Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa terimakasih kami
ucapkan kepada dosen Promosi Kesehatan dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun bertujuan agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang Etika Promosi Kesehatan yang kami sajikan berdasarkan berbagai
sumber.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya.
Terimakasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Analisa Masalah Kesehatan dan Perilaku.........................................................................3
2.2 Menetapkan Tujuan...........................................................................................................4
2.3 Menetapkan Sasaran.........................................................................................................5
2.4 Menetapkan Pesan Pokok.................................................................................................5
2.5 Menetapkan Metode dan Saluran Komuniasi...................................................................5
2.6 Menetapkan Kegiatan Operasional...................................................................................7
2.7 Menetapkan Pemantauan dan Evaluasi.............................................................................9
2.8 Hubungan Dengan Klien.................................................................................................10
2.9 Kepedulian Dengan Determinan.....................................................................................10
2.10 Praktik Promosi Kesehatan.............................................................................................11
2.11 Pertimbangan Pertimbangan Etis....................................................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Bagaimana cara menetapkan pemantauan dan evaluasi?
8. Bagaimana cara hubungan dengan klien?
9. Bagaiaman cara kepedulian dengan determinan?
10. Bagaimana cara praktik promosi kesehatan?
11. Bagaimana cara pertimbangan pertimbangan etis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menganalisa masalah kesehatan dan perilaku
2. Untuk mengetahui cara menetapkan tujuan
3. Untuk mengetahui cara menetapkan sasaran
4. Untuk mengetahui cara menetapkan pesan pokok
5. Untuk mengetahui cara menetapkan metode dan saluran komunikasi
6. Untuk mengetahui cara menetapkan kegiatan operasional
7. Untuk mengetahui cara menetapkan pemantauan dan evaluasi
8. Umtuk mengetahui cara hubungan dengan klien
9. Untuk mengetahui cara kepedulian dengan determinan
10. Untuk menegetahui cara praktik promosi kesehatan
11. Untuk mengetahui cara pertimbangan pertimbangan etis
2
BAB II
PEMBAHASAN
Etika dalam promosi kesehatan diperlukan sebagai dasar dalam menentukan langkah
mencapai, tujuan yang berorientasi pada masyarakat, mengetahui masing-masing peran baik
sebagai petugas kesehatan atau masyarakat agar program promosi kesehatan yang akan
dijalankan dapat terkoordinasi dengan baik dan sinergis. Langkah-langkah dalam etik promosi
kesehatan sebagai berikut:
4
Tujuan akhir atau visi promosi kesehatan adalah kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
(notoatmodjo, soekidjo. 2007)
1. Metode individual
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan
atau perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta
membantunya maka perlu menggunakan metode sebagai berikut:
a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah
yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya
klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan
menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku).
b. Interview (wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara
antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak
atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi mempunyai
dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan
yang lebih mendalam lagi.
2. Meode kelompok
Dalam memilih metode kelompok, harus mengingat besarnmya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Kelompok besar metodenya akan
berbeda dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu meode akan tergantung pula pada
besarnya sasaran pendidikan.
a. Kelompok besar
1) Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
2) Seminar
6
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas.Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli
atau beberapa orang ahli tentang suatu topic yang dianggap penting dan
dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
2) Curah pendapat (brain storming)
3) Bola salju (snow balling)
4) Kelompok-kelompok kecil (buzz group)
5) Role play (memainkan peranan)
6) Memainkan simulasi (simulation game)
3. Metode massa
a. Ceramah umum
b. Pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media cetak
c. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang
suatu penyakit atau masalah
d. Tulisan di majalah atau Koran, baik dalam bentuk artikel maupun Tanya jawab atau
konsultasi kesehatan dan penyakit
e. Bill board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk poster, dan sebagainya juga
merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
(notoatmodjo, soekidjo. 2010)
7
6. Pengobatan dan pengadaan obat
7. Oleh karena pelayanan kesehatan dasar merupakan kunci untuk mencapai derajat
kesehatan yang layak bagi semua, maka perencanaan, pengorganisasian dan
penyelenggaraan yang efisien mutlak diperlukan disamping harus berdasarkan:
Perikemanusiaan, Kesehatan sebagai hak asasi, Pemberdayaan dan kemandirian
masyarakat
8. Pengutamaan upaya kesehatan promotif dan upaya kesehatan preventif
9. Pelayanan kesehatan perorangan yang sesuai kebutuhan
10. Dukungan sumber daya kesehatan
11. Misi Pembangunan Kesehatan
12. Dalam mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2010, telah ditetapkan misi pembangunan.
kesehatan (DepKes RI, 1999)
13. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
14. Untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2010, para penanggung jawab program
pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua
kebijakan pembangunannya. Oleh karena itu seluruh elemen dari Sistem Kesehatan
Nasional harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan
kesehatan.
15. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
16. Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan.
17. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau
18. Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tidak hanya berada ditangan pemerintah, melainkan
mengikutsertakan masyarakat dan potensi swasta.
19. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
20. Untuk terselenggaranya tugas penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus
diutamakan adalah bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif
dan rehabilitatif.
8
21. Strategi Pembangunan Kesehatan
22. Strategi pembangunan nasional harus berdasarkan pada kebijakan nasional, mencakup
garis besar kegiatan dimana semua sektor yang terlibat untuk mewujudkan
kebijaksanaan tersebut. Beberapa hal penting yang harus diterapkan adalah
pembangunan berwawasan kesehatan.
(DepKes RS, 1999)
23. Setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan di Indonesia harus
memberikan konstribusi positif terhadap kesehatan, yaitu terbentuknya lingkungan
sehat dan pembentukan perilaku sehat.
12
ketrampilan yang mereka butuhkan agar memungkinkan terjadi perubahan.
Pemberdayaan diri sendiri klien dilihat sebagai central dari tujuan ini. Klien dihargai
sama yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan berkontribusi dan
siapa yang mempunyai hak absolute untuk mengontrol tujuan kesehatan mereka sendiri.
5. Pendekatan Perubahan Sosial
Tujuan dari pendekatan ini adalah melakukan perubahan-perubahan pada
lingkungan fisik, social dan ekonomi, supaya dapat membuatnya lebih mendukung
untuk keadaan yang sehat. Contohnya adalah mengubah masyarakat, bukan pada
pengubahan perilaku individu-individunya. Orang-orang yang menerapkan pendekatan
ini memberikan nilai penting bagi hak demokrasi mereka mengubah masyarakat,
mempunyai komitmen pada penempatan kesehatan dalam agenda politik di berbagai
tingkat dan pada pentingnya pembentukan lingkungan yang sehat daripada
pembentukan kehidupan individu-individu orang yang tinggal di tempat itu.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian promosi kesehatan yaitu sebenarnya sama dengan pendidikan kesehatan
(health education), karena pendidikan kesehatan pada prinsipnya bertujuan agar masyarakat
berprilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang
buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang
berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku
manusia yang baik. Etika dalam promosi kesehatan Pada tahun 2002, American Public
Health Association secara resmi mengadopsi dua belas prinsip praktek kode etik untuk
umum. Menetapkan sasaran yaitu sasaran primer sasaran sekunder dan sasaran tersier.
3.2 Saran
Menghimbau untuk masyarakat agar tetap ikut serta dalam melakukan promosi
kesehatan guna untuk kepentingan individu, kelompok, serta masyarakat di sekitar guna
14
membentuk informasi kesehatan serta melakukan pengembangan sumber daya kesehatan
hingga melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat pada bidang-bidang kesehatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
16