1. PATOFISIOLOGI
Etiologi
Internal : Autoimun
Eksternal : Infeksi,
pembedahan, tumor
Kerusakan Korteks Adrenal
Insufisiensi Korteks Adrenal
H. Aldosteron
Defisiensi
glukokortikoid dan
mineralkortikoid
Hipoglikemi
Hiperpigmentasi
Penurunan
Libido
Gangguan
citra tubuh
Disfungsi
seksual
Kelelahan
Vol. Ekstra
sel
Intoleransi
aktivitas
Kehilangan
cairan elektrolit
Penurunan
curah jantung
Penurunan
produksi hormon
testosteron
MSH
Glukagon
Kadar K
Kekurangan
volume
ACTH
Stimulus
Glikoneogenesis
Pelepasan Na
Dehidrasi
H. Androgen
H. Kortisol
Gangguan
permeabilitas
sel
CO
Hipotensi
Anoreksia
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
2. PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan dan fokus penkajian yang dapat dilakukan adalah
pada gejala ketidakseimbangan cairan dan level stress yang dialami oleh
Pasien. Perawat juga harus memantau tekanan darah dan denyut nadi pasien
saat pasien bergerak dari berbaring, duduk dan berdiri untuk menilai
ketidakadekuatan volume cairan. Penurunan tekanan darah sistolik ( 20 mm
Hg atau lebih ) mungkin menunjukkan depresi volume cairan , terutama jika
disertai dengan gejala . Kulit harus dinilai untuk perubahan warna dan turgor,
yang dapat menunjukkan insufisiensi adrenal kronis dan hipovolemia. Selain
itu perlu juga dikaji perubahan berat badan pasien, kelemahan otot, kelelahan,
dan penyakit atau stres yang mungkin akan menimbulkan krisis adrenal akut .
a. Identitas : umur bisa terjadi pada usia 30 50 tahun, bisa terjadi pada laki
laki dan perempuan yang mengalami addison disease
b. Riwayat penyakit sekarang : pada pasien dengan penyakit addison gejala
awal yang sering muncul kelemahan, fatique, anoreksia, nausea, muntah,
BB menurun, hipotensi, hipoglikemia, astenia ( gejala cardinal ),
hiperpigmentasi, rambut pubis dan axila berkurang pada wanita, amenore,
hilangnya libido, menopouse dini, hipotensi arterial berkisar 80/50 mmHg
c. Riwayat penyakit dahulu : perlu dikaji apakah Pasien pernah menderita
TB, hipoglikemia, Ca Paru, Ca payudara dan limpoma mengalami
penyakit yang sama atau penyakit autoimun yang lain
d. Pemeriksaan fisik
1) B1 (Breath) : bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat, dyspneu,
terdapat pergerakan cuping hidung, terdapat ronkhi, crackles pada
keadaan infeksi
2) B2 ( Blood ) : ictus cordis teraba pada ICS 5-6 midclavikula line
sinistra, suara jantung melemah, hipotensi, cyanosis, ektremitas
dingin, pucat
3) B3 ( Brain ) : pusing, nyeri kepala, sinkop, gemetaran, kelemahan
otot, kesemutan, terjadi disorientasi waktu tempat dan ruang (karena
penurunan kadar natrium), penurunan kesadaran, letargi,
4) B4 ( Bladder ) : diuresis yang diikuti oliguria, perubahan frekuensi
dan karakteristik urine
5) B5 ( Bowel ) : diare, kram perut
6) B6 ( Bone ) : hiperpigmentasi di bagian distal ekstremitas, siku dan
membran mukosa, kelemahan otot, penurunan tonus otot, turgor kulit
jelek, ekstremitas dingin, nyeri otot, nyeri tulang belakang,
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Tes stimulasi ACTH :pasien dengan Addison Diseasse baik kortisol
maupun aldosteronnya menunjukkan sedikit atau tidak ada respon
terhadap tes stimulasi ACTH
Data Senjang
DS :
Pasien mengeluh
sering haus
DO :
Nadi lemah
Pucat
Keringat dingin
Hipotensi
Napas cepat
Dehidrasi
Etiologi
Penurunan hormon
aldosteron
Problem
Kekurangan
volume cairan
Defisiensi glukokortikoid
dan mineralkortikoid
Berkurangnya pelepasan Na
Peningkatan kadar K
Defisit volume ekstra sel
Kehilangan cairan dan
elektrolit
Dehidrasi
DS :
Pasien mengatakan
bahwa ia merasa
pusing
DO :
Hipotensi
TD << 120/80
mmHg
Pasien tampak
gemetar
Penurunan hormon
aldosteron
Defisiensi glukokortikoid
dan mineralkortikoid
Berkurangnya pelepasan Na
Gangguan permeabilitas sel
Penurunan CO
Hipotensi
Penurunan
curah jantung
Keringat dingin
DS :
Pasien mengeluh
lemas, cepat lelah dan
pusing
DO :
Hipotensi
Keringat dingin
Kelemahan otot
DS :
Pasien mengeluh mual
dan muntah serta tidak
nafsu makan
DO :
Porsi makan
tidak dihabiskan
Tampak kurus
kering
Berat badan
turun drastis
DS :
Pasien mengatakan
merasa malu dengan
kondisi tubuhnya
Intoleransi
aktivitas
Penurunan glukagon
Hipoglikemi
Kelelahan
Penurunan hormon kortisol
Penurunan stimulus
glikoneogenesis
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Penurunan glukagon
Hipoglikemi
Anoreksia
Gangguan citra
diri
DO :
Hiperpigmentasi
Perubahan warna
kulit
Hiperpigmentasi
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
N
o
1
2.
Diagnosa Keperawatan
Kekurangan volume cairan
berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif
Intervensi
(NIC/Nursing Intervention Classification)
Fluid Management
1) Pertahankan catatan Intake dan output yang
akurat.
2) Monitor status hidrasi (kelembaban,
membrane mukosa, nadi adekuat , tekanan
Kriteria Hasil
darah ortostatik)
1) Mempertahankan urin output sesuai dengan 3) Monitor vital sign
usia dan berat badan , berat jenis urin
4) Monitor masukan cairan dan hitung intake
normal dan Tekanan darah normal
kalori harian.
2) Tanda tanda vital harus dalam batas normal 5) Dorong masukan oral.
3) Tidak ada tanda tanda dehidrasi
6) Atur kemungkinan tranfusi
4) Elastisitas urgor kulit baik , membrane
7) Persiapan untuk tranfusi jika diperlukan.
mukosa lembab dan tidak ada rasa haus
Kolaborasi
yang berlebihan
1) Kolaborasikan pemberian cairan intravena
2) Kolaborasi dengan dokter
Tindakan Mandiri
1) Kaji adanya alergi makanan
2) Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
3) Monitor berat badan
4) Monitor kadar albumin , total protein , Hb,Ht
lemak
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan umum
NOC
Manajemen energy (NIC)
1) Toleransi aktivitas; respon fisiologis
1) Ajarkan pada pasien dan orang terdekat
terhadap gerakan yang memakan energy
tentang teknik perawatan diri yang akan
dalam aktivitas sehari-hari
meminimakan konsumsi oksigen
2) Ketahanan; kapasitas untuk menyelesaikan 2) Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan
aktivitas
teknik manajemen waktu untuk mencegah
3) Penghematan energy; tindakan individu
kelelahan
dalam mengelola energy untuk memulai
3) Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas,
dan menyelesaikan aktivitas
apabila nyeri merupakan salah satu penyebab
4) Kebugaran fisik; pelaksanaan aktivitas fisik 4) Kolaborasikan dengan ahli terapi okupasi,
yang penuh vitaitas
fisik atau rekreasi untuk merencanakan dan
5) Energy psikomotorik; dorongan dan energy
memantau program aktivitas, jika perlu.
NOC
1) Cardiac Pump effectiveness
2) Circulation Status
3) Vital Sign Status
Kriteria hasil :
1) Tanda Vital dalam rentang normal
(Tekanan darah, Nadi, respirasi)
2) Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada
kelelahan
3) Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak
ada asites
4) Tidak ada penurunan kesadaran
Cardiac Care
1) Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas,
lokasi, durasi)
2) Catat adanya disritmia jantung
3) Catat adanya tanda dan gejala penurunan
cardiac putput
4) Monitor status kardiovaskuler
5) Monitor status pernafasan yang menandakan
gagal jantung
6) Monitor abdomen sebagai indicator
penurunan perfusi
7) Monitor balance cairan
8) Monitor adanya perubahan tekanan darah
9) Monitor respon pasien terhadap efek
pengobatan antiaritmia
10) Atur periode latihan dan istirahat untuk
menghindari kelelahan
11) Monitor toleransi aktivitas pasien
12) Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu
dan ortopneu
13) Anjurkan untuk menurunkan stress
14) Vital Sign Monitoring
NOC
1) Self esteem
2) Body image, yaitu persepsi positif
NIC
1) Body image enhancement, aktivitas:
membantu mendorong pasien untuk
dialami pasien
2)
3)
4)
5)
mengungkapkan perasaannya,
mengidentifikasi cara- cara untuk
mengurangi segala kesalahan
penggambaran, fasilitasi kontak dengan
individu sebagai suatu mekanisme untuk
mengevaluasi persepsi citra tubuh, dorong
pasien untuk melihat dan menyentuh
bagian tubuh yang berubah, memberikan
informasi kosmetik yang dapat digunakan.
Self esteem enhancement
Peningkatan dukungan keluarga
Rehabilitasi untuk adaptasi perubahan
Kelompok sharing
Sumber :
Bradley, John dkk. 2003. Lecture Noes: Kedokteran Klinis edisi keenam. Jakarta. Erlangga
Joanne M. McCloskey Dochterman. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Elsevier. Mosby