Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FARMAKOLOGI

MACAM OBAT ANEMIA DAN VITAMIN


PADA IBU HAMIL

DOSEN PENGAMPU:
BUNDA DITA SELVIANTI, M. Kes

NAMA NIM
ATIKA AGUSTINA 202102007
AN-NUR 202102005
ATIKA LIA KONTESA 202102004
CICI PARAMITA 202102011
DHEVIA HILMANA SUKMA 202102013
DINA ANIA MELANI 202102012
DINDA SULISTIANINGSIH 202102017
ELISIA TRI INDRIYANI 202102018
MITA INDAWATI 202102027

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN TK1A


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAKTA BAKTI
KOTA BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullilah, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kita
panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan
hidayahNya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “Macam Obat Anemia
Dan Vitamin pada ibu hamil ” Shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Rasul
kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama
rahmatan lil’alamin, agama islam. Dengan selesainya penulisan makalah ini yang tidak
lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun materil sehingga
makalah ini dapat terselesai dengan baik. Tentunya semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua terlebih – lebih bagi saya yang mengerjakan makalah ini.
Karena keterbatasan saya, makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik
sangat dibutuhkan demi penyempurnaanya. Akhir kata, sekian dari saya. Kurang lebihnya
saya mohon maaf yang sebesar – besarnya.

Bengkulu, 12 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… II
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. IV

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………………………………………………………………. 1
1
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………
1
3. Tujuan………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Anemia…………………………………………………………. 2

2. Tanda Dan Gejala Pada Ibu Hamil………………………………………….. 2


5
3. Penata Pelaksanaa Pda Ibu Hamil……………………………………………
8
4. Pengertian Vitamin…………………………………………………………..
8
5. Fungsi Vitamin Secara Umum……………………………………………….
8
6. Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dikonsumsi………………………………...

BAB III PENUTUP


Kesimpulan…………………………………………………………………………... 11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 12

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan
jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah,
kadar sel darah merah (hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal Anemia pada ibu hamil yang
tidak ditangani dengan benar dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang berbahaya,
seperti persalinan prematur. Selain itu, anemia juga dapat meningkatkan risiko berat badan lahir
rendah pada bayi. Pada sisi ibu, anemia dapat meningkatkan risiko depresi pasca persalinan dan
kematian ibu pasca persalinan. gejala anemia pada ibu hamil juga tampak mirip dengan gejala
kehamilan yang umumnya dialami. Apalagi anemia ringan mungkin tidak menimbulkan gejala
yang jelas. Jika anemia semakin parah.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh dan merupakan senyawa-senyawa organic tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil
dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk
melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Vitamin juga dapat di
gambarkan sebagai nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai
fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesisoleh tubuh sehingga harus
dipasok dari makanan.
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka diambil rumusan masalah yaitu:
1. Menjelaskan pengertian anemia
2. Menjelaskan tanda dan gejala pada ibu hamil
3. Menjelaskan Penata pelaksanaa pda ibu hamil
4. Menjelaskan pengertian vitamin
5. Menjelaskan Fungsi Vitamin Secara Umum
6. Menjelaskan Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dikonsumsi

3. Tujuan
Untuk megetahui macam-macam obat anemia dan vitamin, dan bagaimana indikasi, dosis, efek
samping dari kedua obat tersebut
1. mengetahui pengertian anemia
2. mengetahui tanda dan gejala pada ibu hamil
3. mengetahui Penata pelaksanaa pda ibu hamil
4. mengetahui pengertian vitamin
5. mengetahui Fungsi Vitamin Secara Umum
6. mengetahui Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dikonsumsi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANEMIA
1.pengertian
Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan
jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah,
kadar sel darah merah (hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal
2. Tanda Dan Gejala Pada Ibu Hamil
Anemia pada ibu hamil yang tidak ditangani dengan benar dapat meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi yang berbahaya, seperti persalinan prematur. Selain itu, anemia juga dapat
meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada bayi. Pada sisi ibu, anemia dapat
meningkatkan risiko depresi pasca persalinan dan kematian ibu pasca persalinan.
gejala anemia pada ibu hamil juga tampak mirip dengan gejala kehamilan yang umumnya
dialami. Apalagi anemia ringan mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas. Jika anemia
semakin parah, kemungkinan ibu hamil akan merasakan beberapa gejala seperti:
1. Cepat lelah dan merasa lemah
2. Kulit tampak pucat
3. Denyut jantung tidak teratur
4. Sesak napas
5. Nyeri dada dan sakit kepala.
6. Selain itu ada beberapa gejala yang jarang terjadi, di antaranya:
7. Merasa gatal-gatal
8. Perubahan pada indera perasa
9. Rambut rontok
10. Telinga berdenging
11. Sariawan di pinggir mulut.
Untuk memastikan diagnosis anemia pada ibu hamil, maka perlu dilakukan tes darah. Ibu
hamil disebut mengalami anemia apabila kadar hemoglobin (Hb)nya rendah. Pemeriksaan darah
umumnya dilakukan pada pemeriksaan kehamilan yang pertama, kemudian dilakukan satu kali
lagi selama kehamilan.
Cara Mengatasi Anemia ketika Hamil
Ibu hamil memerlukan 27 miligram zat besi per hari. Untuk mengatasi anemia pada ibu
hamil dapat dengan melakukan beberapa cara berikut:

A. Mengonsumsi suplemen zat besi


2
Suplemen zat besi yang umum diberikan adalah ferrous sulphate, yang dikonsumsi 2-3 kali per
hari. Namun, sebagian orang mengalami efek samping dari konsumsi suplemen zat besi ini,
seperti sakit perut, diare atau konstipasi, nyeri ulu hati, mual, atau tinja yang berwarna gelap.
Konsultasi ke dokter jika Anda merasakan efek samping ini setelah mengonsumsi suplemen zat
besi.
B. Menambah asupan makanan kaya zat besi
Selain melalui suplemen, kekurangan zat besi juga bisa ditangani melalui pola makan yang sehat
dan teratur. Menambah asupan makanan mengandung zat besi merupakan salah satu cara
menangani dan mencegah anemia pada ibu hamil. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang,
kemudian tambahkan minimal tiga porsi makanan kaya zat besi, termasuk salah satunya adalah
buah naga merah. Contoh makanan yang banyak mengandung zat besi antara lain:
- Ikan, daging merah, ayam.
- Sayur berwarna hijau gelap.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Sereal yang sudah difortifikasi zat besi.
- Telur dan tahu.

C. Memenuhi kebutuhan vitamin C


Agar tubuh dapat menyerap zat besi dengan maksimal, diperlukan juga vitamin C, yang dapat
ditemukan dalam jeruk, stroberi, kiwi, dan tomat. Kombinasikan makanan yang mengandung
tinggi zat besi dan tinggi vitamin C, untuk asupan optimal.

3. Klasifikasi anemia pada ibu hamil


pada hamil muda Klasifikasi Anemia dalam kehamilan sebagai berikut :
1. Anemia defisiensi besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.pengobatannya yaitu,
keperluan zat besi untuk wanita hamil,tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah
pemberian tablet besi.
a. Pengobatan oral
adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na- fero
bisirat. Pemberian preparat 60mg/hari dapat menaikkan kadar Hb sebanyak 1
gr%/bulan.saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60mg besi dan 50
nanogram asam folat untuk profilaksis anemia.
b. Pengobatan melalui suntikan baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi
per oral,dan adanya gangguan penyerapan, untuk penyakit saluran pencernaan
atau[15.38, 12/12/2021] An-nur: masa kehamilannya tua. Untuk menegakan diagnosa
Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa.Hasil anamnesa didapatkan
keluhan cepat lelah, sering pusing,mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah

3
lebih hebat pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan
dengan menggunakan alat Sachli,dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu
trimester I dan III.
Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Hb 11 gr% : Tidak anemia
2. Hb 9 - 10 gr% : Anemia ringan
3. Hb 7 - 8 gr% : Anemia sedang
4. Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800
mg.Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta 500 mg
lagi digunakan untuk meningkatkan masa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg
lebih akan diekskresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori
akan menghasilkan sekitar 8- 10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500
kalori akan menghasilkan sekitar 20-25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan
perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga
kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil.
2. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena
kekurangan vitamin B 12. Pengobatannya:
a. Asam folik ? 15 -30 mg /hari
b. Vitamin B12 ? 3x1 tablet/hari
c. Sulfas ferosus ? 3x1 tablet/hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan peroral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan
tranfusi darah.
3. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang untuk membentuk sel
darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan- pemeriksaan diantaranya adalah
darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.
4. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang
lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan - kelainan
gambaran darah, kelemahan, serta gejala kompliksai bila terjadi kelainan pada organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh
infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada
beberapa jenis obat-obatan,hal ini tidak member hasil.Sehingga tranfusi darah berulang dapat
membantu penderita ini.

4
4.penata pelaksanaan pada ibu hamil
1. obat anemia secara umum
Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan
jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah,
kadar sel darah merah (hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal .
1. Obat minum untuk anemia

Obat yang tersering digunakan untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi adalah
suplemen zat besi. Dokter Anda mungkin akan merekomendasikan beberapa vitamin penambah
darah, seperti suplemen zat besi atau vitamin C.
Anda bisa mengonsumsi suplemen zat besi sebagai upaya menambah darah saat Anda
didiagnosis anemia. Namun Anda harus berkonsultasi dulu untuk mengetahui dosis yang sesuai
untuk Anda. Untuk mengobati jenis anemia ini, orang dewasa umumnya dianjurkan minum 100-
200 mg suplemen zat besi setiap hari.
Sementara untuk jenis anemia lain, yaitu anemia defisiensi B12 dan asam folat, dokter dapat
meresepkan multivitamin yang mengandung keduanya.
Obat ini dapat digunakan untuk mengobati kurang darah yang disebabkan oleh kurangnya asupan
zat gizi dari makanan, kehilangan darah, penyakit tertentu, kehamilan, gangguan pencernaan, dan
kondisi lainnya.

2. Suntikan zat besi

Jika Anda masih mengalami gejala anemia, meski sudah mengonsumsi suplemen zat
besi, dokter akan menjadwalkan terapi suntikan atau infus zat besi.
Selama pengobatan anemia ini, dokter akan memantau jumlah sel darah merah, termasuk tingkat
hematokrit, hemoglobin, dan ferritin. Dalam kasus anemia defisiensi besi yang sangat
mengancam jiwa, pengobatan mungkin melibatkan transfusi darah.
Sementara itu, obat suntik untuk anemia akibat kekurangan vitamin B12 dan asam folat, dokter
akan memberikan hydroxocobalamin dan cyanocobalamin. Hydroxocobalamin umumnya lebih
disarankan karena efeknya lebih bertahan lama di dalam tubuh. Suntikan dapat diberikan setiap
hari selama 2 minggu sekali atau sampai gejala Anda mulai membaik.
Anemia Defisiensi Besi

3. Obat antibiotik atau antivirus

Anak-anak yang memiliki anemia sel sabit dapat diresepkan antibiotik penisilin oleh
dokter. Pengobatan ini berfungsi untuk membantu mencegah infeksi, seperti pneumonia, yang
dapat mengancam nyawa bayi atau anak kecil.
Orang dewasa juga dapat diberikan obat ini jika limpanya telah diangkat atau terkena radang
paru-paru. Antibiotik diperlukan karena organ limpa yang diangkat atau bermasalah tidak lagi
menyaring darah dengan maksimal. Ini membuat risiko infeksi bakteri di dalam tubuh meningkat
sehingga harus diantisipasi dengan antibiotik.
Antibiotik dan antivirus juga kemungkinan akan diberikan juga dalam pengobatan anemia
aplastik. Pasalnya, kondisi ini dapat membuat sistem kekebalan tubuh melemah karena jumlah

5
sel darah putih untuk melawan virus atau bakteri di tubuh Anda sedikit. Kondisi ini rentan
menyebabkan Anda terkena infeksi.

4. Hydroxyurea

Obat hidroksiurea biasa diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi
kebutuhan transfusi darah pada pasien salah satu jenis anemia, yaitu anemia sel sabit.
Obat anemia ini diminum dengan menelannya secara utuh (oral) tanpa menghancurkan,
mengunyah, atau membuka kapsul.

5. Epoetin alfa
Anemia akan berangsur membaik ketika penyakit kronis yang memicunya berhasil
diobati. Namun terkadang, pasien penyakit ginjal dan pasien kanker yang mengidap anemia
akibat kemoterapi diberikan obat epoetin alfa untuk merangsang sel darah merah.
Obat epoetin alfa digunakan untuk mengatasi kurang darah akibat beberapa kondisi, yaitu:
- Anemia pascakemoterapi
- Anemia akibat penyakit ginjal kronis
- Anemia yang disebabkan oleh penggunaan zidovudine untuk mengobati HIV (human
immunodeficiency virus).
Obat ini juga digunakan untuk mengurangi kebutuhan transfusi sel darah merah pada orang yang
menjalani prosedur operasi tertentu. Epoetin alfa adalah bentuk protein buatan manusia yang
membantu tubuh memproduksi sel darah merah.
Obat anemia ini diberikan memalui suntikan melalui infus. Namun, dokter tidak menyarankan
untuk menggunakan obat ini lewat suntik bila Anda memiliki:
- Tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan
- Memiliki aplasia sel merah murni (sejenis anemia) setelah menggunakan epoetin alfa
- Menggunakan botol epoetin alfa multidosis saat sedang hamil dan menyusui.

6. Immunosupresan

Untuk orang anemia aplastik yang tidak dapat menjalani transplantasi sumsum tulang,
dokter akan memberikan obat imunosupresan, seperti cyclosporin dan anti-thymocyte globulin.
Obat-obatan ini berfungsi menekan aktivitas sel-sel kekebalan yang merusak sumsum tulang
Anda. Obat ini juga membantu sumsum tulang Anda pulih dan menghasilkan sel darah baru agar
gejala anemia aplastik dapat dikendalikan.

7. Obat stimulan sumsum tulang belakang

Jenis pengobatan anemia lain yang mungkin direkomendasikan dokter adalah obat
stimulan. Obat tersebut dapat diresepkan untuk membantu mengatasi gejala anemia aplastik.
Obat seperti sargramostim, filgrastim, dan pegfilgrastim berguna untuk membantu merangsang
sumsum tulang menghasilkan sel darah baru.

6
2. Macam-macam obat untuk ibu hamil

suplemen penambah darah untuk ibu hamil guna mencegah anemia.

1. Ferofort

Suplemen ini aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Ferofort
mengandung bahan-bahan yang berguna untuk mencegah anemia, yaitu ferronyl, asam askorbat,
asam folat, vitamin B12, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, niacinamide, calcium
pantothenate, zinc, dan lysine. Bagi Mama yang ingin mengonsumsi ini untuk mencegah anemia
saat kehamilan dapat meminumnya satu kaplet per hari setelah makan

2. Folavit

Folavit merupakan suplemen yang mengandung asam folat atau vitamin B9. Suplemen
ini dapat memenuhi kebutuhan asam folat pada masa kehamilan. Hal ini juga dapat dijadikan
sebagai suplemen untuk mengatasi anemia. Tak hanya anemia, bagi ibu hamil suplemen ini juga
baik untuk menjaga pertumbuhan saraf dan otak pada janin yang di dalam kandungannya agar
bayi terlahir secara normal.

3. Hemobion

Hemobion termasuk suplemen yang dapat dikonsumsi tanpa adanya resep dari dokter.
Namun, tetap mengikuti dosis yang sudah terdapat pada kemasannya. Suplemen ini berbentuk
kapsul dan dalam satu dus terdapat 10 kapsul. Bagi Mama yang ingin mengonsumsinya dapat
meminum satu kapsul dalam sehari setelah makan.

4. Hufabion

Suplemen ini aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil sebagai tambahan nutrisi bagi yang
kekurangan zat besi pada asupan makanan sehari-hari. Hufabion mengandung berbagai bahan
yang baik untuk tubuh, yaitu ferrous fumarate, manganese sulfate, cupric sulfate, vitamin C, folic
acid, dan vitamin B12. Suplemen ini juga dapat dikonsumsi tanpa menggunakan resep dari
dokter. Namun, harus tetap mengikuti anjuran penggunaan yang terdapat pada kemasan.

5. Tonikum bayer

Tonikum bayer mengandung bahan yang baik untuk kesehatan tubuh, yaitu zat besi,
kalsium, mangan, zinc, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, dan
vitamin C. Kandungan yang ada di dalam suplemen ini dapat menambah darah di dalam tubuh.
Oleh sebab itu, tonikum bayer bisa digunakan untuk mengatasi penyakit anemia yang

7
diakibatkan oleh kekurangan zat besi. Bagi Mama yang ingin mengonsumsi suplemen ini bisa
meminumnya dengan dosis satu sendok makan atau 15 ml dalam satu kali sehari.

B. VITAMIN

1. Pengertian

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh dan merupakan senyawa-senyawa organic tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil
dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk
melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan.

Vitamin juga dapat di gambarkan sebagai nutrien organic yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesisoleh
tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.

2.Fungsi Vitamin Secara Umum

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu
penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini
diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.Di
samping itu, asupan vitamin juga tidak bolehberlebihan karena dapat menyebabkan gangguan
metabolisme pada tubuh.

Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel disebut
“APOENZIM” Vitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama dikenal oleh
peradaban manusia .sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telahmengenal vitamin sebagai
salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh.Vitamin diperkirakan
berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimiatubuh. Vitamin dapat berperan secara
bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnyamemacu dan memelihara :

1. Pertumbuhan,
2. Reproduksi,
3. Kesehatan dan kekuatan tubuh,
4. Stabilitas sistem syaraf,
5. Selera makan,
6. Pencernaan,
7. Penggunaan zat

8
zat makanan lainnya.Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk
menghindari terjadinyaradikal bebas (freeradikal bebas).

3. Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dikonsumsi

Daftar Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dikonsumsi Berikut ini empat kebutuhan vitamin
yang paling penting dan harus dipenuhi ibu selama kehamilan:

1. Asam Folat

Ibu hamil memerlukan asam folat yang cukup untuk mencegah cacat pada sistem saraf
bayi (neural tube defect – NTD). Biasanya NTD ini mulai berkembang di 28 hari pertama setelah
pembuahan, sayangnya pada masa ini kebanyakan ibu belum menyadari bahwa ia sedang hamil.
Oleh karena itu, bagi ibu yang telah merencanakan kehamilan mesti memenuhi kebutuhan asam
folat sekitar 400–800 mikrogram setiap hari. Susu khusus ibu hamil biasanya sudah disertai asam
folat yang baik untuk janin. Namun, jika ibu tidak mengonsumsi susu ibu hamil, maka bisa
mengonsumsi makanan dengan kandungan asam folat. Sayuran hijau, sereal gandum, kacang-
kacangan, dan jeruk mengandung asam folat yang baik untuk kandungan.

2. Vitamin D

Setidaknya ibu yang sedang hamil dan menyusui mesti memenuhi kebutuhan vitamin D
harian sebanyak 10 miligram. Terpenuhinya vitamin D dapat membantu menunjang kesehatan
tulang dan gigi. Bagi ibu hamil, vitamin D berguna untuk menunjang pertumbuhan tulang bayi
dalam kandungan. Jika kekurangan vitamin D dapat memberikan dampak negatif pada tulang,
sehingga tidak tumbuh secara maksimal. Ibu hamil dapat mendapatkan asupan vitamin D alami
dari ikan, seperti salmon dan sarden, telur, serta daging. Selain itu, berjemur di bawah sinar
matahari juga bisa menambah asupan vitamin D yang dibutuhkan tubuh, lho.

3. Kalsium

Vitamin ibu hamil yang selanjutnya adalah kalsium. Asupan kalsium yang dibutuhkan
ibu hamil adalah sekitar 1.000 miligram setiap hari. Sama seperti halnya vitamin D, kalsium
sangat bermanfaat untuk menunjang kesehatan tulang dan gigi bayi dalam kandungan. Kalsium
membantu janin untuk tumbuh dan membentuk tulangnya, sehingga dia bisa tumbuh sempurna.
Ibu bisa mendapatkan sumber kalsium dari makanan, seperti tahu, tempe, yoghurt, susu, sayuran
hijau, dan kacang-kacangan. Jadi, masukkan makanan-makanan ini dalam sumber asupan harian,
ya.

4. Zat Besi

Oksigen yang mengalir ke semua bagian tubuh dibawa oleh sel darah merah. Oleh karena
itu, ibu hamil mesti memiliki zat besi yang cukup. Zat besi berguna untuk membentuk sel-sel
9
darah merah. Jika kekurangan zat besi, ibu bisa terkena anemia yang berakibat pada kondisi fisik
yang mudah lelah, pusing, lemah, dan pucat. Selain itu, zat besi bagi janin dalam kandungan juga
penting untuk menunjang pertumbuhannya. Kekurangan zat besi pada janin dapat berisiko
membuatnya mengidap anemia ketika lahir. Selain itu, risiko Si Kecil lahir prematur dan berat
badan rendah pun semakin meningkat. Vitamin Lain yang Juga Dibutuhkan

Selain keempat vitamin di atas, ada jenis vitamin ibu hamil lainnya yang tidak kalah
penting, di antaranya:

1. Vitamin A & Beta Karoten, untuk membantu pertumbuhan tulang bayi. Penuhi asupan
vitamin ini minimal 770 mikrogram.
2. Vitamin E, membantu membentuk tubuh dan menggunakan sel darah merah dan otot.
Konsumsi 15 miligram per hari.
3. Vitamin C, bertindak sebagai antioksidan yang mampu melindungi jaringan dari
kerusakan dan membantu tubuh menyerap zat besi, serta membangun sistem kekebalan
tubuh yang kuat. Konsumsi maksimal 2000 miligram per hari.
4. Vitamin B1, meningkatkan energi dan mengatur sistem saraf. Konsumsi 1,4 miligram per
hari.
5. Vitamin B2, mempertahankan energi, penglihatan yang baik, dan kulit yang sehat.
Konsumsi 1,4 miligram per hari.
6. Vitamin B6, membantu membentuk sel darah merah dan mengurangi morning sickness.
Konsumsi maksimal 100 miligram per hari.
7. Vitamin B12, merupakan faktor penting dalam sintesis DNA dan dapat mencegah cacat
tabung saraf (NTDs). Konsumsi 2,6 mikrogram per hari.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anemia pada ibu hamil yang tidak ditangani dengan benar dapat meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi yang berbahaya, seperti persalinan prematur. Selain itu, anemia juga dapat
meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada bayi. Pada sisi ibu, anemia dapat
meningkatkan risiko depresi pasca persalinan dan kematian ibu pasca persalinan. gejala anemia
pada ibu hamil juga tampak mirip dengan gejala kehamilan yang umumnya dialami. Apalagi
anemia ringan mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas. Jika anemia semakin parah,
kemungkinan ibu hamil akan merasakan beberapa gejala seperti: Cepat lelah dan merasa lemah,
Kulit tampak pucat, Denyut jantung tidak teratur, Sesak napas, Nyeri dada dan sakit kepala,
Merasa gatal-gatal, Perubahan pada indera perasa, Rambut rontok, Telinga berdenging, Sariawan
di pinggir mulut. Maka dari iotu sanagat penting bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi vitamin.
Seperti asam folat, vitamin D, kalsium dan zat besi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Vitamin. http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin.14 Juni 2012


Lehninger, A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta
Pujiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai