PENDAHULUAN
Telinga manusia adalah panca indra yang menangkap dan merubah bunyi
atau energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan diteruskan ke otak
sehingga dapat didengar, disadari serta dimengerti. 1
Pada proses mendengar, ada proses dimana suara yang diterima telinga
dihantarkan lewat menuju tulang-tulang pendengaran untuk kemudian
disampaikan kepada saraf rangsang suara menuju ke otak. Jika terdapat serumen
obsturan pada telinga maka suara yang diterima akan terhambat pada hantaran
suara (conductive hearing loss), yang berakibat pada berkurangnya pendengaran.1
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Telinga terdiri dari telinga 1uar, telinga tengah atau cavitas tympani,
1. Telinga Luar
getaran udara. Terdiri atas lempeng tulang rawan elastis tipis yang ditutupi
2
kulit. Auricula mempunyai otot intrinsik dan ekstrinsik, keduanya disarafi
elastis, dan dua pertiga bagian dalam adalah tulang, yang dibentuk oleh
lempeng tympani. Meatus dilapisi oleh kulit, dan sepertiga bagian luarnya
menghasilkan secret lilin berwarna coklat kekuningan. Rambut dan 1ilin ini
tulang, selain itu juga mengandung folikel rambut yang bervariasi antar
Individu. Kulit bagian telinga luar membentuk serumen atau kotoran telinga.
3
kekeringan dan pembentukan fisura pada epidermis. Efek bakterisidal
Serumen dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumen tipe kering
dapat dibagi lagi menjadi tipe lunak dan tipe keras. Tubuh mempunyai
Saraf sensorik yang menyarafi kulit yang melapisi meatus berasal dari
cervicales superficiales.4
4
2. Telinga Tengah (Cavitas Tympani)
Telinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis
3. Tuba Auditiva
dan dua pertiga bagian anteriornya adalah kartilago. Pada saat turury tuba
dengan nasopharynx.4
labyrinthus osseus.4
5
Labyrinthus osseus terdiri atas tiga bagian: vestibulum, canalis
dengan bebas.4
Utriculus adalah yang terbesar dari dua buah saccus vestibuli yang
6
peka terhadap orientasi kepala akibat gaya berat atau tenaga percepatan
lain.4
terwakili. Setiap kali kepala mulai atau berhenti bergerak, atau jika
5. Nervus Vestibulocochlearis
7
ini berbentuk ganglion spirale cochleae memanjang, yang terletak di
6. Fisiologi Pendengaran
udara atau tulang langsung ke koklea. Aliran suara melalui udara lebih
8
menuju meatus akusticus eksterna dan mengenai membran timpani,
lain. Pada proses ini gelombang suara mengalami perkuatan melalui daya
membran timpani dan luas basis stapedius (sebesar 17) yang akan
adalah 17 X 1,3 =22 X kekuatan asalnya. Kekuatan ini akan cukup untuk
luar.5
sel rambut menjadi lurus. Rangsangan fisik tadi diubah oleh adanya
perbedaan ion Kalium dan ion Natrium menjadi aliran listrik yang
9
rangsangan itu ke pusat sensorik pendengaran di otak (area 39-40)
B. Definisi
10
mengembang sehingga menimbulkan rasa tertekan dan gangguan
pendengaran semakin dirasakan sangat mengganggu. Beberapa pasien
mengeluhkan adanya vertigo atau tinitus.2,3
E. Diagnosis
11
sepanjang dinding superior kanalis akustikus eksternus sehingga arus yang
kembali mendorong serumen dari belakang. Air yang keluar ditampung
dalam wadah yang dipegang erat dibawah telinga dengan bantuan asisten.8
12
BAB III
PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Alamsyah, Lukito. Hubungan antara Gangguan Pendengaran dengan
Serumen pada Lansia di Puskesmas Medan Johor. Jurnal Penelitian
Kesmasy. 2019. Visited : 10 Maret 2020.
2. Hafil AF, Sosialisman, Helmi. Kelainan Telinga Luar. In : Soepardi EA,
Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi Ketujuh. Jakarta:
FKUI; 2014.
3. Probst R, Grevers G, Iro H. Cerumen and Cerumen Impaction in Basic
Otorhinolaryngology. German; Thieme. 2006: 210-2
4. Snell RS. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem, 4th Ed. Jakarta : EGC;2012.
Halaman 628-36.
5. Sherwood L. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem. Edisi Keenam.
Jakarta : EGC. 2009
6. Boeis Adam. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi Keenam. Jakarta: EGC;
1997. Halaman 75-7
7. Dhingra, PL, Shruti . Disease of Ear, Nose, and Throat and Head and
Neck surgery, 7th Ed. India : Elsevier; 2018. Halaman 56-8
8. Lalwani, Anil. Current Diagnosist & Treatment Otolaryngology Head and
Neck Surgery, 3th Ed. New York : Lange; 2008. Halaman 645-60.
9. Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran (Tuli).
In : Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi
Ketujuh. Jakarta: FKUI; 2014.
10. Guest JF, Greener MJ, Robinson AC, Smith AF. Impacted Cerumen :
Composition, Production, Epidemiology, and Management. Q J Med.
2013. Visited : 10 Maret 2020.
14