Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Askep ibu hamil dengan anemia

DISUSUN OLEH :
RITA ARDANI
TINGKAT : 2.B
PROGRAM STUDI : DIII KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikanrahmat dan
karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalahyang berjudul
asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia dan tak lupa pula penulis ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantumenyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini penulis membahas mengenai penyakit yang biasa bahkan
sering kali dijumpai pada kehidupan sehari hari khususnya pada ibu hamilyaitu
penyakit anemia serta membahas tentang penyebab, proses perjalanan penyakit
tersebut serta cara mengurangi resiko dari anemia tersebut khususnya pada ibu hamill.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat berguna bagi pembacasehingga
dapat membantu menunjang proses belajar para pembaca dan menjadi referensi bagi
pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh darikesempurnaan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga tercipta
pendidikan yang sempurna.

DAFTAR ISI
Halaman judul...............................................................................i
Kata pengantar.............................................................................ii
Daftar isi........................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang.......................................................................4
B.Tujuan.....................................................................................5
C.Manfaat...................................................................................5
BAB 11 KONSEP ANEMIA PADA IBU HAMIL
A.DEPINISI...............................................................................6
B.Etiologi....................................................................................6
C.Klasifikasi anemi dalam kehamilan...................................7
D.Tanda dan gejala...................................................................9
E.Patopisiologi............................................................................9
F.Pemeriksaan penunjang........................................................10
G.Penatalaksanaan medis..........................................................11
H.Penatalaksanaan keperawatan...............................................12
BAB 111 KONSEP PERAWATAN IBU HAMIL PADA IBU HAMIL DENGAN
ANEMIA
A.Pengkajian.................................................................................14
B.Diagnosa keperawatan............................................................16
C.Interpensi keperawatan...........................................................17
D.Evaluasi.....................................................................................26
DAFTAR PUATAKA.................................................................27

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan asupan
makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani (selalu rileks dan tidak
stress). Di masa-masa ini pula, wanita hamil sangat rentan terhadap menurunnya
kemampuan tubuh untuk bekerja secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering
mengeluh sering letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam
keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil
tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan.
Penyakit ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh
semasa mengandung. anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan
kurangnya sel-sel darah merah didalam darah dari pada biasanya.
Anemia pada kehamilan di indonesia masih tinggi, denganangka nasional 65%
yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda. anemia gangguan medis yang paling
umum ditemuipada masa hamil, mempengaruhi sekurang - kurangnya wanita hamil.
Wanita ini memiliki insiden komplikasi puerperalyang lebih tinggi, seperti infeksi
daripada wanita hamil dengan nilai hematologi normal.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untukmembawa oksigen.
jantung berupaya mengonpensasi kondisi inidengan meningkatkan curah jantung.
upaya ini meningkatkankebebasan kerja jantung dan menekan fungsi 'entricular.
Dengandemikian, anemia yang menyertai komplikasi lain (misalnya,preeklampsia)
dapat mengakibatkan jantung kongestif.
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil,kehilangan darah pada
saat ia melahirkan, bahkan kalaupunminimal, tidak ditoleransi dengan baik. ia berisiko
membutuhkantransfusi darah. sekitar 80% kasus anemia pada masa hamil.
B.TUJUAN
a. Tujuan umum Mengetahui bagaimana cara mengatasi ibu hamildengan kasus
anemia selama kehamilan sehingga dapatmenekan terjadinya komplikasi lebih
lanjut.

b. Tujuan khusus
 Mengetahui apa itu anemia dalam kehamilan
 Mengetahui tanda dan gejala anemia dalam kehamilan
 Mengetahui epidemiologi anemia dalam kehamilan
 Mengetahui etiologi anemia dalam kehamilan
 Mengetahui patofisiologi anemia dalam kehamilan
 Mengetahui klasifikasi anemi dalam kehamilan
 Mengetahui penatalaksanaan anemia dalam kehamilan

c. Manfaat
 bagi Mahasiswa Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuandan wawasan mahasiswa, sehingga dapat
mengaplikasikannyadalam memberikan asuhan kebidanan.

 pagi petugas kesehatan Makalah ini diharapkan dapat memberikan


manfaat bagipetugas kesehatan khususnya bidan dalam
memberikan asuhankebidanan.

BAB II
KONSEP ANEMIA PADA IBU HAMIL
BAB IIKONSEP ANEMIA PADA IBU HAMILA.

A.DEFINISI
Anemia adalah suatu keadaan di mana jumlah eritrosityang beredar atau
konsentraisi hemoglobin menurun. Sabagaiakibat,ada penurunan trasportasi oksigan
dari paru-paru ke jaringan perifer. Selama kehamilan, anemia lazim terjadi danbiasanya
disebabkan oleh difesiensi besi, sekunder terhadapkehilangan darah sebalumnya atau
asupan besi yang tidak jarang dekuat.
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (hb)dalam darahnya
kurang dari /12gr Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengankadar haemoglobin dibawah 11gr% pada trimester 11 gr anemia dalam
kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif
mudah, bahkan murah.

B.ETIOLOGI
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi penyebab anemia
pada umumnya adalah sebagai berikut:
a.kurang gizi
b.kurang zat besi
c.Malabsorpsi
d.Kehilangan darah banyak seperti persalinan lalu,haid dan lain-lain
e.Penyakit-penyakit kronis seperti TBC paru,cacing usus malaria dll.

C.KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN1.


1.Anemia Defsiensi Zat Besi
anemia yang terjadi akibat kekurangan 6at besi dalam
darah.!engobatannya yaitu, keperluan 6at besi untuk wanita hamil,tidak
hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet
besi.

a. Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60mg/ hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1gr%/ bulan.saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis .
b.terapi parenteral baru diperlukan apabila penderita tidaktahan akan zat besi per oral,
dan adanya gangguan penyerapan,penyakit saluran pencernaan atau masa
kehamilannya tua.

2.Anemia Megabloklastik
Anemia yang d sebabkan oleh karena kekurangan asam polik,jarang
sekali karena kekerangan vitamin b12.

'.
3.Anemia Hipoplastik
anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum
tulang,membentuk sel darah merah baru.
4.Anemia hemolitik
Anemia yang d sebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah
yang lebih cepat dari pembuatan nya.
D.Gejala anemia pada ibu hamil Ibu mengeluh cepat lelah

 Sering pusing
 Mata nekunang-kunang
 Malaise
 Lidah luka
 Nafsu mkan berkurang
 Konsentrasi hilang
 Nafas pendek
 Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda

E.PATOFISIOLOGI
ANEMIA PADA IBU HAMIL imbulnya anemia mencerminkan
adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah
berlebihan ataukeduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, ataukebanyakan akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darahmerah dapat hilang melalui
perdarahan atau hemolisis(destruksi) pada kasus yang disebut terakhir,
masalah dapatakibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanansel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar seldarah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.Lisis sel darah merah
(disolusi) terjadi terutama dalam systemfagositik atau dalam system
retikuloendotelial terutama dalamhati dan limpa. Sebagai hasil samping
proses ini bilirubin yangsedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam
aliran darah.

Anemia merupakan penyakit kurang darah yangditandai


rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah(eritrosit). Fungsi
darah adalah membawa makanan dan oksigen
ke seluruh organ tubuh. +ika suplai ini kurang, maka asupanoksigen pun
akan kurang. "kibatnya dapat menghambat kerjaorgan-organ penting.

F.PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATARIUM PADA KEHAMILAN


1. Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokritmenurun

2. Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik)MCV (molume


korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskularrerata) menurun
dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB),peningkatan (AP). !
ansitopenia (aplastik).

3. Jumlah retikulosit : berpariasi, misal : menurun (AP), meningkat(respons


sumsum tulang terhadap kehilangan darah/ hemolisis).

4. Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna danbentuk


(dapat mengindikasikan tipe khusus anemia).

5. lED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflaminasi, misal


peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi.

6. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakandiagnosa


anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darahmerah mempunyai
waktu hidup lebih pendek.
7. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah(diferensial) mungkin
meningkat (hemolitik) atau menurun(aplastik).
8. Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin
9. Besi serum : tak ada (DB)E tinggi (hemolitik)
10. TBC serum : meningkat (DB).
11. Feritin serum : meningkat (DB)
12. Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
13. LDH serum : menurun (DB)
14. Tes schilling : penurunan eksresi Vitamin B12 urine.
15. Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses.
16. analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan ph
17. Aspirasi sumsum tulang/ pemeriksaan /biopsi
18. Pemeriksaan andoskopik dan radiografik.

G.PENATALAKSANAAN MEDIS
Tindakan umum:
1. tranpalasi sel darah merah
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah
merah
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang
membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau

H.PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
a. pada saat kunjungan awal,kaji riwayat pasien
b. lakukan hitungan darah lengkap pada
kunjungan awal

BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL
DENGAN ANEMIA

A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
menyeluru. Pengkajian pasien dengan anemia.
1. Aktivitas / istirahat
Cejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan
produktivitas ; penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap
latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia / takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau
istirahat. Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada
sekitarnya. Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh
tidak tegak. Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-
tanda lain yang menunujukkan keletihan.
2. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan G1
kronis, menstruasi berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung
berlebihan). Riwayat endokarditis infektif kronis. Palpitasi (takikardia
kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan
tekanan nadi melebar, hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG,
depresi segmen ST dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia.
Bunyi jantung : murmur sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat pada
kulit dan membranemukosa (konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar
kuku.(catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai
keabu-abuan). Kulit seperti berlilin, pucat (aplastik, AP) atau kuning
lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (DB).
Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah kekapiler dan
vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti
sendok (koilonikia) (DB). Iambut : kering, mudah putus, menipis,
tumbuh uban secara premature (AP).
3. Integritas Ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan
pengobatan, misalnya penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi.
4. Eleminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen,
sindrommalabsorpsi (DB). Hematemesis, feses dengan darah segar,
melena. Diare atau konstipasi. Penurunan haluaran urine
Tanda : distensi abdomen.
5. Makanan/Cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani
rendah/masukan produk sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah,
kesulitan menelan (ulkus pada faring). Mual/muntah, dyspepsia,
anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah puas
mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat, tanah
liat, dan sebagainya (DB).
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP ; defisiensi asam
folat dan vitamin B12). Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit :
buruk, kering, tampak kisut/hilang elastisitas (DB). Stomatitis dan
glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan
sudut mulut pecah. (DB).
6. Neurosenseri
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak
mampuan berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan
bayangan pada mata. Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ;
parestesia tangan/kaki (AP) ; klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis.
Mental : tak mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik :
hemoragis retina (aplastik, AP). Epitaksis : perdarahan dari lubang-
lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar,
dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis (AP).
7. Nyer/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB).
8. Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan
aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
9. Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat
terpajan pada radiasi; baik terhadap pengobatan atau kecelekaan.
Riwayat kanker, terapi kanker. Tidak toleran terhadap dingin dan panas.
Transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan, penyembuhan luka
buruk, sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam,
limfadenopati umum. ptekie dan ekimosis (aplastik).
10. Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau
amenore (DB). Hilang libido (pria dan wanita). Imppoten.
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan untuk mencerna makanan.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder yang
tidak adekuat (mis: penurunan hemoglobin, eukopenia,
supresi/penurunan respon inflamasi).
4. Konstipasi berhubungan dengan perubahan pada pola makan
C. EVALUASI
1. Terjadi penurunan tanda fisiologis intoleransi, mis, nadi, pernapasan,
dan TD masih dalam rentang normal pasien.
2. Tidak ada tanda terjadinya malnutrisi. Klien menunjukan perilaku,
perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan/atau mempertahankan
berat badan yang sesuai.
3. Perilaku untuk mencegah menurunkan risiko infeksi dapat diidentifikasi.
4. Fungsi usus mulai kembali normal.

DAFTAR PUSTAKA
Morgan Ceri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi Pansuan Praktik. Jakarta: EGC.
Loowdermilk,dkk.2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Taber Ben-Zion,M,D.1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstet dan Ginekologi.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai