Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU GIZI

“ Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu dengan Gangguan Kehamilan : Anemia “

OLEH :

1. AMMAR ABDULLAH ( P07120420004 )


2. ANISA HARIYATI (P07120420006 )
3. ARIFIN ( P07120420007 )
4. BAYU TATO PRATAMA ( P07120420010 )
5. EKA HAMDAYANI ( P07120420013 )
6. LALU FERDIAN RIFKI P. ( P07120420022 )
7. NIRWATI IRMAYANITA ( P07120420029 )
8. UNI LESTARI ( P07120420038 )
9. VERA FADILA ( P07120420039 )
10. ZINTA BILA ASIANA SAPITRI ( P07120420045 )

SARJANA TERAPAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES MATARAM

TA 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun makalah Ilmu Gizi ini.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang membimbing kami.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Makalah Ilmu Gizi “ Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu
Hamil Dengan Gangguan Kehamilan : Anemia “ kepada pembaca.

Penyusun menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini.
Penyusun meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
agar makalah ini bertambah baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Mataram, 16 November 2021

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan ...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................

1. Kehamilan.......................................................................................................................3
2. Anemia............................................................................................................................3
3. Penyebab Anemia...........................................................................................................4
4. Faktor-faktor Anemia......................................................................................................5
5. Tanda dan Gejala Anemia...............................................................................................5
6. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan.........................................................................5
7. Cara Mencegah ..............................................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................10

DAFTAR PUSKATA
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana kadar haemoglobin (Hb)
dalam darah kurang dari normal, yang berbeda untuk setiap kelompok umur dan jenis
kelamin. Anemia kurang besi adalah salah satu bentuk gangguan gizi yang merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang penting di seluruh dunia, terutama di negara
berkembang termasuk Indonesia. Konsumsi zat besi dari makanan sering lebih rendah
dari dua pertiga kecukupan konsumsi zat besi yang dianjurkan, dan susunan menu
makanan yang dikonsumsi tergolong pada tipe makanan yang rendah absorbsi zat besinya
(Rasmaliah,2004). Anemia gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jumlah
asupan zat besi tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan meningkat,
kekurangan darah, pola makan tidak baik, status sosial ekonomi, penyakit infeksi,
pengetahuan yang rendah tentang zat besi (Puji dan Esse, 2010). Kasus anemia pada ibu
hamil sebagian besar disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi dalam tubuh yang
disebabkan pola makan kurang baik. Pola makan merupakan cara atau perilaku yang
ditempuh seseorang atau kelompok orang dalam memilih, menggunakan bahan makanan
dalam konsumsi pangan setiap hari yang meliputi jenis makanan, jumlah makanan dan
frekuensi makan yang berdasarkan pada faktor-faktor sosial budaya dimana mereka
hidup (Almatsier 2011)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Kehamilan ?
2. Apa pengertian dari Anemia ?
3. Apa saja penyebab dari anemia ?
4. Apa saja faktor-faktor dari anemia ?
5. Apa saja tanda dan gejala dari anemia ?
6. Bagaimana pengaruh anemia terhadap kehamilan ?
7. Bagaimana cara mencegah anemia terhadap kehamilan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kehamilan.

1
2. Untuk mengetahui pengertian dari anemia.
3. Untuk mengetahui penyebab-penyebab dari anemia.
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari anemia.
5. Untuk mengetahui pengaruh anemia terhadap kehamilan.
6. Untuk mengetahui cara pencegahan anemia terhadap kehamilan.

2
BAB II PEMBAHASAN

1. Kehamilan
Kehamilan adalah masa kehidupan yang penting. Dimana ibu harus mempersiapkan diri
sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ketika seorang wanita dinyatakan
hamil, perubahan fisiologis tubuh turut berubah, sehingga kebutuhan gizinya pun juga
berubah (Waryana, 2010). Tanda-tanda wanita yang hamil menurut Dainur (1994) : Haid
yang biasanya terartur pada bulan berikutnya berhenti, payudara mulai membesar dan
mengeras, sering muntah-muntah di pagi hari, kadangkadang pusing dan mudah letih,
perut semakin lama membesar, dan sifat-sifat ibu berubah-ubah, misalnya ibu lebih suka
makan yang asam-asam, rujak, dan mudah tersinggung.

2. Anemia
a. Pengertian
Anemia Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di
dalam darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur
dan jenis kelamin. Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin
darah yang lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan
pembentuk sel darah merah dalam produksinya guna mempertahankan kadar
hemoglobin pada tingkat normal (Adriani, 2012).
b. Klasifikasi Anemia
1) Anemia Gizi Besi
Anemia Gizi Besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi
sehingga pembentukkan sel-sel darah merah dan fungsi lainnya dalam tubuh
terganggu (Adriani, 2012). Secara umum, ada tiga penyebab anemia defisiensi
zat besi, yaitu kehilangan darah secara kronis sebagai dampak pendarahan
kronis, asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat serta
peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang
lazim berlangsung pada masa pertumbuhan bayi, masa pubertas, masa
kehamilan, dan menyusui (Arisman, 2010).

2) Anemia Defisiensi Asam Folat

3
Anemia karena kekurangan asam folat disebut juga anemia megaloblastic (sel
darah merah besar dan abnormal). Ketika seorang ibu hamil atau menyusui,
simpanan asam folat dalam tubuh akan dimanfaatkan secara maksimal. Pada
kondisi abnormal, karena kehamilan atau menyusui, tubuh ibu memerlukan
asam folat lebih banyak daripada biasanya untuk keperluan tumbuh kembang
janin (Irianto K, 2014).
3) Anemia Defisiensi Pernisiosa
Anemia karena kekurangan vitamin pernisiosa disebut juga anemia B12.
Vitamin B12 sangat penting dalam pembentukan sel darah merah. Anemia
pernisiosa biasanya tidak disebabkan oleh kekurangan B12 dalam makanan,
melainkan oleh ketiadaan faktor intrinsik yaitu sekresi gester yang diperlukan
untuk penyerapan B12. Gejala anemia ini meliputi rasa letih dan lemah yang
hebat, diare, depresi, mengantuk, mudah tersinggung serta pucat (Arisman,
2010).
4) Anemia Hipolitik
Anemia hipolitik disebabkan oleh penghancuran atau pemecahan sel darah
merah lebih cepat dari pembuatannya.

3. Penyebab Anemia
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan
hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorbsi
(Almatsier, 2010). Penyebab langsung, banyak berpantangan makanan tertentu selagi
hamil dapat memperburuk keadaan anemia gizi besi, biasanya ibu hamil enggan makan
daging, ikan, hati atau pangan hewani lainnya dengan alasan yang tidak rasional. Selain
karena adanya pantangan terhadap makanan hewani faktor ekonomi merupakan penyebab
pola konsumsi masyarakat kurang baik, tidak semua masyarakat dapat mengkonsumsi
lauk hewani dalam setiap kali makan. Padahal pangan hewani merupakan sumber zat besi
yang tinggi absorsinya. Kekurangan besi dalam tubuh tersebut disebabkan karena
kekurangan konsumsi makanan kaya besi, terutama yang berasal dari sumber hewani,
bisa saja karena meningkatnya kebutuhan zat besi selama kehamilan, masa tumbuh

4
kembang serta pada penyakit infeksi (malaria dan penyakit kronis lainnya seperti TBC),
kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk pada saat haid, sering
melahirkan dan adanya infeksi cacing serta ketikseimbangan antara kebutuhan tubuh
akan zat besi dibandingkan dengan penyerapan dari makanan (Waryana, 2010).

4. Faktor-faktor Anemia
1) Faktor Dasar Faktor dasar yang mempengaruhi anemia ibu hamil yaitu sosial
ekonomi, pengetahuan, pendidikan, dan budaya.
2) Faktor Tidak Langsung Faktor tidak langsung yang mempengaruhi anemia ibu hamil
yaitu kunjungan antenatal care (ANC), paritas, umur, dan dukungan suami.
3) Faktor Langsung Faktor langsung yang mempengaruhi anemia ibu hamil yaitu pola
konsumsi, penyakit infeksi, dan pendarahan (Aryani, 2016, Yanti dkk, 2015).

5. Tanda dan Gejala Anemia


Tanda dan gejala anemia sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga
gejalagejala penyakit dasarnya menonjol, atau bisa ditemukan gejala anemia bersama-
sama penyakit dasar. Gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, berkunang-kunang, lesu,
lemah, letih, dispahigia, pembesaran kelenjar limpa, kurang nafsu makan, menurunnya
kebugaran tubuh, dan gangguan penyembuhan luka (Irianto K, 2014).

6. Pengaruh Anemia pada Kehamilan


Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Meningkatnya risiko angka kematian ibu dan bayi, angka prematuritas, dan
berat badan bayi lahir rendah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan
yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus
imatur/prematur), gangguan proses persalinan seperti pendarahan, gangguan pada nifas
(daya tahan terhadap infeksi, produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus,
BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain) (Irianto, K.2014).

7. Cara Mencegah
a) Pola Konsumsi

5
Pola konsumsi adalah cara seseorang atau kelompok dalam memilih makanan dan
memakannya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, budaya dan sosial
( Waryana, 2010).
b) Kebutuhan Zat Gizi
Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya
manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya
dimasa janin dalam kandungan. Dengan demikian, jika keadaan kesehatan dan status
gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya akan baik dan keselamatan ibu
sewaktu melahirkan akan terjalin. Kehamilan menyebabkan meningkatnya
metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat
selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan,
perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi
tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna. Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan,
namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi, protein dan beberapa
mineral seperti zat besi dan kalsium (Waryana, 2010).
• Energi
Kebutuhan energi perlu tambahan sebanyak ±300 kalori setiap hari selama hamil
(Irianto K, 2014). Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal.
Kemudian sepanjang trisemester II dan III, kebutuhan akan terus meningkat
sampai pada akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan
untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu penambahan volume darah, pertumbuhan
uterus dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III, energi
tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. (Arisman, 2010).

Berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V tahun 1998 ditentukan


angka 285 Kkal per hari selama kehamilan. Angka ini tidak termasuk
penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan
pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik
selama hamil (Irianto K, 2014). Penambahan energi hendaknya dilakukan dengan

6
penambahan makanan padat gizi, seperti susu, daging dan ayam tidak berlemak,
ikan, telur, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe
(Almatsier, 2011).
• Protein
Sama seperti energi, kebutuhan wanita hamil akan protein juga meningkat,
bahkan mencapai 68% dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia
sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam
jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di Indonesia melalui Widya Karya Nasional
Pangan dan Gizi VI tahun 1998 menganjurkan penambahan protein 12 g/hari
selama kehamilan. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein dapat
mencapai 75-100 gram (sekitar 12% dari jumlah total kalori). Bahan pangan yang
dijadikan sumber protein sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai biologi
tinggi, seperti daging tidak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya.
Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian
(Irianto K, 2014).

c) Self Management
Tujuan self management pada ibu hamil dengan anemia yaitu kadar haemoglobin
normal, sejahtera ibu dan janin. Tindakan self management ini dapat dilakukan
dengan bantuan tenaga kesehatan. Self management pada ibu hamil dengan anemia
terdiri dari :
1) Pengelolaan pengetahuan tentang informasi dasar tentang konsep anemia dalam
kehamilan.
Pengetahuan yang benar pada ibu hamil dengan anemia sangat bermanfaat karena
akan meningkatkan kepatuhan dalam minum tablet besi selama hamil. Ibu hamil
yang mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang mengenai anemia gizi dan
tablet besi cenderung tidak patuh dalam mengkonsumi tablet besi dan bersikap
negatif dalam minum tablet besi (Mardiana, 2004). Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan konsep anemia adalah dengan memberikan
pendidikan kesehatan paket sayang ibu menggunakan booklet. Paket sayang ibu
berisi konsep anemia yaitu pengertian anemia dalam kehamilan, penyebab, tanda

7
dan gejala, dampak pada ibu hamil dan janin, upaya pencegahan dan pengobatan (
Susilawati & Sudarmiati, 2015)
2) Pengelolaan Nutrisi tepat untuk hamil sehat
Ibu hamil perlu memperhatikan kwalitas konsumsi makanan yang mengandung
zat besi tinggi selama kehamilan. Menurut Kristiyanasari dan Weni (2010), selain
dengan mengkonsumsi tablet Fe, untuk meningkatkan kadar Hb dalam darah
dapat juga dikonsumsi melalui makanan yang mengandung zat besi. Untuk
memenuhi kebutuhan ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat besinya yaitu
sekitar 45-50 mg/hari. Kebutuhan itu dapat dipenuhi dari makanan yang kaya
akan zat besi seperti daging berwarna merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran
berdaun hijau, kacangkacangan, tempe, roti dan sereal. Besi nonhemoglobin harus
dikonsumsi bersama buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk
meningkatkan penyerapan.
3) Pengelolaan prilaku minum tablet besi selama kehamilan
Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah tablet yang
dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi
perhari. Menurut penelitian Susilawati dan Sudarmiati tahun 2015, ibu hamil
yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 20 %. Sedangkan
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 39,6 %
(Purnamasari dkk, 2016). Untuk meningkatkan kepatuhan pada ibu hamil perlu
terus dilakukan penyuluhan secara intensif. Selain itu juga perlu adanya dukungan
sosial. Penelitian Wahyuni tahun 2011 menyatakan adanya dukungan ibu hamil
dari keluarga, pasangan dan masyarakat. Dukungan sosial yang diberikan berupa
dukungan fisik, emosinal dan dukungan informasi. Akan tetapi pemberian
dukungan tidak setiap hari karena tidak semua pemberi dukungan memahami apa
keuntungan bila mengkomsumsi tablet besi secara rutin.
4) Melakukan Antenatal Care rutin
Ibu hamil melakukan antenatal care rutin sesuai standar pelayanan antenatal yang
sudah ditetapkan. Frekuensi kunjungan pelayanan kehamilan minimal 4 kali
selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai berikut : minimal 1 kali pada
trimester pertama, minimal 1 kali pada trimester kedua, minimal 3 kali pada

8
trimester ketiga. Standar pelayanan tersebut untuk menjamin perlindungan ibu
hamil berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.
5) Managemen Hemoglobin
Ibu hamil melakukan pengecekan kadar haemoglobin dan adanya perilaku
mengkonsumsi tablet besi adalah merupakan salah satu faktor dari managemen
Haemoglobin. Keberhasilan pengobatan anemia dalam kehamilan dievaluasi
dengan melakukan monitoring kadar haemoglobin pada ibu hamil. Ibu hamil
melakukan ante natal care akan tetapi ibu hamil tidak selalu melakukan
pengecekan kadar haemoglobin setiap ANC. Hal ini dikarenakan pengecekan
kadar haemoglobin dilakukan pada kunjungan ke empat saja.

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Anemia Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam
darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis
kelamin. Klasifikasi anemia antara lain , Anemia Gizi Besi, Anemia Defisiensi Asam
Folat, Anemia Defisiensi Pernisiosa. Tanda dan gejala anemia sangat bervariasi, bisa
hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya menonjol, atau bisa
ditemukan gejala anemia bersama-sama penyakit dasar. Cara mencegah anemia atur pola
konsumsi, mencukupi kebutuhan zat gizi dan self management

B. Saran
Semoga makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan dan menambah wawasan bagi para
pembaca maupun penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Eprints.poltekkesjogja.ac.id. 16 November 2021. Anemia Pada Ibu Hamil. Diakses pada 16


November 2021, dari http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1031/4/4.%20Chapter%202.pdf

Ns. Dwi Susilawati, M.Kep., Sp.Mat ( 2018 ). SELF MANAGEMENT IBU HAMIL DENGAN
ANEMIA. Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Diakses pada 16 November 2021, dari http://eprints.undip.ac.id/69065/1/3.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai