Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

Gangguan Kesadaran di ICU


Disusun oleh: Sandi Rizki Ardianto-1102012260
Pembimbing: dr. Lucy Garwati Wahyu, Sp.An-KIC

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU ANESTESI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RUMAH SAKIT UMUM PASAR REBO
PERIODE 27 JUNI – 16 JULI 2022
Pendahuluan
▫ Di unit perawatan intensif (ICU), koma cukup umum
sehingga dokter dari setiap spesialisasi akan
menghadapinya.
▫ Penilaian awal yang cepat dengan riwayat menyeluruh dan
pemeriksaan fisik sangat penting untuk manajemen
penyelamatan hidup yang tepat waktu dan tepat.

1. Cooksley, T., Rose, S. and Holland, M. (2018) ‘A systematic approach to the unconscious patient’, Clinical Medicine, Journal of the Royal College of
2
Physicians of London, 18(1), pp. 88–92. doi: 10.7861/clinmedicine.18-1-88.
2.1 Fisiologi kesadaran

• Menurut Plum dan Posner, kesadaran memiliki dua aspek, yaitu:


derajat dan kualitas, sehingga berhubungan dengan tingkat
kewaspadaan (alertness) atau tingkat keterjagaan
(wakefulness).
• Sementara itu, kualitas kesadaran menggambarkan fungsi
kognitif dan afektif mental seseorang.

1. Aninditha T, Prawiroharjo P. Buku Ajar Neurologi Jilid 1. Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2017.
2.2.1 Definisi Gangguan Kesadaran

• Kesadaran penuh tentang diri dan hubungan seseorang dengan


lingkungan
• Koma didefinisikan sebagai keadaan tidak sadar yang dalam, keadaan
mata tertutup tidak responsif.

1. Torbey MT. Neurocritical Care Second Edition. Cambridge. 2019.


2. Huff, J. and Tadi, P., 2022. Coma. [online] Ncbi.nlm.nih.gov. Available at: <https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430722/> [Accessed 13 July 2022].
2.2.2 Etiologi gangguan kesadaran

1. Torbey MT. Neurocritical Care Second Edition. Cambridge. 2019.


2. Huff, J. and Tadi, P., 2022. Coma. [online] Ncbi.nlm.nih.gov. Available at:
2.2.4 Diagnosis
Anamnesis

• Riwayat penyakit sebelumnya


• Riwayat penggunaan obat
• Onset gradual/tiba-tiba
• Didahului delirium/tidak

Pemeriksaan fisik

• Tekanan darah
• Suhu
• Pernapasan
• Tanda trauma
• Tanda pada kulit

6
• Pemeriksaan pupil
• Pemeriksaan oftalmoskop
• Pemeriksaan gerak bola mata
• Perubahan postural
• Pola pernapasan

1. Bersten AD, Handy JM. Oh’s Intensive Care Manual Eight Edition. Elsevier Health Sciences; 2019.
2.2.5 Tatalaksana

• Airway: jaw thrust, head tilt, chin lift


• Ventilation: berikan oksigen dengan nasal kanul atau sungkup dan lakukan pemeriksaan
analisis gas darah jika dibutuhkan
• Circulation: tekanan darah arteri rata-rata yang tidak sesuai dan hypovolemia
• Peningkatan tekanan intracranial-> mannitol 25-50mg dalam solusio 20% intravena selama
10-20 menit
• Kejang-> diazepam intravena perlahan

1. Bersten AD, Handy JM. Oh’s Intensive Care Manual Eight Edition. Elsevier Health Sciences; 2019.
8
2.2.5 Tatalaksana

Koma metabolik Koma struktural

1. Webb A, Angus D, etc. Oxford Textbook of Critical Care Second Edition. 2016. Oxford University Press.
9
• Pencitraan
• Elektroensefalografi

• Pemeriksaan laboratorium-> kelainan metabolik

1. Webb A, Angus D, etc. Oxford Textbook of Critical Care Second Edition. 2016. Oxford University Press.
2. Bersten AD, Handy JM. Oh’s Intensive Care Manual Eight Edition. Elsevier Health Sciences; 2019.
2.2.6 Prognosis

Kematian relatif rendah untuk koma yang disebabkan oleh epilepsi atau keracunan (sampai
7%) dibandingkan pasien yang menderita gangguan neurovaskular atau cedera pasca-anoxic (54%-
95%). Etiologi nontraumatik yang paling umum adalah stroke dan cedera post-anoxic. Pasien tanpa
pemulihan dalam satu bulan tidak mungkin menunjukkan pemulihan yang berarti dan mungkin
mengalami kecacatan parah jika ketidaksadaran membaik.

Torbey MT. Neurocritical Care Second Edition. Cambridge. 2019.


KESIMPULAN

Pada prinsipnya, setiap gangguan di intrakranial yang mendesak ARAS, maupun gangguan
sistemik tubuh yang mengganggu neuron secara difus dapat menyebabkan penurunan kesadaran.
Terkadang etiologi dari gangguan kesadaran tidak dapat langsung ditemukan, sehingga
tatalaksananya belum bisa spesifik. Oleh karena pada penurunan kesadaran terjadi penurunan
refleks-refleks dasar termasuk menelan dan bisa terjadi gangguan napas, maka diperlukan tata
laksana awal yang bersifat suportif.

1. Cooksley, T., Rose, S. and Holland, M. (2018) ‘A systematic approach to the unconscious patient’, Clinical Medicine, Journal of the Royal College of
Physicians of London, 18(1), pp. 88–92. doi: 10.7861/clinmedicine.18-1-88.
DAFTAR PUSTAKA
1.Webb A, Angus D, etc. Oxford Textbook of Critical Care Second Edition. 2016. Oxford
University Press.

2.Bersten AD, Handy JM. Oh’s Intensive Care Manual Eight Edition. Elsevier Health Sciences;
2019.

3 Cooksley, T., Rose, S. and Holland, M. (2018) ‘A systematic approach to the unconscious
patient’, Clinical Medicine, Journal of the Royal College of Physicians of London, 18(1), pp. 88–
92. doi: 10.7861/clinmedicine.18-1-88.

4.Torbey MT. Neurocritical Care Second Edition. Cambridge. 2019.

5.Huff, J. and Tadi, P., 2022. Coma. [online] Ncbi.nlm.nih.gov. Available at:
<https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430722/> [Accessed 13 July 2022].

6.Aninditha T, Prawiroharjo P. Buku Ajar Neurologi Jilid 1. Departemen Neurologi Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia. 2017.

7.Thibaut, A. et al. (2019) ‘Therapeutic interventions in patients with prolonged disorders of


consciousness’, The Lancet Neurology, 18(6), pp. 600–614. doi: 10.1016/S1474-
4422(19)30031-6. 13
Thanks!
Any questions?

14

Anda mungkin juga menyukai