Anda di halaman 1dari 64

Modul Elektif

DISKUSI KELOMPOK
Kelompok 3
Fasilitator : Dr. dr. Natalia Sri Martani, M.Si
1 Khusha Ibliyah FAA 117 013
2 Amirah Dumasari Fakhriyah Harahap FAA 117 014
3 Cindy Ayu Fitri FAA 117 016
4 Lolita Divaprilia FAA 117 017
5 Muhammad Hasriadi FAA 117 018
6 Erwin Ibrahim FAA 117 019
7 M.Muhyiddin Khazin FAA 117 047
8 Yorika Indra Ayu FAA 117 048
9 Amelia Febriani FAA 116 020
SEPERTI ADA LEBAH DI TELINGA
Seorang pasien, Tn. A, umur 40 tahun, datang ke klinik perusahaan tempat anda bekerja
dengan keluhan baru dapat mendengar pembicaraan orang dengan suara keras sejak 1
bulan yang lalu. Pasien mengeluh sejak 1 tahun terakhir, telinga sering berdengung
terutama telinga kanan, kesukaran mendengar percakapan dengan suara biasa. Pasien
bekerja di perusahaan peleburan baja, sejak 15 tahun yang lalu, sebelumnya pasien
bekerja sebagai tukang las, selama 5 tahun. Pasien bekerja jarang menggunakan alat
pelindung telinga dengan alasan kurang nyaman karena suhu yang panas di tempatnya
bekerja, getaran dari mesin yang harus dioperasikannnya. Pasien bekerja selama 8 jam
sehari, dengan 1 jam istirahat selama 5 hari kerja. Selama 14 tahun, pasien bekerja
shift(gilir).Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk dengan jarak 3 km dari
tempatnya bekerja. Pasien menggunakan motor untuk bekerja.Dari hasil catatan
perusahaan, kebisingan di bagian processingtempat pasien bekerja, tingkat kebisingannya
88 dB. Data hasil audiometrik tidak didapatkan. Riwayat kesehatan, pasien berobat
dengan common cold atau myalgia. Sebagai seorang dokter perusahaan apa yang harus
anda lakukan ?
Kata sulit
• Audiometrik = pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajad ketulian serta untuk
mengevaluasi kemampuan mendengar dan mendetaksi masalah pada pendengaran sejak
dini
• Mialgia = istilah medis untuk menyebut nyeri otot (rasa sakit pada otot, mulai dari
ringan hingga parah)
• Common cold= infeksi virus yang biasanya menyerang hidung dan tenggorokan
Kata kunci
• Identitas : Tn A usia 40 tahun

pekerjaan : -bekerja di perusahaan di peleburan baja sejak 15 tahun lalu

- sebelumnya pasien bekerja sebagai tukang las (5 tahun)

- Pasien bekerja selama 8 jam/hari, selama 5 hari kerja


• KU : baru dapat mendengar suara keras

onset : 1 bulan lalu


• Keluhan penyerta : telinga sering berdengung terutama telinga kanan

onset : 1 tahun terakhir


• Keterangan tambahan : -pasien jarang menggunakan APD

- kebisingan di tempat kerja pasien 88 dB

- pasien tinggal di lingkungan padat penduduk dengan jarak 3 km dari tempat bekerja
• Riwayat penyakit dahulu : - common cold

- myalgia
Identifikasi masalah
Tuan A( 40 tahun) datang ke klinik perusahaan dengan keluhan baru dapat mendengar
dengan suara keras sejak 1 bulan yang lalu, dan pada 1 tahun terakhir telinga sering
berdengung terutama telinga kanan kesukaran mendengar percakapan dengan suara biasa.
Pasien bekerja di perusahaan baja selama 15 tahun dan 5 tahun sebagai tukang las. Pasien
jarang menggunakan alat pelindung telinga pada saat bekerja.
Analisis masalah Tn. A (40 thn)

anamnesis

KU: Keluhan penyerta:


RPD Faktor lingkungan
-baru dapat mendengar suara telinga sering berdengung terutama
keras telinga kanan
- onset : 1 bulan lalu

pemeriksaan fisik dan penunjang

Dx Dd:

Faktor lingkungan kerja, epidemiologi, hubungan gizi, promotif


dan preventif dan asuransi, terapi farmakologi
Hipotesis
• Tn A datang ke klinik perusahaan dengan KU penurunan pengdengaran yang
diakibatkan oleh faktor lingkungan kerja dan tempat tinggal
Pertanyaan terjaring
1. Definisi penyakit akibat kerja ?

2. Apa saja faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi penyakit akibat kerja?

3. Epidemiologi penyakit akibat kerja ?

4. Diagnosis penyakit akibat kerja ?

5. Apakah ada hubungan gizi dengan penyakit akibat kerja?

6. Bagaimana terapi farmakologi terhadap penurunan pendengaran pasien?

7. Bagaimana terapi non farmakologi (preventif, promotif, asuransi)

8. Patofisiologi penurunan pendengaran pada pasien?


1. Definisi penyakit akibat kerja ?
• Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul oleh atau didapat pada waktu
melakukan pekerjaan Penyakit Akibat Kerja bahwa yang dimaksud dengan penyakit
akibat kerja (PAK) adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja dalam waktu tertentu.
2. Apa saja faktor lingkungan kerja yang
mempengaruhi penyakit akibat kerja
• Faktor Lingkungan Biologis
• Faktor ini berasal dari lingkungan kerja yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.
• Penyakit ini ditimbulkan atau berasal dari pasien karena adanya kuman-kuman seperti
kuman pyogenic, bacilli, coli dan staphtlococci serta benda-benda yang terkontaminasi
oleh virus atau bakteri.
• Infeksi nosokomia beresiko tinggi menyerang seseorang yang bekerja pada bidang
pelayanan kesehatan. Sebagai contoh 2-3 kali dokter atau petugas rumah sakit sangat
rentan terinfeksi virus ini, dibanding dokter swasta ataupun doter praktek.
• Adapun pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari faktor ini seperti bagi
semua anggota kerja harus mendapatkan pelatihan dasar mengenai dasar kebersihan,
sterilisasi dan desinfektan terhadap tempat, peralatan serta sisa bahan infeksius dll.
Faktor Lingkungan Kimia
• Seseorang yang bekerja di tempat atau lingkungan kerja yang sering berkontak
langsung dengan bahan-bahan kimia dapat mengakibatkan gangguan kesehatan tubuh
mereka. Gangguan kesehatan yang sering menimpa para pekerja itu biasanya
dermatosis yang diakibatkan oleh karena terjadinya iritasi (amoniak, dioksan). Seperti
halnya bahan kimia toksik yang jika terhirup, tertelan, atau terserap oleh kulit dapat
mengakibatkan gangguan penyakit akut atau kronik dan bahkan jika bahan kimia
tersebut dibiarkan saja mengendap di dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian bagi
pekerja tersebut.
Faktor Lingkungan Fisik
• Faktor fisik dapat mempengaruhi kesehatan para kerja yang meliputi :
• Suara yang keras yang berasal dari getaran mesin dapat menyebabkan para pekerja
mengalami ketulian dan stress
• Kurangnya pencahayaan pada beberapa ruangan seperti kamar pemeriksaan,
laboratorium, kamar perawatan atau kantor administrasi dapat beresiko menyebabkan
terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan penglihatan.
• Gangguan pernafasan yang diakibatkan ruangan yang lembab atau berdiam diruangan
ber ac dalam jangka waktu yang cukup lama.
• Terkena dampak radiasi yang di hasilkan dari alat-alat berteknologi tinggi.
3. Epidemiologi penyakit akibat kerja ?
4. Diagnosis penyakit akibat kerja ?
5. Apakah ada hubungan gizi dengan
penyakit akibat kerja?
• Gizi kerja merupakan upaya promotif, syarat penting untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan produktivitas kerja. Penerapan gizi kerja di perusahaan menjadi keharusan
investasi yang rasional bagi perbaikan kualitas tenaga kerja. Di samping aspek kesehatan,
dalam gizi kerja juga terkandung aspek kesejahteraan dan pengembangan sumber daya
(Anies, 2005).
• Pendapat umum menyatakan bahwa status gizi mempengaruhi produktivitas kerja. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Retno Nurmawati (1996) bahwa ada
hubungan positif dan bermakna antara kepuasan kerja serta status gizi di satu pihak dan
produktivitas kerja dipihak lain (pengaruh faktor kepuasan kerja lebih besar dibanding
dengan faktor status gizi).
6. Bagaimana terapi farmakologi terhadap
penurunan pendengaran pasien?
• Jenis ketulian akibat terpapar bising adalah tuli sensorineural koklea yang sifatnya menetap.
• Tidak dapat diobati dengan obat/pembedaharan.
• Prognosis buruk.
• Yang penting dan harus dilakukan adalah pencegahan terjadinya ketuliaan.

Sumber: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala&Leher . FKUI. 2017.
7. Bagaimana terapi non farmakologi
(preventif, promotif, asuransi)
AKTIVITAS PKDTK(HEALTH
PROMOTION IN WORKPLACE):
• Kombinasi antara KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA
dengan PROMOSI KESEHATAN PELATIHAN dan PENDIDIKAN
KESEHATAN di TEMPAT KERJA(Workplace health education and
training).

• Winnet (1989) tujuan K3 adalah mengurangi risiko pekerja


(employee) dari bahaya biologi,fisik dan lingkungan kerja.

• Tujuan akhir meningkatkan kualitas/kes.kerja


berperilaku sehat.
• PKDTK menurut WHO,berbagai aktivitas di
tempat kerja yg dirancang utk membantu
pekerja(employee) dan perusahaan(employer)
disemua level > memperbaiki dan meningkatkan
kesehatan dgn partisipasi employee,manajemen
dan stakeholder lainnya.
Departemen Kesehatan RI: memberi
definisi:
• Upaya prom-kes yg diselenggarakan di
tempat kerja,selain utk MEMBERDAYAKAN
masyarakat di tempat kerja utk mengenali
masalah dan tingkat kesehatannya serta
mampu mengatasi,memelihara,meningkatkan
dan melindungi kesehatannya sendiri juga
memelihara danmeningkatkan tempat kerja
yang sehat.
Tiga cara program PKDTK dilaksanakan
di-perusahaan/pabrik:
1.Persyaratan pembeli(Buyer)
○ perusahaan wajib melaksanakan prom-kes.
2.Promosi pihak ketiga
○ LSM/NGO menawarkan kerjasama
3.Modelling
○ menawarkan perusahaan besar utk
PKDTK perusahaan lain akan meniru.
Misalnya informasi penyebaran HIV/AIDS.
Sasaran PKDTK:
• PRIMER:-manajemen s/d pekerja
• SEKUNDER:-keluarga pekerja/masyarakat
sekitar pabrik.
• TERTIER:-yang tidak langsung terlibat(dinas
kesehatan,dinas tenaga kerja)
TUJUAN PKDTK:
• Memberikan informasi kesehatan€meningkatkan
kemampuan pekerja utk mengenali masalah ksehtan yg
potensial terjadi di dalam maupun diluar tempat kerja
kesadaran apakah sudah terkena/tidak masalah
kesehatan tsb.
• DEPKES:-menumbuhkan perilaku hidup bersih dan
sihat(PHBS) di tempat kerja,mengurangi absen
,menurunkan angka PAK dan lingkungan
kerja,menumbuhkan kebiasaan kerja dan gaya hidup
sehat,tercipta lingk.kerja sehat,dampak positif pd
lingk.kerja dan masyarakat.
Tema kegiatan PKDTK:

• Life style = alkholism,penyalahgunaan


obat, senam/olahraga, pengendalian BB
dan berhenti merokok.
• Health screening = BP,Hb
• Health prevention = pendidikan Ca mammae,
vaksinasi, masalah gizi, kesehatan reproduksi,
pencegahan.
Kegiatan pendekatan:

1.Informasi mlalui media cetak,pameran kesehatan


ditempat kerja = meningkatkan minat;perubahan
perilaku sgt kecil.
2.Penjajakan risiko kesehatan€identifikasi masalah
kesehatan = pemeriksaan kesehatan rutin.
3.Pemberian resep(menyelesaikan masalah
kesehatan)
4.Sistem/lingkungan yang mendukung = pilihannya
PERILAKU SEHAT
• WAKTU :KAPAN SAJA
• LOKASI:Di DALAM TEMPAT KERJA
Di LUAR TEMPAT KERJA
Penyelenggara:dari dalam perusahaan dan
dapat juga pihak ketiga.
Manfaat PKDTK,bagi pekerja(perilaku
sehat),bagi perusahaan yg meleksanakan
akan terlihat pekerja bahwa perusaahn
peduli terhadap pekerja.
ASURANSI
TENAGA KERJA ( UU NO.13 2003)
Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat yang berumur 15 -64
tahun.
Asuransi secara umum
Merupakan bentuk jaminan terhadap
keselamatan dan pelayanan kesehatan yg
memberikan ketenangan bagi tenaga
kerja.
Pengertian ASURANSI KESEHATAN
sebuah jenis produk asuransi yang
secara khusus menjamin biaya kesehatan
atau perawatan para anggota asuransi
tersebut jika mereka jatuh sakit atau
mengalami kecelakaan
ASURANSI KESEHATAN
ASURANSI KESEHATAN INDIVIDU
• DIPERUNTUK BAGI PERORANGAN, ARTINYA SIAPAPUN SECARA INDIVIDU
DAPAT MEMBELI PRODUK ITU
• PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG ADALAH ORANG YANG SAMA

ASURANSI KESEHATAN KELOMPOK


• DIPERUNTUKAN BAGI PERORANGAN YG MENJADI ANGGOTA SUATU
INSTITUSI/ PERUSAHAAN
• PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG ADALAH ORANG YANG BERBEDA
Manfaat Asuransi Kesehatan
• Membuat masyarakat & perusahaan dlm keadaan aman
• Merupakan alat penabung
• ASKES merubah pristiwa yg tdk pasti menjadi pasti & terencana
• ASKES membantu m’ngurangi resiko perorangan ke resiko kelompok org dgn cara
perangkuman resiko ( risk pooling). Dgn demikian t’jd subsidi silang yi yg muda
membantu yg tua, yg sehat m’bantu yg sakit dan yang kaya m’bantu yang miskin
Fungsi asuransi kesehatan
• Transfer resiko individu ke kelompok
• Membagi bersama jumlah kerugian dalam proporsi yg
adil oleh seluruh anggota kelompok
Jenis-jenis Asuransi Kesehatan
 Ditinjau dari kepemilikan badan penyelenggara:

1. Asuransi kesehatan pemerintah ( BPJS kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan)

2. Asuransi kesehatan Swasta ( Prudensial, Alians, generali, manulife dll)


 Ditinjau dari peranan badan penyelenggara :

1. Hanya bertindak sebagai pengelolah dana

2. Badan penyelanggara asuransi juga bertindak sbg penyelenggara pelayanan kesehatan


Pasal 99 UU No13 Tahun 2003
Setiap pekerja/buruh dan keluargannya
berhak untuk memperoleh jaminan sosial
tenaga kerja
Jaminan sosial tenaga kerja
• Merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial bagi tenaga kerja/karyawan dalam
bentuk santunan berupa uang sbg penganti atau hilangnya penghasilan dan berupa
pelayanan sbg akibat pristiwa atau keadaan yg dialami oleh tenaga kerja berupa:
kecelakaan, meninggal dan hari tua.
JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

Ruang lingkup kecelakaan kerja


1. Selama bekerja di tempat kerja

2. Perjalanan dari rumah menuju tempat kerja & kembali lagi kerumah melalui jln yg
wajar

3. Semuakegiatan yg berkaitan dgn pekerjaan atau tugas dari kantor seperti : rekreasi
bersama dr kantor, menghadiri rapat diluar kantor.
JAMINAN HARI TUA (JHT)
Program jaminan hari tua ditujukan sebagai penganti terputusnya penghasilan tenaga
kerja karena meninggal, cacat atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan
hari tua.

Program jaminan hari tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang


dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi
persyaratan tertentu
Jaminan kematian (JK)
Jaminan kematian di peruntukan bagi ahli waris tenaga kerja yang menjadi peserta
JAMSOSTEK yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja, contoh :

1. Santunan kematian : Rp. 14,2 juta

2. Biaya pemakaman : Rp. 2 juta

3. Santunan Berkala : @ Rp. 200 rb /bln selama 24 bulan


Perbedaan PROGRAM
JAMSOSTEK BPJS TENAGA KERJA
• JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) • JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)
• JAMINAN HARI TUA (JHT) • JAMINAN HARI TUA (JHT)
• JAMINAN KEMATIAN (JK) • JAMINAN KEMATIAN (JK)
• JAMINAN PEMELIHARAAN • JAMINAN PENSIUN (JP)
KESEHATAN (JPK)
PERBEDAAN KEPESERTAAN
JAMSOSTEK BPJS TENAGA KERJA
• Pengusaha yang memperjakan tenaga kerja • Setiap org ( pemberi kerja & pekerjaan
min 10 ( sepuluh) org /membayar upah termasuk org asing yg plg singkat 6 bulan
minimum Rp. 1.000.000,- bekerja di Indonesia
• Tenaga kerja baik formal atau informal • CPNS & PNS
termasuk buru harian lepas, tenaga kerja
borongan dan tenaga kerja kontrak • Anggota TNI & POLRI

• Tenaga kerja diperusahaan BUMN • Pejabat negara


• Pegawai pemerintah non pegawai negeri
• Prajurit siswa TNI & peserta didik POLRI
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS)
• Menurut UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional BPJS
terdiri dari :
1. Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
2. Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri
(TASPEN)
3. Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (ASABRI)
4. Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES)
• Menurut UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial,
BPJS terdiri dari :
1. BPJS Kesehatan
2. BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Kesehatan
Pengertian :

BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk


menyelenggarakan program jaminan kesehatan

Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan


pemeliharaan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah
BPJS Ketenagakerjaan
Pengertian :

BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum yang dibentuk untuk


menyelenggarakan program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian.
Jaminan Kecelakaan Kerja
• Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya, dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja

• Iuran Kecelakaan Kerja ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha


Jaminan Hari Tua
Jaminan Hari Tua diberikan apabila :

1. Memasuki usia pensiun

2. Meninggal dunia

3. Cacat total tetap

4. Tidak bekerja lagi dengan masa kepesertaaan minimal 5 tahun atau 10 tahun
Jaminan Kematian
• Jaminan Kematian adalah sejumlah uang yang diberikan kepada ahli waris dari peserta
program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja

• Iuran Jaminan kematian sebesar 0,3% yang ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha.
Manfaat Jaminan Kematian :

• Santunan Kematian: Rp 14.200.000,-


• Biaya Pemakaman : Rp 2.000.000,-
• Santunan Berkala : Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan)

Santunan berkala dapat diberikan secara langsung sebesar 4.800.000 atas permintaan ahli
waris
8. Patofisiologi penurunan pendengaran pada pasien?
Kebisingan merupakan salah satu faktor
utama penyebab ketulian. Jenis ketulian
akibat bising yang sering dijumpai adalah
tuli sensorineural dan umumnya terjadi pada
kedua telinga.

Pajanan bising secara terus menerus


terhadap membran timpani oleh suara
dengan frekuensi 3000 – 6000 Hz
(Hertz)atau bising yang intensitasnya lebih
dari 85 dB (desibel) atau lebih, dapat
menyebabkan robeknya sel-sel rambut
organ corti, kerusakan pada reseptor-
reseptor saraf pendengaran pada organ
corti,sampai terjadi destruksi total organ
corti, sehingga mengakibatkan penurunan
pendengaran
Bising dengan intensitas 85 dB atau lebih dapat mengakibatkan kerusakan reseptor pendengaran organ
corti pada telinga dalam dan dapat menimbulkan ketulian. Daerah pertama yang terkena adalah sel-sel
rambut luar bagian basal yang menunjukkan adanya peningkatan degenerasi sesuai dengan intensitas dan
lama paparan. Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang kaku sehingga mengurangi respon
terhadap stimulasi. Dengan bertambahnya intensitas dan durasi paparan akan dijumpai lebih banyak
kerusakan seperti hilangnya stereosilia yang menimbulkan sel-sel penunjang menjadi rusak dan sel-sel
rambut akan mati, sehingga digantikan oleh jaringan parut. Dengan semakin luasnya kerusakan pada sel-
sel rambut, dapat timbul degenerasi pada saraf yang juga dapat dijumpai di nukleus pendengaran pada
batang otak.
Kesimpulan
• Tn A datang ke klinik perusahaan dengan KU penurunan pengdengaran yang
diakibatkan oleh faktor lingkungan kerja dan tempat tinggal

Anda mungkin juga menyukai