Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN TUTORIAL IN CLINIC (TIC)

KASUS NY. N DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS KUTA BARO

Oleh:

Ira Rabbiatul Audaya , S.Kep 2112501010050


Farhan Saputra, S.Kep 2112501010056
Phoenna Febrina Wirdiani, S.Kep 2112501010060
Nelza Delinda, S.Kep 2112501010047

KEPANITERAAN KLINIK KEPERAWATAN SENIOR (K3S)


BAGIAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I LATAR BELAKANG ....................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Anemia ................................................................ 3
B. Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan .................................... 3
C. Penyebab Anemia pada Ibu Hamil ......................................... 5
D. Tanda dan Gejala Anemia pada Ibu Hamil............................. 5

BAB ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian .............................................................................. 6
B. Analisa Data ........................................................................... 16
C. Intervensi Keperawatan .......................................................... 17
D. Catatan Perkembangan ........................................................... 21

BAB IV PEMBAHASAN
A. Kasus ...................................................................................... 25
B. Analisa Data ........................................................................... 25
C. Diagnosa Keperawatan ........................................................... 26
D. Intervensi Keperawatan .......................................................... 26
E. Implementasi .......................................................................... 30
F. Intervensi berdasarkan Eviden Based Practice ....................... 32
G. Pembahasan ............................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 35

i
BAB I
LATAR BELAKANG

Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena


mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil
disebut potensial membahayakan ibu dan anak. Oleh karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan
kesehatan (Manuaba, 2010).

Anemia pada ibu hamil menjadi masalah di dunia, karena anemia pada ibu
hamil sangat erat kaitannya dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi
termasuk resiko keguguran, lahir mati, rematuritas, dan berat bayi lahir
rendah (WHO, 2015). Di Amerika Utara, Eropa dan Australia jarang di jumpai
anemia karena defisiensi zat besi selama kehamilan. Bahkan di AS hanya terdapat
sekitar 5% anak kecil dan 5-10 % wanita dalam usia produktif yang menderita
anemia karena defisiensi zat besi (WHO, 2015)

Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1% (Riskesdas,


2013). Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85%,
prevalensi ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 sebesar
83,3% (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

Kejadian anemia pada ibu hamil dapat terjadi akibat banyak faktor, salah
satunya adalah umur atau usia ibu hamil. Umur ibu yang ideal dalam kehamilan
yaitu pada kelompok umur 20- 35 tahun dan pada umur tersebut kurang berisiko
komplikasi kehamilan serta memiliki reproduksi yang sehat. Hal ini terkait dengan
kondisi biologis yaitu reproduksi belum optimal. Selain itu, kehamilan pada
kelompok usia diatas 35 tahun merupakan kehamilan yang berisiko tinggi. Wanita
hamil dengan umur diatas 35 tahun juga akan rentan anemia. Hal ini menyebabkan
daya tahan tubuh mulai menurun dan mudah terkena berbagai infeksi selama masa
kehamilan (Manuaba, 2010).

1
Menurut penelitian di Praditya (2014) menyatakan bahwa hampir setengah
responden mempunyai motivasi kurang dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak
14 responden (45.2%) dan berdasarkan hasil penelitian ini terdapat 31
responden didapatkan hampir setengah responden mempunyai otivasi kurang
(<60%) dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 14 responden (45.2%), sebagian
kecil responden mempunyai motivasi baik (>75%) dalam mengkonsumsi tablet Fe
sebanyak 7 responden. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa motivasi
mempengaruhi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe (Praditiya, F, 2014).

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang
terlalu sedikit, yang dimana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang
berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh (Proverawati, 2013).
Anemia dalam kehamilan didefenisikan sebagai suatu kondisi kadar hemoglobin
kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan III, atau kadar hemoglobin kurang dari
10,5 g/dl pada trimester II . (Pratami, 2016).
Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga parameter
laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan. Umumnya ibu hamil
dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang
dari 33%. Konsentrasi Hb kurang dari 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan
<10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga sebagai penyebab anemia dalam kehamilan.
Nilai ini kurang lebih sama nilai Hb terendah pada ibu hamil yang mendapat
suplementasi besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5 g/dl pada
trimester kedua dan ketiga (Prawirohardjo dan Sarwono, 2010).

B. Klasifikasi anemia dalam kehamilan


Menurut Prawirohardjo dan Sarwono (2010), klasifikasi anemia dalam
kehamilan:
1. Defisiensi Besi.
Pada kehamilan, resiko meningkatnya anemia deesiensi zat besi berkaitan
dengan asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan kebutuhan pertumbuhan
janin yang cepat. Kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan besi maternal ke
janin untuk eritropoienis, kehilangan darah pada saat persalinan, dan laktasi yang
jumlah keseluruhanya mencapai 900 mg atau setara dengan 2 liter darah.
Sebagian perempuan mengawali kehamilan dengan cadangan besi yang
rendah, maka kebutuhan tambahan berakibat pada defesiensi zat besi.
Pencegahan anemia defesiensi zat besi dapat dilakukan dengan suplemen
besi dan asam folat. WHO menganjurkan untuk memberikan 60 mg zat besi
selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis selma kehamilan. Namun,

3
banyak literatur menganjukan dosis 100 mg besi setiap hari selama 16 minggu
atau lebih pada kehamilan. Di wilayah-wilayah dengan prevalensi anemia yang
tinggi, dianjurkan untuk memberikan suplemen sampai 3 minggu postpartum.
2. Defisiensi Asam Folat Pada kehamilan
Kebutuhan folat meningkat lima sampai sepuluh kali lipat karena
transfer folat dari ibu kejanin yang menyebabkan dilepasnya cadangan folat
maternal, hal ini terjadi karena kehamilan multiple, diet yang buruk, infeksi,
adanya nemia hemolitik. Kadar estrogen dan progesteron yang tinggi selama
kehamilan tampaknya memiliki efek penghambat terhadap absorbsi folat.
Defesiensi asam folat seringa terjadi pada kehamilan sebagai penyebab utama
anemia megabolik pada kehamilan. Anemia tipe megabolik karena defesiensi
asam folat merupakan penyebab kedua terbanyak anemia defesiensi zat gizi.
Penyebabnya oleh gangguan sitesis DNA dan ditandai dengan adanya sel-sel
megaloblastik yang khas untuk anemia jenis ini. Defesiensi asam folat ringan
juga telah dikaitkan dengan anomali kongenital janin, tertama dapat pada
penutupan tabung neural (neural tube defects). Selain itu, defesiensi asam
folat dapat menyebabkan kelainan pada jantung, saluran kemih, alat gerak, dan
organ lainya. Penatalaksanaan defesiensi asam folat adalah pemberian folat
secara oral sebanyak 1 sampai 5 mg per hari.
3. Anemia Aplastik
Anemia aplastik yang terkait dengan kehamilan, tetapi hubungan antara
keduanya tidak jelas. Pada beberapa kasus eksaserbasi anemia aplastik yan g
telah ada sebelumnya oleh kehamilan dan hanya membaik setela terminasi
kehamilan. Terminasi kehamilan atau persalinan dapat memperbaiki fungsi
sumsum tulang, tetapi meliputi terminasi kehamilan elektif, terapi suportif,
imunosupresi, atau transplantasi sumsum tulang setelah persalinan.
4. Anemia Penyakit Sel Sabit Kehamilan.
Anemia ini terjadi pada perempuan penderita anemia sel sabit disertai
dengan peningkatan insidens pielonefritis, infar pulmonal, pneomonia, perdarahan
antepartum, prematuritas, dan kematian janin. Peningkatan anemia megaloblastik
yang responsif dengan asam folat, terutama pada akhir masa kehamilan, juga
meningkat frekuensinya.. Mortalitas ibu dengan penyakit sel sabit telah
menurun dari sekitar 33% menjadi 1,5% pada masa kini karena perbaikan
pelayanan prenatal. Pemberian tranfusi darah profilaktin belum terbukti efektifnya

4
walaupun beberapa pasien tampak memberi hasil yang memuaskan.
C. Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
Penyebab anemia pada kehamilan antara lain kehilangan darah yang berat
seperti pada saat menstruasi dan infeksi parasit, kondisi seperti malaria dan HIV
yang menurunkan konsentrasi hemoglobin (Hb) darah, dan kekurangan nutrisi
mikronutrien. Asupan yang rendah dan peyerapan zat besi yang buruk terutama
selama pertumbuhan dan kehamilan saat kebutuhan zat besi lebih tinggi juga
merupakan faktor anemia.( Getahun, Belachew dan Wolide, 2016). Menurut
Pratami (2016) penyebab anemia yaitu:
1. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak sebanding
dengan peningkatan volume plasma
2. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb), dimana zat
besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
3. Ekonomi: tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan ketidak
tahuan tentang pola makan yang benar .
4. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang
banyak dan perdarahan akibat luka.
5. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
6. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan.
7. Hamil saat masih remaja .
D. Tanda dan Gejala Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut (Proverawati, 2011) tanda dan gejala anemia seperti:
1. Kelelahan
2. Penurunan energi
3. Sesak nafas
4. Tampak pucat dan kulit dingin
5. Tekanan darah rendah
6. Frekuensi pernapasan cepat
7. Kulit kuning (jaundice) jika anemia karena kerusakan sel darah merah
8. Sakit kepala
9. Tidak bisa berkonsentrasi
10. Rambut rontok
11. Malaise

5
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN ANTENATAL CARE


BIDANG KEPERAWATAN MATERNITAS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2022

Hari/Tanggal: Sabtu, 26 Februari 2022 Jam: 14.00

A. IDENTITAS
Nama pasien : Ny.N Nama suami pasien : Tn.Z

Umur : 37 tahun Umur : 37 tahun

Suku/Bangsa : Aceh Suku/Bangsa : Aceh

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan :SMA Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani

Alamat : Lamceu Alamat : Lamceu

Status perkawinan: Kawin Lama menikah : 17 Tahun

Diagnosa medis : Kehamilan dengan


anemia ringan

B. KELUHAN SAAT INI :


Ny. N mengatakan mengeluh nyeri dibagian panggul dan pinggang saat berbaring, mudah
lelah, terasa pusing saat bangun tidur, lelahnya tidak hilang dengan istirahat, saat bangun
tidak merasa segar, sering terbangun di malam hari, dan sering buang air kecil di malam
hari.

6
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 13 tahun Siklus : 28 hari

Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut Lamanya: 6-7

HPHT : 20-07-2021 Keluhan: Tidak ada

b. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
Ke

N T Umur Peny Jenis Peno Pe Lase Infe Perda Jeni BB P


o h Kehamil ulit long ny rasi ksi rahan s j
an ulit

1. 1 9 bulan - Norm Bida - ada - - Pr 3.30


9 al n 0

2. 2 9 bulan - Norm Bida - ada - - Lk 3.80


1 al n 0

c. Genogram:

Ket:

7
d. Kehamilan Sekarang
Status obstetri : G3 P2 A0

HPHT : 20-07-2021

Usia kehamilam : 28 minggu

TTP :27-04-2022

Imunisasi : TT 1 ( ) sudah ( √ ) belum

TT 2 ( ) sudah ( √ ) belum

Kunjungan kehamilan

K1 : 2 kali K3 : 1 kali

K2 : 2 kali K4: 1 kali

Keluhan selama hamil atau saat ini:

Trimester 1 : Ny. N mengatakan di awal merasakan mual, muntah dan pusing

Trimester 2 : Ny. N mengatakan terkadang nyeri saat ada pergerakan diperut

Trimester 3 : Ny. N mengatakan susah tidur malam karena ada nyeri di panggul
dan pinggang

Pengobatan selama hamil : ( √ ) ya ( ) tidak

Jenis obat : Asam folat dan Vit B

Pergerakan janin : ( √ ) ya ( ) tidak

Rencana tempat persalinan:Bidan

e. Rencana Perawatan bayi : (√ ) sendiri (√ ) orang tua ( ) lain-lain


Kesanggupan dan pengetahuan ibu tentang :

 Breast Care : Ny. N mengatakan sering membersihkan


bagian payudara dengan kain lembab
 Perineal care : Ny. N mengatakan membersihkan bagian
perineal dengan sabun dan daun sirih

8
 Nutrisi : Ny. N mengatakan mengkonsumsi sayuran,
tahu, dan buah-buahan (apel, pisang, salah,jeruk, dll)
 Senam hamil : tidak ada
 Tanda bahaya kehamilan : pengetahuan kurang
 KB : suntik
 IMD : ada
 Perawatan bayi : Ny. N mengatakan memandikan bayi dan
melakukan pijat bayi
 Menyusui/ASI eksklusif : Ny. N mengatakan 2 anak yang sudah
dilahirkan diberikan ASI sampai 6 bulan tanpa diberikan makanan
pendamping hanya pada saat turun tanah ada pecicap.
 Tanda-tanda persalinan : Ny. N mengatakan ada rasa ingin mengedan,
sudah pembukaan,keluar darah dan kontraksi
 Menghadapi proses persalinan: Ny. N mengatakan banyak berdoa,berzikir atur
nafas dalam dan terasa lebih lega
f. Kebiasaan buruk selama hamil
Merokok : ( ) ya ( √ ) tidak
Alkohol : ( ) ya ( √ ) tidak
Oba-obatan jual bebas : ( ) ya ( √ ) tidak
Obat-obatan terlarang : ( ) ya ( √ ) tidak

2. Riwayat Keluarga Berencana


a. Melaksanakan KB: ( √ ) ya ( ) tidak
b. Bila ya jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan: Suntik
c. Sejak kapan menggunakan kontrasepsi: setelah anak 1( tahun 2006)
d. Masalah yang terjadi: Tidak ada
3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah dialami ibu: Tidak ada
b. Pengobatan yang didapat: Tidak ada
c. Riwayat penyakit keluarga
( ) Penyakit diabetes mellitus

( ) Penyakit jantung

9
( ) Penyakit hipertensi

( √ ) Penyakit lainnya: Sebutkan : Rheumatoid arthritis

d. Riwayat ginikologi
Penyakit menular seksual
Sifilis :( ) Pernah, ( √ ) Tidak pernah
GO :( ) Pernah, ( √ ) Tidak pernah
Herpes :( ) Pernah, ( √ ) Tidak pernah
e. Pembedahan ginikologi
Kista ovarium :( ) Pernah, ( √ ) Tidak pernah
Tumor ovarium :( ) Pernah, ( √ ) Tidak pernah
Kangker :( ) Pernah, ( √ ) Tidak pernah
Pemeriksaan papsmear : ( ) Pernah, ( √ ) Tidak pernah

4. Riwayat Lingkungan Tempat Tinggal


a. Kebersihan : Rumah terlihat bersih dan rapi dari luar dan dalam
b. Bahaya : Lingkungan aman tidak dekat dengan jalan raya
5. Aspek Psikososial
a. Apakah kehamilan ini direncanakan oleh ibu dan pasangan:
Ny. N mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan, jika hamil sangat senang namun
jika tidak, tidak menjadi masalah

b. Harapan yang ibu inginkan selama masa kehamilan :


-Ny. N mengatakan ingin sehat selalu baik ibu maupun janin

-Bisa bersalin secara normal

c. Bagaimana dukungan pasangan terhadap kehamilan ini :


Ny. N mengatakan suami sangat baik ketika hamil dan sering ditemani jika
berkunjung ke bidan.

d. Bagaimana sikap anggota keluarga lainnya terhadap kehamilan ini :


Ny. N mengatakan keluarga juga sangat ikut membantu dalam kehamilan ini juga
sangat mendukung terkait kelahiran anak ke 3

e. Efek kehamilan terhadap penampilan diri:

10
-Ny. N mengatakan muncul flek hitam diwajah, leher, ketiak, payudara, perut dan
selangkangan
f. Orang yang paling dekat : Suami
g. Sexsualitas selama kehamilan : Tidak ada hambatan
6. Kebutuhan Dasar Khusus
a. Pola Nutrisi
 Frekuensi makan : 3x sehari
 Nafsu makan : (√ ) baik ( ) tidak nafsu makan,
 Jenis makanan rumah : Nasi + Sayur +ikan +tahu +tempe
 Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : Tidak ada
b. Pola Eliminasi
BAK

 Frekuensi :>10x/hari
 Warna : Kuning
 Keluhan saat BAK : Tidak ada
BAB

 Frekuensi : 1x/hari
 Warna : Coklat
 Bau : Normal
 Konsistensi : Lunak
 Keluhan : Tidak ada
c. Pola Personal Hygiene
Mandi

 Frekuensi : 2x/hari
 Sabun : ( √ ) ya ( ) tidak
Oral Higyene

 Frekuensi : 3x/hari
 Waktu : ( √ ) Pagi, ( √ ) Sore, ( √ ) Setelah makan malam
Cuci rambut

 Frekuensi : 1x/hari
 Shampo : ( √ ) ya ( ) tidak

11
d. Pola Istirahat dan Tidur
 Lama tidur :8 setengah jam/ hari, siang : Tidak ada jam,
malam: 21.00-05.30 jam
 Kebiasaan sebelum tidur : berzikir
 Keluhan : Tidak ada
e. Pola aktifitas dan latihan
 Kegiatan dalam pekerjaan : Pekerjaan rumah tangga
 Waktu bekerja :-
 senam hamil : Tidak ada
 Olah raga: (√ ) ya ( ) tidak
Jenisnya : jalan pagi

Frekuensi : setiap pagi

 Kegiatan waktu luang : Nonton tv dan duduk bersama teman


 Keluhan dalam aktifitas : Tidak ada

7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum

Kesadaran : Compos mentis

Tanda-tanda vital :

Tekanan darah :104/67 mmHg Nadi : 88x/menit

Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,50 C

Nyeri:

 Skala :3
 Lokasi : Simpisis-uterus
 Intensitas : Tajam
 Faktor yang mempengaruhi :
Saat bayi bergerak
Berat badan :53 kg TB : 146 cm

12
a. Kepala
 Bentuk : Normal
 Rambut : Hitam, bersih
 Kulit kepala : Bersih
 Keluhan : Tidak ada
b. Mata
 Kelopak mata : Baik, tidak mengalami pembengkakan
 Konjunctiva : Tidak anemis
 Sklera : Ikterik(-)
 Pupil : Isokor
 Akomodasi : Baik
 Keluhan : Tidak ada
c. Hidung
 Reaksi alergi : Tidak ada
 Sinus : Tidak ada
 Keluhan : Tidak ada
d. Mulut dan Tenggorokan
 Rongga mulut : Baik, tidak ada sariawan
 Lidah : Baik, bersih dan berwarna merah muda
 Tonsil : Baik, tidak ada pembengkakan
 Kesulitan menelan : Tidak ada
e. Dada dan Axilla
 Mammae : membesar ( √ ) ya ( ) tidak
 Areola mammae : Hiperpigmentasi
 Papila mammae : Menonjol
 Colostrum : ada keluar
f. Pernafasan
 Jalan nafas : Paten
 Suara nafas : Vesikuler
 Mengunakan otot-otot bantu nafas : Tidak ada
g. Sirkulasi Jantung
 Kecepatan denyut apical : 85 x/menit

13
 Irama : Normal (Lup Dup)
 Kelainan bunyi jantung : Tidak ada
h. Abdomen
Inspeksi

 Membesar : Ada
 Linea & Striae : Ada
 Luka bekas operasi : Tidak ada
Auskultasi

 DJJ :120 x / menit


Palpasi

 Leopold I : Teraba 3 jari atas pusar, fundus terasa bulat, lunak tidak
melenting (Bokong)
 Leopold II : Perut bagian kiri ibu teraba ekstremitas, dan bagian kanan
teraba punggung
 Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting
(kepala)
 Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
 TFU : 25cm
 TBJ : 1.860
i. Genitourinary
 Vulva dan perineum : -
 Keputihan : Ada
 Anus :-
j. Integumen
 Turgor kulit : Lembab
 Warna kulit : Sawo matang
 capillary refill time (CRT) : < 2 detik
 Lainnya sebutkan : Tidak ada
k. Muskuloskeletal
 Sikap tubuh : Baik
 Kesulitan dalam pergerakan: Tidak ada
 Tangan kiri : Dapat digerakkan dengan baik,tonus otot baik

14
 Tangan kanan : Dapat digerakkan dengan baik,tonus otot baik
 Kaki kiri : Dapat digerakkan dengan baik,tonus otot baik
 Kaki kanan : Dapat digerakkan dengan baik,tonus otot baik
8. Pemeriksaan Penunjang
 USG: Belum pernah
 Laboratorium: Hb: 10 g/dl

15
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. DS: Kondisi Fisiologis Keletihan


(anemia dalam
- “Ny. N mengatakan mudah merasa lelah dan kehamilan) (D.0057)
sesak saat banyak beraktifitas”

- “Ny. N mengatakan energinya tidak pulih


walaupun telah tidur”

-“Ny. N mengatakan badannya tidak terasa segar


saat bangun tidur”

-“Ny. N mengatakan memakan banyak waktu


untuk beristirahat agar tenaganya pulih”

-“Ny. N mengatakan sering merasa pusing saat


bangun tidur”

DO:

- Pasien tampak lesu


- Konjungtiva anemis
- Hb: 10,7 gr/dl
- Usia kehamilan 28 minggu,
- Perkiraan Berat Janin 1.860g
- TD : 104/67 mmHg, Nadi : 88x/mnt
T : 36,5 , RR : 20x/mnt

2. DS:

“Ny.N mengatakan nyeri pada bagian bawah Kondisi Fisiologis Nyeri akut
perut dan ulu hati” kehamilan
(D.0077)
DO

- Pengkajian nyeri :
P : kehamilan

Q : berdenyut

R : Perut bagian bawah dan ulu hati

S : 4 (NRS)

T : < 50 detik

- TD : 104/67 mmHg, Nadi : 88x/mnt


T : 36,5 , RR : 20x/mnt

16
3. DS: Kurangnya Kesiapan
pengetahuan Persalinan
“ Ny. N mengatakan ingin menerapkan gaya
hidup yang tepat untuk persalinannya” (D.0070)

DO:

- Ibu tampak tidak mengetahui tanda


bahaya kehamilan
- Ibu tampak menunjukkan perilaku
proaktif selama persiapan persalinan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia dalam kehamilan)


2. Nyeri akut berhubungan dengan fisiologis kehamilan
3. Kesiapan persalinan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

INTERVENSI KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN

SLKI
DIAGNOSA(SDKI) SIKI
(TUJUAN DAN KRITERIA
(INTERVENSI )
HASIL)

Keletihan berhubungan Setelah dilakukan asuhan Dukungan kepatuhan program


dengan Kondisi keperawatan diharapkan : pengobatan (I.12361)
fisiologis (anemia dalam
1. Verbalisasi kepulihan energi Observasi
kehamilan) (D.0057)
tenaga meningkat
Memfasilitasi ketepatan dan
2. Kemampuan melakukan
keteraturan menjalani program
aktivitas rutin meningkat
pengobatan yang sudah ditentukan
3. Motivasi meningkat
4. Pola istirahat membaik Terapeutik

-Buat komitmen menjalani


program pengobatan dengan baik

Edukasi

-Informasikan program pengobatan

17
yang harus dijalani

-Informasikan manfaat yang


diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan

Edukasi aktivitas/istirahat
(I.12362)

Observasi

-identifikasi kesiapan dan


kemampuan menerima informasi
terapeutik

-sediakan materi dan media


pengaturan aktivitas dan istirahat

-jadwalkan pemberian penkes

-berikan kesempatan kepada klien


untuk bertanya

Edukasi

-jelaskan pentingnya melakukan


aktivitas fisik/olahraga secara rutin

-anjurkan menyusun jadwal


aktivitas dan istirahat

-ajarkan cara mengidentifikasi


kebutuhan istirahat(mis.
Kelelahan,sesak napas saat
aktivitas)

-ajarkan cara mengidentifikasi


target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan

Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri(I.08238)


dengan agen pencedera keperawatan diharapkan :
fisiologis (kehamilan) Observasi
 Kemampuan
(D.0077) menuntaskan aktivitas 1. Identifikasi lokasi,
2. karakteristik, durasi, frekuensi,
membaik
kualitas, intensitas nyeri
 Keluhan nyeri menurun 3. Identifikasi skala nyeri
 Meringis menurun 4. Identifikasi respon verbal dan
 Gelisah menurun non verbal
5. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri

18
Terapeutik

1. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (mis.
terapi music, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi

-Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

-Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Pemberian analgesic

- Observasi

1. Identifikasi karakteristik
nyeri (mis. Pencetus, Pereda,
kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
2. Identifikasi riwaayaat alergi
obat
3. Identifikasi kesesuaian jenis
aanalgesik
4. Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberiaan analgesic
5. Monitor efektifitas analgesic

Terapeutik

1. Diskusikaan jenis analgesic


yang disukai untuk mencapai
analgesia optimal, jika perlu

19
2. Pertimbangkan penggunaan
infus kontinu atau bolus
3. Dokumentasi respon
terhadap efek analgesic dan
efek yang tidak diinginkan
- Edukasi

Jelaskan efek terapi dan efek


samping obat
-Kolaborasi

Kolaborasi pemberian dosis


dan jenis analgesic, jika
diperlukan
Kesiapan persalinan Setelah dilakukan asuhan Edukasi persalinan(I.12437)
keperawatan diharapkan :. Observasi
(D.0070) -identifikasi tingkat
1. Perilaku sesuai anjuran pengetahuan
verbalisasi minat dalam -identifikasi pemahaman ibu
belajar meningkat tentang persalinan terapeutik
2. Kemampuan menjelaskan -sediakan meteri dan media
pengetahuan tentang suatu pendidikan kesehatan
topik tertentu meningkat -jadwalkan penkes sesuai
3. Perilaku sesuai kesepakatan
pengetahuan meningkat -berikan kesempatan untuk
bertanya
-berikan reinforsmen positif
tehadap perubahan perilaku ibu
Edukasi
-jelaskan metode persalinan
yang ibu inginkan
-jelaskan persiapan dan tempat
persalinan
-anjurkan ibu mengikuti kelas
ibu hamil pada usia kehamilan
lebih dari 35 minggu
-anjurkan ibu menggunakan
teknik manajemen nyeri
persalinan tiap kal
-anjurkan ibu cukup nutrisi
-ajarkan teknik relaksasi
kecemasan dan
ketidaknyamanan persalinan
-ajarkan ibu cara
mengenalitanda-tanda
persalinan
-ajarkan ibu mengenali tanda
bahaya persalinan

20
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ No
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal Dx

Selasa/ 1 Dukungan kepatuhan


01 Maret program pengobatan
2022 (I.12361)

Observasi

-Memfasilitasi ketepatan dan S:


keteraturan menjalani
“Ny. N mengatakan telah mengurangi aktivitas
program pengobatan yang
yang berat”
sudah ditentukan
“Ny. N mengatakan telah menjalani pola tidur
Terapeutik
dan istirahat yang baik “
-Membuat komitmen
menjalani program “Ny. N mengatakan sudah rutin minum obat
pengobatan dengan baik asam folat 20 menit sebelum tidur malam”

Edukasi “Ny. N mengatakan setelah bangun tidur sudah


merasa lebih segar”
-Menginformasikan program
pengobatan yang harus
dijalani
O:
-Menginformasikan manfaat
yang diperoleh jika teratur -Ny. N tampak lebih segar dan bersemangat
menjalani program
pengobatan -Konjungtiva tidak anemis

-Usia kehamilan 28 minggu, TBJ 1.860g

Edukasi aktivitas/istirahat - TD : 110/ 70 mmHg, Nadi : 89x/mnt


(I.12362)
T : 37,2 , RR : 22x/mnt
Observasi

-Mengidentifikasi kesiapan
dan kemampuan menerima A: Masalah teratasi
informasi terapeutik

-Menyediakan materi dan


P: Intervensi dihentikan
media pengaturan aktivitas
dan istirahat

-Menjadwalkan pemberian
penkes

-Memberikan kesempatan

21
kepada klien untuk bertanya

Edukasi

-Menjelaskan pentingnya
melakukan aktivitas
fisik/olahraga secara rutin

-Menganjurkan menyusun
jadwal aktivitas dan istirahat

-Mengajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat(mis.
Kelelahan,sesak napas saat
aktivitas)

-Mengajarkan cara
mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan

Selasa/ 2 Manajemen nyeri(I.08238) S:


01 Maret
2022 Observasi P : kehamilan

1. Mengidentifikasi Q : berdenyut
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, R : Perut bagian bawah dan ulu hati
kualitas, intensitas
S : 2 (NRS)
nyeri
2. Mengidentifikasi skala T : < 50 detik
nyeri
3. Mengidentifikasi respon
verbal dan non verbal
4. Mengidentifikasi faktor “ Ny. N mengatakan tarik nafas dalam dan
yang memperberat dan berzikir membantu mengurangi nyeri yang di
memperingan nyeri
rasakan”
Terapeutik

1. Memberikan teknik
nonfarmakologi untuk O:
mengurangi nyeri (mis.
terapi music, terapi - Wajah tampak lebih segar
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi - TD : 110/ 70 mmHg, Nadi : 89x/mnt
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi T : 37,2 , RR : 22x/mnt
bermain)
2. Mengontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (suhu ruangan,

22
pencahayaan, kebisingan) A: Masalah nyeri teratasi
3. Memfasilitasi istirahat
dan tidur

P: Intervensi dihentikan
Edukasi

Menganjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Selasa/ 3 Edukasi S:
01 Maret persalinan(I.12437)
2022 Observasi “Ny. N mengatakan lebih tenang setelah
-Mengidentifikasi tingkat mengetahui tentang persalinan termasuk
pengetahuan manajemen nyeri dan cara menurunkan cemas
-Mengidentifikasi saat hamil”
pemahaman ibu tentang
persalinan terapeutik “Ny. E mengatakan tanda bahaya kehamilan
-Menyediakan meteri dan yaitu keluar air ketuban sebelum waktunya,
media pendidikan keluar darah, ada pembengkakan, tidak mau
kesehatan makan terus menerus, pergerakan janin kurang “
-Menjadwalkan penkes
sesuai kesepakatan
-Memberikan kesempatan O:
untuk bertanya
-Memberikan reinforsmen -Ny. N tampak semangat mendengar informasi
positif tehadap perubahan yang disampaikan”
perilaku ibu
Edukasi -Ny. N aktif bertanya
-Menjelaskan metode
persalinan yang ibu -Ny. N mampu mengingat tehnik manajemen
inginkan nyeri, relaksasi kalau cemas, tanda-tanda
-Menjelaskan persiapan persalinan dan tanda bahaya kehamilan.
dan tempat persalinan
-Menganjurkan ibu -Ny. N sudah sudah memutuskan ingin
mengikuti kelas ibu hamil persalinan normal di bidan
pada usia kehamilan lebih
dari 35 minggu
-Menganjurkan ibu A : Masalah teratasi
menggunakan teknik
manajemen nyeri
persalinan tiap kal
-Menganjurkan ibu cukup P: Intervensi dihentikan
nutrisi
-Mengajarkan teknik
relaksasi kecemasan dan
ketidaknyamanan
persalinan
-Mengajarkan ibu cara
mengenali tanda-tanda

23
persalinan
-Mengajarkan ibu
mengenali tanda bahaya
persalinan

24
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kasus
Ny. N usia 37 tahun dengan usia kehamilan 28 minggu. Status obstetri Ny. N adalah
G3 P2 A0. HPHT pada tanggal 20 Juli 2021 sehingga TTP nya adalah 24 April 2022.
Pendidikan terakhir yaitu SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Suami bernama Tn. Z usia
37 tahun, pendidikan terakhir SD, dan bekerja sebagai Petani. Sudah menikah selama 17
tahun. Tempat tinggal Ny. N adalah di Lamceu. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan
bahwa BB setelah hamil adalah 53 kg dengan tinggi 146 cm dan IMT = 22. Hasil
pemeriksaan tanda tanda vital didapatkan TD: 104/67 mmHg, HR: 88x / menit, RR : 20x/
menit, Suhu 36,5ºC, LILA 24 cm. Pada pemeriksaan fisik kepala: tidak ditemukan adanya
edema dan cloasma gravidarum, sklera ikterik dan konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan
mulut: bibir sedikit pucat. Pada pemeriksaan leher: Vena jugularis teraba rata dan tidak
ada pembengkakan kelenjar tiroid. Pada bagian abdomen, tidak ada striae gravidarum,
dan terdapat linia gravidarum. Hasil pemeriksaan leopod yaitu L1: 4 jari setelah
umbilikus (TFU = 25 cm). L2: Punggung kanan (DJJ : 120x/ menit), L3: Kepala, L4:
belum masuk PAP. Taksiran janin adalah 1.860 gram. Ekstremitas tidak tidak terdapat
edema dan varises pada ibu. Hasil pemeriksaan laboratirum, Hb = 10 gr/dL. Setelah
dilakukan pengkajian dan pemeriksaan ANC, Ny. N usia 37 tahun usia kehamilan 28
minggu.
B. Analisa data

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS: Kondisi Keletihan


Fisiologis
- “Ny. N mengatakan mudah merasa lelah (D.0057)
(anemia dalam
dan sesak saat banyak beraktifitas”
kehamilan)
1. - “Ny. N mengatakan energinya tidak pulih
walaupun telah tidur”

-“Ny. N mengatakan badannya tidak terasa


segar saat bangun tidur”

25
-“Ny. N mengatakan memakan banyak
waktu untuk beristirahat agar tenaganya
pulih”

-“Ny. N mengatakan sering merasa pusing


saat bangun tidur”

DO:

- Pasien tampak lesu


- Konjungtiva anemis
- Hb: 10,7 gr/dl
- Usia kehamilan 28 minggu,
- Perkiraan Berat Janin 1.860g
- TD : 104/67 mmHg, Nadi : 88x/mnt
T : 36,5 , RR : 20x/mnt

2. DS:

“Ny.N mengatakan nyeri pada bagian bawah Kondisi Nyeri akut


perut dan ulu hati” Fisiologis
(D.0077)
kehamilan
DO

- Pengkajian nyeri :
P : kehamilan

Q : berdenyut

R : Perut bagian bawah dan ulu hati

S : 4 (NRS)

T : < 50 detik

- TD : 104/67 mmHg, Nadi : 88x/mnt


T : 36,5 , RR : 20x/mnt

26
3. DS: Kurangnya Kesiapan
pengetahuan Persalinan
“ Ny. N mengatakan ingin menerapkan gaya
hidup yang tepat untuk persalinannya” (D.0070)

DO:

- Ibu tampak tidak mengetahui tanda


bahaya kehamilan
- Ibu tampak menunjukkan perilaku
proaktif selama persiapan persalinan

C. Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan
2. Nyeri akut
3. Kesiapan persalinan
D. Intervensi Keperawatan
1. Keletihan
(SLKI)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan :
a). Verbalisasi kepulihan energi tenaga meningkat
b). Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat
c). Motivasi meningkat
d). Pola istirahat membaik
(SIKI)
Dukungan kepatuhan program pengobatan (I.12361)
Observasi
Memfasilitasi ketepatan dan keteraturan menjalani program pengobatan yang sudah
ditentukan
Terapeutik
-Buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
Edukasi
-Informasikan program pengobatan yang harus dijalani

27
-Informasikan manfaat yang diperoleh jika teratur menjalani program pengobatan

Edukasi aktivitas/istirahat (I.12362)


Observasi
-identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi terapeutik
-sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
-jadwalkan pemberian penkes
-berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya

2. Nyeri akut
(SLKI)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan :
a).Kemampuan menuntaskan aktivitas membaik
b).Keluhan nyeri menurun
c).Meringis menurun
d).Gelisah menurun
(SIKI)
Manajemen nyeri(I.08238)
Observasi
-Identifikasi lokasi,
-karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
-Identifikasi skala nyeri
-Identifikasi respon verbal dan non verbal
-Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

Terapeutik
-Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri (mis. terapi music, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
-Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
-Fasilitasi istirahat dan tidur

28
Edukasi
-Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Pemberian analgesic
- Observasi
-Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, Pereda, kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
-Identifikasi riwaayaat alergi obat
-Identifikasi kesesuaian jenis aanalgesik
-Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberiaan analgesic
-Monitor efektifitas analgesic

Terapeutik
-Diskusikaan jenis analgesic yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika
perlu
-Pertimbangkan penggunaan infus kontinu atau bolus
-Dokumentasi respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan
- Edukasi Jelaskan efek terapi dan efek samping obat

Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesic, jika diperlukan

3. Persiapan persalinan
(SLKI)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan :.
a) Perilaku sesuai anjuran verbalisasi minat dalam belajar meningkat
b) Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik tertentu meningkat
c) Perilaku sesuai pengetahuan meningkat
(SIKI)
Edukasi persalinan(I.12437)
Observasi
-identifikasi tingkat pengetahuan

29
-identifikasi pemahaman ibu tentang persalinan terapeutik
-sediakan meteri dan media pendidikan kesehatan
-jadwalkan penkes sesuai kesepakatan
-berikan kesempatan untuk bertanya
-berikan reinforsmen positif tehadap perubahan perilaku ibu

Edukasi
-jelaskan metode persalinan yang ibu inginkan
-jelaskan persiapan dan tempat persalinan
-anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada usia kehamilan lebih dari 35 minggu
-anjurkan ibu menggunakan teknik manajemen nyeri persalinan tiap kal
-anjurkan ibu cukup nutrisi
-ajarkan teknik relaksasi kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan
-ajarkan ibu cara mengenalitanda-tanda persalinan
-ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan
E. Implementasi
1. Diagnosa 1 dengan implementasi pada tanggal 01 Maret 2022
Dukungan kepatuhan program pengobatan (I.12361)
Observasi
-Memfasilitasi ketepatan dan keteraturan menjalani program pengobatan yang sudah
ditentukan
Terapeutik
-Membuat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
Edukasi
-Menginformasikan program pengobatan yang harus dijalani
-Menginformasikan manfaat yang diperoleh jika teratur menjalani program
pengobatan

Edukasi aktivitas/istirahat (I.12362)


Observasi
-Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi terapeutik
-Menyediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
-Menjadwalkan pemberian penkes
-Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya

30
Edukasi
-Menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
-Menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
-Mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat(mis. Kelelahan,sesak napas
saat aktivitas)
-Mengajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan

2. Diagnosa 2 dengan implementasi pada tanggal 01 Maret 2022


Manajemen nyeri(I.08238)
Observasi
-Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
-Mengidentifikasi skala nyeri
-Mengidentifikasi respon verbal dan non verbal
-Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

Terapeutik
-Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri (mis. terapi music,
terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
-Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
-Memfasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi
Menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

3. Diagnosa 3 dengan implementasi pada tanggal 01 Maret 2022


Edukasi persalinan(I.12437)
Observasi
-Mengidentifikasi tingkat pengetahuan
-Mengidentifikasi pemahaman ibu tentang persalinan terapeutik
-Menyediakan meteri dan media pendidikan kesehatan
-Menjadwalkan penkes sesuai kesepakatan
-Memberikan kesempatan untuk bertanya

31
-Memberikan reinforsmen positif tehadap perubahan perilaku ibu

Edukasi
-Menjelaskan metode persalinan yang ibu inginkan
-Menjelaskan persiapan dan tempat persalinan
-Menganjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada usia kehamilan lebih dari 35
minggu
-Menganjurkan ibu menggunakan teknik manajemen nyeri persalinan tiap kal
-Menganjurkan ibu cukup nutrisi
-Mengajarkan teknik relaksasi kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan
-Mengajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan
-Mengajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan

F. Intervensi berdasarkan evidence based practice


Media Motion Video Education (MVE) merupakan video animasi yang berisi materi
tentang definisi anemia, penyebab anemia, jenis anemia, gejala anemia, dampak anemia
pada ibu dan janin, cara pencegahan anemia, jenis makanan yang mengandung zat besi,
dan cara mengkonsumsi tablet zat besi yang benar dengan durasi 6 menit.
Kepatuhan mengkonsumsi TTD adalah kemauan ibu menelan TTD setiap hari secara
teratur selama 90 hari. Informasi tentang TTD untuk mengobati anemia disampaikan
kepada seorang ibu hamil terindikasi menderita anemia. Beberapa informasi yang
dikategorikan pesan penting adalah 1). Informasi tentang fungsi dan manfaat TTD; 2).
Informasi tentang dosis TTD; 3). Informasi tentang cara mengkonsumsi TTD yang benar;
4). Informasi tentang efek samping TTD; 5). Informasi tentang makanan atau nutrisi yang
dianjurkan dikonsumsi secara bersamaan dengan TTD dan; 6). Informasi tentang
makanan yang tidak dianjurkan dikonsumsi secara bersamaan dengan TTD.

G. Pembahasan
Anemia merupakan masalah gizi yang paling umum terjadi baik di dunia maupun di
Indonesia. Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah dan
kapasitas pembawa oksigennya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh
(WHO, 2011). Anemia selama kehamilan didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin n
<11 g/dl, dan jika terjadi anemia berat konsentrasi hemoglobin kurang dari 7 g/dl (Anjum,
Manzoor, Manzoor, & Shakir, 2015). Digolongkan anemia sedang jika kadar hemoglobin

32
berada diantara 7,0-9,9 g/dl, dan ringan jika 10,0-11/dl (Gudeta, Regassa, & Belay, 2019).
Menurut Budiastuti dkk 2013 didapatkan sebagian besar (81,8%) ibu hamil dengan
anemia ringan pada trimester III melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah.(BBLR)
Sedangkan anemia sedang pada ibu hamil trimester III yang melahirkan bayi Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR), sebanyak 4 ibu hamil (12,1%), dan yang melahirkan BBSLR
sebanyak 2 ibu hamil dengan persentase 6,1%. Mengingat besarnya dampak anemia
terhadap ibu hamil dan janinnya maka pencegahan anemia yang dilakukan pada ibu hamil
yaitu dengan selalu mengkonsumsi nutrisi yang baik selama kehamilan. Menurut teori ini
hasil pengkajian diatas, terdapat keseimbangan antara teori dengan hasil pengkajian
dimana penyebab anemia yang terjadi pada ibu Ny. N adalah ketidaktahuan tentang
penyebab anemia yang terjadi dalam kehamilannya. Tanda dan gejala anemia dalam
kehamilan Ny. N pusing, badan lemah dan tampak pucat serta Hb rendah.
Ibu yang terkena dampak anemia sering mengalami kesulitan bernapas, pingsan,
kelelahan, jantung berdebar, kesulitan tidur, infeksi, preeklamsia, dan perdarahan serta
masalah pasca persalinan seperti gangguan kognitif dan masalah perilaku (Abu-Ouf &
Jan, 2015). Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi anemia
pada ibu hamil diantaranya ialah dengan meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam
mengurangi risiko terjadinya anemia selama kehamilan melalui penyuluhan kesehatan
(Solehati, Sari, Lukman, & Kosasih, 2018). Penyuluhan kesehatan efektif dalam
meningkatkan pengetahuan dalam pencegahan anemia defisiensi zat besi (Darmawati,
Wardani, Husna, & Saumiana, 2020).
Menurut Notoadmojo (2014), faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang adalah tingkat pendidikan, pengalaman, informasi yang didapat, lingkungan
budaya dan sosial ekonomi. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
membentuk perilaku baru dimulai dari perilaku pengetahuan terhadap materi atau objek
tertentu. Proses meningkatkan pengetahuan membutuhkan pesan yang disampaikan
melalui media sehingga mempengaruhi pengetahuan tersebut. Media dapat menghindari
kesalahan persepsi, memperjelas informasi, dan mempermudah pengertian sehingga
sasaran dapat mempelajari pesan-pesan kesehatan dan mampu memilih perilaku yang
sesuai dengan pesan yang disampaikan (Notoadmojo, 2014). Media yang didapat oleh ibu
hamil dalam penelitian ini masuk kedalam kategori media audio-visual. Kemudahan
menerima informasi pada media audio-visual dari motion video berupa gambar dan
animasi sederhana yang dapat menerjemahkan informasi rumit ke hal yang lebih mudah
dipahami (Octasila, Novita, dan Dariyani, 2020).

33
Motion video merupakan alat bantu lihat dan dengar yang membantu menstimulasi
indra penglihatan (visual aids) dan indra pendengaran (audiovisual aids) pada saat
penyuluhan sehingga ibu hamil dapat lebih mudah mempresepsikan apa yang dimaksud
oleh penyuluh. Pengetahuan ibu hamil anemia berkaitan dengan informasi penting TTD
berhubungan dengan kepatuhan mengkonsumsi TTD. Kepatuhan menelan TTD akan
menjamin ibu hamil terhindar dari anemia sepanjang usia kehamilan, persalinan dan
nifas. Tindakan mengkonsumsi TTD secara benar dan teratur menurunkan angka kejadian
anemia dan secara tidak langsung menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pada ibu
maupun bayi. Pemahaman tentang pentingnya bebas anemia selama kehamilan perlu
disampaikan dengan pendekatan komunikasi efektif agar ibu dan anak terhindar dari
dampak buruk anemia.

34
DAFTAR PUSTAKA

Abu-Ouf, N. M., & Jan, M. M. (2015). The impact of maternal iron deficiency and iron
deficiency anemia on child’s health. Saudi Medical Journal, 36(2), 146–149.
https://doi.org/10.15537/smj.2015.2.1028 9

Anjum, A., Manzoor, M., Manzoor, N., & Shakir, H. A. (2015). Prevalence of anemia during
pregnancy in district Faisalabad, Pakistan. Punjab University Journal of Zoology, 30(1),
15–20.

Darmawati, D., Tahlil, T., Siregar, T. N., Kamil, H., Fithria, & Audina, M. (2018). Antenatal
Care and Iron Deficiency Anemia among Pregnant Women. Proceeding of AIC: Health
and Life Sciences, 8(1), 13–24. http://jurnal.unsyiah.ac.id/AICHLS/article/view/12703

Getahun W, Belachew T, Wolide AD. (2017). Burden and associated factors of anemia
among pregnant women attending antenatal care in southern Ethiopia: crosssectional
study. BMC Res Notes .10(1):276. Available from: http://bmcres
notes.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13104-017-2605

Gudeta, T. A., Regassa, T. M., & Belay, A. S. (2019). Magnitude and factors associated with
anemia among pregnant women attending antenatal care in Bench Maji, Keffa and
Sheka zones of public hospitals, Southwest, Ethiopia, 2018: A cross -sectional study.
PLoS ONE, 14(11), 30–34. https://doi.org/10.1371/journal.pone.022 5148

Kementerian Kesehatan R.I. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Diakses dari : http://depkes.go.id/

Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Notoadmojo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Octasila, R., Nofita, R., & Dariyani, S. (2020). Uji Media Edukasi Tentang Pola Konsumsi
Tablet Fe Untuk. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 3(1), 31–39.

Pratami. (2016). Evidence-Based dalam Kebidanan. Jakarta : ECG

Prawirohardjo, Sarwono. (2014). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:


PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Proverawati, A. (2013). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika

Proverawati., A. (2011) . Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika

35
Solehati, T., Sari, C. W. M., Lukman, M., & Kosasih, C. E. (2018). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap Pengetahuan Deteksi Dini Dan Pencegahan Anemia Dalam Upaya
Menurunkan Aki Pada Kader Posyandu. Jurnal Keperawatan Komprehensif, 4(1), 7.
https://doi.org/10.33755/jkk.v4i1.75

WHO. (2015). Anaemia. Diakses pada Tanggal 2 Maret 2022 https://www.who.int/health-


topics/anaemia#tab=tab_1

36

Anda mungkin juga menyukai