Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

Konsep Asuhan Keperawatan Gerontik pada Lansia dengan Asma

Disusun Oleh

Nama : Ismatul Zahara

NPM : F0H018001

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. Nova Yustisia, S. Kep, M.Pd Nur Kholik, SST

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidkan Tinggi Universitas Bengkulu

Program Diploma III Vokasi Ilmu Kesehatan

Tahun Ajaran 2020/2021


A. Konsep Teori Penyakit

1. Pengertian

Asma adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara reversibel yang ditandai
dengan inflamasi, dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan. Dimana
keadaan saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu, yang menyebabkan peradangan. Penyempitan ini bersifatberulang namun
reversible (Yuliani, 2010:14) dan (Kusuma, 2015:65)

2. Etiologi

Sampai saat ini etiologi Asma Bronkhial belum diketahui.Suatu hal yang menonjol pada
penderita asma adalah fenomena hiperaktivitas bronkus. Bronkus penderita asma sangat
peka terhadap rangsangan imunologi maupun non imunologi.

a. Menurut (Putri, 2013:188) Etiologi asma dapat dibagi atas:

1) Asma Ekstrinsik/Alergik

Asma yang disebabkan oleh alergen yang diketahui masanya sejak anak-anak seperti
alergi protein, serbuk sari, bulu halus, binatang, dan debu.

2) Asma Intrinsik/Idiopatik

Asma yang tidak diketahui faktor pencetus yang jelas, tetapi adanya faktor-faktor non
spesifik seperti: flu, latihan fisik tau emosi yang sering memicu serangan asma. Asma
ini sering muncul sesudah usia 40 tahun setelah menderita infeksi sinus/cabang
trakeobronchial.

3) Asma Campuran
Asma yang terjadi karena adanya komponen ekstrinsik dan intrinsic

b. Menurut Soemantri (2009:51) faktor-faktor pencetus yang akan menimbulkan asma


sebagai berikut:
1) Alergen utama, seperti debu rumah, spora jamur, dan tepung
sari rerumputan
2) Iritan seperti asap, bau-bauan, dan polutan
3) Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan oleh virus
4) Kegiatan jasmani yang berlebihan
5) Obat-obatan
6) Emosi
3. Patofisiologi
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkeolus yang menyebabkan sulit
bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitibilitas bronkeolus terhadap benda asing di
udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi di duga terjadi dengan cara sebagai berikut :
sesorang yang alergi di duga mempunyai kecenderungan besar dan antibody ini terutama
melekat pada sel mast yang melekat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan
bronkeolus dan bronkus kecil.

4. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis merupakan tanda dan gejala penyakit asma. Tanda
dan gejala :
a. Menurut (Padila, 2012:106) adalah:
1) Batuk
2) Dispnea
3) Mengi
4) Hipoksia
5) Berkeringat
6) Pelebaran tekanan nadi
b. Menurut (Yuliani, 2010:15) tanda dan gejala asma adalah:
1) Wheezing
2) Dispnea dengan lama ekspirasi; penggunaan otot-otot asesori pernafasan, cuping
hidung, retraksi dada dan stridor
3) Batuk kering (tidak produktif) karena sekret kental dan lumen jalan nafas sempit
4) Tachypnea, orthopnea
5) Gelisah
6) Berbicara sulit atau pendek karena sesak nafas
7) Nyeri abdomen karena terbitnya otot abdomen dalam pernafasan
8) Tidak toleran terhadap aktivitas
9) Kecemasan, labil dan perubahan tingkat kesadaran

7. Pemeriksaan diagnostik
Menurut pernyataan (Putri, 2013:192) pemeriksaan diagnostik asma adalah:
a. Sinar X (Ro. Thorax): terlihat adanya hiperinflsi paru-paru diagfragma mendatar
b. Tes fungsi paru
1) Menentukan penyebab dispnea
2) Volume residu meningkat
3) FEV1/FVC: rasio volume ekspirasi kuat dan kapasitas vital
c. AGD
Hanya dilakukan pada serangan asma berat karena terdapat hipoksemia, hiperkapnea,
asidosis respiratorik.
1) PaO2menurun, PaCO2 normal/me/turun
2) pH normal/meningkat
d. Sputum (Lab): menentukan adanya infeksi biasanya pada asma tanpa disertai infeksi

Asuhan Keperawatan Gerontik

A. Konsep Askep
1) Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi : Nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, alamat sebelum tinggal di
panti, suku bangsa, status perkawinan, pekerjaan sebelumnya
2) Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan penyakit Asma. Asma
adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara reversibel yang ditandai
dengan inflamasi, dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan
3) Riwayat kesehatan saat ini
1) Biasanya klien sesak nafas, batuk-batuk, lesu tidak bergairah, pucat tidak ada nafsu
makan, sakit pada dada dan pada jalan nafas.
2) Sesak setelah melakukan aktivitas/menghadapi suatu krisis emosional
3) Sesak nafas karena perubahan udara dan debu 4) Batuk dan susah tidur karena
nyeri dada
4) Riwayat kesehatan dahulu
pernah menderita penyakit asma sebelumnya, menderita kelelahan yang amat sangat
dengan sianosis pada ujung jari.
5) Riwayat kesehatan keluarga
1) Riwayat keluarga (+) Asma
2) Riwayat keluarga (+) menderita penyakit alergi, seperti rinitis alergi, sinusitis,
dematitis, dll
6) Genogram : ( Tiga generasi ) dan keterangan gambar

Laki-laki Perempuan Identifikasi Klien Meninggal Menikah Pisah

Cerai – Cerai Anak Angkat Aborsi Kembar

Tinggal dalam 1 rumah

6) Riwayat lingkungan kamar/ tempat tinggal


Pencahayaan, lantai kamar (licin/kasar), sirkulasi udara, alat-alat yang tersedia di
kamar, kebersihan dan kerapihan kamar, keadaan kamar mandi dan wc, sumber air
minum dan pembungan sampah.
7) Riwayat pekerjaan (Dulu-sekarang)
Jenis pekerjaan, lama bekerja, dalam bekerja apakah ada kepenggunaan alat
keselamatan kerja, adakah tekanan dalam pekerjaan dulu dan sekarang. Sumber
pendapatan dan kecukupan pendapatan.
8) Aktivitas Rekreasi
Rekreasi tidak hanya dilihat kapan saja, pergi bersama-sama untuk mengunjungi
tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton TV dan mendengar radio
merupakan aktifitas rekreasi. Seberapa sering rekreasi dilakukan dan apa kegiatan
yang dilakukan baik secara bersama-sama atau sendirian. Eksplorasi perasaan setelah
berekreasi apakah puas/tidak. Rekreasi dibutuhkan untuk mempertahankan ikatan,
memperbaiki perasaan masing-masing anggota keluarga, mengemukakan
pendapat/sharing, menurunkan ketegangan dan untuk bersenang-senang. Apakah ada
aktivitas keanggotaan dalam suatu organisasi.
9) Riwayat Keluarga
Apakah ada kunjungan keluarga selama di panti
10) Tinjauan Sistem
1) Keadaan umum (penampilan fisik, TB, dan BB). ). Lemah, tingkat kesadaran.
2) Tanda-tanda vital
Terjadi peningkatan atau penurunan tekanan darah, pernapasan normal atau
tidak, terjadi peningkatan atau penurunan nadi.
3) Kepala
Data fokus pada distribusi rambut, warna dan adanya kerontokan pada rambut,
ada atau tidaknya trauma. Biasanya pada klien dengan asma AKS tidak
terganggu.
4) Mata
Penurunan pandangan, nyeri pada mata, berkabut atau tidak, pandangan ganda,
glare/halo, kesulitan membaca, visus, ada atau tidaknya katarak lahir. Biasanya
pada klien dengan asma AKS tidak terganggu.
5) Hidung
Bentuk, serumen, fungsi penciuman. Biasanya pada klien dengan asma AKS
tidak terganggu.
6) Telinga
Serumen, lesi, pembengkakan fungsi pendengaran. Biasanya pada klien dengan
asma AKS tidak terganggu.
7) Mulut dan tenggorok
Kebersihan mulut, kelengkapan gigi, karies penggunaan gigi palsu, radang
tenggorokan, konsilitis, kesulitan menelan. Biasanya klien mengatakan sering
gatal dan sakit pada tenggorokan AKS tidak terganggu.
8) Leher
Pembesaran limped an kelenjar tiroid, tidak ada kesulitan pergerakan. Biasanya
pada klien dengan asma AKS tidak terganggu.
9) Dada (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) Sistem pernapasan dan sistem
kardlovaskuler.
Biasanya Klien mengalami sesak nafas dengan RR: 29 x/menit, wheezing (+),
dalam pergerakkan nafas cepat dan dangkal. AKS pola nafas terganggu.

10) Abdomen (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) dan sistem pencernaan.
Ada atau tidaknya lesi, ada nyeri tekan atau tidak, ada masa atau tidak, dan ada
tidaknya pembesaran hepar.
11) Sistem genitol reproduksi dan sistem perkemihan: Distensi kandung kemih,
inkotenensia, poli uuri, dis uri, an uri, ada atau tidaknya kelainan terjadi
penurunan sekret vagina pada wanita sedangkan pada laki-laki tidak adanya
penurunan seksualitas.
12) Sistem musculoskeletal (ekstremitas atas dan bawah) Ada atau tidaknya lesi,
deformitas atau fraktur, saat melakukan aktifitas terdapat nyeri atau tidak.
13) Sistem persarafan: Paralisis, parese/hemiplegi dll. Ada atau tidaknya
gangguan memori, orientasi dan intergrasi
14) Sistem endokrin, Ada atau tidaknya kelainan pada system endokrin, ada atau
tidaknya penyakit-penyakit pada system endokrin.
15) Sistem Integumen, Kulit keriput dan berkerut ada atau tidaknya lesi, kulit
kering, fungsi perabaan, kuku menjadi pudar, keras dan rapuh.

3. Pengkajian Psikososial dan Spiritual

a. Pengkajian Psikososial

Sikap lansia terhadap menua, apakah dirinya merasa dibutuhkan, apakah optimis
memandang suatu kehidupan, apakah sering mengalami kegagalan, apakah mudah
dalam menyesuikan diri, apa harapan saat ini dan akan datangdan lainnya. Biasnya
klien dengan Asma akan cemas dengan kondisinya.

b. Spiritual
Agama yang di anut, apakah teratur melaksanakan Ibadah wajib dan sunah, ikut
kegiatan agama.
4. Diagnosa Keperawatan
a) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
b) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

5. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC NIC

1 Pola nafas tidak efektifDalam 3 kali kunjungan Manajemen Jalan Nafas


berhubungan dengan pola nafas tidak efektif (3140:186)
keletihan ototdapat teratasi. a) Berikan posisi untuk
pernafasan Status pernafasan: meringankan sesak
Ventilasi Nafas
(0403:560) b) Anjurkan minum
a. Frekuensi pernafasan hangat
dalam batas normal:16-24 c) Monitor pola nafas
x/menit tambahan
b. Irama pernafasan teratur d) Monitor bunyi nafas
c. Tidak ada suara nafas tambahan: wheezing
tambahan: wheezing Managemen Asma
d. Kepatenan jalan (3210:155)
nafas e) Beri pendidikan
kesehatan klien untuk
: menghindari pemicu
sesak nafas
f) Monitor tanda-tanda
vital: Pernafasan,
Tekanan darah, Nadi
2 Intoleransi aktifitas Dalam 3 kali kunjungan Manajemen Energi (180:177)
berhubungan dengan intoleransi aktivitas dapat a) Kaji sistem
proses penuaan teratasi. kardiorespirasi pasien
Toleransi terhadap selamakegiatan(Freku
aktivitas (0005:582) ensi pernafasan,
a. Kemudahan bernafas tekanan darah)
setelah beraktivitas b) Berikan kegiatan
b. Kemudahan dalam pengalihan yang
melakukan aktivitas menenangkan untuk
hidup harian Daya meningkatkan
Tahan relaksasi
c. Klien tidak kelelahan c) Anjurkan klien untuk
memilih aktivitas
sesuai dengan
kebutuhannya
d) Bantu klien dalam
aktivitas fisik
e) Anjurkan klien untuk
tidur disiang hari
DAFTAR PUSTAKA

Achjar Komang Ayu Henny. (2010). Aplikasi praktis asuhan keperawatan keluarga. Edisi 1.
Jakarta : CV Sagung Seto
Clark Margaret Varnell. (2013). Asthma: a clinician’s guide. Editor Edisi bahasa Indonesia,
Rifky, Rudi Setia. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Kozier,dkk. (2011). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, & praktik. Edisi 7.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Nurarif Amin Huda,dkk. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa medis dan nanda nic-noc. Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction Jogja
Santun Setiawati,dkk. (2008). Penuntun praktis asuhan keperawatan keluarga. Edisi 2. Jakarta :
Trans Info Media.
Setiadi. (2008). Konsep & proses keperawatan keluarga. Edisi 2008. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiati Siti. (2014). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid 1. Jakarta: InternaPublishing

Anda mungkin juga menyukai