Dosen Pengampu :
Ns. Siti Hanifatun Fajria, S.Kep.,MKM
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
Marilah kita ucapkan puji serta rasa syukur atas kehadirat Allah Swt. Karena berkat
rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
dan penyusunan makalah mengenai “Asuhan Keperawatan Anemia (pada anak)” ini
dengan baik dan tepat waktu meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat untuk menambah
wawasan pembaca mengenai pemberian Asuhan Keperawatan Anemia (pada anak).
Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proses pembuatan dan penyusunan
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat dengan mudah
dipahami serta dapat menambah wawasan bagi pembacanya. Kami juga memohon maaf
yang sebesar-besarnya atas kekurangan dari makalah ini apabila adanya penjelasan yang
kurang jelas, tidak lupa meminta kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini
agar kedepannya kami dapat lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1. Pengkajian....................................................................................................................10
3.2. Diagnosa......................................................................................................................10
ii
3.3. Intervensi......................................................................................................................11
3.4. Evaluasi........................................................................................................................13
BAB VI PENUTUP
4.1. Kesimpulan.................................................................................................................14
4.2. Saran............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari anemia
1.3.2 Untuk mengetahui etiologi dari anemia
1.3.3 Untuk mengetahui tanda dan gejala dari anemia
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana anatomi fisiologi dari anemia
1.3.5 Untuk mengetahui manifestasi klinis dari anemia
1.3.6 Untuk mengetahui apa saja komplikasi dari anemia
1.3.7 Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari anemia
1.3.8 Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan penunjang dari anemia
1.3.9 Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan dari anemia
1.3.10 Untuk mengetahui pathway dari Anemia
1.4 Manfaat
Makalah yang kami buat dapat memberikan sedikit wacana kepada pembaca
khususnya mahasiswa mengenai anemia dan konsep asuhan keperawatannya.
BAB II
2
TINJAUAN TEORI
3
a. Faktor didapat : adanya zat yang dqapat merusak eritrosit, misalnya
ureum pada darah karena gangguan ginjal atau penggunaan obat acetosal.
b. Faktor bawaan : kekurangan enzim G6PD (untuk mencegah kekurangan
eritrosit.
4
a. Transport internal, darah membawa macam substansi untuk fungsi
metabolisme.
b. Proteksi tubuh terhadap bahaya mikroorganisme, yang merupakan fungsi
dari sel darah putih.
c. Prteksi terhadap cedera dan perdarahan.
d. Mempertahankan temperatur tubuh.
Darah membawa panas dan bersirkulasi keseruluh tubuh. Hasil metabolisme
juga menghasilkan energi dalam bentuk panas. Dikenal ada 3 jwnis sel darah
yaitu :
1. Eritrosit
Eritrosit di produksi oelh sumsum tulang merah. Sel darah merah
yang merupakan sel terbanyak, yaitu sekitar 5 juta darah. Bentukn ya
dalam sirkulasi darah berbentuk biconcave (cekung pada kedua sisinya),
tidak mempunyai inti sel. Inti sel darah merah ini menghilangkan saat
lahir sebagai suatu proses pematangan sel yang terjadi di sumsum tulang
merah. Oksigen dan CO2 dalam sel darah merah ini terikat pada
hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah. Fungsi sel darah
merah yaitu mengangkut O2 ke jaringan/organ tubuh dan membawa
kembali CO2 dari jaringan keparu-paru untuk dikeluarkan lewat
pernafasan. Komponen eritrosit adalah :
a. Membran eritrosit
b. Sistem enzim : enzim G6PD
c. Hemoglobin
5
Hiperkromik : sel yang jumlah hemoglobinnya terlalu banyak.
2. Leukosit
Dalam keadaan normal, jumlah sel darah putih ini sekitar 5000-
9000/mm3. Ada beberapa tipe sel darah putih, masing-masing
mempunyai karakteristik sendiri-sendiri mengenai ukuran, bentuk dan
warnanya.
a. Neutrophil, meningkat pada infeksi kuman.
b. Eosinophil, meningkat pada infeksi cacing, flu atau alergi.
c. Basophil, susah dilihat karena banyak mengandung granule pada
sitoplasma.
d. Lymphocyte, meningkat pada infeksi virus. Berfungsi sebagai
kekebalan tubuh.
e. Monocyte, sel darah putih terbesar.
Fungsi sel darah putih ini melindungi tubuh terhadap
mikroorganisme dengan makrofagosit (menyerang) kuman yang
masuk, mengatasi inflamasi dan imunitas. Masa aktif sel darah putih
ini kira-kira 12 jam.
3. Trombosit
Merupakan sel darah paling kcil, jumlah sel ini sekitar
250.000/mm3. Fungsinya berkaitan dengan pembekuan darah dan
hemostatis (mengentikan perdarahan). Sel darah ini berisi beberapa
6
faktor pembeku darah, bila jumlahnya hanya sedikit dapat menyebabkan
pendarahan. Masa hidup tormbosit sekitar 10 hari (Tarwoto, 2008 : 19).
7
darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera
direfleksikan dengan peningkatan blirubin plasma. Konsentrasi normalnya 1
mg/dl kurang, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sklera.
Kesimpulannya mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh
penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak
mencukupi biasanya dapat diperoleh dengan menghitung leukosit dalam
sirkulasi darah, derajat poliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang
dan cara pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopsi dan ada tidak adanya
hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.
a. Anemia aplastik :
Dengan transpaltasi sumsum tulang dan terapi imunosupresif dengan
antithimoctye globulin (ATG) yang diperlukan melalui jalur sentral selama
8
7-10 hari. Prognosis buruk jika transpaltasi sumsum tulang tidak berhasil.
Bila diperlukan dapat diberikan tranfusi RBC rendah leukosit dan platelet.
b. Anemia pada difisiensi besi
Dicari penyebab difisensi besi, menggunakan prefarat besi oral (sulgat feros,
glukonat, ferosus dan fumarat ferosus), tranfusi
c. Anemia megaloblastik
Defisiensi vitamin B12 dengan pemberian vitamin B12, defisiensi asam folat
penanganannya dengan diet dan penambahan asam folat 1 mg secara IM
dengan gangguan absorpsi.
9
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA
3.1 Pengkajian
Menurut Taqiyah Bararah, 2012 pengkajian anemia yaitu:
a. Aktivitas/ istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum, penurunan semangat, kebutuhan
untukk tidur dan istirahat lebih banyak, toleransi latihan rendah
Tanda : takikardi/ takipnea, dispnea pada saat bekerja atau istirahat, letargi,
menarik diri, apatis, lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya, kelemahan otot,
dan penurunan kekuatan, ataksia, tubuh tidak tegak bahu menurun, postur
lunglai, berjalan lambat, keletihan.
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronis misalnya perdarahan, riwayat
endokardritis infeksi kronis, palpitasi (takikardi, kompensasi)
Tanda : Tekanan darah peningkatan sistolik dan diastolik stabil dan tekanan
nadi melebar, hipotensi postural, disitmia, abnormalitas EKG, takikardi, bunyi
jantung mur-mur, pucat pada kulit dan membran mukosa , pengisian kapiler
melambat, kuku mudah patah, rambut kering, feses dengan darah segar,
melena, diare atau konstipasi, kesulitan menelan, penurunan penglihatan,
insomnia, nyeri abdomen, sakit kepala.
3.2 Diagnosa
a. Gangguan perfusi jaringan tubuh b/d tidak adekuatnya sirkulasi darah
b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Nyeri akut berhubungan dengan peingkatan frekuensi denyut jantung
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, proses metabolisme yang terganggu
10
3.3 Intervensi
a. Gangguan perfusi jaringan tubuh b/d tidak adekuatnya sirkulasi darah
Intervensi
- Kaji tanda-tanda perfusi jaringan tubuh
- Observasi keadaan kulit
- Ukur Tanda-tanda vital setiap 8 jam
- Berikan posisi nyaman
- Kolaborasi dalam pemberian terapi
Rasional
- data dasar untuk menentukan perkembangan status pasien
- merupakan indikasi gangguan perfusi jaringan
- gangguan perfusi biaanya didapatkan penurunan tekanan darah, peningkatan
pernafasan
- mwningkatkan kadar eritrosit dan Hb
b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Intervensi
- kaji kebiasaan makan pasien
- Kaji kmbali penyebab gangguan kebutuhan nutrisi
- Berikan makan dalam keadaan hangat
- Bantu pasien makan jiika tidak mampu makan sendiri dan catat intake makan
pasien
- Monitor albumin dengan kolaborasi medis
- Menganjurkan pasien oral hygiene berikan pendidikan kesehatan tentang
anemia, diet
Rasional
11
- Meningkatkan pengetahuan
c. Nyeri akut berhubungan dengan peingkatan frekuensi denyut jantung
Intervensi
- kaji secara komrehesif lokasi, karakteristik, durasi, mfrekuensi, kualitas dan
faktor prespitasi
- Atur posisi fisiologi
- Ajarkan tekhnik relaksasi pernafasan dalam
- Kolaborasi dalam peberian analgesik untuk mengurangi nyeri
Rasional
- Variasi penampilan dan perilaku pasien karena nyeri terjadi sebagai penemuan
pengkajian
- Poaiai fisiologi akan meningkatkan asupan oksien kejaringan yang mengalami
iskemik
- Meningkatkan asupan oksigen akan menurunkan nyeri sekunder mengalami
iskemik
- Menurunkan nyeri hebat
d. Resisko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
Intervensi
- Pertahankan teknik aseptik ketat pada prsedur atau perawatan luka
- Pantau dan batasi pengunjung. Berikan isolasi bila memungkinkan
- Berikan antiseptik tropikal
- Pantau suhu tubuh
Rasional
12
3.4 Evaluasi
- Anak menerima elemn darah yang tepat tanpa masalah
- Pasien mendapatkan suplai besi adekuat
- Pasien tidak menunjukan tanda-tanda aktivitas fisik atau keletihan
- Pasien mendapatkan istirahat yang adekuat
- Pasien dan keluarga mendapatkan pengetahuan tentang tanda-tanda anemia
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal jumlah sel
darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red bloods cells
(hematokrit) per 100 ml darah. Dengan demikian anemia bukan suatu
diagnosa melainkan suatu cerminan perubahan patofisiologik yang mendasar
yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik dan
konfirmasi labolatorium (Price & Wilson 2006).
Terdapat berbagai macam anemia. Sebagian akibat produksi sel darah
merah tidak mecukupi, dan sebagian lagi akibat sel darah merah prematur
atau penghancuran sel darah merah yang berlebihan. Faktor penyebab
lainnya meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi, faktor keturunan dan
penyakit kronis. Anemia kekurangan besi adalah anemia yang terbanyak
diseluruh dunia.
4.2 Saran
Karena kesehatan adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh
Tuhan Maha Esa, maka dari itu kesehatan perlu di pelihara, dan dipertahankan.
Sebelum mengobati lebih baik mencegah.
14
DAFTAR PUSTAKA
iii