Oleh:
Mariyani Rumalolas
105505401619
Pembimbing:
dr. Hj. Andi Fatimah, Sp.OG
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan
dibuat sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Program Studi Profesi
kekurangan, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dan berbagai pihak dan
dokter dan konsulen, akhirnya penyusunan referat ini dapat terselesaikan dengan
sebaik-baiknya. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dr.
Hj. Andi Fatimah, Sp.OG selaku pembimbing dalam penyusunan referat ini dalam
semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu gangguan kesehatan reproduksi yang terjadi pada usia subur
melahirkan bayi hidup setelah satu tahun melakukan hubungan seksual yang
teratur dan tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun atau setelah memutuskan
juga dapat menyebabkan masalah ekonomi maupun psikologis. Secara garis besar,
pasangan yang mengalami infertilitas akan menjalani proses panjang dari evaluasi
dan pengobatan, dimana proses ini dapat menjadi beban fisik dan psikologis bagi
pasangan infertilitas.(3)
disebabkan oleh masalah pada pria dan atau wanita. 40 persen kesulitan
mempunyai anak terdapat pada wanita, 40 persen pada pria, dan 20 persen pada
pasangan) memiliki masalah infertilitas, dan setiap tahun muncul sekitar 2 juta
pasangan infertil.(2)
1
vaginitis dan trikomonas vaginalis akan menyebabkan infeksi lanjut pada portio,
pergerakan dan penyumbatan pada tuba sebagai organ reproduksi vital untuk
atau lingkungan vagina yang terlalu asam juga dapat menyebabkan seorang
pemeriksaan standar meliputi tes ovulasi, patensi tuba, dan analisis semen dengan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap bayi perempuan lahir dengan rata-rata 400 ribu sel telur
maka setiap bulan ketika haid, wanita akan kehilangan 1 sel telurnya.
ovarium untuk melepaskan sel telur dan memberi sinyal untuk uterus agar
telur matang yang siap untuk berovulasi pada pertengahan siklus. Korpus
telur yang telah dibebaskan tersebut. Folikel yang telah cukup berkembang
3
suatu rongga berisi cairan (antrum) di bagian tengah sel-sel granulosa.
Oosit telah mencapai ukuran penuh saat antrum mulai terbentuk. Salah
satu folikel, folikel “dominan”, biasanya tumbuh lebih cepat daripada yang
Folikel matang yang telah sangat membesar ini menonjol dari permukaan
enzim-enzim (dipicu oleh lonjakan sekresi LH) dari sel folikel untuk
peristaltik dan efek silia pada ampulla. Konsepsi dapat terjadi pada masa
subur. Jika tidak dibuahi, ovum mulai mengalami disintegrasi dalam 12-24
jam lalu difagosit oleh sel-sel yang melapisi bagian dalam saluran
biasanya bertahan hidup sekitar 48 jam, tetapi dapat tetap hidup hingga 5
hari. (9)
4
Gambar. Siklus menstruasi
5
B. Definisi
melahirkan bayi hidup setelah satu tahun atau 12 bulan dalam melakukan
fertilitas dalam kurun waktu tertentu namun masih ada kesempatan untuk terjadinya
kehamilan. (4)
pemeriksaan standar meliputi tes ovulasi, patensi tuba, dan analisis semen dengan
berturut-turut. (6)
6
C. Etiologi
1. Gangguan Ovulasi
sering kenapa wanita tidak bisa memiliki anak, yaitu sekitar 30% dari
7
dengan kadar estradiol yang rendah. Terjadi sekitar 4-5% dari seluruh
hiperprolaktinemia. (8)
a. Gangguan Hormonal
reproduksi.(5)
8
b. Scar pada ovarium
matur dengan benar dan ovulasi tidak terjadi. Selain itu infeksi juga
c. Menopause prematur
2. Gangguan Tuba
jaringan parut yang memblok kedua tuba fallopi . Penyakit tuba terjadi
pada sekitar 25% pasangan yang infertil, dan sangat bervariasi, mulai
9
Klasifikasi kerusakan tuba yaitu: (3)
1) Ringan/ Grade 1
- Oklusi tuba proksimal tanpa adanya fibrosis atau oklusi tuba distal
2) Sedang/Grade 2
3) Berat/Grade 3
10
b. Tumor serviks seperti polip atau mioma yang dapat menutupi
spermatozoa.
kedalam uterus. Oleh karena itu adanya kelainan pada mukus ini dapat
4. Gangguan Uterus
ini tidak dapat berlangsung apabila ada patologi di uterus, seperti polip
11
5. Faktor Peritoneum
pada daerah lain selain cavum uteri, yang paling sering terjadi pada
D. Pemeriksaan infertilitas
a. Anamnesis
1) Umur : Seiring bertambahnya umur wanita, laju konsepsi menurun, hal ini
12
2) Riwayat obstetri dan kontrasepsi sebelumnya : ada atau tidaknya
normal 24-35 hari), dan adanya gejala nyeri saat menstruasi atau
hilangnya libido, dan juga masalah lain yang ditemukan saat berhubungan
13
9) Kelainan endokrinologi: hipo/hipertiroid, DM
10) Stress emosional : Semakin berat stres iyang dialami akan menghambat
b. Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan lebih lanjut dengan tes laboratorium khusus atau studi pencitraan.
• Tanda-tanda hiperandrogenisme
• Galaktorrhea
14
frekuensi haid yang teratur setiap bulannya, kemungkinan
mengalami ovulasi
Pemeriksaan dilakukan pada akhir siklus (hari ke 28- 35) dan dapat
direkomendasikan
15
terdapat bukti bahwa pemeriksaan ini akan meningkatkan
kehamilan.
sensitif
ditegakkan. (3)
a. Ultrasonografi Transvaginal
mendeteksi adanya patologi pelvik (fibroid atau polip) pada uterus atau
b. Histerosalpingografi
16
Histerosalpingografi (HSG) memberikan gambar rongga uterus dan tuba
fallopi. Pada HSG, sensitivitas dan PPV rendah untuk mendeteksi patologi
c. Histeroskopi
dibawah 3 tahun.
terjadinya kehamilan.(3)
produksi mukus atau adanya gangguan pada interaksi antara sel sperma
dan mukus serviks. Secara umum, hal ini dapat dideteksi dengan
melakukan postcoital test (PCT). PCT dilakukan sekitar 2-3 hari sebelum
17
ovulasi diprediksikan terjadi, kemudian pasangan yang dilakukan tes
diminta untuk melakukan hubungan seksual antara 2-12 jam sebelum tes.
motil juga dihitung perbidang high power mikroskopis. Namun PCT ini
tidak prediktif.
menyebabkan infertilitas.
18
Tindakan laparoskopi kromotubasi untuk menilai patensi tuba,
adhesi pelvis
Saline infusion Visualisasi ovarium, uterus Visualisasi ovarium, uterus dan
tinggi
ditemukan ada sekitar 25%-40% wanita yang infertil, yang jumlahnya kira-
kira 10 kali dari populasi umum. Dalam hal ini, laparoskopi bisa dilakukan
untuk mendeteksi penyebab infertilitas bila alat diagnostik lain gagal. (8)
Laparoskopi
19
Laparaskopi merupakan baku emas dari pemeriksaan infertilitas termasuk
E. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
Klomifen sitrat
sehari mulai pada hari ke-2-6 siklus haid. Pemantauan folikel dengan
melakukan hubungan seksual terjadwal dari hari ke-12 siklus haid. Pada
20
kejadian di mana dicurigai adanya respon ovarium yang berlebihan,
dan luteinizing hormone (LH). FSH dan LH bekerja pada ovarium untuk
50mg sekali sehari selama 5 hari, bisa dimulai dalam 5 hari sejak hari
pertama menstruasi, dapat dipilih pada hari ke-2, 3, 4, atau 5. Bila siklus
disebut hari pertama siklus. Ovulasi biasanya terjadi 5-10 hari setelah
satu siklus pengobatan klomifen, atau antara hari ke14 dan hari ke-19
teratur mulai dari hari ke-10 siklus menstruasi. Bila ovulasi tidak terjadi,
21
kehamilan tidak terjadi, tidak ada manfaatnya meningkatkan dosis
Aromatose Inhibitor
Gonadotropin
(hCG) yang disekresi oleh chorion dan plasenta. FSH dan LH ditemukan
dalam urin dalam jumlah banyak, terutama pada urin wanita pasca
tersebut. (4)
22
ekstrak murni dari urin manusia pasca menopause. mengandung FSH
dan LH. Selain dibuat dari teknologi rekombinasi DNA, FSH dan hCG
juga tersedia dalam bentuk ekstrak murni dari urin wanita pasca
Cara kerja FSH dan LH sama dengan hMg, yaitu mematangkan folikel
jumlah besar pada pertengahan siklus menstruasi. Oleh karena itu, hCG
baru digunakan pada saat folikel sudah matang. Dengan demikian, hCG
dalam kemasan vial 50IU dan 100IU, ampul 75 IU dan ampul multidosis
Dopamin Agonist
mencegah terjadinya ovulasi pada wanita dan hal ini akan menyebabkan
23
terjadinya menstruasi yang tidak teratur dan bahkan hingga berhenti sama
sebelum tidur. Dosis ini dapat dinaikkan sampai kadar prolaktin pasien
2. Terapi Pembedaan
Ovarian Drilling
24
ovarium dan sebagian dari stroma sehingga menyebabkan penurunan
Pembedahan Tuba
25
dimasukkan ke traktus reproduksi dari uterus sampai ke tuba fallopi
elektrokauter.
luar cara alamiah tanpa melalui proses hubungan suami istri (sanggama)
26
apabila cara alami tidak memperoleh hasil.(9)
sedang pembuahan (baik dengan atau tanpa obat untuk stimulasi ovulasi).
berikut: (9)
kesuburan yang menangani ovum wanita dan sperma pria. Hal tersebut
27
dimasukkan kembali ke dalam tubuh wanita. In vitro fertilization (IVF)
atau bayi tabung merupakan jenis TRB yang paling umum dan efektif. (9)
(expectant management)
• IUI 6 siklus
3) Infertilitas akibat faktor dari pria yang sudah parah (IVF + ICSI)
28
Pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu dengan cara ICSI
dengan cara ICSI dilaksanakan dalam hal mutu spermatozoa sangat buruk
2) Tidak adanya sperma pada semen (sperma akan diambil melalui proses
BAB III
29
KESIMPULAN
Infertilitas primer bila istri belum pernah hamil walaupun bersenggama dan
bila istri pernah hamil, akan tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi
lain seperti infeksi vagina, disfungsi seksual, lingkungan vagina yang terlalu
endometriosis.
30
DAFTAR PUSTAKA
Padjajaran.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/601
http://ejurnal.stikeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/179
7. Oktarina, Anastasia, Abadi, Adnan , & Bachsin, Ramli. 2014. Faktor-faktor
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mks/article/view/2722
1. http://greenmedicaljournal.umi.ac.id/index.php/gmj
Lilik Fika, & Setyani, Ayu Rizka. 2020. Modul Imunologi dan Biologi