Anda di halaman 1dari 12

Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior.

2022; 4(1): 47-58


DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

Pengaruh Promosi Kesehatan dengan Media Video dan Booklet


terhadap Pengetahuan Siswa mengenai Perilaku Sedentari di MAN 1
Medan
The Effect of Health Promotion with Video and Booklet Media on Students’
Knowledge regarding Sedentary Behaviour at MAN 1 Medan
Amaliyah Nurmely Rahmah Saragih1 *, Lita Sri Andayani1
1
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Sumatera Utara, Kampus USU Medan 20155, Indonesia

*Korespondensi penulis: Diterima (Recieved) : 14 Juni 2022


Direvisi (Revised) : 24 Juni 2022
amaliyahnurmelyrahmah@gmail.com Diterima untuk diterbitkan (Accepted) : 26 Juni 2022

ABSTRAK
Latar Belakang. Perilaku sedentari merupakan masalah yang serius dalam kesehatan masyarakat karena dapat
meningkatkan semua penyebab kematian dan risiko penyakit tidak menular. Populasi dengan tingkat perilaku
sedentari paling tinggi adalah remaja khususnya siswa SMA. Dalam rangka mencegah perilaku sedentari,
maka dibutuhkan pemberian promosi kesehatan melalui media pembelajaran seperti media video dan booklet.
Tujuan. Menganalisis pengaruh promosi kesehatan dengan media video dan booklet terhadap pengetahuan
siswa mengenai perilaku sedentari di MAN 1 Medan.
Metode. Penelitian quasi-experiment menggunakan rancangan non-equivalent control group dengan jumlah
sampel 30 siswa yang dibagi menjadi 15 siswa pada masing-masing kelompok intervensi dan dianalisis
menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil. Siswa mempunyai rata-rata pengetahuan sebelum (13,20) dan setelah (17,33) diberikan intervensi media
video dengan nilai p=0,001. Sementara, rata-rata pengetahuan siswa sebelum (12,93) dan setelah (15,33)
diberikan intervensi media booklet dengan nilai p=0,002.
Kesimpulan. Terdapat perbedaan pengetahuan siswa mengenai perilaku sedentari setelah diberikan promosi
kesehatan dengan media video dan media booklet. Sebagai bagian dari media promosi kesehatan, baik media
video dan media booklet keduanya berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan siswa mengenai perilaku
sedentari. Akan tetapi, setelah diberikan intervensi dengan media video, siswa memiliki nilai rerata
pengetahuan lebih tinggi dibandingkan media booklet.

Kata Kunci: perilaku sedentari, video, booklet, siswa

ABSTRACT
Background. Sedentary behavior is a severe problem in public health since it can increase all causes of death
and the risk of non-communicable diseases. Adolescents are the highest population with sedentary behavior,
exceptionally high school students. To prevent sedentary behaviour, learning through media such as videos
and booklets is necessary to promote health.
Objective. The objective is to analyze the influence of health promotion with video and booklet media on
students’ knowledge regarding sedentary behavior at MAN 1 Medan.
Method. Quasi-experiment that used a non-equivalent control group design. The number of samples consisted
of 30 students divided into 15 students in each intervention group. Analysis used Wilcoxon Signed Rank Test.
Results. The students’ average knowledge before (13.20) and after (17.33) with p=0.001 were given an
intervention by video. Meanwhile, the students’ average knowledge before (12.93) and after (15.33) with
p=0.002 were given an intervention by booklet.
Conclusion. There is a difference in students’ knowledge regarding sedentary behavior after being given
health promotion with video and booklet. Both video and booklet as a health promotion media affected
increased students’ knowledge about sedentary behavior. However, after being given intervention with video,
students had a higher knowledge average than booklet.

Keywords: sedentary behavior, video, booklet, student

47
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

dimulai pada usia muda.9 Dalam rangka


LATAR BELAKANG
mencegah perilaku sedentari, pemberian inter-
Sedentary behavior atau yang dalam Ba- vensi dapat dilakukan melalui pembelajaran
hasa Indonesia disebut perilaku sedentari, be- dan pemberian promosi kesehatan tentang per-
rasal dari Bahasa Latin “sedere” yang berarti ilaku sedentari. Melalui promosi kesehatan, di-
“duduk”.1 Oleh sebab itu, perilaku sedentari harapkan dapat mengurangi perilaku sedentari
adalah istilah yang digunakan untuk mengat- dengan meningkatnya pengetahuan siswa akan
egorikan perilaku di luar waktu tidur dengan perilaku sedentari.10
pengeluaran energi rendah (low energy ex- Kegiatan promosi kesehatan yang akan
penditure) yakni ≤1,5 Metabolic Equivalents dilakukan tentunya harus didukung dengan
of Task(s) (METs) dan mengarah pada penggunakan metode dan media yang sesuai
kegiatan yang tidak meningkatkan penge- sehingga infomasi kesehatan efektif ter-
luaran energi diatas tingkat istirahat seperti sampaikan kepada sasaran. Penggunaan
duduk, berbaring, dan menonton televisi serta metode yang dikombinasikan dengan beragam
bentuk hiburan lainnya yang mengharuskan media dapat memudahkan sasaran dalam
berada di depan layar.2 menerima materi yang disampaikan.11 Ber-
Perilaku sedentari merupakan masalah dasarkan temuan peneliti terkait kegiatan pro-
yang serius dan menjadi isu penting dalam mosi kesehatan mengenai perilaku sedentari,
kesehatan masyarakat sebab sebagian besar belum terdapatnya penelitian eksperimen
masyarakat melakukannya dalam waktu lama yakni intervensi dalam hal meningkatkan
sehingga dapat menimbulkan efek negatif ter- pengetahuan melalui kegiatan promosi
hadap kesehatan.3 Perilaku sedentari juga te- kesehatan tentang perilaku sedentari dengan
lah ditetapkan WHO sebagai penyebab berbagai media yang ada. Oleh sebab itu, be-
terbesar kematian, penyakit, dan kecatatan lum diketahui media yang dapat menjadi pili-
yang dibuktikan dengan masuk pada daftar 10 han yang strategis pada kegiatan promosi
penyebab kematian dan kecacatan di dunia.4 kesehatan tentang perilaku sedentari. Ber-
Selain itu, perilaku sedentari memiliki efek dasarkan hal tersebut, dipilihnya media video
yang merugikan kesehatan yakni dapat dan media booklet yang mana sering
meningkatkan semua penyebab kematian dan digunakan dalam edukasi kesehatan dengan
risiko penyakit kardiovaskular, diabetes meli- perlunya dilakukan penelitian untuk melihat
tus, hipertensi, dan berbagai jenis kanker.6 Per- apakah kedua media tersebut dapat berperan
ilaku sedentari termasuk perilaku berisiko ka- menyalurkan informasi kesehatan mengenai
rena dapat menyebabkan penyumbatan pem- perilaku sedentari guna meningkatkan penge-
buluh darah, penyakit jantung, dan dapat me- tahuan sasarannya.
mengaruhi umur harapan hidup.5 Media video dapat dijadikan pilihan da-
Remaja merupakan bagian dari populasi lam kegiatan promosi kesehatan karena media
yang paling tinggi tingkat perilaku seden- video dinilai efektif sebagai media edukasi.
tarinya. Remaja banyak menghabiskan waktu Media video memiliki pengaruh positif pada
mereka pada kegiatan sedentari yang mengha- pengetahuan dan sikap remaja. Pemberian
ruskan berada di depan layar dalam waktu edukasi dengan video akan mengaktifkan lebih
lama.7 Salah satu bagian dari kelompok usia banyak indra sehingga memudahkan untuk
remaja yang berperilaku sedentari adalah memahami informasi yang disajikan. Selain
siswa/i SMA yang umumnya berusia 15-18 ta- itu, media video memiliki beberapa kelebihan
hun. yakni dapat diputar berulang-ulang, hemat
Rata-rata siswa menghabiskan waktu un- waktu, dan lebih menarik perhatian sehingga
tuk berperilaku sedentari selama 3 jam/hari menambah ketertarikan responden terhadap
(Senin – Jum’at) serta meningkat menjadi 5 materi yang disampaikan.12
jam/hari (Sabtu – Minggu).8 Seiring dengan Sebagaimana media video, media booklet
hal tersebut juga dapat dilihat bahwa perilaku juga terbukti efektif untuk dimanfaatkan dalam
sedentari cenderung meningkat seiring ber- pemberian pesan kesehatan. Media booklet
tambahnya usia, oleh sebab itu intervensi harus memiliki pengaruh terhadap meningkatnya
48
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

pengetahuan siswa.13 Hal ini dapat terbukti menghabiskan banyak waktu dalam keadaan
setelah remaja diberikan edukasi gizi meng- duduk. Pada 17 siswa (65,4%) menyatakan
gunakan media booklet, terjadi peningkatan tidak rutin berolahraga setiap hari.
terhadap pengetahuan remaja. Hal ini karena Melalui survei pendahuluan yang di-
materi yang disajikan dalam media booklet tujukan khusus pada 18 siswa/i kelas X,
lebih jelas, lengkap, terperinci, dan booklet ditemukan sebanyak 9 orang (50%) men-
dibuat dengan lebih menarik serta disesuaikan galami kelebihan berat badan ataupun obesitas.
dengan kebutuhan dan kondisi remaja.14 Media Diketahui juga bahwa alasan siswa/i berper-
booklet dapat menjadi pilihan yang efektif ilaku sedentari disebabkan jadwal sekolah
pada kegiatan promosi kesehatan sebab dapat yang padat sehingga banyak menghabiskan
menyalurkan informasi kesehatan dalam ben- waktu untuk belajar di sekolah dengan posisi
tuk buku yang berisi tulisan maupun gambar. duduk, banyaknya tugas sekolah yang harus
Pada tahun 2013, sebanyak 23,5% diselesaikan di rumah dalam posisi duduk atau
masyarakat di Provinsi Sumatera Utara mem- berbaring, dan banyaknya tugas sekolah terse-
iliki aktivitas fisik kurang dan sebanyak 41,3% but menyebabkan kurangnya waktu siswa/i un-
berperilaku sedentari selama 3-5,9 jam.5 Hal tuk beristirahat.
ini kian meningkat pada tahun 2018 yakni Berdasarkan latar belakang di atas diper-
sebanyak 33,75% masyarakat di Provinsi Su- lukan penelitian dengan tujuan untuk menge-
matera Utara kurang beraktivitas fisik dan di tahui pengaruh promosi kesehatan dengan me-
Kota Medan sendiri, terdapat 46,95% dia video dan booklet terhadap pengetahuan
penduduk yang kurang beraktivitas fisik.15 siswa mengenai perilaku sedentari di MAN 1
Sebanyak 110 orang remaja (41,2%) di Kota Medan.
Medan berperilaku sedentari yang berisiko
mengalami obesitas.16 METODE
Salah satu SMA yang ada di Provinsi Su- Jenis penelitian ini adalah penelitian
matera Utara dan tepatnya berlokasi di Kota kuantitatif dengan desain Quasi Experiment
Medan adalah MAN 1 Medan. MAN 1 Medan menggunakan rancangan penelitian Non-
memiliki jadwal pembelajaran yang padat, hal Equivalent Control Group Design yang artinya
ini dilihat dari waktu dimulai pembelajaran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
pada pukul 07.15 – 14.15 WIB dan juga telah tidak dipilih dengan cara acak atau random.17
menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) se- Lokasi penelitian dilaksanakan di MAN 1 Me-
jak tahun ajaran 2020/2021. Pada rentang dan. Populasi dalam penelitian ini adalah se-
waktu tersebut, siswa MAN 1 Medan hampir luruh seluruh siswa kelas X MAN 1 Medan
menghabiskan seluruh waktunya untuk berper- dengan jumlah 664 orang.
ilaku sedentari yakni duduk sambil mengikuti Teknik pengambilan sampel dalam
pembelajaran di sekolah dan mengerjakan tu- penelitian ini menggunakan purposive sam-
gas di rumah. pling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
Survei pendahuluan yang dilakukan 30 siswa dengan 15 siswa pada setiap ke-
peneliti melalui Google Form dengan 26 siswa lompok intervensi. Penentuan jumlah sampel
MAN 1 Medan diperoleh hasil, bahwa didasarkan bahwa jumlah sampel eksperimen
sebanyak 13 orang (50%) memiliki penge- adalah minimal 15 sampel untuk tiap perla-
tahuan yang kurang tentang perilaku sedentari. kuan.18 Selain itu, Roscoe (1982) juga me-
Hal ini mengarah kepada perilaku sedentari nyebutkan jika penelitian eksperimen seder-
siswa, yang mana sebanyak 18 siswa (69,2%) hana yang menggunakan kelompok eksperi-
mengaku memiliki banyak kegiatan yang men dan kelompok kontrol, maka jumlah ang-
mengharuskan mereka dalam keadaan duduk gota sampel masing-masing antara 10-20 sam-
untuk waktu yang cukup lama. Selain itu, pel.17 Oleh karena itu, jumlah sampel dalam
sebanyak 11 anak (42,3%) menghabiskan penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas X
waktu untuk beristirahat seperti duduk/berbar- MAN 1 Medan dengan pembagian 15 orang
ing di kasur sambil memainkan ponsel atau siswa/i untuk setiap perlakuan yang diperoleh
menonton televisi setelah sebelumnya juga
49
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

dari 3 jurusan yakni MIA, IIS, dan IIK. Krite- Media video yang digunakan pada
ria inklusi yang digunakan pada penelitian ini penelitian ini mengandung animasi yakni gam-
adalah tercatat sebagai siswa/i aktif kelas X bar bergerak dan dilengkapi dengan suara serta
MAN 1 Medan dan bersedia mengikuti teks penjelasan mengenai perilaku sedentari.
penelitian ini. Gambar bergerak didesain menggunakan
Disebabkan pandemi COVID-19, pene- perangkat lunak (software) pengolah video
litian dilakukan secara daring melalui grup yakni Canva dan FilmoraGo yang mana me-
WhatsApp, sehingga pengumpulan data nyediakan beragam pilihan template dengan
penelitian ini menggunakan Google Form da- variasi dan model yang berbeda. Media book-
lam bentuk kuesioner terstruktur yang diisi let yang digunakan berisi teks dan gambar
secara langsung oleh responden. Kuesioner yang didesain melalui perangkat lunak (soft-
berguna untuk mengukur pengetahuan siswa ware) desain serupa yakni Canva yang
mengenai perilaku sedentari baik sebelum dan digunakan untuk mengolah video dengan
setelah diberikan intervensi. Kuesioner berisi menggunakan pilihan template yang beragam.
pertanyaan tentang identitas responden dan Pemberian intervensi menggunakan me-
pertanyaan tertutup terkait pengetahuan re- dia video yang berdurasi 7 menit dan dapat di-
sponden tentang perilaku sedentari meliputi akses pada link s.id/MediaVideoPerilakuSed-
pengertian, contoh, klasifikasi, dampak, dan entari serta media booklet yang berjumlah 15
upaya pencegahan perilaku sedentari yang halaman dan dapat diakses pada link s.id/Me-
terdiri dari 20 pertanyaan serta bersifat multi- diaBookletPerilakuSedentari. Media video dan
ple choice. media booklet berisi materi yang sama
Sebelum dilanjutkan pada proses mengenai perilaku sedentari. Kegiatan inter-
penelitian, kuesioner terlebih dahulu dilakukan vensi dilakukan melalui dua grup WhatsApp
uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil yang terpisah sesuai dengan kelompok mas-
uji validitas ditemukan bahwa seluruh variabel ing-masing, sehingga setiap kelompok dibatasi
pengetahuan yakni sebanyak 20 pertanyaan hanya dapat melihat satu media tentang per-
mempunyai nilai r-hitung > 0,361. Berdasar- ilaku sedentari yakni media video atau media
kan hasil uji reliabilitas ditemukan bahwa se- booklet.
luruh variabel pengetahuan yakni sebanyak 20 Pelaksanaan kegiatan intervensi dil-
pertanyaan mempunyai nilai Cronbach’s Al- akukan satu kali dalam satu hari pada masing-
pha > 0,60. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan masing kelompok intervensi dengan durasi
bahwa semua pertanyaan variabel pengetahuan 120 menit. Pada hari pertama (18 Maret 2022)
bersifat valid dan reliabel. dilakukan intervensi pada kelompok pertama
Pengukuran variabel pengetahuan meng- yakni kelompok media video dan pada hari
gunakan skala Guttman yang dinilai melalui kedua (19 Maret 2022) dilakukan intervensi
jawaban benar dan salah. Jawaban mem- pada kelompok kedua yakni kelompok media
peroleh skor 1 apabila benar dan mendapatkan booklet. Selama 120 menit diawali dengan
skor 0 jika salah, sehingga untuk skor tertinggi kegiatan pembukaan dan menjelaskan aturan
adalah 20 dan skor terendah adalah 0.17 Ber- penelitian. Selanjutnya, dilakukan kegiatan
dasarkan total nilai yang dikumpulkan, maka pengisian pretest selama 20 menit, kemudian
tingkat pengetahuan responden dikategorikan pada 30 menit berikutnya responden yang telah
menjadi tiga, yakni tingkat pengetahuan baik tergabung sesuai kelompoknya dapat
jika nilai responden > 75% dari total nilai se- menyaksikan media video atau membaca me-
luruh pertanyaan pengetahuan (skor > 15), dia booklet tentang perilaku sedentari. Setelah
tingkat pengetahuan sedang jika nilai re- responden diberikan intervensi kemudian re-
sponden 45% - < 75% dari total nilai seluruh sponden diberikan istirahat selama 5 menit dan
pertanyaan pengetahuan (skor 9 – 15), dan selanjutnya selama 20 menit berikutnya re-
tingkat pengetahuan kurang jika nilai re- sponden melakukan pengisian posttest. Pada
sponden < 45% dari total nilai seluruh pertan- tahap akhir kegiatan penelitian, dilakukan
yaan pengetahuan (skor 0 – 8).19 pemberian kesimpulan dan penutup.

50
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

Analisis data menggunakan analisis uni- jawaban benar pada posttest adalah pertanyaan
variat untuk memperoleh gambaran distribusi nomor 1 dan 3 (93,3%).
frekuensi variabel dependen responden, yaitu Pada tabel 2 terdapat deskripsi penge-
pengetahuan. Berdasarkan hasil uji normalitas tahuan siswa setelah diberikan intervensi
data yang diperoleh tidak berdistribusi normal. dengan media video dan media booklet. Pada
Oleh sebab itu, analisis bivariat dilakukan intervensi media video, terjadi peningkatan
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test pengetahuan siswa dengan tidak terdapatnya
untuk melihat pengaruh antara media video lagi siswa yang memiliki pengetahuan kurang
dan media booklet terhadap pengetahuan siswa dan hanya 2 siswa (13,3%) yang berpenge-
setelah dilakukan intervensi. tahuan sedang, serta sebanyak 13 siswa
(86,7%) termasuk dalam kategori pengetahuan
HASIL baik. Pada kelompok intervensi media booklet
Karakteristik responden terdiri dari 30 juga terjadi peningkatan pengetahuan siswa
siswa dengan 15 siswa diberikan intervensi tentang perilaku sedentari dengan 11 siswa
menggunakan media video dan 15 siswa (73,3%) berpengetahuan baik, 4 siswa (26,7%)
lainnya diberikan intervensi menggunakan me- berpengatahuan sedang, dan tidak terdapat re-
dia booklet. Sebanyak 3 siswa dengan jenis ke- sponden yang memiliki pengatahuan kurang.
lamin laki-laki (20%) dan 12 siswa berjenis ke- Tabel 3 menyajikan perbandingan nilai re-
lamin perempuan (80%) mendapatkan inter- rata, nilai tengah, standar deviasi, range, dan
vensi dengan media video serta untuk ke- nilai minimum – maksimum pretest dan post-
lompok media booklet terdiri dari 4 siswa yang test pengetahuan pada kelompok media video
berjenis kelamin laki-laki (26,7%) dan 11 dan media booklet. Berdasarkan hasil uji di-
siswa dengan jenis kelamin perempuan peroleh bahwa nilai rerata pengetahuan re-
(73,35). sponden sebelum diberikan intervensi
Tabel 1 menjelaskan distribusi skor menggunakan media video mengenai perilaku
pengetahuan responden pada pretest dan post- sedentari adalah 13,20 dan sesudah diberikan
test kelompok intervensi media video dan ke- intervensi rerata hasil pengetahuan meningkat
lompok intervensi media booklet yang terdiri menjadi 17,33. Selanjutnya diperoleh nilai re-
dari 20 pertanyaan pengetahuan. Pada ke- rata pengetahuan responden sebelum diberikan
lompok intervensi media video, pertanyaan intervensi menggunakan media booklet adalah
yang paling mendapatkan jawaban benar pada 12,93 dan sesudah diberikan intervensi rerata
pretest adalah pertanyaan nomor 17 dan 19 nilai pengetahuan responden meningkat men-
(93,3%) dan pertanyaan yang paling banyak jadi 15,33.
mendapatkan jawaban benar pada posttest ada- Pada tabel 4 menunjukkan perbandingan
lah pertanyaan nomor 1, 2, 10, 15, dan 17 rerata media video dan media booklet yang
(100%). Sedangkan pada kelompok intervensi mana ditemukan nilai rata-rata pengetahuan
media booklet, pertanyaan yang paling responden yang diberikan intervensi mengenai
mendapatkan jawaban benar pada pretest ada- perilaku sedentari dengan media video lebih
lah pertanyaan nomor 2, 8, dan 11 (86,7%) dan tinggi (17,33) dibandingkan responden yang
pertanyaan yang paling banyak mendapatkan diberikan intervensi menggunakan media
booklet (15,33).

51
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan jawaban betul untuk setiap item pertanyaan pengetahuan pada
pretest dan posttest kelompok intervensi media video dan media booklet
Intervensi Media Video Intervensi Media Booklet
Pertanyaan Pretest Posttest Pretest Posttest
B % B % B % B %
Arti perilaku sedentari secara bahasa 12 80,0 15 100 11 73,3 14 93,3
Pengertian perilaku sedentari 13 86,7 15 100 13 86,7 12 80,0
Energi yang dikeluarkan saat berperilaku sedentari 12 80,0 14 93,3 10 66,7 14 93,3
Urutan pergerakan manusia berdasarkan nilai 8 53,3 11 73,3 9 60,0 12 80,0
METs dari kecil ke besar

Pengertian ketidakaktifan fisik 7 46,7 7 46,7 4 26,7 10 66,7

Berdiri melakukan pekerjaan rumah tangga seperti 11 73,3 14 93,3 11 73,3 13 86,7
mencuci piring, menyetrika, memasak, menyapu,
mengepel lantai dengan energi pengeluaran 1,6 –
2,9 METs termasuk golongan

Berkebun, bersepeda, atau menaiki tangga dengan 7 46,7 10 66,7 10 66,7 10 66,7
energi pengeluaran 3,0 – 5,9 METs termasuk
golongan

Contoh aktivitas fisik berat 11 73,3 12 80,0 13 86,7 12 80,0

Contoh perilaku sedentari 9 60,0 13 86,7 7 46,7 13 86,7

Pengertian perilaku sedentari rendah 11 73,3 15 100 11 73,3 12 80,0

Sebutan perilaku sedentari selama 2 – 4 jam/hari 10 66,7 14 93,3 13 86,7 11 73,3

Efek yang merugikan kesehatan dan disebabkan 4 26,7 10 66,7 9 60,0 11 73,3
oleh perilaku sedentari

Penyakit tidak menular yang ditimbulkan jika 10 66,7 12 80,0 10 66,7 11 73,3
berperilaku sedentari dalam jangka waktu lama

Cara yang benar untuk mencegah perilaku 9 60,0 12 80,0 5 33,3 11 73,3
sedentari saat berada di sekolah atau di rumah

Anjuran waktu minimal untuk melakukan aktivitas 13 86,7 15 100 10 66,7 12 80,0
fisik sedang hingga berat guna mengurangi
perilaku sedentari

Waktu jeda yang direkomendasikan untuk 10 66,7 12 80,0 12 80,0 8 53,3


melakukan aktivitas fisik ringan setelah duduk
dalam waktu lama

Waktu tidur yang dianjurkan untuk usia 14-17 14 93,3 15 100 9 60,0 11 73,3
sebagai upaya menghindari perilaku sedentari

Panduan 4S untuk mencapai kesehatan paripurna 4 26,7 12 80,0 9 60,0 11 73,3


dan meminimalkan perilaku sedentari

Makna dari sweat/berkeringat dalam rumus 4S 14 93,3 14 93,3 11 73,3 12 80,0


untuk meminimalkan perilaku sedentari

Arti istilah sit/duduk/perilaku sedentari pada 9 60,0 13 86,7 7 46,7 9 60,0


rumus 4S untuk meminimalkan perilaku sedentari

B = Benar, S = Salah

52
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan pada pretest dan posttest kelompok inter-
vensi media video dan kelompok intervensi media booklet
Intervensi Media Video Intervensi Media Booklet
Variabel Pretest Posttest Pretest Posttest
n % n % n % n %
Pengetahuan
Baik 3 20,0 4 26,7 8 53,3 13 86,7
Sedang 11 73,3 9 60,0 7 46,7 2 13,3
Kurang 1 6,7 2 13,3 0 0,0 0 0,0
Jumlah 15 100 15 100 15 100 15 100

Tabel 3. Perbandingan nilai rerata, nilai tengah, standar deviasi, range, dan nilai minimum – maksimum
pretest dan posttest pengetahuan pada kelompok media video dan media booklet
Variabel Pengetahuan Mean Median SD Range Min - Max P
Pretest 13,20 14,00 2,704 10 8 – 18
Media Video 0,001
Posttest 17,33 18,00 1,877 7 13 – 20
Pretest 12,93 14,00 3,218 11 6 – 17
Media Booklet
Posttest 15,33 16,00 3,559 12 8 – 20 0,002

Tabel 4. Perbandingan rerata nilai pada kelompok intervensi media video dan kelompok intervensi media
booklet
Variabel Rerata Nilai Siswa P
Media Video 17,33 0,001
Pengetahuan
Media Booklet 15,33 0,002

PEMBAHASAN siswa dalam menyerap materi karena melibat-


kan indra penglihatan dan pendengaran di
Berdasarkan hasil penelitian menunjuk-
mana adanya gambar bergerak dan efek suara,
kan terdapat peningkatan pengetahuan siswa
sehingga semakin banyak pancaindra yang ter-
setelah diberikan promosi kesehatan dengan
libat dalam mengolah informasi, kemungkinan
media video yang ditandai dengan terjadinya
informasi tersebut semakin besar untuk diingat
peningkatan skor pengetahuan responden.
dan dipertahankan.21
Oleh sebab itu, dapat diartikan juga bahwa
Hasil penelitian ini sejalan dengan
adanya respons terhadap intervensi yang
penelitian sebelumnya bahwa setelah diberi
diberikan selaras dengan teori SOR yang dice-
penyuluhan kesehatan melalui media video,
tuskan Skinner. Teori tersebut menyatakan
terjadi peningkatan pengetahuan pada siswa.22
bahwa organisme akan memberikan respons
Penelitian lainnya menyatakan bahwa sesudah
terhadap stimulus yang diperolehnya.20 Dalam
diberikan perlakuan dengan media video,
hal ini, adanya media video memberikan stim-
remaja mengalami peningkatan pengetahuan.
ulus bagi responden sehingga menghasilkan
Oleh karena itu, dapat diartikan kegiatan pro-
respons yakni peningkatan pengetahuan re-
mosi kesehatan efektif dilakukan
sponden dalam menjawab posttest dengan per- 23
menggunakan media video. Mengacu dari
tanyaan yang sama pada pretest.
beberapa penelitian tersebut dapat dilihat
Meningkatnya jawaban responden saat
bahwa penggunaan media video dalam
posttest dapat disebabkan adanya minat, rasa
kegiatan promosi kesehatan dapat meningkat-
ketertarikan, dan penasaran yang diperoleh re-
kan pengetahuan siswa akan perilaku seden-
sponden dari media video yang telah
tari. Dengan demikian, adanya pengetahuan
dirancang. Penggunaan media video dapat
yang baik mengenai perilaku sedentari hara-
membantu dalam meningkatkan pengetahuan
pannya dapat dijadikan pertanda positif dalam
serta dapat menekankan pada materi yang
mengurangi dan membatasi perilaku sedentari
penting bagi responden untuk diketahui. Had-
dalam aktivitas sehari-hari yang pada saat
irnya media video dapat memudahkan dalam
sekarang ini sangat melekat pada kehidupan
menyampaikan informasi dan memudahkan
setiap individu khususnya generasi muda.

53
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

Pada pemberian promosi kesehatan media booklet yang hanya mengandalkan satu
dengan media booklet juga berhasil dalam indra lewat membaca dan melihat tampilan
meningkatkan pengetahuan siswa akan per- booklet yakni indra penglihatan. Di sisi lain,
ilaku sedentari. Hal ini terjadi karena adanya pada media video melibatkan indra pengli-
rangsangan yang diberikan melalui media hatan dan pendengaran yang mana responden
booklet tentang perilaku sedentari. Media dapat membaca dan mendengarkan penjelasan
booklet merupakan media dengan struktur materi mengenai perilaku sedentari.
yang sederhana, memiliki tampilan yang Pada dasarnya kedua media yang digu-
menarik yakni memuat tulisan dan gambar, nakan dalam penelitian ini memperlihatkan
dan dapat disajikan dalam bentuk hardcopy adanya pengaruh yang signifikan terhadap
(hasil cetak) maupun softcopy (media el- pengetahuan siswa (p-value < 0,05). Akan
ektronik) sehingga dapat memudahkan re- tetapi, berdasarkan hasil analisis diperoleh
sponden untuk memperoleh informasi dalam bahwa media video memiliki nilai rerata yang
waktu singkat. Meningkatnya pengetahuan re- lebih tinggi terhadap pengetahuan responden
sponden setelah diberikan promosi kesehatan mengenai perilaku sedentari daripada media
dengan media booklet karena setiap siswa juga booklet. Sebagaimana penelitian sebelumnya
dibagikan media booklet. Dengan demikian, yang dilakukan pada siswa juga menyatakan
memudahkan siswa mengakses informasi di- bahwa media video memiliki kelebihan yakni
mana saja dan kapan saja serta informasi juga dapat menyampaikan materi dengan jelas
dapat dibaca berulang kali. Dapat dikatakan dikarenakan memanfaatkan lebih dari satu in-
bahwa media booklet memberikan peluang dra dalam hal ini indra penglihatan dan pen-
yang sama bagi setiap responden untuk dengaran yang mana dalam proses menyam-
mendapatkan informasi. paikan materi seharusnya memanfaatkan lebih
Hasil penelitian ini juga didukung oleh dari satu indra agar mempermudah memahami
penelitian sebelumnya bahwa pemberian infor- materi yang disajikan. Selain itu, media video
masi menggunakan booklet efektif dalam juga mampu menayangkan bermacam materi
meningkatkan pengetahuan perawat dalam yang menarik dan bervariasi.26 Hal ini seiring
mencegah Covid-19.24 Penelitian terdahulu dengan penelitian lainnya yang mengungkap-
lainnya juga mengutarakan bahwa setelah kan bahwa baik media video maupun media
diberikan edukasi kesehatan dengan media booklet, keduanya mempunyai pengaruh yang
booklet, siswa mengalami peningkatan penge- signifikan, tetapi media video lebih efektif un-
tahuan.25 Oleh sebab itu, penelitian ini juga tuk meningkatkan pengetahuan remaja putri.27
membuktikan bahwa media booklet dapat Berdasarkan penelitian sebelumnya yang ber-
menjadi sebuah strategi untuk meningkatkan lokasi di MAN 2 Model Medan mengungkap-
pengetahuan responden akan perilaku seden- kan bahwa media video mampu meningkatkan
tari. pengetahuan siswa yang dibuktikan dengan
Adanya kenaikan skor pengetahuan re- nilai p=0,001 (p<0,05).28 Hal ini selaras
sponden disebabkan penggunaan media pro- dengan penelitian terdahulu lainnya bahwa
mosi kesehatan yang tepat yakni media booklet pemberian pendidikan kesehatan dengan me-
sehingga materi dapat diterima oleh sasaran. dia poster, leaflet, maupun video memiliki
Merujuk dari beberapa penjelasan di atas me- pengaruh terhadap meningkatnya pengetahuan
dia booklet mampu meningkatkan penge- siswa (p=0,001). Akan tetapi, dari ketiga me-
tahuan siswa mengenai perilaku sedentari di dia tersebut, media video yang paling ber-
mana sesuai dengan Teori S-O-R (Stimulus- pengaruh signifikan terhadap pengetahuan
Organisme-Respons) yang dikemukan Skinner siswa.29 Hal tersebut berbeda dengan
adanya pemberian stimulus atau rangsangan penggunaan media booklet yang informasinya
pada organisme dapat melahirkan respons hanya dapat dilihat dalam bentuk tulisan dan
yang positif dalam hal ini adalah responden gambar, sehingga kemungkinan pembaca ser-
dapat membatasi perilaku sedentari. ing tidak membaca informasi dengan me-
Perbedaan yang berarti antara media video nyuluruh. Oleh karena itu, dapat diambil kes-
dan media booklet tersebut dapat dilihat dari impulan dari penelitian ini bahwa media video
54
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

dan media booklet berhasil meningkatkan promosi kesehatan tentang perilaku sedentari,
pengetahuan siswa. Dengan demikian dapat sehingga tidak terdapatnya data sekunder yang
dinyatakan bahwa kegiatan promosi kesehatan serupa dengan judul penelitian ini. Selain itu,
dengan media video dan media booklet mampu adanya kesulitan dalam mengumpulkan re-
memengaruhi pengetahuan siswa yang ditan- sponden untuk melakukan penelitian secara
dai dengan terjadinya peningkatan penge- bersamaan pada satu waktu disebabkan ter-
tahuan siswa MAN 1 Medan mengenai per- dapatnya kendala berupa gangguan sinyal pada
ilaku sedentari. beberapa responden, sehingga setelah
Penelitian dilakukan pada siswa MAN 1 penelitian di grup WhatsApp selesai beberapa
Medan sebab siswa MAN 1 Medan belum responden yang terkendala tersebut dihubungi
pernah mendapatkan materi mengenai perilaku oleh peneliti melalui obrolan pribadi untuk
sedentari secara benar dan terperinci. Di sisi melakukan penelitian susulan.
lain, kemungkinan sebagian besar siswa belum
mengenal istilah perilaku sedentari, dikare- KESIMPULAN
nakan tidak terdapat ilmu atau pembelajaran di Media video dan media booklet yang ber-
sekolah yang bersinggungan membahas ten- peran sebagai media promosi kesehatan sama-
tang perilaku sedentari. Di samping itu juga, sama memiliki pengaruh dalam hal meningkat-
diterapkannya sistem pembelajaran yang padat kan pengetahuan siswa MAN 1 Medan tentang
serta pemberlakuan SKS dalam pembelajaran perilaku sedentari yang ditandai dengan ter-
di mana siswa disuguhi cukup banyak tugas dapat perubahan tingkat pengetahuan siswa
yang harus dikerjakan saat pulang sekolah setelah diberikan promosi kesehatan
dapat menyebabkan perilaku sedentari pada menggunakan media video dan media booklet.
siswa MAN 1 Medan cederung meningkat Akan tetapi, setelah diberikan intervensi
disebabkan mereka akan semakin lama dengan media video, siswa memiliki rerata
menghabiskan waktu untuk duduk atau berbar- nilai pengetahuan yang lebih tinggi dibanding-
ing baik saat belajar di sekolah maupun saat kan dengan setelah diberikan intervensi
mengerjakan tugas di rumah. dengan media booklet.
Intensitas perilaku sedentari cenderung
meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. SARAN
Oleh sebab itu, pemberian edukasi perlu dil-
akukan untuk mencegah dampak yang dapat Sekolah diharapkan dapat berperan dalam
merugikan kesehatan karena perilaku sedentari meminimalkan perilaku sedentari di ling-
sangat dekat dengan risiko terjadinya penyakit kungan sekolah khususnya bagi siswa dengan
tidak menular yang dapat mengganggu cara memberikan edukasi mengenai perilaku
produktivitas siswa baik dalam menerima sedentari menggunakan media promosi
pelajaran maupun terkait gangguan kesehatan kesehatan seperti media video dan media book-
lainnya seperti obesitas. Pernyataan tesebut let. Hal ini dapat dilakukan dengan mem-
didukung oleh penelitian terdahulu yang bagikan media video dan media booklet yang
menyatakan bahwa perilaku sedentari dapat digunakan dalam penelitian ini kepada seluruh
mengakibatkan tejadinya obesitas yang mana siswa/i di sekolah dan menghimbau agar
obesitas pada masa remaja dapat meningkat- siswa/i dapat menyaksikan dan membacanya
kan risiko penyakit tidak kardiovaskuler ketika serta menerapkan dalam kehidupan sehari-
dewasa.30 Maka dari itu, agar menghindari tim- hari. Jika memungkinkan, bagi pihak sekolah
bulnya masalah kesehatan, perilaku sedentari dapat menayangkan media video di ling-
harus diminimalisir melalui pemberian pro- kungan sekolah dan media booklet juga dapat
mosi kesehatan yang khusus membahas ten- dipajang di mading sekolah. Selain itu, sekolah
tang perilaku sedentari. juga dapat memanfasilitasi kebutuhan siswa
Selama penyusunan karya ilmiah ini ter- untuk tetap beraktivitas fisik dan mengurangi
dapat beberapa keterbatasan penelitian, dian- perilaku sedentari selama belajar di sekolah.
taranya tidak ditemukannya penelitian eksper- Selanjutnya, siswa diharapkan dapat lebih aktif
imen terdahulu yang khusus membahas media
55
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

dalam mencari dan mencerna informasi ten- Badan Penelitian dan Pengembangan
tang perilaku sedentari. Peneliti selanjutnya Kementerian Kesehatan RI.
dapat mengembangkan penelitian eksperimen 6. Park, J. H., Moon, J. H., Kim, H. J., Kong,
tentang perilaku sedentari dengan media pro- M. H., & Oh, Y. H. (2020). Sedentary
mosi kesehatan yang variatif dan inovatif. lifestyle: overview of updated evidence of
potential health risks. Korean Journal of
UCAPAN TERIMA KASIH Family Medicine, 41(6), 365-373. doi:
Penulis mengucapkan terima kasih 10.4082/kjfm.20.0165. Diakses pada 17
Bapak/Ibu Guru MAN 1 Medan atas November 2021 dari
dukungannya dalam menyelesaikan artikel ini. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article
s/PMC7700832/
DAFTAR REFERENSI 7. Barnett, T. A., Kelly, A. S., Young, D. R.,
Perry, C. K., Pratt, C. A., Edwards, N. M.,
1. Owen, N., Healy, G. N., Matthews, C. E., ... & American Heart Association Obesity
& Dunstan, D. W. (2010). Too Much Committee of the Council on Lifestyle and
Sitting: The Population-Health Science of Cardiometabolic Health; Council on
Sedentary Behavior. Exercise and Sport Cardiovascular Disease in the Young;
Sciences Reviews, 38(3), 105-113. doi: and Stroke Council. (2018). Sedentary
10.1097/JES.0b013e3181e373a2. behaviours in today’s youth:
Diakses pada 09 November 2021 dari approaches to the prevention and
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article management of childhood obesity: A
s/PMC3404815/ Scientific Statement from the American
2. Pate, R. R, O’Neill, J. R., Lobelo, F. Heart Association. Circulation, 138(11),
(2008). The evolving definition of e142-e159. doi: 10.1161/CIR.
“Sedentary”, Exercise and Sport Sciences 0000000000000591. Diakses pada 08
Reviews, 36(4), 173-178. November 2021 dari
doi:10.1097/JES.0b013e3181877d1a. https://www.ahajournals.org/doi/pdf/10.1
Diakses pada 06 November 2021 dari 161/CIR.0000000000000591
https://journals.lww.com/acsm- 8. Lestari, M. (2018). Hubungan antara
essr/Fulltext/2008/10000/The_Evolving_ aktivitas sedentari dengan prevalensi
Definition_of__Sedentary_.2.aspx overweight (pada siswa kelas XI IPS
3. Ochoa, M. C., Moreno-Aliaga, M. J., SMAN 11 Surabaya). Jurnal Pendidikan
Martínez-González, M. A., Martínez, J. Olahraga dan Kesehatan, 6(2), 369-373.
A., Marti, A., & Members, G. E. N. O. I. Diakses pada 12 Desember 2021 dari
(2007). Predictor factors for childhood https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jur
obesity in A Spanish Case-Control nal-pendidikan-
Study. Nutrition, 23(5), 379-384. doi: jasmani/article/view/23958/21898
10.1016/j.nut.2007.02.004. Diakses pada 9. Stierlin, A. S., De Lepeleere, S., Cardon,
17 November 2021 dari G., Dargent-Molina, P., Hoffmann, B.,
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/174089 Murphy, M. H., ... & De Craemer, M.
22/ (2015). A systematic review of
4. World Health Organization. (2002). determinants of sedentary behaviour in
Sedentary Lifestyle: A global public youth: A DEDIPADIC Study:
health problem. Geneva: World Health International Journal of Behavioral
Organization. Diakses pada 12 Desember Nutrition and Physical Activity, 12(1), 1-
2021 dari 19. doi: 10.1186/s12966-015-0291-4.
https://www.who.int/docstore/world- Diakses pada 27 November 2021
health-day/2002/fact_sheets4.en.pdf dari
5. Kementerian Kesehatan Republik https://link.springer.com/article/10.1186/s
Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar 12966-015-0291-4
Tahun 2013; RISKESDAS. Jakarta:

56
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

10. Pradany, R. N., Nursalam, N., & Efendy, online terhadap perilaku sedentari yang
F. (2020). Niat teman sebaya terhadap berisiko obesitas pada remaja berumur 15-
peningkatan dukungan dalam mencegah 19 tahun. Jurnal Kesehatan, 12(3), 396-
perilaku sedentari remaja. Jurnal 403. doi:
Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES http://dx.doi.org/10.26630/jk.v12i3.2683.
(Journal of Health Research Forikes Diakses pada 21 April 2022 dari
Voice), 11(3), 319-323. doi: http://ejurnal.poltekkes-
10.33846/sf11319. Diakses pada 12 tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/2683
Desember 2021 dari https://forikes- 17. Sugiyono. (2019). Metode penelitian
ejournal.com/index.php/SF/article/downl kuantitatif, kualitatif, dan R&D (edisi ke-
oad/sf11319/11319 2). Bandung: Alfabeta.
11. Ardian, I. (2014). Penggunaan media 18. Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi
promosi kesehatan dalam lingkup penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
kesehatan reproduksi. Jurnal Unissula. Cipta.
Diakses pada 13 Desember 2021 dari 19. Arikunto, S. (2016). Manajemen
http://research.unissula.ac.id/file/publikas penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
i/210997003/4361artikel_promkes.pdf 20. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
12. Muyassaroh, Y., & Isharyanti, S. (2020). kesehatan dan perilaku kesehatan (edisi
Pengaruh media audiovisual dan booklet revisi 2012). Jakarta: Rineka Cipta.
”SECANTIK TAMI” (Sehat dan Cantik 21. Tarigan, E. R. (2016). Efektivitas promosi
Tanpa Anemia) terhadap pengetahuan dan kesehatan dengan media leaflet dan media
sikap remaja tentang Anemia Premarital. video terhadap pengetahuan dan sikap
Jurnal Kesehatan Madani Medika, 11(2), remaja tentang HIV/AIDS di SMA Negeri
129-138. doi: 10.36569/jmm.v11i2.115. 1 Berastagi tahun 2016. (Tesis,
Diakses pada 01 November 2021 dari Universitas Sumatera Utara). Diakses
https://jurnalmadanimedika.ac.id/index.p pada 21 Maret 2022 dari
hp/JMM/article/view/115 https://repositori.usu.ac.id/bitstream/hand
13. Permadi, M. R., & Astari, I. A. M. A. R. le/123456789/735/147032119.pdf?seque
(2021). Pengaruh media booklet terhadap nce=1&isAllowed=y
peningkatan pengetahuan siswa SMP 22. Lestary, E. R. F., & Dasuki, M. S.
dalam memilih jajanan sehat. Gorontalo (2014). Pengaruh penyuluhan kesehatan
Journal of Nutrition Dietetic, 1(1), 16-21. reproduksi melalui media elektronik video
Diakses pada 13 Desember 2021 dari terhadap tingkat pengetahuan kesehatan
https://jurnal.unigo.ac.id/index.php/gjnd/ reproduksi pada siswa SMP Negeri 9
article/download/1400/654 Surakarta (Skripsi, Universitas
14. Safitri, N. R. D. (2016). Pengaruh Muhammadiyah Surakarta). Diakses pada
Edukasi Gizi dengan Ceramah dan 25 Maret 2022 dari
Booklet terhadap Peningkatan http://eprints.ums.ac.id/28097/13/NASK
Pengetahuan dan Sikap Gizi Remaja AH_PUBLIKASI.pdf
Overweight (Skripsi, Universitas 23. Islamiyah, F. (2017). Pengaruh promosi
Diponegoro). Diakses pada 13 Desember kesehatan dengan video dalam
2021 dari meningkatkan pengetahuan dan sikap
http://eprints.undip.ac.id/52289/1/888_N remaja tentang pernikahan dini di SMP
urul_Riau_Dwi_Safitri.pdf Negeri 2 Sanden Bantul Yogyakarta
15. Kementerian Kesehatan Republik (Skripsi, Universitas ‘Aisyiyah Yog-
Indonesia. (2019). Laporan Provinsi Su- yakarta). Diakses pada 13 Desember
matera Utara RISKESDAS 2018. Jakarta: 2021, dari
Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan https://core.ac.uk/download/pdf/2994379
Pengembangan Kesehatan. 48.pdf
16. Sinulingga, P. A., Andayani, L. S., & 24. Soni, N. (2020). Effectiveness of an infor-
Lubis, Z. (2021). Pengaruh sekolah secara mation booklet on knowledge regarding
57
Saragih & Andayani. Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior. 2022; 4(1): 47-58
DOI: 10.47034/ppk.v4i1.5996

prevention of Covid-19. Paripex – Indian 29. Yusnita & Numaria. (2016). Pengaruh
Journal of Research, 9(8). 55-56. doi: pendidikan kesehatan menggunakan
10.36106/paripex. Diakses pada 27 Maret media poster, video, dan leaflet terhadap
2022 dari pengetahuan siswa dalam mencuci tangan
https://www.worldwidejournals.com/pari menggunakan sabun. Jurnal Ilmiah
pex/article/effectiveness-of-an- Kesehatan, 5(9).
information-booklet-on-knowledge- doi:10.35952/jik.v5i9.27. Diakses pada 24
regarding-prevention-of-covid- Maret 2022 dari
19/MTUwMDA=/?is=1 https://www.researchgate.net/publication/
25. Joohi, V., Ajay, K., Deepanshi, S., Kritika, 334650827_pengaruh_pendidikan_keseh
M., Pooja., Y., Shivani, P. (2020). A study atan_menggunakan_media_postervideo_
to assess the effectiveness of information dan_leaflet_terhadap_pengetahuan_siswa
booklet on knowledge regarding sex _dalam_mencuci_tangan_menggunakan_
education among higher secondary sabun
students in selected school of Lucknow, 30. Sinulingga, P. A., Andayani, L. S., &
Uttar Pradesh. Best International Journal, Lubis, Z. (2021). Hubungan pengetahuan
6(3), 56-60. Diakses pada 26 Maret 2022 dengan perilaku sedentari yang berisiko
dari obesitas pada remaja di Kota
https://www.ijtsrd.com/medicine/nursing/ Medan. Jurnal Health Sains, 2(5), 655-
31637/a-study-to-assess-the- 661. Diakses pada 05 November 2021 dari
effectiveness-of-information-booklet-on- http://jurnal.healthsains.co.id/index.php/j
knowledge-regarding-sex-education- hs/article/view/156
among-higher-secondary-students-in-
selected-school-of-lucknow-uttar-
pradesh/ms-joohi-v
26. Putri, F. L., Yudianti, I., & Mansyur, H.
(2019). Efektivitas penggunaan media
video dan ular tangga terhadap tingkat
pengetahuan kesehatan reproduksi siswa
kelas XI. Jurnal Pendidikan Kesehatan (e-
Journal), 8(1), 23-35. Diakses pada 24
Maret 2022 dari https://ojs.poltekkes-
malang.ac.id/index.php/jpk/article/downl
oad/690/181
27. Sulistiyani, S. B. (2018). Efektivitas
pemberian media booklet dan video
anemia terhadap pengetahuan remaja putri
Desa Karangwuni Wates Kulon Progo
tahun 2017. (Skripsi, Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta). Diakses pada 24
Maret 2022 dari
http://digilib.unisayogya.ac.id/4059/
28. Lubis, M. A. A. F. (2018). Pengaruh
penyuluhan kesehatan menggunakan
video terhadap pengetahuan dan sikap
remaja tentang diet sehat di MAN 2 Model
Medan tahun 2018. (Skripsi, Universitas
Sumatera Utara). Diakses pada 22 Maret
2022 dari
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456
789/13274
58

Anda mungkin juga menyukai