Anda di halaman 1dari 95

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

Disusun oleh :

SAUDIA PUTRI ROY RIYANTI (1150019060)

NUR SHEFFA RAHMADHANI (1150019053)

ULFANI DWI OKTAVIA (1150019017)

NOVIA ANDRIANI (1150019054)

ORBIT YANUAR KAISAR ANDALAN (1150019008)

TASYA NABILAH NUR AZMY (1150019006)

MILA ROSA (1150019051)

WENY MAYRANI(1150019029)

Dosen pembimbing :

FIRDAUS, S.Kep, Ns, M.Kes.

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ilmiah tentang teori dan asuhan keperawatan campak, dhf, dan paringitis.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan masalah .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

ii
2.1 Pengertian asuhan keperawatan anak ............................................................ 3

2.2 Konsep teori penyakit campak pada anak............................................................6

2.3 Konsep teori penyakit dhf pada anak.................................................................10

2.4 Konsep teori penyakit faringitis pada anak........................................................16

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..........................................................................20

3.1 Asuhan keperawatan pada anak dengan morbili (campak) ........................... 20

3.2 Asuhan keperawatan pada anak dengan dhf .................................................. 31

3.3 asuhan keperawatan pada anak (faringitis) .................................................... 44

BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 53

4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 53

DAFTAR PUSAKA .................................................................................................. 54

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut UU RI NO 23 TH 2002 (tentang perlindungan anak) pasal 1 bahwa Anak adalah


seseorang sebelum usia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Menurut WHO,
Anak adalah sejak terjadinya konsepsi sampai usia 18 tahun

Sedangkan menurut UU RI No 4 th 1979 (Kesejahteraan Anak) yaitu seseorang yang belum


mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah. Batasan 21 thditetapkan karena berdasarkan
pertimbangan usaha kesejahteraan ,sosial, kematangan pribadi dan mental seorang anak dicapai
pada usia itu.

Keperawatan anak adalah yaitu suatu praktek keperawatan yang menekankan pada status
kesehatan anak (bayi-remaja). Tujuan keperawatan anak yaitu membantu anak sehat/sakit untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal sesuai tingkat perkembangan yang berorientasi pada
tindakan promotif dan preventifyang berfokus pada pendekatan anak dan keluarga, pemberian
asuhan keperawatan

Asuhan keperawatan anak berfokus pada optimalisasi tumbuh kembang anak melalui pendekatn
yang komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan bio psikososial spiritual dalam rentang
sehat sakit dan kondisi akut, kronik, maupun mengancam kehidupan. Dalam Keperawatan anak
ada berbagai masalah kesehatan yang lazim terjadi ,seperti anak Yang terkena Campak , DHF
serta Faringitis .

Campak adalah munculnya ruam kemerahan diseluruh tubuh akibat infeksi virus. Dengue
Haemorrhaigc Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus denguese jenis virus
yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan yamuk
aedesaegypti (betina) dan Faringitis adalah peradangan padaorofaring, yang ditandai dengan
nyeri tenggorok,dapat disebabkan oleh infeksi maupun non infeksi. Dan untuk penjelasan lebih
jelas sudah ada di pembahasan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep teori keperawatan anak Sakit?


2. Bagaimana konsep teori Campak pada anak ?
3. Bagaimana konsep teori DHF pada anak ?
4. Bagaimana konsep teori Faringitis pada anak ?

4
5. Bagaimana Asuhan keperawatan Campak pada anak ?
6. Bagaimana Asuhan keperawatan DHF pada anak ?
7. Bagaimana Asuhan keperawatan Faringitis pada anak ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui konsep teori keperawatan anak


2. Untuk mengetahui konsep teori campak pada anak
3. Untuk mengetahui konsep teori DHF pada anak
4. Untuk mengetahui konsep teori Faringitis pada anak
5. Untuk mengetahui Asuhan keperawatan Campak pada anak
6. Untuk mengetahui Asuhan keperawatan DHF pada anak
7. Untuk mengetahui Asuhan keperawatan Faringitis pada anak

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR KEPERAWATAN ANAK SAKIT

1). Pengertian Asuhan Keperawatan Anak

Asuhan keperawatan anak berfokus pada optimalisasi tumbuh kembang anak melalui pendekatan
yang komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan biopsikososialspiritual dalam rentang
sehat sakit dan kondisi akut, kronik, maupun mengancam kehidupan.Tujuan keperawatan anak
yaitu membantu anak sehat/sakit untuk mencapaiderajat kesehatan yang optimal sesuai tingkat
perkembangan yang berorientasi pada tindakan promotif dan preventifyang berfokus pada
pendekatan anak dan keluarga, pemberian asuhan keperawatan

2). Perspektif keperawatan anak

a) Filosofi keperawatan Anak Merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang meliputi :

1. Perawatan Berfokus pada Keluarga


Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingatanak bagian dari keluarga
Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan dari keluarga, untuk itu keperawatan anak harus
mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak (Wong,
Perry &Hockenberry, 2002).
2. Atraumatic Care
AtraumaticCare adalah perawatan yang tidak menimbulkan adanya trauma pada anak dan keluarga
Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan
mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan.

3). Prinsip-Prinsip Keperawatan Anak

Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak adalah :

a. Anak bukan miniatur orang dewasa, anak mempunyai pola tumbang menuju proses kematangan ~>
Tolak ukuran
b. Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan
c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat kesejahteraan, bukan
hanya mengobati anak sakit tetapi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga
perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak
6
e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji,
mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai
dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal )
f. Tujuan keperawatan anak adalah meningkatkan maturasi yangsehat bagi anak sebagai makhluk
biopsikososial legal/hukum)danspiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat.
g. Kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbangsebab ilmu tumbang ini mempelajari
aspek kehidupan manusia

4). Paradigma keperawatan anak

a) Manusia (anak)

Manusia sebagai klien dlm kep anak adl individu yang berusia antara 0-18tahun, yg sedang
dlm proses tumbuh kembang, yang mempunyai kebutuhan yg spesifik (fisik, psikologis, sosial,
dan spiritual) yang berbeda dgn orang dewasa.

b). Sehat

Sehat adalah keadaan kesejahteraan optimal antara fisik, mental, dansosial yang harus
dicapai sepanjang kehidupan anak dlm rangka mencapaitingkat pertumbuhan dan perkembangan
yg optimal sesuai dgn usianyaSehat-sakit berada dalam suatu rentang mulai dari sehat optimal pd
suatukutub dan meninggal pada kutub lainnya.Sehat optimal Sakit berat Meninggal. Sehat pada
keperawatan anak adalah rentang sehat -sakit.

c). Lingkungan

Lingkungan dalam paradigma kep anak yang dimaksud adalah lingkungan eksternal maupun
internal yg berperan dalam perubahan status kesehatan anak Lingkungan internal seperti genetik,
kematangan biologis, jenis kelamin,intelektual, emosi dan adanya predisposisi terhadap penyakit.
Lingkungan eksternal seperti status nutrisi, ortu, sibling, masyarakat,budaya, iklim, status
sosialekonomi

d). Keperawatan

Fokus utama dlm pelaksanaan pelayanan keprwtn : peningkatan kesehatandan pencegahan


penyakit, dgn falsafah utama yaitu askep yg berpusatpada keluarga dan perawatan terapeutik.Bentuk
intervensi utama yang diperlukan anak dan keluarganya : pemberian dukungan, pemberian penkes,
dan upaya peningkatan kesehatan. 5). Peran Perawat dalam Keperawatan Anak

Peran dan fungsi perawat anak :

7
1. Pemberi perawatan ( peran utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar anak seperti asah, asih,
asih.
2. Sebagai Advocat Keluarga (sebagai pembela keluarga dalam menentukan haknya pasien). Perawat
membantu anak dan keluarga dlm menentukan berbagai pilihan yg diberitahukan dan bertindak dalam
memberikan yang terbaik kepada anak.
3. Pencegahan penyakit /Promosi Kesehatan. Tren pelayanan kesehatan masa depan berfokus pada
pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan, bukan perawatan penyakit atau ketidakmampuan.
Setiap bentuk pelayanan mengutamakan tindakan pencegahan timbulnya masalah baru sebagai dampak
penyakit yang diderita)
4. Pendidikan (dalam asuhan keperawatan mampu sebagai pendidik, untuk merubah perilaku pada anak dan
keluarga)
5. Konseling (memberikan waktu untuk berkonsultasi terhadap masalah anakmaupun keluarga)
6. Kolaborasi (bekerjasama dengan TIM kesehatan lain, mengingat anak merupakan individu yang
kompleks yang membutuhkan perhatian dalam perkembangan)
7. Pengambil keputusan etik (mengingat perawat selalu berhubungan dengan anak kurang lebih 24 jam,
peran perawat dalam pengambil keputusan etik dalam tindakan pelayanan keperawatan)
8. Peneliti (melakukan kajian-kajian keperawatan anak, yang dapat di kembangkan untuk perkembangan
teknologi keperawatan, untukmeningkatkan mutu pelayanan anak

2.2 KONSEP TEORI PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK

1). Pengertian Campak

Campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi virus. Campak
merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan
anak-anak. Campak disebabkan oleh virus, yang menular melalui percikan air liur yang
dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin.

Campak mrupakan suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, lemas,
batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan bintik merah di kulit (ruam
kulit).Campak, measles atau rubeola adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh
viruscampak. Penyakit ini sangat infeksius, menular sejak awal masa prodromal sampai
lebihkurang 4 hari setelah munculnya ruam. Infeksi disebarkan lewat udara (airborne).

2). Etiologi

Campak di sebabkan oleh virus morbili (paramiksovirus)Virus ini terdapat dalam darah dan sekret
(cairan) nasofaring (jaringan antaratenggorokan dan hidung) pada masa gejala awal hingga 24
jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir.Cara penularan melalui droplet
dan kontak, yakni karena menghirup percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun
8
tenggorokan penderita morbili/campak.. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4
hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masainkubasi adalah 10-14 hari
sebelum gejala muncul.Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak
terjadisetiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika
seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit
ini.Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dankekebalan pasif pada
seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsungselama 1 tahun).Orang – orang
yang rentan terhadap campak adalah :

1. VvBayi berumur > 1 tahun


2. Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
3. Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua
3). Patofisiologi Campak

Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet lewat udara, menempel dan berkembang biak pada
epitel nasofaring. Tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe
regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial
dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal.

4). Gejala Klinis

Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:- nyeri tenggorokan-
hidung meler - batuk - nyeri otot- demam- mata merah- fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau).
9
Namun, gejala ini tidak semuanya terjadai pada tiap penderita tergatnung dari
staminamasingmasing.Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium, yaitu :

1. Stadium awal (Prodromal)Pada umumnya berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan:
panas,lemas (malaise), nyeri otot, batuk, pilek, mata merah, fotofobia (takut cahaya),diare karena
adanya peradangan saluran pernapasan dan pencernaan.

2. Stadium timbulnya bercak (Erupsi) Ruam yang terasa agak gatal muncul terjadi sekitar 2-5 hari
setelahstadium awal. Ditandai dengan: demam meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh
tubuh, disertai rasa gatal. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruamkemerahan yang mendatar)
maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol).

3. Stadium masa penyembuhan (konvalesen)Pada stadium ini, gejala - gejala diatas berangsur
menghilang. Suhu tubuh kembali normal, kecuali ada komplikasi.

6). Komplikasi

Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Namun komplikasi dapat
terjadi karena penurunan kekebalan tubuh sebagai akibat penyakit campak. Beberapa komplikasi
yang bisa menyertai campak, yaitu :

a. Infeksi bakteri (Pneumonia dan infeksi telingan tengah )

b. Kadang terjadi trombositpenia, sehingga penderita mudah memar dan mudah mengalami
perdarahan

c. Ensefalitis (Radang Otak) terjadi pada 1 dari 1000 – 2000 kasus

d. Bronkopneumonia (Infeksi saluran nafas)

e. Otitis Media (Infeksi Telinga)

f. Laringitis (Infeksi Laring)

g. Diareh.Kejang Demam (Step)

7). Diagnosa

1. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
2. Gangguan peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi virus
3. Gangguan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan demam , tidak enak badan, pusing, mulut terasa
pahit, kadang kadang muntah dan gatal.
4. Resiko terjadi komplikasi berhubungan dengan daya tahan tubuh yang menurun
5. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang penyakit campak

10
8). Pencegahan

Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi/campuran dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin
MMR/mumps/gondongan, measles, rubella), disuntikkan pada otot pahaatau lengan atas. Dalam
bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan,dosis kedua diberikan pada usia 4-6
tahun.Jika hanya mengandung campak, vaksincampak pada bayi diberikan pada waktu usia 9
bulan.

9). Penatalaksanaan

A. Penatalaksanaancampak(measles)ataurubeolapadaorangyangimunokompetenadalahhanya Terapi
suportifsaja. Adapun Pengobatan bersifat suportif, terdiri dari :Pemberian cairan yang cukup,
Kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkatkesadaran dan adanya
komplikasi, Suplemen nutrisi, Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder, Anti
konvulsi apabila terjadi kejang dan Pemberian vitamin A 100.000 IU, ada malnutrisi di lanjutkan
1500 IU tiap hari .

B. Melakukan tirah baring di tempat tidur

C. Diet makanan cukup cairan , kalori yang memadai

D. Pertahankan cairan tubuh dan pengganti cairan tubuh yang hilang jika diare

2.3 KONSEP TEORI PENYAKIT DHF PADA ANAK

1). Pengertian DHF (

Dengue Haemorrhaigc Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus
yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigita nyamuk
aedesaegypti (betina). DHF terutama menyerang anak dewasa dan sering kali menyebabkan
kematian bagi penderita.

Penyebaran penyakit demam berdarah diIndonesia masih cukupl uas. Masih banyak daerah
diIndonesia yang merupakan daerah endemis Demam Berdarah. Untuk itu diperlukan
pengetahuan masyarakat mengenai perkembangan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedesalbopictus
serta cara mencegah nyamuk tersebut berkembang biak. Pola siklus peningkatan penularan
bersamaan dengan musim hujan. Interaksi antara kebersihan lingkungan, pengetahuan masyarakat
tentang Demam Berdarah dengue dan turunnya hujan adalah determinan penting dari penularan,
karena dinginnya suhu mempengaruhi ketahanan hidup nyamuk dewasa. Lebih jauh lagi,

11
turunnya hujan dan kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi reproduksi nyamuk dan
meningkatkan kepadatan populasi nyamuk vector (WHO,2010).

2). Etiologi

Disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genusfla virus keluarga flovivirade. Terdapat 4
serotip virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4, yang semuanya dapat menyebabkan demam
berdarah. Virus dengue dapat bereplikasi pada nyamuk genusaedes (stegomnya) dan
toxorhynchites (Sudoyo,2010).

3). Patofisologi

Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah meningkatnya permeabilitas
dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya perembesan plasma keruang ekstraseluler.

Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita adalah viremia
yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal
diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petakie), hiperemi tenggorokan dan hal
lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati
(hepatomegaly), dan pembesaran limpa (splenomegaly).

Peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma,


terjadinya hipotensi, hemo konsentrasi,dahipo protein emia serta efusi dan renjatan (syok).
Hemokonsntrasi (peningkatan hematokrit >20%) menunjukan atau menggambarkan adanya
kebocoran (perembesan) plasma (plasmaleakage) sehingga

Nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena. Olehk arena itu pada
penderita DHF sangat dianjurkan untuk memantau hematokrit darah berkala untuk mengetahui
berapa persen hemokonsentrasi yang terjadi.

12
4). Tanda dan Gejala DHF

Gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari.
Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:

1. Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;


2. Nyeri kepala berat;
3. Nyeri pada sendi, otot, dan tulang;
4. Nyeri pada bagian belakang mata;
5. Nafsu makan menurun;
6. Mual dan muntah;
7. Pembengkakan kelenjar getah bening;
8. Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam;
9. Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening; dan
10. Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.

13
5). Klasifikasi DHF

DHF diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara klinis dibagi menjadi : (WHO,
1986)

1. Derajat I:
Demam disertai gejalaklinis lain, tanpa perdarahan spontan.
Uji tourniquet (+), trombositopenia dan hemokonsentrasi
2. Derajat II:
Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kult atau pada tempat lain
3. Derajat III:
Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah (hipotensi), gelisah,
sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari (tanda-tanda dini renjatan)
4. Derajat IV:
Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.

6). Diagnosa keperawatan DHF

1. Syok berhubungan dengan perpindahan cairan intra seluler kecairan ekstra seluler
2. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses penyakit (viremia)
3. Kurangnyavolume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.
4. Gangguan pemenuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah,dananoreksia.
5. Resiko terjadinya perdarahan lebih lanjut berhubungan dangan trombosit openia.
7). Penatalaksanaan Demam berdarah dengue tanpa disertai syok, pengobatannya hanya
bersifat simptomatis dan suportif.

1. Pemberian cairan yang cukup dan dehidrasi akibat demam tinggi, anoreksia dan muntah. Penderita perlu
diberi minum sebanyak mungkin (1-2 liter dalam 24 jam) sebaiknya oralit, tetapi dapat juga air the
dengan gula, jus buah, minuman ringan, (softdrink), sirup, atau susu. Pada beberapa penderita dapat
diberikan oralit.
2. Antipiretik, Seperti golongan asset aminofen (paracetamol) jangan berikan golongan salisilat karena
dapat menyebabkan bertambahnya perdarahan.
3. Surfacecooling.
4. Antikonvulsan.
Bila penderita kejang dapat diberikan:
a. Diazepam (valium).
b. Fenobarbital (luminal).

14
8). Komplikasi

a.Asodosis Metabolik

b.Kematian.

9). Pencegahan DBD

Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah
dengan melakukan PSN 3M Plus.

1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air
seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun
penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel
erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari
untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun
drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak
membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan
untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:

a. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk


b. Menggunakan obat anti nyamuk
c. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
d. Gotong Royong membersihkan lingkungan
e. Periksa tempat-tempat penampungan air
f. Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
g. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
h. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
i. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh
semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah
hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar
biasa (KLB).

15
2.4 KONSEP TEORI PENYAKIT FARINGITIS PADA ANAK

1). Pengertian Faringitis

Faringitis adalah istilah medis untuk infeksi atau iritasi pada daerah faring tenggorokan). Faring
merupakan saluran yang mengantarkan udara dari hidung dan mulut menuju keparu.Umumnya
faringitis disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Anak-anak lebih sering mengalami penyakit
ini dibandingkan orang dewasa.

Faringitis adalah peradangan pada orofaring, yang ditandai dengan nyeri tenggorok, dapat disebabkan
oleh infeksi maupun noninfeksi. Faringitis umumnya disebabkan virus, tetapi dapat juga
disebabkan Group A Streptococcus β-haemolyticus (GAS) yang dapat menimbulkan komplikasi
demam reumatik, penyakit jantung reumatik, dan glomerulonefritis.

2). Etiologi

Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang di sebabkan oleh virus atau bakteri yang di
tukarkan secara infection/ bahan makanan .penyakit ini merupakan sebagai penyakit lain seperti
infuenza, parotitis, pneumonia, bronkitis akut ataupun kronis. Kronik hiperplastik terjadi
perubahan mukosa dinding eksterior faring . Tampak mukosa tebal serta hipertrofi kelenjar limfe
di bawahnya dan di belakang arus faring eksterior lateral band .

Sedangkan Faringitis atropi sering timbul bersama dengan riritis atropi, udara pernafasan tidak di atur

suhu serta kelembapannya, sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi pada faring

3). Patofisiologi

faringitis tergantung pada organisme penyebab. Umumnya penularan terjadi melalui kontak dengan
sekret nasal maupun droplet yang mengandung patogen. Adapun virus Adenovirus menginfeksi
mukosa secara langsung, mengakibatkan faringitis, demam, dan konjungtivitis.Bakteri dan virus
merupakan penyebab terjadinya faringitis. Kebanyakan disebabkan oleh virus. Faringitis karena
virus dan bakteri sangat sering terjadi. Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus
grup, korinebakterium, arkanobakterium, neisseria gonorrhoeae, atau chlamydia pneumonia.

16
4). Gejala Faringitis

Selain timbulnya masalah kesulitan menelan, faringitis juga menyebabkan beberapa gejala lain
seperti demam, nyeri otot, batuk, hidung beringus, sakit kepala, lemas, dan bahkan membesarnya
kelenjar yang terletak pada leher.

1. Manfietas klinis akut : nyeri tenggorokan, sulit menelan, demam dan mual malaise
2. Manfietas klinis kronis : rasa iritasi dan sesak yang konstan pada tenggorokan

5) Komplikasi

Otitismediaakut
Bronkitis
Absesperitonsil
Artritis
Nefritisakut
Absesparafaring
Miokardit

6) Diagnosis

1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada tenggorokan


2. Defisit volume cairan berhubungan dengan inflamasi
3. Gangguan nutrisi berhubungan dengan kesulitan menelan

17
4. Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan secret 5. Peningkatan suhu tubuh
berhubungan dengan peradangan

7) Penatalaksanaan

1. Antibiotik golongan penisilin atau sulfanomida


2. Tirah baring
3. Pemberian cairan adekuat
4. Diet Ringan
5. Obat kumur hangat yaitu dengan berkumur 3 gelas air hangat di anjurkan setiap 2 jam .untuk obatnya
yaitu cairan saling isotonik 1/2 sendok garam dan bubuk sodium perbonat 1 sendok teh .
6. Pendidikan kesehatan
Instruksikan pasien menghindari kontak dengan orang lain sampai demam hilang dan anjurkan pasien untuk
banyak minum

8) Pencegahan

Langkah langkah nya sebagai berikut :

1. Hindari berbagi peralatan makan dan peralatan lainnya dengan orang yang terkena faringitis.
2. Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung saat kamu sedang berkendara atau tinggal di
lingkungan yang tercemar atau paparan asap yang tinggi.
3. Jika kondisi rumah kering dan banyak debu, jaga kebersihan rumah dengan pengisap debu atau terapkan
mesin untuk membuat rumah menjadi lebih lembap.
4. Istirahat yang cukup
5. Sering mencuci tangan, baik sebelum maupun sesudah makan. Pengunaan sabun pembersih tangan dapat
membantu membasmi kuman dan bakteri yang ada pada tangan.
6. Jaga agar lingkungan tempat tinggal bebas dari asap rokok.
7. Hindari paparan asap rokok.

18
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK (MORBILI CAMPAK)

Nama Mahasiswa : Saudia Rumah Sakit : RS.SYAIFUL ANWAR

NIM : 1150019060 Ruangan : MELATI

Tanggal Pengkajian : 23 Maret 2021 Jam : 13:00

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Tio Putra Tgl MRS : 20 Maret 2021
Nama Panggilan : An.Tio No. Register : 02021
Umur/TTL: 5 Th / Medan , 08 februari 2010
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Medan

Pendidikan : Paud
Diagnosa : Morbili (campak)
B. IDENTITAS ORANG TUA
Nama ibu : Ny. A Nama Ayah : Tn.B
Umur : 30 Th Umur : 32 Th
Agama : Katholik Agama : Katholik
Pendidikan : D3 – Komputer Pendidikan : Sarjana Hukum
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Pengacar
Alamat : Medan Alamat: Medan

C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Pre Natal : ibu mengatakan pada waktu hamil mengalami mual,muntah dan badan terasa
lemas
b. Intra Natal : Ibu mengatakan pada saat melahirkan perdarahan masih dalam batas normal.
c. Post Natal : Ibu mengatakan BB baru lahir 3,4 kg, TB: 50 cm, LK: 35 cm, Lingkar Lengan
Atas: 12 cm, Lingkar Dada: 31 cm

2. Riwayat Penyakit Sebelumnya


a) Penyakit waktu kecil : Demam, flu, batuk
b) Riwayat MRS : Tidak pernah MRS sebelumnya
c) Obat - obatan yang pernah digunakan : Bodrexin, paracetamol
d) Tindakan Operasi : Tidak pernah operasi.
e) Alergi : Tidak ada alergi
f) Kecelakaan : Tidak mengalami kecelakaan
g) Imunisasi : Imunisasi Dasar Lengkap

19
3. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Diagnosa Medis : Morbili (campak)
b. Tindakan Operasi : Tidak ada tindakan operasi
c. Status Nutrisi : Nafsu makan anaka menurun, hanya menghabiskan
4 sendok bubur setiap kali makan.

d. Status Cairan : Cairan Infus Ring as 10 tpm


e. Obat – obatan : Sanmol 10 ml 3x/hari/oral

20
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada penyakit keturunan

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan/Sosial


a) Yang mengasuh : Kedua orang tua dan pengasuhnya
b) Hubungan dengan anggota keluarga : Baik, banyak keluarga yang mengunjunginya saat
dia sakit.
c) Hubungan dengan teman sebaya: :Kurang bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya.
d) Pembawaan secara umum : Anak sangat aktif
e) Lingkungan rumah : Daerah sekitar rumah bersih

D. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU


1. Penyakit Waktu Kecil Demam,
flu, batuk
2. Pernah Dirawat Di RS Tidak
pernah MRS sebelumnya
3. Penggunaan Obat-Obatan Bodrexin,
paracetamol 4. Tindakan
(Operasi/Tindakan Lain) Tidak
pernah operasi 5. Alergi
Tidak ada alergi
6. Kecelakaan (Jatuh) Tidak mengalami kecelakaan
7. Imunisasi
Imunisasi Dasar Lengkap

E. POLA TIDUR (ISTIRAHAT)

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Jumlah Jam Tidur Siang Tidak Teratur 2 Jam


Jumlah Jam Tidur Malam Tidak Teratur 5 Jam
Gangguan tidur Tidak Teratur 6-7 Jam

F. AKTIFITAS DIRUMAH Sekolah


selama 2 jam
Bermain bola di teras rumah selam 20-30 menit
G. ELIMINASI
1. Eliminasi Urine

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Frekuensi 4 kali 4 kali

Pancaran Normal Normal

Jumlah 1,6 L 1,6 L

21
Bau Amonia Amonia

Warna Kuning pekat Kuning

22
2. Eliminasi Alvi

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Frekuensi 1 kali 1 kali

Konsistensi Lembek Lembek

Bau Normal Normal

Warna Feses Feses

H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Pada tanggal 20 Maret 2021 dilakukan pengkajian dengan keluhan utama gatal dan timbul bintik- bintik
merah (rash) pada bagian hamper seluruh tubuh.

2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : :100/60 Suhu : 36,5 C
Nadi : 80 RR 19

3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala 1) Mata
- Simetris KA/KI
- Conjungtivitis
- Sekres : Dalam batas normal
- Purulen : Tidak terdapat purulent
- Strabismus : Tidak ada strabismus
- Joundic : Tidak ada joundic
- Gerakan bola mata : Tidak ada kelainan pada gerakan pada bola mata.

2) Telinga
- Bentuk : Simetris KA/KI
- Cairan : Masih dibatas normal

3) Hidung
- Bentuk : Simetris
- Cuping Hidung : Tidak ada kelainan

4) Mulut
- Bentuk mulut : Tidak ada kelainan, mukusa bibir kering
- Saliva : Mulut terasa pahit
- Palatum : Tampak Kering
- Lidah : Tampak kering, kotor, merah bagian belakang

23
b. Leher
Normal (tidak ada kelainan)

24
c. Dada
Normal (tidak ada kelainan)

d. Abdomen
Normal (tidak ada kelainan)

e. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genetalia

f. Anus
Normal (tidak ada kelainan)

g. Kulit
banyak bintiki merah pada kulit (Rush)

4. Pemeriksaan muskuloskeletal
Normal

25
I. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pengkajian Perkembangan (Ddst Atau Kka/Kartu Kembang Anak)
a. Motorik Kasar
Mulai berlari, bermain, lompat-lompatan (Tidak ada kelainan)

b. Motorik Halus
Menggambar dan memegang pensil (Tidak ada kelainan)

c. Personal Sosial
Banyak keluarga yang mengunjunginya saat dia sakit.
d. Bahasa
Mulai mengobrol dengan ibu nya dengan bahasa indonesia

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada

Surabaya, 24 Maret 2021

Saudia

ANALISA DATA

Nama Pasien : An.T No. RM : 02021

Umur : 5 Thn Ruang : Melati

NO DATA (DS/DO) ETIOLO MASALA


GI H
DS:
1.

26
- Ibu pasien adanya rush (erupsi kulit)
mengatakan anak Gangguan integritas
rewel dengan
timbulnya bintik pada kulit
tubuhnya
DO:

- Banyak terdapat rush


pada tubuh dan terasa
gatal
- Nadi = 80x/mnt ,
Suhu = 39oC , TD =
100/60 mmhg

2.
DS:
- Ibu pasien Anoreksia
Gangguan kebutuhan
mengatakan nafsu
nutrisi kurang dari
makan berkurang
kebutuhan b.d anoreksia
karena terasa pahit
dan lidahnya kotor.

DO:
- BB anak
15 kg - Posi
makan 4 sendok
makan
(bubur)
- Nadi =
80x/mnt ,
Suhu = 39oC , TD =
100/60
Mmhg

27
DS:
3 - Ibu pasien
mengatakan anaknya
Gangguan rasa
mengalami
nyaman
peningkatan suhu peningkatan suhu tubuh proses
tubuh
inflamasi/infeksi/virus
DO:
- Hipertermi
- Akral terasa hangat
- Nadi = 80x/mnt ,
Suhu = 39oC , TD =
100/60
Mmhg

28
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : An.T No. RM : 02021

Umur : 5 thn Ruang : Melati

N DIAGNOSA
O KEPERAWATAN

1. Gangguan integritas kulit b.d adanya rush (erupsi kulit)


2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia
3. Gangguan rasa nyaman peningkatan suhu tubuh b.d proses inflamasi/infeksi/virus.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An.T No. RM : 02021

Umur : 5 thn Ruang : Melati

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
29
No. Tujuan dan Rencana Tindakan Rasion Paraf
Kriteria al
Hasil
1. Setelah 1. Pertahankan kuku 1. Untuk mencegah
dilakukan anak tetap pendek, terjadinya luka pada saat
tindakan menjelaskan pada anak anak menggaruk.
keperawatan untuk tidak menggaruk
selama 2x24 jam rush, 2. Agar tidak merasakan
bintik – bintik gatal dan sakit pada kulit Saudia
2. Berikan obat anti pasien.
merah pada kulit
akan hilang. pruritus topical, dan
anestesi topical. 3. Untuk mencegah
infeksi.
Dengan Kriteria
Hasil: 3. Mandikan anak
4.Agar tidak merasakan
dengan mengguankan
gatal dan sakit pada kulit.
1.Pasien tidak sabun yang tidak perih.
merasakan gatal
dan nyaman 4. Kolaborasi
dengan pemberian antihistamin
keadaannya.

2.Rush pada
kulit berkurang.

Setelah
2.
dilakukan 1. Untuk
tindakan mengkompensasi
keperawatan 1. Berikan banyak adanya
selama 2x24 jam minum (sari buah- peningkatan suhu
pasien buahan, sirup yang tubuh dan
menununjukkan tidak memakai es). merangsang nafsu
peningkatan Saudia
makan.
nafsu makan. 2. Berikan susu porsi
sedikit tapi sering (susu 2. Untuk
Dengan Kriteria dibuat encer dan tidak memenuhi
Hasil: terlalu manis). kebutuhan nutrisi
1.BB meningkat. melalui cairan
3. Berikan makanan
bernutrisi.
lunak, misalnya bubur
yang memakai kuah, 3. Untuk
dengan porsi sedikit memudahkan
tetapi dengan kuantitas mencerna makanan
yang sering. dan meningkatkan
asupan makanan.

30
2.Nafsu makan
meningkat (dapat
menghabiskan 1
porsi untuk

31
anak).

Setelah
3. dilakukan
tindakan 1. Libatkan keluarga 1. Agar keluarga
keperawatan dalam perawatan serta lebih kooperatif
selama 2x24 jam dalam terapi.
ajari cara menurunkan
diharapkan suhu
suhu tubuh. 2. Berikan 2. Untuk
badan pasien
kompres hangat. membantu dalam
berkurang,
penurunan suhu
Dengan Kriteria tubuh pada pasien.
3. Pantau suhu
Hasil: lingkungan, batasi atau Saudia
3. Suhu
1.Suhu tubuh tambahkan linen tempat ruangan/jumlah
36,5-37,5oC. tidur sesuai indikasi. selimut harus
4. Monitor perubahan
diubah untuk
2.Nadi Normal mempertahankan
suhu tubuh.
3.Badan tidak suhu tubuh.
terasa panas. 4. Untuk
4.Akral normal mengetahui
perubahan suhu
dan merencanakan
intervensi
selanjutnya.

32
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An.T No. RM : 02021

Umur : 5 thn Ruang : Melati

33
Tanggal/Ja No. T i n d a k a n Keperawatan Paraf
m Dx.
Jumat, 20- 1.) Gangguan integritas 1.Mempertahankan kuku anak tetap pendek,
03-2021 kulit b.d adanya rush menjelaskan pada anak untuk tidak
(13:00) (erupsi kulit) menggaruk rush,
Saudia
2.Memberikan obat anti pruritus topical, dan
anestesi topical.

3.Memandikan anak dengan mengguankan


sabun yang tidak perih.

4.Memberikan kolaborasi obat antihistamin

2.) Gangguan 1.Memberikan banyak minum (sari buah-


Jumat, 20-
kebutuhan nutrisi buahan, sirup yang tidak memakai es).
03-2021
kurang dari kebutuhan
(13:30) b.d anoreksia 2.Memberikan susu porsi sedikit tapi sering
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).
Saudia
3.Memberikan makanan lunak, misalnya
bubur yang memakai kuah, dengan porsi
sedikit tetapi dengan kuantitas yang sering

1. Melibatkan keluarga dalam


3.) Gangguan rasa
Jumat, 20- perawatan serta ajari cara
nyaman : peningkatan
03-2021 menurunkan suhu tubuh.
suhu tubuh b.d proses
inflamasi/infeksi/virus. 2. Memberikan kompres hangat
(15:00) Saudia
3.Memantau suhu lingkungan, batasi atau
tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi.

4.Memoonitor perubahan suhu tubuh

Sabtu/21- 4.) Gangguan integritas


1.Mempertahankan kuku anak tetap pendek,

03-2021 kulit b.d adanya rush menjelaskan pada anak untuk tidak
34
(07:00) (erupsi kulit) menggaruk rush,

2.Memberikan obat anti pruritus topical, dan


anestesi topical.

3.Memandikan anak dengan mengguankan Saudia


sabun yang tidak perih.

4.Memberikan kolaborasi obat antihistamin

5.) Gangguan 1.Memberikan banyak minum (sari buah-


Sabtu/21-
kebutuhan nutrisi buahan, sirup yang tidak memakai es).
03-2021 kurang dari kebutuhan
(12:00) b.d anoreksia 2.Memberikan susu porsi sedikit tapi sering
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).

3.Memberikan makanan lunak, misalnya Saudia


bubur yang memakai kuah, dengan porsi
sedikit tetapi dengan kuantitas yang sering.

1. Memberikan obat anti pruritus


Minggu/ 21- 6.) Gangguan integritas
kulit b.d adanya rush topical, dan anestesi topical.
03-2021
(erupsi kulit) 2. Memberikan kolaborasi obat Saudia
(08:00) antihistamin

7.) Gangguan 1.Memberikan banyak minum (sari buah-


Minggu/ 21- Saudia
kebutuhan nutrisi buahan, sirup yang tidak memakai es).
03-2021
kurang dari kebutuhan

35
(10:00) b.d anoreksia 2.Memberikan susu porsi sedikit tapi sering
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).

36
37
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : An.T No. RM : 02021

38
Umur : 5 Th/Bln Ruang : Melati

Tanggal/Ja No. Catatan Perkembangan Paraf


m Dx.
Jumat, 20- 1.) Gangguan integritas 1.Mempertahankan kuku anak tetap pendek,
03-2021 kulit b.d adanya rush menjelaskan pada anak untuk tidak
(13:00) (erupsi kulit) menggaruk rush,

2.Memberikan obat anti pruritus topical, dan


anestesi topical.
Saudia
3.Memandikan anak dengan mengguankan
sabun yang tidak perih.

4.Memberikan kolaborasi obat antihistamin

Jumat, 20-
03-2021
2.) Gangguan kebutuhan 1.Memberikan banyak minum (sari buah-
nutrisi kurang dari buahan, sirup yang tidak memakai es).
(13:30)
kebutuhan b.d anoreksia
2.Memberikan susu porsi sedikit tapi sering Saudia
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).

3.Memberikan makanan lunak, misalnya


bubur yang memakai kuah, dengan porsi
sedikit tetapi dengan kuantitas yang sering

1. Melibatkan keluarga dalam


Jumat, 20- 3.) Gangguan rasa perawatan serta ajari cara
03-2021 nyaman : peningkatan menurunkan suhu tubuh. Saudia
suhu tubuh b.d proses
(15:00) 2. Memberikan kompres hangat
inflamasi/infeksi/virus.
3.Memantau suhu lingkungan, batasi atau
tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi.

4.Memoonitor perubahan suhu tubuh

39
4.) Gangguan integritas 1.Mempertahankan kuku anak tetap pendek,
Sabtu/21- kulit b.d adanya rush menjelaskan pada anak untuk tidak
03-2021 (erupsi kulit) menggaruk rush,
2.Memberikan obat anti pruritus topical, dan Saudia
(07:00)

40
anestesi topical.

3.Memandikan anak dengan mengguankan


sabun yang tidak perih.

4.Memberikan kolaborasi obat antihistamin

Sabtu/21- 5.) Gangguan kebutuhan


03-2021 nutrisi kurang dari 1.Memberikan banyak minum (sari buah-
kebutuhan b.d anoreksia buahan, sirup yang tidak memakai es).
(12:00) Saudia
2.Memberikan susu porsi sedikit tapi sering
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).

3.Memberikan makanan lunak, misalnya


bubur yang memakai kuah, dengan porsi
sedikit tetapi dengan kuantitas yang sering.

Minggu/
21-03- 6.) Gangguan integritas
2021 kulit b.d adanya rush
1.Memberikan obat anti pruritus topical, dan
(erupsi kulit)
anestesi topical.
(08:00) Saudia
2.Memberikan kolaborasi obat antihistamin

Minggu/ 7.) Gangguan kebutuhan 1. Memberikan banyak minum


21-03- nutrisi kurang dari
(sari buah- buahan, sirup yang tidak
2021 kebutuhan b.d anoreksia
memakai es). Saudia
(10:00) 2. Memberikan susu porsi sedikit
tapi sering

41
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).

42
43
EVALUASI

Nama Pasien : An. T No. RM : 02021

Umur : 5 Th/Bln Ruang : Melati

44
Tanggal/Ja No. Evalua Paraf
m Dx. si
Jumat, 20- 1.) Gangguan integritas S : Pasien mengatakan rasa gatalnya masih
03-2021 kulit b.d adanya rush ada
(13:00) (erupsi kulit)
O : Ditandai dengan jarangnya pasien
menggaruk kulit

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1.Mempertahankan kuku anak tetap pendek, Saudia


menjelaskan pada anak untuk tidak
menggaruk rush,

2.Memberikan obat anti pruritus topical, dan


anestesi topical.

3.Memandikan anak dengan mengguankan


sabun yang tidak perih.

4.Memberikan kolaborasi obat antihistamin

S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih


Jumat, 20- 2.) Gangguan kebutuhan merasakan pahit pada mulutnya sewaktu
03-2021 nutrisi kurang dari makan
kebutuhan b.d anoreksia
(13:30) O : Ditandai dengan kurang nafsu makan pada
anak

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.Memberikan banyak minum (sari buah-


buahan, sirup yang tidak memakai es). Saudia
2.Memberikan susu porsi sedikit tapi sering
(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).

3.Memberikan makanan lunak, misalnya


bubur yang memakai kuah, dengan porsi
sedikit tetapi dengan kuantitas yang sering.

S : Ibu pasien mengatakan badannya sudah


Jumat, 20-
3.) Gangguan rasa tidak panas lagi
03-2021
nyaman : peningkatan

45
(15:00) suhu tubuh b.d proses O : Ditandai dengan pengukuran suhu tubuh
inflamasi/infeksi/virus. normal 37oC

46
A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi Saudia

Sabtu/21- 4.) Gangguan integritas S : Ibu pasien mengatakan rasa gatalnya


03-2021 kulit b.d adanya rush berkurang
(07:00) (erupsi kulit) O : Ditandai dengan jarangnya anak
menggaruk kulit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi Saudia


1.Memberikan obat anti pruritus topical, dan
anestesi topical.

2.Memberikan kolaborasi obat antihistamin

S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah


5.) Gangguan tidak merasakan pahit pada mulutnya sewaktu
Sabtu/21-
kebutuhan nutrisi makan
03-2021
kurang dari kebutuhan
b.d anoreksia
(12:00) O : ditandai dengan meningkatnya nafsu Saudia
makan pada anak dan lidah terlihat bersih

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

1.Memberikan banyak minum (sari buah-


buahan, sirup yang tidak memakai es).

2.Memberikan susu porsi sedikit tapi sering


(susu dibuat encer dan tidak terlalu manis).

S : Ibu pasien mengatakan rasa gatalnya


Minggu/
6.) Gangguan integritas hilang
21-03- Saudia
kulit b.d adanya rush
2021 O : Ditandai dengan pasien tenang dan tidak
(erupsi kulit)
menggaruk kulit
(08:00)
A : Masalah teratasi

P : hentikan intervensi

47
S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah

7.) Gangguan kebutuhan tidak merasakan pahit pada mulutnya sewaktu


Minggu/ nutrisi kurang dari makan

48
21-03- kebutuhan b.d anoreksia O : ditandai dengan meningkatnya nafsu
2021 makan pada anak dan lidah terlihat bersih
Saudia
(10:00) A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi

49
Kasus semu
Pada 22 Mei 2017 jam 09.45 An . dengan keluhan demam sudah 4 hari yang lalu, mual, muntah, perut
terasa sakit, nyeri pada persendian, sakit kepala da nada tampak bintik merah pada seluruh tubuh serta
badan terasa hangat , dan BAB An . nur berwarna coklat kehitaman . tetapi klien tidak memiliki gangguan
dalam tidur serta eliminasi urin normal . pada saat pemeriksaan fisik TD ; 110/90 , N ; 81 x/menit ,
TB/BB ; 80 cm / 16 kg , suhu tubuh ; 39 ˚C RR ; 21 x/mnt . pada pemeriksaan penunjang lepkosit ; 4.
200/ mm3 , HB ; 11,1g/dl .

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Kelompok 10 Rumah Sakit : RSI. SURABAYA

NIM : . Ruangan : bunga mawar


Tanggal Pengkajian : 22 mei 2017 Jam : 09.30

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Weny M Tgl MRS : 22 Mei 2017
Nama Panggilan : Weny No. Register : 1120019
Umur/TTL : 10 thn / Minang , 18 Januari 2013
Jenis Kelamin : islam
Alamat : minang
Pendidikan : SD / pelajar
Diagnosa : DHF
IDENTITAS ORANG TUA
Nama ibu :Ny. A Nama Ayah : Tn .A.P
Umur :34 Thn Umur : 35 thn
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : PNS
Alamat : minang Alamat : minang
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. KELUHAN UTAMA
Pada tanggal 22 Mei 2017 jam 09.45 dengan keluhan emam sudah 4 hari yang lalu, mual, muntah,
perut terasa sakit, nyeri pada persendian, sakit kepala da nada tampak bintik merah pada seluruh
tubuh.
2. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Pre Natal
Ibu mengatakan pada waktu hamil tidak mengalami apa-apa dan selalu mengomsumsi vitamin

b. Intra Natal
Ibu mengatakan selama persalinan tidak mengatakan apa-apa .

c. Post Natal
Ibu mengatakan BB baru lahir 3,7 kg, TB: 48 cm, LK: 37 cm, Lingkar Lengan Atas: 15 cm,
Lingkar Dada: 34 cm .

50
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keluarga mengatakan An. R tidak ada pernah dirawat sebelumnya dengan penyakit lain maupun
sakit yang sama .

51
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 22 mei 2017 jam 10.00. Keluarga mengatakan kondisi An. N sekarang demam sudah
berkurang, badan teraba hangat, tampak lemah, nafsu makan dan minum berkurang, tampak
bintik-bintik di seluruh tubuh masih ada .

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa .

6. Riwayat Kesehatan Lingkungan/Sosial


a. Yang mengasuh : Kedua orang tua dan pengasuhnya
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik, banyak keluarga yang mengunjunginya saat
dia sakit.
c. Hubungan dengan teman sebaya : Kurang bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya.
d. Pembawaan secara umum : Anak sangat aktif
e. Lingkungan rumah : Daerah sekitar rumah bersih

C. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU


1. Penyakit Waktu Kecil
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

2. Pernah Dirawat Di RS
Ibu klien mengatakan tiak pernah dirawat di RS sakit …

3. Penggunaan Obat-Obatan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

4. Tindakan (Operasi/Tindakan Lain)


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

5. Alergi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

6. Kecelakaan (Jatuh)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

52
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

7. Imunisasi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

D. POLA TIDUR (ISTIRAHAT)

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Jumlah Jam Tidur Siang 3 – 4 jam 1 jam


Jumlah Jam Tidur Malam 8 jam 8 jam
Gangguan tidur Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
tidur tidur

E. AKTIFITAS DIRUMAH
Aktivitas yang klien dirumah biasanya .

F. ELIMINASI
1. Eliminasi Urine

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Frekuensi

Pancaran

Jumlah

Bau

Warna

2. Eliminasi Alvi

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Frekuensi

Konsistensi

Bau

Warna coklat kehitaman

G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum Compos
mentis
53
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/90 Suhu : 39 ˚C
Nadi : 81 x/mnt RR : 21x/mnt
BB/TB : 80 cm/16 kg

3. PEMERIKSAAN FISIK

54
a. Kepala
1) Mata
✓ Simetris
✓ Conjungtivitis: Anemis
✓ Sekres : Dalam batas normal
✓ Purulen : Tidak terdapat purulen
✓ Strabismus : Tidak ada strabismus
✓ Joundic : Tidak ada joundic
✓ Gerakan bola mata : Tidak ada kelainan pada gerakan pada bola
mata…
2) Telinga
✓ Bentuk : Simetris
✓ Cairan : Masih dibatas normal 3) Hidung
✓ Bentuk : Simetris
✓ Cuping Hidung : Tidak ada kelainan
4) Mulut
✓ Bentuk mulut : Tidak ada kelainan, mukusa bibir lembab
✓ Rongga mulut : Bersih
b. Leher
Normal (tidak ada kelainan) .
c. Dada
Normal (tidak ada kelainan)
d. Abdomen
Normal ( tidaka ada gangguan / kelainan pada )
e. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genetalia .
f. Anus
Normal ( tidak ada kelainan )
g. Kulit
✓ Kelembaban : Kering
✓ Warna : Kemerahan
✓ Data lain : Tampak bintik merah pada seluruh tubuh .
H. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pengkajian Perkembangan (Ddst Atau Kka/Kartu Kembang Anak)
a. Motorik Kasar
Mulai bermain, (Tidak ada kelainan)
b. Motorik Halus
Menggambar dan memegang pensil (Tidak ada kelainan)
c. Personal Sosial
55
Anak bergantung pada orangtuanya .
d. Bahasa
Bahasa yabg digunakan oleh anak sangat baik dan sopan
Kesimpulan :

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
4. DATA TAMBAHAN (ANAK/ORANG TUA)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….............................

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Leokosit: 4.200/mm3 -
Hemoglobin: 11,1g/dl

6. ANALISA DATA

HARI / TANGGAL DATA


Selasa/22-05-2017 DS:
- Ibu pasien mengatakan An.N badan teraba
hangat dan kulit kemerahan
DO:
- Suhu = 39oC
- Tampak wajah kemerahan
- Kulit teraba hangat
- Leokosit: 4.200/mm3
Selasa/22-05-2017 DS:
- Ibu pasien mengatakan An.N tampak bintik
merah
- Ibu pasien mengatakan BAB An.N bewarna
coklat kehitaman
DO:
- Suhu = 38oC , RR= 21x/m, HR= 81x/m
- Hemoglobin: 11,1g/dl
- Konjungtiva anemis
- Mukosa bibir tampak kemerahan
- Adanya tampak bintik merah pada seluruh
tubuh

7. DIAGNOSA KEPARWATAN
a. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme

56
b. Resiko perdarahan berhubungan dengan trombositopeni

57
1. INTERVENSI DAN RASIONAL

TANGGAL DIAGNOSA PERENCANAAN


TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Rabu , 23-05- Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau suhu 1. Pola demam dapat membantu dalam
2017 dengan peningkatan laju keperawatan selama 1x24 dan tanda- mendagnosis penyakit
metabolisme jam diharapkan termogulasi tanda vital
normal lainya
Dengan Kriteria Hasil: 2. Monitor warna kulit 2. Suhu ruangan atau jumlah selimut
1. Tidak ada dan suhu harus diubah untuk mempertahankan
peningkatan suhu 3. Monitor penurunan suhu mendekati normal
tubuh tingkat kesadaran 3. Digunakan untuk mengurangi
2. Tidak ada hipertermia 4. Tutup pasien dengan demam
3. Tidak ada selimut atau pakaian .
sakit kepala ringan
4. Tidak ada sakit otot 5. Dorong
5. Tidak ada perubahan konsumsi
warna kulit cairan
6. Fasilitasi istirahat
7. Kompres hangat
pasien pada lipat paha
dan aksila

Jumat, 23-05- Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor ketat tanda- Memberikan informasi tentang
2017 berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 tanda perdarahan 1. keeimbangan cairan yang
trombositopernia jam diharapkan keparahan 2. Intruksikan pasien merupakan pedoman pemenuhan
kehilangan darah tidak untuk meningkatkan kebutuhan cairan pasien
terjadi makanan yang kaya Pemberian bantuan sangat
Dengan Kriteria Hasil: vitmin K 2. diperlukan oleh pasien pada saat
1. Tidak ada kehilangan 3. Intruksikan keluarga kondisinya lemah dan perawat
darah yang terlihat untuk memonitor mempunyai tanggung jawab dalam
2. Tidak ada tanda-tanda pemenuhan sehari-hari pasien tanpa
darah keluar perdarahan dan
mengalami ketergantungan pada

58
dari anus mengambil tindakan
3. Tidak ada penurunan yang tepat jika perawat
tekanan darah sistolik terjadi perdrahan
4. Tidak ada hematuria

59
Tidak ada 4. Observasi adanya
hematemesis darah dalam sekresi
cairan tubuh
5. Monitor nilai labor

2. IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN

HARI/TA DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


NGGAL
Kamis Hipertermi berhubungan dengan 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainya S : -keluarga mengatakn badan An.N
/24-05- peningkatan laju metabolisme 2. Monitor warna kulit (kemerahan) dan suhu sudah tidak panas lagi
2017 3. Berikan obat atau cairan IV (paracetamol O : -S: 37oC, RR: 21x/I, HR: 80x/i
syrup jam 12.00 dan IVFDRL 20 tts/i/12 jam) -Tampak kulit kemerahan
4. Menganjurkan keluarga untuk memberikan -Kluit teraba hangat
pakaian yang longgar -Intake: minum 1250ml
5. Dorong konsumsi cairan setiap jam (air,putuh, -Leokosit: 4200/mm
susu,dll) 1,5-2 liter/24 jam
6. Kompres hangat pasien pada lipat paha dan A : Masalah termogulasi belum
aksila menggunakan handuk kecil teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu
2. Berikan obat
3. Dorong konsumsi cairan setiap
jam
4. Kompres hangat

60
Resiko Perdarahan berhubungan 1. Monitor ketat tanda-tanda perdarahan (BAB S :-keluarga mengatakan BAB
dengan trombositopernia berwarna coklat kehitaman) berwarna kehitaman
2. Monitor nilai labor (Hb, Ht, Trombosit) O : -Tampak bintik merah diseluruh
3. Monitor status cairan yang meliputi intake dan -Hb: 11,1 g/dl
output -Trombosit: 126.000/mm3

61
4. Observasi adanya darah dalam sekresi cairan -Mukosa bibir masih tampak
tubuh kemerahan
5. Instruksikan pasien untuk meningkatkan A : Masalah belum teratasi
makanan yang kaya vitamin K (kacang- P : Lanjutkan Intervensi
kacangan, anggur) 1. Monitor ketat tanda-
6. Instruksikan keluuarga untuk memonitor tanda perdarahan
tanda-tanda perdarahan dan mengambil 2. Monitor nilai labor (Hb, Ht,
tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan Trombosit)
3. Intruksikan keluarga untuk
memonitor tanda-tand
perdarahan dan mengaambil
tindakan tepat jika terjadi
perdarahan
Kamis HIpertermi berhubungan dengan 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainya S : -keluarga mengatakn badan An.N
/24-05- peningkatan laju metabolisme (36,8oC) sudah tidak panas lagi
2017 2. Monitor warna kulit (kemerahan) dan suhu O : -S: 36,5oC, RR: 21x/I, HR: 92x/i
3. Berikn obat atau cairan IV (paracetamol syrup -Tampak masih kemerahan
jam 12.00 dan IVFD RL 20tts/i/12 jam) -Kluit tidak teraba hangat
4. Menganjurkan keluarga untuk memberikan -Intake: minum 1500ml
pakaian yang longgar -Leokosit: 3900/mm3
5. Dorong konsumsi cairan setiap jam (air,putuh, A : Masalah termogulasi teratasi
susu,dll) 1,5-2 liter/24 jam P : intervensi dilanjutkan

62
Resiko Perdarahan berhubungan 1. Monitor ketat tanada-tanda perdarahan (gusi S : -Keluaga mengatakan BAB
dengan trombositopernia berdarah) bewarna kehitaman dan gigi
2. Monitor nilai labor (Hb, Ht, Trombosit) berdarah
3. Monitor status cairan yang meliputi intake dan O :-Tampak bintik merah diseluruh
output tubuh masih
4. Observasi adanya darah dalam sekresi cairan -Tampak masih gusi berdarah
tubuh -Hb: 11,4 g/dl
5. Intruksikan pasien untuk meningkatkan -Tromosit: 106.000/mm
makanan yang kaya vitamin K (kacang- -Mukosa bibir masih tampak
kacangan, anggur) kemerahan
6. Intruksikan kelurga untuk memonitor tanda- A : Masalah belum teratasi
tanda perdarahan dan mengambil tindakan P : Lanjutkan intervensi
yang tepat jika terjadi perdarahan 1. Monitor ketat tanda-
tanda perdarahan
2. Monitor nilai labor
(Hb,Ht,Trombosit)
3. Intruksikan keluarga untuk
memonitor tanda-tand
perdarahan dan mengaambil
tindakan tepat jika terjadi
perdarahan
4. Instruksikan pasien untuk
meningkatkan makanan yang
kaya vitamin K (kacang-
kacangan, anggur)

63
Jumat /25- Resiko Perdarahan S : -Keluarga mengatakan BAB
05-2017 1. Monitor ketat tanda-tanda perdarahan (BAB bewarna masih kehitaman dan gigi
bewarna coklat kehitaman, gusi berdarah) berdarah
2. Monitor nilai labor (Hb, Ht, Trombosit) O : -Tampak bintik merah diseluruh
3. Monitor status cairan yang meliputi intake dan tubuh
output -Tampak masih ada gusi berdarah
4. Obsevasi adanya darah dalam sekresi cairan -Hb:108.000/mm3
tubuh -Mukosa bibir masih tampak
5. Intruksikan pasien untuk meningkatkan kemerahan
makanan yang kaya vitamin K (kacang- A : Masalah belum teratasi
kacngan, anggur) P : Lanjutkan Intervensi
6. Intruksikan keluarga untuk memonitor tanda- 1. Monitor ketat tanda-tanda
tanda perdarahan dan mengambil tindakan perdarahan
yang tepat jika terjadi perdarahan 2. Monitor nilai labor (Hb, Ht,

64
Trombosit)
3. Intruksikan keluarga
untuk memonitor
tanda-tanda perdarahan
dan mengambil tindakan
yang tepat jika terjadi perdarahan
4. Intruksikan pasien untuk
meningkatkan makanan yang kaya
vitamin K

65
Jumat / Resiko Perdarahan berhubungan 1. Monitor ketat tanda-tanda perdarahan (gusi S : -Keluarga mengatakan BAB
25-05- dengan trombositopernia perdarahan) bewarna masih kehitaman sudah
2017 2. Monitor nilai labor (Hb, Ht, Trombosit) tidak ada dan gusi berdarah masih
3. Monitor statatus cairan yang meliputi intake O : -Tampak bintik merah diseluruh
dan ouput tubuh masih
4. Observasi adanya darah dalam sekresi cairan -Tampak gusi berdarah
tubuh sudah berkurang
5. Intruksikan pasien untuk meningkatkan - Hb:11,0g/dl
makanan yang kaya vitamin K (kacang- -Trombosit:125.000/mm3
kacngan, anggur) -Mukosa bibir sudah tampak tiak
6. Intruksikan keluarga untuk memonitor tanda- kemerahan lagi
tanda perdarahan dan mengambil tindakan A : Masalah belum teratasi
yang tepat jika terjadi perdarahan P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor ketat tanda-
tanda perdarahan
2. Monitor nilailabor (Hb, Ht,
Trombosit)
3. Intruksika keluarga untuk
memonitor tanda-tanda
perdarahan dan mengambil
tindakan yang tepat jika terjadi
perdarahan
4. Intruksikan pasien untuk
meningkatkan makanan kaya
vitamin K (kacang-kacangaan,
anggur)

66
Surabaya, …………………………………….

Mahasiswa

(……………………………….……..)

67
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK ( FARINGITIS )

Nama Mahasiswa : Tasya Nabilah NIM : 1150019006 Ruangan : Gatot


Kaca Tanggal Pengkajian : 16 Juli 20190 Jam : 11.00

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. E.M Tgl MRS : Senin, 15 Juli 2019
Nama Panggilan : An. E No. Register : 03045
Umur/TTL: 7 tahun/ Surabaya, 29 Juni 2012
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Surabaya
Pendidikan : SD (Sekolah Dasar) Diagnosa
: Faringitis akut

B. IDENTITAS ORANG TUA

Nama ibu : Ny.V.N Nama Ayah : Tn.H.M


Umur : 30 Umur : 33
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Surabaya Alamat : Surabaya

C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Pre Natal : Ibu mengatakan pada waktu hamil tidak mengalami apa-apa dan selalu
mengonsumsi vitamin
b. Intra Natal : Ibu mengatakan selama persalinan tidak ada masalah
c. Post Natal : Ibu mengatakan BB baru lahir 3,6 kg, TB : 48 cm, LK : 36 cm, Lingkar lengan
atas :
14 cm, Ldadkar dada : 33 cm
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya
a) Penyakit waktu kecil : Kejang, batuk, panas, dan pilek
b) Riwayat MRS : Tidak pernah MRS sebelumnya

68
c) Obat-obatan yang pernah digunakan : Bodrexin, Paracetamol
d) Tindakan operasi : Tidak pernah operasi
e) Alergi : Tidak ada alergi
f) Kecelakaan : Tidak mengalami kecelakaan
g) Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap

3. Riwayat Penyakit Sekarang


a) Diagnosa medis : Faringitis akut
b) Tindakan operasi: Tidak ada tindakan operasi
c) Status nutrisi : Nafsu makan anak menurun, hanya menghabiskan 4 sendok bubur setiap
kali makan
d) Status Cairan : IVFD NaCl 15 tetes/menit macro
e) Obat-obatan:
✓ Tramenza 60ml/3x/hari/oral
✓ Paracetamol 500mg setiap 4 jam ✓ Diazepam 3mg (Jika
pasien kejang)

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak ada penyakit keturunan

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan/Sosial


a) Yang mengasuh : Orang tua dan pengasuhnya
b) Hubungan dengan anggota keluarga : Baik, banyak keluarga yang mengunjunginya di
rumah sakit
c) Hubungan dengan teman sebaya : Sangat baik saat bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya
d) Pembawaan secara umum : Anak sangat aktif
e) Lingkungan rumah : Daerah sekitar rumah bersih

D. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU


1. Penyakit Waktu Kecil
Kejang, batuk, panas, dan pilek
2. Pernah Dirawat Di RS
Tidak pernah MRS sebelumnya
69
3. Penggunaan Obat-Obatan
Tramenza 60ml/3x/hari/oral, Paracetamol 500mg setiap 4 jam, Diazepam 3mg (Jika pasien
kejang)
4. Tindakan (Operasi/Tindakan Lain)
Tidak pernah operasi

70
5. Alergi
Tidak ada alergi

6. Kecelakaan (Jatuh)
Tidak mengalami kecelakaan
7. Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap

E. POLA TIDUR (ISTIRAHAT)

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Jumlah Jam Tidur Siang Teratur 2 jam

Jumlah Jam Tidur Malam Teratur 5 jam

Gangguan tidur Teratur 6-7 jam

F. AKTIFITAS DIRUMAH Sekolah


selama 4 jam
Bermain dengan teman-temannya selama 1-2 jam

G. ELIMINASI
1. Eliminasi Urine

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

Frekuensi 4 kali 4 kali

Pancaran Normal Normal

Jumlah 1,5 L 1,5 L

Bau Amonia Amonia

Warna Kuning Kuning pekat

2. Eliminasi Alvi

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

71
Frekuensi 1 kali 1 kali

72
Konsistensi Lembek Lembek

Bau Normal Normal

Warna Feses Feses

H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaan umum : Compos mentis

2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/60 Suhu : 38°C
Nadi : 125 x/menit RR 23

3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala
1) Mata
• Simetris KA/KI
• Conjunctivitis
• Sekres : Dalam batas normal
• Strabismus : Tidak ada strabismus
• Joundic : Tidak ada joundic
• Gerakan bola Mata: Tidak ada kelainan pada gerakan pada bola mata
2) Telinga
• Bentuk : Simetris KA/KI

• Cairan : Masih dibatas normal

4) Hidung
• Bentuk : Simetris KA/KI

• Cairan : Masih dibatas normal

5) Mulut

• Bentuk mulut : Tidak ada kelainan, mukosa bibir kering

• Saliva : Mulut terasa pahit

73
• Palatum : Tampak kering

• Lidah : Tampak kering, kotor, merah bagian belakang

b. Leher

74
Kesulitan menelan, tidak ada benjolan
c. Dada
Normal (tidak ada kelainan)
d. Abdomen
Normal (Tidak ada kelainan )
e. Genetalia
Normal (Tidak ada kelainan)
f. Anus
Normal (Tidak ada kelainan)
g. Kulit
Banyak bintik merah pada kukit (Rush)

75
I. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pengkajian Perkembangan (Ddst Atau Kka/Kartu Kembang Anak)

a. Motorik Kasar
Mulai berlari, bermain, lompat-lompatan (Tidak ada kelainan)

b. Motorik Halus
Menggambar dan memegang pensil (Tidak ada kelainan)

c. Personal Sosial
Banyaknkeliarga yang mengunjunginya saat dia sakit

d. Bahasa
Mulai mengobrol dengan ibunya dengan Bahasa Indonesia

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada

Surabaya, 10 April 2021

Tasya

ANALISA DATA

Nama Pasien : An. E No. RM : 03045

Umur : 7 Th/Bln Ruang : Gatot kaca

76
NO DATA (DS/DO) ETIOLOGI MASALAH

77
1. DS: Proses Inflamasi Hipertermi
- Ibu pasien
mengatakan
badan anaknya
panas DO :
- Banyak
terdapat rush pada
tubuh dan terasa
gatal
- Nadi =
80x/mnt , Suhu
= 39°C , TD = 100/60
mmhg Nyeri Akut

Proses Inflamasi
2.
DS :
- Ibu pasien
mengatakan nafsu
makan berkurang
karena terasa
pahit dan
lidahnya kotor.
- Terasa nyeri

saat menelan

makanan DO:

- BB anak 15 kg

- Posi makan 4
sendok makan
(bubur)
Proses Inflamasi Nyeri akut
- Nadi = 80x/mnt
3. , Suhu =
39°C , TD = 100/60 mmhg

DS:
- Ibu pasien
mengatakan
78
anaknya mengalami
peningkatan suhu tubuh DO
:
- Hipertermi
- Akral terasa hangat
- Nadi = 80x/mnt , Suhu
= 39oC , TD = 100/60
Mmhg

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. E No. RM : 03045

Umur : 7 Tahun Ruang : Gatot Kaca

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
2. Gangguan Nyeri Akut berhubungan dengan proses inflamasi

79
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. E No. RM : 03045

80
Umur : 7 Tahun Ruang : Gatot Kaca

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

No. Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional Paraf

81
1 Gangguan Hipertemi 1. Ukur tanda-tanda 1. Untuk mengetahui Tasya
berhubungan dengan vital acuan keadaan umum
proses inflamasi. Setelah pasien.
2. Kompres hangat
dilakukan tindakan 2. Untuk membantu
pada daerah
keperawatan selama aksila dan lipatan mengurangi demam .
1x24 jam suhu tubuh paha.
3. Untuk menjaga agar
kembali normal. Dengan
3. Anjurkan untuk pasien merasa nyaman
Kriteria Hasil:
menggunakan dan pakaian tipis dan
pakaian tipis dan longgar.
1. Pasien
mengatakan panas longgar.
4. Untuk Peningkatan
berkurang suhu 4. Anjurkan pasien suhu tubuh
normal 36,5oC untuk banyak mengakibatkan
sampai 37,5oC. minum penguapan tubuh
meningkat sehingga perlu
2. Mukosa bibir 5. Kolaborasi untuk
diimbangi dengan asupan
lembab. pemberian
cairan yang banyak untuk
antipiretik
mencegah dehidrasi.

5. Untuk mengurangi Tasya


demam dengan aksi
sentral pada hipotalamus

1. Untuk mengetahui
Gangguan nyeri 1. Kaji karakteristik nyeri akut atau kronis.
akut berhubungan nyeri.
2. Untuk mengetahui
dengan proses
2. Ukur tanda-tanda perubahan nadi
2. inflamasi.
vital. menujukan bahwa
Setelah dilakukan pasien mengalami nyeri.
3. Ajarkan teknik
tindakan keperawatan
nonfarmakologi dengan 3. Untuk
selama 1x24 jam nyeri
distraksi latihan nafas meningkatkan relaksasi
akan berkurang atau dan menfokuskan
dalam .
hilang . kembali perhatian, serta
dapat
4. Anjurkan pasien
Dengan Kriteria Hasil: untuk

82
1. Nyeri istirahat menghilangkan nyeri.
berkurang 5. Kolaborasi pemberian
analgesik 4. Untuk mencegah
2. Ekspresi kelelahan dan dapat
wajah tidak meningkatkan koping
meringis. terhadap setres atau

3. Skala nyeri ketidak nyamanan.

dari 3berkurang 5. Untuk


menjadi 2. menghilangkan nyeri,
dimana analgetik
4. Nadi dalam bekerja dengan
batas normal memblok peleoasan
(100- prostagladin
115x/menit

TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. E No. RM : 03045

Umur : 7 Tahun Ruang : Gatot Kaca

Tanggal/Jam No. Dx. T i n d a k a n Keperawatan Paraf

83
Selasa/16- Gangguan Hipertemi 1. Mengukur tanda-tanda vital Tasya
Juli-2019 berhubungan dengan

84
85
(13.00) proses inflamasi. 2. Kompres hangat pada daerah aksila
dan lipatan paha.

3. Menganjurkan untuk menggunakan


pakaian tipis dan longgar.

4. Menganjurkan pasien untuk banyak


minum

5. Kolaborasi untuk pemberian


antipiretik

Tasya
Selasa/16- Gangguan Nyeri Akut
Juli-2019 berhubungan dengan 1. Mengkaji karakteristik nyeri.
(15.00) proses inflamasi 2.
3. Mengukur tanda-tanda vital.

Mengajarkan teknik nonfarmakologi


4. dengan distraksi latihan nafas dalam .

5. Menganjurkan pasien untuk istirahat

Kolaborasi pemberian analgesik Tasya


1.
2.

Rabu/17- Gangguan Mengukur tanda-tanda vital


Juli-2019 Hipertemi 3.
Kompres hangat pada daerah aksila
(13.00) berhubungan dengan
dan lipatan paha.
proses inflamasi.
4.
Menganjurkan untuk menggunakan
pakaian tipis dan longgar.
5.
Menganjurkan pasien untuk banyak
minum
Tasya
Kolaborasi untuk pemberian
1. antipiretik

Rabu/17-
Mengkaji karakteristik nyeri.
Juli-2019 Gangguan Nyeri Akut
berhubungan dengan

86
(15.00) proses inflamasi 2. Mengukur tanda-tanda vital.

87
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologi
dengan distraksi latihan nafas dalam .

4. Menganjurkan pasien untuk istirahat

5. Kolaborasi pemberian analgesik

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : An. E No. RM : 03045 Umur : 7 Th/Bln Ruang : Gatot Kaca
88
Tanggal/Ja No. Dx. Catatan Perkembangan Paraf
m

89
Selasa/16- Gangguan 1. Mengukur tanda-tanda vital Tasya
2.
Juli-2019 Hipertemi
Kompres hangat pada daerah aksila dan
(13.00) berhubungan dengan
lipatan paha.
proses inflamasi. 3.
Menganjurkan untuk menggunakan
pakaian tipis dan longgar.
4.
Menganjurkan pasien untuk banyak
minum
5.
Kolaborasi untuk pemberian antipiretik
Tasya
1.
2.
3. Mengkaji karakteristik nyeri.
Selasa/16-
Juli-2019 Gangguan Nyeri Akut Mengukur tanda-tanda vital.
(15.00) berhubungan dengan 4.
Mengajarkan teknik nonfarmakologi
proses inflamasi
5. dengan distraksi latihan nafas dalam .

Menganjurkan pasien untuk istirahat


1. Tasya
2. Kolaborasi pemberian analgesik

3.
Mengukur tanda-tanda vital

Rabu/17- Kompres hangat pada daerah aksila dan


4.
Juli-2019 Gangguan lipatan paha.
(13.00) Hipertemi
Menganjurkan untuk menggunakan
berhubungan dengan 5.
pakaian tipis dan longgar.
proses inflamasi.
Menganjurkan pasien untuk banyak Tasya
1. M minum

Kolaborasi untuk pemberian antipiretik

engkaji karakteristik nyeri.


Rabu/17-

90
Gangguan Nyeri Akut
Juli-2019 berhubungan dengan 2. Mengukur tanda-tanda vital.
(15.00) proses inflamas
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologi
dengan distraksi latihan nafas dalam .

4. Menganjurkan pasien untuk istirahat

5. Kolaborasi pemberian analgesik

EVALUASI

Nama Pasien : An. E No. RM : 03045

Umur : 7 Th/Bln Ruang : Gatot Kaca

Tanggal/Ja No. Dx. Evaluasi Paraf


m

91
Selasa/16- Gangguan S : Kulit masih teraba panas Tasya
Juli-2019 Hipertemi
O : Suhu 38°C wajah tampak kemerahan,
(13.00) berhubungan dengan Mukosa bibir kering
proses inflamasi
A : Masalah belum teratasi

P : Intevensi dilanjutkan 1-5

Tasya
S : Pasien masih mengeluh nyeri
Selasa/16-
Juli-2019 Gangguan Nyeri Akut O : Ekspresi wajah meringis, skala nyeri 3,
(15.00) berhubungan dengan nadi 110x/menit
proses inflamasi A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi 1-5


Tasya

S : Panas berkurang
Rabu/17-
O : Suhu tubuh 37,5°C, akral hangat, mukosa
Juli-2019 Gangguan
bibir lembab
Hipertemi
(13.00)
berhubungan dengan A : Masalah teratasi sebagian
proses inflamasi
P : Lanjutkan intervensi 2,3,5

92
Rabu/17- Gangguan Nyeri Akut S : Pasien mengeluh nyeri
Juli-2019 berhubungan dengan Tasya
O : Ekspresi wajah meringis , skala nyeri 3,
(15.00) proses inflamasi nadi 110x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi 2,3,5

S : Pasien sudah tidak panas Tasya

Kamis/18- Gangguan O : suhu 36,5°C, mukosa bibir lembab ,


Juli-2019 Hipertemi kemerahan, pasien terlihat aktif
bermain sambil tiduran
(13.00) berhubungan dengan
proses inflamasi A : Masalah teratasi

P : hentikan intervensi

Tasya

S : Nyeri berkurang
Kamis/18-
O : Ekspresi wajah tidak meringis, skala nyeri
Juli-2019 Gangguan Nyeri Akut
2, nadi 100x/menit
berhubungan dengan
(15.00)
proses inflamasi A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi

93
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dalam keperawatan anak,yang menjadi individu ( klien ) dalam hal ini adalah anak, anak
diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh
kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik,psikologis,sosial dan spiritual.

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan
yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain / oddler (1-2,5 tahun),prasekolah
(2,5-5 tahun),ion. usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berbeda
antara anak satu dengan yang lain mengingat latarbelakang anak berbeda.Pada anak terdapat
rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam
proses berkembang anak memiliki ciri fisik,kognitif,konsep diri,pola koping dan perilaku social

53
DAFTAR PUSTAKA

https://www.Konsep-Dasar-Keperawatan-Anak

https://www.alomedika.com/penyakit/pediatri/campak/penatalaksanaanhttps://id.scrib
d.com/doc/224242290/ASKEP-CAMPAK

Nursalam,DR.,susilaningrum,R.,utamiS.(2008).AsuhankeperawatanBayidanAnakUnt

ukPerawatdanBidan:SalembaMedika https://promkes.kemkes.go.id/upaya-

pencegahan-dbd-dengan-3m-plus https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-

hidung-tenggorokan/faringitis https://www.halodoc.com/kesehatan/faringitis

https://www.slideshare.net/mobile/maelmery/lp-faringitis

54

Anda mungkin juga menyukai