Disusun oleh :
WENY MAYRANI(1150019029)
Dosen pembimbing :
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ilmiah tentang teori dan asuhan keperawatan campak, dhf, dan paringitis.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................... i
ii
2.1 Pengertian asuhan keperawatan anak ............................................................ 3
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Keperawatan anak adalah yaitu suatu praktek keperawatan yang menekankan pada status
kesehatan anak (bayi-remaja). Tujuan keperawatan anak yaitu membantu anak sehat/sakit untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal sesuai tingkat perkembangan yang berorientasi pada
tindakan promotif dan preventifyang berfokus pada pendekatan anak dan keluarga, pemberian
asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan anak berfokus pada optimalisasi tumbuh kembang anak melalui pendekatn
yang komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan bio psikososial spiritual dalam rentang
sehat sakit dan kondisi akut, kronik, maupun mengancam kehidupan. Dalam Keperawatan anak
ada berbagai masalah kesehatan yang lazim terjadi ,seperti anak Yang terkena Campak , DHF
serta Faringitis .
Campak adalah munculnya ruam kemerahan diseluruh tubuh akibat infeksi virus. Dengue
Haemorrhaigc Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus denguese jenis virus
yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan yamuk
aedesaegypti (betina) dan Faringitis adalah peradangan padaorofaring, yang ditandai dengan
nyeri tenggorok,dapat disebabkan oleh infeksi maupun non infeksi. Dan untuk penjelasan lebih
jelas sudah ada di pembahasan.
4
5. Bagaimana Asuhan keperawatan Campak pada anak ?
6. Bagaimana Asuhan keperawatan DHF pada anak ?
7. Bagaimana Asuhan keperawatan Faringitis pada anak ?
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Asuhan keperawatan anak berfokus pada optimalisasi tumbuh kembang anak melalui pendekatan
yang komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan biopsikososialspiritual dalam rentang
sehat sakit dan kondisi akut, kronik, maupun mengancam kehidupan.Tujuan keperawatan anak
yaitu membantu anak sehat/sakit untuk mencapaiderajat kesehatan yang optimal sesuai tingkat
perkembangan yang berorientasi pada tindakan promotif dan preventifyang berfokus pada
pendekatan anak dan keluarga, pemberian asuhan keperawatan
a) Filosofi keperawatan Anak Merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang meliputi :
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak adalah :
a. Anak bukan miniatur orang dewasa, anak mempunyai pola tumbang menuju proses kematangan ~>
Tolak ukuran
b. Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan
c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat kesejahteraan, bukan
hanya mengobati anak sakit tetapi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga
perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak
6
e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji,
mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai
dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal )
f. Tujuan keperawatan anak adalah meningkatkan maturasi yangsehat bagi anak sebagai makhluk
biopsikososial legal/hukum)danspiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat.
g. Kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbangsebab ilmu tumbang ini mempelajari
aspek kehidupan manusia
a) Manusia (anak)
Manusia sebagai klien dlm kep anak adl individu yang berusia antara 0-18tahun, yg sedang
dlm proses tumbuh kembang, yang mempunyai kebutuhan yg spesifik (fisik, psikologis, sosial,
dan spiritual) yang berbeda dgn orang dewasa.
b). Sehat
Sehat adalah keadaan kesejahteraan optimal antara fisik, mental, dansosial yang harus
dicapai sepanjang kehidupan anak dlm rangka mencapaitingkat pertumbuhan dan perkembangan
yg optimal sesuai dgn usianyaSehat-sakit berada dalam suatu rentang mulai dari sehat optimal pd
suatukutub dan meninggal pada kutub lainnya.Sehat optimal Sakit berat Meninggal. Sehat pada
keperawatan anak adalah rentang sehat -sakit.
c). Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma kep anak yang dimaksud adalah lingkungan eksternal maupun
internal yg berperan dalam perubahan status kesehatan anak Lingkungan internal seperti genetik,
kematangan biologis, jenis kelamin,intelektual, emosi dan adanya predisposisi terhadap penyakit.
Lingkungan eksternal seperti status nutrisi, ortu, sibling, masyarakat,budaya, iklim, status
sosialekonomi
d). Keperawatan
7
1. Pemberi perawatan ( peran utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar anak seperti asah, asih,
asih.
2. Sebagai Advocat Keluarga (sebagai pembela keluarga dalam menentukan haknya pasien). Perawat
membantu anak dan keluarga dlm menentukan berbagai pilihan yg diberitahukan dan bertindak dalam
memberikan yang terbaik kepada anak.
3. Pencegahan penyakit /Promosi Kesehatan. Tren pelayanan kesehatan masa depan berfokus pada
pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan, bukan perawatan penyakit atau ketidakmampuan.
Setiap bentuk pelayanan mengutamakan tindakan pencegahan timbulnya masalah baru sebagai dampak
penyakit yang diderita)
4. Pendidikan (dalam asuhan keperawatan mampu sebagai pendidik, untuk merubah perilaku pada anak dan
keluarga)
5. Konseling (memberikan waktu untuk berkonsultasi terhadap masalah anakmaupun keluarga)
6. Kolaborasi (bekerjasama dengan TIM kesehatan lain, mengingat anak merupakan individu yang
kompleks yang membutuhkan perhatian dalam perkembangan)
7. Pengambil keputusan etik (mengingat perawat selalu berhubungan dengan anak kurang lebih 24 jam,
peran perawat dalam pengambil keputusan etik dalam tindakan pelayanan keperawatan)
8. Peneliti (melakukan kajian-kajian keperawatan anak, yang dapat di kembangkan untuk perkembangan
teknologi keperawatan, untukmeningkatkan mutu pelayanan anak
Campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi virus. Campak
merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan
anak-anak. Campak disebabkan oleh virus, yang menular melalui percikan air liur yang
dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin.
Campak mrupakan suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, lemas,
batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan bintik merah di kulit (ruam
kulit).Campak, measles atau rubeola adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh
viruscampak. Penyakit ini sangat infeksius, menular sejak awal masa prodromal sampai
lebihkurang 4 hari setelah munculnya ruam. Infeksi disebarkan lewat udara (airborne).
2). Etiologi
Campak di sebabkan oleh virus morbili (paramiksovirus)Virus ini terdapat dalam darah dan sekret
(cairan) nasofaring (jaringan antaratenggorokan dan hidung) pada masa gejala awal hingga 24
jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir.Cara penularan melalui droplet
dan kontak, yakni karena menghirup percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun
8
tenggorokan penderita morbili/campak.. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4
hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masainkubasi adalah 10-14 hari
sebelum gejala muncul.Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak
terjadisetiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika
seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit
ini.Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dankekebalan pasif pada
seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsungselama 1 tahun).Orang – orang
yang rentan terhadap campak adalah :
Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet lewat udara, menempel dan berkembang biak pada
epitel nasofaring. Tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe
regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial
dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal.
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:- nyeri tenggorokan-
hidung meler - batuk - nyeri otot- demam- mata merah- fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau).
9
Namun, gejala ini tidak semuanya terjadai pada tiap penderita tergatnung dari
staminamasingmasing.Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium, yaitu :
1. Stadium awal (Prodromal)Pada umumnya berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan:
panas,lemas (malaise), nyeri otot, batuk, pilek, mata merah, fotofobia (takut cahaya),diare karena
adanya peradangan saluran pernapasan dan pencernaan.
2. Stadium timbulnya bercak (Erupsi) Ruam yang terasa agak gatal muncul terjadi sekitar 2-5 hari
setelahstadium awal. Ditandai dengan: demam meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh
tubuh, disertai rasa gatal. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruamkemerahan yang mendatar)
maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol).
3. Stadium masa penyembuhan (konvalesen)Pada stadium ini, gejala - gejala diatas berangsur
menghilang. Suhu tubuh kembali normal, kecuali ada komplikasi.
6). Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Namun komplikasi dapat
terjadi karena penurunan kekebalan tubuh sebagai akibat penyakit campak. Beberapa komplikasi
yang bisa menyertai campak, yaitu :
b. Kadang terjadi trombositpenia, sehingga penderita mudah memar dan mudah mengalami
perdarahan
7). Diagnosa
1. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
2. Gangguan peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi virus
3. Gangguan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan demam , tidak enak badan, pusing, mulut terasa
pahit, kadang kadang muntah dan gatal.
4. Resiko terjadi komplikasi berhubungan dengan daya tahan tubuh yang menurun
5. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang penyakit campak
10
8). Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi/campuran dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin
MMR/mumps/gondongan, measles, rubella), disuntikkan pada otot pahaatau lengan atas. Dalam
bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan,dosis kedua diberikan pada usia 4-6
tahun.Jika hanya mengandung campak, vaksincampak pada bayi diberikan pada waktu usia 9
bulan.
9). Penatalaksanaan
A. Penatalaksanaancampak(measles)ataurubeolapadaorangyangimunokompetenadalahhanya Terapi
suportifsaja. Adapun Pengobatan bersifat suportif, terdiri dari :Pemberian cairan yang cukup,
Kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkatkesadaran dan adanya
komplikasi, Suplemen nutrisi, Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder, Anti
konvulsi apabila terjadi kejang dan Pemberian vitamin A 100.000 IU, ada malnutrisi di lanjutkan
1500 IU tiap hari .
D. Pertahankan cairan tubuh dan pengganti cairan tubuh yang hilang jika diare
Dengue Haemorrhaigc Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus
yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigita nyamuk
aedesaegypti (betina). DHF terutama menyerang anak dewasa dan sering kali menyebabkan
kematian bagi penderita.
Penyebaran penyakit demam berdarah diIndonesia masih cukupl uas. Masih banyak daerah
diIndonesia yang merupakan daerah endemis Demam Berdarah. Untuk itu diperlukan
pengetahuan masyarakat mengenai perkembangan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedesalbopictus
serta cara mencegah nyamuk tersebut berkembang biak. Pola siklus peningkatan penularan
bersamaan dengan musim hujan. Interaksi antara kebersihan lingkungan, pengetahuan masyarakat
tentang Demam Berdarah dengue dan turunnya hujan adalah determinan penting dari penularan,
karena dinginnya suhu mempengaruhi ketahanan hidup nyamuk dewasa. Lebih jauh lagi,
11
turunnya hujan dan kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi reproduksi nyamuk dan
meningkatkan kepadatan populasi nyamuk vector (WHO,2010).
2). Etiologi
Disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genusfla virus keluarga flovivirade. Terdapat 4
serotip virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4, yang semuanya dapat menyebabkan demam
berdarah. Virus dengue dapat bereplikasi pada nyamuk genusaedes (stegomnya) dan
toxorhynchites (Sudoyo,2010).
3). Patofisologi
Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah meningkatnya permeabilitas
dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya perembesan plasma keruang ekstraseluler.
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita adalah viremia
yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal
diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petakie), hiperemi tenggorokan dan hal
lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati
(hepatomegaly), dan pembesaran limpa (splenomegaly).
Nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena. Olehk arena itu pada
penderita DHF sangat dianjurkan untuk memantau hematokrit darah berkala untuk mengetahui
berapa persen hemokonsentrasi yang terjadi.
12
4). Tanda dan Gejala DHF
Gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari.
Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:
13
5). Klasifikasi DHF
DHF diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara klinis dibagi menjadi : (WHO,
1986)
1. Derajat I:
Demam disertai gejalaklinis lain, tanpa perdarahan spontan.
Uji tourniquet (+), trombositopenia dan hemokonsentrasi
2. Derajat II:
Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kult atau pada tempat lain
3. Derajat III:
Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah (hipotensi), gelisah,
sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari (tanda-tanda dini renjatan)
4. Derajat IV:
Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.
1. Syok berhubungan dengan perpindahan cairan intra seluler kecairan ekstra seluler
2. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses penyakit (viremia)
3. Kurangnyavolume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.
4. Gangguan pemenuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah,dananoreksia.
5. Resiko terjadinya perdarahan lebih lanjut berhubungan dangan trombosit openia.
7). Penatalaksanaan Demam berdarah dengue tanpa disertai syok, pengobatannya hanya
bersifat simptomatis dan suportif.
1. Pemberian cairan yang cukup dan dehidrasi akibat demam tinggi, anoreksia dan muntah. Penderita perlu
diberi minum sebanyak mungkin (1-2 liter dalam 24 jam) sebaiknya oralit, tetapi dapat juga air the
dengan gula, jus buah, minuman ringan, (softdrink), sirup, atau susu. Pada beberapa penderita dapat
diberikan oralit.
2. Antipiretik, Seperti golongan asset aminofen (paracetamol) jangan berikan golongan salisilat karena
dapat menyebabkan bertambahnya perdarahan.
3. Surfacecooling.
4. Antikonvulsan.
Bila penderita kejang dapat diberikan:
a. Diazepam (valium).
b. Fenobarbital (luminal).
14
8). Komplikasi
a.Asodosis Metabolik
b.Kematian.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah
dengan melakukan PSN 3M Plus.
1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air
seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun
penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel
erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari
untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun
drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak
membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan
untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh
semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah
hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar
biasa (KLB).
15
2.4 KONSEP TEORI PENYAKIT FARINGITIS PADA ANAK
Faringitis adalah istilah medis untuk infeksi atau iritasi pada daerah faring tenggorokan). Faring
merupakan saluran yang mengantarkan udara dari hidung dan mulut menuju keparu.Umumnya
faringitis disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Anak-anak lebih sering mengalami penyakit
ini dibandingkan orang dewasa.
Faringitis adalah peradangan pada orofaring, yang ditandai dengan nyeri tenggorok, dapat disebabkan
oleh infeksi maupun noninfeksi. Faringitis umumnya disebabkan virus, tetapi dapat juga
disebabkan Group A Streptococcus β-haemolyticus (GAS) yang dapat menimbulkan komplikasi
demam reumatik, penyakit jantung reumatik, dan glomerulonefritis.
2). Etiologi
Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang di sebabkan oleh virus atau bakteri yang di
tukarkan secara infection/ bahan makanan .penyakit ini merupakan sebagai penyakit lain seperti
infuenza, parotitis, pneumonia, bronkitis akut ataupun kronis. Kronik hiperplastik terjadi
perubahan mukosa dinding eksterior faring . Tampak mukosa tebal serta hipertrofi kelenjar limfe
di bawahnya dan di belakang arus faring eksterior lateral band .
Sedangkan Faringitis atropi sering timbul bersama dengan riritis atropi, udara pernafasan tidak di atur
suhu serta kelembapannya, sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring
3). Patofisiologi
faringitis tergantung pada organisme penyebab. Umumnya penularan terjadi melalui kontak dengan
sekret nasal maupun droplet yang mengandung patogen. Adapun virus Adenovirus menginfeksi
mukosa secara langsung, mengakibatkan faringitis, demam, dan konjungtivitis.Bakteri dan virus
merupakan penyebab terjadinya faringitis. Kebanyakan disebabkan oleh virus. Faringitis karena
virus dan bakteri sangat sering terjadi. Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus
grup, korinebakterium, arkanobakterium, neisseria gonorrhoeae, atau chlamydia pneumonia.
16
4). Gejala Faringitis
Selain timbulnya masalah kesulitan menelan, faringitis juga menyebabkan beberapa gejala lain
seperti demam, nyeri otot, batuk, hidung beringus, sakit kepala, lemas, dan bahkan membesarnya
kelenjar yang terletak pada leher.
1. Manfietas klinis akut : nyeri tenggorokan, sulit menelan, demam dan mual malaise
2. Manfietas klinis kronis : rasa iritasi dan sesak yang konstan pada tenggorokan
5) Komplikasi
Otitismediaakut
Bronkitis
Absesperitonsil
Artritis
Nefritisakut
Absesparafaring
Miokardit
6) Diagnosis
17
4. Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan secret 5. Peningkatan suhu tubuh
berhubungan dengan peradangan
7) Penatalaksanaan
8) Pencegahan
1. Hindari berbagi peralatan makan dan peralatan lainnya dengan orang yang terkena faringitis.
2. Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung saat kamu sedang berkendara atau tinggal di
lingkungan yang tercemar atau paparan asap yang tinggi.
3. Jika kondisi rumah kering dan banyak debu, jaga kebersihan rumah dengan pengisap debu atau terapkan
mesin untuk membuat rumah menjadi lebih lembap.
4. Istirahat yang cukup
5. Sering mencuci tangan, baik sebelum maupun sesudah makan. Pengunaan sabun pembersih tangan dapat
membantu membasmi kuman dan bakteri yang ada pada tangan.
6. Jaga agar lingkungan tempat tinggal bebas dari asap rokok.
7. Hindari paparan asap rokok.
18
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Tio Putra Tgl MRS : 20 Maret 2021
Nama Panggilan : An.Tio No. Register : 02021
Umur/TTL: 5 Th / Medan , 08 februari 2010
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Medan
Pendidikan : Paud
Diagnosa : Morbili (campak)
B. IDENTITAS ORANG TUA
Nama ibu : Ny. A Nama Ayah : Tn.B
Umur : 30 Th Umur : 32 Th
Agama : Katholik Agama : Katholik
Pendidikan : D3 – Komputer Pendidikan : Sarjana Hukum
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Pengacar
Alamat : Medan Alamat: Medan
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Pre Natal : ibu mengatakan pada waktu hamil mengalami mual,muntah dan badan terasa
lemas
b. Intra Natal : Ibu mengatakan pada saat melahirkan perdarahan masih dalam batas normal.
c. Post Natal : Ibu mengatakan BB baru lahir 3,4 kg, TB: 50 cm, LK: 35 cm, Lingkar Lengan
Atas: 12 cm, Lingkar Dada: 31 cm
19
3. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Diagnosa Medis : Morbili (campak)
b. Tindakan Operasi : Tidak ada tindakan operasi
c. Status Nutrisi : Nafsu makan anaka menurun, hanya menghabiskan
4 sendok bubur setiap kali makan.
20
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada penyakit keturunan
21
Bau Amonia Amonia
22
2. Eliminasi Alvi
H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Pada tanggal 20 Maret 2021 dilakukan pengkajian dengan keluhan utama gatal dan timbul bintik- bintik
merah (rash) pada bagian hamper seluruh tubuh.
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : :100/60 Suhu : 36,5 C
Nadi : 80 RR 19
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala 1) Mata
- Simetris KA/KI
- Conjungtivitis
- Sekres : Dalam batas normal
- Purulen : Tidak terdapat purulent
- Strabismus : Tidak ada strabismus
- Joundic : Tidak ada joundic
- Gerakan bola mata : Tidak ada kelainan pada gerakan pada bola mata.
2) Telinga
- Bentuk : Simetris KA/KI
- Cairan : Masih dibatas normal
3) Hidung
- Bentuk : Simetris
- Cuping Hidung : Tidak ada kelainan
4) Mulut
- Bentuk mulut : Tidak ada kelainan, mukusa bibir kering
- Saliva : Mulut terasa pahit
- Palatum : Tampak Kering
- Lidah : Tampak kering, kotor, merah bagian belakang
23
b. Leher
Normal (tidak ada kelainan)
24
c. Dada
Normal (tidak ada kelainan)
d. Abdomen
Normal (tidak ada kelainan)
e. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genetalia
f. Anus
Normal (tidak ada kelainan)
g. Kulit
banyak bintiki merah pada kulit (Rush)
4. Pemeriksaan muskuloskeletal
Normal
25
I. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pengkajian Perkembangan (Ddst Atau Kka/Kartu Kembang Anak)
a. Motorik Kasar
Mulai berlari, bermain, lompat-lompatan (Tidak ada kelainan)
b. Motorik Halus
Menggambar dan memegang pensil (Tidak ada kelainan)
c. Personal Sosial
Banyak keluarga yang mengunjunginya saat dia sakit.
d. Bahasa
Mulai mengobrol dengan ibu nya dengan bahasa indonesia
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada
Saudia
ANALISA DATA
26
- Ibu pasien adanya rush (erupsi kulit)
mengatakan anak Gangguan integritas
rewel dengan
timbulnya bintik pada kulit
tubuhnya
DO:
2.
DS:
- Ibu pasien Anoreksia
Gangguan kebutuhan
mengatakan nafsu
nutrisi kurang dari
makan berkurang
kebutuhan b.d anoreksia
karena terasa pahit
dan lidahnya kotor.
DO:
- BB anak
15 kg - Posi
makan 4 sendok
makan
(bubur)
- Nadi =
80x/mnt ,
Suhu = 39oC , TD =
100/60
Mmhg
27
DS:
3 - Ibu pasien
mengatakan anaknya
Gangguan rasa
mengalami
nyaman
peningkatan suhu peningkatan suhu tubuh proses
tubuh
inflamasi/infeksi/virus
DO:
- Hipertermi
- Akral terasa hangat
- Nadi = 80x/mnt ,
Suhu = 39oC , TD =
100/60
Mmhg
28
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
O KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
29
No. Tujuan dan Rencana Tindakan Rasion Paraf
Kriteria al
Hasil
1. Setelah 1. Pertahankan kuku 1. Untuk mencegah
dilakukan anak tetap pendek, terjadinya luka pada saat
tindakan menjelaskan pada anak anak menggaruk.
keperawatan untuk tidak menggaruk
selama 2x24 jam rush, 2. Agar tidak merasakan
bintik – bintik gatal dan sakit pada kulit Saudia
2. Berikan obat anti pasien.
merah pada kulit
akan hilang. pruritus topical, dan
anestesi topical. 3. Untuk mencegah
infeksi.
Dengan Kriteria
Hasil: 3. Mandikan anak
4.Agar tidak merasakan
dengan mengguankan
gatal dan sakit pada kulit.
1.Pasien tidak sabun yang tidak perih.
merasakan gatal
dan nyaman 4. Kolaborasi
dengan pemberian antihistamin
keadaannya.
2.Rush pada
kulit berkurang.
Setelah
2.
dilakukan 1. Untuk
tindakan mengkompensasi
keperawatan 1. Berikan banyak adanya
selama 2x24 jam minum (sari buah- peningkatan suhu
pasien buahan, sirup yang tubuh dan
menununjukkan tidak memakai es). merangsang nafsu
peningkatan Saudia
makan.
nafsu makan. 2. Berikan susu porsi
sedikit tapi sering (susu 2. Untuk
Dengan Kriteria dibuat encer dan tidak memenuhi
Hasil: terlalu manis). kebutuhan nutrisi
1.BB meningkat. melalui cairan
3. Berikan makanan
bernutrisi.
lunak, misalnya bubur
yang memakai kuah, 3. Untuk
dengan porsi sedikit memudahkan
tetapi dengan kuantitas mencerna makanan
yang sering. dan meningkatkan
asupan makanan.
30
2.Nafsu makan
meningkat (dapat
menghabiskan 1
porsi untuk
31
anak).
Setelah
3. dilakukan
tindakan 1. Libatkan keluarga 1. Agar keluarga
keperawatan dalam perawatan serta lebih kooperatif
selama 2x24 jam dalam terapi.
ajari cara menurunkan
diharapkan suhu
suhu tubuh. 2. Berikan 2. Untuk
badan pasien
kompres hangat. membantu dalam
berkurang,
penurunan suhu
Dengan Kriteria tubuh pada pasien.
3. Pantau suhu
Hasil: lingkungan, batasi atau Saudia
3. Suhu
1.Suhu tubuh tambahkan linen tempat ruangan/jumlah
36,5-37,5oC. tidur sesuai indikasi. selimut harus
4. Monitor perubahan
diubah untuk
2.Nadi Normal mempertahankan
suhu tubuh.
3.Badan tidak suhu tubuh.
terasa panas. 4. Untuk
4.Akral normal mengetahui
perubahan suhu
dan merencanakan
intervensi
selanjutnya.
32
TINDAKAN KEPERAWATAN
33
Tanggal/Ja No. T i n d a k a n Keperawatan Paraf
m Dx.
Jumat, 20- 1.) Gangguan integritas 1.Mempertahankan kuku anak tetap pendek,
03-2021 kulit b.d adanya rush menjelaskan pada anak untuk tidak
(13:00) (erupsi kulit) menggaruk rush,
Saudia
2.Memberikan obat anti pruritus topical, dan
anestesi topical.
03-2021 kulit b.d adanya rush menjelaskan pada anak untuk tidak
34
(07:00) (erupsi kulit) menggaruk rush,
35
(10:00) b.d anoreksia 2.Memberikan susu porsi sedikit tapi sering
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).
36
37
CATATAN PERKEMBANGAN
38
Umur : 5 Th/Bln Ruang : Melati
Jumat, 20-
03-2021
2.) Gangguan kebutuhan 1.Memberikan banyak minum (sari buah-
nutrisi kurang dari buahan, sirup yang tidak memakai es).
(13:30)
kebutuhan b.d anoreksia
2.Memberikan susu porsi sedikit tapi sering Saudia
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).
39
4.) Gangguan integritas 1.Mempertahankan kuku anak tetap pendek,
Sabtu/21- kulit b.d adanya rush menjelaskan pada anak untuk tidak
03-2021 (erupsi kulit) menggaruk rush,
2.Memberikan obat anti pruritus topical, dan Saudia
(07:00)
40
anestesi topical.
Minggu/
21-03- 6.) Gangguan integritas
2021 kulit b.d adanya rush
1.Memberikan obat anti pruritus topical, dan
(erupsi kulit)
anestesi topical.
(08:00) Saudia
2.Memberikan kolaborasi obat antihistamin
41
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).
42
43
EVALUASI
44
Tanggal/Ja No. Evalua Paraf
m Dx. si
Jumat, 20- 1.) Gangguan integritas S : Pasien mengatakan rasa gatalnya masih
03-2021 kulit b.d adanya rush ada
(13:00) (erupsi kulit)
O : Ditandai dengan jarangnya pasien
menggaruk kulit
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
45
(15:00) suhu tubuh b.d proses O : Ditandai dengan pengukuran suhu tubuh
inflamasi/infeksi/virus. normal 37oC
46
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
P : hentikan intervensi
47
S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah
48
21-03- kebutuhan b.d anoreksia O : ditandai dengan meningkatnya nafsu
2021 makan pada anak dan lidah terlihat bersih
Saudia
(10:00) A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
49
Kasus semu
Pada 22 Mei 2017 jam 09.45 An . dengan keluhan demam sudah 4 hari yang lalu, mual, muntah, perut
terasa sakit, nyeri pada persendian, sakit kepala da nada tampak bintik merah pada seluruh tubuh serta
badan terasa hangat , dan BAB An . nur berwarna coklat kehitaman . tetapi klien tidak memiliki gangguan
dalam tidur serta eliminasi urin normal . pada saat pemeriksaan fisik TD ; 110/90 , N ; 81 x/menit ,
TB/BB ; 80 cm / 16 kg , suhu tubuh ; 39 ˚C RR ; 21 x/mnt . pada pemeriksaan penunjang lepkosit ; 4.
200/ mm3 , HB ; 11,1g/dl .
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Weny M Tgl MRS : 22 Mei 2017
Nama Panggilan : Weny No. Register : 1120019
Umur/TTL : 10 thn / Minang , 18 Januari 2013
Jenis Kelamin : islam
Alamat : minang
Pendidikan : SD / pelajar
Diagnosa : DHF
IDENTITAS ORANG TUA
Nama ibu :Ny. A Nama Ayah : Tn .A.P
Umur :34 Thn Umur : 35 thn
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : PNS
Alamat : minang Alamat : minang
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. KELUHAN UTAMA
Pada tanggal 22 Mei 2017 jam 09.45 dengan keluhan emam sudah 4 hari yang lalu, mual, muntah,
perut terasa sakit, nyeri pada persendian, sakit kepala da nada tampak bintik merah pada seluruh
tubuh.
2. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Pre Natal
Ibu mengatakan pada waktu hamil tidak mengalami apa-apa dan selalu mengomsumsi vitamin
b. Intra Natal
Ibu mengatakan selama persalinan tidak mengatakan apa-apa .
c. Post Natal
Ibu mengatakan BB baru lahir 3,7 kg, TB: 48 cm, LK: 37 cm, Lingkar Lengan Atas: 15 cm,
Lingkar Dada: 34 cm .
50
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keluarga mengatakan An. R tidak ada pernah dirawat sebelumnya dengan penyakit lain maupun
sakit yang sama .
51
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 22 mei 2017 jam 10.00. Keluarga mengatakan kondisi An. N sekarang demam sudah
berkurang, badan teraba hangat, tampak lemah, nafsu makan dan minum berkurang, tampak
bintik-bintik di seluruh tubuh masih ada .
2. Pernah Dirawat Di RS
Ibu klien mengatakan tiak pernah dirawat di RS sakit …
3. Penggunaan Obat-Obatan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
5. Alergi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
6. Kecelakaan (Jatuh)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
52
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
7. Imunisasi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
E. AKTIFITAS DIRUMAH
Aktivitas yang klien dirumah biasanya .
F. ELIMINASI
1. Eliminasi Urine
Frekuensi
Pancaran
Jumlah
Bau
Warna
2. Eliminasi Alvi
Frekuensi
Konsistensi
Bau
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum Compos
mentis
53
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/90 Suhu : 39 ˚C
Nadi : 81 x/mnt RR : 21x/mnt
BB/TB : 80 cm/16 kg
3. PEMERIKSAAN FISIK
54
a. Kepala
1) Mata
✓ Simetris
✓ Conjungtivitis: Anemis
✓ Sekres : Dalam batas normal
✓ Purulen : Tidak terdapat purulen
✓ Strabismus : Tidak ada strabismus
✓ Joundic : Tidak ada joundic
✓ Gerakan bola mata : Tidak ada kelainan pada gerakan pada bola
mata…
2) Telinga
✓ Bentuk : Simetris
✓ Cairan : Masih dibatas normal 3) Hidung
✓ Bentuk : Simetris
✓ Cuping Hidung : Tidak ada kelainan
4) Mulut
✓ Bentuk mulut : Tidak ada kelainan, mukusa bibir lembab
✓ Rongga mulut : Bersih
b. Leher
Normal (tidak ada kelainan) .
c. Dada
Normal (tidak ada kelainan)
d. Abdomen
Normal ( tidaka ada gangguan / kelainan pada )
e. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genetalia .
f. Anus
Normal ( tidak ada kelainan )
g. Kulit
✓ Kelembaban : Kering
✓ Warna : Kemerahan
✓ Data lain : Tampak bintik merah pada seluruh tubuh .
H. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pengkajian Perkembangan (Ddst Atau Kka/Kartu Kembang Anak)
a. Motorik Kasar
Mulai bermain, (Tidak ada kelainan)
b. Motorik Halus
Menggambar dan memegang pensil (Tidak ada kelainan)
c. Personal Sosial
55
Anak bergantung pada orangtuanya .
d. Bahasa
Bahasa yabg digunakan oleh anak sangat baik dan sopan
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
4. DATA TAMBAHAN (ANAK/ORANG TUA)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….............................
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Leokosit: 4.200/mm3 -
Hemoglobin: 11,1g/dl
6. ANALISA DATA
7. DIAGNOSA KEPARWATAN
a. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
56
b. Resiko perdarahan berhubungan dengan trombositopeni
57
1. INTERVENSI DAN RASIONAL
Jumat, 23-05- Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor ketat tanda- Memberikan informasi tentang
2017 berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 tanda perdarahan 1. keeimbangan cairan yang
trombositopernia jam diharapkan keparahan 2. Intruksikan pasien merupakan pedoman pemenuhan
kehilangan darah tidak untuk meningkatkan kebutuhan cairan pasien
terjadi makanan yang kaya Pemberian bantuan sangat
Dengan Kriteria Hasil: vitmin K 2. diperlukan oleh pasien pada saat
1. Tidak ada kehilangan 3. Intruksikan keluarga kondisinya lemah dan perawat
darah yang terlihat untuk memonitor mempunyai tanggung jawab dalam
2. Tidak ada tanda-tanda pemenuhan sehari-hari pasien tanpa
darah keluar perdarahan dan
mengalami ketergantungan pada
58
dari anus mengambil tindakan
3. Tidak ada penurunan yang tepat jika perawat
tekanan darah sistolik terjadi perdrahan
4. Tidak ada hematuria
59
Tidak ada 4. Observasi adanya
hematemesis darah dalam sekresi
cairan tubuh
5. Monitor nilai labor
2. IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
60
Resiko Perdarahan berhubungan 1. Monitor ketat tanda-tanda perdarahan (BAB S :-keluarga mengatakan BAB
dengan trombositopernia berwarna coklat kehitaman) berwarna kehitaman
2. Monitor nilai labor (Hb, Ht, Trombosit) O : -Tampak bintik merah diseluruh
3. Monitor status cairan yang meliputi intake dan -Hb: 11,1 g/dl
output -Trombosit: 126.000/mm3
61
4. Observasi adanya darah dalam sekresi cairan -Mukosa bibir masih tampak
tubuh kemerahan
5. Instruksikan pasien untuk meningkatkan A : Masalah belum teratasi
makanan yang kaya vitamin K (kacang- P : Lanjutkan Intervensi
kacangan, anggur) 1. Monitor ketat tanda-
6. Instruksikan keluuarga untuk memonitor tanda perdarahan
tanda-tanda perdarahan dan mengambil 2. Monitor nilai labor (Hb, Ht,
tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan Trombosit)
3. Intruksikan keluarga untuk
memonitor tanda-tand
perdarahan dan mengaambil
tindakan tepat jika terjadi
perdarahan
Kamis HIpertermi berhubungan dengan 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainya S : -keluarga mengatakn badan An.N
/24-05- peningkatan laju metabolisme (36,8oC) sudah tidak panas lagi
2017 2. Monitor warna kulit (kemerahan) dan suhu O : -S: 36,5oC, RR: 21x/I, HR: 92x/i
3. Berikn obat atau cairan IV (paracetamol syrup -Tampak masih kemerahan
jam 12.00 dan IVFD RL 20tts/i/12 jam) -Kluit tidak teraba hangat
4. Menganjurkan keluarga untuk memberikan -Intake: minum 1500ml
pakaian yang longgar -Leokosit: 3900/mm3
5. Dorong konsumsi cairan setiap jam (air,putuh, A : Masalah termogulasi teratasi
susu,dll) 1,5-2 liter/24 jam P : intervensi dilanjutkan
62
Resiko Perdarahan berhubungan 1. Monitor ketat tanada-tanda perdarahan (gusi S : -Keluaga mengatakan BAB
dengan trombositopernia berdarah) bewarna kehitaman dan gigi
2. Monitor nilai labor (Hb, Ht, Trombosit) berdarah
3. Monitor status cairan yang meliputi intake dan O :-Tampak bintik merah diseluruh
output tubuh masih
4. Observasi adanya darah dalam sekresi cairan -Tampak masih gusi berdarah
tubuh -Hb: 11,4 g/dl
5. Intruksikan pasien untuk meningkatkan -Tromosit: 106.000/mm
makanan yang kaya vitamin K (kacang- -Mukosa bibir masih tampak
kacangan, anggur) kemerahan
6. Intruksikan kelurga untuk memonitor tanda- A : Masalah belum teratasi
tanda perdarahan dan mengambil tindakan P : Lanjutkan intervensi
yang tepat jika terjadi perdarahan 1. Monitor ketat tanda-
tanda perdarahan
2. Monitor nilai labor
(Hb,Ht,Trombosit)
3. Intruksikan keluarga untuk
memonitor tanda-tand
perdarahan dan mengaambil
tindakan tepat jika terjadi
perdarahan
4. Instruksikan pasien untuk
meningkatkan makanan yang
kaya vitamin K (kacang-
kacangan, anggur)
63
Jumat /25- Resiko Perdarahan S : -Keluarga mengatakan BAB
05-2017 1. Monitor ketat tanda-tanda perdarahan (BAB bewarna masih kehitaman dan gigi
bewarna coklat kehitaman, gusi berdarah) berdarah
2. Monitor nilai labor (Hb, Ht, Trombosit) O : -Tampak bintik merah diseluruh
3. Monitor status cairan yang meliputi intake dan tubuh
output -Tampak masih ada gusi berdarah
4. Obsevasi adanya darah dalam sekresi cairan -Hb:108.000/mm3
tubuh -Mukosa bibir masih tampak
5. Intruksikan pasien untuk meningkatkan kemerahan
makanan yang kaya vitamin K (kacang- A : Masalah belum teratasi
kacngan, anggur) P : Lanjutkan Intervensi
6. Intruksikan keluarga untuk memonitor tanda- 1. Monitor ketat tanda-tanda
tanda perdarahan dan mengambil tindakan perdarahan
yang tepat jika terjadi perdarahan 2. Monitor nilai labor (Hb, Ht,
64
Trombosit)
3. Intruksikan keluarga
untuk memonitor
tanda-tanda perdarahan
dan mengambil tindakan
yang tepat jika terjadi perdarahan
4. Intruksikan pasien untuk
meningkatkan makanan yang kaya
vitamin K
65
Jumat / Resiko Perdarahan berhubungan 1. Monitor ketat tanda-tanda perdarahan (gusi S : -Keluarga mengatakan BAB
25-05- dengan trombositopernia perdarahan) bewarna masih kehitaman sudah
2017 2. Monitor nilai labor (Hb, Ht, Trombosit) tidak ada dan gusi berdarah masih
3. Monitor statatus cairan yang meliputi intake O : -Tampak bintik merah diseluruh
dan ouput tubuh masih
4. Observasi adanya darah dalam sekresi cairan -Tampak gusi berdarah
tubuh sudah berkurang
5. Intruksikan pasien untuk meningkatkan - Hb:11,0g/dl
makanan yang kaya vitamin K (kacang- -Trombosit:125.000/mm3
kacngan, anggur) -Mukosa bibir sudah tampak tiak
6. Intruksikan keluarga untuk memonitor tanda- kemerahan lagi
tanda perdarahan dan mengambil tindakan A : Masalah belum teratasi
yang tepat jika terjadi perdarahan P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor ketat tanda-
tanda perdarahan
2. Monitor nilailabor (Hb, Ht,
Trombosit)
3. Intruksika keluarga untuk
memonitor tanda-tanda
perdarahan dan mengambil
tindakan yang tepat jika terjadi
perdarahan
4. Intruksikan pasien untuk
meningkatkan makanan kaya
vitamin K (kacang-kacangaan,
anggur)
66
Surabaya, …………………………………….
Mahasiswa
(……………………………….……..)
67
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK ( FARINGITIS )
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. E.M Tgl MRS : Senin, 15 Juli 2019
Nama Panggilan : An. E No. Register : 03045
Umur/TTL: 7 tahun/ Surabaya, 29 Juni 2012
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Surabaya
Pendidikan : SD (Sekolah Dasar) Diagnosa
: Faringitis akut
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Pre Natal : Ibu mengatakan pada waktu hamil tidak mengalami apa-apa dan selalu
mengonsumsi vitamin
b. Intra Natal : Ibu mengatakan selama persalinan tidak ada masalah
c. Post Natal : Ibu mengatakan BB baru lahir 3,6 kg, TB : 48 cm, LK : 36 cm, Lingkar lengan
atas :
14 cm, Ldadkar dada : 33 cm
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya
a) Penyakit waktu kecil : Kejang, batuk, panas, dan pilek
b) Riwayat MRS : Tidak pernah MRS sebelumnya
68
c) Obat-obatan yang pernah digunakan : Bodrexin, Paracetamol
d) Tindakan operasi : Tidak pernah operasi
e) Alergi : Tidak ada alergi
f) Kecelakaan : Tidak mengalami kecelakaan
g) Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap
70
5. Alergi
Tidak ada alergi
6. Kecelakaan (Jatuh)
Tidak mengalami kecelakaan
7. Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap
G. ELIMINASI
1. Eliminasi Urine
2. Eliminasi Alvi
71
Frekuensi 1 kali 1 kali
72
Konsistensi Lembek Lembek
H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaan umum : Compos mentis
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/60 Suhu : 38°C
Nadi : 125 x/menit RR 23
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala
1) Mata
• Simetris KA/KI
• Conjunctivitis
• Sekres : Dalam batas normal
• Strabismus : Tidak ada strabismus
• Joundic : Tidak ada joundic
• Gerakan bola Mata: Tidak ada kelainan pada gerakan pada bola mata
2) Telinga
• Bentuk : Simetris KA/KI
4) Hidung
• Bentuk : Simetris KA/KI
5) Mulut
73
• Palatum : Tampak kering
b. Leher
74
Kesulitan menelan, tidak ada benjolan
c. Dada
Normal (tidak ada kelainan)
d. Abdomen
Normal (Tidak ada kelainan )
e. Genetalia
Normal (Tidak ada kelainan)
f. Anus
Normal (Tidak ada kelainan)
g. Kulit
Banyak bintik merah pada kukit (Rush)
75
I. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pengkajian Perkembangan (Ddst Atau Kka/Kartu Kembang Anak)
a. Motorik Kasar
Mulai berlari, bermain, lompat-lompatan (Tidak ada kelainan)
b. Motorik Halus
Menggambar dan memegang pensil (Tidak ada kelainan)
c. Personal Sosial
Banyaknkeliarga yang mengunjunginya saat dia sakit
d. Bahasa
Mulai mengobrol dengan ibunya dengan Bahasa Indonesia
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada
Tasya
ANALISA DATA
76
NO DATA (DS/DO) ETIOLOGI MASALAH
77
1. DS: Proses Inflamasi Hipertermi
- Ibu pasien
mengatakan
badan anaknya
panas DO :
- Banyak
terdapat rush pada
tubuh dan terasa
gatal
- Nadi =
80x/mnt , Suhu
= 39°C , TD = 100/60
mmhg Nyeri Akut
Proses Inflamasi
2.
DS :
- Ibu pasien
mengatakan nafsu
makan berkurang
karena terasa
pahit dan
lidahnya kotor.
- Terasa nyeri
saat menelan
makanan DO:
- BB anak 15 kg
- Posi makan 4
sendok makan
(bubur)
Proses Inflamasi Nyeri akut
- Nadi = 80x/mnt
3. , Suhu =
39°C , TD = 100/60 mmhg
DS:
- Ibu pasien
mengatakan
78
anaknya mengalami
peningkatan suhu tubuh DO
:
- Hipertermi
- Akral terasa hangat
- Nadi = 80x/mnt , Suhu
= 39oC , TD = 100/60
Mmhg
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
2. Gangguan Nyeri Akut berhubungan dengan proses inflamasi
79
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
80
Umur : 7 Tahun Ruang : Gatot Kaca
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
81
1 Gangguan Hipertemi 1. Ukur tanda-tanda 1. Untuk mengetahui Tasya
berhubungan dengan vital acuan keadaan umum
proses inflamasi. Setelah pasien.
2. Kompres hangat
dilakukan tindakan 2. Untuk membantu
pada daerah
keperawatan selama aksila dan lipatan mengurangi demam .
1x24 jam suhu tubuh paha.
3. Untuk menjaga agar
kembali normal. Dengan
3. Anjurkan untuk pasien merasa nyaman
Kriteria Hasil:
menggunakan dan pakaian tipis dan
pakaian tipis dan longgar.
1. Pasien
mengatakan panas longgar.
4. Untuk Peningkatan
berkurang suhu 4. Anjurkan pasien suhu tubuh
normal 36,5oC untuk banyak mengakibatkan
sampai 37,5oC. minum penguapan tubuh
meningkat sehingga perlu
2. Mukosa bibir 5. Kolaborasi untuk
diimbangi dengan asupan
lembab. pemberian
cairan yang banyak untuk
antipiretik
mencegah dehidrasi.
1. Untuk mengetahui
Gangguan nyeri 1. Kaji karakteristik nyeri akut atau kronis.
akut berhubungan nyeri.
2. Untuk mengetahui
dengan proses
2. Ukur tanda-tanda perubahan nadi
2. inflamasi.
vital. menujukan bahwa
Setelah dilakukan pasien mengalami nyeri.
3. Ajarkan teknik
tindakan keperawatan
nonfarmakologi dengan 3. Untuk
selama 1x24 jam nyeri
distraksi latihan nafas meningkatkan relaksasi
akan berkurang atau dan menfokuskan
dalam .
hilang . kembali perhatian, serta
dapat
4. Anjurkan pasien
Dengan Kriteria Hasil: untuk
82
1. Nyeri istirahat menghilangkan nyeri.
berkurang 5. Kolaborasi pemberian
analgesik 4. Untuk mencegah
2. Ekspresi kelelahan dan dapat
wajah tidak meningkatkan koping
meringis. terhadap setres atau
TINDAKAN KEPERAWATAN
83
Selasa/16- Gangguan Hipertemi 1. Mengukur tanda-tanda vital Tasya
Juli-2019 berhubungan dengan
84
85
(13.00) proses inflamasi. 2. Kompres hangat pada daerah aksila
dan lipatan paha.
Tasya
Selasa/16- Gangguan Nyeri Akut
Juli-2019 berhubungan dengan 1. Mengkaji karakteristik nyeri.
(15.00) proses inflamasi 2.
3. Mengukur tanda-tanda vital.
Rabu/17-
Mengkaji karakteristik nyeri.
Juli-2019 Gangguan Nyeri Akut
berhubungan dengan
86
(15.00) proses inflamasi 2. Mengukur tanda-tanda vital.
87
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologi
dengan distraksi latihan nafas dalam .
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : An. E No. RM : 03045 Umur : 7 Th/Bln Ruang : Gatot Kaca
88
Tanggal/Ja No. Dx. Catatan Perkembangan Paraf
m
89
Selasa/16- Gangguan 1. Mengukur tanda-tanda vital Tasya
2.
Juli-2019 Hipertemi
Kompres hangat pada daerah aksila dan
(13.00) berhubungan dengan
lipatan paha.
proses inflamasi. 3.
Menganjurkan untuk menggunakan
pakaian tipis dan longgar.
4.
Menganjurkan pasien untuk banyak
minum
5.
Kolaborasi untuk pemberian antipiretik
Tasya
1.
2.
3. Mengkaji karakteristik nyeri.
Selasa/16-
Juli-2019 Gangguan Nyeri Akut Mengukur tanda-tanda vital.
(15.00) berhubungan dengan 4.
Mengajarkan teknik nonfarmakologi
proses inflamasi
5. dengan distraksi latihan nafas dalam .
3.
Mengukur tanda-tanda vital
90
Gangguan Nyeri Akut
Juli-2019 berhubungan dengan 2. Mengukur tanda-tanda vital.
(15.00) proses inflamas
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologi
dengan distraksi latihan nafas dalam .
EVALUASI
91
Selasa/16- Gangguan S : Kulit masih teraba panas Tasya
Juli-2019 Hipertemi
O : Suhu 38°C wajah tampak kemerahan,
(13.00) berhubungan dengan Mukosa bibir kering
proses inflamasi
A : Masalah belum teratasi
Tasya
S : Pasien masih mengeluh nyeri
Selasa/16-
Juli-2019 Gangguan Nyeri Akut O : Ekspresi wajah meringis, skala nyeri 3,
(15.00) berhubungan dengan nadi 110x/menit
proses inflamasi A : Masalah belum teratasi
S : Panas berkurang
Rabu/17-
O : Suhu tubuh 37,5°C, akral hangat, mukosa
Juli-2019 Gangguan
bibir lembab
Hipertemi
(13.00)
berhubungan dengan A : Masalah teratasi sebagian
proses inflamasi
P : Lanjutkan intervensi 2,3,5
92
Rabu/17- Gangguan Nyeri Akut S : Pasien mengeluh nyeri
Juli-2019 berhubungan dengan Tasya
O : Ekspresi wajah meringis , skala nyeri 3,
(15.00) proses inflamasi nadi 110x/menit
P : hentikan intervensi
Tasya
S : Nyeri berkurang
Kamis/18-
O : Ekspresi wajah tidak meringis, skala nyeri
Juli-2019 Gangguan Nyeri Akut
2, nadi 100x/menit
berhubungan dengan
(15.00)
proses inflamasi A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
93
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dalam keperawatan anak,yang menjadi individu ( klien ) dalam hal ini adalah anak, anak
diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh
kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik,psikologis,sosial dan spiritual.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan
yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain / oddler (1-2,5 tahun),prasekolah
(2,5-5 tahun),ion. usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berbeda
antara anak satu dengan yang lain mengingat latarbelakang anak berbeda.Pada anak terdapat
rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam
proses berkembang anak memiliki ciri fisik,kognitif,konsep diri,pola koping dan perilaku social
53
DAFTAR PUSTAKA
https://www.Konsep-Dasar-Keperawatan-Anak
https://www.alomedika.com/penyakit/pediatri/campak/penatalaksanaanhttps://id.scrib
d.com/doc/224242290/ASKEP-CAMPAK
Nursalam,DR.,susilaningrum,R.,utamiS.(2008).AsuhankeperawatanBayidanAnakUnt
ukPerawatdanBidan:SalembaMedika https://promkes.kemkes.go.id/upaya-
pencegahan-dbd-dengan-3m-plus https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-
hidung-tenggorokan/faringitis https://www.halodoc.com/kesehatan/faringitis
https://www.slideshare.net/mobile/maelmery/lp-faringitis
54