Disusun Oleh :
2C Gizi
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Karena rahmat serta karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah pendidikan gizi dengan materi “PELATIHAN
GIZI TENTANG ANEMIA”. Tak lupa shalawat serta salam saya panjatkan kepada Nabi
Muhmammad SAW.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah memberikan saya tugas, sehingga
saya dapat memahami materi tentang “Pelatihan gizi”. Saya menyadari bahwa laporan
yang saya buat masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan bahasa maupun
penulisannya. Karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar saya menjadi lebih baik lagi.
Pekanbaru, 13 Februari
2024
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................................................1
1.3. Manfaat.....................................................................................................................................1
BAB 4 ISI........................................................................................................................................7
4.1 Materi Pendidikan Gizi..............................................................................................................7
4.2 Evaluasi......................................................................................................................................8
BAB 5 PENUTUP.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
LAMPIRAN MEDIA.......................................................................................................19
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik,
mental, dan aktivitas sehingga, kebutuhan makanan yang mengandung zat-zat gizi
menjadi cukup besar (Agus. 2009). Peningkatan kebutuhan zat gizi pada masa remaja
berkaitan dengan percepatan pertumbuhan, dimana zat gizi yang masuk ke dalam tubuh
digunakan untuk peningkatan berat badan dan tinggi badan yang disertai dengan
meningkatnya jumiah dan ukuran jaringan sel tubuh (Soetjiningsih, 2007). Remaja putri
banyak mengelami kekurangan zat-zat gizi dalam konsumsi makanan sehari-harinya.
Remaja putri umumnya mengalami kekurangan zat besi, kalsium, dan vitamin A. Di
samping itu, juga kekurangan Vitamin B6, seng, asam folat, lodium, vitamin D, dan
magnesium (Agus, 2009). Salah satu dari empat masalah gizi yang sedang dihadapi
negara-negara berkembang termasuk Indonesia, adalah masalah anemia zat gizi besi.
Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri tahun 2005, mencapai 26.304
(Depkes, 2010). Damayanti (2012) menyatakan bahwa prevalensi anemia remaja putri
di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta sebesar 54.5”. Remaja putri termasuk golongan
rawan menderita anemia karena remaja putri dalam masa pertumbuhan dan setiap bulan
mengalami menstruasi yang menyebabkan kehilangan zat besi (Arisman, 2009).
Hemoglobin (Hb) merupakan parameter yang digunakan untuk menetapkan prevalensi
anemia. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah.
Kandungan hemoglobin yang rendah mengindkasikan anemia (Supariasa, 2012). Gejala
dari anemia adalah cepat lelah, pusing kepala, letih, lemas, sesak napas, mudah
kesemutan, dan merasa mual (Astawan, 2008). Berkurangnya jumlah hemogobin dalam
darah pada remaja dapat berdampak pada menurunnya produktivitas kerja ataupun
menurunkan kemampuan untuk berkonsentrasi dengan baik sehingga akan menurunkan
prestasi belajar (Depkes, 2010).
Salah satu penyebab kegagalan studi di sekolah adalah anemia. Keadaan tersebut
timbul karena remaja umumnya kurang memperhatikan mutu makanan. Kebanyakan
remaja memilih makanan atas dasar pertimbangan selera, bukan atas dasar
perimbangan gizi (Astawan, 2008).
1.2 Tujuan
Tujuan Umum:
Mengetahui kejadian anemia pada remaja putri di Poltekkes kemenkes Riau
Tujuan Khusus :
a. Mendeskripsikan kadar hemoglobin pada remaja putri di Polekkes Riau
b. Memperbaiki pengetahuan tentang anemia pada remaja putri di Poltekkes Riau
c. Mencegah kejadian anemia pada remaja putri di Poltekkes Riau
d. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang anemia terhadap kadar hemoglobin
1
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan kesadaran remaja putri bahayanya anemia
2. Meningkatkan kesadaran remaja putri pentingnya ttd tiap minggu
3. Meningkatkan kesadaran untuk mengkonsumsi zat besi yang cukup untuk pertumbuhan
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
b. Anemia Berat
Menurut WHO anemia berat merupakan kondisi dimana kadar Hb dalam darah
dibawah < 6 g/dl. Sedangkan berdasarkan Depkes RI, anemia berat yaitu ketika kadar
Hb dibawah < 5 g/dl. Beberapa tanda yang mungkin muncul pada penderita anemia
berat yaitu:
1) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau busuk,
berwarna merah marun, atau tampak berdarah jika anemia karena kehilangan darah
melalui saluran pencernaan.
2) Denyut jantung cepat
3) Tekanan darah rendah
4) Frekuensi pernapasan cepat
5) Pucat atau kulit dingin
6) Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah
7) Murmur jantung
8) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu (Damayanti, 2017)
3
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
4
BAB 4
ISI
A. Pengertian Anemia
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah
dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeitzer, 2002 : 935)
kualitas hemoglobin dan volume packed red bioodscelis (hematoknt) per 100 mi
dalam bahasa yunani tanpa darah adalah penyakit kurang darah yang ditandai
dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosity lebih rendah
Demikian pula pada wanita , wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang
dari12 g/dl dan eritrosit kurang dari 374 maka wanita itu dikatakan anemia Berikut
pembentukan sel darah merah baik ukuran maupun jumlahnya dapat menyebabkan
5
B. Penyebab Anemia
mengalami kekurangan darah. Demikian juga pada wanita hamil atau menyusui,
Jika asupan zat besi berkurang, besar kemungkinan akan terjadi anemia
menstruasi yang berlerbihan, serta para pendonor darah yang tidak dimbangi
dengan gizi yang baik dapat mjemiliki resiko anemia. Perdarahan akut juga dapat
tidak kita sadari. Pengeluaran darah biasanya berlangsung sedikit demi sedikit dan
dalam waktu yanglama. Berikut ini tiga kemungkinan dasar penyebab anemia :
Bisa disebut anemia hemditik, muncul saat sel darah merah dihancurkan lebih
cepat dari normal (umur sel darah merah normainya 120 hari). Sumsum tulang
penghasil sel darah merah tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah
merah
2. Kehilangan darah
banyak karena menstruasi pada remaja atau perempuan juga dapat menyebabkan
anemia. Semua faktor ini akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan zat besi karena
Ini terjadi saat sumsum tulang tidak dapat membentuk seldarh merah dalam
jumpah cukup ini diakibatkan infeksi virus, paparan terhadap kimia beracun atau
6
C. Gejala Anemia
3. Mata berkunang-kunang.
5. Sering sakit.
6. Pada bayi dan batita biasanya terdapat gejala seperti kulit pucat
7. Nafas pendek
1. Makanan kaya zat besi dan asam folat seperti daging, sereal,
2. Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta
dengan dokter spesialis gizi. Bila Anda memikki keluarga penderita anemia
7
4.2 EVALUASI
Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
1. Diharapkan penyuluh dan peserta dapat hadir sesuai dengan waktu yang
direncanakan
2. Diharapkan peserta dapat mengisi kuisoner (pre test )sesuai dengan waktu yang
direncanakan
3. Diharapkan setting tempat teratur, media serta alat - alat untuk penyuluhan
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasi
1. Peserta dapat mengisi kuisioner post test lanjutan dari kuisioner dahulu
8
A. KUISIONER PRETEST
9
B. PENGETAHUAN ANEMIA
1. Apakah anemia
a. Tidak tahu
b. Kurang darang
c. Kurang asi
a. Putus
c. Bahagia
a. Pusing
b. Mual
c. 5M (Lemah,letih,lunglai,letoy)
d. Tidak tahu
10
11
D.KUISIONER POST TEST
12
BAB 5
PENUTUP
mudahan segala sesuatu yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar sesuai
13
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4099/3/BAB%20II.pdf
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di SMA N 2 Kota Jambi. Jurnal Ilmu Dan
Budaya, 41(58).
Fadila, I., & Kurniawati, H. (2018). Upaya pencegahan anemia pada remaja puteri
Fitria, A., Aisyah, S., & Sibero, J. S. T. (2021). Upaya Pencegahan Anemia Pada
14
LAMPIRAN MEDIA
15
16