Di susun oleh :
Finkainarae
Pembimbing :
dr. Mandasari, Sp. M
Laserasi kelopak mata mungkin (1) melibatkan tepi kelopak mata, membutuhkan
2 teknik jahitan yang cermat; (2) atau (3) menyebabkan
hilangnya jaringan
Usia
Laserasi kelopak mata paling
sering ditemukan pada pria muda,
tetapi dapat terjadi pada semua
usia dan bahkan pernah terjadi
pada bayi baru lahir yang
dilahirkan secara cesar. Lokasi
Dalam sebuah penelitian dari
Iran,kelopak mata kanan atas
adalah tempat yang paling sering
Mengalami cedera.
Klasifikasi berdasarkan ukuran
Laserasi pada margo palpebra memerlukan jahitan untuk menghindari tepi luka yang
tidak baik. Banyak teknik – teknik sudah diperkenalkan tapi pada prinsip pentingnya
adalah aproksimasi tarsal harus dibuat dalam garis lurus.
lateral dari tendon kantus. Avulsi dari tendon kantus medial harus dicurigai bila terjadi
di sekitar medial tendon kantus dan telekantus.
• Jika pada bagian atas atau bagian bawah terjadi avulsi tetapi pada bagian posterior masih
intake avulsi dapat di jahit. Jika terdapat avulsi pada posterior tetapi tidak ada fracture
pada nasoorbital tendon yang mengalami avulsi harus di lakukan wirering melalui
lubang kecil di dalam kelenjar lakrimal ipisi lateral posterior
Gigitan anjing dan manusia
• Laserasi palpebra pada sebagian kulit luar dan kulit secara menyeluruh, avulsi kantus,
laserasi kanalikulus paling sering terjadi. Trauma pada wajah dan intracranian mungkin
• Palpasi dan periksa kelopak mata untuk mencari benda asing, termasuk lensa
kontak. Hifema, fraktur tulang orbital, dan cedera adnexa okular biasanya terjadi
dengan trauma palpebra.
• Periksa kondisi pupil, jika didapatkan kerusakan relatif pada afferent pupilae,
potensi hasil visual akan buruk dan harus didiskusikan dengan pasien sebelum
dilakukan bedah rekonstruksi.
….pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Hitung darah lengkap dan analisa kimia darah kepentingan anestesi, alkohol dan zat
beracun lainnya mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.
Pemeriksaan radiologi
• Apabila terdapat kecurigaan fraktur tulang orbita maka pencitraan yang sesuai perlu
diusulkan CT Scan.
• Apabila dicurigai terdapat benda asing dari logam dan kayu namun tidak dapat dilihat
dengan CT Scan, maka MRI orbital akan diperlukan.
Tatalaksana
• Apabila pasien belum pernah diimunisasi, berikan Human tetanus immunoglobulin
sebanyak 250 U intramuscular. Tambahkan tetanus toxoid 0,5 ml secara intramuscula
r
atau subkutan, apabila pasien tidak mendapatkan imunisasi tetanus selama 10 tahun.
Untuk luka yang tidak bersih atau luka tusuk, tambahkan injeksi TT yang tidak
mendapat imunisasi dalam 5 tahun terakhir.
• Debridement dan irigasi sangat penting untuk semua luka akibat gigitan. Penggunaan
antibiotic intravena, termasuk penicillin G, cefazolin, dan ampicilin sulbactam akan
membantu mengatasi infeksi ini. Apabila luka gigitan akibat binatang yang dicurigai
rabies, berikan profilaksis rabies apabila jaringan otak hewan tersebut tidak diperiksa.
….tatalaksana
Akibat teknik pembedahan yang buruk, terutama dalam hal akurasi penutupan luka :
Jaringan parut
Fibrosis
Deformitas palpebra sikatrikal
Prognosis
• Prognosis visual pada laserasi kelopak mata biasanya sangat baik kecuali jika
disertai ruptur bola mata.
• Dengan rekonstruksi laserasi kelopak mata yang tepat, hasil kosmetik biasanya
cukup baik. Dengan teknik rekonstruksi laserasi palpebra yang baik, hasil
kosmetik biasanya cukup baik. Bekas luka pada kulit atau ektropion sikatrikal
mungkin membutuhkan operasi untuk meninjau kembali kondisi tersebut
Daftar Pustaka
• Edsel B. Eyelid Laceration Treatment & Management. Available from : https://emedicine.medscape.com/ [di akses
03 November 2020]
• Rowena GH, Harijo W, Ratna,D. Laserasi Kelopak Mata, Dalam: Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Mata
Edisi III. Surabaya: RSU DR. Soetomo; 2006.
Thank you