Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERBIAYAAN AKTIVA LANCAR

Dosen Pengampu : Gita Sari Gustika, S.E, M.Si

DI SUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK:

ATIA TRI ZALIKA

SINDY LESTARI

SRI WULANDARI

KELAS : V.C KEUANGAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS (ITB) INDRAGIRI


Jl. Raya Suprapto No.14, Sekip Hulu, Kec. Rengat, Kabupaten Indragiri
Hulu, Riau 29314
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaian makalah “Pembiayaan
Aktiva Lancar”. Dan kami berterima kasih pada Ibu Gita Sari Gustika, S.E,
M.Si sebagai Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan II yang telah
memberikan tugas kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita sebagai penulis maupun
pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini untuk menjadi
lebih baik lagi.

Rengat , 25 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 4


B. Rumusan Masalah.......................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 5

A. Pengertian pembiayaan aktiva lancar............................................ 5


B. Arti Penting Pembiayaan Jangka Pendek..................................... 7
C. Sumber Pembiayaan Aktiva Lancar.............................................. 7
D. Strategi Pembiayaan Aktiva Lancar............................................. 8

BAB III PENUTUP............................................................................... 9

A. Kesimpulan.................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai


tujuannya dan setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu
memerlukan dana baik untuk membiayai kegiatan sehari-hari maupun untuk
investasi jangka panjang. Dan dana yang digunakan untuk membiayai berbagai
aktivitas tersebut disebut modal kerja.

Pembiayaan jangka pendek muncul pada pengelolaan investasi perusahaan


pada aktiva lancar atau dapat disebut juga sebagai modal kerja dan penggunaan
pasiva lancarnya. Aktiva lancar tersebut merupakan investasi total perusahaan
pada aktiva yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu satu
tahun atau kurang dari satu tahun.

Perusahaan dapat meningkatkan modal kerja bersihnya dengan menambah


aktiva lancar relatif terhadap pasiva lancar atau dengan mengurangi pasiva lancar
yang relatif terhadap aktiva lancarnya

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembiayaan aktiva lancar ?
2. Arti penting pembiayaan jangka pendek ?
3. Sumber dana pembiayaan aktiva lancar ?
4. Bagaimana strategi pembiayaan aktiva lancar ?
C. Tujuan
1. Pembaca mengetahui pengertian dari pembiayaan aktiva lancar.
2. Pembaca dapat memahami arti penting pembiayaan jangka pendek.
3. Pembaca mengetahui sumber dana pembiayaan aktiva lancar.
4. Pembaca mengetahui strategi pembiayaan aktifa lancar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembiayaan Aktiva Lancar

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu yang diharapkan akan memberi manfaat ekonomi bagi
perusahaan di masa depan. Jadi dapat dikatakan bahwa aktiva lancar adalah uang
kas atau aktiva lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam
periode berikutnya (paling lama satu tahun).

Aktiva lancar terdiri dari kas dan setara kas, surat-surat berharga, piutang,
persediaan dan biaya dibayar dimuka.

Aktiva lancar terbagi atas dua, yaitu:

- Aktiva lancar permanen (permanent current asset)


Aktiva lancar yang harus dimiliki oleh perusahaan meskipun sedang
berada pada titik terendah dalam siklus bisnisnya.
- Aktiva lancar sementara (temporary current asset)
Aktiva sementara yaitu aktiva yang harus ditingkatkan akibat naiknya
penjualan ketika terjadi perbaikan ekonomi.

Aktiva lancar kadang lebih dikenal sebagai modal kerja. Modal kerja dapat
diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva
lancar dikurangi dengan utang lancar. Modal kerja didefinisikan sebagai modal
yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama
yang memiliki jangka waktu pendek. Atau dengan kata lain modal kerja
merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka
pendek.

Faktor produksi modal merupakan sumber daya paling fleksibel karena


dengan faktor produksi modal dapat diperoleh sumber daya lain misalnya dengan
modal atau dana yang cukup dapat dibeli mesin-mesin produksi, bangunan pabrik,
bahan baku, sumber daya manusia berikut keahlian yang dibutuhkan dalam bisnis
apapun dan dalam waktu kapanpun. Kondisi kebutuhan sumber daya yang sangat
tinggi ini disebabkan karena banyaknya peluang keuntungan yang bisa dihasilkan
oleh sumber daya atau kegiatan selalu ada biayanya yang disebut biaya modal
atau cost of capital.1

Pembiayaan dapat diartikan sebagai fasilitas yang berhubungan dengan


biaya melalui penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan Bank dengan
pihak yang lain.

Pembiayaan modal kerja merupakan suatu pembiayaan investasi perusahaan


dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana membiayai investasi dalam aktiva
lancar perusahaan.2

B. Arti Penting Pembiayaan Jangka Pendek

Perusahaan memerlukan pembiayaan pada aktiva lancar karena beberapa


hal, yaitu:

 Laba yang diperoleh mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi


kebutuhan pendanaan sehubungan dengan pertumbuhan perusahaan.
 Dalam memenuhi kebutuhan dana, pihak manajemen cenderung
memilih untuk meminjam dari pada harus menunggu perusahaan
memiliki cukup dana.
 Sumber pendanaan jangka pendek lebih mudah tersedia dan
biasanya lebih rendah biayanya dibandingkan dengan sumber
pendanaan jangka panjang.

Sumber dana jangka pendek pada prinsipnya merupakan bentuk pendanaan


yang harus dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Masalah yang paling penting
yang harus diperhitungkan dalam menentukan pilihan sumber dana jangka pendek
adalah tersedianya dana pada saat diperlukan dan biaya dana paling efektif.

1
Dra. Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Ghalia Indonesia), hlm. 127
2
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 211
Pemenuhan keuangan jangka pendek, juga dibutuhkan untuk membiayai
aktivitas perusahaan terutama yang berkaitan dengan kebutuhan modal kerja
perusahaan. Perencanaan keuangan jangka pendek kita kenal dengan nama
pendanaan jangka pendek dikenal juga dengan nama pembelanjaan jangka
pendek.

Pendanaan jangka pendek di samping digunakan untuk memenuhi


kebutuhan likuiditas juga untuk membiayai perkembangan operasi perusahaan,
membayar kewajiban, dan menandai sebagian perkembangan aktiva perusahaan.
Dalam praktiknya pendanaan jangka pendek berkaitan erat dengan pembiayaan
aktiva lancar.

Karakteristik pendanaan jangka pendek terutama untuk membiayai modal


kerja neto, antara lain sebagai berikut3:

1. Setiap ragam sumber pendanaan jangka pendek memiliki keunggulan dan


kelemahan dari masing-masing sumber tersebut.
2. Pendanaan jangka pendek dibutuhkan hanya dalam satu tahun atau beberapa
tahun saja.
3. Pendanaan jangka pendek dipergunakan secara musiman dan fluktuasi waktu
tertentu di dalam posisi pendanaan korporasi yang dibutuhkan dalam
mengantisipasi perkembangan bisnis.
4. Sebagai contoh, pendanaan jangka pendek dipergunakan untuk menambah
modal kerja (extra), misalnya untuk membiayai aktiva lancar atau pendanaan
untuk proyek jangka panjang.
5. Apabila dibandingkan dengan pendanaan jangka panjang, pendanaan jangka
pendek memiliki beberapa kelebihan, sebagai contoh: mudah untuk diatur,
tidak terlalu mahal biayanya, dan hanya membutuhkan agunan yang sifatnya
fleksibel.
6. Pengembalian pendanaan jangka pendek sangat tergantung kepada fluktuasi
tingkat bunga, digunakan sebagai pendanaan baru apabila dibutuhkan dalam
frekuensi kegiatan bisnis yang semakin meningkat.
3
https://www.academia.edu/9385571/BAB_I_PENDAHULUAN diakses tanggal 27 Februari 2015
7. Sumber utama jangka pendanaan jangka pendek adalah kredit dagang,
pinjaman dari bank, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan barang
dagangan.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan di dalam seleksi dari sumber


pendanaan jangka pendek antara lain.

1. Biaya (cost)
2. Efek dari credit rating, beberapa sumber mungkin efeknya negatif bila dilihat
dari credit rating korporasi.
3. Risiko (risk), korporasi harus mampu memberikan jaminan bahwa pendanaan
itu dapat menghasilkan.
4. Keterbatasan (restrictions), harus dibatasi sesuai dengan kebutuhan minimum
dari modal kerja neto.
5. Fleksibilitas (flexibility), kebutuhan pendanaan jangka pendek harus
disesuaikan secara periodik, menjaga kesinambungan modal kerja.
6. Sangat tergantung kondisi pasar uang (expected money market).
7. Sangat tergantung pada tingkat inflasi.
8. Kemampuan korporasi untuk menghasilkan laba dan posisi tingkat likuiditas
korporasi.
9. Stabilitas operasional korporasi

C. Sumber Pembiayaan Aktiva Lancar

Tersedianya dana untuk pembiayaan aktiva lancar dibutuhkan untuk


menunjang operasional perusahaan. Dalam praktiknya ada beberapa jenis
pembiayaan aktiva lancar yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan yang dianggap
paling menguntungkan bagi perusahaan tersebut.

Sumber pembiayaan dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu


pembiayaan spontan dan pembiayaan yang memerlukan negoisasi.

1. Pembiayaan spontan
Pembiayaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiataan perusahaan atau bisa berupa jenis pendanaan
yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan
yang meliputi hutang dagang dan kewajiban yang masih harus dibayar. Jenis
pembiayaan ini memiliki karakter jika aktivitas perusahaan berubah maka sumber
pembiayaan pun akan berubah secara otomatis.

Bentuk sumber pembiayaan spontan antara lain: utang dagang rekening-


rekening akrual (misalnya pembayaran upah/gaji atau pembayaran pajak). Atau
contoh pendanaan spontan yang paling banyak dipergunakan oleh perusahaan
adalah hutang dagang.

Hutang dagang merupakan suatu bentuk sumber dana jangka pendek yang
umum dimiliki hampir semua korporasi atau perusahaan. Hutang dagang timbul
karena transaksi pembelian suatu barang disetujui dan korporasi penjual setuju
bahwa untuk pembelian tersebut dibayar kemudian, maka dikatakan pembeli
memperoleh kredit atau sumber danahutang dagang (trade credits).4

Pendanaan spontan juga bisa berasal dari rekening-rekening yang oleh


akuntansi diklasifikasikan sebagai rekening accruals. Misalnya pembayaran upah
dan pembayaran pajak. Upah sering dibayarkan mingguan setelah para karyawan
melakukan pekerjaan mereka. Dalam hal ini sebenarnya para karyawan
memberikan kredit kepada perusahaan (karena mereka kerja terlebih dahulu baru
dibayar kemudian). Demikian juga dengan pembayaran pajak. Meskipun
perusahaan-perusahaan mungkin mengangsur pajak penghasilan mereka, tetapi
pada akhir tahun fiskal mereka mungkin masih harus menambah pembayaran
pajak penghasilan. Ini berarti pemerintah sebenarnya memberikan “kredit” dalam
bentuk membayar kekurangan pajak di kemudian hari.5

Secara umum terdapat tiga tipe hutang dagang, yaitu:

4
Manahan P, Manajemen Keuangan (Finance Management): Konseptual, Problem & Studi Kasus,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 62.
5
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuty, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2006), hlm. 144
1. Open Account

Open account merupakan tipe yang paling popular, dan tipe ini menunjukkan
bahwa penjual mengirimkan barang ke pembeli dilengkapi dengan faktur yang
menyebutkan barang yang dikirim, harga per satuan, harga keseluruhan, dan
syarat-syarat pembayaran. Setelah pembeli menandatangi tanda penerimaan
barang, pembeli berarti menyatakan berhutang kepada penjual.

2. Notes Payable

Notes payable berarti pembeli membuat surat pernyataan berhutang secara


resmi kepada penjual, disertai kapan akan dilunasi hutang tersebut. Cara ini sering
dilakukan setelah pembeli tidak melunasi open account.

3. Trade Acceptance

Trade acceptance berarti penjual menarik draft kepada pembeli yang


menyatakan kapan draft tersebut akan dibayar. Draft ini kemudian “dijamin” oleh
bank yang akan membayar draft tersebut. Setelah itu barulah penjual mengirim
barang tersebut.

Selain hutang dagang pendanaan spontan juga bisa berasal dari rekening-
rekening yang oleh akuntansi diklasifikasikan sebagai rekening accruals.Misalnya
pembayaran upah dan pembayaran pajak.Upah sering dibayarkan mingguan
setelah para karyawan melakukan pekerjaan mereka.Dalam hal ini sebenarnya
para karyawan memberikan kredit kepada perusahaan (karena mereka kerja
terlebih dahulu baru dibayar kemudian).Demikian juga dengan pembayaran
pajak.Meskipun perusahaan-perusahaan mungkin mengangsur pajak penghasilan
mereka, tetapi pada akhir tahun fiscal mereka mungkin masih harus menambah
pembayaran pajak penghasilan.Ini berarti pemerintah sebenarnya memberikan
“kredit” dalam bentuk membayar kekurangan pajak di kemudian hari.6

2. Pembiayaan yang memerlukan negoisasi

6
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuty, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2006), hlm. 144
Sumber pembiayaan ini menunjukkan bahwa perusahaan harus melakukan
perjanjian formal untuk memperolehnya.

Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain:

 Commercial Paper atau Surat Berharga

Commercial paper merupakan sekuritas jangka pendek yang diterbitkan


oleh perusahaan (umumnya perusahaan besar dan mapan) yang menyatakan
bahwa pada tanggal tertentu perusahaan tersebut bersedia membayar sejumlah
yang tercantum dalam sekuritas tersebut. Commercial paper pada umumnya
dikeluarkan oleh perusahaan besar yang telah memiliki kepercayaan dan reputasi
yang cukup dikenal luas di kalangan dunia bisnis. Instrument keuangan ini
kemudian dijual kepada para pemodal di pasar uang.

Jangka waktu commercial paper pada umumnya adalah 90 hari,


meskipun terdapat juga yang mempunyai jangka waktu lebih lama, tingkat bunga
untuk commercial paper bervariasi sekitar bunga utama yang berlaku (prime rate)
untuk kredit perdagangan dari bank. Commercial paper dapat dipaksakan
langsung oleh perusahaan yang mengeluarkannya atau dapat ditempatkan melalui
perantara (broker’s).

 Banker’s Acceptance

Untuk perusahaan yang berbisnis pada perniagaan internasional atau


domestik, banker’s acceptance dapat menjadi sumber penting untuk pendanaan.

Banker’s acceptance merupakan wesel berjangka (time draft) yang dapat


ditarik di suatu bank yang telah setuju membayarnya pada saat jatuh tempo.

Kata accepted berarti bank tersebut telah memperoleh jaminan dan akan
dibayar pada saat jatuh tempo oleh bank yang memberikan akseptasi
(acceptance).

 Unsercured loans
Unsercured loans merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada
perusahaan tanpa suatu agunan fisik tertentu yang menjadi jaminan adalah
kelayakan usaha yang diberi kredit tersebut. Umumnya diharapkan bahwa aktiva
yang dibeli dengan kredit tersebut diharapkan mampu menghasilkan arus kas yang
cukup untuk membayar kembali pokok pinjaman dan bunga kredit unsercured
tersebut. Karena itu jenis kredit ini sering disebut sebagai “self liquidating”.

Unsercured loans mungkin diberikan dengan mencantumkan pengaturan


tentang line of credit dengan perjanjian revolving credit atau berdasarkan atas
transaksi. Kredit tersebut secara formal ditunjukkan oleh suatu nota promes
(promissory notes) yang ditanda tangani oleh debitur (yaitu pihak yang menerima
kredit) yang menjelaskan kapan hutang tersebut akan dilunasi beserta bunganya.7

 Pinjaman Kredit Dagang

Kredit dagang merupakan salah satu sumber pembiayaan jangka pendek


paling fleksibel yang tersedia bagi perusahaan. Pada catatan sebelumnya bahwa
kredit dagang merupakan sumber utama pembiyaan secara spontan atau dengan
permintaan. Yakni, kredit dagang muncul secara spontan dari pembelian
perusahaan. Untuk mengatur kredit, perusahaan hanya perlu menempatkan satu
pesanan dengan satu supliernya. Suplier memeriksa kredit perusahaan dan jika
baik, maka mengirim barang dagang. Perusahaan pembeli kemudian membayar
barang-barang yang sesuai dengan masa kredit supplier.

 Pinjaman Kredit Bank

Bank komersial menyediakan kredit jangka pendek tanpa jaminan dalam


dua bentuk dasar, jumlah kredit yang diberikan ke peminjaman dan transaksi
pinjaman (hutang wesel). Batas waktu pinjaman kedua jenis pinjaman kedua jenis
pinjaman ini biasanya satu tahun atau kurang, dengan tingkat bunga tergantung
pada hal yang benar-benar dipertimbangan untuk dapat menerima kredit dari
peminjam dan mutu suku bunga pada perekonomian sebagai suatu keseluruhan.
7
Suad Hunan, dan Eny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2006), hlm. 146
 Factoring atau Anjak Piutang

Anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang
`mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena perusahaan tidak
perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas.

 Menjaminkan Piutang Dagang

Sumber kredit jangka pendek dengan jaminan memberikan aktiva


tertentu perusahaan yang dijanjikan sebagai jaminan untuk mendapatkan
pinjaman.

Dengan pilihan ini, kepemilikian piutang masih ada di tangan


perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa
digunakan untuk melunasi pinjaman.

Dengan cara ini maka piutang dipergunakan sebagai agunan untuk


memperoleh kredit jangka pendek. Untuk itu akan dibuat perjanjian antara
kreditur dan debitur yang merinci transaksi kredit tersebut. Jumlah kredit akan
dinyatakan dalam persentase dari piutang yang dijaminkan. Umumnya debitur
membayar processing fee (biasanya sekitar 1% dari piutang yang dijaminkan),
yang dimaksudkan sebagai biaya untuk me-review dan menganalisis piutang yang
dijaminkan.

 Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan)

Pinjaman persediaan merupakan suatu sumber kedua surat berharga


untuk kredit jangka pendek dengan jaminan. Jumlah pinjaman yang dapat
diperoleh tergantung pada dapat dipasarkan dan mudah rusak atau tidaknya
persediaan.

Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh


pinjaman. Prosedur yang dipakai akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi
jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan kemudian akan memberikan
pinjaman dalam presentase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.

Ada beberapa metode persediaan yang dapat digunakan untuk menjamin


pembiayaan jangka pendek, yaitu:

- Perjanjian jaminan hak gadai, peminjam memberikan pemberi pinjaman


hak gadai untuk seluruh persediaannya. Perusahaan peminjam menjaga
pengawasan penuh terhadap persediaan dan kemudian untuk dijual dan
menaruh kembali supaya terlihat dalam keadaan yang baik.
- Perjanjian hipotek benda bergerak, persediaan diidentifikasikan dalam
perjanjian surat berharga dan peminjam menyimpan bukti hak milik
persediaan tetapi tidak dapat menjual barang tersebut tanpa persetujuan
pemberi pinjaman.
- Perjanjian pembiayaan lahan gudang, persediaan digunakan sebagai
jaminan yang dipisahkan dari persediaan lain perusahaan.
- Perjanjian terminal gudang berbeda dari perjanjian lahan gudang hanya
pada satu hal. Di sini persediaan dijanjikan sebagai jaminan yang
diangkut untuk gudang umum yang secara fisik dipindahkan dari tempat
peminjam. Pemberi pinjaman memiliki kadar yang ditambahkan
menyangkut keamanan atau jaminan karena persediaan secara total
dipindahkan dari pengawasan peminjam.

D. Strategi Pembiayaan Aktiva Lancar

Ada tiga strategi pembiayaan aktiva lancar:

1. Pembiayaan Hedging

Strategi ini membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya
kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut menjadi
kas.Strategi ini merupakan kebijakan moderat karena sebagian besar perusahaan
cenderung mendanai aktiva lancar dengan sumber pendanaan jangka pendek.
Strategi ini berdasarkan matching principle yang menyatakan bahwa
sumber dana hendaknya disesuaikan dengan berapa lama dana tersebut
diperlukan, kalau dana tersebut hanya untuk keperluan jangka pendek maka
sumber dana jangka pendek bisa dipergunakan.

Jadi secara sederhana, prinsip hedging menyangkut penyesuaian


karakteristik penghasil arus kas dari aktiva dengan jatuh tempo sumber
pembiayaan yang digunakan untuk membiayai perolehannya.

Sebagai contoh suatu perusahaan membeli sistem conveyor belt baru


yang diharapkan menghasilkan penghematan kas bagi perusahaan dengan
mengeliminasi kebutuhan akan dua pekerja dan konsekuensinya, gaji mereka.
Jumlah penghematan tersebut sebesar $14000 per tahun, sedangkan biaya
conveyor belt sebesar $150000 untuk instalasi dan akan bertahan selama 20 tahun.
Jika perusahaan memilih untuk membiayai aset ini dengan surat hutang satu
tahun, dan kemudian tidak dapat membayar kembali sebesar $14000 dari arus kas
yang dihasilkan aset tersebut. Hal ini sesuai dengan prinsip hedging, perusahaan
dapat membiayai asetnya dengan suatu sumber pembiayaan yang lebih sesuai
yang diharapkan berjalan dan menghasilkan karakteristik arus kas aktiva. Pada
kasus ini, pinjaman antara 15 sampai 20 tahun lebih cepat.8

2. Pembiayaan Konservatif

Strategi pendanaan aktiva lancar konservatif dengan cara pendanaan


seluruh aktiva tetapnya dengan modal jangka panjang dan sebagian dari aktiva
lancar permanennya dengan kredit jangka panjang non spontan. Strategi ini juga
memberikan margin of safety yang cukup besar. Strategi ini untuk mendapatkan
keuntungan pendanaan utang jangka pendek lebih murah dari utang jangka
panjang.

8
Arthur J. Keown, dkk, Manajemen Keuangan, (Jakarta: PT INDEKS, 2010), hlm. 243
Misalnya, kalau diperkirakan dana tersebut akan diperlukan untuk enam
bulan, perusahaan mungkin mencari pinjaman dengan jangka waktu dua belas
bulan.

3. Pembiayaan Agresif

Pada pembiayaan ini, perusahaan berani mengambil resiko. Pada


strategi ini modal jangka panjang digunakan untuk mendanai seluruh kebutuhan
aktiva lancar permanen dan juga untuk memenuhi beberapa kebutuhan pendanaan
musiman. Dalam situasi ini, perusahaan menggunakan kredit jangka pendek
nonspontan dalam jumlah kecil untuk memenuhi kebutuhan puncaknya. Di
sampng itu, perusahaan juga memenuhi sebagian kebutuhan musiman dengan
menyimpan likuiditas dalam bentuk sekuritas.

BAB III

A. Kesimpulan

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu yang diharapkan akan memberi manfaat ekonomi bagi
perusahaan di masa depan. Jadi dapat dikatakan bahwa aktiva lancar adalah uang
kas atau aktiva lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam
periode berikutnya (paling lama satu tahun).
Pembiayaan dapat diartikan sebagai fasilitas yang berhubungan dengan
biaya melalui penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan Bank dengan
pihak yang lain.

Pembiayaan modal kerja merupakan suatu pembiayaan investasi


perusahaan dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana membiayai investasi
dalam aktiva lancar perusahaan.

Tersedianya dana untuk pembiayaan aktiva lancar dibutuhkan untuk


menunjang operasional perusahaan. Dalam praktiknya ada beberapa jenis
pembiayaan aktiva lancar yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan yang dianggap
paling menguntungkan bagi perusahaan tersebut.

Sumber pembiayaan dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu


pembiayaan spontan dan pembiayaan yang memerlukan negoisasi.

B. Kritik dan Saran


Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Sehingga kritik dan saran yang positif dari para pembaca sangat penulis
butuhkan untuk perbaikan makalah ini ke depannya.Penulis berharap makalah ini
bisa menambah ilmu pengetahuan kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dewi. Manajemen Keuangan Perusahaan. (Jakarta: Ghalia Indonesia,


2004)

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuty. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.


(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2006)

J. Keown, Arthur dkk. Manajemen Keuangan. (Jakarta: PT INDEKS, 2010)

Kasmir. Pengantar Manajemen Keuangan. (Jakarta: Kencana, 2010)


P, Manahan. Manajemen Keuangan (Finance Management): Konseptual,
Problem & Studi Kasus. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005)

https://www.academia.edu/9385571/BAB_I_PENDAHULUANdiakses tanggal 27
Februari 2015

Anda mungkin juga menyukai