Anda di halaman 1dari 6

Razi & Surayah. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.

2023; 5(1): 29-34 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6793

Efektivitas Electronic Module (E-Modul) Promosi Kesehatan untuk


Meningkatkan Keterampilan Mencuci Tangan Pakai Sabun pada Anak
Usia Sekolah di Panti Asuhan Abul Hasan Jambi
Effectiveness of Health Promotion Electronic Module (E-Modul) to Improve
Handwashing Skills with Soap in School-Age Children at the Abul Hasan Orphanage
Jambi
Pahrur Razi1*, Surayah2
1
Jurusan Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Jambi
2
Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Jambi

*Korespondensi penulis: Diterima (Recieved) : 27 Maret 2023


pahrur@poltekkesjambi.ac.id Direvisi (Revised) : 1 Juni 2023
Diterima untuk diterbitkan (Accepted) : 22 Juni 2023

ABSTRAK
Latar Belakang. Buruknya kondisi lingkungan serta belum baiknya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
masyarakat diduga menjadi penyebab masih tingginya penyakit infeksi. Berbagai upaya promosi PHBS telah
dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat. Indonesia saat ini
menghadapi permasalahan masih tingginya angka penyakit infeksi disebabkan perilaku yang tidak sehat, antara
lain tidak mencuci tangan pakai sabun. Maka perlu adanya inovasi dalam mengenalkan dan meningkatkan
keterampilan mencuci tangan pakai sabun seperti melalui e-modul promosi kesehatan.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas e-modul promosi kesehatan untuk meningkatkan
keterampilan mencuci tangan pakai sabun pada anak usia sekolah di Panti Asuhan Abul Hasan Jambi.
Metode. Rancangan penelitian yang digunakan adalah menggunakan desain penelitian Quasi Experiment
Design.
Hasil. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan nilai rerata perilaku hidup bersih dan sehat sebelum
dengan sesudah menggunakan e-modul promosi kesehatan dengan nilai p-value = 0,001 (< 0,05). E-Modul
promosi kesehatan lebih efektif dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dibandingkan
menggunakan poster, dikarenakan telah memenuhi aspek Audience, Behavior, Condition dan Degree.
Kesimpulan. Media E-Modul promosi kesehatan lebih efektif dibandingkan dengan media poster dalam
meningkatkan keterampilan mencuci tangan pakai sabun pada anak usia sekolah.

Kata Kunci: anak usia sekolah, e-modul promosi kesehatan, keterampilan CTPS,

ABSTRACT
Bakground. Poor environmental conditions and not yet good clean and healthy living behavior (PHBS) in the
community are suspected to be the cause of the high number of infectious diseases. Various efforts to promote
PHBS have been launched by the government to improve people's clean and healthy living behavior. Indonesia
is currently facing the problem of the high number of infectious diseases caused by unhealthy behavior,
including not washing hands with soap. So there is a need for innovation in introducing and improving the skills
of washing hands with soap, such as through health promotion e-modules.
Aim. This study aims to determine the effectiveness of health promotion e-modules to improve handwashing
skills with soap in school-age children at the Abul Hasan Orphanage, Jambi.
Method. The research design used was a Quasi Experiment research design
Result. This study found that there was a difference in the mean value of hand washing skills with soap before
and after using the health promotion e-module with a p-value = 0.001 (<0.05). The health promotion e-module
is more effective in improving the skills of washing hands with soap than using posters, because it meets the
Audience, Behavior, Condition and Degree aspects.
Conclusion. Health promotion E-Module media is more effective than poster media in improving handwashing
29
Razi & Surayah. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 29-34 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6793

skills with soap in school-age children at the Abul Hasan Orphanage Jambi.

Keywords: CPTS skill, health promotion e-module, school-age children

LATAR BELAKANG kesehatan diprioritas sebagai upaya paling


pertama dilakukan, daripada upaya
Indonesia saat ini menghadapi pengobatan. 2
permasalahan masih tingginya angka penyakit Berdasarkan analisis referensi pada
infeksi dan meningkatnya kasus penyakit penelitian bidang promosi kesehatan, tercatat
degeneratif. Penyakit seperti jantung, tekanan 64% penelitian yang didokumentasikan berada
darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak pada domain perubahan perilaku hidup sehat,
menular lainnya yang disebabkan perilaku yang 21% pada domain pemberdayaan masyarakat
tidak sehat, antara lain pola makan yang tidak hidup sehat, 15% gaya hidup sehat, 12%
benar, kurangnya aktivitas fisik, merokok dan budaya kesehatan masyarakat.3 Tingginya
lain-lain. Sebuah penelitian menyebutkan persentase penelitian yang dilakukan di bidang
bahwa orang yang memiliki perilaku hidup promosi kesehatan tidak terlepas dari fenomena
tidak baik (kebiasaan sebelum makan, banyaknya permasalahan yang muncul dalam
kebiasaan minum, Kebiasaan buang air kecil, promosi kesehatan diantaranya: rendahnya
kebiasaan buang air besar dan kebiasaan perilaku hidup sehat, misalnya dalam mencuci
istirahat) memiliki resiko 3,5 kali lebih begar tangan, makan makanan yang bergizi dan
menderita diare dibandingkan pada orang yang sanitasi lingkungan yang terdapat pada berbagai
memiliki perilaku hidup bersih dan sehat. persoalan promotif dan preventif penyakit tidak
Buruknya kondisi lingkungan serta belum menular.4
baiknya perilaku hidup bersih dan sehat Strategi promosi kesehatan dalam
(PHBS) di masyarakat diduga menjadi perubahan perilaku hidup sehat merupakan
penyebab permasalahan tersebut. Hal ini proses aktif dan konstruktif
didukung dengan data hasil Riset Kesehatan mengidentifikasikan dan berusaha memonitor,
Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang mengontrol, dan memotivasi perilaku hidup
menunjukkan bahwa 38.7% rumah tangga sehat.5 Penelitian membuktikan bahwa
dengan PHBS baik. Demikian pula pada kemampuan strategi promosi kesehatan dalam
responden usia lebih dari 10 tahun, sebanyak perubahan perilaku hidup sehat berkorelasi erat
76.8% responden belum benar dalam perilaku dengan berbagai aspek promosi kesehatan,
cuci tangan dan 28.9% belum benar dalam antara lain pencapaian perilaku hidup sehat,
perilaku buang air besar (BAB). Data yang lain motivasi dan penggunaan strategi promosi
menunjukkan 23.7% responden pernah kesehatan, serta gaya hidup.6
merokok, 48.2% kurang aktivitas fisik, dan Strategi promosi kesehatan dalam
93.6% kurang konsumsi buah dan sayur. Hasil perubahan perilaku hidup sehat masih menjadi
penelitian terhadap masyarakat menunjukkan isu penting yang hangat dibicarakan dalam
bahwa tingkat pendidikan dan jenis kelamin upaya kesehatan di negara-negara Asia.7
memiliki keterkaitan dengan perilaku/tindakan Meskipun perubahan perilaku hidup sehat pada
tentang PHBS. Tingkat pengetahuan dan faktor berbagai uji internasional memperlihatkan hasil
sikap tentang PHBS memiliki keterkaitan yang memuaskan. Namun penilaian atau
dengan perilakunya, demikian pula pengalaman streotipe bahwa siswa sebagai generasi penerus
atas paparan media informasi kesehatan baik yang bersifat pasif, tidak dapat memilih strategi
berupa leaflet, buku, stiker maupun televisi.1 promosi kesehatan yang efektif tetap melekat
Promosi kesehatan merupakan upaya pada sebagian besar siswa di Asia.8
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Berbagai upaya, terutama upaya promosi
diri untuk hidup sehat. Keunikan promosi PHBS telah dicanangkan pemerintah untuk
kesehatan terletak pada adanya konsep-konsep meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
yang bersifat dasar peningkatan pengetahuan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan PHBS
tentang hidup sehat melalui berbagai strategi melalui media massa elektronik, media cetak,
pendekatan. Hal ini menjadikan promosi
30
Razi & Surayah. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 29-34 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6793

website, stiker, leaflet, brosur, sablon pesan Media adalah semua bentuk perantara
kesehatan pada barang sebagai cinderamata, yang digunakan oleh manusia untuk
serta iklan pada TV terus dilakukan. Namun menyampaikan atau menyebar ide, gagasan,
demikian upaya promosi PHBS melalui atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau
berbagai media tersebut belum secara maksimal pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada
mengubah perilaku hidup masyarakat khusus penerima yang dituju. Media promosi kesehatan
siswa sekolah dasar untuk berperilaku lebih meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
bersih dan sehat. Implementasi program PHBS menyam-paikan isi materi pengajaran yang
yang telah dicanangkan pemerintah masih terdiri dari video kamera, video recorder, film,
menemui banyak kendala di berbagai daerah. slide, foto, gambar, grafik, televisi dan
Keberhasilan program, diantaranya dipengaruhi komputer.13
oleh adanya contoh atau panutan bagi Perkembangan teknologi sebagai media
masyarakat dengan memanfaatkan budaya lokal komunikasi, informasi, edukasi (KIE) dan
setempat. Contohnya adalah keberhasilan hiburan telah berkembang sangat pesat. Dunia
program PHBS salah satunya berkat dukungan pendidikan, hiburan dan teknologi berkembang
tokoh non-formal panutan masyarakat seperti secara bersamaan. Tanpa disadari masyarakat
pemangku adat.9 ikut menikmati produk-produk teknologi
Potensi pelayanan kesehatan swasta dan informasi seperti aplikasi di telepon genggam
upaya kesehatan berbasis masyarakat yang (hand phone) berbasis android saat ini. Oleh
semakin meningkat belum didayagunakan karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
sebagaimana mestinya. Sementara itu mengem-bangkan modul elektronik atau
keterlibatan dinas kesehatan dalam elektronic modul (E-Modul) untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat meningkatkan kete-rampilan mencuci tangan
dan keterkaitannya dengan pelayanan rumah pakai sabun pada anak usia sekolah di Panti
sakit sebagai sarana pelayanan rujukan masih Asuhan Abul Hasan Jambi.
dirasakan sangat kurang.10
Ada beberapa strategi pemberdayaan METODE
masyarakat yaitu meningkatkan kesadaran Jenis penelitian ini adalah penelitian
masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan kuantitatif dengan rancangan penelitian Quasi
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk Eksperiment Design berupa Two Group pretest
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan posttest. Pengumpulan data dengan wawancara
yang telah disediakan oleh pemerintah. Selain dan observasi keterampilan mencuci tangan
itu, mengembangkan berbagai cara untuk pakai sabun. bertempat di Panti Asuhan Abul
menggali dan memanfaatkan sumber daya yang Hasan Jambi. Dalam pelaksanaan penelitian
dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan partisipan dalam pengembangan e-modul
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan promosi kesehatan untuk meningkatkan
kultur budaya masyarakat setempat dan perilaku hidup bersih dan sehat terdiri dari tiga
mengembangkan manajemen sumber daya yang orang ahli promosi kesehatan dan teknologi
dimiliki oleh masyarakat secara terbuka dan pendidikan yakni Dosen Poltekkes Kemenkes
transparan.11 Jambi, 10 orang uji coba kelompok kecil dan
Pada pelaksanaannya timbul kendala 20 orang uji coba kelompok besar yang
diantaranya terbatasnya jangkauan tenaga merupakan anak panti asuhan Abul Hasan
kesehatan untuk melakukan pembinaan upaya Jambi. Teknik analisis data yang digunakan
promotif-preventif di panti asuhan. Anak panti untuk mengolah data hasil yaitu analisis
asuhan sangat potensial untuk melaksanakan deskriptif. Pada uji coba data dihimpun
pembi-naan kemampuan pelihara diri di bidang menggunakan kuesioner untuk memberikan
kesehatan kepada secara terintegrasi antara kritik, saran, masukan dan perbaikan. Data
teknologi dengan budaya lokal. Oleh sebab itu, kualitatif berupa masukan dan komentar
diperlukan suatu media promosi kesehatan yang dikelompokkan dan kemudian dianalisis untuk
tepat dan layak digunakan untuk meningkatkan keperluan produk. Sementara itu, analisis
derajat kesehatan masyarakat.12 deskriptif dengan teknik perhitungan
31
Razi & Surayah. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 29-34 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6793

persentase digunakan untuk mengolah data PEMBAHASAN


yang diperoleh dari ahli materi, ahli desain, uji
kelompok kecil dan uji lapangan di hitung Hasil ini sesuai dengan penelitian
persentase. Parasyanti14menunjukkan bahwa hasil pengaruh
pendidikan kesehatan cuci tangan dengan media
Uji analisis menggunakan analisis video dan terhadap kemampuan cuci tangan
univariat dan bivariat. Variabel dependen pada pada anak usia sekolah. Media yang digunakan
penelitian ini adalah keterampilan mencuci dalam proses pemberian pendidikan kesehatan
tangan pakai sabun. Pengujian analisis bivariat akan mempengaruhi dan memberikan
menggunakan uji Paired t-test apabila data pemahaman kelompok sasaran masyarakat.
yang didapat berdistribusi normal dan Terdapat bermacam-macam media pendidikan
menggunakan uji Wilcoxon Rank Sum Test bila kesehatan tentang cuci tangan yang dapat
data berdistribusi tidak normal. digunakan, salah satunya adalah media video.
HASIL Menggunakan media video (disertai suara atau
tidak), dapat menunjukan kembali gerakan
Hasil penggunaan e-modul diperoleh data tertentu. dengan menggunakan efek tertentu
sebagai berikut: dapat diperkokoh baik proses belajar maupun
nilai hiburan dari penyaji. Video, informasi
Tabel 1. Rata-rata Peningkatan Mencuci Tangan
Pakai Sabun Sebelum dan Sesudah promosi
dapat disajikan secara serentak pada waktu
Kesehatan Menggunakan E-Modul yang sama dilokasi yang berbeda dengan
Variabel Rerata Nilai P jumlah penonton atau peserta yang tak terbatas.
Keterampilan Pretest 4,75 Penelitian yang dilakukan oleh Herni 15
CTPS 0,001 membuktikan bahwa penggunaan media video
Posttest 6,79 mampu meningkatkan kemampuan anak untuk
Berdasarkan tabel 1, menunjukkan adanya mencuci tangan dengan benar. Selanjutnya hal
peningkatan rata-rata keterampilan mencuci ini juga dibuktikan oleh penelitian dari Wati16
tangan pakai sabun setelah menggunakan e- juga membuktikan bahwa media video mampu
modul. Hasil uji statistik non parameterik meningkatkan kemampuan anak untuk mencuci
(wilcoxon) diketahui nilai p-value < 0,05, tangan yang benar dengan memakai sabun.
berarti ada perbedaan keterampilan mencuci Produk E-modul promosi kesehatan sudah
tangan sebelum dan sesudah menggunakan e- tepat dan memenuhi kriteria yang dapat
modul. digunakan untuk anak Panti Asuhan Abul
Hasan Jambi. Menurut ahli isi/materi rumusan
Tabel 2. Efektivitas Promosi Kesehatan dengan E- tujuan promosi kesehatan jelas dan sesuai serta
Modul dalam Meningkatkan Keterampilan Mencuci
Tangan Pakai Sabun isi uraian materi sudah sangat sesuai dengan
Perlakuan Rerata Peningkatan P tujuan promosi kesehatan. Tujuan promosi
E-Modul Pretest 4,75 kesehatan yang baik yaitu memenuhi aspek
Posttest 0,001 Audience, Behavior, Condition dan Degree.17
Poster Pre-test 6,79 0,021 0
Menurut ahli desain sudah sangat sesuai
Posttest gambar pada sampul, tulisan, ilustrasi, urutan
gambar, gambar dengan materi, ukuran huruf,
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa jenis huruf dan warna yang digunakan dalam E-
promosi kesehatan dengan E-Modul lebih modul. Proses penilaiannya dilakukan validasi
efektif dalam meningkatkan keterampilan cuci dengan 3 orang ahli promosi kesehatan dan
tangan pakai sabun dibandingkan menggunakan teknologi pendidikan yakni Dosen Poltekkes
dengan poster. Kemenkes Jambi, 10 orang siswa uji coba
kelompok kecil dan 20 orang siswa uji coba
kelompok besar yang merupakan anak panti
asuhan Abul Hasan Jambi. Pada uji coba data
dihimpun menggunakan kuesioner untuk
memberikan kritik, saran, masukan dan
32
Razi & Surayah. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 29-34 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6793

perbaikan. Data kualitatif berupa masukan dan DAFTAR REFERENSI


komentar dikelompokkan dan kemudian diana-
lisis untuk keperluan produk. 1. Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar.
Produk promosi kesehatan berupa E-modul Jakarta: Kemenkes RI.
promosi kesehatan dirancang dengan 2. Mudlofir. A., Evi Fatimatur Rusydiyah,
menggunakan tahapan Borg and Gall yang (2016). Desain Promosi kesehatan
kemudian menghasilkan produk sebuah E- Inovatif. Penerbit PT Rajagrafindo
modul.18 Persanda: Surabaya, h. 177.

KESIMPULAN 3. Asyhar, Rayandra, (2012), Kreatif


Mengembangkan Media Promosi
Adanya peningkatan signifikan secara kesehatan, Jakarta: Anggota IKAPI.
statistic rata-rata keterampilan mencuci tangan
pakai sabun setelah menggunakan e-modul. 4. Daryanto dan Dwicahyono, A., (2014),
Media E-Modul promosi kesehatan lebih efektif Pengembangan Perangkat Promosi
dibandingkan dengan media poster dalam kesehatan (Silabus, RPP, PHB, Bahan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat Ajar), Jakarta : Gava Media.
pada anak usia sekolah. 5. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta.
SARAN
6. Setiabudi, R. G. (2017). Analisis Strategi
Anak Panti Asuhan Abul Hasan Jambi Promosi Kesehatan dalam Rangka
diharapkan dapat meningkatkan perilaku hidup Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat oleh
bersih sehat salah satunya mencuci tangan Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM. Soedjarwa
pakai sabun dan lebih banyak membaca e- di Provinsi Jawa Tengah.Jurna lKomunikasi
modul promosi kesehatan tentang perilaku Volume 12, Nomor 1, Oktober 2017.
hidup bersih dan sehat. 7. Soejoeti, S. (2015). Konsep sehat, sakit dan
Bagi Panti Asuhan Abul Hasan Jambi penyakit dalam konteks sosial budaya. Cermin
Dunia Kedokteran. Pusat Penelitian Ekologi
dapat bekerjasama dengan Poltekkes
Kesehatan, Badan Penelitian dan
Kemenkes Jambi Jurusan Promosi Kesehatan Pengembangan Kesehatan RI. Jakarta.
untuk kegiatan lebih lanjut dalam upaya
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat 8. Larasanti, dkk. (2015). Efektivitas
pada anak panti. Penggunaan Media Promosi Kesehatan Video
Yoga dalam Meningkatkan Motivasi
UCAPAN TERIMA KASIH Kesehatan Wanita Usia Subur tentang
Ucapan terima kasih diberikan kepada Kesehatan Reproduksinya. Jurnal
Keperawatan. Volume 6, Nomor 2 Juli 2015:
ucapan terimakasih kepada Direktur Politeknik
88 – 101.
Kesehatan Kemenkes Jambi, Kepala Unit
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 9. Kurniawidjaja, dkk. (2013). Promosi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi, Ketua Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan
Jurusan Promosi Kesehatan Politeknik Berpola Hidup Sehat pada Kelompok Senam.
Kesehatan Kemenkes Jambi, selaku Kepala Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol.
7, No. 9, April 2013.
Panti Asuhan Abul Hasan Jambi dan semua
pihak yang membantu dalam pelaksanaan 10. Kementerian Kesehatan RI. Germas
penelitian ini.yang berkaitan langsung atau (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). 2017
mendanai penelitian.
11. Indriyanti, N.Y dan Susilowati. E.,
(2010), Pengembangan E-modul, Tim
Pengabdian Masyarakat Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Sebelas Maret.

33
Razi & Surayah. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.
2023; 5(1): 29-34 DOI: 10.47034/ppk.v4i2.6793

12. Munawarah dan Asto, (2016).


Pengembangan Bahan Ajar E-modul pada
Komunikasi Data Teknik Elektro
Universitas Negeri Surabaya. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro Vol. 5 No 1
2016.
13. Prastowo, A., (2014), Pengembangan
Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktik, Jakarta : Prenadamedia Group.
14. Parasyanti, N. K. V., Yanti, N. L. G. P.,
& Mastini, I. G. A. A. P. (2020).
Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Pakai
Sabun dengan Video Terhadap
Kemampuan Cuci Tangan pada Siswa SD.
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi,
9(1), 122-130.
15. Hermi Johan.(2018). Pengaruh Penyuluhan
Media Audio Visual Video Terhadap Perilaku
Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa Kelas
Iii Di Sdn 027 Samarinda.Husada Mahakam:
Jurnal Kesehatan,4(6), 352.
16. Wati, N., & Yuniar, N. (2017). Pengaruh
Intervensi Penayangan Video terhadap
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Tentang
Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa Sdn 10
Kabawo Tahun 2016. (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), 2(5).
17. Borg, W.R. and M.D Gall, (1989).
Educational Research; An Introductional
Fifth Edition. Newyork: Longman.
18. Faturohman dan Sanjaya, (2014).
Pengembangan E-modul Interaktif
Caritocilli (Cartoon Introduce to
Colligative) Sebagai Sumber Belajar
Siswa Kelas XII SMA. UNESA Journal of
Chemical Education Vol 3 No 3 2014.

34

Anda mungkin juga menyukai