Anda di halaman 1dari 39

Skenario 1

Kelompok 1
KELOMPOK I
 Andi Ririn Yani Sidik (10542006309)
 Nurul Waasi u Pallawarukka (10542006509)
 Cichi Amalia (10542007109)
 Ayu Tresnanig Pamungkas (10542027911)
 HajarAstuti Asmaun (10542028511)
 Siti Wahyuni Maharani R (10542054714)
 Sartika Eka Putriana Nawir Nur (10542054814)
 Muhammad Zuhal Januar (10542055914)
 Nurul Hidayah Hamzah (10542056414)
 Fizzilmi Dhahila Mansyur (10542056514)
 Indah Lestari Alwi (10542059414)
Skenario 1
 Seorang Wanita Umur 60 Tahun mengeluh cepat capek dan
sesak napas sewaktu bergiat. Dia tidak dapat melakukan
kegiatan dirumah lebih lama tanpa sering beristirahat dengan
kesukaran bernapas. Pergelangan kaki membengkak pada siang
hari dan berkurang pada malam hari. Pada pemeriksaan dokter,
ditemukan adanya pernapasan cepat, pada pemeriksaan
auskultasi didengar adanya bunyi krepitasi. Nadi reguler dan
tekanan darah sistemik dalam batas normal, tetapi terdapat
bendungan vena leher meskipun pada posisi tegak. Ictus cordis
teraba di linea axillaris anterior kiri ruang interkostal V.
Gambaran Rontgen dada menunjukkan CTR 0,69 dan terlihat
adanya bendungan pembuluh darah paru. Penderita diobati
dengan digoxin dan diuretik sehingga keluhan penderita
berkurang.
Kata Sulit
 Digoxin

 Krepitasi

 Ictus Kordis

 CTR
Kalimat Kunci
 Wanita 60 tahun
 Sesak Napas
 Mudah lelah
 Edema pada kaki dan edema berkurang di malam hari
 Pernafasan cepat (takipnea)
 Auskultasi : Terdengar bunyi Krepitasi
 CTR 0,69
 Ictus cordis teraba di linea axillaris anterior kiri
 Bendungan vena leher dan pembuluh darah paru
 Riwayat obat : digoxin & diuretic
Klasifikasi Pertanyaan
 Bagaimanakah Anatomi, fisiologi, dan biokomia organ
terkait ( kardiovaskuler)?
 Bagaimanakah mekanisme sesak napas dan cepat capek
sewaktu bergiat yang dirasakan oleh pasien?
 Bagaimanakah mekanisme edema pada pergelangan kaki,
dan mengapa membengkak pada siang hari dan berkurang
pada malam hari?
 Faktor apa saja yang dapat menyebabkan sesak napas?
 Bagaimanakah penyebab timbulnya bunyi krepitasi pada
pemeriksaan auskultasi?
 Mengapa nadi reguler dan tekanan darah sistemik normal?
 Bagaimana mekanisme bendungan vena leher?
 Mengapa ictus cordis teraba dilinea axillaris anterior
kiri/ruang interkostal V?
 Apakah interpretai dari CTR 0,69 dan mengapa
terlihat bendungan pembuluh darah paru?
 Bagaimanakah pengaruh digoxin dan diuretik
terhadap keadaan pasien?
 Apakah kemungkinan penyakit yang di derita oleh
pasien(DD) dan bagaimana penatalaksanaanya?
Anatomi Sistem Kardiovaskular
Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Biokimia Sistem Kardiovaskuler
Disfungsi Miokardium

Gagal jantung

Kontraksi otot jantung


Mekanisme cepat lelah

dan sesak nafas

Curah Jantung ↓ Abnormalitas grkn dinding ,


mengubah kembang jantung

Jaringan diseluruh tubuh Kemampuan Ventrikel kiri


mengosongkan diri ↓
kekurang nutrisi &
Oksigen

Volume sekuncup ↓, Volome


Sedikit energy yang di sisa ventrikel 
hasilkan

Tekanan Jantung kiri 


Cepat capek
Darah ke V. Pulmonalis Pergerakan alveoli
terganggu

Tekanan Hidrostatik > Pertukaran udara


terganggu
tekanan onkotik
Merasa sesak nafas
Proses transudasi ke
ruang intersisial aparu-
paru

Edem paru-paru
Mekanisme edema extremitas

Penurunan Curah Jantung

Peningkatan sistem renin-angiotensin Peningkatan hormon anti diuretik

Vasokonstriksi pembuluh darah Peningkatan volume sirkulasi

Peningkatan aliran balik vena

Edema Perifer dan bendungan paru


Edema semakin bertambah pada siang hari

akibat posisi tubuh dalam keadaan berdiri dan minimal duduk


dalam menjalankan aktivitasnya pada siang hari. Posisi tubuh yang
dalam keadaan berdiri ini menyebabkan terjadinya peningkatan
tekanan yang mencolok pada kapiler di kaki dan vena yang melebar
“telah menyerah” menghadapi peningkatan hidrostatik akibat
harus melawan gaya gravitasi.

Edema berkurang pada malam hari


Edema pada malam hari menjadi berkurang akibat perubahan
posisi dari berdiri menjadi berbaring. Namun, tetap saja ada sedikit
edema karena masih ada bendungan.
Faktor yang menyebabkan sesak
napas
Kardiopulmuner
• Transudasi di jar. Intertitial bronkus > Edema >
mengurangi besarnya lumen bronkus > aliran
darah terganggu
Asma kardial
• Dekontioning asam laktat lebih awal dan cepat
meningkat > pernapasan meningkat > ventrikel
lebih berkontraksi > sesak napas
Penyebab Timbulnya Bunyi Krepitasi
pada Pemeriksaan Auskultasi
Terjadi penumpukan cairan di ventrikel kiri yang mengakibatkan
tertumpuknya cairan di dalam paru-paru khusus nya di dalm alveolus.
Dalam paru-paru, cairan yang tertumpuk tadi bergesekan dengan udara
yang ada di dalam paru-paru maka terdengarlah bunyi krepitasi yang
disebut juga dengan bunyi ronkhi basah basal. Karena cairan berada
pada bagian basal paru akibat cairan mengikuti arah gaya gravitasi
Nadi Reguler dan Tekanan Darah
Sistemik Normal

Hal ini terjadi karena jantung yang telah menurun kekuatannya


dalam memompa darah (payah jantung)sehingga tekanan darah
rendah(hipotensi) hingga normal.
Bendungan Vena Jugularis
Tekanan Atrium
Gagal Tekanan Atrium Kanan lebih tinggi
Jantung Kanan meningkat dari pada tekanan
vena

Terjadi
bendungan
darah di vena
Ictus Cordis Teraba di Mid Axillaris
Mekanisme
Gagal
kompensat Hipertrofi Ventrikel
Jantung orik

Ictus cordis
teraba di mid Pembesaran jantung
axillaris

Ictus cordis normalnya berada pada linea midclavicularis ICS IV-V


Interpretasi dari CTR 0,69

Interpretasi :CTR < 50% atau 0.5 = Normal


CTR > 50% atau 0.5 = cardiomegali

Pada scenario : gambaran Rontgen dada menunjukkan CTR 0.69. Jadi CTR > 50%
atau 0.5 artinya wanita tersebut mengalami cardiomegali.
Bendungan di pembuluh darah
paru penurunan kontraktivitas pada ventrikel kiri

Volume ventrikel kiri meningkat

darah menuju atrium kiri

peningkatan tekanan v. pulmonalis

Sementara itu, ventrikel kanan terus berkontraksi

Darah berkumpul di kapiler paru2 karena


peningkatan tekanan di a. pulmonalis dan v.
pulmonalis

Terjadi bendungan
Pengaruh penggunaan obat
diuretik dan digoxin pada skenario
DIURETIK DIGOXIN

Digoxin merupakan obat inotropik


Diuretik mampu mengurangi
positif dan kronotropik negatif yang
cairan dan garam dalam tubuh
dapat meningkatkan daya
dengan cara mengurangi jumlah
cairan intravaskuler secara kontraktilitas otot jantung. Digoxin
bertahap. Diuretik juga meningkatkan daya kontraktilitas
merupakan suatu venoilator otot jantung dengan menghambat
langsung dengan efek enzim Na+/K+-ATPase dalam miosit
vasodilator yang segera bereaksi jantung sehingga terjadi peningkatan
sehingga dapat menurunkan kecepatan pemendekan miosit yang
preload. secara efektif meningkatkan
kekuatan kontraksi ventrikel.
Differensial diagnosis

Gagal Jantung
Mitral Stenosis
Cor Pulmonal
Defenisi
gagal jantung adalah ketidak mampuan jantung untuk
memompakan darah dalam jumlah yang memadai
untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
Congestive Heart Failure

Kriteria mayor : Kriteria minor :

•Dispnea nocturnal 1.Edema pergelangan


paroksismal atau ortopnea kaki
•Peningkatan tekanan vena 2.Batuk malam hari
jugularis 3.Dyspneu d’effort
•Rongki basah tidak nyaring 4.Hepatomegali
•Kardiomegali 5.Efusi pleura
•Edema paru akut 6.Kapasitas vital
•Irama derap S3 berkurang menjadi 1/3
•Peningkatan tekanan vena > maksimum
16 cm H2O 7.Takikardi (>120x/menit)
•Refluks hepatojugular
GAGAL JANTUNG
Disfungsi Sistolik Peninggian beban
Peninggian
dan Diastolik akhir (afterload)
tekanan pengisian
(preload) Peninggian
impendans
Penurunan
relatif
Curah jantung Peninggian
tekanan pembuluh
Mekanisme kompensasi sistemik

Aktifasi dari:
• Sistem Simpatis
• Renin
Angiostesin
• Sistem Adrenal
• Noropenetrin • Hormon antideuretik
• Aldosteron • Intensifikasi oleh ginjal
• Kortikosteroid resopsi air dan natrium di
proksimal

Penurunan regulasi reseptor-reseptor


beta adrenergik di miokard Sumber : Buku Ajar Kardiologi FK UI
Gejala klinis Gagal Jantung Kanan
 Pembengkakan pergelangan kaki
 Dipsnea (namun bukan Ortopnu atau PND)
 Penurunan kapasitas aktifitas
 Nyeri Dada
 Denyut Nadi (aritmia takikardia)
 Peningkatan JVP
 Edema
 Hepatomegali
 Asites
 Gerakan bergelombang parasternal
 S3 atau S4 RV
 ± Efusi pleura
Gejala klinis Gagal Jantung Kiri
 Penurunan kapasitas aktifitas
 Dipsnea (mengi,ortopnu,PND)
 Batuk (hemoptisis)
 Letargi dan Kelelahan
 Penurunan nafsu makan dan berat badan
 Kulit lembab
 Tekanan Darah (tinggi,rendah atau normal)
 Denyut nadi (vol.rendah atau normal) (alternans /
takikardia / aritmia)
 Pergeseran Apex
 Regurgitasi Mitral fungsional
 Krepitasi paru
 efusi pleura
Gejala Klinis
Gagal Jantung Kongesti
 Sesak napas
 Bendungan cairan di vena jugularis
 Splenomegali
 Hepatomegali
 Asites
 Edema perifer
Klasifikasi fungsional gagal jantung
(NYHA)
Kelas 1 : tidak ada batasan aktifitas fisik
Kelas 2 : sedikit batasan pada aktifitas ( rasa
lelah / dipsnea)
Kelas 3 : Batasan aktifitas bermakna (nyaman
saat istirahat namun sedikit
aktifitas
menyebabkan gejala
Kelas 4 : gelaja saat istirahat
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Darah Rutin & Kimia darah
 Elektrokardiografi
 Echokardiografi
 Angiokardiografi
PENATALAKSANAAN
 Terapi non-farmakologis
1. Edukasi tentang penyebab dan faktor-faktor pencetus CHF
2. Membatasi aktifitas fisik sesuai dengan beratnya keluhan
3. Mengatur pola hidup sehari-hari (Diet , rokok, konsumsi
alkohol, aktivitas seks, dll)
4. Konseling penggunaan obat
Terapi Farmakologis
1. ACE inhibitor ( benazepril , katopril, dll)
2. Diuretik ( furosemid, Lasik)
3. Digoxin
4. Antagonis Aldosteron (spironolakton dan epleneron)
5. β- Blocker (metoprolol)
STENOSIS MITRAL
Stenosis mitral merupakan suatu keadaan dimana
terjadi gangguan aliran darah dari atrium kiri melalui
katup mitral oleh karena obstruksi pada level katup
mitral
GEJALA KLINIS
STENOSIS MITRAL
 Rasa lelah
 Sesak napas
 Ortopnu
 Dipsnea nokturnal
 ± palpitasi (fibrilasi atrium)
 S1 keras
 Murmur mid-diastolik
 ± opening snap
 ± edema paru
COR PULMONAL
Cor pulmonal adalah hipertrofi/dilatasi ventrikel
kanan akibat hipertensi pulmonal yang disebabkan
penyakit parenkim paru
Gejala Klinis
Cor Pulmonal
Tingkat klinis cor pulmonal dimulai PPOK kemudian
PPOK dengan hipertensi pulmonal dan akhirnya
menjadi PPOK dengan hipertensi pulmonal serta
gagal jantung
thankyou

Anda mungkin juga menyukai