Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nazzuan Jesica Elvira

Nim : 161101029
Kelas : 3A S1-Keperawatan

JUDUL :
Perubahan pengetahuan bidan dan dokter kandungan setelah pelatihan darurat obstetric :
uji coba terkontrol secara acak dari rumah sakit setempat, pusat simulasi dan pelatihan kerja
sama tim

RANGKUMAN :
Penelitian ini berisi tentang bagaimana pengetahuan bidan dan dokter kandungan
sebelum dan sesudah pelatihan darurat obstetrik. Di Inggris, pelatihan darurat obstetri dilakukan
secara nasional. Misalnya, bantuan kehidupan lanjut dalam kebidanan dan mengelola
kedaruratan dan trauma obsetri, serta secara lokal dalam unit bersalin.
Penelitian ini dilakukan di enam rumah sakit di barat daya inggris, dan di pusat simulasi
medis Bristol, inggris. Dan menggunakan metode prospektif uji coba terkontrol secara acak.
Pelatihan ini dilakukan dengan cara kuliah dengan menggunakan presentasi PowerPoint standar
dan catatan kuliah. Dan setelah itu akan dilakukan simulasi kegawatdaruratan klinis dengan
menggunakan manekin yang dikendalikan oleh komputer dan dapat merespon pengobatan.
Latihan kursus pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja peserta dalam tiga
domain pembelajaran, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Peserta dari penelitian ini direkrut dari enam Rumah Sakit Umum Daerah di Inggris Barat
daya Inggris. Peserta terdiri dari semua bidan (termasuk mereka yang bekerja di rumah sakit atau
masyarakat) dan semua dokter yang bekerja di Departemen Obstetri (termasuk trainee praktek
umum, peserta pelatihan kebidanan dan ginekologi dan konsultan). Setiap intervensi pelatihan
terdiri dari tim yang berisi satu junior dan satu dokter senior, dan dua SMP dan dua bidan senior
dari masing-masing rumah sakit.
Sebelum pelatihan, akan dilakukan penilaian dalam bentuk soal pilihan ganda. Dan
dilakukan1-3 minggu sebelum intervensi pelatihan. Dan pasca-pelatihan juga akan dilakukan
penilaian selama 1-3 minggu setelah intervensi pelatihan yaitu dengan menggunakan bank yang
sama dari pertanyaan MCQ tetapi dalam urutan yang berbeda. Semua peserta diberi 45 menit
untuk menyelesaikan 185 pertanyaan.
Pertanyaan tersebut berkaitan dengan kejadian, factor risiko, manajemen darurat dan
pengobatan dari keadaan darurat obstetrik meliputi: bantuan hidup dasar, dukungan kehidupan
yang maju, gangguan hipertensi kehamilan, distosia bahu, sungsang, kembar, prolaps tali pusat,
perdarahan postpartum dan pemantauan janin elektronik.
Secara keseluruhan, ada peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan manajemen
darurat obstetric. Dalam penelitian didapatkan informasi bahwa dokter senior memiliki
pengetahuan terbesar dalam manajemen darurat obstetri sebelum pelatihan. Di Inggris, dokter
kandungan senior cenderung terlibat dalam penanganan wanita dengan kehamilan rumit. Dan
sebaliknya, bidan didominasi dalam penanganan pada kelahiran normal.
Menurut saya penelitian ini bisa di terapkan di Indonesia, karena seperti tujuan dari jurnal
itu sendiri untuk mengekplorasi efek dari pelatihan darurat obstetri dan mengetahui bagaimana
pengetahuan dari dokter atau bidan tentang penanganan gawat darurat atau bagaimana tindakan
yang harus dilakuakan segera mungkin.
Dan dalam melakukan penelitian ini akan dilakukan pelatihan untuk dokter kandungan
dan bidan tentang bagaimana cara penanganan kegawatdaruratan yang benar. Dari pelatihan
tersebut akan didapatkan banyak keuntungan, yaitu meningkatkan kemampuan kognitif dokter
dan bidan tentang kegawatdaruratan obsetri, sehingga dapat mengurangi angka mortalitas ibu.
Dan kendala dilakukan pelatihan ini adalah soal waktu. Karena pada dasarnya jam kerja
antara dokter kandungan dan bidan tidak sama. Jadi dalam hal ini peran pemerintah sangat
penting, pemerintah diharapkan dapat memberikan himbauan untuk mewajibkan dokter obsetri
dan bidan agar mereka mau mengikuti pelatihan kegawatdaruratan obsetri, sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Sehingga pelatihan tentang kegawatdaruratan obsetri bisa berjalan dengan
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai