Anda di halaman 1dari 27

Journal Case report

Residen pembimbing : Supervisor pembimbing :


dr. nurmayasari H.Abd Rauf dr. Muhammad Akbar, Ph.D, Sp.S (K), DFM

Andi Muh Rizaldy Syahputra Alamsyah C014201003


TINJAUAN PUSTAKA

Migraine adalah nyeri kepala


dengan serangan nyeri 4-72 jam.
Nyeri biasanya unilateral ,
sifatnya berdenyut, intensitas
nyeri sedang sampai berat dan di
perberat dengan aktivitas dan
dapat disertai dengan mual,
muntah, fotofobia, dan fonofobia

The International Classification of Headache Disorders, 3rd ed. Cephalalgia. 33(9): 1-180
Epidemiologi. Prevalence
Expansion (Indonesia)

24% dari 1014


70% perempuan subjek

54% pernah
Menurut WHO, prevalensi di dunia saat ini mengalami
mencapai 10%, tertinggi di amerika utara nyeri kepala
diikuti amerika selatan, amerika, eropa, asia
dan afrika.

ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Faktor resiko .

Obesitas hiperkolestrolemia
Tekanan darah tinggi

Gangguan Kadar hormon sistein Stroke & riw. Penyakit


sensivitas insulin tinggi jantung koroner

ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Klasifikasi . Komplikasi migren Migren kronis, Status migreneous (serangan
migren >72 jam), Aura persisten tanpa infark,
Migrainous infark, Migrain trigger seizure

Migren tanpa aura


(common migraine) Migren dengan aura
(classic migraine)

Sindrom periodik pada anak yang Migren retinal


menjadi prekursor migren
Cyclic Vomitting, migren abdominal, vertigo
paroksismal beniignpada anak
Probable migraine

ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Klasifikasi nyeri kepala.
Nyeri kepala primer Nyeri kepala Nyeri fasial primer &
sekunder nyeri kepala lainnya
Migren Nyeri kepala yang Neuralgia kranial &
berkaitan dengan trauma penyebab sentral nyeri
kepala dan atau trauma fasial
leher
Nyeri kepala tipe tegang Yang berkaitan vaskular Nyeri kepala lainnya,
kranial atau servikal neuralgia kranial, sentral,
atay nyeri fasial primer
Trigeminal autonomic Yang berkaitan kelainan
cephalgis nonvaskular intrakranial
Nyeri kepala lainnya Yang berkaitan substansi
atau withdrawl
Yang berkaitan infeksi dan
kelainan hemostasis
Yang berkaitan kelainan
kranium,leher,mata,telinga,
hidung,sinus,gigi,mulut.
Yang berkaitan klainan
psikiatrik

The International Classification of Headache Disorders, 3rd ed. Cephalalgia. 33(9): 1-180
Gejala & tanda klinis.
Aura
gejala disfungsi serebral fokal dapat membaik
prodormal dalam waktu <60 menit.
- (gangguan visual homonym, paresthesia
Gejala berlangsung jam-hari & sebelum terjadi unilateral, kesemutan,kelelahan atau disfasia). .
nyeri yaitu perubahan mental & mood (depresi, - Aura visual sering terjadi dan berbentuk
marah, euphoria),leher kaku, fatig,menguap, food fotofobia atau fotopsia, umumnya bilateral.
cravings, retensi cairan & sering berkemih - Metarmorfopsia

postdormal
Nyeri kepala
dapat berbentuk perubahan nafsu
- berdenyut , unilateral (terutama fronto-temporal) - makan,gejala otonom, perubahan mood,
Terjadi jam-hari serta agitasi atau retradasi psikomotor
-Bersifat progresif & memburuk pada malam hari.
- Mual,muntah
-Fotofobia/fonofobia
-aura.

ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Pada pemeriksaan fisis ditemukan.

Injeksi konjungtiva Reaksi pupil yang


kurang baik terhadap
cahaya

Hipertensi/hipotensi Takikardi / bradikardi

Defisit hemisensorik
atau hemiparesis
(ditemukan pada
migren kompleks)

The International Classification of Headache Disorders, 3rd ed. Cephalalgia. 33(9): 1-180
patofisiologi.

Teori vaskular Teori neuro vaskular


Aura pada migren diperkirakan akbiat Migren pd awalnya merupakan proses neurogenic
vasokonstriksi pembuluh darah intracranial yang Yang kemudian di ikuti dengan perubahan perfusi
menginduksi iskemi jaringan.lalu terjadi bound serebral ( neuro ke vascular). Dikatakan pada teori ini
vasodilatasi dan mengaktifkan saraf nosiseptif orang dengan migren memiliki saraf yang gampang
perivascular nyeri kepala di eksitasi pada korteks serebral terutama daerah
oksipital
Cortical spreading
patofisiologi. depression (CSD)

ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Cortical spreading
patofisiologi. depression (CSD)

ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Diagnosis (migren tanpa aura).
● Nyeri kepala minimal 4-72 jam
(baik dalam kondisi belum
diobati/sudah diobati namun
belum berhasil

● Nyeri kepala tidak berkaitan dengan


● Nyeri kepala minimal memiliki 2 penyakit lain (nyeri kepala sekunder)
karakteristik berikut :
1. unilateral
2.Kualitas berdenyut
3. Nyeri sedang-berat
4.Diperberat dengan aktivitas
5.Terdapat salah satu gejala
penyerta : mual dan / muntah ,
fotofobia dan fonofobia

The International Classification of Headache Disorders, 3rd ed. Cephalalgia. 33(9): 1-180
ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Diagnosis (migren dengan aura).
Adalah serangan nyeri kepala
berulang yang di dahului dengan
gejala neurologis fokal yang
reversible secara bertahap dalam
waktu 5-20 menit. Gejala
neurologis (aura) berlangsung
selama kurang dari 60 menit
● Nyeri kepala tidak berkaitan dengan
● Sekurang-kurangnya telah terjadi 2 penyakit lain (nyeri kepala sekunder)
serangan nyeri kepala yang
memenuhi kriteria migren tanpa
aura

● Terdapat aura tipikal yang dapat berupa


aura visual dan atau sensoris dan atau
ganggan berbahasa

The International Classification of Headache Disorders, 3rd ed. Cephalalgia. 33(9): 1-180
ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Penatalaksanaan
Nama obat Dosis
paracetamol 500-1000 mg

natrium naproxen 275-550mg

kalium diklofenak (powder) 50-100mg

metoklopramid IV/ oral 10 mg

Ketorolac (IM) 60mg

butorfanol spray 1 mg

proklorperazin 25mg
ergotamin 1-2mg
sumatriptan 50-100 mg
ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Penatalaksanaan
Dikatakan berhasil :
Non medikamentosa.
pasien bebas nyeri
sesudah 2 jam
pengobatan.

Terdapat perbaikan
nyeri kepala skala berat- Hindari faktor pencetus :
ringan setelah 2 jam
pengobatan
perubahan pola tidur,
makanan/minuman
tidak ada nyeri kepala (MSG,keju,alcohol),
rekuren stress, cahaya
terang,cahaya kelap kelip,
perubahan cuaca

ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Profilaksis
Nama obat Dosis Nama obat Dosis

Amitriptilin 30-150 mg/hari Lisinopril 20 mg/hari

fluoksetin 10-80 mg/hari cendesartan 16 mg/hari

venlafaxine 150 mg/hari Sodium valporat 500-1500 mg/hari

propanolol 120-140mg/hari topiramat 50&100 mg/hari

diltiazem 60-90 mg/hari

ninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
Case report
Migraine Headche
Treated with Famciclovir
and Celexoib : A Case
Report
Abstrak
● Herpes simplex virus (HSV) diduga berperan dalam patofisiologi nyeri kepala migrain. Kami menyajikan
terapi nyeri kepala migrain pertama yang berhasil dengan terapi yang spesifik menargetkan infeksi HSV.
Patofisiologi nyeri kepala migrain belum jelas sepenuhnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan asal-usul
genetik, kimia, dan anatomi yang multifaktorial. Para peneliti menemukan bahwa migrain cenderung
diturunkan dalam keluarga dan dianggap setidaknya sebagian dapat diturunkan. Yang lain mengatakan
bahwa fenomena fisik aktual yang temukan pada pasien dengan migrain yang terdiri dari aktivasi sistem
trigeminovaskular, depresi penyebaran kortikal, dan sensitisasi neuron. Tampaknya peristiwa pemicu pada
pasien yang memiliki kecenderungan genetik dapat memulai kaskade yang mengakibatkan pengalaman
nyeri kepala.Secara khusus, aktivasi ganglion trigeminal tampaknya menjadi observasi awal yang umum
di antara pasien dengan migrain. Virus herpes simpleks (HSV) diketahui berada di dalam ganglion
trigeminal dan diduga berperan dalam patofisiologi nyeri kepala migrain. Terapi yang menargetkan infeksi
HSV mungkin penting pada manajemen nyeri kepala migrain.

Migraine Headche Treated with Famciclovir


and Celexoib : A Case Report
Anamnesis
Seorang mahasiswi 21 tahun, bangun pada suatu pagi dengan aura
visual berupa skotoma berkilauan diikuti dengan onset nyeri kepala.
nyeri kepala yang berat dan berdenyut-denyut dengan disertai rasa mual
dan konfusi ringan. Skotoma sembuh dalam 1 jam; Namun, nyeri
kepala itu terus berlanjut selama 24 jam berikutnya. Mual dan disfungsi
kognitif berlangsung masing-masing selama 3 dan 9 hari. Pasien mulai
mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid selama ini. Kira-kira 2 hari
setelah resolusi kemunculan awalnya, gejalanya kambuh

Migraine Headche Treated with Famciclovir


and Celexoib : A Case Report
MRI
magnetic resonance imaging otak pasien menunjukkan
beberapa hiperintensitas nonspesifik pada lobus frontal
perikortikal pada T2-weighted image . Kemungkinan stroke,
multiple sclerosis, atau gangguan neurologis lainnya
disingkirkan berdasarkan penelitian gejala dan pencitraan.
Pasien tidak memiliki riwayat cold sore. Serologi HSV tidak
dilakukan.

Migraine Headche Treated with Famciclovir


and Celexoib : A Case Report
Diagnosis
Pasien dikonsultasikan ke ahli saraf, dan didiagnosis dengan nyeri kepala
migrain akut.

Migraine Headche Treated with Famciclovir


and Celexoib : A Case Report
Terapi

uji coba beberapa terapi nyeri


kepala migrain yaitu triptan, pasien mulai mengalami
beta blocker, prednison, dan kesulitan dalam tugas kuliahnya
injeksi botulinum toxin. dan harus mengambil izin absen
Sebagian besar terapi hanya untuk semester tersebut. Secara
memberikan perbaikan gejala bersamaan, kualitas tidurnya
ringan. Kesulitannya dalam memburuk secara signifikan.
fungsi kognitif yang lebih
tinggi, terutama konsentrasi,
terus berlanjut.

Migraine Headche Treated with Famciclovir


and Celexoib : A Case Report
Follow up & hasil
Tujuh bulan setelah kemunculan awalnya, pasien mulai mengonsumsi famciclovir
dan celecoxib, dan melaporkan gejala menghilang secara substansial dalam 5 hari
dan kualitas tidur segera membaik. Kejernihan mentalnya kembali dengan
perbaikan gejala nyeri kepala, dan dia dapat kembali ke beban kuliah penuhnya saat
mengonsumsi dosis maintenance famciclovir dan celecoxib. 3 tahun setelah onset
gejala, dan 15 bulan setelah memulai terapi famciclovir dan celecoxib, pasien kami
mengalami penurunan keparahan dan frekuensi gejala migrain yang nyata, yang
memungkinkannya untuk menyelesaikan kuliah sarjana dan bekerja penuh waktu
tanpa gangguan. Setelah 12 bulan terapi, dia menghentikan terapi famciclovir dan
celecoxib terjadwal, dan sampai tulisan ini dibuat tidak melaporkan adanya
peningkatan keparahan atau frekuensi gejala .
Migraine Headche Treated with Famciclovir
and Celexoib : A Case Report
Patient Medical History.
umur Jenis kelamin keluhan

21 perempuan Nyeri kepala migrain berat \

Health Record

Oct,2014 Nov, 2014- Nov, 2015 Dec, 2015 Jan – april Mei, 2016 Mei 2016-juni juni 2017 juni – sep
august 2016 2017 2017
Migraine 10 25 hari/bulan Pemberian Pemberian
4 migraine, 15-20 <2 hari/bulan
gejala berat, famciclovir & <2 hari/bulan
vpertama dengan hari/b hari/bulan famciclovir & gejala ringan gejala ringan
ulan terapi standar celexoib celexoib
serangan gejala berat
gejala di mulai dimulai dihentikan
berat 5-6
berat (triptan,betablo
hari
cker,prednison
e,injeksi botox
A Picture Is
Worth a
Thousand
Words.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai