I. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Congestive Heart Failure adalah ketidakmampuan jantung untuk
mempertahankan curah jantung yang adekuat guna memenuhi
kebutuhan metabolik dan kebutuhan oksigen pada jaringan meskipun
aliran balik vena adekuat (Stillwell, 2011).
Congestive Heart Failure merupakan suatu keadaan dimana
jantung tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam
memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh,
sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi
(Taufan, dkk, 2016).
2. Etiologi
Beberapa penyebab dari gagal jantung menurut Ardiansyah (2012),
yaitu :
a. Kelainan Otot Jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung,
disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang
mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup aterosklerosis
koroner, hipertnsi atrial, dan penyakit degenerative atau inflamasi.
b. Aterosklerosis Koroner
Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi otot jantung karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan
asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium
(kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal
jantung. Peradangan dan penyakit otot jantung degeneratif,
berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang secara
langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
c. Hipertensi Sistemik Atau Pulmonal
Meningkatnya beban kerja jantung dan pada gilirannya
mengakibatkan hipertropi serabut otot jantung.
d. Peradangan dan Penyakit Miokardium Degeneratif
Sangat berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara
langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
e. Penyakit Jantung Lain
Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang
sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung.
Mekanisme biasanya mencakup gangguan aliran darah yang masuk
jantung untuk mengisi darah (tampenade, perikardium, perikarditif
konstriktif, atau stenosis AV), peningkatan mendadak afterload.
f. Faktor sistemik
Terdapat sejumlah faktor yang berperan dalam perkembangan dan
beratnya gagal ginjal. Meningkatnya laju metabolisme, hipoksia dan
anemia memerlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi
kebutuhan oksigen sistemik. Hipoksia dan anemia juga dapat
menurunkan suplai oksigenke jantung. Asidosis respiratorik
atau metabolic dan abnormalitas elektronik dapat menurunkan
kontraktilitas jantung (Kasron, 2012).
3. Manifestasi klinik
Menurut (Taufan, dkk, 2016) :
a. Peningkatan volume intravaskular (gambaran dominan).
b. Ortopnea yaitu sesak saat berbaring
c. Dipsnea on effort (DOE) yaitu sesak bila melakukan aktifitas
d. Paroxymal noctural dipsnea (PND) yaitu sesak napas tiba-
tiba pada malam hari disertai batuk.
e. Berdebar-debar
f. Lekas lelah
g. Batuk-batuk
h. Peningkatan desakan vena pulmonal (edema pulmonal) ditandai
oleh batuk dan sesak napas.
i. Peningkatan desakan vena sistematik seperti pada yang terlihat
pada edema perifer umum dan penambahan berat badan.
4. Komplikasi
Komplikasi dari CHF Menurut (Kasron, 2012) meliputi :
a. Syok kardiogenik
b. Episode tromboli karena pembentukan bekuan vena karena statis
darah.
c. Efusi dan tampenade perikardium.
d. Toksisitas digitalis akibat pemakaian obat-obatan digitalis.
Patyway
Malformasi kongenital Hipertensi Abnormalitas jantung Penyakit arteri koroner
kontraktilitas
Gagal jantung
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Evaluasi
adalah kegiatan yang disengaja dan terus-menerus dengan melibatkan
klien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya. tujun evaluasi adalah
untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau
tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang. (Padila, 2012)