Disusun Oleh
NPM : F0H018001
1. Pengertian
Asma adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara reversibel yang ditandai
dengan inflamasi, dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan. Dimana
keadaan saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu, yang menyebabkan peradangan. Penyempitan ini bersifatberulang namun
reversible (Yuliani, 2010:14) dan (Kusuma, 2015:65)
2. Etiologi
Sampai saat ini etiologi Asma Bronkhial belum diketahui.Suatu hal yang menonjol pada
penderita asma adalah fenomena hiperaktivitas bronkus. Bronkus penderita asma sangat
peka terhadap rangsangan imunologi maupun non imunologi.
1) Asma Ekstrinsik/Alergik
Asma yang disebabkan oleh alergen yang diketahui masanya sejak anak-anak seperti
alergi protein, serbuk sari, bulu halus, binatang, dan debu.
2) Asma Intrinsik/Idiopatik
Asma yang tidak diketahui faktor pencetus yang jelas, tetapi adanya faktor-faktor non
spesifik seperti: flu, latihan fisik tau emosi yang sering memicu serangan asma. Asma
ini sering muncul sesudah usia 40 tahun setelah menderita infeksi sinus/cabang
trakeobronchial.
3) Asma Campuran
Asma yang terjadi karena adanya komponen ekstrinsik dan intrinsic
4. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis merupakan tanda dan gejala penyakit asma. Tanda
dan gejala :
a. Menurut (Padila, 2012:106) adalah:
1) Batuk
2) Dispnea
3) Mengi
4) Hipoksia
5) Berkeringat
6) Pelebaran tekanan nadi
b. Menurut (Yuliani, 2010:15) tanda dan gejala asma adalah:
1) Wheezing
2) Dispnea dengan lama ekspirasi; penggunaan otot-otot asesori pernafasan, cuping
hidung, retraksi dada dan stridor
3) Batuk kering (tidak produktif) karena sekret kental dan lumen jalan nafas sempit
4) Tachypnea, orthopnea
5) Gelisah
6) Berbicara sulit atau pendek karena sesak nafas
7) Nyeri abdomen karena terbitnya otot abdomen dalam pernafasan
8) Tidak toleran terhadap aktivitas
9) Kecemasan, labil dan perubahan tingkat kesadaran
7. Pemeriksaan diagnostik
Menurut pernyataan (Putri, 2013:192) pemeriksaan diagnostik asma adalah:
a. Sinar X (Ro. Thorax): terlihat adanya hiperinflsi paru-paru diagfragma mendatar
b. Tes fungsi paru
1) Menentukan penyebab dispnea
2) Volume residu meningkat
3) FEV1/FVC: rasio volume ekspirasi kuat dan kapasitas vital
c. AGD
Hanya dilakukan pada serangan asma berat karena terdapat hipoksemia, hiperkapnea,
asidosis respiratorik.
1) PaO2menurun, PaCO2 normal/me/turun
2) pH normal/meningkat
d. Sputum (Lab): menentukan adanya infeksi biasanya pada asma tanpa disertai infeksi
A. Konsep Askep
1) Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi : Nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, alamat sebelum tinggal di
panti, suku bangsa, status perkawinan, pekerjaan sebelumnya
2) Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan penyakit Asma. Asma
adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara reversibel yang ditandai
dengan inflamasi, dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan
3) Riwayat kesehatan saat ini
1) Biasanya klien sesak nafas, batuk-batuk, lesu tidak bergairah, pucat tidak ada nafsu
makan, sakit pada dada dan pada jalan nafas.
2) Sesak setelah melakukan aktivitas/menghadapi suatu krisis emosional
3) Sesak nafas karena perubahan udara dan debu 4) Batuk dan susah tidur karena
nyeri dada
4) Riwayat kesehatan dahulu
pernah menderita penyakit asma sebelumnya, menderita kelelahan yang amat sangat
dengan sianosis pada ujung jari.
5) Riwayat kesehatan keluarga
1) Riwayat keluarga (+) Asma
2) Riwayat keluarga (+) menderita penyakit alergi, seperti rinitis alergi, sinusitis,
dematitis, dll
6) Genogram : ( Tiga generasi ) dan keterangan gambar
10) Abdomen (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) dan sistem pencernaan.
Ada atau tidaknya lesi, ada nyeri tekan atau tidak, ada masa atau tidak, dan ada
tidaknya pembesaran hepar.
11) Sistem genitol reproduksi dan sistem perkemihan: Distensi kandung kemih,
inkotenensia, poli uuri, dis uri, an uri, ada atau tidaknya kelainan terjadi
penurunan sekret vagina pada wanita sedangkan pada laki-laki tidak adanya
penurunan seksualitas.
12) Sistem musculoskeletal (ekstremitas atas dan bawah) Ada atau tidaknya lesi,
deformitas atau fraktur, saat melakukan aktifitas terdapat nyeri atau tidak.
13) Sistem persarafan: Paralisis, parese/hemiplegi dll. Ada atau tidaknya
gangguan memori, orientasi dan intergrasi
14) Sistem endokrin, Ada atau tidaknya kelainan pada system endokrin, ada atau
tidaknya penyakit-penyakit pada system endokrin.
15) Sistem Integumen, Kulit keriput dan berkerut ada atau tidaknya lesi, kulit
kering, fungsi perabaan, kuku menjadi pudar, keras dan rapuh.
a. Pengkajian Psikososial
Sikap lansia terhadap menua, apakah dirinya merasa dibutuhkan, apakah optimis
memandang suatu kehidupan, apakah sering mengalami kegagalan, apakah mudah
dalam menyesuikan diri, apa harapan saat ini dan akan datangdan lainnya. Biasnya
klien dengan Asma akan cemas dengan kondisinya.
b. Spiritual
Agama yang di anut, apakah teratur melaksanakan Ibadah wajib dan sunah, ikut
kegiatan agama.
4. Diagnosa Keperawatan
a) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
b) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
5. Intervensi Keperawatan
Achjar Komang Ayu Henny. (2010). Aplikasi praktis asuhan keperawatan keluarga. Edisi 1.
Jakarta : CV Sagung Seto
Clark Margaret Varnell. (2013). Asthma: a clinician’s guide. Editor Edisi bahasa Indonesia,
Rifky, Rudi Setia. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Kozier,dkk. (2011). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, & praktik. Edisi 7.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Nurarif Amin Huda,dkk. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa medis dan nanda nic-noc. Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction Jogja
Santun Setiawati,dkk. (2008). Penuntun praktis asuhan keperawatan keluarga. Edisi 2. Jakarta :
Trans Info Media.
Setiadi. (2008). Konsep & proses keperawatan keluarga. Edisi 2008. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiati Siti. (2014). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid 1. Jakarta: InternaPublishing