Anda di halaman 1dari 7

 Nama : Mertantio (P27833118023)

 Penyakit Akibat Kerja :


 Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau tekanan kuat dengan pekerjaan, yang
pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang terjadi dilingkungan itu sendiri.
 Menurut pendapat saya belum tentu pekerja tersebut mengalami gangguan pendengaran akibat
kerja. Sebelum nya harus dilakukan analisa terlebih dahulu faktor yg mungkin menjadi penyebab
gangguan pendengaran.Seperti posisi pekerja tersebut di bagian pekerjaan apa, selain itu dilihat
dari pekerja disekitar nya apakakah juga mengalami gangguan yang sama dengan penderita..
Kebiasaan di rumah atau di lingkungan luar pekerjaan juga di pertimbangkan apakah berpotensi
meniimbulkan gangguan pendengaran si penderita.Baru dapat di simpulkan gangguan tersebut
akibat pekerjaan atau bukan.
 Jika terbukti adanya gangguan pendengaran pada pekerja disebabkan oleh lingkungan tempat
bekerja itu sendiri yang dimana didalam lingkungan kerja tersebut adanya paparan kebisingan
yang terlalu lama, maka harus dilakukan tindakan.
 Kebisingan tidak boleh lebih dari 85 dB, dan pekerja tersebut tidak boleh terlalu lama dalam
pajanan kebisingan tersebut serta harus menggunakan APD seperti earmuff untuk melindungi
telinga pekerja tersebut.
 Jika pekerja tersebut mengalami gangguan pendengaran, maka harus adanya tindakan seperti
pembagian waktu bekerja agar tidak terlalu lama dalam pajanan kebisingan, menggunakan APD
yang dapat meminimalisir kebisingan,menjaga kesehatan pekerja.
 Apa yang dimaksud dengan penyakit akibat kerja ?
 Simposium Internasional mengenai PAK
 Penyakit akibat kerja – Occupational Disease merupakan Penyakit yang mempunyai
penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri
dari satu agen penyebab yang sudah diakui
 Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan – Work Related Disease merupakan
Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan
memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya
penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks
 Penyakit yang mengenai populasi pekerja – Diseases affecting working populations
merupakan Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab
ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi
kesehatan
 Menurut Keputusan Presiden RI no 22 tahun 1993 Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja merupakan Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja
 Menurut ILO (1983), Pengertian Occupational Disease & Work Related Disease masih
dipisah
 Gagasan WHO & ILO (1987) - adopsi (1989) : Work related disease dapat digunakan
untuk penyakit Akibat kerja yg sudah diakui & gangg. Kesehatan dimana lingkungan
kerja dan proses kerja merupakan salah satu faktor penyebab yang bermakna
 Tujuan dari Penyakit Akibat Kerja adalah sebagai Hak pekerja, Dasar Therapy,
Membatasi kecacadan, Melindungi pekerja lain

 Bagaimana diagnosa?
 Sebelum menentukan diagnosa, Penyakit akibat kerja memiliki kriteria umum yaitu:
 Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit

 Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi
daripada pada masy. Umum
 Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif di tempat kerja

 Berdasarkan Kepmenaker No. 333/1989 :


 - ditemukan/didiagnosa saat pemeriksaan kesehatan berkala oleh dokter , dengan dasar
pemeriksaan klinis dan pemeriksaan kondisi lingkungan kerja penderita (pekerja tersebut)
 Dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan Epidemiologis (Komunitas) dan Pendekatan
Klinis :
 Pendekatan Epidemiologis (Komunitas):
o Untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit seperti : Kekuatan
asosiasi, Konsistensi, Spesifisitas, Hubungan waktu, dan Hubungan dosis
 Pendekatan Klinis (Individu):
o Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja seperti Diagnosis klinis, Pajanan yang
dialami, Hubungan pajanan dengan D/ klinis, Jumlah Pajanan yang dialami, Peranan
faktor individu (genetik, dll), Faktor lain diluar pekerjaan, dan Diagnosis PAK atau
bukan PAK
 Cara Melakukan Diagnosanya yaitu :
DIAGNOSIS KLINIS
o Lakukanlah sesuai prosedur medis yang berlaku bila perlu lakukan pemeriksaan
penunjang /tambahan dan rujukan informasi ke Spesialis lain
 Dasar Membuat Diagnosis Penyakit Akibat Kerja :
o Untuk Membedakan:
 Pajanan ditempat kerja menyebabkan penyakit

 Pajanan ditempat kerja merupakan salah satu penyebab bermakna bersama dengan
faktor risiko lain
 Pajanan ditempat kerja memperberat penyakit yang sudah diderita sebelumnya

 Jika ada tenaga kerja periksa dengan keluhan gangguan pendengaran. Bagaimana analisa
saudara, apakah termasuk penyakit akibat kerja ?
 Pada kasus ini, kita tidak boleh langsung mendiagnosis bahwa pekerja tersebut adalah penyakit
akibat kerja, yang harus kita lakukan adalah melakukan berbagai langkah untuk menentukan
apakah keluhan dari tenaga kerja yang kerja di perusahan ini termasuk penyakit akibat kerja
atau bukan yaitu dengan langkah langkah :
 Pendekatan individu (Menentukan Diagnosis Klinis)
Anamnesa keluhan /penyakit dan Pemeriksaan fisik
 Pajanan Yang Dialami
 Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya
 Beberapa pajanan  1 penyakit atau sebailknya
 Lakukan anamnesis : deskripsi pekerjaan secara Kronologis, periode waktu kerja
masing-masing, apa yg diproduksi, bahan yg digunakan, cara bekerja lebih bernilai bila
ditunjang data objectif
 Apa Ada Hubungan Pajanan Dengan Penyakit?
 Lakukan identifikasi pajanan
 Evidence based : pajanan-penyakit
 Bila tidak ada : pengalaman atau dilakukan penelitian awal
 Jumlah Pajanan Cukup ?
 Perlu tahu patifisiologi penyakit & bukti epidemiologis dapat dengan cara kualitatif 
cara kerja, proses kerja, gimana lingkungan Kerja
 Penting pengamatan
 Masa kerja
 Pakai alat pelindung sesuai dan tepat ?
 Faktor Individu Berperan
 Berapa besar berperan
 Riwayat atopi/ alergi
 Riwayat penyakit dalam keluarga
 Hygiene perorangan
 Faktor Lain Di Luar Pekerjaan
 Pajanan lain yg dapat menyebabkan penyakit  bukan faktor pekerjaan
 Apakah pajanan nya disebabkan oleh kebiasaan pekerja seperti merokok, pajanan di
rumah, hobinya pekerja
 Menentukan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
 Mengkaji semua langkah-langkah
 Mengumpulkan Bukti dan referensi yang menunjukkan Penyakit Akibat Kerja?
 Ada hubungan sebab akibat pajanan – penyakit dan faktor pekerjaan faktor yg dianggap
paling bermakna terhadap terjadinya penyakit  D/ PAK
 Diperlukan juga untuk mengetahui Macam – Macam Penyakit Akibat Kerja :
 Pneumokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut (silicosis,
antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkolosis yang silikosisnya merupakan faktor
utama penyebab cacat atau kematian.
 Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu
logam keras.
 Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu
kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
 Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang
dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
 Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan
debu organik.
o Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun.
o Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yang beracun
o Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
o Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.
o Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-nya yang beracun.
o Penyakit yang disebabkan olehr arsen atau persenyawaan-nya yang beracun.
o Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaan-nya yang beracun.
o Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaan-nya yang beracun.
o Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaan-nya yang beracun.
o Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida beracun.
o ]16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon
alifatik atau aromatik yang beracun.
 Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
o Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzene atau
homolognya yang beracun.
 Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
 Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
o Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan
seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hydrogen sulfida, atau derivatnya
yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
 Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
o Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat,
tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi.
 Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang berkenaan lebih.
 Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion.
o Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau
biologi.
o Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut
 Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes
o Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
o Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau radiasi atau
kelembaban udara tinggi.
 Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat

 DAFTAR PUSTAKA
 Nur Haidah, SKM, M.Kes. 2020. Bahan Materi Perkuliahan Presentasi Prodi D3
Kesehatan Lingkungan Semester 4 “Penyakit Akibat Kerja”. Surabaya : Poltekkes
Kemenkes Surabaya

Anda mungkin juga menyukai