Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Permasalahan psikologis yang menimbulkan dampak penyakit fisik oleh para klinisi
disebut dengan gangguan psikosomatis.Pada awal tahun 1800-an, bidang medis mulai
mempertimbangkan berbagai faktor sosial dan psikologis yang mempengaruhi penyakit.
Istilah psikosomatik mulai digunakan untuk menyatakan hubungan antara pikiran (psyche)
dan tubuh (soma) dalam keadaan sehat dan sakit (Videbeck, 2008). Berdasarkan PPDGJ III
(1993) psikosomatis dapat mengenai setiap sistem atau bagian tubuh yang mana pun, tetapi
yang paling lazim adalah yang mengenai keluhan gastrointestinal, gejala klinis dapat berupa
perasaan pada perut, kembung, muntah, mual dan sebagainya. Perjalanan gangguan ini
bersifat menahun, berfluktuasi, dan sering kali disertai dengan ketidakserasian dari perilaku
sosial, interpersonal dan keluarga yang berkepanjangan. Gangguan ini lebih sering terjadi
pada wanita daripada pria, dan biasanya mulai pada usia dewasa muda.
Permasalahan yang cukup berat tersebut dapat membawa kondisi psikologis yang
tertekan dan tidak nyaman. Tekanan-tekanan tersebut dapat menyebabkan psikosomatis.
Hal ini sesuai dengan pendapat Achmad (1998) bahwa, permasalahan-permasalahan yang
menekan dapat menyebabkan gangguan fisik seperti, tukak lambung, gangguan pencernaan,
sakit kepala dan sebagainya. Kartono & Gulo (1987) menerangkan bahwa, psikosomatis
adalah gangguan fisik akibat dari kegiatan fisiologis yang berlebihan dalam mereaksi gejala
emosi
Konflik-konflik psikis atau psikologis dan kecemasan bisa menjadi sebab timbulnya
bermacam-macam penyakit jasmani atau bakhan bisa menjadi penyebab semakin beratnya
suatu penyakit jasmani yang telah ada. Sebagai contoh : karena rasa takut yang hebat, detak
jantung jadi sangat cepat, dan ada kelelahan ekstrim dari reaksiasthenis (kelemahan) pada
badan yang lemah. kedua-duanya adalah benar-benar gejala fisiologis atau jasmaniah yang
diidentifikasikan sebagai akibat dari konflik-konflik emosional yang sifatnya psikologis.
Bagi kebanyakan individu, menjadi dewasa melibatkan masa transisi yang panjang.
Transisi dari masa remaja menuju dewasa disebut beranjak dewasa (emerging adulthood)
yang terjadi di usia 18 sampai 25 tahun (Arnett dalam Santrock, 2012). Masa ini ditandai
dengan eksperimen dan eksplorasi. Pada titik ini, kebanyakan individu masih mengeksplorasi
jalur karir yang akan mereka pilih, akan menjadi individu yang seperti apa, dan gaya hidup
apa yang mereka inginkan (Santrock, 2012). Menurut Bowman (Santrock, 2012) kebanyakan
individu di negara maju, lulus dari sekolah dan melanjutkan kuliah merupakan hal yang
penting dalam transisi menuju kedewasaan sama seperti masa transisi dari sekolah dasar ke
tahap selanjutnya yang juga dapat menyebabkan stres dan berbagai perubahan, begitu pula
dengan transisi dari masa sekolah menengah menuju perguruan tinggi. Dalam masa transisi,
ketika anak-anak menunjukkan adanya kontrol emosi yang baik dan mampu menghadapi
stress, mereka cederung mampu mengatasi emosi secara efektif ketika dewasa (Block dalam
Santrock, 2012).
Kebanyakan pengobatan atau terapi sulit menjangkau masalah ini, yaitu pikiran,
atau lebih trpatnya pikiran bawah sadar. Dan metode yang menggunakan pikiran alam
bawah sadar adalah hipnoterapi. Hypnotherapy adalah suatu aplikasi hipnosis dalam
menyembuhkan masalah mental dan fisik (psikosomatis). Sedangkan hipnosis adalah suatu
metode berkomunikasi verbal atau nonverbal yang persuasif dan sugestif kepada seorang
klien sehingga ia menjadi kreatif (berimajinasi dengan emosional dan terbuka wawasan
internalnya) kemudian beraksi baik persetujuan maupun penolakan sesuai nilai (sistem nilai
atau nilai dasar spiritual) yang dimiliki.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana pelaksanaan metode hipnoterapi pada dewasa?


2. Bagaimana aplikasi sugesti pada dewasa yang mengalami gangguan psikologis?

1.3 Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui metode hipnoterapi pada klien khususnya pada dewass


2. Untuk mengetahui aplikasi sugesti pada dewass yang mengalami gangguan psikologis

1.4 Manfaat

Dapat memberikan kontribusi keilmuan terutama mengenai metode hypnotherapy dan


dijadikan sebagai informasi bagi masyarakat dan sebagai Referensi bagi peneliti lain yang berminat
melakukan penelitian tentang metode hipnoterapi serta diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi
lembaga lembaga lain yang mengkaji metode hypnotherapy.

Anda mungkin juga menyukai