Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

“ABLASIO RETINA”

KELOMPOK III

1. SYAHRUKEKELOMPOK III
SYAHRUL NIZAM NIM 00121036
MARIA NIM 00121043
ROZI FITRIANA NIM 00121039
DEFINISI

Ablasio retina (retinal detachment) adalah


pemisahan retina sensorik, yakni lapisan
fotoreseptor dan jaringan bagian dalam, dari
epitel pigmen retina di bawahnya.

Ablasia retina juga disebut sebagai suatu


penyakit dimana lapisan sensorik dari retina
lepas. Lepasnya bagian sensorik retina ini
biasanya hampir selalu didahului oleh
terbentuknya robekan atau lubang didalam
retina. (P.N Oka, 1993)
KLASIFIKASI ABLASIO

Ablatio Retinae Regmatogenosa

Ablatio Retinae akibat traksi

Ablatio Retinae serosa dan Hemoragik


ETIOLOGI

Miopia, pada Degenerasi


miopia berat Trauma atau retina atau
ukuran penggunaan Afakia, vitreus,
anteroposterior fisik yang kuat menyebabkan menyebabkan
mata membesar dan men dadak pergerakan tarikan pada
dan akanmenyebab vitreus ke retina, inilah
mengakibatkan kan robekan depan. yang biasanya
desakan pada pada retina menyebabkan
retina.
robekan retina
MANIFESTASI KLINIS
Pasien biasanya melaporkan riwayat melihat benda mengapung atau
pandaran cahaya atau keduanya. Floater dapat dipersepsi sebagai
titik-titik hitam kecil atau rumah laba-laba. Partikel floater ini tersusun
atas sel-sel retina dan darah yang terlepas ketika terjadi robekan dan
memberi bayangan pada retina ketika mereka bergerak.

Pada tahap berikut pasien akan melihat bayangan


berkembang atau tirai bergerak di lapang pandang,
mengakibatkan pandangan kabur dan kehilangan
lapang pandang ketika retina benar benar terlepas dari
epitel berpigmen. Penurunan tajam pandang sentral
atau hingnya pandang sentral menunjukkan bahwa
ada keterlibatan macula.
PENATALAKSANAAN

Tirah baring dan aktivitas Pasien tidak boleh baring


dibatasi terlentang

Dilatasi pupil harus


Bila kedua mata di balut
dipertahkan untuk
perlu bantuan orang lain
mempermudah pemeriksaan
untuk mencegah cidera
pasca operasi

Jika terdapat gelombang


udara di dalam mata, posisi
yang dianjrkan harus
dipertahankan sehingga gas Pembedahan
mampu memberikan
temponada yang efektif pada
robekan retina
KOMPLIKASI
Komplikasi awal setelah pembedahan
o Peningkatan TIO 
o Glaukoma 
o Infeksi 
o Ablasio koroid 
o Kegagalan pelekatan retina 
o Ablasio retina berulang 

Komplikasi lanjut
 Infeksi 
 Lepasnya bahan buckling melalui konjungtiva atau erosi
melalui bola mata 
 Vitreo retinpati proliveratif (jaringan parut yang mengenai
retina) 
 Diplopia 
 Kesalahan refraksi 
 Astigmatism
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan ketajaman visual

Ophtalmoskop langsung ; memproyeksikan cahaya untuk


pemeriksaan pembuluh darah retina, area macula dan diskus
optikus

USG mata : gelombang suara ultra dapat digunakan untuk mengukur


dimensi dan stuktur okuler

Pengukuran tonografi untuk mengetahui tekanan intraokuler (N 12-25


mmHg)

Angiografi Fluoresen : menentukan luasnya kelainan pembuluh darah


retina.
PENGKAJIAN

PENGUMPULAN DATA

PEMERIKSAAN FISIK

ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pre Op Post Op

Gangguan persepsi sensori berhungan


Nyeri akut berhubungan
dengan gangguan penglihatan
dengan agen pencedera fisik

Ansietas berhubungan dengan ancaman


terhadap konsep diri ditandai dengan Resiko infeksi ditandai
merasa khawatir dengan akibat dari kondisi dengan efek prosedur invasif.
yang dihadapi
Intoleransi aktifitas

Defisit Pengetahuan berhubungan dengan berhubungan dengan tirah

kurangnya terpapar informasi baring


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai