Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KEBUTUHAN TIDUR DAN ISTIRAHAT

A. Definisi
Istirahat merupakan keadaan yang tenang, rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas
dari kecemasan. Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun
yang berakibat badan menjadi lebih segar. Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-
ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Sedangkan
istirahat adalah suatu keadaan relaks secara mental, bebas dari kecemasan dan tenang
secara fisik (Potter &Perry, 2006).

B. MekanismeFisiologi
1. Fisiologis Tidur
Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus. Siklus tidur-terjaga mempengaruhi
dan mengatur fungsi fisiologis dan respons perilaku. Kontrol pengaturan tidur
tergantung pada hubungan antara dua mekanisme serebral yang mengaktivasi secara
intermitten dan menekan pusat otak tertinggi untuk mengontrol tidur dan terjaga.
Dua mekanisme tersebut adalah SAR (Sistem Aktivasi Retikuler) yang
menyebabkan terjaga dan BSR (Bulbar Syncronizing region) yang berperan dalam
tidur (Potter &Perry, 2006).

Visual Auditori Nyeri Emosi

Stimulus ↑ Stimulus ↓

SAR Aktif BSR Aktif Aktivasi SAR ↓

Pengeluaran
Terjaga
serotonin

Tidur

Pengeluaran
norefineprin Bangun

(Potter &Perry, 2006).


2. Tahap siklus tidur
Tahap siklus tidur melibatkan dua fase: Pergerakan mata yang tidak cepat (NREM)
dan Pergerakan mata cepat (REM). NREM terdiri dari 4 tahap, tahap 1 & 2
merupakan tidur dangkal. Tahap 3 & 4 merupakan tidur yang dalam. Selama tidur
NREM, seseorang biasanya mengalami penurunan suhu, denyut, tekanan darah
pernapasan dan ketegangan otot. Tidur REM merupakan fase pada akhir tiap siklus
tidur. Seseorang yang tidur dapat melewati 4 sampai 6 siklus tidur.

Tahap Pratidur

NREM 1 NREM 2 NREM 3 NREM 4

Tidur REM NREM 2 NREM 3

3. Kebutuhan Tidur Menurut Usia


Umur Kebutuhan tidur
0-1 bulan 14-18 jam/hari
1-18 bulan 12-14 jam/hari
18 bulan-3 tahun 11-12 jam/hari
3-6 tahun 11 jam/hari
6-12 Tahun 10 jam/hari
12-18 Tahun 8,5 jam/hari
18-40 tahun 7-8 jam/hari
40-60 Tahun 7 jam/hari
60 tahun ke atas 6 jam/hari
(A.Aziz Azimul, 2009)

Selain faktor usia, faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan tidur adalah latihan
dan tingkat kelelahan, konsumsi obat, motivasi, kebiasaan dan lingkungan, status
kesehatan, asupan makanan dan kalori dan Psikis seseorang
4. Fungsi tidur
Menurut teori, tidur adalah waktu perbaikan dan persiapan untuk periode terjaga
selanjutnya. Tidur nampaknya diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara
rutin. Di saat tidur tubuh melepaskan hormon pertumbuhan untuk memperbaiki dan
memperbarui sel epitel dan sel khusus seperti sel otak (Potter & Perry, 2006). Orang
yang tidak tidur kehilangan energi dan lekas marah, sulit konsentrasi, perubahan
perilaku, kesulitan berpikir, melihat, mendengar dan mengalami halusinasi. (Setiyo
Purwanto, 2008).

C. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Tidur dan Istirahat


Riwayat keperawatan Pemeriksaan fisik
 Sifat dan masalah: pasien mengatakan ada Menurut Potter & Perry (2006), sumber untuk
masalah dengan tidurnya dan ketidakadekuatan pengkajian tidur terbaik adalah klien yang
tidur. dapat menggambarkan masalah yang dapat
 Tanda dan gejala: pasien mengatakan sulit mengubah pola tidur dan bangun klien seperti
untuk tidur, untuk bangun atau tetap tidur. Sakit biasa. Pemeriksaan fisik yang dapatdilakukan
kepala saat bangun dan terbangun karena adalah:
mimpi buruk.  Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi
 Awitan dan durasi: sudah berapa lama yang dilakukan untuk mengetahui
gangguan tidur terjadi. masalah yang mungkin dapat
 Keparahan: tayakan berapa lama waktu yang mempengaruhi pola tidur klien, penting
dibutuhkan pasien untuk tidur. Seberapa sering mengetahui gangguan fisik yang
dalam seminggu mengalami kesulitan tidur. terjadipada klien sehingga perawat dapat
Berapa jam tidurnya dalam seminggu memberikan asuhan keperawatan yang
dibandingkan hari biasa. tepat.
 Faktor pencetus: tanyakan faktor-faktor yang  TTV: untuk mengetahui keadaan umum
dapat mengganggu tidur, seperti kegiatan fisik klien.
sebelum tidur, perubahan tempat kerja, obat-
obatan, makan dan minuman, adakah penyakit.
 Efek pada klien: tanyakan tentang pengaruh
kurang tidur ini bagi pasien. Apakah ada
perasaan kantuk yang berlebih, perubahan
perilaku, sensitif, sulit berkonsentrasi selama
terjaga.
(Potte & Perry 2006)

D. PemeriksaanPenunjang
a. Elektronistagmografi (ENG) adalah bertujuan untuk memeriksa pergerakan mata
dan nistagmus. Prosedur ini juga akan memeriksa otot-otot pergerakan mata. ENG
akan menguji seberapa baik kondisi mata, telinga bagian dalam, dan otak dalam
membantu koordinasi keseimbangan.
b. Psikiatri : bertujuan untuk mengetahui keadaan psikologis dan perilaku serta
gangguan proses pikir akibat gangguan tidur.
E. DiagnosaKeperawatan, NIC dan NOC
Gangguan pola tidur Insomnia
Batasan Karakteristik: Batasan karakteristik
a. Kesulitan memulai tidur a. Bangun terlalu dini
b. Ketidakpuasan tidur b. Gangguan pola tidur
c. Menyatakan tidak merasa cukup istirahat c. Gangguan status kesehatan
d. Penurunan kemampuan berfungsi d. Gangguan tidur yang berdampak keesokan hari
e. Perubahan pola tidur normal e. Kesulitan memulai tidur
f. Sering terjaga tanpa jelas penyebabnya f. Kesulitan tidur nyenyak
Faktor yang berhubungan: g. Kurang bergairah
a. Gangguankarenapasangantidur h. Penurunan kualitas tidur
b. Halangan lingkungan i. Perubahan afek, konsentrasi, mood
c. Imobilisasi j. Pola tidur tidak menyehatkan
d. Kurang privasi Faktor yang berhubungan
e. Pola tidur tidak menyehatkan a. Agen farmaseutikal
b. Ansietas
c. Berduka
d. Depresi
e. Faktor lingkungan
f. Higien tidur tidak adekuat
g. Ketakutan
h. Ketidaknyamanan fisik
i. Konsumsi alkohol
j. stresor
Gangguan pola tidur
NOC:
- Klien tidur dalam 30 menit setelah naik ke tempat tidur
- Klien menggunakan terapi relaksasi setiap malam sebelum tidur
- Klien melaporkan perasaan segar saat bangun di pagi hari.
NIC Rasional
1. Anjurkan kafein dan alkohol dihilangkan 1. Kafein dan alkohol mengganggu siklus tidur
dari diet klien malam hari. 2. Susu mengandung L-triptofan, asam amino
2. Minta klien naik ke tempat tidur di jam alami yang merangsang tidur
yang sama setap hari dan meminum 3. Peningkatan tonus simpatik dapat dikurangi
segelas susu. dengan relaksasi
3. Tentukan waktu klien untuk relaksasi 4. Suara yang keras dapat mengganggu tidur.
4. Kontrol lingkungan
Insomnia
NOC:
- Jumlah jam tidur (sedikitnya 5 jam per 24 jam untuk orang dewasa.
- Pola, kualitas dan rutinitas tidur.
- Perasaan segar setelah tidur.
- Terbangun di waktu yang sesuai.
NIC Rasional
1. Peningkatan Koping : Membantu pasien Mengurangi tekanan pada diri pasien.
untuk beradaptasi dengan persepsi,
stressor, perubahan atau ancaman yang
mengganggu pemenuhan tuntutan dan
peran hidup.
2. Manajemen Lingkungan Kenyamanan: Kenyamanan membuat pasien relaksasi dan
Memanipulasi lingkungan sekitar pasien membantu pasien santai.
untuk meningkatkan kenyamanan yang
optimal, bisa dengan mengajarkan teknik
napas dalam.
3. PeningkatanTidur :Memfasilitasi siklus Agar pasien mampu membangun pola tidur yang
tidur-terjaga yang teratur. sesuai.

F. DaftarPustaka
Alimul H. A. Aziz. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan.Jakarta :Salemba Medika
NANDA Internasional, Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020. EGC
Nursing Intervention Classification (NIC) 6th edition. 2013. Elsevier
Nursing Outcomes Classification (NOC) 5th edition. 2013. Elsevier
Potter, A dan Perry, A.G. (2006).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Dasar,
dan Praktik. Edisi 4, Jakarta: EGC.
Setiyo Purwanto. (2008). Mengatasi Insomnia Dengan Terapi Relaksasi. Jurnal.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/1465/jurnal%20kes%2
0vol%201%20no%202%20g%20141-147.pdf?sequence=1. Diakses 30
September 2017.

Banjarmasim, April 2019

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Anita Agustina, Ns., M.Kep) (Fahruddin, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai