Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

MATA KULIAH SISTEM KARDIOVASKULER

METODE SEVEN JUMP


CHF (Congestif Heart Failure)

Dosen Pembimbing : Ns. Sri Muharni, S.Kep, M.Kep


Disusun Oleh
Kelompok 1

1. Fachrur Razi (00121045)


2. Wibawa Fazli Putra (00121035)
3. Rama Febriandini Putri (00121044)
4. Martha Dwi Novalia (00121037)
5. Lisna Kurniawati (00121046)
6. Jati Luya Panggabean (00121040)
7. Lady Harnofive (00121034)
8. Ida Manullang (00121051)
9. Nurhayani Hepi M S (00121033)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS


BATAM TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Makalah yang berjudul “CHF” tepat pada waktunya. Salawat dan salam penulis
panjatkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
mata kuliah Sistem Kardiovaskuler pada Program Sarjana Keperawatan. Pada
Kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya atas segala
dukungan, bantuan, dan bimbingan dari beberapa pihak selama proses studi dan juga
selama proses penyusunan penelitian ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ns. Sri Muharni, S.Kep, M.Kep selaku selaku dosen mata kuliah sistem
Kardiovaskuler yang telah memberi ilmu arahan dan bimbingannya dalam penulisan
makalah ini.
2. Teman-teman yang sudah bersedia membantu
3. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa
mendatang.

Tanjung balai, 24 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
SKENARIO

1. Problem................................................................................................................1
2. Hipotesis..............................................................................................................2
3. Mekanism.............................................................................................................2
4. Mor Info...............................................................................................................5
5. Don’t Know.........................................................................................................5
6. Lerning Issue........................................................................................................6
7. Problem Solving...................................................................................................6
SKENARIO
Tn. TH datang ke RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 minggu sebelum MRS. Saat
pengkajian ditemukan adanya ronchi basah di basal paru, JVP 5+2 cmH2O, irama
gallop dan murmur sistolik. Suara jantung 1 dan 2 muncul tidak beraturan, dan terdapat
pulsus deficit. Terdapat pitting edema +1 di ekstremitas. Dari hasil perekaman EKG
klien ditemukan adanya fibrilasi atrium dengan respon ventrikel normal (HR 87x/
menit). Riwayat hipertensi sudah 4 tahun dan jarang berobat. Selama dirumah klien
tidur dengan menggunakan dua bantal, dan sering terbangun pada malam hari karena
sesak nafas. Klien mengatakan ngongsrong (nafas terasa berat) bila beraktivitas berat.
Dirumah sakit klien mendapatkan terapi digoksin 0,25 mg, Lasix 40 mg dan Propanolol
bila HR >100x/ menit

1. PROBLEM
Identifikasi masalah terdiri dari : data subjektif dan data obyektif dan kata
Sulit
Data Subjektif :
keluhan sesak nafas sejak 2 minggu sebelum MRS
Riwayat hipertensi sudah 4 tahun dan jarang
berobat
Selama dirumah klien tidur dengan menggunakan dua bantal
sering terbangun pada malam hari karena sesak nafas.
Klien mengatakan ngongsrong (nafas terasa berat) bila beraktivitas berat.
Data Objektif
adanya ronchi basah di basal paru
1rama gallop dan murmur sistolik.
Suara jantung 1 dan 2 muncul tidak
beraturan JVP 5+2 cmH2O
terdapat pulsus deficit, tdk teraba nadi
Terdapat pitting edema +1 di ekstremitas
EKG klien ditemukan adanya fibrilasi
atrium
terapi digoksin 0,25 mg, Lasix 40 mg dan Propanolol bila HR >100x/ menit
Identifikasi Kata sulit

1
2

a. JVP: tekanan vena jugularis yaitu gambaran tekanan pada atrium dextra dan
tekanan diastolik pada ventrikel dextra yang menggambarkan volume pengisian
tekanan pada jantung bagian kanan
b. Gallop: kelainan irama jantung dan bunyi jantung gallop terdapat pada suara
jantung S3 dan S4.
c. Fibrilasi Atrium: Aritmia atrium yang ditandai oleh kontraksi acak da cepat pada
daerah kecil miokardium atrium, menimbulkan laju ventrikel yang tidak teratur
sama sekali dan sering kali cepat.
d. Murmur sistolik: Bising jantung yang terdengar selama sistol; biasanya
disebabkan oleh regurtasi katup mitral atau tricuspid atau karena obstruksi katup
aorta atau pulmonal
e. Pitting edema : cekungan yang bertahan selama beberapa menit setelah
dilakukan penekanan kuat dengan jari tangan.
f. Pulse deficit: selisih antara denyut jantung dan nadi pada fibrilasi atrium.
g. Basal : berkenaan dengan atau terletak dekat dasar dalam fisiologi

2. HIPOTESIS
Menentukan perkiraan masalah yang didasarkan pada data subjektif dan
data obyektif, dat
Masalah Keperawatan :
a. Penurunan curah jantung
Data mayor: edema, distensi vena
jugularis
data minor: murmur jantung

b. Hipervolemi

data mayor: dyspnea, ortopnea, JVP meningkat

data minor: edema ekstremitas


Keyword : CHF
Masalah prioritas : ( Sesuai ABCD)
1. Penurunan curah jantung
2. Hipervolemi

3. MECHANISM
Clinical Pathway
Pathways Penyakit jantung
Arteriosklerosis Hipoksia perikarditis konstruktif
Gangguan aliran darah ke koroner
otot jantung

Disfungsi mekardium Beban volume Pasokan o2 ke


berlebihan jantung menurun

CHF

Gagal pompa ventrikel


kiri Gagal pompa
venrikel kanan

Back failrule
Forward failrule Penyempitan lumen
ventrikel kanan
PENURUNAN POLA NAFAS
CURAH JANTUNG Tekanan vena TIDAK EFEKTIF
pulmonalis meningkat

Suplay darah ke Tekanan kapiler paru


jaringan menurun meningkat
Renal flow
Odema paru Rongki basah
RAA meningkat Metabolisme anaerob
GANGGUAN
Retensi natrium dan Penumpukan
PERTUKARAN GAS
air sekret
Asidosis metabolik

ATP Menurun
BERSIHAN JALAN
NAFAS TIDAK
INTOLERANSI EFEKTIF
oedema
KELEBIHAN AKTIFITAS
VOLUME
CAIRAN
4

Patofisiologi
a. Penurunan curah jantung :
Hipertensi menyebabkan beban jantung meningkat sehingga terjadi
hipertropi miocard dan kontraksi otot jantung menurun sehingga terjadi gagal
jantung congestif sehingga volume darah yang diejeksikan oleh atrium ke
ventrikel menurun dan mempengaruhi aliran darah maka terjadi penurunan
curah jantung
b. Hipervolemia
Hipertensi menyebabkan beban jantung meningkat sehingga terjadi
hipertropi miocard dan kontraksi otot jantung menurun sehingga terjadi gagal
jantung congestif, terjadi dua yaitu gagal jantung kiri dan kanan, pada gagal
jantung sebelah kanan mengakibatkan akumulasi residu venrikel kanan sehingga
darah dari atrium kanan tidak dapat masuk ke ventrikel kanan sehingga terjadi
peningkatan tekanan atrium kanan dan peningkatan tekanan vena sistemik, maka
mengakibat edema di ekstremitas maka munculah masalah keperawatan
hipervolemi
5

4. MORE INFO
Data yang diperlukan untuk memeperkuat masalah:
a. Pemeriksaan AGD
b. Rontgen
c. Oxymetri
d. Vital sign
e. Pemeriksaan lab
f. echocardiografi
g. Data perspektif

5. DON’T KNOW
Hal-hal yang belum dipahami oleh kelompok, Masalah dipecahkan
berdasarkan teori, Jurnal Keperawatan
Pada kelompok alur sudah paham dan kenapa muncul MK juga sudah paham.
Gagal Jantung Kongestif merupakan kondisi dimana jantung mengalami
kegagalan memompa aliran darah yang berguna untuk mencukupi kebutuhan
metabolisme sel-sel di dalam tubuh. Seseorang yang menderita gagal jantung
salah satu dampak yang terjadi mengalami sesak napas, dan batuk yang kadang
disertai dengan dahak. Maka dari dampak yang terjadi peneliti melakukan
asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan bersihan jalan
napas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien
dengan gagal jantung kongestif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan rancangan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan.
Pengambilan sampling menggunakan teknik purposive sampling. Sampelnya
adalah Ny. S umur 69 tahun di bangsal gerontik di RSJ. Prof. Dr. Soerojo
Magelang. Hasil penelitian ditemukan Ny. S setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama tiga hari betuk berdahak dan sesak napas berkurang
Respiratory Rate 20 kali/menit, nadi 84 kali/menit, dan tidak terdengar suara
ronchi. Kesimpulan masalah asuhan keperawatan utama pada Ny S dengan gagal
jantung kongestif yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas

https://ejurnal.poltekkestjk.ac.id/index.php/JKEP/article/download/1714/1263
6

6. LEARNING ISSUE
Masalah yang dipelajari sesuai
issue Jurnal yg dipilih kelompok
Etik legal masalah ( ada 7 etik legal : benifisience, avoiding killing, kejujuran,
veracity, )
Tidak ada pelanggaran etik legal

7. PROBLEM SOLVING
Diagnose keperawatan (P E
S) Outcome
Intervensi, implementasi dan evaluasi

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
1 Ganggguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi
Gas berhubungan dengan keperawatan 2 x24 jam, 1. Observasi
Penurunan membrane diharapkan pertukaran gas □ Monitor frekuensi,
alveolus-kapiler ditandai meningkat dengan kriteria hasil : irama, kedalaman, dan
dengan a. Dispnea menurun upaya nafas
a. Dyspnea b. Bunyi nafas tambahan □ Monitor pola nafas
b. bunyi napas tambahan menurun (seperti bradipnea,
c. Pola nafas abnormal c. Gelisah menurun takipnea, hiperventilasi,
d. PCO2 membaik kussmaul, cheyne-
e. PO2 membaik stokes, ataksisk)
f. Takikardia membaik □ Monitor saturasi
g. pH arteri membaik oksigen
□ Auskultasi bunyi nafas
□ Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
□ Monitor nilai AGD
□ Monitor hasil x-ray
7

thoraks
2. Terapeutik
□ Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
□ Dokumentasikan hasil
pemantauan
3. Edukasi
□ Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
□ Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
2. Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan asuhan Perawatan Jantung
1. Observasi
b.d perubahan afterload keperawatan selama2X24 jam
Ditandai dengan □ Identifikasi tanda/gejala
diharapkan curah jantung
primer penurunan curah
a. Lelah meningkat dengan Kriteria Hasil :
jantung (dyspnea,
b. Edema a. Kekuatan nadi perifer
kelelahan,edema,ortopne
c. Nadi perifer teraba meingkat
a, CVP)
lemah b. Dyspnea menurun
d. Dyspnea □ Identifikasi tanda/gejala
c. Murmur jantung menurun
sekunder penurunan
e. Paroxynmal nocturnal d. Edema menurun
curah jantung
dyspnea (pnd) e. Lelah menurun
(peningkatan BB,
f. Terdengar suara f. Suara jantung S3 menurun
hepatomegaly, distensi
jantung s3 dan/atau s4 g. Suara jantung S4 Menurun
vena
g. Murmur jantung
jugularis,palpitasi,ronchi
basah, oliguria, batuk)
□ Monitor tekanan darah
□ Monitor intake dan
output cairan
□ Monitor satuarsi oksigen
□ Monitor EKG 12
8

sadapan
□ Monitor nilai
laboratorium jantung
2. Terapeutik
□ Posisikan pasien semi
fowler / fowler
dengan kaki
kebawah/posisi
nyaman
□ Berikan terapi relaksasi
untuk megurangi stress
□ Berikan dukungan
emosional dan spiritual
□ Berikan oksigen untuk
memprtahankan saturasi
osigen >94%
3. Edukasi
□ Anjurkan berhenti
merokok
4. Kolaborasi
□ Kolaborasi pemberian
antiaritmia
9

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
3 Hipervolemia b.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen Hipervolemia
Gangguan aliran balik
keperawatan selama 2x 24 jam 1. Observasi
vena ditandai dengan
a. Dyspnea diharapkan keseimbangan cairan □ Periksa tanda/gejala
b. Paroxysmal nocturnal meningkat dengan Kriteria Hasil : hypervolemia
dyspnea (PND) a. Asupan cairan meningkat (dyspnea,ortopnea,edem
c. Edema anasarca b. Kelembaban membrane a, suara naps tambahan
dan/atau edena perifer mukosa meningkat □ Identifikasi penyeba
c. Edena menurun hipervoleia
d. Tekanan darah membaik □ Monitor status
e. Tekanan arteri rata-rata hemodinamik
membaik □ Monitor intake dan
output
□ Monitor kecepatan infus
□ Monitor efek samping
deuretik
2. Terapeutik
□ Batsi aspan cairan dan
garam
□ Tinggikan kepala tempat
tidur 30-40 derajat
3. Kolaborasi
□ Kolaborasi pemberian
deuretik
10

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
4 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan asuhan Manajemen Energi
berhubungan dengan keperawatan selama 2x 24 jam 1. Observasi
ketidakseimbangan antara diharapkan keseimbangan cairan □ Identifikasi
suplai dan kebutuhan meningkat dengan Kriteria Hasil : gangguan fungsi
oksigen ditandai dengan a. Keluhan lelah menurun tubuh yang
b. Dyspnea saat aktivitas mengakibatkan
□ Dyspnea saat/setelah
menurun kelelahan
aktivitas
c. Dyspnea setelah aktivitas □ Monitor kelelahan fisk
□ Gambaran EKG
menurun dan emosional
menunjukkan aritmia
d. Frekuensi nadi meningkat □ Monitor pola dan jam
saat/setelah aktivitas
tidur
□ Monitor lokasi dan
ketidaknyamnan selama
melaukan aktivitas
2. Terapeutik
□ Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus
□ Laukan latihan rentang
gerak pasif dan/atau
aktif
□ Berikan aktivitas
distraksi yang
menenagkan
□ Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur
3. Edukasi
□ Anjurkan tirah abring
□ Anjurkan melakukan
aktivitas secara
11

bertahap
□ Anjurkan strategi
koping untuk
megurangi kellahan
4. Kolaborasi
□ Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makan

Anda mungkin juga menyukai