Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN ANTARA KADAR

PROTEIN S100B DENGAN KELUARAN


PASIEN CEDERA KEPALA RINGAN
DAN SEDANG
BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
Palembang, 2020
LATAR BELAKANG
Cedera kepala merupakan penyebab utama mortalitas dan kecacatan di seluruh dunia.

Di AS, dalam satu tahun diperkirakan 1,7 Indonesia, data pada tahun 2006
juta orang mengalami cedera kepala, menunjukkan cedera dan luka berada di
dengan kematian berkisar 52.000 kasus urutan 6 dari total kasus yang masuk
tiap tahunnya. rumah sakit di seluruh Indonesia dengan
jumlah mencapai 340.000 kasus

(RSCM) 2005, terdapat 434


Eropa, angka insiden hingga 500 per pasien cedera kepala ringan, 315
100.000 populasi dan lebih dari 200 cedera kepala sedang dan 28
pasien yang dirawat per 100.000 pasien pasien cedera kepala berat.
rawat inap setiap tahunnya.

Data di Departemen Saraf RSCM, pada tahun 2010, jumlah pasien cedera kepala
mencapai 186 orang dari 759 pasien rawat inap bagian saraf.
04/16/22 2
LATAR BELAKANG
Substans terbukti memiliki peranan dalam
Cedera kepala diawali dengan insult primer kerusakan sel neuron, diantaranya asam amino
 berbagai derajat kerusakan sel : hancurnya eksitatori, glutamat, aspartat, sitokin dan
integritas , distorsi dan gangguan metabolisme radikal bebas lainnya.
sel-sel neuron.

Setelah cedera primer, terjadi cedera


sekunder  suatu proses perubahan kaskade Pada cedera sekunder, beberapa protein yang
biokimia otak dan mekanisme seluler seperti disintesis di sel-sel astroglial atau neuron
excitotoxicity, serta kerusakan sawar darah menjadi petanda Biokimia yang dapat
otak ( Blood Brain Barrier/BBB). diperiksa pada kerusakan sel-sel otak.

04/16/22 3
LATAR BELAKANG
Adanya kerusakan sawar darah otak menyebabkan kebocoran protein dari otak melalui cairan otak menuju serum
atau sebaliknya

CKBB dan GFAP merupakan protein yang terdapat di MBP ditemukan pada sel-sel oligodendrial,
astrosit, meningkat pada jam-jam awal setelah cedera protein ini sulit dipecah oleh enzim proteinase,
kepala, dan cepat menghilang dalam darah sehingga sulit menentukan kadarnya dalam darah

Protein S100B merupakan


Creatine Kinase isoenzim brain protein yang berikatan dengan
type (CK-BB), neuron-specifik NSE suatu bentuk enzim neuronal kalsium pada sel-sel astroglial
enolase (NSE), Protein S100B, Glycolitic enzyme enolase yang jaringan otak
Glial fibrilaary acidic protein terdapat pada sitoplasma neuron,
(GFAP), myelin basic protein memiliki waktu paruh > 20 jam 
(MBP) dan lain lain. baru terlihat 12 jam setelah
trauma.

04/16/22 4
LATAR BELAKANG

Peningkatan kadar protein Pemilihan protein S100B yang Dalam hal waktu paruhnya,
S100B dalam serum digunakan pada penelitian ini peningkatannya yang stabil dalam serum,
disebabkan karena aktivasi dibandingkan marker serum sehingga kadar protein ini dapat segera
kerusakan astrosit dan sel glial, yang lain disebabkan diperiksa setelah cedera kepala juga dapat
dan kerusakan integritas sawar keunggulan protein S100B digunakan untuk evaluasi kerusakan otak
darah otak. yang berkelanjutan.

04/16/22 5
Beberapa studi prospektif, menyatakan bahwa hal ini berkaitan dengan
banyaknya gangguan neurologis, tingkah laku dan kognitif, seperti nyeri kepala,
gangguan memori, kesulitan konsentrasi, kecemasan dan depresi pada pasien
cedera kepala ringan dan sedang

Pendekatan klinis dan pemeriksaan CT


scan kepala tidak dapat memprediksi
timbulnya gejala-gejala diatas.
Protein S100B

Pasien yang memiliki gambaran patologi intrakranial pada CT scan


mengalami peningkatan kadar protein S100 lebih tinggi secara bermakna bila
dibandingkan pasien dengan gambaran CT scan normal
Townend dkk, dalam studi prospektifnya terhadap 148 pasien cedera kepala,
menghubungkan kadar protein S100B dengan Extended Glasgow Outcome
Scale (GOSE) 1 bulan menyatakan peningkatan kadar Protein S100B (nilai cut-
off 270 ng/L) dapat menjadi prediktor keluaran kecacatan sedang dengan
sensitivitas 76% dan spesifisitas 69%

Imaningdyah tahun 2012 di RSCM, yang melibatkan 20 orang sehat, 20 pasien


cedera kepala ringan, dan 20 pasien cedera kepala sedang, menyatakan kadar
puncak protein S100B pada 6 jam pasca trauma, kadar protein S100B pada pasien
cedera kepala ringan dan sedang yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang
sehat, didapatkan nilai titik potong (cut-off) kadar protein pada pasien cedera
kepala ringan dan sedang sebesar 0,403µg/L dengan sensitifitas 70% dan
spesifisitas 80%.
LATAR BELAKANG
Glasgow Outcome Scale (GOS) merupakan skala
pengukuran global yang paling banyak digunakan untuk
1 menilai keluaran pada pasien cedera kepala.

Jennet dkk, mengusulkan bahwa GOS dapat diperluas


2 menjadi GOSE (Extended Glasgow Outcome Scale
2

Penelitian ini diajukan untuk melihat prediksi keluaran dalam


3 bentuk Skala Keluaran GOSE 3 bulan pada pasien cedera
3 kepala ringan dan cedera kepala sedang yang dihubungkan
dengan kadar protein S100B dalam serum darah.

04/16/22 8
CEDERA KEPALA

KERANGKA
PEMIKIRIAN ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK,
CT SCAN KEPALA

RINGAN SEDANG BERAT

HIPOKSIA PROTEIN S100B 6 JAM


HIPOTENSI PASCA TRAUMA

GOSE 3 BULAN
Pasien Cedera Kepala Ringan dan Sedang yang Datang ke
IGD RSUPNCM

Kriteria
ALUR Memenuhi Kriteria Inklusi Eksklusi

PENELITIAN PENGAMBILAN DATA:


Identitas
Usia
Pendidikan
Anamnesis dan riwayat catatan medik, PF umum dan
neurologis, Ro kepala, CT scan tanpa kontras dengan bone
windowdan laboratorium
Pemeriksaan Serum Protein S100B 6 jam pasca trauma

Keluaran berdasarkan Skala GOSE 3 Bulan

Analisa data
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai