Disusun oleh :
Kelompok 2 (S16 C)
A. Tujuan
I. Tujuan Penyuluhan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang manajemen nyeri pada acute
sindrom koroner akut (SKA) selama 30 menit, klien dan keluarga mampu
memahami mengenai manajemn nyeri pada SKA.
II. Tujuan Penyuluhan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, keluarga mampu:
1. Mengetahui pengertian Sindrom koroner akut (SKA)
2. Mengetahu penyebab Sindrom koroner akut (SKA)
3. Mengetahui tanda dan gejala Sindrom koroner akut (SKA)
4. Mengetahui karakteristik nyeri pada Sindrom koroner akut (SKA)
5. Mengetahui penanganan nyeri pada Sindrom koroner akut (SKA)
B. Materi
Materi penyuluhan yang akan diberikan meliputi :
1. Pengertian Sindrom koroner akut (SKA)
2. Etiologi Sindrom koroner akut (SKA)
3. Karakteristik nyeri Sindrom koroner akut (SKA)
4. Penatalaksaan nyeri pada Sindrom koroner akut (SKA)
5. Pencegahan Sindrom koroner akut (SKA)
C. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
D. Media
Media yang digunakan untuk penyuluhan, adalah : leaflet, powerpoint
E. Waktu Pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal : 2 Mei 2018
Jam : 09.00 WIB
Alokasi Waktu : 30 menit
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
Salam pembuka
1. Memperkenalkan diri, menjelaskan topik Mendengarkan dan
penyuluhan dan tujuan penyuluhan. memperhatikan.
2. Menggali pengetahuan peserta tentang Menjawab pertanyaan
pengertian, etiologi, dan Karakteristik yang diajukan oleh
nyeri Sindrom koroner akut (SKA), penyaji.
penanganan nyeri pada SKA, serta cara
pencegahannya.
2. 20 Penyajian :
menit Menjelaskan materi tentang :
1. Pengertian, etiologi, Karakteristik nyeri Mendengarkan dan
Sindrom koroner akut (SKA) memperhatikan.
2. Penatalaksanaan nyeri pada Sindrom
koroner akut (SKA) Mengajukan
3. Pencegahan Sindrom koroner akut (SKA) pertanyaan bila kurang
4. Memberi kesempatan untuk bertanya. mengerti.
5. Menjawab pertanyaan. Mendengarkan dan
memperhatikan.
3. 10 Penutup :
menit 1. Melakukan evaluasi dengan memberikan Menjawab pertanyaan
pertanyaan.
2. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan. Mengajukan
3. Memberi kesempatan kepada peserta pertanyaan
untuk bertanya kembali jika kurang jelas.
4. Mengucapkan salam penutup.
F. Tempat Pelaksanaan
1) Tempat
Ruang Tunggu Pasien
2) Setting Ruangan
a. Moderator
b. Penyaji
c. Notulen
d. Fasilitator
e. Pasien / Keluarga
A B
E E D E E D
G. Evaluasi
Pasien / keluarga yang dapat menyebutkan pengertian, etiologi, karakteristik
nyeri, penatalaksanaan nyeri pada SKA dan pencegahan Sindrom koroner
akut (SKA):
Baik : 100 %
Sedang : 60 % - 90 %
Kurang : < 50 %
MANAJEMEN NYERI PADA SINDROM KORONER AKUT (SKA)
A. Definisi
Nyeri adalah perasaan sensori dan emosional yang tidak terkatakan
yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang aktual dan potensial (Hamilton
2006).
Sindrom koroner akut (SKA) merupakan keadaan darurat jantung
dengan manifestasi klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain sebagai
akibat iskemia miokardium. SKA terdiri atas angina pektoris tidak stabil,
infarct myocard acute (IMA) yang disertai elevasi segmen ST. Penderita
dengan infark miokardium tanpa elevasi ST. SKA ditetapkan sebagai
manifestasi klinis penyakit arteri koroner. Penyakit jantung koroner (PJK)
merupakan manifestasi utama proses aterosklerosis.
Harun (2007) mengatakan istilah Sindrom Koroner Akut (SKA)
banyak digunakan saat ini untuk menggambarkan kejadian kegawatan pada
pembuluh darah koroner. Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan satu
sindrom yang terdiri dari beberapa penyakit koroner yaitu, angina tak stabil
(unstable angina), infark miokard non-elevasi ST, infark miokard dengan
elevasi ST, maupun angina pektoris pasca infark atau pasca tindakan
intervensi koroner perkutan.
Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan suatu istilah yang
menggambarkan kumpulan gejala klinik yang ditandai dengan nyeri dada dan
gejala lain yang disebabkan oleh penurunan aliran darah ke jantung, biasanya
disebabkan oleh plak aterosklerotik (Svarovskaia et al, 2004, dalam Nurulita,
Bahrun, Arif, 2011).
Cowie, M.R., Dar, Q. 2008. The Epidemiology and Diagnosis of Heart Failure. In:
Fuster, V., et al., eds. Hurst’s the Heart. 12th ed. Volume 1. USA:
McGraw-
Hill.
Harun S. dan Alwi I., 2009. Infark miokard akut tanpa elevasi ST. Dalam: Sudoyo
A.W., Setiohadi B., Alwi I., Simadibrata M.K., Setiati S., 2009. Ilmu
penyakit
dalam: Edisi ke 5. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta, 1758-1761.