Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan KebidananPada Ibu Hamil
Ny”S” G1p00000 Uk 18 Minggu Dengan Anemia Ringan .
Asuhan kebidanan ini disusun sebagai tugas akhir Mata kuliah askeb iv .
Terimah kasih kami sampaikan kepada:
1.Ibu Sabrina Dwi Prihartini,SKM, selaku Kaprodi DIII kebidanan
2.Ibu Ninik Azizah , SST selaku dosen mata kuliah
3.Ibu Suyati SST selaku wali kelas 2B.
4.Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini jauh dari sempurna oleh karena itu
perlu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan dari
asuhan kebidanan ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………6
BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN………………………………..12
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………….23
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..24
BAB II
PEMBAHASAN
Diagnosis:
1) Untuk Anemia defesiensi besi yang berat di tandai dengan ciri-ciri yang khas yaitu
mikrisitosis dan hipokromasia
2) Untuk Anemia defesiensi besi yang ringan tidak selalu di tandai dengan cirri-ciri khas ,
banyak yang bersifat normositer dan normokrom
Sifat lain yang khas yaitu :
a) Kadar besi serum rendah
b) Daya ikat besi serum tinggi
c) Protoporfirin eritrisit tinggi.
d) Tidak di temukan hemosiderin dalam sum-sum tulang
Prognosis:
1) Prognosis Anemia defesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak .
Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain .
Anemia berat dalam kehamilan muda yang tidak di obati dapat menyebabkan abortus dan
dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama , perdarahan post partum dan infeksi.
Walaupun bayi yang di lahirkan dari ibu yang menderita anemia defesiensi besi tidak
menunjukkan Hb yang rendah, namun cadangan besinya kurang yang barubeberapa bulan
kemudian tampak sebagai anemia infatum
2) Pencegahan dan Pengobatan:
Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat
ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk
makan lebih banyak protein dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin.
b. Anemia megaloblastik (29,0%)
Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan karena defesiensi asam folat.
Diagnosis:
Diagnosis anemia megaloblastik dibuat apabila ditemukan megeloblas atau promegaloblas
dalam darah atau sum-sum tulang belakang
Prognosis:
Anemia megaloblastik dalam kehamilan mempunyai prognosis cukup baik . Pengobatan
dengan asam folat hampir selalu berhasil.
Pencegahan dan Pengobatan:
1) Asam folat 15-30 mg per hari
2) Vitamin B12 3x1 tablet per hari
3) Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari
4) Pada kasus berat diberikan penambah darah.
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan bahan pembentuk protein sel darah
merah dan perdarahan secara mendadak bahkan tidak jarang keduanya saling berhubungan
(Safuddin,2002). Menurut mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya aadal sebagai
berikut:
a. Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang dikonsumsi,
Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg:
1) 500mg untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
2) 300mg untuk bayi
3) 200mg untuk mangganti kehilangan bahan pembentuk protein sel darah merah setiap hari.
Rata-rata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap hari atau meyerap 20% yang masuk.
b. Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat mencret
yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran pencernaan seperti:
lambung. Bahan pembentuk protein sel darah merah diserap dari saluran pencernaan.
Sebagian besar diserap dari usu halus bagian atas terutama usus 12 jari. Bila terjadi gangguan
saluran pencernaan, maka penyerapan dari saluran pencernaan menjadi tidak sempurna. Hal
itu menyebabkan kurangnya jumlah bahan pembentuk protein sel darah merah didalam tubuh
sehingga pembentukan sel darah merah terhambat.
c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka, kanker dan
perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. Kehilangan banyak darah
tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam
tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu.
Kurang gizi
d. Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus, malaria.
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan bahan pembentuk protein sel darah
merah dan perdarahan secara mendadak bahkan tidak jarang keduanya saling berhubungan
(Safuddin,2002). Menurut mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya aadal sebagai
berikut:
a. Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang dikonsumsi,
Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg:
1) 500mg untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
2) 300mg untuk bayi
3) 200mg untuk mangganti kehilangan bahan pembentuk protein sel darah merah setiap hari.
Rata-rata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap hari atau meyerap 20% yang masuk.
b. Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat mencret
yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran pencernaan seperti:
lambung. Bahan pembentuk protein sel darah merah diserap dari saluran pencernaan.
Sebagian besar diserap dari usu halus bagian atas terutama usus 12 jari. Bila terjadi gangguan
saluran pencernaan, maka penyerapan dari saluran pencernaan menjadi tidak sempurna. Hal
itu menyebabkan kurangnya jumlah bahan pembentuk protein sel darah merah didalam tubuh
sehingga pembentukan sel darah merah terhambat.
c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka, kanker dan
perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. Kehilangan banyak darah
tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam
tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu.
Kurang gizi
d. Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus, malaria.
a. Pemberian tambahan bahan pembentuk protein sel darah merah selama masa kehamilan (±
90 tablet) dalam satu hari 1 tablet ( satu tablet mengandung 60 mg Fe dan 200 πg asam folat )
minum dengan air putih dan jangan minum dengan air kopi atau dengan air the karena akan
menghambat penyerapan. Efek sampingnya yaitu : rasa tidak enak di hulu hati, mual, muntah
dan mencret.
b. Memakan makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel darah merah
seperti :
1) Telur
2) Susu
Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas
Ibu hamil 4-7 bulan = 1 gelas
Ibu hamil 7-9 bulan = 1 gelas
3) Hati
4) Ikan
Ibu hamil 0-3 bulan = 1 ½ potong
Ibu hamil 4-7 bulan = 2 potong
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong
5) Daging
6) Tempe
Ibu hamil 0-3 bulan = 3 potong
Ibu hamil 4-7 bulan = 4 potong
Ibu hamil 7-9 bulan = 5 potong
7) Sayuran yang berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk, daun singkong)
Ibu hamil 0-3 bulan = ½ mangkok
Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL Ny”S” G1P00000 UK 18 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN
I. S : SUBYEKTIF\
1. Identitas
Nama : Ny “S” Nama suami : Tn “R”
Umur : 25 Th Umur : 30 Th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : swasta
Alamat : peterongan Alamat : peterongan
2. Keluhan utama
Alasan kunjungan : ada keluhan
Keluhan – keluhan : ibu mengatakan sering pusing , merasa cepat lelah dan lemas.
3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi
Menarchea : 14 th
Siklus :28 hari
Banyaknya : 1 Softek penuh hari 1-3, 4 - 7 biasa
warna darah: hari 1 -3 merah kental, 4 – 7 kecoklatan
Disminorhoe : hari pertama
Lamanya : 6- 7 hari
HPHT : 21 maret 2012
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tgl lahir Komplikasi Bayi Nifas
Usia Jenis Tempat
No Penolong PB/BB
Umur Kehamilan Persalinan Persalinan Ibu Bayi Keadaan Keadaan Lactasi
Jenis
1
c. Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 21 maret 2012
TP : 28 desember 2012
UK : 18 minggu
Keluhan – keluhan : TM I : pusing . mual
TM II : pusing, cepat lelah
TM III :-
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit
Menular : hiv, tbc
Menurun : hipertensi, DM
Menahun : jantung.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit
Menular : hiv, tbc
Menurun : hipertensi, DM
Menahun : jantung.
6. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
Menular : hiv, tbc
Menurun : hipertensi, DM
Menahun : jantung.
7. Status perkawinan
Perkawinan ke I
Umur Kawin : Istri 22 th Suami : 28 th
Lama Kawin : 3 tahun
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan bahwa selama ini , ibu hanya pernah menggunakan KB suntik selama 3
tahun.
9. Riwayat social/budaya
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan kelurga mendukung sepenuhnya atas
kehamilan ini, selama hamil ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan, tidak merokok, minum-
minuman keras dan tidak tarak.
10. Riwayat psikologis
Ibu mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan tapi diterima sepenuhnya dengan senang
hati.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum Hamil : Makan:3x/hari, dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk,
sayur)
Minum:8 gelas/hari
amil : Makan :2 x/hari dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk, sayur)
kadang-kadang ditambah buah.
Minum : 6 gelas/hari
b. Pola Eliminasi
m Hamil : BAB :1x/hari, warna kuning, lembek tidak ada
keluhan
BAK :4-5 x/hari warna kuning jernih, bau khas, tidak
ada keluhan
mil : BAB :1x /2hari warna kuning, lembek, tidak ada
keluhan.
BAK :7-8 x/hari, warna kuning, jernih, bau khas, tidak
ada keluhan.
c. Pola Aktifitas
um Hamil :Melakukan aktifitas sendiri dirumah seperti biasanya, yaitu menyapu, mencuci, memasak,
dll.
Saat Hamil :Mengurangi aktifitas seperti sebelum hamil dan dibantu
oleh suami karena perut sudah membesar.
d. Pola Istirahat
m Hamil : Tidur siang jam 12.00-13.00 (±1 jam)
Tidur malam jam 21.00-04.30 (±7-8 jam)
mil : Tidur siang : tidak pernah
Tidur malam jam 22.00-04.30 (±6-7 jam)
II. O :OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat : 55 kg
TB : 160 cm
LILA : 26 cm
Hb : 9 gr/dl
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Kepala bersih, tidak ada benjolan/ bekas luka, tidak
berketombe
Muka : Simetris, Tidak odema, pucat, tidak ada cloasma
gravidarum.
Mata : Simetris, Sclera putih, conjungtiva pucat.
Hidung : Simetris, tidak ada secret dan polip.
Mulut dan gigi : mukosa Bibir kering , tidak ada stomatitis, tidak ada karies
gigi.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Leher : Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan kelenjar
tiroid.
Dada : Simetris, puting susu menonjol, colostrums belum keluar,
hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen : Tidak ada luka bekas jahitan, perut terlihat membesar
sesuai dengan usia kehamilan, linea nigra ada.
Genetalia : Vulva tidak oedem, tidak ada varices.
Anus : Tidak ada hemaroid.
Ekstremitas
Atas :Simetris, tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili.
Bawah :Simetris , tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili.
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
Dada : Tidak teraba benjolan mamae kenyal colostrums belum teratur.
bdomen :
Leopold I : ballotment (+)
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -
c. Auskultasi
Pernafasan : normal ( tidak ada whezzing atau ronchi )
DJJ : (-)
d. Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+)/(+)
3. Pemeriksaan penunjang
Gol darah : B
Hb : 9 gr/dl
III. ASSASMENT
Dx : Ny”S” G1P00000 UK 18 minggu dengan anemia ringan
Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilanya yang pertama dengan usia kehamilan 4 bulan dan ibu mengeluh
sering pusing dan cepat lelah.
Do :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat : 55 kg
TB : 160 cm
LILA : 26 cm
Hb : 9 gr/dl
Dx potensial : ibu bisa mengalami anemia sedang
Mx :-
Kebutuhan ;
jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan
anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
berikan ibu obat obatan seperti fed an kalk
beritahu ibu cara menkonsumsi fe .
IV. PENATALAKSANAAN\
1. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, menjelaskan kepada ibu tentang
keluhan yang dirasakan, ibu mengerti.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari, menganjurkan kepada ibu
untuk istirahat yang cukup, ibu mengerti dan mau melakukan nasihat dari petugas.
3. Anjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, menganjurkan ibu untuk menkonsumsi
nutrisi yang cukup , ibu mengerti
4. Berikan ibu tablet penambah darah sperti fe, meberikan ibu tblet penambah darah, ibu
menerima.
5. Beritahu ibu cara menkonsumsi obat penambah darah, meberitahu cara menkonsumsi obat
dengan cara : minum obat fe tidak diminum dengan aur the karena akan menganggu hasil
metabolism obat, ibu mengerti dengan penjelasan petugas.
6. Anjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, menganjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi,
ibu mengerti
BAB VI
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik data
subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan
dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan interprestasi yang
benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada Ny. “S” G1P00000 dengan
kehamilan trimester II dengan anemia ringan dan diagnose potensial pada kasus ini membuat
penulis mencoba memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy
obat-obatan seperti fe 2 kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai
dasar untuk mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang
diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan demikian sangat diperlukan
sekali seorang bidan yang profesional dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan
dengan tepat sehingga semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan
baik.
4.2 SARAN
1. Klien
a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah diberikan
b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan serta kelainan yang
dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.
c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang dirasakanya sehingga petugas
kesehatan (bidan) dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut,
sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber terbaru agar
mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini.
3. Mahasiswa
a. Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pada ibu,
asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi kebidanan.
b. Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang
ada dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam
menyampaikan keluhan yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC
Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan Reproduksi.
Jakarta
Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Kategori Anemia Berikut ini kategori tingkat keparahan pada anemia (Soebroto, 2010) : a.
Kadar Hb kurang dari 5 gr% disebut anemia berat Kategori tingkat keparahan pada anemia (Waryana,
2010) yang bersumber dari WHO adalah sebagai berikut: a.
nemia selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan rendahnya
bobot bayi saat lahir. Menjaga hemoglobin dalam batas normal sangat penting karena hemoglobin
mengirim oksigen ke janin. Makanya, sangat penting untuk memperbanyak makanan kaya vitamin C
untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Demikian juga, hindari makanan yang dapat mengurangi
penyerapan zat besi seperti teh dan kopi. Kalsium dalam susu juga dapat mengurangi penyerapan
zat besi. Berikut adalah beberapa makanan yang baik dikonsumsi untuk melawan anemia selama
kehamilan, seperti dilansir Boldsky.
Pisang
Pisang adalah sumber zat besi dan mineral. Makan pisang saat sarapan dapat menjadi pilihan tepat
untuk mengobati atau mencegah anemia selama kehamilan
Kurma
Kurma dikenal karena kemampuannya dalam meningkatkan produksi hemoglobin. Anda bisa
mengonsumsi kurma sebagai camilan manis yang dapat meningkatkan produksi darah merah.
Oatmeal
Oatmeal dapat melawan anemia selama kehamilan. Selain mudah dicerna, oatmeal dapat
memberikan mineral yang diperlukan tubuh, bersama dengan zat besi.
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan sumber zat besi untuk mencegah anemia. Ini juga bisa menjadi camilan
sehat yang menemani Anda saat bekerja atau beraktivitas di rumah.
Brokoli
Brokoli adalah sayuran berdaun hijau yang baik dikonsumsi saat hamil. Ini adalah sumber vitamin,
zat besi dan folat.
Daging merah
Daging merah dapat membantu Anda mendapatkan cukup zat besi untuk memerangi anemia selama
kehamilan. Kandungan zat besi dari sumber hewani lebih mudah diserap daripada sumber nabati.
Bayam hijau
Bayam adalah makanan super untuk para ibu hamil. Bayam adalah pemasok zat besi dan folat untuk
memerangi anemia selama kehamilan.
Delima
Delima adalah sumber makanan yang kaya zat besi. Sertakan delima dalam menu harian Anda jika
Anda mencari solusi untuk memerangi anemia selama kehamilan.
Kismis
Kismis adalah buah anggur yang dikeringkan. Kismis akan menjadi pilihan yang baik untuk melawan
anemia selama kehamilan.
Kuning telur
Kuning telur mengandung banyak zat besi. Mengonsumsi telur dapat membantu menjaga
hemoglobin dalam jumlah normal.
Biji-bijian
Biji-bijian membantu Anda untuk tetap sehat dengan mencegah anemia selama kehamilan. Semua
jenis biji-bijian akan menjaga hemoglobin dalam jumlah normal.
Kerang
Kerang adalah makanan yang kaya zat besi. Masukkan kerang dalam menu harian Anda untuk
membantu mengatasi anemia selama kehamilan.
Madu
Jika Anda mengalami anemia selama kehamilan, sertakan madu dalam menu harian Anda. Madu
adalah sumber zat besi yang dapat melawan anemia.
Jus jeruk
Jus jeruk merupakan sumber vitamin C, yang dapat membantu dalam penyerapan zat besi.
Mengonsumsi vitamin C dapat membantu memerangi anemia selama kehamilan.
28
Abdomen : Bentuk : pembesaran abdomen sesuai dengan UK Bekas luka : tidak ada bekas luka
operasi TFU : 27 cm Leopold I : teraba bulat, lunak, tidak melenting Kesimpulan : bokong Leopold II
: sebelah kiri teraba keras dan panjang, sebelah kanan teraba kecil-kecil janin Kesimpulan : puki
Leopold III : teraba keras, bulat,melenting Kesimpulan : kepala Leopold IV : tenaga pemeriksa
bertemu (konvergen) Kesimpulan : kepala belum masuk panggul TBJ : (27-12)x155 = 2325 gr c.
INTEPRETASI DATA
2 Juni 2014 / jam 09.00 WIB
A.
Ibu mengatakan gerakan janin dalam satu hari ini aktif sebanyak 8 kali -
29
DO : KU : baik Kesadaran : composmentis BB/TB : 152cm / 51 kg TTV : TD : 110/80mmHg, Nadi :
82x/menit, RR : 22x/menit, Suhu : 36, 2
0
C Muka : pucat Mata : konjungtiva anemis Mulut : bibir pucat Hb : 8,4gr% B.
DIAGNOSA POTENSIAL
Hemodilusi
IV.
PERENCANAAN
2 Juni 2014 / jam 09.05 WIB
1.
30
8.
Dokumentasi
VI.
PELAKSANAAN
1.
Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dalam keadaan kurang baik,
karena kadar Hb dalam darah ibu rendah yaitu 8,4%, ibu mengalami anemia ringan sedangkan kondisi
janin baik ditandai dengan DJJ 142x/menit. 2.
Menjelaskan tentang keluhan ibu yaitu ibu mengeluh sering merasa pusing, cepat lelah dan cepat
mengantuk, hal ini merupakan gejala dari anemia atau kurang darah. Anemia bisa disebabkan karena
asupan nutrisi ibu kurang terutama asupan zat besi. Anemia pada kehamilan bisa berlanjut sampai
pada persalinan dan nifas dan dapat menyebabkan perdarahan, sehingga ibu harus tetap menjaga
asupan nutrisi ibu dan ibu tidak perlu khawatir karena kondisi ibu bisa segera membaik. 3.
Menjelaskan KIE tentang nutrisi untuk ibu hamil yaitu ibu harus banyak mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung karbohidrat seperti nasi dan roti, selain itu ibu membutuhkan protein untuk
pertumbuhan janin dengan mengkonsumsi telur, tahu, tempe, ikan, dan juga ibu membutuhkan
tambahan vitamin dan mineral yang diperoleh dari sayuran, buah, dan susu. Untuk ibu hamil dengan
anemia, ibu harus mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi seperti kacang-
kacangan, hati ayam, sayuran hijau seperti kangkung, pepaya, dan bayam. 4.
Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktifitasnya agar kondisinya segera
membaik. 5.
Menganjurkan ibu untuk rutin melakukan cek Hb yaitu 1 bulan lagi untuk mengetahui kondisi ibu
apakah anemia atau tidak. 6.
Memberikan terapi vitamin sesuai dengan advice bidan, yaitu : Fe 60 mg : XIV 1x1 tablet diminum
dengan air putih Vit.C 100 mg : XIV 1x1 tablet diminum dengan air putih Kalk 500 mg : XIV 1x1
tablet diminum dengan air putih
31
Fe dan Vit. C diminum pada pagi hari dan malam hari, sedangkan Kalk diminum pada pagi hari. 7.
Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi yaitu pada tanggal 16 Juni 2014. 8.
Melakukan dokumentasi.
VII.
EVALUASI
1.
32
BAB IV PEMBAHASAN Manejemen kebidanan adalah suatu metode proses berpikir yang logis dan
sistematis. Istilah manejemen kebidanan digunakan untuk memberikan bentuk khusus dari proses
yang dilakukan oleh bidan di dalam suatu asuhan atau pelayanan kebidanan (DepKes, 2003).
Pengertian tersebut sejalan dengan manajemen asuhan kebidanan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di Puskesmas Samigaluh I yang memberikan pelayanan dengan metode berfikir dan
bertindak tepat secara logis tentang asuhan akan yang diberikan. Hal terlihat dari tindakan segera yang
diberikan kepada pasien dengan anemia