Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus Skabies

Disusun oleh:
Robiatul Adawiyah
G1A218032

Pembimbing
dr. Subagio, Sp.KK
 Skabies adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabiei dan
produknya
 Cara penularan:

• kontak kulit
Kontak dengan kulit
langsung

Kontak • Melalui benda


tak
langsung
Menyerang
Prutitus
sekelompok
nokturna
orang

Adanya
terowongan Ditemukan
pada daerah Tungau
predileksi

TANDA KARDINAL
Identitas pasien
Nama : An. Bagas
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 11 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : RT 02 Suka Karya
Suku bangsa : Indonesia

Status Pasien
Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan bentol- bentol berisi cairan
di telapak tangan, kaki, punggung, selangkangan dan
bokong disertai rasa gatal ±2 bulan yang lalu.

Keluhan Tambahan :
Os tidak mengeluhkan keluhan lainnya.

Status Pasien
Riwayat Perjalanan Penyakit :
 Pasien datang dengan keluhan bentol- bentol berisi cairan
di telapak tangan, kaki, punggung, selangkangan dan
bokong disertai rasa gatal ±2 bulan yang lalu. Awalnya
gatal dirasakan di bagian kaki dan menjalar ke bokong
dan selangkangan. Gatal dirasakan terus menerus dan
bertambah gatal pada malam hari.Ayah pasien juga
mengalami keluhan serupa, dirumah pasien dikatakan tidur
satu kamar dengan ayah dan ibunya. Selain ayah pasien
tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan serupa.

Status Pasien
Riwayat Perjalanan Penyakit :
 ± 2 minggu yang lalu pasien mengatakan bintil-bintil
kemerahan tersebut semakin menyebar kedaerah bokong
dan terasa semakin gatal, karena gatal penderita sering
menggaruk sampai terkadang menjadi koreng dan disertai
nyeri. Saat itu pasien pergi berobat ke puskesmas namun
tidak ada perbaikan, keluhan hanya hilang sebentar dan
kemudian muncul lagi.

 ± 2 hari yang lalu pasien mengeluh bintil-bintil semakin


bertambah banyak, dan beberapa bintil ukurannya
membesar serta terasa semakin gatal. Pasien lebih sering
menggaruknya sehingga menjadi luka.Akhirnya pasien
memutuskan untuk memeriksakan keadaannya ke poli kulit
dan kelamin RSUD Raden Mattaher Jambi pada tanggal 2
Januari 2020.
Status Pasien
Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat mengeluhkan keluhan yang sama sebelumnya
disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


 Ayah dan Ibu pasien juga mengalami sakit yang sama dan
sudah terlebih dahulu berobat dan diberi obat skabicid oleh
dokter.

Riwayat Sosial Ekonomi :


 Tidak ada memiliki tetangga yang memiliki keluhan yang
sama

Status Pasien
 Keadaan Umum : Pasien tampak sakit
ringan
 Berat badan : 35 kg

Status Pasien
Regio Cruris dan Inguinal
Lesi primer : Bulla
Bentuk : Ireguler
Ukuran : Lentikular
Jumlah : Multiple
Batas : Sirkumskripta
Warna : Hiperpigmentasi
Tepi : Tidak aktif
Distribusi : Tersebar
Permukaan : Tidak rata,
Kasar
Konsistensi : Padat
Sekitar : Terdapat krusta
dan skuama di sekitar bulla
yang pecah.

Status Dermatologi
Regio Dorsum Manus
dekstra dan sinistra
 Lesi primer : Bulla
 Bentuk : Ireguler
 Ukuran : Lentikular
 Jumlah : Multiple
 Batas : Sirkumskripta
 Warna : Hiperpigmentasi
 Tepi : Tidak aktif
 Distribusi : Tersebar
 Permukaan : Tidak rata, Kasar
 Konsistensi : Padat
 Sekitar : Terdapat krusta dan
skuama di sekitar bulla yang
pecah.

Status Dermatologi
Regio Pedis dekstra dan
sinistra,
 Lesi primer : Bulla
 Bentuk : Ireguler
 Ukuran : Lentikular
 Jumlah : Multiple
 Batas : Sirkumskripta
 Warna : Hiperpigmentasi
 Tepi : Tidak aktif
 Distribusi : Tersebar
 Permukaan : Tidak rata, Kasar
 Konsistensi : Padat
 Sekitar : Terdapat krusta dan
skuama di sekitar bulla yang
pecah.

Status Pasien
Pemeriksaan penunjang
 Tidak dilakukan pada pasien ini.

Diagnosis Banding
 Prurigo nodularis
 Urtikaria

Status Dermatologi
Diagnosa Kerja

Skabies

Status Pasien
Medikamentosa
Topikal:
 Medscab lotion (permethrin) 5% 1x sehari setelah mandi
pemakaian luar.
 Gentamycin sulfat krim 0,1% 5 gram pemakaian luar.
 PK kristal di pakai saat mandi

Sistemik:
 Cetrizine tablet 10 mg 1x1tablet/malam hari

Status Pasien
Terapi
Non medikamentosa :
 Edukasi kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh
infestasi parasit di mana penyakit ini berhubungan dengan
higienitas yang rendah. Diterangkan juga bahwa penyakit
ini sangat menular.
 Ganti pakaian, handuk, sprei, yang telah pasien gunakan,
bila perlu direndam dengan air panas.
 Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan
kebersihan per orangan dan lingkungan, antara lain
kebiasaan mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun
dan menggosok anggota badan dengan baik
 Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan
pengobatan yang sama dan ikut menjaga kebersihan.

Status Pasien
Pemeriksaan Anjuran
 Kerokan kulit
 Mengambil tungau dengan jarum
 Membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy)
 Tes tinta Burowi (Burrow ink test)

Status Pasien
Prognosis
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam

Status Pasien
 Status generalis:
◦ Keadaan umum: baik, tampak sakit ringan
◦ Kesadaran: Compos mentis
 Vital Sign:
◦ TD= 110/70
◦ Suhu= 36,5
◦ Nadi = 90x/menit
◦ Respirasi = 20x/menit

Pemeriksaan Fisik
 Bentuk : Normocephali
 Mata : CA (-/-), SI(-/-)
 Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-)
 Mulut : Bibir kering (-), faring
hiperemis (-),
 Telinga : Normotia, tanda radang (-)
 Leher : deviasi (-), pembesaran KGB (-
)

Kepala
 Inspeksi : Bentuk normal, gerak
nafas simetris
 Palpasi : Vokal fremitus +/+
simetris
 Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
 Auskultasi
Jantung : S1S2 reguler,murmur (-),
gallop (-)
Paru : SN vesikuler, rhonki -/-,
wheezing -/-

Thorax
 Inspeksi : Datar, lesi kulit (lihat
status dermatologikus)
 Palpasi : Hepar dan lien tidak
teraba membesar
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : Bising usus (+) normal

Abdomen
 Oedem (-), lesi kulit (lihat status dermatologikus)

Ekstrimitas
Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian
hominis dan produknya

Epidemiologi
Skabies terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan,
di semua geografi daerah, semua kelompok usia, ras dan
kelas sosial.

Namun menjadi masalah utama pada daerah yang padat


dengan gangguan sosial, sanitasi yang buruk, dan negara
dengan keadaan perekonomian yang kurang.
ETIOLOGI

1. Sarcoptes scabiei varian hominis


2. filum Arthopoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, superfamili Sarcopte

Morfologi Ukuran Bentuk dewasa


1. Tungau kecil 1. betina berkisar antara 4 pasang kaki, 2 pasang
2. Berbentuk oval 330 – 450 mikron x 250 didepan sebagai alat
3. punggungnya – 350 mikron untuk melekat dan 2
cembung 2. Jantan 200 – 240 pasang kaki kedua pada
4. Bagian perutnya mikron x 150 – 200 betina berakhir
rata mikron dengan rambut,
5. Tidak bermata sedangkan pada jantan
pasangan kaki ketiga
berakhir dengan rambut
dan keempat dengan
alat perekat
PATOGENESIS
Patogenesis

 Keterlibatan reaksi hipersensitivitas tipe IV dan tipe I.


 Reaksi tipe I, pertemuan antigen tungau dengan
Imunoglobulin E pada sel mast di epidermis
menyebabkan degranulasi sel-sel mast.
 Keterlibatan reaksi hipersensitivitas tipe IV
memperlihatkan gejala sekitar 10-30 hari setelah
sensitisasi tungau dan akan memproduksi papul-papul
dan nodul inflamasi yang dapat terlihat dari perubahan
histologik dan jumlah sel limfosit T banyak pada infiltrat
kutaneus.
 Di samping lesi disebabkan Sarcoptes scabiei secara
langsung, dapat terjadi lesi-lesi akibat garukan
penderita sendiri.
 Akibat garukan yang dilakukan oleh pasien dapat timbul
erosi, ekskoriasi, krusta hingga terjadinya infeksi
sekunder.
Manifestasi Klinis

Cardinal Sign
Dapat didiagnosis jika ditemukan 2 dari 4

1. Pruritus nocturna
2. Sekelompok orang
3. Adanya terowongan
4. Menemukan Sarcoptes scabiei
Pemeriksaan Penunjang

1. Apusan Kulit
2. Kerokan Kulit
3. Mengambil tungau dengan jarum
4. Test tinta pada terowongan
5. Biopsi ringan
6. Uji tetrasiklin
Differensial Diagnosis
Urtikaria akut: di mana terjadi erupsi pada papul-papul
yang gatal, selalu sistemik.
Differensial Diagnosis
Prurigo :berupa papul-papul yang gatal, predileksi
pada bagian ekstensor ekstremitas.
Penatalaksanaan
Syarat obat yang ideal:
1. Harus efektif terhadap semua stadium tungau
2. Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
3. Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai
pakaian
4. Mudah diperoleh dan harganya murah
Jenis Obat Dosis Keterangan
Permethrin Dioleskan selama 8-14 jam, Terapi lini pertama di US dan
kehamilan kategori B
5% cream diulangi setelah 7 hari.

Lindane 1% Dioleskan selama 8 jam Tidak dapat diberikan pada anak


lotion setelah itu dibersihkan, umur 2 tahun kebawah, wanita
olesan kedua diberikan 1 selama masa kehamilan dan
minggu kemudian. laktasi.

Crotamiton Dioleskan selama 2 hari Memiliki efek anti pruritus tetapi


berturut-turut, lalu diulangi efektifitasnya tidak sebaik topikal
10% cream
dalam 5 hari. lainnya.
Precipitatum Dioleskan selama 3 hari lalu Aman untuk anak kurang dari 2
Sulfur bulan dan wanita dalam masa
dibersihkan.
kehamilan dan laktasi, tetapi
5-10%
tampak kotor dalam
pemakaiannya dan data efisiensi obat
ini masih kurang.

Benzyl Benzoat Dioleskan selama 24 jam lalu Efektif namun dapat menyebabkan
dibersihkan dermatitis pada wajah
10% lotion

Ivermectin Dosis tunggal oral, bisa Memiliki efektifitas yang tinggi dan
diulangi selama 10-14 hari aman. Dapat digunakan bersama
200 υg/kg
bahan topikal lainnya. Digunakan
pada kasus-kasus scabies
berkrusta dan scabies resisten.
Pencegahan

- Orang-orang yang kontak langsung atau dekat dengan


penderita harus diterapi. Mencegah penyebaran scabies
karena seseorang mungkin saja telah mengandung tungau
scabies yang masih dalam periode inkubasi asimptomatik.

- Selain itu untuk mencegah terjadinya reinfeksi melalui seprei,


bantal, handuk dan pakaian yang digunakan dalam 5 hari
terakhir, harus dicuci bersih dan dikeringkan dengan udara
panas.
- Menjaga Higientitas personal
Komplikasi

Dalam hal ini ialah infeksi yang disebabkan oleh


Streptococcus grup A. Pada beberapa kasus didapati
bahwa infeksi streptokokus dapat berkembang menjadi
glomerulonefritis terutama pada anak-anak. Demam
Rematik akut juga berhubungan dengan skabies terkait
infeksi streptokokus. Sepsis bakteri dalam septikemia bayi
yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan adanya
ruam kulit, disebabkan oleh skabies, telah dilaporkan
di Gambia
Prognosis

Jika tidak dirawat, kondisi ini bisa menetap untuk beberapa

tahun. Pada individu yang immunocompetent, jumlah

tungau akan berkurang seiring waktu

Jika diterapi sesuai, pronosisnya menjadi baik.


Yang didapatkan
An.B berusia 11 tahun, laki-
laki, datang ke poliklinik
kulit dan kelamin RSUD H
Abdul Manap pada tanggal 2
Januari 2020

BAB IV
Analisa kasus
Yang didapatkan Analisis kasus
Pasien datang dengan keluhan •Diagnosis penyakit ini
bentol- bentol berisi cairan di ditegakkan melalui hasil
telapak tangan, kaki, punggung, anamnesis, gambaran klinis dan
selangkangan dan bokong juga pemeriksaan penunjang.
disertai rasa gatal ±2 bulan yang • Dari hasil anamnesis, pasien
lalu. Awalnya gatal dirasakan di mengeluhkan timbul bintik-bintik
bagian kaki dan menjalar ke pada sela-sela jari tangan,telapak
bokong dan selangkangan. Gatal tangan,badan kemaluan,bokong
dirasakan terus menerus dan yang terasa gatal terutama pada
bertambah gatal pada malam malam hari.
hari.Ayah pasien juga mengalami •Keluhan sudah dirasakan sejak
keluhan serupa, dirumah pasien sebulan yang lalu. Dari hasil
dikatakan tidur satu kamar anamnesis yang diperoleh
dengan ayah dan ibunya. Selain mengarah ke perjalanan penyakit
ayah pasien tidak ada anggota skabies dimana dikeluhkan timbul
keluarga yang memiliki keluhan bintik-bintik dan terasa gatal
serupa. terutama pada malam hari dan
tempat predileksi sesuai dengan
tempat predileksi penyakit
skabies.
Yang didapatkan Analisis kasus

Lesi primer : Bulla Diagnosis pasti penyakit skabies


Bentuk : Ireguler
Ukuran : Lentikular
dapat ditegakkan bila
Jumlah : Multiple menemukan tungau Sarcoptes
Batas : Sirkumskripta scabei melalui kerokan,incisi
Warna : Hiperpigmentasi maupun biopsi pada lesi.
Tepi : Tidak aktif
Distribusi : Tersebar Pemeriksaan ini tidak dilakukan
Permukaan : Tidak rata, Kasar tetapi diagnosis skabies bisa
Konsistensi : Padat ditegakkan apabila menemukan 2
Sekitar : Terdapat krusta dan skuama di
sekitar bulla yang pecah.
dari 4 tanda kardinal.4 Dari
di regio cruris dan inguinal, Manus,pedis anamnesis dan pemeriksaan fisik
dextra sinistra ditemukan adanya 2 dari 4 tanda
kardinal untuk penyakit skabies
yaitu rasa gatal pada malam hari
(pruritus nokturnal) dan
timbulnya papul-papul pada
daerah sela-sela jari tangan dan
kemaluan yang berbentuk
terowongan. Untuk itu pada
kasus ini diagnosa kerjanya
adalah skabies.
Yang didapatkan Analisis kasus

Pengobatan : Selain terapi obat, Edukasi juga


Topikal: sangat penting untuk
•Medscab lotion (permethrin) 5% kesembuhan pasien karena
1x sehari setelah mandi penyakit ini dapat disebabkan
pemakaian luar. higiene yang kurang baik.
•Gentamycin sulfat krim 0,1% 5 Edukasi yang diberikan kepada
gram pemakaian luar. pasien ini yaitu Meningkatkan
•PK kristal di pakai saat mandi kebersihan perorangan maupun
lingkungan dengan cara mandi
Sistemik: teratur dan bersih serta mencuci
•Cetrizine tablet 10 mg pakaian dan seprei dengan bersih
1x1tablet/malam hari dan bila perlu direndam dengan
air panas,
TERIMA KASIH
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai