INFERTILITAS
Disusun Oleh :
Wibawa Faszli Putra
Tetty Susyiantri
Rozi Fitriana
Pamela Afianti Pagaribuan
Hikmah Murni
Rama Febriandini Putri
A. Simpulan ………………………………….……..…………………
B. Saran ….…………………………………………….………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
12 bulan atau lebih menikah melalui hubungan seksual secara teratur tanpa
yaitu primer dan sekunder. Infertilitas primer terjadi ketika keadaan istri belum
pernah hamil sama sekali, sedangkan infertilitas sekunder terjadi pada istri
reproduksi yang sering berkembang menjadi masalah sosial karena pihak istri
kehidupan seksual normal yang cukup lama. Banyak pasutri yang memilih
bercerai karena salah satu dari mereka tidak dapat memberi keturunan.
Ancaman terjadinya perceraian ini mencapai 43% dari masalah dalam sebuah
pernikahan yang ada. Mereka beranggapan bahwa peran mereka sebagai orang
menjadi sebab. Akan tetapi, sekarang telah menjadi pendapat umum bahwa
3
ketidakseimbangan jiwa dan ketakutan yang berlebihan (emotional stress)
sehat jasmani dan rohani, karena kehamilan dapat terjadi apabila suami benar-
menyumbang 40% dari angka kejadian infertil, sedangkan sisanya ada pada
semua keadaan fisik dan reproduksinya baik tetapi pasangan tersebut belum
dapat hamil.
suami istri. Faktor infertilitas pria memegang peranan 50% dari keseluruhan
oleh kualitas sperma yang tidak baik dan berkurangnya jumlah sperma
(Umami, 2009).
antaranya, adalah : faktor Tuba fallopii (saluran telur) 36%, gangguan ovulasi
33%, endometriosis 30%, dan hal lain yang tidak diketahui sekitar 26%. Hal ini
4
terdapat indikasi, karena efektifitas pembedahan sebagai terapi kelainan uterus
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
infertiitas.
5
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
dengan infertilitas.
2. Bagi Mahasiswa
bronchopneumonia.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Infertilitas
teratur selama dua belas bulan atau lebih tanpa memakai alat kontrasepsi.
Infertilitas dibedakan menjadi dua bagian yaitu infertilitas primer dan infertilitas
sekunder. Infertilitas primer adalah pasangan suami istri yang belum pernah
istri gagal untuk memperoleh kehamilan setelah satu tahun paska persalinan atau
paska abortus tanpa menggunakan kontrasepsi apapun. Tentu hal ini diakibatkan
diseluruh dunia.
B. Klasifikasi Infertilitas
7
1. Infertilitas primer yaitu jika perempuan belum berhasil hamil walaupun
penah hamil, akan tetapi kemudian tidak berhasil hamil lagi walaupun
C. Etiologi Infertilitas
a. Faktor penyakit
terletak di indung telur, saluran telur, atau bahkan dalam rongga perut.
8
daerah panggul terutama pada saat haid dan berhubungan intim, serta -
tentu saja-infertilitas.
wanita bagian atas, meliputi radang pada rahim, saluran telur, indung telur,
atau dinding dalam panggul. Gejala umum infeksi panggul adalah: nyeri
pada daerah pusar ke bawah (pada sisi kanan dan kiri), nyeri pada awal
haid, mual, nyeri saat berkemih, demam, dan keputihan dengan cairan
yang kental atau berbau. Infeksi panggul memburuk akibat haid, hubungan
c) Mioma Uteri adalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot
lapisan luar, lapisan tengah, atau lapisan dalam rahim. Biasanya mioma
tidak bergejala. Mioma aktif saat wanita dalam usia reproduksi sehingga -
d) Polip adalah suatu jaringan yang membesar dan menjulur yang biasanya
9
e) Kista adalah suatu kantong tertutup yang dilapisi oleh selaput (membran)
Tidak semua kista harus dioperasi mengingat ukuran juga menjadi standar
dengan sel telur sehingga pembuahan tidak terjadi alias tidak terjadi
telur.
yang normal memiliki siklus antara 26-35 hari, dengan jumlah darah haid
10
80 cc dan lama haid antara 3-7 hari. Bila haid pada seorang wanita terjadi
b. Faktor fungsional
maka tubuh ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing.
hormon FSH ini akan mengkibatkan folikel sel telur tidak bisa
terganggu.
c) Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran telur)
Dalam keadaan normal, pada leher rahim terdapat lendir yang dapat
gangguan pada saluran telur. Di dalam saluran inilah sel telur bertemu
dengan sel sperma. Jika terjadi penyumbatan di dalam saluran telur, maka
falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi
gangguan pembuahan. Diduga hal ini disebabkan oleh antara lain karena
12
a. Kelainan pada alat kelamin
kandung kemih.
c) Varikokel yaitu suatu keadaan dimana pembuluh darah menuju bauh zakar
kehamilan.
d) Testis tidak turun dapat terjadi karena testis atrofi sehingga tidak turun.
b. Kegagalan fungsional
13
b) Kelainan pembentukan spermatozoa
hormon FSH dan LH. Kedua hormon tersebut mempengaruhi testis dalam
terapi hormon.
terkena trauma pukulan, gangguan fisik, atau infeksi. Bisa juga terjadi,
sperma membutuhkan suhu yang lebih dingin daripada suhu tubuh, yaitu
34–35 °C, sedangkan suhu tubuh normal 36,5–37,5 °C. Bila suhu tubuh
terganggu.
14
lahir, terkena infeksi penyakit -seperti tuberkulosis (Tb)-, serta vasektomi
f. Tidak adanya semen. Semen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari
penis menuju vagina. Bila tidak ada semen maka sperma tidak terangkut
menerus.
D. Patofisiologi
1. Wanita
folikel di ovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yng mengakibatkan
penyebab mayor dari infertilitas, diantaranya cidera tuba dan perlekatan tuba
sehingga ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari ovum dan
16
bertahan, infeksi juga menyebebkan inflamasi berlanjut perlekatan yang pada
2. Pria
E. PATHWAY INFERTILITAS
Disfungsi Hipotalamus
Gg. Hipoalamamus dan
dan Hipofisis, Gaya
Hipofisis, Terpapar Radiasi,
Toksik, Gaya Hidup hidup, Terpapar
Radiasi, Toksik
Cemas
Bentuk tuba palopi Mempengaruhi proses
yang tidak sesuai akibat pemasukkan sperma MK:
cedera / infeksi Ansietas
Hasil konsepsi
Tidak kunjung Timbul rasa malu
tidak berkembang Gg. Harga Diri
hamil dan tidak berguna
normal
1) Wanita
e) Motilitas tuba dan ujung fimbrienya dapat menurun atau hilang akibat
2) Pria
b) Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu.
g) Ejakulasi retrograt.
h) Hypo/epispadias.
i) Mikropenis
G. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan fisik
19
a. Hirsutisme diukur dengan skala Ferriman dan Gallway, jerawat
c. Galaktorea
2) Pemeriksaan penunjang
a. Analisis Sperma :
Morfologi > 40 %
Motilitas > 60 %
b. Deteksi ovulasi :
ovulatoar
Bifasik
Uji benang lendir serviks dan uji pakis, sesaat sebelum ovulasi : lendir
c. Biopsi Endometrium
Anovulatoar.
20
FSH serum : 10 - 60 mIU/ml
LH serum : 15 - 60 mIU/ml
Progesteron : 5 - 20 mg/ml
Prolaktin : 2 - 20 mg/ml
e. USG transvaginal
ukuran folikel 18 - 24 m .
f. HysteroSalpingoGraphy (HSG)
Disini dapat dilihat kelainan uterus, distrosi rongga uterus dan tuba uteri,
c) Dilakukan pada fase proliferasi : 3 hari setelah haid bersih dan sebelum
perkiraan ovulasi.
g) Perlengketan genitalia.
h) Endometriosis.
i) Kista ovarium.
21
j) Patensi tuba dapat dinilai :HSG, Hidrotubasi (Cairan), Pertubasi (gas
CO2)
intra uterin.
Analisa semen : Parameter, Warna putih keruh, Bau bunga akasia, Ph 7,2
s/d 7.8, Volume 2-5 ml, Vikositas 1,6 – 6,6 centipose, Jumlah sperma 20
juta / ml, Sperma motil > 50 %, bentuk normal > 60 %, Kecepatan gerak
sperma 0,18 – 1,2 detik, Persentasi gerak motil > 60 %, Aglutinasi tidak
ada, Sel – sel sedikit, tidak ada, Uji fruktosa 150 – 650 mg/dl.
i. Laparoskopi :
Keterbatasan:
22
Tidak bisa menilai : Kelainan kavum uteri dan lumen tuba, Bersifat invasif
dan operatif.
H. Penatalaksanaan Medis
1) Medikasi
1 x 50 mg selama 5 hari
b. Epimestrol
c. Bromokriptin
Gonadotropin
23
HMG (Human Menopausal Gonadotropine)
Dosis awal 75 - 150 IU/hari selama 5 hari dinilai hari ke 5 siklus haid
d. HCG
f. Danazol
g. Progesteron
i. GnRH agonis
24
Tidak boleh > 6 bulan : penurunan densitas tulang
saat ovulasi. Syarat : tidak ada hambatan mekanik : kebuntuan tuba Falopii,
kehamilan 7 - 24 % siklus.
25
Angka kehamilan : 30 - 35 %
Segera setelah itu diikuti dengan keberhasilan teknik ini pada pria
Teknik ini memberikan harapan yang nyata pada pria infertil dengan oligo-
BAB III
A. PENGKAJIAN
Nama : Ny. A
26
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Nama : Tn. B
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
27
Klien MRS dengan keluhan nyeri pada bagian perut, karena haid yang
tidak teratur, pusing, kepala terasa melayang dan nyeri seperti ditusuk-
tusuk secara hilang timbul. Pada tanggal 12 November 2019 Jam 07.00
c. Poal Eliminasi
28
1) Sebelum Sakit
1) Sebelum Sakit
Waktu tidur : 6-7 Jam/Hari
Kebiasaan pengantar tidur : Menonton TV
Kesulitan dalam tidur : Tidak ada
2) Perubahan setelah Sakit
Waktu tidur : 9-10 Jam/Hari
Kesulitan tidur : Tidak ada
4. Riwayat Reproduksi
29
a. Pertama kali haid Umur : 15 tahun, lamanya 6-7 hari, teratur warna
c. Menjadi peserta KB
5. Riwayat Keluarga
Genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
* : meninggal
: tinggal bersama
Komentar :
Dikeluarga klien tidak ada yang menderita penyakit ini, hanya klien yang
disangkal oleh keluarga. Penyakit menular seperti : TBC, dan infeksi daerah
6. Riwayat Lingkungan
30
Klien tinggal dilingkungan rumah yang bersih dan masyarakat yang
terbuka, jauh dari bahaya radiasi dan polusi. Klien pernah mengalami ataupun
7. Aspek psikososial
sensitifitas pengaruh sakit, saat ini lebih berfokus dengan kondisi penyakit
besar dirumah.
b. Hubungan/komunikasi
c. Pertahanan/mekanisme koping
Pengambilan keputusan adalah suami dan dibantu oleh klien sebagai istri,
Yakin dan percaya terhadap TYME dan agama yang dianutnya yakni
agama Islam.
31
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis, TD : 110/90 mmHg, N : 84 x/mnt, RR :
24 x/mnt, T : 36,6 0C
b. Kepala
Bentuk : Bulat simetris
Keluhan : Tidak ada
c. Mata
Reaksi terhadap cahaya : Baik
Bentuk : Bulat isokor, tepi rata
Konjugtiva : Anemis
Fungsi penglihatan : Baik
d. Hidung
Nasal septum : Centralis
Cancha : tidak kemerahan, tidak ada pembengkakan,
Tidak ada pengeluaran lendir.
Mulut dan kerongkongan : Tidak ada peradangan,
kesulitan menelan : Tidak ada.
e. Dada dan paru-paru
Suara nafas : Bronchoveskuler, batuk : tidak ada
Ronchi/wheezing : Tidak ada, sputum : tidak ada
Pola nafas : Thorax
Mamae : Agak Simetris
f. Jantung dan Sirkulasi
Irama : Sinkron dengan irama jantung
Nyeri : Tidak ada
g. Abdomen
Inspeksi : Terdapat luka operasi secara Horizontal.
Palpasi : Nyeri tekan.
Auskultasi : Bising usus
32
h. Status neurology : GCS : E4 V5 M6 = 15
i. Genetalia
Inspeksi : Labio mayor menutupi labio minor yang tampak
kemerahan Orivisium uretra terpasang kateter
j. Ekstremitas
a) Ekstremitas atas
Kesimetrisan : Simetris
Cyanosis : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Akral : Hangat
b) Eksremitas bawah
Kesimetrisan : Simetris
Cyanosis : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Akral : Hangat
c) Terpasang IVFD Sol Ringle Laktat : 20 gtt/mnt
d) Lokasi : Tangan kanan
9. Data Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
- Ureum : 20 mg/dl
- Kreatinin : 0,8 mg/dl
- Albumin : 3,8 mg/dl
- Hb : 11,5 mg/dl
33
klien mengatakan tidak ada nafsu makan.
b. Data objektif
Nyeri tekan pada daerah abdomen
Wajah Meringis
Cemas dengan keadaan penyakit
Tanda-tanda vital
TD : 110/90 mmHg RR : 24 x/menit
34
1. DS : Nyeri perut Nyeri Akut
spiral cord
rasa
↓
Persepsi nyeri
↓
Nyeri akut
35
2. DS : Infertilitas
- klien mengatakan
↓ Ansietas
cemas dengan
Kurang pengetahuan pasien dan
keadaan penyakitnya.
keluarga mengenai proses
DO :
penyakitnya
- Pasien dan keluarga
Ansietas
1. Nyeri akut
2. Ansietas
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
36
D. INTERVENSI
2. DS : Tentukan membantu
tingkat
ansietas memfasilitasi
- klien mengatakan pasien dan
sumber dari adaptasi yang
cemas dengan masalah
positif terhadap
keadaan penyakitnya.
peran baru,
DO :
mengurangi
37
- Pasien dan keluarga perasaan
meningkatkan
tingkat ansieta
38
NO DX Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
an pasien
P : Tindakan
relaksasi
dalam dan lanjut.
dilakukan saat
39
pasien
merasakan
nyeri
Hasil : nyeri
belum
berkurang
1. Mencatat Tanggal 14
Sabtu , 14 November 2015
masalah jam : 08.30
November medis/psikolo WIB
gis
2015
hasil : adanya
nyeri S : Klien
2. Mencatat
mengatakan
adanya sakit,
karakteristik, nyeri masih
intensitasdan terasa.
durasi
Hasil : nyeri
tekan dan
lepas 2-3 detik O : Nyeri tekan
mmHg
A : Masalah
N : 24 x/mnt
R : 84 x/mnt belum teratasi
4. Mengkaji
ketidaknyama
nan yang
P : Lanjutkan
berasal dari
perut intervensi,
Hasil : klien
merasakan
nyeri hanya di
daerah perut
5. Menganjurkan
teknik
relaksasi,
menarik nafas
dalam
Hasil : klien
mampu
mempraktekka
n dan merasa
sedikit
nyaman.
41
1. Mencatat
adanya sakit,
karakteristik, Tanggal 15
detik
meningkat
Minggu, 15 dengan
S : Klien
pergerakan
November
2. Mengkaji mengatakan
2015. TTV nyeri berkurang
Hasil :
TD : 110/90 O :
mmHg
N : 84 x/mnt TD : 110/90
R : 24 x/mnt mmHg
3. Menganjurkan
penggunaan R : 24 x/mnt
teknik
relaksasi N : 84 x/mnt
Hasil : klien
Klien mampu
mengatakan
sudah mempraktekkan
praktekkan teknik relaksasi
teknik
nafas dalam
relaksasi, tarik
nafas dalam
A : Masalah
setiap merasa
nyeri
42
belum teratasi
P : Lanjutkan
Tindakan.
Tanggal 16
November 2010
jam : 08.30
WIB
1. Mencatat
adanya sakit, S : Klien
karakteristik mengatakan
Hasil : klien
nyeri hilang.
mengatakan
nyeri
O :
berkurang
2. Mengkaji TD : 120/90
TTV
mmHg
Hasil :
TD : 120/80
N : 80 x/mnt
Senin,16 mmHg
November N : 80 x/mnt R : 20 x/mnt
2015. R : 24 x/mnt
memberikan obat A : Masalah
sesuai indikasi
teratasi
P: Intervensi
dihentikan
43
2 Ansietas b/d Selasa, 17 1. Mengkaji Tanggal 17
kurang November
pengetahuan 2015 tingkat oktober jam :
mengenai proses
kecemasan 09.00 WIB
penyakit
pasien
S : pasien
DS : Hasil : pasien
mengatakan
tidak cemas
- klien tidak cemas lagi
lagi dan pasien
mengatakan dengan
tampak tenang
cemas dengan keadaannya
keadaan 2. Memberikan
penyakitnya. penjelasan
O : Pasien
DO : mengenai
memahami dan
penyakit
- Pasien dan mengerti
keluarga Hasil : pasien
sering dengan
bertanya pada mengerti
dokter dan keadaannya
perawat dengan
tentang
penyakitnya penjelasannya
3. Menganjurkan A : Masalah
memberikan
support atau
44
dukungan P : Intervensi
dihentikan
pada pasien.
4. Memberikan
dorongan
spiritual
terhadap
pasien
45
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
keluarga inti, tanpa anak pasangan suami istri tersebut belum bisa
istri.
bulan.
47
DAFTAR PUSTAKA
Bina Pustaka.
c) file:///F:/INFERTILITAS%20&%20ABORTUS/Askep%20Infertilitas
%20%C2%AB%20Hidayat2%27s%20Blog.htm
d) https://id.scribd.com/doc/206313497/Pathway-Infertilitas
48