Anda di halaman 1dari 12

OBAT OBAT

PELUMPUH
OTOT
Disusun Oleh :
Muh. Isnu Fathurrachman (1102016125)

Pembimbing :
dr. Qudsiddik Unggul Putranto, Sp.An

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Anestesi


Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo
Periode 22 November – 11 Desember 2021
PENDAHULUAN
● Obat pelumpuh otot adalah obat yang dapat merelaksasi otot rangka
dengan menghambat transmisi impuls saraf pada sambungan otot-saraf.
● Obat Pelumpuh otot berperan penting selama proses intubasi endotrakeal,
pemeliharaan anestesi, maupun untuk imobilisasi pasien.
● Obat pelumpuh otot dibagi menjadi dua, yaitu obat pelumpuh otot
depolarisasi dan nondepolarisasi. Obat pelumpuh otot bekerja terutama
pada motor end-plate otot, yaitu pada reseptor postjunctional nicotinic
cholinergic.
FISIOLOGI OTOT
Kontraksi otot rangka dirangsang oleh adanya
pelepasan asetilkolin (ACh) di neuromuscular
junction antara terminal neuron motorik dan
serat otot. Pengikatan ACh dengan end-plate
motoric suatu serat otot menyebabkan
perubahan permeabilitas di serat otot dan
menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan ke
seluruh permukaan membran sel otot.
Terdapat dua struktur dalam serat otot yang
berperan penting dalam proses eksitasi dan
kontraksi, yaitu tubulus transversus (tubulus T)
dan retikulum sarkoplasma.

Obat pelumpuh otot secara struktur berkaitan


dengan acetylcholine dan bekerja
mempengaruhi ikatan acetylcholine pada motor
endplate.
MEKANISME KERJA OBAT PELUMPUH
ObatOTOT
pelumpuh otot

Depolarisasi Nondepolarisasi

Obat pelumpuh otot depolarisasi mengikat


reseptor kolinergik pada motor endplate, Obat pelumpuh otot non-depolarisasi
menyebabkan depolarisasi pada secara kompetitif menghambat reseptor
membran endplate diikuti dengan acetylcholine pada motor endplate. Ikatan
hambatan transmisi neuromuskuler. Otot obat dengan reseptor acetylcholine
refrakter terhadap depolarisasi ulangan mencegah perubahan konformasi pada
hingga obat berdifusi dari reseptor ke reseptor atau secara fisik menyumbat
sirkulasi dan dihidrolisis oleh kanal ion,sehingga tidak timbul endplate
pseudocholinesterase plasma potential
OBAT PELUMPUH OTOT
OBAT DEPOLARISASI
● Prinsip kerja : pelumpuh otot depolarisasi bekerja seperti asetilkolin, namun celah
saraf otot tidak dirusak oleh kolinesterase sehingga cukup lama berada di sinaps dan
menyebabkan depolarisasi yang ditandai oleh fasikulasi lalu kemudian disusul oleh
relaksasi otot lurik.
● Succinylcholine (SCh) merupakan satu-satunya obat pelumpuh otot depolarisasi yang
digunakan di klinis.
Efek samping :
● Aritmia jantung Kondisi yang menyebabkan
● Hiperkalemia kerentanan terhadap hiperkalemia
● yang diinduksi suksinilkolin 4
Myalgia
● Peningkatan tekanan intraocular
● Peningkatan tekanan intracranial
● Peningkatan tekanan intragaster
OBAT NONDEPOLARISASI
● Prinsip kerja : bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor nikotinik-kolinergik
tetapi tidak menyebabkan depolarisasi. Obat ini sebagai penghalang asetilkolin
(acetylcholine inhibitor) sehingga asetilkolin tidak dapat bekerja
● Pemilihan obat pelumpuh otot nondepolarisasi didasarkan banyak pertimbangan
yaitu Perbedaan awitan, durasi kerja, waktu pulih, metabolisme, dan clearance
memengaruhi keputuasn klinis dalam pemilihan obat
OBAT NONDEPOLARISASI (2)
Masa kerja Panjang :
Pancuronium
● Termasuk golongan bisquaternary aminosteroid dengan ED 70 mcg/kgBB,
memiliki awitan 2 – 3 menit dan durasi kerja 60 – 120 menit
● Efek samping : berupa reaksi alergi akibat hipersensitif terhadap bromida,
pada system kardiovaskular dapat terjadi hipertensi, takikardia, dan aritmia.
● Sediaan : Pavulon ampul 2 mg/ml
OBAT NONDEPOLARISASI (3)
Masa kerja menengah : Rukoronium
• Termasuk golongan
monoquaternary aminosteroid
Vekuronium dengan ED 0,3mg/kgBB memiliki
• Termasuk golongan awitan 1,5 menit dan durasi kerja
monoquaternary aminosteroid 35 – 75 menit
• Rukoronium adalah pelemas otot
dengan ED 50mcg/kg yang
memiliki awitan 2-3 menit dan kompetitif yang memiliki mula kerja
durasi kerja 45-90 menit. paling cepat, dilaporkan beraksi
• Aman digunakan untuk pasien dalam 2 menit.
• Memiliki efek kardiovaskular yang
gagal ginjal.
• Sediaan dan merk dagang : minimal
• Sediaan : vial 50 mg/5ml
Ecron, ampul 4 mg/ml; vial 10 mg
NOVERON ; ampul 50 mg / 5 ml
ROCULAX
OBAT NONDEPOLARISASI (4)
Masa kerja menengah :
Atrakurium
• Termasuk golongan bisquaternary
benzylisoquidnolinum dengan ED
0,2mg/kgBB memiliki awitan 2,5 –
Cisatrakurium
5 menit dan durasi kerja 30 – 45
• Termasuk golongan
menit.
benzilisoquinolinium, merupakan
• Dapat digunakan untuk pasien
isomer 1R-cis 1’R-cis dari
dengan gangguan hati atau ginjal.
atrakurium.
• Dapat meningkatkan pelapasan
• Efek samping yang dihasilkan tidak
histamin, sebaiknya hindari pada
seberat artakurium walaupun
pasien asma karena dapat
system metabolisme dan hasil
menyebabkan bronnkospasme.
eksrkresi yang dikeluarkan sama.
• Sediaan : ampul 10 mg/ml :
Notrixum, ampul 25 mg/2,5ml :
Tracrium
OBAT NONDEPOLARISASI (5)
Masa kerja Pendek :
Mivacurium
● Termasuk golonngan benzylisoquinolinium, dengan ED 80 mcg/kgBB
memiliki awitan 2,5 – 3 menit dan durasi kerja 15 – 20 menit. Berguna
untuk prosedur singkat yang membutuhkan relaksasi otot. Pada prosedur
bedah yang lama dapat diberikan dengan infus kontinu.
● Memiliki durasi kerja 2x lipat dari SCh dan 30 – 40 % dari obat pelumpuh
otot masa kerja menengah
● Efek samping yang akan muncul akan mempengaruhi system
kardiovaskular.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai