Di Politeknik Kudus
Oleh:
17.011
POLITEKNIK KUDUS
TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional (FOGI)
yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Jika dihitung mulai dari
tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul preeklampsia berat, bahkan
2013, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SKDI
tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit
kematian ibu secara langsung. Artinya kematian ibu yang terjadi akibat
komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas dan segala intervensi atau
preeklamsia dan eklamsia (13%), infeksi pada kehamilan (10%) partus macet
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017
kematian ibu tahun 2016 yang sebanyak 602 kasus. Dengan demikian Angka
kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 109,65
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016,menjadi 88,05 per 100.000
26,32% pada waktu hamil,dan sebesar 13.68% pada waktu persalinan. Ada
umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia 20-34 tahun
sebesar 65,68%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 29,89%
ribu lebih ibu hamil selama 2019. 4 ribu atau 28% diantaranya masuk
dikategori kehamilan resiko tinggi (resti), tingginya ibu hamil resti ini juga
bayi (AKB) dikudus. Total ada 11 kasus untuk AKI dan 123 kasus AKB
kehamilan resti sendiri terjadi pada kasus ibu yang hamil pada usia terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu dekat jarak kehamilannya. Selain
itu, kehamilan resti juga terjadi pada ibu yang mengidap penyakit penyerta
Ibu dengan kehamilan resti memiliki resiko besar terhadap bayi yang
awal 2020 ini telah mencapai 7.973 ibu hamil,dimana 952 diantaranya
merupakan ibu dengan kehamilan resti, 121 ibu dengan resiko sangat tinggi.
Dari data yang saya dapatkan ada 24 ibu hamil dengan pre-eklmpsia
Husada. Maka dari itu saya mengambil judul penelitian “Manajemen asuhan
B. RUMUSAN MASALAH
penelitian ini mengambil judul manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
dengan metode tujuh langkah hellen varney secaa baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
eklampsia ringan.
ringan.
f. Dilakukannya asuhan pada ibu hamil dengan pre-eklampsia ringan.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Penulis
2. Bagi Institusi
belajar mengajar.
3. Bagi Mahasiswa
dan dapat dijadikan sebagai pengalaman agar bisa menyusun laporan tugas
E. RUANG LINGKUP
Kudus.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
kudus.
BAB I : Pendahuluan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Kehamilan
a) Pengertian
Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
terjadinya proses adaptasi terhadap pola hidup dan proses kehamilan itu
2. Fisiologis Kehamilan
a) Proses Kehamilan
1) Konsepsi
(1) Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi yang tepat
(2) Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada masa
ovulasi
tepat di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup sampai 3 hari di
2) Fertilisasi
3) Nidasi (Implantasi)
dalam endometrium. Pada akhir minggu pertama (hari ke-5 sampai ke-7)
4) Plasentasi
dan perkembangan janin normal. Hal ini diuraikan oleh jaringan janin
(6) Di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh
(7) Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu)
kelahiran.dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma lalu tertanam
sesuai dengan yang diharapkan, oleh karena itu asuhan antenatal merupakan
cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal
sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali pada trimester pertama, satu kali
1. Pengertian kehamilan
Lamanya hamil normal 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari
di dalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman dan
2007)
(Varney, 2007)
dapat haid lagi sehingga tanggal hari pertama haid terakhir, umur
sickness”.
(3) Anoreksia (tidak ada selera makan)
kepala janin.
lunak.
estrogen.
(1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba bagian -
sekitar 20 minggu.
Yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
a. Oksigen
hamil perlu latihan nafas melalui senam hamil dan tidur dengan bantal
gizi yang terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, mineral lemak, dan
air. Makanan yang mengandung protein (nabati dan hewani), Susu dan
olahannya, Roti dan biji-bijian, Buah dan sayur yang kaya akan
vitamin c, Nasi atau gandum atau umbi-umbian, Buah dan sayur lain.
c. Personal higiene
banyak keringat.
g. Senam hamil
h. Imunisasi
pertama
hidup
Sumber Kusmiati.2010.perawatan ibu hamil. Yogyakarta: fitramaya
i. Persiapan Laktasi
menyusui.(Kusmiyati, 2010)
a. Uterus
rahim menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas nyata antara bagian
atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis. Batas itu
(Kusmiyati, 2010)
b. Serviks
ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat
e. Sistem Respirasi
g. Sirkulasi Darah
kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk
tidak lahir tepat pada waktunya, fakta yang menempatkan wanita tersebut
(Kusmiati,2010)
7. Ketidaknyamanan selama kehamilan trimester III
a. Keputihan
pencucian vagina dan mencuci vagina dengan sabun dari arah depan ke
belakang.
b. Sering BAK
perbanyak minum pada siang hari, batasi minum bahan diuretika alamiah
c. Hemorroid
d. Konstipasi
jadi lambat, dan penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot
halus. Pencegahannya yaitu minum cairan dingin atau panas ketika perut
e. Sesak nafas
Uterus membesar dan penekanan pada diafragma. Pencegahannya
yaitu Latihan nafas melalui senam hamil, tidur dengan bantal ditinggikan,
f. Pusing
dalam posisi terlentang, konsul untuk rasa sakit yang terus menerus.
(Kusmiyati, 2010)
8. Deteksi dini bahaya atau komplikasi ibu dan janin pada kehamilan muda
a. Perdarahan pervaginam
maupun berwarna merah tua (coklat kehitaman). Hal ini dapat mengancam
b. Hipertensi Gravidarum
Hipertensi adalah kenaikan tekanan diastolic 15 mmhg atau paling
rendah 90 mmhg tekanan sistolik 30 mmhg atau paling rendah 140 mmhg.
eklamsia
Nyeri perut bagian bawah pada kehamilan muda adalah nyeri perut pada
9. Deteksi dini bahaya atau komplikasi ibu dan janin pada masa kehamilan lanjut
a. Perdarahan pervaginam
merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa
1) Solusio plasenta
kehamilan 28 minggu.
2) Plasenta previa
Plasenta previa merupakan keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium
c. Penglihatan kabur
urine dengan air ketuban, jika keluarnya cairan tidak terasa, berbau
amis, dan warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban.
(Astuti,2012)
kurang dari tiga kali dalam periode 3 jam.Hal ini bisa merupakan
(Astuti, 2012)
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
dan kehamilan kesehatan reproduksi secara wajar. Tujuan utama ANC adalah
3) Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka
(Astuti, 2012)
disproportion).
(hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah dan atau
proteinuria).
kronis (KEK) . ibu hami yang KEK akan dapat melahirkan bayi
janin. Jika pada trimester III diketahui bagian bawah janin bukan
kepala dan kepala janin belum masuk panggul berarti ada kelainan
letak, panggul sempit atau masalah lain. DJJ dilakukan pada akhir
trimester I selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Normalnya
120-160 kali/menit.
harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil
tetanus.
8) Periksa laboratorium
tenaga kesehatan.
jiwa.
komplikasi
istirahat, seks)
b. Trimester 2 yaitu 14-28 minggu
kehamilan ganda.
Sama seperti di atas ditambah deteksi kelainan letak bayi yang tidak
normal atau kondisi lain atau yang memerlukan persalinan di RS. (Hanni
Ummi, 2011).
RINGAN
1. Pengertian
2016).
2. Etiologi
penyabab dari dalam diri seperti umur karena bertambahnya usia juga
3. Penyebab Pre-eklampsia
timbulnya reaksi yang berbeda dari tubuh ibu hamil terhadap perubahan
4. Gejala-gejala pre-eklampsia
cahaya
f) Sesak napas
j) Bengkak pada tungkai, tangan, wajah, dan beberapa bagian tubuh lain
5. Patofisiologi
merupakan akibat dari keadaan imun atau alergi pada ibu. Selain itu
2016).
6. Klasifikasi Preeklampsia
Preeklampsia dibedakan menjadi dua yaitu preeklampsia ringan dan
Wahyu (2013) :
terjadi pada ibu hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil.
dua :
a) Pre-eklampsi ringan
Kenaikan tekanan diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg
b) Pre-eklampsi berat
dibagi menjadi 2 :
1) Pre-eklampsia ringan
c) Edema pada kaki, jari, muka, dan berat badan naik >1
kg/minggu.
2) Pre-eklampsia berat
nyeri epigastrum.
7. Komplikasi
kejang tiba-tiba yang dapat disusul dengan koma pada wanita hamil,
penanganan preeklampsia
b. Tidak perlu segera diberikan obat anti hipertensi atau obat lainnya,
tidak perlu dirawat kecuali tekanan darah meningkat terus (batas aman
140-150/90-100 mmHg
e. Bila tekanan darah tidak turun dianjurkan dirawat dan diberikan obat
minggu.
h. Indikasi rawat jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah
preeklampsia berat.
kehamilan masih preterm maka penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi
tetap dilanjutkan sampai aterm jika tidak ada gejala yang memburuk.
Namun pada umur kehamilan >37 minggu dengan serviks yang sudah
preeklampsia ringan
langkah yaitu:
pasien (varney,1997).
1) Data Subyektif
data subyektif.
a) Identitas Klien
lain.
keadaan mendesak.
b) Keluhan Utama
c) Riwayat Perkawinan
d) Riwayat kesehatan
dan persalinan.
e) Riwayat Obstetri
organ reproduksi.
reproduksi.
taksiran persalinan.
secara dini.
maupun forcep.
lainnya.
terjadi.
kelamin anak.
(3.)Berat bada bayi sewaktu lahir : Untuk mengetahui apakah
atau tidak.
tindakan.
meliputi,
(1.) Nutrisi : Untuk mengetahui apakah kebutuhan nutrisi sudah
terpenuhi belum.
daerah genetalia.
kehamilannya.
kehamilannya.
tinggal pasien.
2) Data Obyektif
lemah
kondisi pasien.
(5.)Nadi : Apakah denyut nadi terama ada atau tidak,apakah
b) Status Present
atau tidak.
c) Status Obstetri
(1) Inspeksi
belum.
atau tidak.
(2) Palpasi
(3) Auskultasi
(4) Perkusi
d) Pemeriksaan Penunjang
minggu,janin…,hidup,intrauteri,letak…Punggung…,pesentasi…belum
Dalam hal ini bidan menilai kasus apakah keadaan emergency atau tidak.
V. Intervensi
terhadap kasus kehamilan dengan plasenta previa sesuai dengan data dasar
penanganan preeklampsia
b. Tidak perlu segera diberikan obat anti hipertensi atau obat lainnya,
tidak perlu dirawat kecuali tekanan darah meningkat terus (batas aman
140-150/90-100 mmHg
e. Bila tekanan darah tidak turun dianjurkan dirawat dan diberikan obat
minggu.
h. Indikasi rawat jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah
preeklampsia berat.
VI. Implementasi
langkah ke V sesuai kondisi. Untuk itu, perlu ditulikan jam serta tanggal
VII. Evaluasi
Tanggal :
Jam :
1. Peran Bidan
a. Peran Pelaksana
standart dan protokol yang ada. Dalam kasus bidan melakukan tirah
baring.
b. Peran pengelola
radiology.
c. Peran pendidik
kebidanan.
d. Peran peneliti
pendidik :
preeclampsia ringan.