Anda di halaman 1dari 14

EVIDENCE BASED ASUHAN ANEMIA DAN DISMINORE PADA

REMAJA
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tema 7 : Asuhan
Kebidanan Remaja, Pranikah, dan Prakonsepsi
Dosen Pengampu : Bdn. Tri Setiowati, SKM, SST., M.Keb

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Lisnawati 2250341096
2. Meisya Bella Puspitasari 2250341102
3. Sarah Gustiani E.P 2250341105
4. Ana Nurhasanah 2250341111
5. Muna Sahar 2250341123
6. Aulia Nurul Oktafiani 2250341126
7. Ratu Saniatu Nahar 2250341132
8. Epi Widayanti 2250341134
9. Auffa Pradividya V 2250341139

PROGRAM STUDI S1 – KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI CIMAHI
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan karunia dan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami

dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjuduL EVIDENCE BASED

ASUHAN ANEMIA DAN DISMINORE PADA REMAJA dengan baik. Untuk

itu kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Bdn. Tri Setiowati,

SKM, SST., M.Keb. Kami mengharapkan penulisan makalah ini dapat menjadi

penambah wawasan bagi pembaca serta bagi kami sendiri. Terima kasih kami

ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya kepada penulis,

sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata

sempurna dan kami sudah berusaha sebaik mungkin namun tentu masih ada

kekurangan. Oleh karena itu, kami akan sangat menghargai kritikan dan saran dari

semua pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak

orang.

Cimahi, 14 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1.Latar Belakang...............................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3.Tujuan.............................................................................................................1
1.4. Manfaat..........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
ISI.............................................................................................................................2
2.1.Tinjauan Teori................................................................................................2
2.1.1 Anemia.....................................................................................................2
2.1.2.Disminore................................................................................................3
2.2.1. Kerangka PICOT Anemia.....................................................................4
2.2.2. Kerangka PICOT Disminore..................................................................6
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................9
3.2. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dismenorea merupakan nyeri yang terjadi pada saat haid yang ditandai
dengan rasa kram dan berpusat di abdomen bawah. Keluhan nyeri yang dirasakan
bervariasi dari ringan hingga berat (Hendarto, 2011). Status gizi yang rendah
(underweight) dapat diakibatkan karena asupan makanan yang kurang, termasuk
zat besi yang dapat menimbulkan anemia, sedangkan status gizi lebih (overweight)
dapat juga mengakibatkan dismenore karena terdapat jaringan lemak yang
berlebihan yang dapat mengakibatkan terdesaknya pembuluh darah oleh jaringan
lemak pada organ reproduksi wanita, sehingga darah yang seharusnya mengalir
pada proses menstruasi terganggu dan mengakibatkan nyeri pada saat menstruasi
(Sofia, 2013).
Anemia merupakan penurunan jumlah hemoglobin darah masih menjadi
permasalahan kesehatan saat ini, serta merupakan jenis malnutrisi dengan
prevalensi tertinggi di dunia. Hal ini ditunjukkan dengan masuknya anemia ke
dalam daftar Global Burden of Disease dengan jumlah penderita sebanyak 1,159
miliar orang di seluruh dunia (sekitar 25 % dari jumlah penduduk dunia)Sekitar
50% dari semua penderita anemia mengalami defisiensi besi (Mairita dkk, 2018).
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak
hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penderita anemia
diperkirakan dua milyar dengan prevalensi terbanyak di wilayah Asia dan Afrika.
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa anemia merupakan 10
masalah kesehatan terbesar di abad modern, kelompok yang berisiko tinggi anemia
adalah wanita usia subur, ibu hamil, anak usia sekolah, dan remaja (WHO2016).

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Anemia?
2. Apa yang dimaksud dengan Disminore?
3. Bagamaina kerangka picot pada anemia?
4. Bagaimana kerangka picot pada disminore?

1.3.Tujuan
1. Untuk Mengetahui anemia
2. Untuk Mengetahui disminore
3. Untuk mengetahui kerangka picot anemia
4. Untuk mengetahui kerangka picot disminore

1.4. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan
wawasan baru khususnya bagi mahasiswa mengenai Evidence Based Asuhan
Anemia dan Disminore Pada Remaja

1
BAB II
ISI

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1 Anemia

1. Definisi Anemia
Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit
dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan
(Arisman, 2014). Anemia sebagai keadaan bahwa level hemoglobin rendah karena
kondisi patologis. Defisiensi Fe merupakan salah satu penyebab anemia, tetapi
bukanlah satu-satunya penyebab anemia (Ani, 2016).
Menurut Nursalam (2010), anemia adalah berkurangnya kadar eritrosit (sel
darah merah) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam setiap millimeter kubik darah
dalam tubuh manusia. Hampir semua gangguan pada sistem peredaran darah
disertai dengan anemia yang ditandai dengan warna kepucatan pada tubuh,
penurunan kerja fisik dan penurunan daya tahan tubuh. Penyebab anemia
bermacam-macam diantaranya adalah anemia defisiensi zat besi (Ani, 2016).
2. Klasifikasi anemia

Menurut Prawirohardjo (2009)macam-macam anemia adalah sebagai berikut


1) Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral
fe. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan
makanankarena gangguan absorbsi atau terpantau banyaknya besi keluar dari
tubuh, misalnya pada pendarahan
2) Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh defisiensi asam
folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12 anemia ini sering ditemukan
pada wanita yang jarang mengonsumsi sayuran hijau segar atau makanan dengan
protein hewani tinggi.
3) Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan karena penghancuran sel
darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya
4) Anemia hipoplastik dan aplastik adalah anemia yang disebabkan karena
sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru
(Prawirohardjo2009). Pada sepertiga kasus anemia dipicu oleh obat atau zat kimia
lain infeksi radiasi leukimia dan gangguan imunologis

2
3. Etiologi anemia

Menurut Soekarti (2011) penyebab terjadinya anemia adalah


1) Pada umumnya masyarakat indonesia (termasuk remaja putri) lebih banyak
mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan
dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat besi tidak terpenuhi
2) Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan
makanan
3) Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diereksi, khususnya
melalui feses (tinja).
4) Remaja putri mengalami haid setiap bulan, sehingga kehilangan zat besi± 1,3
mg per harisehingga kebutuhan zat besi lebih banyak daripada pria

2.1.2.Disminore
1. Pengertian dismenorea
Dismenorea berasal dari bahasa Yunani yaitu “dys” yang berarti sulit atau
menyakitkan atau tidak normal. “Meno” berarti bulan dan “rrhea” yang berarti
aliran. Dismenorea adalah rasa sakit atau nyeri pada bagian bawah perut yang
terjadi saat wanita mengalami siklus menstruasi (Ratnawati, 2017). Biasanya nyeri
yang dirasakan mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan
menghilang. Dismenorea juga sering disertai dengan pegal-pegal, lemas, mual,
diare dan kadang sampai muntah (Nugroho dan Indra, 2014).
Dismenorea disebabkan oleh hormon prostaglandin yang meningkat,
peningkatan hormon prostaglandin disebabkan oleh menurunnya hormon-hormon
estrogen dan progesteron menyebabkan endometrium yang membengkak dan mati
karena tidak dibuahi. Peningkatan hormon prostaglandin menyebabkan otot-otot
kandungan berkontraksi dan menghasilkan rasa nyeri (Sukarni dan Wahyu, 2013).
2.Klasifikasi dismenorea
a. Dismenorea primer
Dismenorea primer yaitu nyeri saat menstruasi yang dialami perempuan
usia subur dan tidak berhubungan dengan kelainan organ reproduksi. Dismenorea
primer memiliki ciri khas yaitu rasa nyeri timbul sejak 1-2 hari menstruasi datang
dan keluhan sakitnya agar berkurang setelah wanita bersangkutan menikah dan
hamil. Penyebabnya berkaitan dengan pelepasan sel-sel telur (ovulasi) dari
ovarium sehingga dianggap berhubungan dengan gangguan keseimbangan
hormon (Devi, 2012).

3
b. Dismenorea sekunder
Dismenore sekunder biasanya baru muncul, jika ada penyakit atau
kelainan organ reproduksi yang menetap seperti infeksi rahim, kista, polip, atau
tumor, serta kelainan kedudukan rahim yang mengganggu organ dan jaringan di
sekitarnya (Kusmiran, 2013).
2.2 Kerangka PICOT
2.2.1. Kerangka PICOT Anemia
1. Jurnal Internasional : Effect of drumstick leaves supplementation for
treating iron deficiency anemia in adolescence girls.

-Population ( P ) : 20 remaja putri berusia antara 13-15 tahun dengan kadar


hemoglobin antara 9-10gm/dl.
-Intervetion ( I ) : Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengganti yang
efisien berupa zat besi non hem asal nabati, bubuk daun kelor kering dengan
pemberian sebagai suplementasi untuk mengatasi anemia. Sebagai intervensi,
25 gram bubuk daun stik drum kering diberikan setiap hari selama tiga bulan.
- Competion ( C ) : Perbandingan kadar hemoglobin Remaja sebelum dan
sesudah mengkonsumsi 25 gram bubuk daun stik drum kering selama 3
bulan.
- Out come ( O ) : Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan
pada rata-rata kadar Hb dari 9,6.mg/dl sebelum intervensi menjadi 11.mg/dl
setelah intervensi. Teknologi sederhana dan berbiaya rendah ini dapat
dipromosikan di masyarakat untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi
besi
- Time ( T ) : Oktober – Desember 2018

2. Jurnal Internasional: Assessment of weekly iron–folic acid


supplementation with and without health education on anemia in
adolescent girls: A comparative study.

- Population ( P ) : 210 remaja putri dari dua sekolah


- Intervetion ( I ) : pemberian asam folat disertai mingguan disertai
pendidikan kesehatan sebulan sekali pada kelompok intervensi. Pemberian
Suplementasi zat besi dan asam folat (WIFS) pada kelompok kontrol.
- Competion ( C ) : Perbandingan penuruanan prevalensi anemia pada remaja
putri di sekolah dengan pemberian WIFS dengan dan tanpa pendidikan
kesehatan
- Out come ( O ) : Hasil penelitian menunjukan terdapat penurunan prevalensi
anemia yang signifikan pada kelompok intervensi (penurunan 54,7 poin
persentase) dan kelompok kontrol (penurunan 26 poin persentase) (P <0,001).
Dapat disimpulkan pemberian WIFS dengan pendidikan kesehatan sebulan
sekali efektif menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri sekolah.
- Time ( T ) : 2018

4
3. Jurnal Nasioanal : Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia
Pada Remaja Putri

- Population (P) : Remaja putri di SMA N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan.


- Intervention(I) : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan tentang anemia pada remaja putri di SMA N 1 Wiradesa
Kabupaten Pekalongan.
- Competion (C) : Desain penelitian ini menggunakan metode Deskriptif
dengan menggunakan pendekatan studi korelasi (Correlation Study. Sampel
dalam penelitian ini adalah kelas X dengan jumlah 42 remaja putri, Alat
pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan
tertutup.
- Out came (O) : Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar yaitu 27
remaja putri (64,3%) tidak mengetahui tentang anemia. Perlu adanya upaya
untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan
tentang bahaya anemia dan bagaimana pencegahannya agar kejadian anemia
pada remaja putri dapat ditanggulangi.
- Time (T): Jurnal ini di terbitkan tahun 2016

4. Jurnal Nasional : Efektifitas Ekstrak Daun Kelor Terhadap Peningkatan


Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri.

- Population ( P ) : 15 remaja putri dengan usia 15-24 tahun


- Intervetion ( I ) : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
peningkatan kadar hemoglobin dengan mengkonsumsi ekstrak daun kelor
- Competion ( C ) : Perbandingan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah
mengkonsumsi ekstrak daun kelor. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan
the one group pretest-posttest design dimana observasi dilakukan sebanyak
dua kali, yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah puposive sampling yaitu pengambilan sampel
berdasar kriteria inklusi dan eksklusi.
- Out come ( O ) : Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata kadar
hemoglobin setelah mengkonsumsi ekstrak daun kelor lebih tinggi daripada
rerata kadar hemoglobin sebelum mengkonsumsi ekstrak daun kelor. Artinya
bahwa konsumsi ekstrak daun kelor dapat meningkatkan kadar hemoglobin
pada remaja putri dan dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi kejadian
anemia pada remaja putri.
- Time ( T ) : Penelitian ini dilakukan pada bulan September-November 2018
di AKES Karya Husada Yogyakarta
5. Jurnal Nasional: Pola Menstruasi dan Kejadian Anemia Pada Remaja

- Populasi (P): seluruh siswi kelas IX SMP dengan jumlah sampel kelas IXA
sebanyak 19 orang, kelas IXB sebanyak 18 orang dan kelas IXC sebanyak 18
orang

5
- Intervensi (I): Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
pola menstruasi dan kejadian anemia. Penelitian ini termasuk penelitian
analitik menggunakan pendekatan cross sectional
- Competion (C): Perbandingan yang digunakan antara siswi yang mengalami
anemia dan tidak mengalami anemia
- Outcome (O): Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan pola
menstruasi (p-value = 0,001) dengan kejadian anemia pada remaja putri siswa
SMP Negeri di Lampung Timur tahun 2018. Remaja diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan mengenai anemia dan dapat membantu mengubah
perilaku makan siswa menjadi lebih baik
- Time (T):jurnal ini diterbitkan 2019

2.2.2. Kerangka PICOT Disminore

1. Jurnal Internasional : The effect of Cinnamon on primary


dysmenorrhea: A randomized, double-blind clinical trial

-P (populasi): 80 mahasiswi lajang dengan dismenore primer yang tinggal di


asrama Universitas Ilmu Kedokteran Isfahan diikutsertakan dalam penelitian
ini.
-I (intervensi):Penelitian menggunakan herbal kayu manis untuk menurunkan
disminore primer. Skala Analog Visual digunakan untuk menentukan tingkat
keparahan nyeri. Uji Mann-Whitney dan Chi-square digunakan untuk
variabel kualitatif nominal dan ordinal.
-C (comporation): perbandingan anatara Cinnamon (kapsul mengandung
1000 mg kayu manis) dan kelompok kontrol mendapat plasebo (kapsul
mengandung 1000 mg pati) selama 72 jam.
-O (outcome): Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Kayu Manis 3
g setiap hari dapat secara signifikan mengurangi keparahan nyeri haid dan
aman.
-T (time): bulan April dan September 2018.

2. Jurnal Nasional : Pengaruh Hipoterapi terhadap disminore primer


remaja putri
-P (populasi): Siswi SMK Bina Bakti Mawasangka 64 orang yang telah
menstruasi 35 siswi yang sesuai kriteria inklusi yang berusia 15-17 tahun
-I (Intervensi): Pada penelitian ini menggunakan quasy eksperimental berupa
one-group pretest posttest. Penelitian menggunakan pendekatan Hipnoterapi
yang diberikan kepada responden masing-masing selama 45 menit sebanyak
dua hari berturut-turut.
-C (comparation) : Perbandingan Dalam pelaksanaan keperawatan untuk
mengurangi nyeri dismenorea ada terdapat dua terapi, yaitu terapi
farmakologis dan non-farmakologis.

6
-(O) Outcome: Siswi (remaja wanita) yang mengalami disminore. Dalam
penelitiannya menyatakan bahwa ada perubahan yang signifikan dalam skala
dismenorea siswi yang sebelum diberikan hipnoterapi 3 dengan kategori
nyeri ringan dan setelah hipnoterapi turun menjadi 0 dengan kategori tidak
nyeri.
-T (time): Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April hingga
Mei 2022

3. Jurnal Nasional : Aroma Terapi Menurunkan Intensitas Disminorea


Primer Pada Remaja Putri : Literature Riview.
-Populasi dan sampel : remaja putri melibatkan total 445 responden yang
mengalami dismenorea primer
-Intervensi : intervensi dengan berbagai jenis aroma terapi
-Comparison : Pada penelitian terdapat perbandingan dengan atau tanpa
menggunakan kelompok kontrol baik dengan pengobatan maupun tanpa
melakukan pengobatan.
-Outcome : Terdapat penurunan intensitas dismenorea primer. Hasil studi
dapat dijadikan sebagai bentuk informasi atau pengetahuan yang baru terkait
manfaat aroma terapi bagi kesehatan, serta digunakan sebagai referensi untuk
penelitian lainnya terkait manfaat aroma terapi bagi kesehatan.
-Time : Tanggal publikasi penelitian dilakukan dalam rentang waktu pada
tahun 2016- 2020
4. Jurnal Nasional : Efektivitas Pemberian Air Jahe Merah Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Dismenorea Pada Remaja Putri
-Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah 787 siswi, dan subjek
penelitian (sampel) pada penelitian ini adalah 89 siswi
-Intervensi : Pemberian ekstrak jahe merah 250 mg diminum selama tiga hari
sebelum haid dan hari pertama haid, efektif dapat menurunkan dismenore.
Sampel menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode
purposive sampling.Intrument menggunakan kuesioner Numeric Rating Scale
(NRS). Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan
α = 0,05.
-Comparison : menunjukan perbedaan skor nyeri haid sebelum dan setelah
intervensi pemberian air jahe merah. Hasil uji statistik menunjukan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara nyeri haid sebelum dan setelah
diberikan intervensi pemberian air jahe merah.
-Outcome : hasil penelitian setelah dilakukan intervensi pemberian air jahe
merah, diperoleh hasil bahwa seluruh responden mengalami penurunan
intensitas nyeri setelah diberikan intervensi pemberian air jahe merah.
Responden menunjukkan tingkatan nyeri yang dirasakan dengan
menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pemberian air jahe merah merupakan salah satu manajemen nyeri non
farmakologi yang dapat membantu mengurangi nyeri dismenorea primer

7
pada wanita.
-Time : Jurnal ini dipublikasikan pada tanggal 01 Desember 2022
5 Jurnal Nasional : PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR
HANGAT TERHADAP DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK
PENERBANGAN ANGKASA SINGOSARI MALANG

- P (Population) : Siswi SMK Penerbangan Aangkasa Singosari Malang.


- I (Intervensi) : Penelitian ini adalah pra eksperimental dengan menggunakan
desain one group pretest-postest dimana pada penelitian ini sampel terlebih
dahulu diobservasi (pretest. Pada penelitian ini desain studi perbandingan
digunakan untuk mengetahui perbandingan nyeri sebelum dan sesudah
dilakukan kompres air hangat.
- C (Comparation) : Variabel independen dalam penelitian ini adalah
pemberian kompres air hangat, sedangkan variabel dependen adalah
pengukuran nyeri haid.
- O (Outcome) : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa SMK
Penerbangan Angkasa Singosari didapatkan bahwa kurang dari separuh
(43,8%) atau 7 orang responden berusia 16 tahun. Didapatkan juga lebih dari
separuh (56,2%) atau 9 responden mempunyai siklus haid yang normal, dan
lebih dari separuh (68,8%) atau 11 orang responden mengalami nyeri haid
selama 1-2 hari. Dengan jumlah responden 54 orang dengan variasi umur 12-
29 tahun yang rata-rata mengalami menarche pada kisaran usia tersebut. Pada
usia 12 tahun beberapa responden telah mengalami nyeri haid (dismenore),
dengan lama nyeri 1-2 hari, sedangkan pada usia 16 tahun rata-rata responden
mengalami dismenore selama 1,08 hari, hal ini disebabkan karena adanya
respon hipotalamus pituitary ovarium endocrine axis, adanya respon folikel
dalam ovarium dan fungsi uterus yang mulai normal, sedangkan pada usia 17
tahun terjadi peningkatan yang signifikan dimana lama dismenore yang
dirasakan oleh responden meningkat hingga 1,7 hari, rata-rata pada usia ini
seseorang telah dikatakan matang secara hormonal. Jadi hasil hasil dari
penelitian yang dilakukan pada 16 remaja putri yang ada di SMK
Penerbangan Angkasa Singosari, setelah diberikan kompres air hangat terjadi
penurunan skala nyeri sedang dari 75% menjadi 18,8% dan juga terdapat
responden yang tidak mengalami nyeri dismenore setelah diberikan kompres
air hangat yaitu 12,5%.

- T (Time) : Penelitian dilakukan di SMK Penerbangan Angkasa Singosari


Malang pada tanggal 21 September sampai dengan 05 Oktober.

 Pembahasan
Hasil Analisa dari 5 jurnal anemia mengungkapkan bahwa :

8
3 jurnal menggunakan intervensi penelitian kuantitatif dengan
memperoleh hasil bahwa bubuk daun kelor kering dan pemberian WIFS dapat
menurunkan prevalensi anemia. 1 jurnal deskriptif dengan hasil 27 remaja putri
dari 42 remaja puri tidak mengetahui anemia. 1 jurnal menggunakan intervensi
penelitian analitik dengan hasil terdapat hubungan pola menstruasi dengan
kejadian anemia pada remaja putri
Dapat disimpulkan dari hasil pemaparan ke - 5 jurnal tersebut adalah
dengan adanya intervensi penelitian kuantitatif, deskriptif, dan analitik mampu
meningkatkan pengetahuan mengenai anemia.

Hasil Analisa dari 5 Jurnal disminore mengungkapkan bahwa :


1 jurnal menggunakan intervensi penelitian kualitatif dengan memperoleh
hasil bahwa penggunaan Kayu Manis 3 g setiap hari dapat secara signifikan
mengurangi keparahan nyeri haid dan aman.
3 jurnal menggunakan intervensi penelitian kuantitatif dengan
memperoleh hasil hipnoterapi, serta kompres air hangat dapat mengurangi
keparahan nyeri haid. 1 jurnal menggunakan intervensi penelitian Numeric Rating
Scale dengan hasil bahwa bahwa seluruh responden mengalami penurunan
intensitas nyeri setelah diberikan intervensi pemberian air jahe merah.
Dapat disimpulkan dari hasil pemaparan ke – 5 jurnal tersebut adalah
dengan adanya intervensi penelitian kualitatif, kuantitatif, numeric rating scale
mampu meningkatkan pengetahuan mengenai bagaimana cara mengurangi nyeri
disminore.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin hemotokrit
dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.
Anemia sebagai keadaan bahwa level hemoglobin rendah karena kondisi
patologis. Defisiensi Fe merupakan salah satu penyebab anemia, tetapi bukanlah
satu-satunya penyebab anemia.
Dismenorea adalah rasa sakit atau nyeri pada bagian bawah perut yang
terjadi saat wanita mengalami siklus menstruasi. Dismenorea merupakan nyeri
perut bagian bawah yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke
pinggang, punggung bagian bawah dan paha. Bagi setiap remaja putri yang akan
memasuki masa menstruasi. Nyeri menstruasi atau dismenore sering dialami oleh
beberapa wanita khususnya di usia reproduktif, bahkan angka kejadian dismenore
di dunia sangat besar. Beberapa perempuan yang merasakan sakit yang tidak
tertahankan saat menstruasi dapat berpengaruh terhadap aktivitas harian.
Dismenorea disebabkan oleh hormon prostaglandin yang meningkat, peningkatan
hormon prostaglandin disebabkan oleh menurunnya hormon-hormon estrogen dan
progesteron menyebabkan endometrium yang membengkak dan mati karena tidak
dibuahi.

10
DAFTAR PUSTAKA
Choudhary, M., Singh, S. P., & Patel, C. R. (2020). Effect of drumstick leaves
supplementation for treating iron deficiency anemia in adolescence
girls. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 9(3), 1446-1449.

Singh, M., Rajoura, O. P., & Honnakamble, R. A. (2020). Assessment of weekly


iron–folic acid supplementation with and without health education on anemia
in adolescent girls: A comparative study. International Journal of Preventive
Medicine, 11.

Anjani, A. D., & Sari, D. J. E. (2023). ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA


NN P PENGKONSUMSIAN TELUR TERHADAP PENDERITA ANEMIA
PADA REMAJA PUTRI DI PUSKESMAS TG BALAI KARIMUN. Zona
Kebidanan: Program Studi Kebidanan Universitas Batam, 13(3).

Kumalasari, D., Kameliawati, F., Mukhlis, H., & Kristanti, D. A. (2019). Pola
Menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja. Wellness And Healthy
Magazine, 1(2), 187-192.

Fajriyah, N. N., & Fitriyanto, M. L. H. (2016). Gambaran tingkat pengetahuan


tentang anemia pada remaja putri. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), 97336.

Maryam Jahangirifar, Mahboubeh Taebi, dkk. (2018). The effect of Cinnamon on


primary dysmenorrhea: A randomized, double-blind clinical trial. Departemen
Kebidanan & Kesehatan Reproduksi, Pusat Penelitian Kesehatan Wanita,
Universitas Ilmu Kedokteran Isfahan, Isfahan, Iran, 33, 56-60

Nurbaiti, H. (2021). Aroma Terapi Menurunkan Intensitas Dismenorea Primer


Pada Remaja Putri: Literature Review. Tanjungpura Journal of Nursing
Practice and Education, 3(2).

Karomah, P. I., & Yuliani, D. A. (2022). Efektivitas Pemberian Air Jahe Merah
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenorea Pada Remaja Putri. J. Ilm.
Kesehat. Sandi Husada, 11, 360-366.
Mahua, H., Mudayatiningsih, S., & Perwiraningtyas, P. (2018). Pengaruh
Pemberian Kompres Air Hangat Terhadap Dismenore Pada Remaja Putri Di
SMK Penerbangan Angkasa Singosari Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah
Keperawatan, 3(1).
Tisna HS Sianu, Yusrah Taqiyah, dkk. (2022). Pengaruh Hipnoterapi terhadap
Dismenorea Primer pada Remaja Putri. Makasar: Ilmu Keperawatan, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, 3(2), 201-209

11

Anda mungkin juga menyukai