Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN TN. B DENGAN ASHMA


BRONCHIAL DI RUANG IGD RSUD AMBARAWA

Di susun oleh

DWI SETIONINGSIH

P1337420117026

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN
KEGAWATDARURATAN PADA TN. B DENGAN ASHMA BRONCHIAL
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD AMBARAWA

I. IDENTITAS MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Dwi Setioningsih
NIM : P1337420117026

II. WAKTU PENGKAJIAN


Tanggal : 25 Januari 2020
Jam Pengkajian : 06.30 WIB

III. IDENTITAS PASIEN


1. Nama pasien : Tn. B
2. No. RM : 016443-2012
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Umur : 46 tahun
5. Pendidikan : SMA
6. Agama : Islam
7. Diagnosa Medis : Ashma Bronchial
8. Status Kawin : Menikah
9. Cara Masuk : Diantar oleh keluarga

IV. PENGKAJIAN PRIMER


1. Status jalan nafas (Air way):
Terjadi bronkospasme, ada sumbatan jalan nafas berupa lendir dan dahak, pasien
masih dapat berbicara walaupun terengah-engah
2. Status pernafasan (Breathing) :
Pola nafas cepat, dangkal dan tidak teratur, ada reflek batuk, SPO2 59%, RR
36x/menit, suara nafas mengi/ wheezing, terdapat pernafasan cuping hidung
3. Status sirkulasi (Circulation) :
TD 139/90 mmHg, N 112x/menit, S 370C, teraba hangat pada ekstremitas, warna
kulit sawo matang, capillary refill <2 detik, akral hangat, tidak ada sianosis
4. Disability (Fungsi persarafan) :
Kesadaran composmentis, pasien gelisah, skor GCS 15 (E4M6V5)
5. Exposure :
Tidak terdapat jejas

V. PENGKAJIAN SEKUNDER
A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Data diperoleh dari : pasien orang lain/keluarga pasien
2. Keluhan utama :
Pasien mengatakan datang karena sesak nafas, dan nafas terasa berat sejak 1 hari
yang lalu
3. Riwayat keperawatan sekarang :
Pasien mengeluhkan sesak nafas, hidung tersumbat dan batuk berdahak. Pasien
terakhir makan sekitar 11 jam yang lalu. Pasien mengatakan mempunyai riwayat
ashma. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan maupun obat-obatan.
Pasien datang ke IGD RSUD Ambarawa pukul 06.30 WIB, sebelumnya pasien
mengeluh sesak nafas namun masih bisa reda dengan inhaler, namun setengah
jam sebelum masuk IGD sesak nafas dirasa berat dan terus menerus. Pasien
batuk berdahak kental, hidungnya tersumbat yang membuat pasien sulit untuk
bernafas. Tanda-tanda vital pasien terukur TD 139/90 mmHg, Nadi 112x/menit,
SPO2 59%, Suhu 370C. Keadaan umum pasien composmentis, mukosa pucat,
dan terlihat lemah. Kemudian pasien diberikan terapi oksigen nasal cannule 4
ml, nebulizer pulmicort dan ventolin, infus ringer laktat drip amino 20 tpm,
injeksi methylprednisolone 1 ampul
4. Riwayat keperawatan dahulu :
Pasien mengatakan sebelumnya sering datang ke IGD RSUD Ambarawa
dikarenakan serangan ashma. Pasien memiliki riwayat ashma dan sudah
seringkali kambuh
5. Riwayat keperawatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada riwayat penyakit seperti pasien, tidak ada yang
hipertensi dan DM
B. PENGKAJIAN FISIK
SYSTEM PERNAFASAN
1. Bentuk Dada ( ) Simetris, ( ) Funnel Chest, ( ) Asimetris, ( ) Pigeon Chest,
( ) Barrel Chest
2. Batuk ( ) Ya, ( ) Tidak, batuk ketika dilakukan suction
Sputum ( ) Ya, ( ) Tidak, warna_____, komposisi____, bau____, frekuensi___,
waktu___, nyeri saat batuk ( ) Ya, ( ) Tidak
3. Pola nafas
Frekuensi 36x/menit
( ) Reguler , ( ) Chyne Stoke , ( ) Kussmaul
( ) Ireguler , ( ) Biot , ( ) Apnea , ( ) Hyperventilasi
( ) Hypoventilasi
4. Suara nafas
a. Normal, ( ) Vesikuler , ( ) Bronchovesikuler, ( ) Bronchial
b. Abnormal, ( ) Wheezing, ( ) Stridor, ( ) Ronchi
c. Vokal resonan , ( ) Pectoreloguy , ( ) Bronchofoni , ( ) Egofoni
5. Tactil fremitus, ( ) meningkat , ( ) menurun , ( ) lain lain
6. Pergerakan dada
( ) intercosta , ( ) supra clavical , ( ) tracheal tag
( ) substernal , ( ) supraa sternal , ( ) flail chest
7. Otot bantu pernafasan ( ) retraksi intercosta / bulge , ( ) sternokleido
mastoidues, ( ) pernafasan cuping hidung ( ) lain-lain
8. Alat bantu pernafasan
( ) binasal canul , ( ) masker , ( ) rebreathing mask , ( ) respirator , ( )
tracheostomy

SYSTEM CARDIOVASKULER
1. Nadi, Frekuensi 112x/menit , ( ) reguler , ( ) kuat , ( ) ireguler , ( ) lemah
2. Tekanan darah 139/90 mmHg
3. Bunyi jantung, Murmur ( ) Ya, ( ) Tidak
4. Posisi jantung, Ictus Cordis, ( ) teraba , lokasi intercosta ke 5 sinistra
5. Hasil rontgen menunjukkan suspek kardiomegali, Syncope ( ) Ya, ( ) Tidak,
Palpitasi ( ) Ya, ( ) Tidak
6. Edema ( ) Ya, ( ) Tidak, bila ya jenis dan lokasi_______
7. Tekanan vena yugolaris / JVP ( ) Ya, ( ) Tidak , Pembesaran KGB ( ) Ya, ( )
Tidak
8. Nyeri dada ( ) Ya, ( ) Tidak

SYSTEM PERSYARAFAN
1. Kesadaran: compos mentis
GCS, E = 4, M = 6, V = 5, Total GCS = 15
2. Kejang, ( ) Ya, ( ) Tidak
3. Reflek
a. Reflek tendon :
Bicep reflek , ( ) negatif , ( ) positif
Tricep reflek , ( ) negatif , ( ) positif
Reflek patella , ( ) negatif , ( ) positif
Reflek achilles , ( ) negatif , ( ) positif
b. Reflek patologis
Babinsky reflek, ( ) negatif , ( ) positif , Brudsinsky reflek I , ( ) negatif, ( )
positif , Brudsinsky reflek II , ( ) negatif , ( ) positif, Chadock reflek ( )
negatif, ( ) positif
c. Reflek superficial
Reflek dinding perut , ( ) negatif , ( ) positif
4. Parise/ Plegia / Paralise ( ) Ya, ( ) Tidak
5. Koordinasi gerak ( ) Ya, ( ) Tidak

SYSTEM PENGINDRAAN
1. Penglihatan
a. Bentuk ( ) normal, ( ) eksoptalamus, ( ) enoftalamus, ( ) lain-lain
b. Pupil ( ) isokor, ( ) unsokor, ( ) myosis , ( ) midriasis , refleks cahaya ( )
positif, ( ) negatif
c. Buta warna ( ) ya, ( ) tidak
d. Tekanan intra okuler ( ) meningkat , ( ) tidak
e. Gerak bola mata ( ) normal, ( ) menyempit, lapang pandang ( ) normal, ( )
tidak
2. Penciuman (hidung)
Bentuk ( ) simetris, ( ) tidak simetris , Kelainan penciuman ( ) ya, ( ) tidak
Polip ( ) ya, ( ) tidak
3. Pendengaran
Aurikel ( ) normal, ( ) anomaly
Membran timpani, ( ) terang, ( ) intake, ( ) kemerahan, ( ) keruh, ( )
perforasi
Otoerrhoe ( ) ya, ( ) tidak, tinitus ( ) ya, ( ) tidak, gangguan pendengaran
( ) ya, ( ) tidak

SYSTEM PERKEMIHAN
( ) Oliguria ( ) nokturia (√ ) terpasang kateter
( ) poliuria ( ) kencing menetes ( ) sistotomi
( ) disuria ( ) panas saat kencing ( ) inkontinesia
( ) sering kencing ( ) retensi ( ) nyeri saat kencing
( ) hematuria
Produksi urin 1500 ml/ hari
Warna kuning jernih, bau khas urin (amoniak)

SYSTEM PENCERNAAN
a. Mulut
Selaput lendir ( ) lembab, ( ) merah, ( ) stomatitis, Bibir sianosis ( ) ya, ( )
tidak
Tonsil ( ) T0, T1, ( ) T2, ( ) T3, ( ) T4, Tenggorokan ( ) sakit telan, ( ) tidak
ada gangguan menelan
Pembesaran Kelenjar thyroid ( ) ya, ( ) tidak
( ) berbau, ( ) tidak berbau, ( ) gigi bersih, ( ) gigi kotor, caries ( ) ya, ( ) tidak
Lidah kotor ( ) ya, ( ) tidak, termor ( ) ya, ( ) tidak, simetris ( ) ya, ( ) tidak
Hyperemia ( ) ya, ( ) tidak
b. Abdominal
( ) supel, ( ) nyeri tekan, ( ) tegang, ( ) ada masa, ( ) kembung, ( ) bising
usus, ( ) ya, ( ) tidak, frekuensi 23x/menit, flatus ( ) ya, ( ) tidak, asites ( ) ya, (
) tidak
Hepatomegali ( ) ya, ( ) tidak
Pembesaran lien ( ) ya, ( ) tidak

c. Bowel
BAB 1x/hari, konsistensi lunak, bau khas feses
Konstipasi ( ) ya, ( ) tidak, Inkontinensia ( ) ya, ( ) tidak
Diare ( ) ya, ( ) tidak, Darah ( ) ya, ( ) tidak, Lendir ( ) ya, ( ) tidak
Kolostomi ( ) ya, ( ) tidak, Wasir ( ) ya, ( ) tidak

SYSTEM MUSKOLOSEKELETAL
ROM ( ) bebas, ( ) terbatas , klien mengeluh lemas
Fraktur ( ) ya, ( ) tidak
Dislokasi ( ) ya, ( ) tidak
Haematom ( ) ya, ( ) tidak
Lordosis ( ) ya, ( ) tidak
scoliosis ( ) ya, ( ) tidak
kiposis ( ) ya, ( ) tidak

SYSTEM INTEGUMEN
Kulit ( ) icterik, ( ) sianotok, ( ) pucat, ( ) kemerahan, ( ) pigmentasi
Acral ( ) hangat, ( ) panas, ( ) dingin kering, ( ) dingin basah
Turgor ( ) elastis, ( ) tidak elastis
Refile time < 3dtk
LESI KULIT, LESI KULIT PRIMER makula ( ) ya, ( ) tidak,
Papula ( ) ya, ( ) tidak, nodul ( ) ya, ( ) tidak,
Tumor ( ) ya, ( ) tidak, vesikula ( ) ya, ( ) tidak,
Postule ( ) ya, ( ) tidak, bula ( ) ya, ( ) tidak,
LESI KULIT, LESI KULIT SEKUNDER, dekubitus ( ) ya, ( ) tidak
Atrosis ( ) ya, ( ) tidak, erosi ( ) ya, ( ) tidak,
Fisura ( ) ya, ( ) tidak, keloid ( ) ya, ( ) tidak

SYSTEM REPRODUKSI
LAKI-LAKI
Kelamin, Bentuk ( ) normal, ( ) tidak normal
Bersih ( ) ya, ( ) tidak

SYSTEM ENDOCRIN
1. Faktor alergi ( ) ya, ( ) tidak.

C. PROGRAM THERAPY

Tanggal Terapi
25 Januari 2020 - Infus Ringer Laktat drip amino 20 tpm
- Nebulizer pulmicort ventolin
- Injeksi methylprednisolone 1 ampul
- Oksigen nasal cannule 4 ml/menit

DAFTAR MASALAH

No Tanggal / Data Fokus Diagnosa Ttd


jam Keperawatan
1. 25.01.20 DS : Ketidakefektifan Dwi S
06.30 - Pasien mengatakan sesak bersihan jalan
nafas dan batuk berdahak nafas b.d
kental bronkospasme
DO : dan penumpukan
- Pasien tampak kesulitan sekret yang
mengeluarkan dahak kental
- RR: 36 x/menit
- Suara nafas wheezing/
mengi
2. 25.01.20 DS : Ketidakefektifan Dwi S
06.30 - Pasien mengatakan pola nafas b.d
nafasnya berat penurunan
DO : ekspansi paru
- Terdapat pernafasan cuping
hidung
- RR : 36x/menit
- Nafas dangkal dan tidak
teratur

RENCANA KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Ttd


/ jam Keperawatan
1. 25.01.20 Domain 11 Setelah dilakukan Airway management Dwi S
Jam Kelas 2 tindakan 1. Auskultasi bunyi
06.45 (00031) keperawatan nafas tambahan
Ketidakefektifan selama 1 x 2 jam (wheezing)
bersihan jalan pada pasien 2. Anjurkan pasien
nafas b.d dengan batuk efektif
bronkospasme ketidakefektifan untuk
penumpukan bersihan jalan mengeluarkan
sekret yang nafas dapat sekret
kental teratasi dengan 3. Anjurkan asupan
kriteria : cairan adekuat
- Jalan nafas 4. Kolaborasi
bersih pemberian
- Mampu oksigen
mengeluarkan 5. Kolaborasi
dahak pemberian
- Suara nafas bronkodilator
bersih Respiratory monitor
(vesikuler) 1. Monitor tanda-
tanda vital
2. Monitor suara
nafas tambahan
2. 25.01.20 Domain 4 Setelah dilakukan Airway management Dwi S
Jam Kelas 4 tindakan 1. Posisikan pasien
06.50 (00032) keperawatan semifowler
Ketidakefektifan selama 1 x 2 jam /fowler
pola nafas b.d pada pasien 2. Monitor
penurunan dengan pernafasan
ekspansi paru ketidakefektifan
pola nafas dapat
teratasi dengan Oxygen therapy
kriteria : 1. Mempertahanka
- RR dalam n jalan nafas
rentang paten
normal 2. Monitor aliran
(16-24) oxygen
- Tidak Respiratoring monitor
terdapat 1. Monitor
pernafasan kecepatan, ritme,
cuping dan usaha pasien
hidung saat bernafas
- Nafas 2. Catat pergerakan
teratur dada dan ada
tidaknya
pernafasan
cuping hidung
3. Monitor pola
nafas

TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal/ Tindakan Keperawatan Respon Ttd


Jam
25.01.20 1. Mengukur TTV, S : - Dwi S
06.30 auskultasi suara O :
pernafasan -Tekanan darah : 130/80 mmHg
-Nadi : 110 x/menit
-RR : 36 x/menit

06.33 2. Memberikan oksigen S : -


nasal cannule 4 O : Pasien terpasang oksigen nasal
ml/menit sesuai cannule 4 ml/menit masih terasa sesak,
advice RR : 32x/menit

3. Memberikan terapi
06.40 nebulizer pulmicort S : Pasien mengatakan sesak berkurang
dan ventolin 0,5 mg/ O : Tidak ada tanda-tanda alergi obat-
2 ml obatan

4. Menganjurkan pasien
07.00 untuk batuk efektif S : Pasien mengatakan masih sesak
nafas tetapi sudah berkurang
O : Dahak dapat dikeluarkan
5. Monitor status
07.15 pernafasan, auskultasi S : Pasien mengatakan sesak nafas
suara nafas berkurang
O:
-RR : 28x/menit
-Suara wheezing/ mengi lebih redup
6. Atur posisi
07.20 semifowler S : Pasien mengatakan bisa lebih mudah
untuk bernafas
O:
-Ekspansi paru meningkat
-Pasien terlihat lebih nyaman

25.01.20 1. Mengkaji ulang S : - Dwi S


07.20 frekuensi, kedalaman O :
pernafasan dan -RR : 32x/menit
ekspansi dada. Catat -Nafas pendek namun lebih teratur dari
upaya pernafasan sebelumnya
termasuk penggunaan -Terdapat pernafasan cuping hidung
otot bantu
pernafasan /
pelebaran nasal

07.35 2. Mengkaji ulang S : -


Dwi S
frekuensi, kedalaman O :
pernafasan dan -RR : 28x/menit
ekspansi dada. Catat -Nafas pendek, teratur
upaya pernafasan -Terdapat pernafasan cuping hidung
termasuk penggunaan
otot bantu
pernafasan/ pelebaran
nasal

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal / jam Diagnosa Keperawatan Catatan Keperawatan Ttd


25.01.20 Ketidakefektifan S: Dwi S
Jam 08.00 bersihan jalan nafas b.d -Pasien mengatakan masih merasa
bronkospasme dan sesak nafas walau sudah berkurang
penumpukan sekret yang -Pasien mengatakan dahaknya sudah
kental lebih encer dan mudah dikeluarkan
O:
-RR : 28x/menit
-Masih memakai cannule oksigen 4
ml/menit
-Suara wheezing/ mengi terdengar
lebih redup
-Pasien dapat mengeluarkan
dahaknya
A: Masalah ketidakefektifan bersihan
jalan nafas teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Airway management
1. Auskultasi bunyi nafas
tambahan (wheezing)
2. Anjurkan pasien batuk efektif
untuk mengeluarkan sekret
3. Kolaborasi pemberian
oksigen
4. Kolaborasi pemberian
bronkodilator
Respiratory monitoring
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Monitor suara nafas
tambahan

25.01.20 Ketidakefektifan pola S: Pasien mengatakan nafas masih Dwi S


Jam 08.00 nafas b.d penurunan berat
ekspansi paru O:
-RR : 28x/menit
-Terdapat pernafasan cuping hidung
-Nafas pendek, teratur
A: Masalah ketidakefektifan pola
nafas teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Airway management
1. Posisikan pasien semifowler
2. Monitor pernafasan
Oxygen therapy
1. Monitor aliran oksigen
Respiratory monitor
1. Monitor kecepatan, ritme, dan
usaha pasien saat bernafas
2. Catat pergerakan dada dan
ada tidaknya pernafasan
cuping hidung
3. Monitor pola nafas

Anda mungkin juga menyukai