
sudut mulut pecah. (DB).
1. Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan berkonsentrasi.
Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata. Kelemahan, keseimbangan buruk,
kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ; klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu berespons,
lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, AP). Epitaksis : perdarahan dari
lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda
Romberg positif, paralysis (AP).
1. Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB)
2. Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
3. Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi; baik
terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker, terapi kanker. Tidak toleran terhadap
dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk,
sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum. Ptekie dan
ekimosis (aplastik).
1. Eksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB). Hilang libido
(pria dan wanita). Imppoten.
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
1. Kesadaran penderita: apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan klien.
2. BB sebelum sakit dan BB saat in, BB ideal
3. Status gizi
4. Status Hidrasi
Tanda-tanda vital:
1. TD :
2. Nadi :
3. Suhu :
4. RR :
1. KepalaTidak ada gangguan yaitu, normo cephalik, simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada
nyeri kepala
2. Leher Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada.
3. MukaWajah terlihat menahan sakit, lain-lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. Tak
ada lesi, simetris, tak oedema.
4. MataTidak ada gangguan seperti konjungtiva tidak anemis (karena tidak terjadi perdarahan)
5. TelingaTes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau nyeri tekan
6. Hidungtak ada pernafasan cuping hidung.
7. Mulut dan FaringTak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut tidak
pucat.
8. ThoraksTak ada pergerakan otot intercostae, gerakan dada simetris.
9. Paru
Inspeksi ; Pernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien
yang berhubungan dengan paru.
Perkusi ;Suara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.
Auskultasi ; Suara nafas normal, tak ada wheezing, atau suara tambahan lainnya seperti stridor
dan ronchi.
1. Jantung
1. Abdomen
1. Inguinal-Genetalia-Anus T
ak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe, tak ada kesulitan BAB.
1. Ekstremitas ;
2. Pemeriksaan Diagnostik
3. Jumlah darah rutin. Sampel darah yang diambil dari urat di lengan dinilai untuk darah hitungan.
Anemia terdeteksi jika tingkat hemoglobin lebih rendah daripada normal.
4. Mungkin ada lebih sedikit sel darah merah daripada normal. Di bawah mikroskop sel mungkin
tampak kecil dan pucat daripada biasanya dalam kasus besi kekurangan anemia.
5. Ukuran kecil disebut microcytic anemia. Dalam vitamin B12 folat kekurangan sel mungkin
tampak pucat tetapi lebih besar daripada ukuran mereka biasa. Ini disebut macrocytic anemia.
6. Feritin toko-feritin adalah protein yang toko besi. Jika tingkat darah feritin rendah menunjukkan
rendah besi toko dalam tubuh dan membantu mendeteksi besi kekurangan anemia.
7. Tes darah termasuk berarti sel volume (MCV) dan lebar distribusi sel darah merah (RDW).
8. Retikulosit adalah ukuran dari sel muda. Ini menunjukkan jika produksi RBC tingkat normal.
9. Vitamin B12 dan folat tingkat dalam darah-ini membantu mendeteksi jika anemia jika karena
kekurangan vitamin ini.
10. Analisis sumsum tulang untuk mendeteksi sel dewasa terlalu banyak seperti yang terlihat dalam
aplastic anemia atau kanker darah. Kurangnya besi dalam sumsum tulang juga menunjuk ke arah
besi kekurangan anemia.
9. Analis Data
– TD kurang dari
120/80 mmhg
perifer
Penurunan transport O2
– tampak eritema
Lemah lesu
Intoleransi Aktivitas
– bising usus
Resistensi aliran darah
perifer
Penurunan transportasi
O2
Hipoksia
No Pengelompokan data Masalah Etiologi
Anoreksia
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Resiko Infeksi
– tampak kuku
No Pengelompokan data Masalah Etiologi
tumbuh lambat
Hipoksia
-ekstremitas dingin
-TD menurun
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
C.INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan/Kriteria hasil Intevensi Rasional
Keperawatan
3. Manifestasi
kardiopulmonal dari
upaya jantung dan paru
untuk membawa
jumlah oksigen
adekuat ke jaringan.
4. Meningkatkan
istirahat untuk
3. Awasi tekanan menurunkan kebutuhan
darah, nadi, oksigen tubuh dan
pernapasan selama menurunkan regangan
dan sesudah aktivitas. jantung dan paru.
mual/muntah, flatus
dan gejala lain yang
berhubungan.
jaringan
6. Berikan dan bantu rapuh/luka/perdarahan
hygiene mulut yang dan nyeri berat.
baik sebelum dan
sesudah makan,
gunakan sikat gigi Kolaborasi :
halus untuk
penyikatan yang Kebutuhan
lembut. Berikan penggantian tergantung
pencuci mulut yang pada tipe anemia
diencerkan bila dan/atau adanya
mukosa oral luka. masukan oral yang
buruk dan defisiensi
Kolaborasi : yag diidentifikasi.
3. Membantu
prosedur/ perawatan dalam pengenceran
luka. secret pernafasan untuk
mempermudah
pengeluaran dan
3. Tingkatkan mencegah statis cairan
masukan cairan tubuh.
adekuat.
5. Mungkin
5. Kolaborasi: digunakan secara
berikan antiseptic propilaktik untuk
topical, antibiotic menurunkan kolonisasi
sistemik. atau untuk pengobatan
proses infeksi local.
D.IMPLEMENTASI
Implementasi adalah suatu proses tindakan keperawatan dan di laksanakan sesuai dengan
intervensi yang sudah di rencanakan
E.EVALUASI
P: Intervensi dilanjutkan
P : intervensi di hentikan
P Intervensi dilanjutkan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anemia adalah suatu keadaan di mana jumlah eritrosit yang beredar atau konsentraisi
hemoglobin menurun. Sehingga kapasitas day angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital
pada ibu dan janin menjadi berkurang.selama kehamilan,indikasi anemia adalah jika konsentrasi
HB kurang dari 10,5-11,0 g/dl(laros dalam trula myers,1998)
Anemia defisiensi besi yang terjadi akibat difisiensi makanan adalah bentuk anemia yang paling
umumapada ibu hamil(varney et al.,2004)
Anemia dapat mempengaruhi oksigen ibu dan janin dan dapat mengakibatkan berkurangnya
pertumbuhan janin,kelelahan ibu,dan komplikasi terkait,seperti prematuritas(graves &
barger .2001)
Derajat Anemia
B. SARAN
Hendaknya pelajar selalu menggali ilmu pengetahuan yang baru tentang ilmu keperawatan
lainnya yang menunjang bidang keperawatan serta dapat memanfaatkan buku-buku yang ada di
perpustakaan untuk menambah ilmu dan wawasan akan dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA