Anda di halaman 1dari 34

CEPHALGIA PRIMER

Puti Aisha
1361050083

Pembimbing :
dr. Agus Yudawijaya, Sp.S. Msi.Med
Bab I
Menurut World Health Organization (WHO) nyeri kepala biasanya dirasakan berulang kali oleh penderita
sepanjang hidupnya. Kurang leibh dalam satu tahun 90% dari populasi dunia mengalami paling sedikit satu
kali nyeri kepala (Sjahrir,2008)

40% 38%

35%

30%

25%

migraine
20%
tension type headache

15% chronic headache

10%
10%

5% 3%

0%

Presentase nyeri kepala secara umum (Jensen & Stovner,2008)


PREVALENSI PENDERITA NYERI KEPALA DI
INDONESIA (SJAHRIR,2004)

migren tanpa aura


mixed headache
12% migren dengan
17%
aura
cluster headache 2%
1%

chronic tension
type headache episodik tension
30% type headache
38%
Bab II
Definisi Cephalgia
Cepha kepala dan ischialgia nyeri.

Nyeri kepala adalah rasa sakit atau tidak nyaman antara orbita dengan
kepala yang berasal dari struktur sensitif terhadap rasa sakit
- Baehr, M dan M. Frostcher (2010)
Etiologi
Perubahan cuaca trauma ketegangan

Kelainan organ- Disfungsi sendi


organ dikepala, temporomandibular
jaringan sistem
persarafan dan
pembuluh darah
Sakit gigi atau
mata

Lesi intracranial
sinusitis

Cedera kepala
depresi
Spondilosis
hipertensi
servikal
Anatomi otak
Fisiologi cephalgia

• Mekanik
Reseptor • Nyeri akut
• Termal • Fast-sharp pain • Nyeri kronik
• Kimia pathway
• slow-chronic
pain pathway
Stimulus Respon
Klasifikasi Cephalgia

Sakit kepala

Sakit kepala Sakit kepala


primer sekunder

Akibat Akibat zat Akibat


Tension tipe Cluster Nyeri kepala Akibat
Migraine Akibat trauma kelainan atau Akibat infeksi gangguan
headache headache primer lainnya kelainan
vaskular withdrawal homeostatis
1. MIGREN
Definisi

Menurut International Headache Society (IHS), migren adalah nyeri kepala dengan serangan nyeri yang
berlansung 4 ± 72 jam

Etiologi Faktor resiko


• Perubahan hormon • zat tambahan pada berlebihan adanya riwayat migren dalam
makanan (MSG) keluarga, wanita, dan usia
• Penurunan konsentrasi • perubahan pola tidur
esterogen dan • stress muda
progesteron pada • perubahan lingkungan
menstruasi • rangsangan sensorik
seperti sinar yang terang • Alkohol
• Makanan menyilaukan • merokok
• Vasodilator (histamin) • bau yang menyengat
• Vasokonstriktor (tiramin) • aktifitas fisik yang
Epidemiologi
Migren dapat terjadi pada semua usia tetapi biasanya muncul pada usia 10 ± 40 tahun dan angka
kejadiannya menurun setelah usia 50 tahun

Klasifikasi

Migren dengan Migren tanpa Migren kronik


aura aura (transformed)

Migren dengan satu Migren tanpa disertai Migren episodik yang


atau lebih aura aura klasik, biasanya tampilan klinis dapat
reversibel kurang bilateral dan terkena berubah berbulan-
lebih 4 menit dan pada periorbital bulan sampai tahun
tidak bertahan lebih dan berkembang
dari 60 menit menjadi sindrom
nyeri dengan nyeri
setiap hari
Patofisiologi
Teori vaskular
Terjadi hipoperfusi
Gangguan Pembuluh darah otak pada korteks
Fase nyeri kepala
vasospame otak berkontriksi visual dan menyebar
ke frontal

Diagnosa
Kriteria diagnostik International Headache Society (HIS)
Migren dengan aura Migren tanpa aura

Migren dengan satu atau lebih


aura reversibel yang Berlangsung 4 – 72 jam
mengindikasikan disfungsi Minimal 5 kali serangan
Minimal 3 kriteria berikut serebral korteks dan atau tanpa Lokasi unilateral disertai kriteria berikut
disfungsi batang otak
Sensasi berdenyut
Minimal satu aura berangsur-
angsur lebih dari 4 menit Intensitas sedang-berat
Aura tidak bertahan lebih dari 60
menit Diperburuk oleh aktifitas

Sakit kepala mengikuti aura dalam Mual,muntah,fotofobia dan


waktu tudak mencapai 60 menit fonofobia
Pemeriksaan penunjang
CT Scan, MRI dan Pungsi lumbal

Diferensial diagnosa
Malformasi arteriovenus, aneurismaserebri, glioblastoma, ensefalitis, meningitis, meningioma dan
sindrom lupuseritematosus.

Terapi
Tahap akut -> Ergotamin tatrat subkutan/IM 0,25-0,5mg
Secara oral dapat diberi 2 mg setelah nyeri timbul
2. Tension type Headache (TTH)
Definisi

Tension type headache merupakan sensasi nyeri pada daerah kepala akibat kontraksi terus-menerus otot-
otot kepala dan tengkuk -Kapita Selekta Neurologi(2009)

Etiologi
• Stress • Berkurangnya aliran darah
• Depresi • Ketidakseimbangan
neurotransmitter
• Bekerja dalam posis yang menetap
(dopamine,serotonin)
dalam waktu lama
• Kelelahan mata
• Kontraksi otot yang berlebihan
Epidemiologi
TTH terjadi 78% sepanjang hidup dimana Tension Type Headache episodik terjadi 63% dan Tension
Type Headache kronik terjadi 3%.

Klasifikasi

Tension Type Tension Type


Headache Episodik Headache kronik

Apabila frekuensi Apabilafrekuensi


serangan tidak serangan lebih dari 15
mencapai 15 hari hari setiap bulan dan
setiap bulan berlangsung lebih dari
(berlangsunh selama 6 bulan
30 menit)
Patofisiologi
Diagnosa

Tension Type Headache

Adanya sensasi tertekan/terjepit


Minimal 2 kriteria berikut
Inensitas ringan-sedang

Lokasi bilateral’tidak diperburuk


aktifitas

Tidak ada mual,muntah

Tidak ada fotofobia dan fonofobia


Pemeriksaan penunjang
TTH biasanya tidak memerlukan pemeriksaan darah, rontgen, CT scan kepala maupun MRI

Diferensial diagnosa
Sakit kepala pada spondilo-artrosis deformans, sakit kepala pasca trauma kapitis dan sakit kepala pasca punksi lumbal

Terapi
Pada serangan akut -> aspirin 1000 mg/hari
acetaminophen 1000 mg/hari
ibuprofen 800 mg/hari
3. Cluster Headache
Definisi
Nyeri kepala klaster (cluster headache) merupakan nyeri kepala vaskular yang juga dikenal sebagai nyeri
kepala Horton, nyeri kepala histamin atau migren merah (red migrane) karena pada waktu serangan akan
tampak merah pada sisi wajah yang mengalami nyeri.

Etiologi
• Penekanan pada nervus trigeminal • Abnormalitas hipotalamus
(nervus V) akibat dilatasi pembuluh
• Penurunan kadar oksigen
darah sekitar
• Pembengkakan dinding arteri carotis
interna
• Pelepasan histamin
• Letupan paroxysmal parasimpatis
Epidemiologi
. Dibandingkan dengan migren, cluster headache 100 kali lebih lebih jarang ditemui.

Patofisiologi

Teori Horton

Vasodilatasi arteri
Intrinsik histamin
cabang karotis eksterna
Diagnosa

Cluster headache
Minimal 5 x serangan disertai kriteria berikut

Berat atau sangat berat unilateral orbital, supraorbital


dan atau nyeri temporal 15-180 menit bila tidak diterapi

Serangan mempunyai frekuensi 1 x-8 x perhari

Tidak berubungan dengan kelainan yang lain • Injeksi konjungtiva ipsilateral • Miosis dan atau ptosis ipsilateral
dan atau lakrimasi • Kesadaran gelisah atau agitasi
• Kongesti nasal ipsilateral dan
Sakit kepala disertai atau rhinorrhea
• Edema kelopak mata ipsilateral
• Berkeringat pada dahi
Pemeriksaan penunjang
Positron Emision Tomografi (PET) scanning dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Terapi
• Oksigen inhalasi 10-12 lpm
• Sumatriptan 20 mg intranasal
• Dihidroergotamin 1 mg IM
4. Nyeri kepala primer lainnya
• Primary stabbing headache
• Primary cough headache
• Primary exertional headache
• Nyeri kepala pre orgasmic
• Nyeri kepala orgasmic
• Hypnic headache
• Primary thunderclap headache
• Hemikrania kontinua
• New daily persistent headache
Cephalgia Sifat Lokasi Lama Frekuensi Gejala ikutan
nyeri
Migren Berdenyut Unilateral/bilateral 4-72 jam Sporadik, < 5 Mual muntah ,
tanpa aura serangan nyeri fotofobia,fonofobia

Migren Berdenyut Unilateral < 60 menit Sporadik, 2 Gangguan visual,


dengan aura serangan gangguan sensorik,
didahului gejala gangguan bicara
neurologi fokal
5-20 menit

Tension Tumpul, Bilateral 30’ -7 hari Terus menerus Depresi ansietas


Tipe tekan stress
Headache diikat
Cluster Tajam, Unilateral orbita, 15-180 Periodik 1 x tiap Lakrimasi
Headache menusuk supraorbital menit 2 hari – 8x ipsilateral.,
perhari rhinorrhoea
ipsilatral,
miosis/ptosis
ipsilatral, dahi &
wajah berkeringat
Tabel Red Flag Cephalgia

Red Flag Consider Possible Investigation

Sudden Onset Headache SAH, Bleed into a mass Neuroimaging

AV Malformaion, Mass lesion Lumbal Pucture

(especially posterior fossa)

Worsening Pattern Headache Mass Lesion, SDH Neuroimaging

Medical Overuse

Headache with systemic illness Meningitis, Encephalitis Neuroimaging

Lyme Disease,Collagen Lumbal Pucture

Vascular disease, systemic Blood Test

Infection

Focal Neurological signs other Mass Lesion, AV Malformation Neuroimaging

than typical visual or sensorial Collagen Vascular Disease Collagen Vascular

Aura Evaluation

Papiloedema Mass Lesion, Pseudotumor Neuroimaging

Encephalitis, Meningitis Lumbal Pucture


Bab III
Cephalgia bukan sebuah diagnosis suatu penyakit. Perbedaan gejala, onset, dan nyeri pada
cephalgia berbeda-beda, maka harus lebih teliti untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan
DAFTAR PUSTAKA
1. Baehr, M dan M. Frostcher. Diagnosis Topik Neurologi Duus : Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. EGC :
Jakarta, 2010.
2. Bigal ME, Lipton R. Headache : classification in Section 6 :Headache and fascial pain Chapter 54 McMahon
ebook p.1-13.
3. Cephalalgia an international journal of headache, the international classification of headache disorder 2nd
edition. International Headache Society 2004, vol 24, sup 1. United Kingdom: Blackwell Publishing 2004.
4. Chawla J. Migraine Headache: Differential Diagnoses & Workup. Diunduh dari :
http://emedicine.medscape.com/article/1142556-diagnosis.
5. Ginsberg, Lionel. Lectures notes Neurologi. Ed. Ke -8. Erlangga : Jakarta, 2008. Stephen D, Silberstein.
Wolff’s headache and Other Head Ache.London : Oxford University Press.2001
6. Harsono. Kapita Selekta Neurologi. Ed. Ke-2. FKUGM : Yogyakarta, 2009.
7. ISH Classification ICHD II ( International Classification of Headache Disorders). Diunduh dari
http://hisclassification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc
8. Lindsay, Kenneth W,dkk. Headache Neurology and Neurosurgery Illustrated. London: Churchill
Livingstone.2004.66-72.ISH Classification ICHD II ( International Classification of Headache Disorders)
available at : http://ihs-classification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc
9. Patestas, Maria A. dan Leslie P.Gartner.Cerebrum.A Textbook of Neuroanatomy. United Kingdom:
Blackwell.2006.69-70.Price, Sylvia dan Lorraine M.
10. Sjahrir Hasan, dkk. Konsensus Nasional IV Diagnostik dan penatalaksanaan Nyeri Kepala 2013. Surabaya :
Airlangga University Press.2013

Anda mungkin juga menyukai