Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Ny.

H DENGAN DIAGNOSA
MEDIS ANEMIA DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD MASOHI

Nama Pereceptee : Frendhy. H. E. de Fretes, S.Kep Autoanamnese :√


NPM : 1490119022 Alloanamnese :√

A. PENGKAJIAN
Nama Pasien : Ny. H

Umur : 80 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Ruang Rawat : IGD

No. RM : 07 98 71

Diagnosa Medis : Anemia

Tanggal MRS : 26/07/2019 Jam : 06.00 WIT

Tanggal Pengkajian : 26/07/2019 Jam : 07.00 WIT

Sumber Informasi : Keluarga pasien

Cara Datang : Diantar oleh keluarga

Transport ke IGD : Menggunakan angkutan umum (mobil)

Tindakan Pra Hospital (bila ada) : Tidak ada

Keluhan Utama : Pasien masuk dengan keluhan sesak, lemas dan gelisah.

Riwayat Keluhan Utama : Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami


sesak dan gelisah sekitar pukul 23.00 WIT. Kemudian
pasien lemas disertai pucat sehingga keluarga pasien
berinisiatif membawa pasien ke RSUD Masohi untuk
mendapatkan perawatan. Pasien tiba di IGD RSUD
Masohi pukul 06.00 WIT.
PENGKAJIAN PRIMER
Diagnosa Keperawatan /
Pengkajian Keperawatan Intervensi Keperawatan
HYD
A. Airway Diagnosa Aktual - Membersihkan jalan
- Tidak bebas: Adanya secret pada - Bersihan Jalan Nafas nafas
jalan nafas Tidak Efektif - Kolaborasi terapi
- Suara nafas: Stridor nebulizer
- Kolaborasi terapi nebulizer Kriteri Objektif:
combivent - Menunjukkan jalan nafas
kembali bebas/spontan
- Suara nafas normal
B. Breathing Diagnosa Aktual - Mengobservasi frekuensi
- Pola nafas: Dyspnea - Pola Nafas Tidak dan irama nafas
- Frekuensi : 30 x/menit Efektif - Mengobservasi
- SaO2 : 91 % penggunaan otot bantu
- Bunyi nafas: Ronchi Kriteria Objektif: pernafasan
- Irama nafas: Ireguler - Pola nafas teratur - Memberikan posisi
- Penggunaan otot bantu nafas: dengan frekuensi 16-20 fowler (900) jika tidak
Cuping hidung x/menit ada kontra indikasi
- Jenis pernafasan: Pernafasan dada - Tidak ada penggunaan - Kolaborasi pemberian
otot bantu pernafasan O2 via nasal kanul 3 lpm
kemudian O2 via NRM
10 lpm
C. Circulation Diagnosa Aktual - Mengawasi adanya
- Akral: Dingin - Gangguan Perfusi perubahan warna kulit
- Pucat: Tampak pucat Jaringan Perifer - Memonitor TTV
- Cyanosis: Pada perifer jari-jari - Memonitor perubahan
tangan Kriteria Objektif: turgor, membran mukosa
- Pengisian kapiler: > 2 detik - Nadi 60-80 x/mnt dan CRT
- Nadi: Teraba lemah - CRT < 2 detik - Mengkaji kekuatan nadi
- Frekuensi: 92 x/menit - Tidak ada tanda-tanda perifer
- Irama: Ireguler sianosis - Kolaborasi menyiapkan
- Kekuatan: Lemah - Akral hangat pemberian transfusi
- Tekanan Darah: 130/90 mmHg - Nadi teraba kuat darah
- Riwayat kehilangan cairan: Tidak - Kolaborasi pemberian
ada cairan IVFD RL 500cc
- Perdarahan : Tidak ada 20 tpm
- Kelembaban kulit: Lembab - Kolaborasi pemasangan
- Turgor kulit: Kurang elastis kateter
- Edema: Tidak
- Frekuensi BAK: Kolaborasi
pemasangan kateter
- Frekuensi BAB: Belum BAB
- Membran mucosa mulut pucat
- Tampak pasien lemas
- Hasil Lab: Hemoglobin; 6,6 gr%,
Eritrosit; 1,92 jt/mm
D. Disability Diagnosa Risiko - Sediakan lingkungan
- Tingkat kesadaran: Composmentis - Risiko Jatuh yang aman bagi pasien
- Nilai GCS: - Pasang side rill tempat
E: 4 V: 5 M: 6, Total: 15 Kriteri Objektif: tidur
- Pupil: Normal - Pasien aman dari risiko - Pasang gelang kuning
- Ukuran pupil: Isokor jatuh (risiko jatuh) pada pasien
- Respon cahaya (ka/ki): +/+ - Menganjurkan keluarga
- Diameter: 3mm/3mm untuk mendampingi
- Penilaian ekstremitas: pasien
Sensorik: Ya - Berikan penjelasan pada
Motorik : Ya pasien dan keluarga
- Pasien tampak lemas adanya perubahan status
- Uji kekuatan otot: kesehatan dan penyebab
5 2 penyakit
5 2
Kesimpulan:
(5): Mampu menggerakkan
persendian dalam lingkup gerak
penuh, mampu melawan gaya
gravitasi, mampu melawan dengan
tahan penuh.
(2): Tidak mampu menggerakkan
persedihan, tidak mampu melawan
gaya gravitasi
E. Exposure - -
- Keluhan nyeri: Tidak ada
- Tidak ada luka
F. Farenheit - -
- Suhu: 36,70C
- Riwayat pemakaian obat:
Keluarga pasien mengatakan pasien
biasa minum obat antasid untuk
sakit maag
- Riwayat penyakit: Stroke,
Hipertensi dan Gastritis
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat penyakit : Stroke, Hipertensi dan Gastritis
2. Riwayat alergi : Tidak ada
3. Obat yang dikonsumsi sebelum masuk RS : Tidak ada
4. Penyakit sebelumnya dan riwayat hospitalsasi : Pasien pernah dirawat di RSUD Masohi
pada tahun 2007 karena sakit hipertensi
5. Intake makanan per oral terakhir : Keluarga pasien mengatakan pasien diberi makan
bubur sedikit.
6. Hal-hal kejadian yang memicu terjadinya kecideraan: Pasien tampak lemas dan sisi tubuh
bagian kiri hemiparese sehingga berisiko untuk
jatuh.
7. Pengkajian fisik
a. Kepala dan wajah
- Inspeksi : Wajah tampak lemas dan pucat.
Rambut beruban, distribusi rambut kurang dan rambut bersih.
Sklera anikterus, konjungtiva anemis.
Mulut tidak ada stomatitis, membrane mukosa pucat.
Jumlah gigi tidak lengkap, gigi gerahang atas dan bawah tanggal.
Tidak ada pembesaran tonsil.
Lidah tampak bercak putih.
- Palpasi : Tidak ada pembengkakkan pada kepala dan wajah, tidak ada
pembesaran thyroid, tonsil dan kelenjar getah bening.
b. Leher dan cervical sipnne
- Inspeksi : Simetris, refleks menelan ada, gerakan normal.
- Palpasi : Tidak ada pembesaran thyroid dan kelenjar getah bening, tidak
ada nyeri tekan.
c. Dada
- Inspeksi : Pernafasan 30 x/menit, irama ireguler, nafas cuping hidung.
- Palpasi : Pergerakan dada simetris.
- Perkusi : Sonor.
- Auskultasi : Bunyi nafas ronchi, tidak ada bunyi nafas tambahan.
d. Perut dan pinggang (flanks)
- Inspeksi : Bentuk sedikit kembung, simetris.
- Palpasi : Tidak ada penonjolan, tidak ada nyeri tekan.
- Perkusi : Timpani pada ke 4 kuadran.
- Auskultasi : Peristaltik usus 11 x/menit.
e. Ekstremitas
- Inspeksi : Tidak ada kelainan pada jari-jari, terpasang IVFD RL 500cc pada
tangan kiri.
- Palpasi : Tidak ada penonjolan atau pembengkakkan, tidak ada nyeri tekan
f. Punggung dan tulang belakang
- Inspeksi : Simetris.
- Palpasi : Tidak ada penonjolan.

8. Psikososial
a. Kecemasan dan ketakutan : Pasien tampak gelisah.
b. Mekanisme kooping : Tampak keluarga pasien menenangkan pasien.

9. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Hari/tgl/bln/thn Jenis Pemeriksaan Batas Normal Hasil
26/07/2019 DPL
- Hemoglobin 11,5-16,5 13,5-18 6,6 Gr%
- Leukosit 4.000-10.000 68.700/mm3
- Eritrosit 3,8-5,8 4,5-6,5 1,92 jt/mm
- Hematokrit 37-49% 40-54% 17 %
- Trombosit 150.000-400.000 392.000/mm3
- MCV 80-99 fL 88,7 Fl
- MCH 27-31 pg 34,3 Pg
- MCHC 33-37 g/dL 38,8 g/dl
- Golongan darah “B”
URINE - -
KIMIA DARAH
WIDAL
S. Thypi O 1/320
S. Thypi H 1/160
S. P Thypi AH 1/160
S.P Thypi BH 1/165

b. Therapy/Pengobatan
Hari/tgl/bln/thn Nama Obat Jumlah Rute Waktu
26/07/2019 IVFD RL 500cc 20 tts/mnt Intra Vena 06.25
Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam 1 flacon Intra Vena 06.25
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr 1 flacon Intra Vena 06.25
Nebulizer Combivent 1 vial + 1 vial Respirasi 08.30
NaCl 3cc / 8 jam
KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


- Keluarga pasien mengatakan pasien - TTV: TD: 130/90mmHg, HR: 92 x/mnt,
mengalami sesak dan gelisah sekitar RR: 30 x/mnt, S: 36,70C, SaO2 : 91%
pukul 23.00 WIT. Kemudian pasien - Akral: Dingin
lemas disertai pucat - Pucat: Tampak pucat
- Keluarga pasien mengatakan pasien - Cyanosis: Pada perifer jari-jari tangan
memiliki riwayat stroke dan hipertensi - Pengisian kapiler: > 2 detik
- Nadi: Teraba lemah
- Adanya secret pada jalan nafas
- Suara nafas: Ronchi
- Suara jalan nafas: Stridor
- Irama: Ireguler
- Membran mucosa mulut pucat
- Konjungtiva anemis
- Tampak pasien lemas
- Hasil Lab: Hemoglobin; 6,6 gr%,
Eritrosit; 1,92 jt/mm, Hematokrit 17%,
MCH 34,3 Pg, MCHC 38,8 g/dl
- Tampak terpasang kateter urin
- Penggunaan otot bantu nafas: Cuping
hidung
- Pasien tampak gelisah
- Pola nafas: Dyspnea
- Terpasang O2 via NRM 10 lpm
- Uji kekuatan otot:
5 2
5 2
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS :
-
DO :
Bersihan Jalan Nafas
- RR: 30 x/mnt Hipersekresi Jalan Nafas
Tidak Efektif
- Tidak bebas: Adanya secret pada
jalan nafas
- Suara nafas: Stridor
DS :
- Keluarga pasien mengatakan
pasien mengalami sesak dan
gelisah sekitar pukul 23.00 WIT

DO : Hambatan Upaya Nafas:


Pola Nafas Tidak Efektif
- RR: 30 x/mnt Penurunan Energi
- Penggunaan otot bantu nafas:
Cuping hidung
- Pola nafas: Dyspnea
- Pasien tampak gelisah
- Terpasang O2 via NRM 10 lpm
DS :
- Keluarga pasien mengatakan
pucat dan lemas

DO :
- Akral: Dingin
- Pucat: Tampak pucat
- Cyanosis: Pada perifer jari-jari
tangan
- Pengisian kapiler: > 2 detik Penurunan Konsentrasi Perfusi Perifer Tidak
- Nadi: Teraba lemah Hemoglobin Efektif
- Irama: Ireguler
- Membran mucosa mulut pucat
- Konjungtiva anemis
- Tampak pasien lemas
- Hasil Lab: Hemoglobin; 6,6 gr%,
Eritrosit; 1,92 jt/mm, Hematokrit
17%, MCH 34,3 Pg, MCHC 38,8
g/dl
DS :
Ancaman Terhadap Konsep
DO : Ansietas
Diri
- Pasien tampak gelisah
DS :
- Keluarga pasien mengatakan
pasien memiliki riwayat stroke
DO :
- Tampak hemiparese pada sisi Gangguan Mobilitas
Penurunan Kekuatan Otot
tubuh sebelah kiri pasien Fisik
- Uji kekuatan otot:
5 2
5 2
DS :
Kekuatan Otot Menurun Risiko Jatuh
DO :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada studi kasus ini diagnosa yang digunakan menggunakan Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia (SDKI), 2016:
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b/d Hipersekresi Jalan Nafas, ditandai dengan:
DS :
-
DO :
- RR: 30 x/mnt
- Tidak bebas: Adanya secret pada jalan nafas
- Suara nafas: Stridor

2. Pola Nafas Tidak Efektif b/d Hambatan Upaya Nafas: Penurunan Energi, ditandai dengan:
DS :
- Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami sesak dan gelisah sekitar pukul 23.00
WIT
DO :
- RR: 30 x/mnt
- Penggunaan otot bantu nafas: Cuping hidung
- Pola nafas: Dyspnea
- Pasien tampak gelisah
- Terpasang O2 via NRM 10 lpm

3. Perfusi Perifer Tidak Efektif b/d Penurunan Konsentrasi Hemoglobin, ditandai dengan:
DS :
- Keluarga pasien mengatakan pucat dan lemas
DO :
- Akral: Dingin
- Pucat: Tampak pucat
- Cyanosis: Pada perifer jari-jari tangan
- Pengisian kapiler: > 2 detik
- Nadi: Teraba lemah
- Irama: Ireguler
- Membran mucosa mulut pucat
- Konjungtiva anemis
- Tampak pasien lemas
- Hasil Lab: Hemoglobin; 6,6 gr%, Eritrosit; 1,92 jt/mm, Hematokrit 17%, MCH 34,3
Pg, MCHC 38,8 g/dl
4. Ansietas b/d Ancaman Terhadap Konsep Diri, ditandai dengan:
DS :
DO :
- Pasien tampak gelisah

5. Gangguan Mobilitas Fisik b/d Penurunan Kekuatan Otot, ditandai dengan:


DS :
- Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat stroke
DO :
- Tampak hemiparese pada sisi tubuh sebelah kiri pasien
- Uji kekuatan otot: 5 2
5 2

6. Risiko Jatuh d.d faktor risiko Kekuatan Otot Menurun


C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Pada studi kasus ini, intervensi yang digunakan menggunakan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI), 2016:
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
No Keperawatan
(NOC) (SIKI)
(SDKI)
1. Bersihan Jalan Nafas Setelah di lakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas
Tidak Efektif b/d selama 1x24 jam di harapkan - Monitor respirasi dan saturasi
Hipersekresi Jalan status pernafasan: Kepatenan - Anjurkan pasien melakukan
Nafas Jalan Nafas dapat teratasi dengan teknik batuk efektif
indikator : - Kolaborasi terapi nebulizer
- Akumulasi secret pada combivent
jalan nafas teratasi
- Tidak ada bunyi suara
nafas tambahan (stridor)
2. Pola Nafas Tidak Setelah di lakukan tindakan Pemantauan Respirasi
Efektif b/d selama 1x24 jam di harapkan Pola - Observasi frekuensi dan irama
Hambatan Upaya nafas pasien dapat teratasi dengan nafas
Nafas: Penurunan indikator : - Observasi penggunaan otot
Energi - Pola nafas teratur dengan
bantu pernafasan
frekuensi 16-20 x/menit
- Monitor pola nafas
- Tidak ada penggunaan otot
Manajemen Jalan Nafas
bantu pernafasan - Berikan posisi fowler (900)
jika tidak ada kontra indikasi
- Kolaborasi pemberian O2

3. Perfusi Perifer Tidak Setelah di lakukan tindakan Perwatan Sirkulasi


Efektif b/d selama 1x24 jam di harapkan - Awasi adanya perubahan
Penurunan Perfusi perifer tidak efektif pada warna kulit
Konsentrasi pasien dapat teratasi dengan - Monitor TTV
Hemoglobin indikator :
- Monitor perubahan turgor,
- Nadi 60-80 x/mnt
membran mukosa dan CRT
- CRT < 2 detik
- Kaji kekuatan nadi perifer
- Tidak ada tanda-tanda
- Kolaborasi pemberian cairan
sianosis
- Kolaborasi pemasangan
- Akral hangat
kateter
- Nadi teraba kuat
4. Ansietas b/d Setelah di lakukan tindakan Reduksi Ansietas
Ancaman Terhadap selama 1x24 jam di harapkan - Monitor tanda-tanda ansietas
Konsep Diri Ansietas pasien dapat teratasi (verbal atau non verbal)
dengan indikator : - Ciptakan suasana terapeutik
- Tidak ada perasaan gelisah untuk menumbuhkan
dan cemas kepercayaan
- Motivasi pasien untuk atasi
situasi yang memicu
kecemasan
- Anjurkan keluarga pasien
untuk tetap bersama dengan
pasien

5. Gangguan Mobilitas Setelah di lakukan tindakan Dukungan Mobilisasi


Fisik b/d Penurunan selama 1x24 jam di harapkan - Monitor kondisi umum pasien
Kekuatan Otot Gangguan mobilitas fisik pasien - Ajarkan keluarga dan pasien
dapat teratasi dengan indikator untuk melakukan ROM
- Kekuatan otot mengalami - Anjurkan keluarga untuk
peningkatan mendampingi pasien selama
mobilisasi

6. Risiko Jatuh d.d Setelah di lakukan tindakan Manajemen Keselamatan


faktor risiko selama 1x24 jam di harapkan Lingkungan
Kekuatan Otot Risiko jatuh pada pasien dapat - Sediakan lingkungan yang
Menurun teratasi dengan indikator aman bagi pasien
- Pasien aman dari risiko - Pasang side rill tempat tidur
jatuh
- Pasang gelang kuning (risiko
jatuh) pada pasien
- Anjurkan keluarga untuk
mendampingi pasien
- Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga adanya
perubahan status kesehatan
dan penyebab penyakit
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/Bln EVALUASI
DP Jam IMPLEMENTASI Paraf
/Thn (SOAP)
Jumat, 1 07.00 - Memonitor respirasi dan saturasi S:
26/07/2019 H/ : Tampak pasien sesak dengan
frekuensi 30 x/mnt dan SaO2: 91% O :
dengan oksigen - Tampak pasien sesak dengan
07.05 - Menganjurkan pasien melakukan teknik frekuensi 30 x/mnt dan SaO2:
batuk efektif 91% dengan oksigen
H/ : Tampak pasien batuk tetapi tidak - Tampak pasien batuk tetapi tidak
menggunakan teknik batuk efektif menggunakan teknik batuk efektif
08.30 - Kolaborasi terapi nebulizer combivent
H/ : Telah diberikan combivent 1 vial + A : Masalah belum teratasi
NaCl 0,9% 3 cc
P : Intervensi dilanjutkan

Jam 08.30 WIT


S:
O:
- O2 via NRM dari 10 lpm
ditingkatkan 12 lpm
- IVFD NaCl 0,9% guyur
- CPR 5 siklus dan Baging
- Inj. Epinefrin 1 amp

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dihentikan. Pasien


dinyatakan meninggal oleh dokter
dihadapan keluarga dan petugas
kesehatan pukul 08.49 WIT
Jumat, 2 07.10 - Mengobservasi frekuensi dan irama nafas S:
26/07/2019 H/ : RR; 30 x/mnt dan irama ireguler
07.15 - Mengobservasi penggunaan otot bantu O:
- RR; 30 x/mnt dan irama ireguler
pernafasan
- Tampak pasien nafas cuping
H/ : Tampak pasien nafas cuping hidung hidung
07.18 - Memonitor pola nafas - Tampak pola nafas dyspnea
H/ : Tampak pola nafas dyspnea
07.20 - Memberikan posisi fowler (900) jika tidak A : Masalah belum teratasi
ada kontra indikasi
H/ : Telah diberikan posisi fowler sesuai P : Intervensi dilanjutkan
kenyamanan pasien
Jam 08.30 WIT
06.05 - Kolaborasi pemberian O2 S:
H/ : Pemberian O2 via nasal kanul 3 lpm O:
kemudian O2 via NRM 10 lpm - O2 via NRM dari 10 lpm
ditingkatkan 12 lpm
- IVFD NaCl 0,9% guyur
- CPR 5 siklus dan Baging
- Inj. Epinefrin 1 amp

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dihentikan. Pasien


dinyatakan meninggal oleh dokter
dihadapan keluarga dan petugas
kesehatan pukul 08.49 WIT

Jumat, 3 07.23 - Mengawasi adanya perubahan warna kulit S :


26/07/2019 H/ : Pasien tampak pucat dan sianosis O :
pada perifer jari-jari tangan - Pasien tampak pucat dan sianosis
07.00 pada perifer jari-jari tangan
- Memonitor TTV
- Membran mukosa pucat dan CRT
H/ : TTV: TD: 130/90mmHg, HR: 92
x/mnt, RR: 30 x/mnt, S: 36,70C, > 2 detik
SaO2 : 91% - Nadi teraba lemah
07.25 - Memonitor perubahan turgor, membran - Hasil Lab: Hemoglobin; 6,6 gr%,
Eritrosit; 1,92 jt/mm, Hematokrit
mukosa dan CRT
17%, MCH 34,3 Pg, MCHC 38,8
H/ : Membran mukosa pucat dan CRT > 2 g/dl
07.27 detik
- Mengkaji kekuatan nadi perifer A : Masalah belum teratasi
H/ : Nadi teraba lemah
07.30 - Kolaborasi pemberian cairan P : Intervensi dilanjutkan
H/ : Pemberian cairan IVFD RL 500cc
Jam 08.30 WIT
20 tpm
06.10 S:
- Kolaborasi pemasangan kateter O:
H/ : Telah dilakukan pemasangan kateter - O2 via NRM dari 10 lpm
ditingkatkan 12 lpm
- IVFD NaCl 0,9% guyur
- CPR 5 siklus dan Baging
- Inj. Epinefrin 1 amp

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dihentikan. Pasien


dinyatakan meninggal oleh dokter
dihadapan keluarga dan petugas
kesehatan pukul 08.49 WIT

Jumat, 4 06.15 - Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal S :


26/07/2019 atau non verbal) - Keluarga pasien mengikuti
H/ : Pasien tampak gelisah anjuran yang diberikan dan selalu
07.00 - Menciptakan suasana terapeutik untuk damping pasien
menumbuhkan kepercayaan O:
H/ : Telah dilakukan pendekatan - Pasien tampak gelisah
terapeutik
07.15 - Memotivasi pasien untuk atasi situasi A : Masalah belum teratasi
yang memicu kecemasan
H/ : Tampak pasien masih gelisah P : Intervensi dilanjutkan
07.20 - Menganjurkan keluarga pasien untuk
tetap bersama dengan pasien Jam 08.30 WIT
H/ : Keluarga pasien mengikuti anjuran S:
yang diberikan dan selalu damping O:
pasien - O2 via NRM dari 10 lpm
ditingkatkan 12 lpm
- IVFD NaCl 0,9% guyur
- CPR 5 siklus dan Baging
- Inj. Epinefrin 1 amp

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dihentikan. Pasien


dinyatakan meninggal oleh dokter
dihadapan keluarga dan petugas
kesehatan pukul 08.49 WIT

Jumat, 5 07.15 - Memonitor kondisi umum pasien S:


26/07/2019 H/ : Tampak hemiparese pada sisi tubuh - Keluarga pasien mengikuti anjuran
sebalah kiri pasien yang diberikan
08.00 - Mengajarkan keluarga dan pasien untuk
melakukan ROM O:
H/ : Tampak keluarga menyimak teknik - Tampak hemiparese pada sisi
latihan ROM tubuh sebalah kiri pasien
08.05 - Menganjurkan keluarga untuk - Tampak keluarga menyimak teknik
mendampingi pasien selama mobilisasi latihan ROM
H/ : Keluarga pasien mengikuti anjuran
yang diberikan dan selalu damping A : Masalah belum teratasi
pasien
P : Intervensi dilanjutkan

Jam 08.30 WIT


S:
O:
- O2 via NRM dari 10 lpm
ditingkatkan 12 lpm
- IVFD NaCl 0,9% guyur
- CPR 5 siklus dan Baging
- Inj. Epinefrin 1 amp

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dihentikan. Pasien


dinyatakan meninggal oleh dokter
dihadapan keluarga dan petugas
kesehatan pukul 08.49 WIT

Jumat, 6 08.10 - Menyediakan lingkungan yang aman bagi S:


26/07/2019 pasien - Keluarga pasien mengikuti anjuran
H/ : Telah disediakan lingkungan yang yang diberikan
- Keluarga pasien mengerti
aman bagi pasien
informasi yang diberikan
06.10 - Memasang side rill tempat tidur O:
H/ : Side rill telah terpasang - Telah disediakan lingkungan yang
06.15 - Memasang gelang kuning (risiko jatuh) aman bagi pasien
pada pasien - Side rill telah terpasang
H/ : Gelang kuning telah terpasang - Gelang kuning telah terpasang
06.20 - Menganjurkan keluarga untuk
A : Masalah teratasi
mendampingi pasien
H/ : Keluarga pasien mengikuti anjuran P : Intervensi dipertahankan
yang diberikan
06.30 - Memberikan penjelasan pada pasien dan Jam 08.30 WIT
keluarga adanya perubahan status S :
kesehatan dan penyebab penyakit O:
- O2 via NRM dari 10 lpm
H/ : Keluarga pasien mengerti informasi
ditingkatkan 12 lpm
yang diberikan - IVFD NaCl 0,9% guyur
- CPR 5 siklus dan Baging
- Inj. Epinefrin 1 amp

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dihentikan. Pasien


dinyatakan meninggal oleh dokter
dihadapan keluarga dan petugas
kesehatan pukul 08.49 WIT

Anda mungkin juga menyukai