Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY ‘T’ GII P1001 Ab000 UK 6-8 MINGGU

DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM

DI BPM IRIN SUPRIHATIN,SST BARENG JOMBANG

Di Susun Oleh :
ANINDA DIYAH AYU PINASTI PUTRI
131110002

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2014/ 2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. (Depkes RI 2003).
Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal yanga perlu
diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan yang
cukup penting ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Adapun yang dimaksud pelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang
diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan
ataupun masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat dapat di ukur dengan
beberapa indikator yaitu angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi (Saifuddin,
2008).
Angka kematian ibu dan bayi 99 terjadi di negara berkembang,
termasuk Indonesia (Nugraha, 2007). Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
pada tahun 2007 sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup (Supari, 2009).
Angka kematian ibu dapat dicegah dari sejak kehamilan dengan
meningkatkan kesehatan ibu selama hamil. Sejak wanita mengalami
kehamilan terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Salah satu perubahan fisik
wanita hamil adalah terjadi morning sickess atau mual dan muntah di pagi hari.
Kondisi tersebut merupakan kondisi normal yang terjadi pada trimester pertama
kehamilan. Namun pada beberapa wanita mual muntah terjadi secara terus
menerus berlebihan sehingga mengakibatkan kelelahan dehidrasi bahkan syok
hipofolemik ataupun asidosis metabolik. Kondisi mual muntah berlebihan
tersebut dinamakan hiperemesis gravidarum. Dikatakan hiperemesis apabila
terdapat penurunan berat badan hingga 5%, (Tiran, 2009:3).
Wikanjosastro (2006: 275) menyatakan bahwa hiperemesis gravidarum
terjadi pada 60-80% primigravida 40-60% multigravida. Penyebab hiperemesis
belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor predisposisi timbulnya
HEG. Faktor pertama yang diduga berperan adalah peningkatan HCG.
Peningkatan kadar HCG tersebut sering terjadi pada primigravida,
molahidatidosa, diabetes millitus, kehamilan ganda.
Faktor predisposisi kedua timbulnya HEG yaitu masuknya vili khorialis
dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik. Faktor ketiga yang diduga
berperan dalam terjadinya HEV adalah faktor psikologi. Keretakan rumah tangga,
kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
memikul tanggung jawab merupakan faktor psikologis faktor penyebab HEG.
Sedangkan faktor keempat yang di duga berperan yaitu kondisi diabetes mellitus
serta hipotiroid pada pasien yang sedang hamil. Dari berbagai faktor predisposisi
tersebut pada setiap wanita yang mengalami HEG karena psikologis namun ada
juga karena peningkatan hormon HCG.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan kebidanan pada Ny. T dengan Hiperemesis
Gravidarum.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi data subyektif dan objektif yang menunjang
diagnosa Hiperemesis Gravidarum.
b. Melaksanakan asuhan pada klien dengan Hiperemesis Gravidarum.
c. Melaksanakan evaluasi pada klien dengan Hiperemesis
Gravidarum.

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
a) Dapat mengerti, memahami dan menerapkan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan Hiperemesis gravidarum.
b) Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya tentang
ibu hamil dengan Hiperemesis gravidarum.
c) Dapat meningkatkan ketrampilan dalam memberikan asuhan
kebidanan terutama pada ibu hamil dengan Hiperemesis
gravidarum.
2. Bagi Lahan Praktik
a) Sebagai masukan dalam pengawasan dan penanganan pada ibu
hamil dengan Hiperemesis gravidarum
b) Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan pada
ibu hamil dengan Hiperemesis gravidarum.
3. Bagi Institusi
a) Dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa menguasai asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis gravidarum.
b) Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan Prodi DIII Kebidanan khususnya yang berkaitan
dengan ibu hamil dengan Hiperemesis gravidarum.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu trimester
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Saifudin, 2008: 89).

2. Tanda dan Gejala Kehamilan


Salah satu yang diketahui sebagai tanda dan gejala kehamilan menurut
Mochtar (1998:43), adalah mual dan muntah (nausea and vomiting). Biasanya
terjadi pada bulan – bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama.
Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness (sakit pagi). Bila
mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis.

3. Perubahan yang Terjadi dalam Kehamilan


a. Hormonal
Perubahan hormonal menurut Thompson (2004 :23) meliputi HCG
(Human Chorionic Gonadotrophin). Hormon ini dihasilkan oleh embrio,
berfungsi mencegah haid, meningkatkan kadar progesteron. Kadar HCG
yang tinggi pada tiga bulan pertama diperkirakan penyebab gangguan sakit
pagi hari.
Estrogen dan Progesteron. Keduanya merupakan hormon penting
dalam kehamilan mengontrol hampir semua perubahan yang terjadi.
Misalnya, progesteron mempersiapkan lapisan rahim untuk menerima telur
yang sudah dibuahi, merangsang perkembangan jaringan tubuh dan lemak
serta menimbulkan rasa tenang secara bersama, kedua hormon ini
merangsang perkembangan kelenjar air susu, membesarkan buah dada, dan
membuat areola (daerah seputar puting) melebar menjadi lebih gelap.
b. Perubahan Psikologis dalam Kehamilan
Subakti dan Anggraini (2008:23) menyatakan bahwa ada perubahan
yang terjadi ketika kandungan mulai dinyatakan positif. Perubahan ini
merupakan dampak dari hormon yang mempengaruhi psikologis ibu.

Perubahan psikologis yang dialami ibu sebagai berikut:


1) Merasakan betapa pentingnya keberadaan suami. Memang ibu berhak
untuk bermanja kepada suami sepanjang sifat manja itu tidak
membawa mudharat dan proposional, artinya kedekatan ini tidak
sampai mengganggu aktivitas suami dan membebani pikirannya.
2) Peningkatan rasa ketergantungan (kepada suami atau orang tua).
3) Mudah tersentuh perasaannya. Mudah merasa kasihan, mudah marah,
mudah bergembira dan sebagainya.
4) Mudah tersinggung (sensitif). Tekanan darah dapat naik turun dan
perubahan hormol menyebabkan psikis ibu terpengaruh.
5) Mudah berkhayal, misalnya tentang makanan yang paling enak,
minuman paling segar, parfum paling harum, dsb. Dari sinilah muncul
peristiwa ngidam.
6) Pasrah. Jika ibu memiliki keimanan kuat, kepasrahan ibu dapat
mendekatkan diri pada sang pencipta.

B. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
1. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya
menjadi buruk, sebagai akibat terjadilah dehidrasi (Hidayati, 2009: 66).
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang menetap selama
kehamilan yang mengganggu asupan cairan atau nutrisi. Biasanya terjadi
sebelum 20 minggu kehamilan, cukup berat hingga mengakibatkan penurunan
berat badan dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Morgan dan Hamilton,
2009: 362).
2. Etiologi
Menurut Mansjoer (1999:259) penyebab hiperemesis gravidarum belum
diketahui secara pasti. Namun beberapa faktor mempunyai pengaruh antara lain:
a. Faktor predisposisi, yaitu primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan
ganda.
b. Faktor organik, yaitu alergi masuknya vili khorialis dalam sirkulasi,
perubahan metabolik akibat hamil dan resistensi ibu yang menurun.
c. Faktor psikologis
Tiran (2009:13) menyatakan faktor fisiopatologis yang menyebabkan
hiperemesis gravidarum sebagai berikut :
a. Perubahan karbohidrat dan metabolisme lemak
b. Situasi korpus luteum
c. Faktor genetik
d. Adaptasi saluran gastrointestinal
e. Infeksi helicobakter pylori
f. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
g. Hipotensi dan penurunan sirkulasi serebri
h. Faktor imunologi
i. Dampak dari kemampuan mencium dan melihat
j. Migrain dan sakit kepala
k. Estrogen dan progesteron
l. Stimulasi saraf vagal faring
m. Mekanisme protektif
n. Stimulasi saraf sensorik didalam lambung dan duodenum
o. Serotonin
p. Perubahan hormon tiroid
q. Distensi, trauma dan infeksi uterus, kandung kemih dan pelvis ginjal
r. Gangguan aparatus vestibular
Faktor predisposisi peningkatan keparahan hiperemesis gravidarum
menurut Tiran (2009:13) yaitu :
a. Keletihan
b. Janin wanita
c. Refluks gastro esofagus
d. Mual dan muntah di kehamilan sebelumnya
e. Penggunaan pil kontrasepsi saat pra konsepsi
f. Mual pra menstruasi
g. Merokok
h. Stress, cemas dan takut
i. Masalah sosio-ekonomi
j. Kesulitan dalam masalah membina hubungan
k. Wanita yang memiliki ibu yang mengalami mual muntah saat hamil

3. Patofisiologi
Perasaan mual akibat kadar estrogen meningkat. Mual dan muntah terus
menerus dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, penurunan
klorida urin, selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah
ke jaringan dan menyebabkan timbulnya zat toksik. Pemakaian cadangan
karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak tidak sempurna hingga
terjadi ketosis. Hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan
selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir
esofagus dan lambung dapat robek (sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi
perdarahan gastrointestinal (Mansjoer, 1999:59)

4. Kondisi Psikososial dalam Kehamilan


Masalah psikologis dapat mempredisposisi beberapa wanita untuk
mengalami mual dan muntah dalam kehamilan, atau memperburuk gejala yang
sudah ada atau mengurangi kemampuan untuk mengatasi gejala normal.
Kehamilan yang tidak direncanakan, tidak nyaman, atau tidak diinginkan atau
karena beban pekerjaan atau finansial akan menyebabkan penderitaan batin,
ambivalensi dan konflik.
Kecemasan berdasarkan pengalaman melahirkan sebelumnya, terutama
kecemasan akan datangnya hiperemesis gravidarum, dapat memperburuk rasa
sejahtera. Syok dan adaptasi yang dibutuhkan jika kehamilan ditemukan kembar,
atau kehamilan terjadi dalam waktu berdekatan, juga dapat menjadi faktor
emosional yang membuat mual dan muntah menjadi lebih berat, terlepas dari
dampak fisik seperti kemungkinan anemia (Tiran,2009:15).
5. Tingkatan Mual Muntah
Mansjoer (1999:59) membagi tingkatan hiperemesis gravidarum dalam 3
tingkatan yaitu :
a. Tingkatan I
Muntah terus menerus yang memepengaruhi keadaan umum,
menimbulkan rasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan turun dan
nyeri epigastrium. Frekuensi nadi pasien naik sekitar 100 kali per menit,
tekanan darah sistolik turun, turgor kulit berkurang, lidah kering dan mata
cekung.
b. Tingkatan II
Ibu hamil tampak lemah dan apatis, lidah kotor, nadi kecil dan cepat,
suhu kadang naik dan mata sedikit ikterik. Berat badan pasien turun, timbul
hipotensi, hemokonsentrasi oliguria, konstipasi dan nafas berbau aseton.
c. Tingkatan III
Kesadaran ibu hamil menurun dari somnolen sampai koma, muntah
berhenti, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, dan tekanan darah makin
turun.

6. Penanganannya
a. Penanganan Hiperemesis Gravidarum menurut Anwar (2008) sebagai berikut :
1) Penderita hiperemesis gravidarum harus menjalani perawatan intensif
dirumah sakit, terutama bila sampai mengalami dehidrasi.
2) Ibu hamil seharusnya menjalani pemeriksaan urin di laboratorium untuk
mengecek kadar keton dalam darah yang menjadi pemicu munculnya
keluhan mual muntah. Bila di peroleh hasil positif, maka ibu harus
menjalani perawatan di rumah sakit. Asupan makanan pun harus melalui
selang infus agar lambung dapat beristirahat. Setelah kurang lebih 8 jam,
ibu harus diperbolehkan mendapat asupan makanan secara oral. Namun
pemberiannya harus bertahap, dari cair, semi padat, sampai padat.
3) Jika dianggap perlu, dokter akan memberi obat anti mual. Dokter kadang
memberikan obat anti magh kepada pasien. Lamanya perawatan dirumah
sakit tergantung pada kondisi ibu. Jika kondisi ibu membaik dalam
waktu 2 hari ibu diperbolehkan pulang.
b. cara mengatasi mual muntah Suririnah (2001:1) menyatakan bahwa cara
mengatasi mual muntah pada awal kehamilan adalah sebagai berikut :
1) Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah
atau porsi besar hanya akan membuat bertambah mual. Berusahalah
makan sewaktu dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering.
2) Makan-makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk
membantu mengatasi mual. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran
dan makanan tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit, dll.
3) Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru
terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila
merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snack atau
biscuit didekat tempat tidur, dan dapat memakannya terlebih dahulu
sebelum mencoba untuk berdiri.
4) Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan
memperburuk rasa mual.
5) Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah,
minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung
kafein dan karbohidrat.
6) Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi tetap
memerlukan folat untuk kehamilan. Bila mual muntah sangat hebat,
konsultasikan ke dokter sehingga dapat diberikan saran terbaik untuk
vitamin yang akan dikonsumsi. Dan dokter mungkin akan memberikan
obat untuk mual bila memang diperlukan.
7) Vitamin B6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil.
Sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter untuk pemakainnya.
8) Pengobatan tradisional: biasanya orang menggunakan jahe dalam
mengurangi rasa mual pada berbagai pengobatan tradisional. Penelitian
di Australia menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat
tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi.
Pada beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau
permen jahe untuk membantu mengatasi rasa mualnya.
9) Istirahat dan rileks akan sangat membantu mengatasi rasa mual muntah.
Karena bila stress hanya akan memperburuk rasa mual.
c. Menurut Kampono (2005:17) dalam menghadapi keadaan mual dan muntah
ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan, yaitu :
1) Lakukan gerakan perlahan-lahan pada waktu bangun pagi dan duduk
ditempat tidur dulu beberapa menit.
2) Makan pagi yang ringan, seperti roti bakar, kue kering, sebelum
melakukan aktifitas.
3) Hirup udara segar pagi hari. Lakukanlah jalan-jalan ringan sekitar rumah,
dan tidurlah dengan jendela terbuka.
4) Minum air sering sepanjang hari. Air dingin dengan rasa manis atau
sedikit mengandung gas akan banyak menolong.
5) Makanlah 4 sampai 5 kali sehari dengan porsi kecil setiap hari. Hal ini
untuk mencegah supaya perut tidak kosong.
6) Hindari bau-bauan yang mengganggu dan merangsang ibu untuk muntah.
7) Pilih makanan yang rendah lemak dan mudah dicerna.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “T” GII P1001 Ab000 UM UK 6-8 MINGGU

DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM


DI BPM IRIN SUPRIHATIN,SST
BARENG JOMBANG

Tanggal : 24 Desember 2012 Jam : 12.30 WIB


Oleh : Aninda Diyah Ayu .pp Tempat : Di BPM Irin Suprihatin,SST

I. LANGKAH I ( PENGKAJIAN DATA )


A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Istri : Ny “ T ” Nama Suami : Tn “S “
Umur : 24 tahun Umur : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku/bangsa :Jawa/ Indonesia Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp 2.500.000,-
Alamat : Mojotengah Alamat : Mojotengah-Bareng
2. Status Perkawinan
Perkawinan ke : 1
Umur kawin : 20 tahun
Lama kawin : 4 tahun
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan muntah-muntah sering tiap makan dan minum sejak ± 1
minggu yang lalu dengan frekuensi > 10 kali per hari, mual, pusing dan lemas.
Hari ini mengeluh mual dan pusing.
4. Riwayat Kebidanan
a. Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : Teratur ± 28-30 hari
Lama Haid : ± 7 hari
Banyaknya : ± 3 pembalut per hari
Warnanya : merah
Baunya : anyir
Dysminorrhea : 2-3 hari pertama haid
Fluor Albus :-
Keluhan :-

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


No KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS KB

K
Sua Hamil U Peno Cara Peny JK BB/ H M H Lam ASI Cara La E
mi Ke K Long ulit PB umur a ma T

1. 1 1 39 Bidan spon - L 3200 - 4 th 40 6 Sun 1& -


Rinanti tan gram/ hari bula tik 3 bln
50cm n

2. Ham
il ini

c. Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : 9 Nopember 2012
TP : 16 Agustus 2013
Trimester I : Periksa hamil 2 kali ke bidan Rinanti dengan keluhan mual
dan muntah, diberikan obat anti mual dan anti muntah 3x1
tablet, KIE mengenai nutrisi, aktivitas dan istirahat.
5. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah menderita penyakit seperti batuk
menahun, penyakit kuning, ibu tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti sesak nafas, darah tinggi, kencing manis, dan ibu mengatakan bahwa
ia tidak pernah operasi.
6. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan sekarang dalam keadaan sehat, tidak menderita penyakit
menular seperti batuk yang lama, penyakit kuning, HIV/AIDS, penyakit
menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, penyakit
menahun seperti penyakit jantung, ginjal maupun paru-paru.

7. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti batuk yang lama, penyakit kuning, HIV/AIDS, infeksi menular
seksual, penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis,
sesak napas, penyakit menahun seperti penyakit jantung, ginjal dan paru-
paru serta tidak ada riwayat keturunan kembar dalam keluarga baik dari ibu
maupun suami.
8. Pola kebiasaan sehri-hari
No Pola Sebelum hamil Selama hamil
1. Nutrisi Ibu mengatakan makan 2 kali sehari Ibu mengatakan makan 2 kali
dengan 1 porsi nasi, 1 potong lauk sehari dengan porsi ½ piring
nabati atau hewani, ½ mangkok nasi, 1 potong lauk nabati atau
sayur dan buah jika ada. Ibu hewani, ½ mangkok kecil sayur
mengatakan minum air putih ± 5 tetapi sering tidak habis. Ibu
gelas/hari. mengatakan minum ± 5
gelas/hari.
2. Eliminasi Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari Ibu mengatakan BAB 1 kali
dengan konsistensi lunak, warna sehari dengan konsistensi
kuning, bau khas feses, tidak ada lunak, warna kuning, bau khas
keluhan. Ibu mengatakan BAK 3 feses, tidak ada keluhan. Ibu
kali sehari, warna kuning jernih, mengatakan BAK 2 kali sehari,
bau khas urine, tidak ada keluhan. warna kuning jernih, bau khas
urine, tidak ada keluhan.
3. Aktivitas Ibu mengatakan melakukan Ibu mengatakan melakukan
pekerjaan rumah sendiri dan pekerjaan rumah dibantu
menjaga toko dirumah. dengan suami dan lebih sering
istirahat.
4. Istirahat Ibu mengatakan tidur malam ± 7 Ibu mengatakan tidur siang ± 2
jam/hari pada pukul 21.00-04.00 jam dan tidur malam ± 4 jam,
WIB tetapi sering bangun.
5. Kebersihan Ibu mengatakan mandi, gosok gigi, Ibu mengatakan mandi, gosok
ganti baju dan ganti pakaian dalam gigi, ganti baju dan ganti
2 kali sehari, keramas 2 hari sekali. pakaian dalam 2 kali sehari,
keramas 2 hari sekali.
7. Seksual Ibu mengatakan berhubungan suami Ibu mengatakan belum pernah
istri ± 2kali/bulan. melakukan hubungan suami
istri selama hamil.

9. Data psikososial
Ibu mengatakan ingin cepat sehat dan berharap kehamilannya dapat
berjalan normal.
10. Data social budaya
-Ibu mengatakan hubungan dengan suami dan keluarga baik, demikian
juga dengan tetangga sekitar rumah.
-Ibu mengatakan menganut budaya Jawa dan tidak menganut budaya tarak.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum ibu : Cukup
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 80/40 mmHg
Suhu : 375 ºC
Nadi : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
BB sebelum hamil : 42 kg
BB sekarang : 40 kg
TB : 156 cm
LILA : 21 cm
TP : 16 Agustus 2013
2. Pemeriksaan fisik khusus
a. Inspeksi
Muka : Pucat, tidak odema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,
sedikit cekung.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada pernapasan cupung hidung.
Mulut : Simetris, kering, tidak ada perdarahan gusi, tidak ada
stomatitis, tidak ada karies.
Telinga : Simetris, ada serumen.
Leher : Simetris, bersih, tidak terlihat bendungan vena
jugularis, tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe.
Dada : Simetris, tidak terlihat retraksi intercosta.
Payudara : Simetris, bersih, puting susu menonjol, ada
hiperpigmentasi areola.
Abdomen : Simetris, terdapat linea nigra, tidak ada luka bekas
operasi, tidak ada striae gravidarum.
Genetalia : Bersih, tidak ada pengeluaran pervaginam, tidak
odema, tidak varises.
Anus : Bersih, tidak ada haemorhoid.
Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, bersih, tidak odema.
b. Palpasi
Leher : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar limfe.
Dada : Tidak ada nyeri tekan.
Payudara : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, TFU belum teraba.
Ekstremitas atas : Tidak ada nyeri tekan, tidak odema, turgor
kulit sedang
Ekstremitas bawah : Tidak ada nyeri tekan, tidak odema.
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada suara tambahan wheezing dan rhonci.
d. Perkusi
Reflek patella :-
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan panggul luar : -
b. LAB :-
c. Rontgen :-
d. USG :-
e. Pemeriksaan dalam :-

II. LANGKAH II ( INTERPRETASI DATA DASAR )


Dx : Ny. T GII P1001 Ab000 UK 6-8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
ringan.
Masalah : Nutrisi ibu tidak tercukupi
Ds : Ibu mengatakan muntah-muntah sering tiap makan dan minum sejak ± 1
minggu yang lalu dengan frekuensi > 10 kali per hari, mual, pusing dan
lemas. Hari ini mengeluh mual dan pusing.
Do : Keadaan umum ibu : Cukup
Kesadaran : Composmentis
TTV TD : 80/40 mmHg
Suhu : 375 ºC
Nadi : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
BB sebelum hamil : 42 kg
BB sekarang : 40 kg
TB : 156 cm
LILA : 21 cm
TP : 16 Agustus 2013

III. LANGKAH III ( ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL )


Dx : Ny. T GII P1001 Ab000 UK 6-8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
ringan.
Dx potensial : Ny. T GII P1001 Ab000 UK 6-8 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum sedang-berat.
Masalah potensial : Dehidrasi ringan-berat.
IV. LANGKAH IV ( IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA )
a. Pemberian cairan oral secara adekuat ±2500 cc/hari.
b. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan cairan parenteral (RL
dan D5%).

V. LANGKAH V ( PENGEMBANGAN RENCANA / INTERVENSI )


Tanggal/Jam : 24 Januari 2012/12.45 WIB
Dx : Ny. T GII P1001 Ab000 UK 6-8 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum ringan.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 3x24 jam, diharapkan
mual dan muntah ibu dapat teratasi serta kehamilan ibu dapat berjalan
normal.
Kriteria hasil : - Keadaan umum ibu baik
- Ibu tidak muntah secara berlebihan
- TTV ibu normal
- Turgor kulit baik, mata tidak cekung
- Nutrisi terpenuhi
Intervensi diagnosa :
1. Lakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga.
R/ Menjalin hubungan dengan pasien.
2. Jelaskan kepada ibu mengenai kondisi kehamilannya saat ini.
R/ Ibu memahami kondisinya, kooperatif dalam tindakan.
3. Anjurkan ibu istirahat yang cukup
R/ Mempertahankan kondisi tubuh ibu.
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan cairan parenteral.
R/ Memberikan terapi yang tepat untuk ibu.
Intervensi masalah :
1. Anjurkan ibu menghindari penyebab mual.
R/ Mengurangi perasaan mual ibu.
2. Anjurkan ibu konsumsi cukup cairan.
R/ Mempertahankan hidrasi tubuh ibu.
3. Anjurkan ibu tidak segera turun dari tempat tidur ketika bangun pagi, terlebih
dahulu makan roti kering atau biskuit dan teh hangat.
R/ Mengurangi pusing dan mual di pagi hari.
4. Anjurkan ibu makan porsi sedikit tapi sering.
R/ Mengurangi perasaan mual ibu.
5. Anjurkan ibu konsumsi cukup makanan bergizi seimbang.
R/ Mencukupi kebutuhan gizi ibu dan janin.

VI. LANGKAH VI (PELAKSANAAN TINDAKAN / IMPLEMENTASI )


Tanggal/Jam : 24 Desember 2012/12.50 WIB
Dx : Ny. T GII P1001 Ab000 UK 6-8 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum ringan.
Implementasi :
1. Melakukan pendekatan terapeutik kepada ibu dan keluarga dengan
memperkenalkan diri, memberi salam dengan ramah dan melakukan komunikasi
dengan baik dan efektif.
2. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya saat ini keadaan umum ibu
cukup, tekanan darah ibu 80/40 mmHg dan nadi 80 kali/menit, suhu 375 ºC,
pernapasan 20 kali/menit.
3. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup ± 8 jam/hari.
4. Menganjurkan ibu konsumsi cukup makanan bergizi seimbang dengan
komposisi nasi, lauk nabati seperti tahu dan tempe, lauk hewani seperti telur, ikan
dan ayam, sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, kubis, kacang panjang dan
buah-buahan seperti apel, jeruk, pisang.
5. Menganjurkan ibu menghindari penyebab mual seperti bau-bauan, makanan
yang menyengat dengan bumbu lada serta makanan yang berlemak.
6. Menganjurkan ibu mengkonsumsi cukup cairan ± 2500 cc/hari.
7. Menganjurkan ibu tidak segera turun dari tempat tidur ketika bangun pagi,
terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dan teh hangat.
8. Menganjurkan ibu makan porsi sedikit tapi sering misalnya setiap 2 jam sekali.
9. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan cairan
parenteral yaitu infus D5% dan Ringer Laktat 1:1 20 tetes/menit, obat Mediamer
3x1 tablet sebelum makan, Iframag sirup 3x2 sendok takar sesudah makan,
injeksi Ulsikur 3x1 ampul, Piralent, Paracetamol dan Metoclopramide.
VII. LANGKAH VII ( EVALUASI )
Tanggal/Jam : 24 Desember 2012/15.30 WIB
Dx : Ny. T GII P1001 Ab000 UK 6-8 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum ringan.
S : Ibu mengatakan pusing dan mual, tidak muntah, perut terasa
kembung, makan dan minum sedikit.
O : Keadaan umum ibu cukup, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 84
kali/menit, suhu 365 ºC, pernapasan 20 kali/menit.
A : Ny. T GII P1001 Ab000 UK 6-8 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum ringan.
P : Jelaskan kondisi ibu saat ini, ingatkan ibu untuk menghindari
penyebab mual dan makan sedikit tapi sering, lanjutkan kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan cairan parenteral.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Hiperemesis Gravidarum sering terjadi pada ibu hamil muda dan sampai sekarang
penyebab pastinya belum diketahui. Tindakan yang diberikan dapat disesuaikan dengan
keluhan yang ada sebelum diagnosa pasti ditegakkan. Penyembuhan memerlukan
ketenangan dan waktu yang lama, maka dalam perawatannya harus diperhatikan secara
keseluruhan baik dari aspek biologi, psikologi dan sosial.

4.2 Saran
a. Untuk petugas kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan selalu meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
lebih jeli dalam menentukan masalah yang sedang dihadapi oleh pasien dan
mampu menentukan solusi dalam menangani masalah tersebut.
b. Untuk pasien dan keluarga
Diharapkan untuk setiap ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara
teratur untuk mendeteksi adanya kelainan pada masa kehamilan, persalinan
maupun nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2011. Kewenangan Bidan Sesuai Permenkes Nomor 1464 Tahun 2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171. diperoleh tanggal 25
Februari 2013.
Tiran. 2009. Mual Muntah Kehamilan; Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Hidayat. 2009. Asuhan keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta:
Salemba Medika.
Broussard, C dan Richter J. 2008. Hyperemesis Gravidarum.
http://www.midwiferytoday.com. diperoleh tanggal 26 Februari 2013.
Morgan & Hamilton. 2009. Obstetri & GInekologi: Panduan Praktik. Jakarta: EGC.
Stabie, Issabel. 2007. Hyperemesis Gravidarum. http://ling.springer.com/chapter.
diperoleh tanggal 26 Februari 2013.
Susanti. 2009. Psikologi Kehamilan. Jakarta: EGC.
Holler, Anja. 2008. Therapy and Buch Gynakologie and Geburtshilfe.
http://ling.springer.com/chapter. diperoleh tanggal 27 Februari 2013.
Mansjoer, Arif dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Nugraha. 2008. Komplikasi dalam Kehamilan dan Persalinan.
http://www.litbangdepkes.go.id. diperoleh tanggal 25 Februari 2013.
Edi. 2008. Mual Muntah yang Berlebihan. http://www.klikdokter.com. diperoleh
tanggal 25 Februaru 2013.
Nausea. 2008. Medical Encyclopedia Hyperemesis Gravidarum.
http://www.ncbi.nim.gov/pubmedhealth. diperoleh tanggal 27 Februari 2013.
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2012. Asuhan Kehamilan Pada Ibu Hamil Normal dan
Patologi. Yogyakarta: Muha Medika.

Anda mungkin juga menyukai